Perencanaan Persediaan Barang Jadi dengan Mempertimbangkan Permintaan yang Diprediksi dengan Markov Chain (Studi Kasus: PT. Union Confectionery)
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT Union Confectionery, didirikan di Medan, Indonesia, telah membantu
pelopor permen industri Indonesia sejak 1955. Manajemen perusahaan diambil
alih oleh para pemegang saham pada tahun 1968 dan dimulai rencana untuk
memodernisasi dan merevitalisasi perusahaan.
Lini produk PT Union Confectionery telah diversifikasi sejak 1968 dengan
memproduksi jenis permen hard candy, soft candy, dan bubble gum. Rotogravure
printing untuk mencetak warping candy, dan mesin blow molding juga diterapkan
untuk memproduksi toples plastik.
PT Union Confectionery pindah lokasi pada tahun 1991 ke areal Medan
Industrial Estate, sekitar tengah anatara pusat kota dan pelabuhan utama BelawanDeli untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperbaiki logistik. PT Union
Confectionery juga memiliki pabrik pengolahan di wilayah Tangerang dengan
nama PT Union Foods. PT Union Confectionery yang mempunyai luas sekitar 4,8
hektar dengan lebih dari 600 pekerja bergerak di bidang manufaktur yang
memproduksi kembang gula hingga 1.200 ton per bulan.
Empat puluh tujuh tahun pengalaman di dalam produksi kembang gula dan
filsafat “Kualitas adalah bisnis semua orang” dimanfaatkan PT Union
Confectionery untuk berdedikasi dengan standar tertinggi pada setiap tingkat
Universitas Sumatera Utara
proses manufaktur dan layanan pelanggan PT Union Confectionery adalah
perusahaan bersertifikat ISO 9001:2008 (2015).
Beberapa merek terkemuka PT Union Confectionery adalah bubble gum
seperti long bar permen karet, Dinos-x dan bola karet Supermax, hard candy
seperti : ginger, collins butternut, hanimon, vit-c, ringgo, minidrops, dan lain-lain
dan juga soft candy seperti lazery, fizzler, union.
Pemasaran produk internasional dengan klien luar negeri mulai
dikembangkan perusahaan pada tahun 1980. Produk PT Union Confectionery
dapat ditemukan di Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, dan juga negaranegara di Afrika dan Timur Tengah. PT Union Confectionery senang bekerja
keras untuk memasok kebutuhan pelanggan yaitu kembang gula berkualitas tinggi
pada harga yang paling kompetitif.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT Union Confectionery ini bergerak di bidang pengolahan permen. Jenis-
jenis produk yang dihasilkan oleh PT Union Confectionery adalah sebagai
berikut:
1.
Hard candy
2.
Depositing candy
3.
Tableting candy
4.
Soft candy
5.
Pengolahan produksi Gumbase
Universitas Sumatera Utara
Sistem produksi yang diterapkan oleh PT Union Confectionery adalah
sistem make to stock dimana produk yang diproduksi merupakan produk yang
sering dipesan oleh pelanggan tetap. Jadi apabila konsumen meminta jenis barang
tersebut sudah tersedia langsung dibagian produksi dan akan diminta pada bagian
marketing perusahaan.
2.3.
Lokasi Perusahaan
Lokasi PT Union Confectionery ada di Jalan Medan – Belawan Km. 10,5
KIM Kelurahan Mabar Kecamatan Deli Medan Propinsi Sumatera Utara.
2.4.
Daerah Pemasaran
PT Union Confectionery merupakan suatu perusahaan yang berskala
internasional dimana selalu menjaga kualitas produk yang akan diekspornya.
Produk yang dihasilkan oleh PT Union Confectionery akan dipasarkan ke
berbagai negara seperti:
1.
Amerika Utara
2.
Amerika Selatan
3.
Eropa Barat
4.
Eropa Timur
5.
Asia Timur
6.
Asia Tenggara
7.
Timur Tengah
8.
Afrika
Universitas Sumatera Utara
PT Union Confectionery mengekspor produk ke luar negeri sebanyak 65%
dari jumlah seluruh produksi. Selain itu, produk yang dihasilkan juga dipasarkan
untuk daerah lokal yang mencakup wilayah Sumatera Utara (Pematang Siantar,
Rantau Parapat, Tebing Tinggi), Pekanbaru, Bukit Tinggi yang dipasarkan
sebanyak 35% dari jumlah seluruh produksinya. PT Union juga mempunyai
pabrik pengolahan sendiri di wilayah Tangerang sebagai pusat produksi di luar
pulau Sumatera dengan nama PT Union Foods.
2.5.
Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan
Pertumbuhan industry atau perusahaan pada suatu daerah tentunya akan
memberikan berbagai dampak pada lingkungan sekitarnya, apakah itu dampak
negative ataupun dampak positif. Oleh sebab itu, perlunya dilakukan analisis
terhadap PT Union Confectionery yang berkaitan dengan keberadaannya di
tengah-tengah masyarakat khususnya ditinjau dari aspek social ekonomi serta
perhatiannya terhadap permasalahan lingkungan sekitar. Adapun penjelasan
mengenai dampak yang diberikan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Aspek Sosial Ekonomi Perusahaan
Berdirinya PT Union Confectionery telah banyak membantu masyarakat di
sekitarnya, yaitu dengan memberikan bantuan seperti perekrutan sejumlah
karyawan yang berasal dari masyarakat di sekitarnya sehingga perusahaan ini
membantu mengurangi jumlah pengangguran dan memberikan kesempatan
yang luas bagi masyarakat untuk memperoleh pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
b.
