PHP File Tree Demo 4.4.2 agenda 4
4.4.2. Sub Agenda Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur
A.
KONDISI UMUM
Perkembangan Industri Manufaktur di Jawa Timur Tahun 2001 tercatat
sebanyak 623.392 Unit Usaha, dari jumlah tersebut populasi terbanyak
didominasi oleh Industri Kecil sebesar 97,76% atau sebanyak 609.421
Unit Usaha, kemudian disusul oleh Industri Kimia, Agro dan Hasil
Hutan sebanyak 11.123 Unit Usaha (1,78%), sedangkan posisi ke tiga
ditempati oleh Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka sebanyak
2.848 Unit Usaha atau 0,46%. Selanjutnya sampai tahun 2002 tercatat
sebanyak 636.483 Unit Usaha dengan nilai investasi sebesar 11.384
milyar Rupiah, dengan nilai produksi sebesar 10.888 milyar Rupiah dan
mampu menyerap 2.306.514 orang tenaga kerja. Tahun 2003
perkembangan Industri di Jawa Timur tercatat sebanyak 642.848 unit
usaha atau tumbuh sebesar 1% dari tahun 2002, dengan nilai investasi
11.498 milyar Rupiah, yang menghasilkan nilai produksi sebesar
11.106 milyar Rupiah dan mampu menyerap 2.341.112 orang tenaga
kerja. Pada tahun 2004 unit usaha Industri tumbuh 1,41 persen atau
menjadi 653.859 Unit Usaha dengan nilai investasi 12.238 milyar
Rupiah, yang menghasilkan nilai produksi sebesar 11.775 milyar
Rupiah dan mampu menyerap 2.404.922 orang tenaga kerja.
Bila dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun terakhir setelah
melewati puncak krisis, industri manufaktur
dapat dikatakan mulai
bangkit. Secara keseluruhan perkembangan industri manufaktur pada
triwulan IV tahun 2005 sudah mulai membaik, sekalipun masih ada
sebagian kecil perusahaan industri yang mengalami penutupan akibat
kalah bersaing.
Tahun 2005 semester I perkembangan industri di Jawa Timur tercatat
sebanyak 661.720 unit usaha atau tumbuh sebesar 1,2 % dari tahun
2004, dengan nilai investasi 12.705 milyar Rupiah, yang menghasilkan
nilai produksi sebesar 12.100 milyar Rupiah dan mampu menyerap
2.464.565 orang tenaga kerja.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 154
Prediksi pada akhir tahun 2006 perkembangan industri Jawa Timur
mencapai 663.043 unit usaha atau tumbuh sebesar 2 % dari tahun
2005, dengan nilai investasi 13.330 milyar Rupiah, yang menghasilkan
nilai produksi sebesar 12.717 milyar Rupiah dan mampu menyerap
2558.218 orang tenaga kerja.
Secara umum pada saat ini infrastruktur industri telah tersedia di Jawa
Timur diantaranya Kawasan Industri, Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan
Dan Penyediaan Energi Listrik dan lain-lain. Sedangkan yang terkait
dengan kebijakan publik pada saat ini sedang diupayakan kebijakan
yang memudahkan dunia usaha industri mudah melakukan investasi
diantaranya adalah melalui pelayanan one stop services.
Berkaitan dengan alternatif pembiayaan pembangunan, saat ini sedang
disusun bisnis plan yang diharapkan mampu memberikan informasi
kepada investor agar berinvestasi di Jawa Timur sehingga investasi
usaha industri bergairah .
B.
SASARAN TAHUN 2007
Sasaran yang akan dicapai dalam rangka pembangunan Industri untuk
tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya keterampilan, keahlian dan kompetensi tenaga kerja
industri sehingga mampu meningkatkan produktivitas industri dan
mampu bersaing di pasar kerja global.
2. Mendukung perkuatan daya saing, perluasan didalam penerapan
standarisasi untuk produk-produk industri manufaktur.
3. Terwujudnya
industri
kecil
dan
menengah
sebagai
basis
pengembangan industri regional.
4. Meningkatnya
kemampuan
industri
dalam
menciptakan,
mengembangkan dan menerapkan pengetahuan baik dalam uji
komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan, rancangan
produk baru maupun proses produksi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 155
5. Memperkuat dan memperbaiki struktur industri baik dalam hal
konsentrasi penguasaan pasar maupun dalam hal kedalaman
jaringan pemasok bahan baku dan bahan pendukung, komponen
dan barang setengah jadi untuk industri hilir.
6. Meningkatnya basis produksi untuk meningkatkan nilai tambah
sektor industri yang berbasis sumber daya alam.
7. Mewujudkan kebijakan publik berupa penyederhanaan regulasi
untuk pengembangan dan perluasan usaha industri.
