Jilid-14 Depernas 24-Bab-121
UMUM
BAB 121
Pada umumnja setelah kita merdeka, rakjat banjak mendjadi
lebih " dokter minded " . Ini berarti bahwa rakjat lebih banjak
mempergunakan perawatan dan pengobatan setjara modern;
demikian pula halnja dengan kemadjuan di-bidang 2 lain, seperti bidang kesehatan umum, pertanian, perindustrian, pendidi kan dll. jang mengikuti perkembangan djaman.
Tiap 2 tahun djumlah penduduk Indonesia bertambah 1.5 sampai 2% atau 1,3 sampai 1,7 djuta orang, jang berarti menam bah kenaikan kebutuhan mengenai obat/obat 2 an.
Bertambahnja djumlah dokter, balai pengobatan, rumah sakit
dsb., merupakan djuga faktor jang mempengaruhi kenaikan
kebutuhan obat/obat 2 an modern.
Laporan 2 jang diterima oleh Depernas menundjukkan bahwa
persediaan obat tidak sesuai dengan kebutuhan jang tjepat
sekali meningkat, djika dibandingkan dengan kebutuhan sebelum Perang Dunia II.
Sebagian besar dari obat/obat 2 an jang kita pakai adalah diimpor; djadi dengan demikian kesehatan rakjat masih tergan tung kepada Luar negeri, sedangkan produksi obat/obat 2 an
didalam negeri djumlahnja masih sedikit. Industri obat/obat 2 an
itu pada umumnja baru menundjukkan " assembling/confection "
dengan pemakaian bahan 2 hasil impor chemicalin. Dengan de mikian industri obat/obat 2 an masih tergantung kepada keadaan
devisen, ketjuali paberik kina jang mengolah kulit kina. Tetapi
Pabrik kina di Bandung belum merupakan pabrik Kimia dasar
sedang pabrik Kimia dasar perlu untuk industri. obat 2 sintetis
jang dapat menghasilkan obat 2 jang langsung dipergunakan
oleh masjarakat.
Kebutuhan akan obat/obat 2 an itu terdiri atas penggunaan un tuk:
a.
Mengobati dan memberantas penjakit umum manusia, men tjegah penjakit menular dengan vaksinasi dan imunisasi.
b. Pemberantasan penjakit hewan dengan vaksinasi setjara
masal dan pemberantasan hama.
c. Tindakan kesehatan dan tindakan 2 jang memakai sera,
vaksin dan obat 2 an sebagai desinfektan obat pembunuh
kuman 2 , jang dapat memindahkan penjakit.
d. Mengintensifkan produksi sandang pangan dengan mem pergunakan pupuk buatan.
e. Industri sandang dengan pengolahan zat 2 warna.
Menurut laporan jang diterima oleh Depernas sampai sekarang produksi obat/obat 2 an asli (djamu 2 ) masih tidak teratur.
3185
Untuk meningkatkan produksi djamu 2 ketaraf industri modern
perlu diadakan penjelidikan lebih landjut mengenai :
a. Kedjudjuran menudju kearah efficiency.
b. Pengurangan konkurensi.
c. Petundjuk 2 atau penerangan jang bersifat memberi nasehat-nasehat, saran dan membantu atau melindungi.
Untuk mentjapai taraf selfsupporting dalam bidang obat/obat obatan guna memberantas penjakit rakjat, memberantas pe njakit
ternak dan hama dalam waktu jang se-singkat 2 nja perlu
diadakan penjelidikan lebih landjut, karena bahan 2 untuk mendirikan pabrik 2 itu belum tjukup tersedia selengkap 2 nja, Tetapi persiapan 2 sudah dan dapat dimulai.
Keadaan sekarang adalah bahwa seorang penderita tidak mu dah mendapat obat 2 modern, baik dengan resep dokter, maupun membeli obat 2 , tanpa resep dokter.
Sebab 2 nja ialah :
a. persediaan obat 2 terbatas.
b. apotik 2 kurang djumlahnja, demikian pun toko obat 2 „drogisterij ” .