Aspek Lingkungan Perusahaan
PT Union Confectionery yang bergerak di bidang pengolahan permen ini
tidak berdampak signifikan terhadap lingkungan, sebab limbah yang
dihasilkan adalah berupa air dan sisa-sisa air gula yang dapat larut serta tidak
membahayakan kesehatan.
2.6.
Standar Mutu Bahan atau Produk
Standar mutu bahan/produk yang diterapkan PT Union Confectionery
adalah suatu sistem dimana dapat mengendalikan produk ataupun bahan baku agar
tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaaan.
Standar mutu sangat perlu ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar
kualitas produk jadi. Adapun standar berat produk dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Sedangkan standar mutu produk sesuai ketetapan SNI No 3547 tahun 2008 dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
2.6.1. Standar Mutu Bahan
Standar mutu bahan baku permen yang diterapkan oleh PT Union
Confectionery biasanya dilakukan pengujian kadar air dengan mouisture balance.
2.6.2. Standar Mutu Produk Jadi
Standar mutu produk jadi diterapkan oleh perusahaan dengan standar berat
(31-33 g), bentuk, warna dan rasa.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Standar Berat Produk PT. Union Confectionery
Jenis Produk
Bubble Gum
Hard Candy
Soft Candy
Deposited Candy
Tablet Type Candy
Nama Produk
Berat Satuan (gr)
Koby
4,2
Long-bar
4,8
Space Ball
2,6
Super Max
2,6
Babaloon
2,3
Dinos-X
5,3
Collin’s Butter Nut
3,2
Collin’s Mint
3,2
Collin’s Quality Sweet
3,2
Union Mini Drop
1,8
Cokobana
4,0
Lazery Stick
3,0
Lazery Yogurt
2,5
Lazery Fruitti
2,5
Lazery Mint
2,5
Chikory
2,3
Hanimon
2,5
Ringgo
1,4
Ringgo Zoo
1,4
Sumber: PT. Union Confectionery
Tabel 2.2. Standar Mutu Produk PT. Union Confectionery
No
Parameter
Spesifikasi
1
Keadaan (bentuk, rasa, bau)
Normal
2
Kadar air (%)
Maks 3,5
3
Abu Total (%)
Maks 2,0
4
Gula reduksi-dihitung sebagai gula inverse (%) Maks 22
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Standar Mutu Produk PT. Union Confectionery (Lanjutan)
No
Parameter
Spesifikasi
5
Sukrosa (%)
Min 40
6
Pemanis Buatan
(tidak disebutkan)
7
Pewarna
Yang diizinkan Depkes
8
Cemaran logam (mg/kg permen)
9
pB
Maks 1,0
Cu
Maks 5
Zn
Maks 40
Sn
Maks 40
Hg
Maks 0,03
As
Maks 0,1
Cemaran mikroorganisme
ALT (koloni/gram)
Maks 500
Ecoli (koloni/10 gram)
Negatif
Salmonella Sp
Negatif
Kapang dan khamir (koloni/10 gram)
Maks 50
Stapyloccus aureus (koloni/gram)
Negatif
Sumber: PT. Union Confectionery
2.7.
Bahan yang Digunakan
2.7.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk
dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan
lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam melaksanakan proses produksi di PT
Union Confectionery adalah:
Universitas Sumatera Utara
1.
Gula pasir
Gula pasir (sukrosa) merupakan senyawa kimia yang termasuk dalam
golongan karbohidrat, memiliki rasa manis, berwarna putih sampai
kecoklatan yang dibuat dari bahan baku tebu. Gula pasir ini sangat vital bagi
confectionery karena sifat kelarutan dan kemanisan yang relatif tinggi dan
mudah untuk didapatkan daripada pemanis yang lain.Gula dengan kemurnian
yang tinggi dan kadar abu yang rendah baik untuk hard candy.
2.
Glucose
Glukosa merupakan cairan kental berwarna jernih dari tepung tapioka yang
diproses dengan hidrolisa enzim. Penggunaan glukosa dapat mencegah
terjadinya graining atau kristalisasi yang tidak diinginkan pada permen serta
berpengaruh pada plasticity candy yaitu sifat-sifat permen seperti plastic dan
transparan, penentu kemanisan, dan terasa lembut di mulut dan tenggorokan.
3.
Gelatin.
Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara
alami terdapat pada tulang atau kulit binatang. Gelatin merupakan senyawa
turunan protein yang dihasilkan dari serabut kolagen jaringan penghubung
yang dihidrolisis secara asam atau basa. Sifat gelatin bila dipanaskan akan
terbentuk cairan dan sewaktu didinginkan akan terbentuk gel yang dibutuhkan
dalam pembuatan permen.
4.
Flavour
Flavour adalah gabungan dari rasa dan aroma yang sangat menentukan
kesukaan konsumen terhadap suatu produk disamping tekstur. Flavour yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan berupa flavour alami atau sintetik. Namun flavour alami lebih
banyak digunakan seiring dengan banyaknya indikasi yang menunjukkan
bahwa secara umum bahan sintetik dapat membahayakan kesehatan. Flavour
alami yang banyak digunakan untuk penambahan pada produk permen adalah
minyak atsiri.
5.
Pewarna makanan
Jenis pewarna yan digunakan adalah pewarna alami dan sintetis atau dapat
juga berupa agen pengikat dari kelompok alginate, seperti selulosa, gum
sayur dan sejenisnya.
2.7.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar
proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Adapun bahan
penolong yang digunakan selama proses produksi berlangsung yaitu:
1.
Air
Air merupakan komponen yang utama dalam proses pembentukan kembang
gula. Air berfungsi sebagai pelarut gula dan bahan lainnya untuk proses
homogenisasi komponen, selain itu air merupakan komponen yang
mempengaruhi tekstur pada permen.