8. Mendukung penyediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk
mengembangkan dunia usaha industri.
9. Melakukan inisiasi terhadap alternatif pembiayaan penguatan
usaha industri manufaktur.
10. Mendukung penguatan kelembagaan yang mengelola usaha
industri.
11. Pada skala industri besar dan menengah diperkirakan akan
meningkatnya jumlah unit usaha naik sebesar 2 % dari kondisi
tahun 2006, nilai investasi naik sebesar 4 % dari tahun 2006, nilai
produksi naik sebesar 5,9 % dari kondisi tahun 2006 serta
penyerapan tenaga kerja naik 4,3 % dari kondisi tahun 2006.
12. Pada skala
industri kecil dan
kerajinan diperkirakan
akan
meningkatnya jumlah unit usaha naik sebesar 2,3 % dari kondisi
tahun 2006, nilai investasi naik sebesar 5,9 % dari tahun 2004,
nilai produksi naik sebesar 4,3 % dari kondisi tahun 2004 serta
penyerapan tenaga kerja naik 3,3 % dari kondisi tahun 2006.
C.
ARAH KEBIJAKAN
Dalam
rangka
mewujudkan
sasaran
di
atas,
arah
kebijakan
pembangunan Industri Jawa Timur adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan nilai tambah dan produktivitas dengan membentuk
industri-industri yang kuat, meningkatkan inovasi dan penguatan
pasar serta meningkatkan produktivitas.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 156
2. Pengembangan klaster Industri dengan memperkuat industriindustri yang terdapat dalam rantai nilai, mendorong kemitraan
antara IKM dengan perusahaan besar dan kaitan interaktif yang
relevan lainnya, mendorong tumbuhnya industri terkait serta
memperkuat
partnership
antara
Industri
inti,
terkait,
dan
pendukung; memfasilitasi upaya-upaya pemasaran dalam maupun
luar negeri.
3. Pengembangan lingkungan bisnis yang nyaman/kondusif dengan
mengembangkan
infrastruktur
pendidikan
dan
pelatihan;
memperluas infrastruktur bisnis jasa, mengembangkan riset dan
teknologi; menyempurnakan dan mengimplementasikan perangkat
hukum; menyempurnakan kebijakan perdagangan dan kebijakan
investasi.
4. Pembangunan industri yang berkelanjutan dengan memperhatikan
aspek lingkungan dalam pengembangan industri; melakukan
sosialisasi produksi bersih; menginternalisasikan biaya pengelolaan
lingkungan ke dalam biaya produksi; mengembangkan zero waste
industries; dan mengembangkan industri berbahan baku lokal yang
terbaharukan.
5. Mengembangkan IKM agar perannya setara dengan industri besar
sehingga merupakan fondasi perekonomian yang kokoh dan
mewujdkan IKM yang mandiri dan atau mendukung industri besar
dalam satu kerangka kerjasama yang sederajat dan saling
menguntungkan.
6. Mendorong revitalisasi industri untuk meningkatkan daya saing
industri.
7. Mendorong investasi industri baru.
8. Mengintegrasikan pembangunan industri di utara dan selatan Jawa
Timur.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 157
9. Peningkatan
implementasi
kebijakan
publik
berupa
penyederhanaan regulasi dalam pengembangan dan perluasan
usaha industri manufaktur.
10. Penyediaan
sarana
dan
prasarana
infrastruktur
untuk
pengembangan dunia usaha industri.
11. Penguatan kelembagaan pada institusi yang mengelola industri
manufaktur.
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2007 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 158
A.
KONDISI UMUM
Perkembangan Industri Manufaktur di Jawa Timur Tahun 2001 tercatat
sebanyak 623.392 Unit Usaha, dari jumlah tersebut populasi terbanyak
didominasi oleh Industri Kecil sebesar 97,76% atau sebanyak 609.421
Unit Usaha, kemudian disusul oleh Industri Kimia, Agro dan Hasil
Hutan sebanyak 11.123 Unit Usaha (1,78%), sedangkan posisi ke tiga
ditempati oleh Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka sebanyak
2.848 Unit Usaha atau 0,46%. Selanjutnya sampai tahun 2002 tercatat
sebanyak 636.483 Unit Usaha dengan nilai investasi sebesar 11.384
milyar Rupiah, dengan nilai produksi sebesar 10.888 milyar Rupiah dan
mampu menyerap 2.306.514 orang tenaga kerja. Tahun 2003
perkembangan Industri di Jawa Timur tercatat sebanyak 642.848 unit
usaha atau tumbuh sebesar 1% dari tahun 2002, dengan nilai investasi
11.498 milyar Rupiah, yang menghasilkan nilai produksi sebesar
11.106 milyar Rupiah dan mampu menyerap 2.341.112 orang tenaga
kerja. Pada tahun 2004 unit usaha Industri tumbuh 1,41 persen atau
menjadi 653.859 Unit Usaha dengan nilai investasi 12.238 milyar
Rupiah, yang menghasilkan nilai produksi sebesar 11.775 milyar
Rupiah dan mampu menyerap 2.404.922 orang tenaga kerja.