3186
BAB 121
Pada umumnja setelah kita merdeka, rakjat banjak mendjadi
lebih " dokter minded " . Ini berarti bahwa rakjat lebih banjak
mempergunakan perawatan dan pengobatan setjara modern;
demikian pula halnja dengan kemadjuan di-bidang 2 lain, seperti bidang kesehatan umum, pertanian, perindustrian, pendidi kan dll. jang mengikuti perkembangan djaman.
Tiap 2 tahun djumlah penduduk Indonesia bertambah 1.5 sampai 2% atau 1,3 sampai 1,7 djuta orang, jang berarti menam bah kenaikan kebutuhan mengenai obat/obat 2 an.
Bertambahnja djumlah dokter, balai pengobatan, rumah sakit
dsb., merupakan djuga faktor jang mempengaruhi kenaikan
kebutuhan obat/obat 2 an modern.
Laporan 2 jang diterima oleh Depernas menundjukkan bahwa
persediaan obat tidak sesuai dengan kebutuhan jang tjepat
sekali meningkat, djika dibandingkan dengan kebutuhan sebelum Perang Dunia II.
Sebagian besar dari obat/obat 2 an jang kita pakai adalah diimpor; djadi dengan demikian kesehatan rakjat masih tergan tung kepada Luar negeri, sedangkan produksi obat/obat 2 an
didalam negeri djumlahnja masih sedikit. Industri obat/obat 2 an
itu pada umumnja baru menundjukkan " assembling/confection "
dengan pemakaian bahan 2 hasil impor chemicalin. Dengan de mikian industri obat/obat 2 an masih tergantung kepada keadaan
devisen, ketjuali paberik kina jang mengolah kulit kina. Tetapi
Pabrik kina di Bandung belum merupakan pabrik Kimia dasar
sedang pabrik Kimia dasar perlu untuk industri. obat 2 sintetis
jang dapat menghasilkan obat 2 jang langsung dipergunakan
oleh masjarakat.
Kebutuhan akan obat/obat 2 an itu terdiri atas penggunaan un tuk:
a.
Mengobati dan memberantas penjakit umum manusia, men tjegah penjakit menular dengan vaksinasi dan imunisasi.
b. Pemberantasan penjakit hewan dengan vaksinasi setjara
masal dan pemberantasan hama.
c. Tindakan kesehatan dan tindakan 2 jang memakai sera,
vaksin dan obat 2 an sebagai desinfektan obat pembunuh
kuman 2 , jang dapat memindahkan penjakit.
d. Mengintensifkan produksi sandang pangan dengan mem pergunakan pupuk buatan.
e. Industri sandang dengan pengolahan zat 2 warna.
Menurut laporan jang diterima oleh Depernas sampai sekarang produksi obat/obat 2 an asli (djamu 2 ) masih tidak teratur.
3185
Untuk meningkatkan produksi djamu 2 ketaraf industri modern
perlu diadakan penjelidikan lebih landjut mengenai :
a. Kedjudjuran menudju kearah efficiency.
b. Pengurangan konkurensi.
c. Petundjuk 2 atau penerangan jang bersifat memberi nasehat-nasehat, saran dan membantu atau melindungi.
Untuk mentjapai taraf selfsupporting dalam bidang obat/obat obatan guna memberantas penjakit rakjat, memberantas pe njakit
ternak dan hama dalam waktu jang se-singkat 2 nja perlu
diadakan penjelidikan lebih landjut, karena bahan 2 untuk mendirikan pabrik 2 itu belum tjukup tersedia selengkap 2 nja, Tetapi persiapan 2 sudah dan dapat dimulai.
Keadaan sekarang adalah bahwa seorang penderita tidak mu dah mendapat obat 2 modern, baik dengan resep dokter, maupun membeli obat 2 , tanpa resep dokter.
Sebab 2 nja ialah :
a. persediaan obat 2 terbatas.
b. apotik 2 kurang djumlahnja, demikian pun toko obat 2 „drogisterij ” .
3186