Jenis bahan baku yang digunakan selama proses produksi berlangsung
biasanya telah disesuaikan dengan keinginan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah
proses dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan guna meningkatkan
citra produk dan nilai tambah dimata konsumen serta serta merupakan bagian dari
produk akhir. Adapun bahan tambahan yang digunakan selama proses produksi
berlangsung yaitu:
1.
Plastik, digunakan untuk membungkus produk agar memperindah produk.
2.
Kotak kardus, digunakan untuk membungkus produk pada saat pengiriman.
2.8.
Uraian Proses Produksi
Proses produksi adalah metode untuk membuat suatu barang atau jasa
bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga, bahan baku, mesin,
dana dan faktor-faktor produksi lainnya. Secara umum proses produksi pembuatan
kembang gula dijelaskan hanya untuk jenis hard candy pada PT Union
Confectionery dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.
2.8.1. Proses Pencampuran Bahan Baku dan Pre Cooking
Pada proses pencampuran bahan baku di PT Union Confectionery,
digunakan tangki besar yang digunakan sebagai tempat pencampuran dan
pemasakan tahap awal glucose, gula, gelatin, dan air agar siap digunakan sebagai
bahan awal produk yang akan dibuat.
Proses yang pertama kali dilakukan adalah mengangkut semua bahan baku
yang diperlukan seperti glukosa, gula, gelatin, dan air sebagai bahan tambahan.
Universitas Sumatera Utara
Semua bahan baku ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin coolmix secara
bersamaan sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Setelah itu, maka proses
pencampuran dan pre cooking dapat dilakukan dengan menggunakan dissolver
tank. Proses pencampuran dan pre cooking dengan menggunakan dissolver tank
ini memakan waktu selama 15 menit agar bahan-bahan yang terdapat di dalamnya
dapat tercampur dengan rata.
2.8.2. Proses Cooking Campuran Bahan Baku
Proses selanjutnya yang terjadi setelah proses pencampuran bahan baku
dan pre cooking yang berlangsung selama 5 menit adalah proses cooking. Proses
ini dilakukan dengan menghubungkan pipa dari mesin coolmix kemudian
dialirkan ke dissolver tamk kemudian di lanjutkan ke bagian pemasakan kembang
gula batch cooker (kuali masak). Proses pemasakan ini berlangsung selama 5
menit agar campuran bahan baku tersebut masak (matang) dan siap untuk
digunakan.
2.8.3. Proses Pencampuran (Mixing)
Proses selanjutnya adalah proses pencampuran. Adapun persiapan yang
dilakukan sebelumnya proses pencampuran dimulai adalah penyiapan bahan
pewarna, flavour, dan acid (jika diperlukan) yang akan digunakan. Selanjutnya
pada hasil pemasakan tersebut dimasukkan pewarna dan flavour tersebut. Dan
campuran bahan baku serta flavour dan bahan pewarna diaduk lagi.
Universitas Sumatera Utara
2.8.4. Proses Kneading (Perataan)
Proses selanjutnya yang terjadi adalah hasil cetakan yang telah masak
tersebut diangkut ke bagian perataan. Pada bagian ini, hasil pencampuran
dilakukan perataan lagi agar warna dan kepadatannya lebih merata pada setiap
bagiannya dan juga dilakukan pendinginan sementara.
2.8.5. Proses Pembentukan
Setelah itu, maka hasil perataan bahan baku diangkut ke tempat
pembentukan untuk dibentuk dengan mesin batch former yang mempunyai bentuk
yang dapat disesuaikan dengan permintaan produksi. Setelah bahan dibentuk
menjadi permen, selanjutnya permen diteruskan ke mesin cooler untuk
didinginkan.
2.8.6. Proses Pengemasan
Selanjutnya produk hasil cetakan permen tersebut diangkut ke bagian
pengemasan. Pada bagian pengemasan tersebut kemudian produk hasil cetakan
tersebut diangkut dan diletakkan di meja pengemasan. Proses selanjutnya adalah
produk hasil cetakan tersebut dikemas oleh mesin wrapping.
2.8.7. Proses Pengepakan
Proses yang terakhir adalah proses pengepakan produk. Proses pengepakan
ini dilakukan dengan menggunakan mesin bagging dengan operator yang btelah
terlatih. Proses pengepakan ini terjadi atas dua bagian yaitu pengepakan plastik
Universitas Sumatera Utara
dan pengepakan dus. Setelah itu maka produk diangkut ke gudang bahan jadi
untuk disimpan.
2.9.
Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam melaksanakan aktivitas perusahaannya, PT. Union Confectionery
menggunkan struktur organisasi yang telah disusun sedemikian rupa sehingga
jelas terlihat batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil
dalam oganisasi. Struktur oragnisasi yang baik akan menciptakan suatu kerja sama
yang baik juga antara bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan. Selain itu,
akan terlihat dengan jelas tetang pembagian tugas dan tanggung jawab masingmasing bagian untuk mencapai tujuan perusahaan.
PT. Union Confectinery menggunakan struktur organisasi yang berbentuk
organisasi lini (line organization) dimana terdapat garis wewenang, kekuasaan
yang menghubungkan langsung secara vertical dari atasan ke bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang
dihubungkan dengan garis wewenang. Adapun struktur oraganisasi PT. Union
Confectinery dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Presiden
Direktur
Direktur I
Wakil Manajemen &
Manager Teknik
Manager
Pembelian
Bahan Baku
Financial
Controller
Administrasi
Teknik
Manager Pembelian
Technical
Equipment
Environment &
Utility
Manager
PPIC
Manager
QC
Asisten
Manager
Teknik
Kabid
Teknik
Listrik
Kabag Workshop
1. Utility &
Workshop
2. Pembungkus &
Packing
Manager Marketing Dalam
Negeri (Nasional) &
Inernasional
Manager
Produksi
Manager
Research
Design
Development
Asisten
Manager
Marketing
Manager
Accounting
Manager
Electronic
Data
Processing
(EDP)
Manager
Personalia
Asisten
Manager
Accounting
Adm
Personalia
Kabid
Gudang
Bahan Baku
Kabid PPIC
Kabid
Produksi
Kabid QC
Kabag
Gudang
Bahan Baku
Salesman
Kabag Produksi
1. Pengolahan/
Pembungkus Candy
2. Pengolahan Toffee
3. Pengolahan Cocorico &
Tableting
4. Pengolahan Bubble
Gum
5. Packing Area 1
6. Packing Area 2
7. Kamar Obat
Kabid
Pelunasan
Hutang
Kabid
Accounting
Kabag Retur
Kabid
Personalia
&
Keamanan
Kabid
Gudang
Barang Jadi
Kabag
Sparepart
Kabag
Percetakan
Kabag
Pengawasan
Barang Jadi
Kabag
Transportasi
Kasir
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Union Confectionery
Universitas Sumatera Utara
2.10. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada lantai produksi dapat dilihat
pada lampiran 1.
2.11. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.11.1. Jumlah Tenaga Kerja
Perusahaan PT Union Confectionery menggunakan beberapa cara untuk
memperoleh tenaga kerja, yaitu:
1.
Cara Internal (dari dalam perusahaan)
Cara internal ini digunakan untuk memperoleh tenaga kerja dari dalam
perusahaan, diterapkan manajemen system promotion within dimana untuk
mengisi jabatan yang kosong dilakukan dengan mengangkat jabatan dari
dalam perusahaan sendiri dengan cara melakukan promosi, mutasi, dan rotasi.
Dengan demikian perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan
yang mempunyai bakat, keterampilan, dan kompetensi untuk berkembang di
perusahaan tersebut.
2.
Cara Eksternal (dari luar perusahaan)
Cara eksternal ini digunakan untuk memperoleh tenaga kerja dari luar
perusahaan. Cara eksternal ini dapat diperoleh dari:
a. Keluarga atau famili karyawan perusahaan
b. Teman-teman atau kenalan karyawan perusahaan
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh PT Union Confectionery pada
saat ini sebanyak 634 orang karyawan.
Universitas Sumatera Utara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja
Jabatan
Presiden Direktur
Direktur 1
Wakil Manajemen & Manager Teknik
Manager Pembelian Bahan Baku
Manajer Pembelian Teknik Equipment Environment &
Utility
Financial Controller
Administrasi Teknik
Asisten Manager Teknik
Kabid Listrik
Kabid Gudang Bahan Baku
Kabag Workshop
Kabag Gudang Bahan Baku
Manager PPIC
Manager QC
Manager Marketing dalam negeri dan Internasional
Assitent Manager Marketing
Manager Produksi
Manager R and D
Manager Accounting
Asisten Manager Accounting
Manager Electronic Data Processing (EDP)
Manager Personalia
ADM Personalia
Kabid PPIC
Kabid QC
Salesman
Ka. Bid. Produksi
Kabag Produksi
Kabag Retur
Kabag Percetakan
Kabid Accounting
Kabid Piutang
Kabid Personalia & Keamanan
Kabid Gudang Barang Jadi
Kabag Spare Part
Kabag Pengawasan Barang Jadi
Kabag Transportasi
Kasir
Tenaga Kerja
JUMLAH
Jumlah (Orang)
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
580
633
(Sumber: Bagian Umum PT Union Confectionery)
Universitas Sumatera Utara
2.11.2. Jam Kerja
Suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan
tugasnya apabila sistem pengaturan waktu kerja juga diatur dengan baik. Jam
kerja di PT Union Confectionery adalah hari Senin sampai hari Sabtu dengan
perincian sebagai berikut:
1.
Hari Senin – Kamis terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari
2.
Hari Jumat terdiri dari 4 jam kerja
3.
Hari Sabtu terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari
Sistem pembagian jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Sistem Pembagian Jam Kerja
HARI
Senin – Kamis
Jumat
Sabtu
JAM KERJA (WIB)
07.30 – 15.30
07.30 – 11.30
07.30 – 15.30
ISTIRAHAT (WIB)
11.30 – 12.30
11.30 – 12.30
(Sumber: Bagian Umum PT Union Confectionery)
Adapun terdapatnya shift non stop di PT Union Confectionery dapat
dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Sistem Pembagian Shift Kerja
SHIFT
I
II
III
JAM KERJA (WIB)
07.30 – 15.30
15.30 – 22.30
22.30 – 06.00
ISTIRAHAT (JAM)
1
½
½
(Sumber: Bagian Umum PT Union Confectionery)
Universitas Sumatera Utara
2.12. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan yang terdapat pada PT Union Confectionery adalah
pembayaran upah dalam bentuk gaji pokok yang terdiri dari gaji pokok diberikan
setiap bulan dengan besar gaji sesuai dengan UMR Sektoral ditambah uang
transportasi dan uang makan karyawan tersebut.
2.12.1. Insentif dan Fasilitas Tenaga Kerja
Selain pemberian upah kerja, perusahaan juga memberikan berbagai
insentif dan fasilitas kepada karyawan yaitu:
1.
Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) setiap tahun terantung performansi
kerja dan lama kerja karyawan.
2.
Lembur dan uang kerajinan.
Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT Union Confectionery, didirikan di Medan, Indonesia, telah membantu
pelopor permen industri Indonesia sejak 1955. Manajemen perusahaan diambil
alih oleh para pemegang saham pada tahun 1968 dan dimulai rencana untuk
memodernisasi dan merevitalisasi perusahaan.
Lini produk PT Union Confectionery telah diversifikasi sejak 1968 dengan
memproduksi jenis permen hard candy, soft candy, dan bubble gum. Rotogravure
printing untuk mencetak warping candy, dan mesin blow molding juga diterapkan
untuk memproduksi toples plastik.
PT Union Confectionery pindah lokasi pada tahun 1991 ke areal Medan
Industrial Estate, sekitar tengah anatara pusat kota dan pelabuhan utama BelawanDeli untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperbaiki logistik. PT Union
Confectionery juga memiliki pabrik pengolahan di wilayah Tangerang dengan
nama PT Union Foods. PT Union Confectionery yang mempunyai luas sekitar 4,8
hektar dengan lebih dari 600 pekerja bergerak di bidang manufaktur yang
memproduksi kembang gula hingga 1.200 ton per bulan.
Empat puluh tujuh tahun pengalaman di dalam produksi kembang gula dan
filsafat “Kualitas adalah bisnis semua orang” dimanfaatkan PT Union
Confectionery untuk berdedikasi dengan standar tertinggi pada setiap tingkat
Universitas Sumatera Utara
proses manufaktur dan layanan pelanggan PT Union Confectionery adalah
perusahaan bersertifikat ISO 9001:2008 (2015).
Beberapa merek terkemuka PT Union Confectionery adalah bubble gum
seperti long bar permen karet, Dinos-x dan bola karet Supermax, hard candy
seperti : ginger, collins butternut, hanimon, vit-c, ringgo, minidrops, dan lain-lain
dan juga soft candy seperti lazery, fizzler, union.
Pemasaran produk internasional dengan klien luar negeri mulai
dikembangkan perusahaan pada tahun 1980. Produk PT Union Confectionery
dapat ditemukan di Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, dan juga negaranegara di Afrika dan Timur Tengah. PT Union Confectionery senang bekerja
keras untuk memasok kebutuhan pelanggan yaitu kembang gula berkualitas tinggi
pada harga yang paling kompetitif.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT Union Confectionery ini bergerak di bidang pengolahan permen. Jenis-
jenis produk yang dihasilkan oleh PT Union Confectionery adalah sebagai
berikut:
1.
Hard candy
2.
Depositing candy
3.
Tableting candy
4.
Soft candy
5.
Pengolahan produksi Gumbase
Universitas Sumatera Utara
Sistem produksi yang diterapkan oleh PT Union Confectionery adalah
sistem make to stock dimana produk yang diproduksi merupakan produk yang
sering dipesan oleh pelanggan tetap. Jadi apabila konsumen meminta jenis barang
tersebut sudah tersedia langsung dibagian produksi dan akan diminta pada bagian
marketing perusahaan.
2.3.
Lokasi Perusahaan
Lokasi PT Union Confectionery ada di Jalan Medan – Belawan Km. 10,5
KIM Kelurahan Mabar Kecamatan Deli Medan Propinsi Sumatera Utara.
2.4.
Daerah Pemasaran
PT Union Confectionery merupakan suatu perusahaan yang berskala
internasional dimana selalu menjaga kualitas produk yang akan diekspornya.
Produk yang dihasilkan oleh PT Union Confectionery akan dipasarkan ke
berbagai negara seperti:
1.
Amerika Utara
2.
Amerika Selatan
3.
Eropa Barat
4.
Eropa Timur
5.
Asia Timur
6.
Asia Tenggara
7.
Timur Tengah
8.
Afrika
Universitas Sumatera Utara
PT Union Confectionery mengekspor produk ke luar negeri sebanyak 65%
dari jumlah seluruh produksi. Selain itu, produk yang dihasilkan juga dipasarkan
untuk daerah lokal yang mencakup wilayah Sumatera Utara (Pematang Siantar,
Rantau Parapat, Tebing Tinggi), Pekanbaru, Bukit Tinggi yang dipasarkan
sebanyak 35% dari jumlah seluruh produksinya. PT Union juga mempunyai
pabrik pengolahan sendiri di wilayah Tangerang sebagai pusat produksi di luar
pulau Sumatera dengan nama PT Union Foods.
2.5.
Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan
Pertumbuhan industry atau perusahaan pada suatu daerah tentunya akan
memberikan berbagai dampak pada lingkungan sekitarnya, apakah itu dampak
negative ataupun dampak positif. Oleh sebab itu, perlunya dilakukan analisis
terhadap PT Union Confectionery yang berkaitan dengan keberadaannya di
tengah-tengah masyarakat khususnya ditinjau dari aspek social ekonomi serta
perhatiannya terhadap permasalahan lingkungan sekitar. Adapun penjelasan
mengenai dampak yang diberikan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Aspek Sosial Ekonomi Perusahaan
Berdirinya PT Union Confectionery telah banyak membantu masyarakat di
sekitarnya, yaitu dengan memberikan bantuan seperti perekrutan sejumlah
karyawan yang berasal dari masyarakat di sekitarnya sehingga perusahaan ini
membantu mengurangi jumlah pengangguran dan memberikan kesempatan
yang luas bagi masyarakat untuk memperoleh pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
b.
Aspek Lingkungan Perusahaan
PT Union Confectionery yang bergerak di bidang pengolahan permen ini
tidak berdampak signifikan terhadap lingkungan, sebab limbah yang
dihasilkan adalah berupa air dan sisa-sisa air gula yang dapat larut serta tidak
membahayakan kesehatan.
2.6.
Standar Mutu Bahan atau Produk
Standar mutu bahan/produk yang diterapkan PT Union Confectionery
adalah suatu sistem dimana dapat mengendalikan produk ataupun bahan baku agar
tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaaan.
Standar mutu sangat perlu ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar
kualitas produk jadi. Adapun standar berat produk dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Sedangkan standar mutu produk sesuai ketetapan SNI No 3547 tahun 2008 dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
2.6.1. Standar Mutu Bahan
Standar mutu bahan baku permen yang diterapkan oleh PT Union
Confectionery biasanya dilakukan pengujian kadar air dengan mouisture balance.
2.6.2. Standar Mutu Produk Jadi
Standar mutu produk jadi diterapkan oleh perusahaan dengan standar berat
(31-33 g), bentuk, warna dan rasa.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Standar Berat Produk PT. Union Confectionery
Jenis Produk
Bubble Gum
Hard Candy
Soft Candy
Deposited Candy
Tablet Type Candy
Nama Produk
Berat Satuan (gr)
Koby
4,2
Long-bar
4,8
Space Ball
2,6
Super Max
2,6
Babaloon
2,3
Dinos-X
5,3
Collin’s Butter Nut
3,2
Collin’s Mint
3,2
Collin’s Quality Sweet
3,2
Union Mini Drop
1,8
Cokobana
4,0
Lazery Stick
3,0
Lazery Yogurt
2,5
Lazery Fruitti
2,5
Lazery Mint
2,5
Chikory
2,3
Hanimon
2,5
Ringgo
1,4
Ringgo Zoo
1,4
Sumber: PT. Union Confectionery
Tabel 2.2. Standar Mutu Produk PT. Union Confectionery
No
Parameter
Spesifikasi
1
Keadaan (bentuk, rasa, bau)
Normal
2
Kadar air (%)
Maks 3,5
3
Abu Total (%)
Maks 2,0
4
Gula reduksi-dihitung sebagai gula inverse (%) Maks 22
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Standar Mutu Produk PT. Union Confectionery (Lanjutan)
No
Parameter
Spesifikasi
5
Sukrosa (%)
Min 40
6
Pemanis Buatan
(tidak disebutkan)
7
Pewarna
Yang diizinkan Depkes
8
Cemaran logam (mg/kg permen)
9
pB
Maks 1,0
Cu
Maks 5
Zn
Maks 40
Sn
Maks 40
Hg
Maks 0,03
As
Maks 0,1
Cemaran mikroorganisme
ALT (koloni/gram)
Maks 500
Ecoli (koloni/10 gram)
Negatif
Salmonella Sp
Negatif
Kapang dan khamir (koloni/10 gram)
Maks 50
Stapyloccus aureus (koloni/gram)
Negatif
Sumber: PT. Union Confectionery
2.7.
Bahan yang Digunakan
2.7.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk
dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan
lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam melaksanakan proses produksi di PT
Union Confectionery adalah:
Universitas Sumatera Utara
1.
Gula pasir
Gula pasir (sukrosa) merupakan senyawa kimia yang termasuk dalam
golongan karbohidrat, memiliki rasa manis, berwarna putih sampai
kecoklatan yang dibuat dari bahan baku tebu. Gula pasir ini sangat vital bagi
confectionery karena sifat kelarutan dan kemanisan yang relatif tinggi dan
mudah untuk didapatkan daripada pemanis yang lain.Gula dengan kemurnian
yang tinggi dan kadar abu yang rendah baik untuk hard candy.
2.
Glucose
Glukosa merupakan cairan kental berwarna jernih dari tepung tapioka yang
diproses dengan hidrolisa enzim. Penggunaan glukosa dapat mencegah
terjadinya graining atau kristalisasi yang tidak diinginkan pada permen serta
berpengaruh pada plasticity candy yaitu sifat-sifat permen seperti plastic dan
transparan, penentu kemanisan, dan terasa lembut di mulut dan tenggorokan.
3.
Gelatin.
Gelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara
alami terdapat pada tulang atau kulit binatang. Gelatin merupakan senyawa
turunan protein yang dihasilkan dari serabut kolagen jaringan penghubung
yang dihidrolisis secara asam atau basa. Sifat gelatin bila dipanaskan akan
terbentuk cairan dan sewaktu didinginkan akan terbentuk gel yang dibutuhkan
dalam pembuatan permen.
4.
Flavour
Flavour adalah gabungan dari rasa dan aroma yang sangat menentukan
kesukaan konsumen terhadap suatu produk disamping tekstur. Flavour yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan berupa flavour alami atau sintetik. Namun flavour alami lebih
banyak digunakan seiring dengan banyaknya indikasi yang menunjukkan
bahwa secara umum bahan sintetik dapat membahayakan kesehatan. Flavour
alami yang banyak digunakan untuk penambahan pada produk permen adalah
minyak atsiri.
5.
Pewarna makanan
Jenis pewarna yan digunakan adalah pewarna alami dan sintetis atau dapat
juga berupa agen pengikat dari kelompok alginate, seperti selulosa, gum
sayur dan sejenisnya.
2.7.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar
proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Adapun bahan
penolong yang digunakan selama proses produksi berlangsung yaitu:
1.
Air
Air merupakan komponen yang utama dalam proses pembentukan kembang
gula. Air berfungsi sebagai pelarut gula dan bahan lainnya untuk proses
homogenisasi komponen, selain itu air merupakan komponen yang
mempengaruhi tekstur pada permen.
Jenis bahan baku yang digunakan selama proses produksi berlangsung
biasanya telah disesuaikan dengan keinginan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2.7.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk mempermudah
proses dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan guna meningkatkan
citra produk dan nilai tambah dimata konsumen serta serta merupakan bagian dari
produk akhir. Adapun bahan tambahan yang digunakan selama proses produksi
berlangsung yaitu:
1.
Plastik, digunakan untuk membungkus produk agar memperindah produk.
2.
Kotak kardus, digunakan untuk membungkus produk pada saat pengiriman.
2.8.
Uraian Proses Produksi
Proses produksi adalah metode untuk membuat suatu barang atau jasa
bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga, bahan baku, mesin,
dana dan faktor-faktor produksi lainnya. Secara umum proses produksi pembuatan
kembang gula dijelaskan hanya untuk jenis hard candy pada PT Union
Confectionery dijelaskan lebih lanjut dibawah ini.
2.8.1. Proses Pencampuran Bahan Baku dan Pre Cooking
Pada proses pencampuran bahan baku di PT Union Confectionery,
digunakan tangki besar yang digunakan sebagai tempat pencampuran dan
pemasakan tahap awal glucose, gula, gelatin, dan air agar siap digunakan sebagai
bahan awal produk yang akan dibuat.
Proses yang pertama kali dilakukan adalah mengangkut semua bahan baku
yang diperlukan seperti glukosa, gula, gelatin, dan air sebagai bahan tambahan.
Universitas Sumatera Utara
Semua bahan baku ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin coolmix secara
bersamaan sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Setelah itu, maka proses
pencampuran dan pre cooking dapat dilakukan dengan menggunakan dissolver
tank. Proses pencampuran dan pre cooking dengan menggunakan dissolver tank
ini memakan waktu selama 15 menit agar bahan-bahan yang terdapat di dalamnya
dapat tercampur dengan rata.
2.8.2. Proses Cooking Campuran Bahan Baku
Proses selanjutnya yang terjadi setelah proses pencampuran bahan baku
dan pre cooking yang berlangsung selama 5 menit adalah proses cooking. Proses
ini dilakukan dengan menghubungkan pipa dari mesin coolmix kemudian
dialirkan ke dissolver tamk kemudian di lanjutkan ke bagian pemasakan kembang
gula batch cooker (kuali masak). Proses pemasakan ini berlangsung selama 5
menit agar campuran bahan baku tersebut masak (matang) dan siap untuk
digunakan.
2.8.3. Proses Pencampuran (Mixing)
Proses selanjutnya adalah proses pencampuran. Adapun persiapan yang
dilakukan sebelumnya proses pencampuran dimulai adalah penyiapan bahan
pewarna, flavour, dan acid (jika diperlukan) yang akan digunakan. Selanjutnya
pada hasil pemasakan tersebut dimasukkan pewarna dan flavour tersebut. Dan
campuran bahan baku serta flavour dan bahan pewarna diaduk lagi.
Universitas Sumatera Utara
2.8.4. Proses Kneading (Perataan)
Proses selanjutnya yang terjadi adalah hasil cetakan yang telah masak
tersebut diangkut ke bagian perataan. Pada bagian ini, hasil pencampuran
dilakukan perataan lagi agar warna dan kepadatannya lebih merata pada setiap
bagiannya dan juga dilakukan pendinginan sementara.
2.8.5. Proses Pembentukan
Setelah itu, maka hasil perataan bahan baku diangkut ke tempat
pembentukan untuk dibentuk dengan mesin batch former yang mempunyai bentuk
yang dapat disesuaikan dengan permintaan produksi. Setelah bahan dibentuk
menjadi permen, selanjutnya permen diteruskan ke mesin cooler untuk
didinginkan.
2.8.6. Proses Pengemasan
Selanjutnya produk hasil cetakan permen tersebut diangkut ke bagian
pengemasan. Pada bagian pengemasan tersebut kemudian produk hasil cetakan
tersebut diangkut dan diletakkan di meja pengemasan. Proses selanjutnya adalah
produk hasil cetakan tersebut dikemas oleh mesin wrapping.
2.8.7. Proses Pengepakan
Proses yang terakhir adalah proses pengepakan produk. Proses pengepakan
ini dilakukan dengan menggunakan mesin bagging dengan operator yang btelah
terlatih. Proses pengepakan ini terjadi atas dua bagian yaitu pengepakan plastik
Universitas Sumatera Utara
dan pengepakan dus. Setelah itu maka produk diangkut ke gudang bahan jadi
untuk disimpan.
2.9.
Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam melaksanakan aktivitas perusahaannya, PT. Union Confectionery
menggunkan struktur organisasi yang telah disusun sedemikian rupa sehingga
jelas terlihat batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil
dalam oganisasi. Struktur oragnisasi yang baik akan menciptakan suatu kerja sama
yang baik juga antara bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan. Selain itu,
akan terlihat dengan jelas tetang pembagian tugas dan tanggung jawab masingmasing bagian untuk mencapai tujuan perusahaan.
PT. Union Confectinery menggunakan struktur organisasi yang berbentuk
organisasi lini (line organization) dimana terdapat garis wewenang, kekuasaan
yang menghubungkan langsung secara vertical dari atasan ke bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang
dihubungkan dengan garis wewenang. Adapun struktur oraganisasi PT. Union
Confectinery dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Presiden
Direktur
Direktur I
Wakil Manajemen &
Manager Teknik
Manager
Pembelian
Bahan Baku
Financial
Controller
Administrasi
Teknik
Manager Pembelian
Technical
Equipment
Environment &
Utility
Manager
PPIC
Manager
QC
Asisten
Manager
Teknik
Kabid
Teknik
Listrik
Kabag Workshop
1. Utility &
Workshop
2. Pembungkus &
Packing
Manager Marketing Dalam
Negeri (Nasional) &
Inernasional
Manager
Produksi
Manager
Research
Design
Development
Asisten
Manager
Marketing
Manager
Accounting
Manager
Electronic
Data
Processing
(EDP)
Manager
Personalia
Asisten
Manager
Accounting
Adm
Personalia
Kabid
Gudang
Bahan Baku
Kabid PPIC
Kabid
Produksi
Kabid QC
Kabag
Gudang
Bahan Baku
Salesman
Kabag Produksi
1. Pengolahan/
Pembungkus Candy
2. Pengolahan Toffee
3. Pengolahan Cocorico &
Tableting
4. Pengolahan Bubble
Gum
5. Packing Area 1
6. Packing Area 2
7. Kamar Obat
Kabid
Pelunasan
Hutang
Kabid
Accounting
Kabag Retur
Kabid
Personalia
&
Keamanan
Kabid
Gudang
Barang Jadi
Kabag
Sparepart
Kabag
Percetakan
Kabag
Pengawasan
Barang Jadi
Kabag
Transportasi
Kasir
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Union Confectionery
Universitas Sumatera Utara
2.10. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada lantai produksi dapat dilihat
pada lampiran 1.
2.11. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.11.1. Jumlah Tenaga Kerja
Perusahaan PT Union Confectionery menggunakan beberapa cara untuk
memperoleh tenaga kerja, yaitu:
1.
Cara Internal (dari dalam perusahaan)
Cara internal ini digunakan untuk memperoleh tenaga kerja dari dalam
perusahaan, diterapkan manajemen system promotion within dimana untuk
mengisi jabatan yang kosong dilakukan dengan mengangkat jabatan dari
dalam perusahaan sendiri dengan cara melakukan promosi, mutasi, dan rotasi.
Dengan demikian perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan
yang mempunyai bakat, keterampilan, dan kompetensi untuk berkembang di
perusahaan tersebut.
2.
Cara Eksternal (dari luar perusahaan)
Cara eksternal ini digunakan untuk memperoleh tenaga kerja dari luar
perusahaan. Cara eksternal ini dapat diperoleh dari:
a. Keluarga atau famili karyawan perusahaan
b. Teman-teman atau kenalan karyawan perusahaan
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh PT Union Confectionery pada
saat ini sebanyak 634 orang karyawan.
Universitas Sumatera Utara
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja
Jabatan
Presiden Direktur
Direktur 1
Wakil Manajemen & Manager Teknik
Manager Pembelian Bahan Baku
Manajer Pembelian Teknik Equipment Environment &
Utility
Financial Controller
Administrasi Teknik
Asisten Manager Teknik
Kabid Listrik
Kabid Gudang Bahan Baku
Kabag Workshop
Kabag Gudang Bahan Baku
Manager PPIC
Manager QC
Manager Marketing dalam negeri dan Internasional
Assitent Manager Marketing
Manager Produksi
Manager R and D
Manager Accounting
Asisten Manager Accounting
Manager Electronic Data Processing (EDP)
Manager Personalia
ADM Personalia
Kabid PPIC
Kabid QC
Salesman
Ka. Bid. Produksi
Kabag Produksi
Kabag Retur
Kabag Percetakan
Kabid Accounting
Kabid Piutang
Kabid Personalia & Keamanan
Kabid Gudang Barang Jadi
Kabag Spare Part
Kabag Pengawasan Barang Jadi
Kabag Transportasi
Kasir
Tenaga Kerja
JUMLAH
Jumlah (Orang)
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
580
633
(Sumber: Bagian Umum PT Union Confectionery)
Universitas Sumatera Utara
2.11.2. Jam Kerja
Suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan
tugasnya apabila sistem pengaturan waktu kerja juga diatur dengan baik. Jam
kerja di PT Union Confectionery adalah hari Senin sampai hari Sabtu dengan
perincian sebagai berikut:
1.
Hari Senin – Kamis terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari
2.
Hari Jumat terdiri dari 4 jam kerja
3.
Hari Sabtu terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari
Sistem pembagian jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Sistem Pembagian Jam Kerja
HARI
Senin – Kamis
Jumat
Sabtu
JAM KERJA (WIB)
07.30 – 15.30
07.30 – 11.30
07.30 – 15.30
ISTIRAHAT (WIB)
11.30 – 12.30
11.30 – 12.30
(Sumber: Bagian Umum PT Union Confectionery)
Adapun terdapatnya shift non stop di PT Union Confectionery dapat
dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Sistem Pembagian Shift Kerja
SHIFT
I
II
III
JAM KERJA (WIB)
07.30 – 15.30
15.30 – 22.30
22.30 – 06.00
ISTIRAHAT (JAM)
1
½
½
(Sumber: Bagian Umum PT Union Confectionery)
Universitas Sumatera Utara
2.12. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan yang terdapat pada PT Union Confectionery adalah
pembayaran upah dalam bentuk gaji pokok yang terdiri dari gaji pokok diberikan
setiap bulan dengan besar gaji sesuai dengan UMR Sektoral ditambah uang
transportasi dan uang makan karyawan tersebut.
2.12.1. Insentif dan Fasilitas Tenaga Kerja
Selain pemberian upah kerja, perusahaan juga memberikan berbagai
insentif dan fasilitas kepada karyawan yaitu:
1.
Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) setiap tahun terantung performansi
kerja dan lama kerja karyawan.
2.
Lembur dan uang kerajinan.
Universitas Sumatera Utara