Bila dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun terakhir setelah
melewati puncak krisis, industri manufaktur
dapat dikatakan mulai
bangkit. Secara keseluruhan perkembangan industri manufaktur pada
triwulan IV tahun 2005 sudah mulai membaik, sekalipun masih ada
sebagian kecil perusahaan industri yang mengalami penutupan akibat
kalah bersaing.
Tahun 2005 semester I perkembangan industri di Jawa Timur tercatat
sebanyak 661.720 unit usaha atau tumbuh sebesar 1,2 % dari tahun
2004, dengan nilai investasi 12.705 milyar Rupiah, yang menghasilkan
nilai produksi sebesar 12.100 milyar Rupiah dan mampu menyerap
2.464.565 orang tenaga kerja.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 154
Prediksi pada akhir tahun 2006 perkembangan industri Jawa Timur
mencapai 663.043 unit usaha atau tumbuh sebesar 2 % dari tahun
2005, dengan nilai investasi 13.330 milyar Rupiah, yang menghasilkan
nilai produksi sebesar 12.717 milyar Rupiah dan mampu menyerap
2558.218 orang tenaga kerja.
Secara umum pada saat ini infrastruktur industri telah tersedia di Jawa
Timur diantaranya Kawasan Industri, Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan
Dan Penyediaan Energi Listrik dan lain-lain. Sedangkan yang terkait
dengan kebijakan publik pada saat ini sedang diupayakan kebijakan
yang memudahkan dunia usaha industri mudah melakukan investasi
diantaranya adalah melalui pelayanan one stop services.
Berkaitan dengan alternatif pembiayaan pembangunan, saat ini sedang
disusun bisnis plan yang diharapkan mampu memberikan informasi
kepada investor agar berinvestasi di Jawa Timur sehingga investasi
usaha industri bergairah .
B.
SASARAN TAHUN 2007
Sasaran yang akan dicapai dalam rangka pembangunan Industri untuk
tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya keterampilan, keahlian dan kompetensi tenaga kerja
industri sehingga mampu meningkatkan produktivitas industri dan
mampu bersaing di pasar kerja global.
2. Mendukung perkuatan daya saing, perluasan didalam penerapan
standarisasi untuk produk-produk industri manufaktur.
3. Terwujudnya
industri
kecil
dan
menengah
sebagai
basis
pengembangan industri regional.
4. Meningkatnya
kemampuan
industri
dalam
menciptakan,
mengembangkan dan menerapkan pengetahuan baik dalam uji
komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan, rancangan
produk baru maupun proses produksi.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 155
5. Memperkuat dan memperbaiki struktur industri baik dalam hal
konsentrasi penguasaan pasar maupun dalam hal kedalaman
jaringan pemasok bahan baku dan bahan pendukung, komponen
dan barang setengah jadi untuk industri hilir.
6. Meningkatnya basis produksi untuk meningkatkan nilai tambah
sektor industri yang berbasis sumber daya alam.
7. Mewujudkan kebijakan publik berupa penyederhanaan regulasi
untuk pengembangan dan perluasan usaha industri.
8. Mendukung penyediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk
mengembangkan dunia usaha industri.
9. Melakukan inisiasi terhadap alternatif pembiayaan penguatan
usaha industri manufaktur.
10. Mendukung penguatan kelembagaan yang mengelola usaha
industri.
11. Pada skala industri besar dan menengah diperkirakan akan
meningkatnya jumlah unit usaha naik sebesar 2 % dari kondisi
tahun 2006, nilai investasi naik sebesar 4 % dari tahun 2006, nilai
produksi naik sebesar 5,9 % dari kondisi tahun 2006 serta
penyerapan tenaga kerja naik 4,3 % dari kondisi tahun 2006.
12. Pada skala
industri kecil dan
kerajinan diperkirakan
akan
meningkatnya jumlah unit usaha naik sebesar 2,3 % dari kondisi
tahun 2006, nilai investasi naik sebesar 5,9 % dari tahun 2004,
nilai produksi naik sebesar 4,3 % dari kondisi tahun 2004 serta
penyerapan tenaga kerja naik 3,3 % dari kondisi tahun 2006.
C.
ARAH KEBIJAKAN
Dalam
rangka
mewujudkan
sasaran
di
atas,
arah
kebijakan
pembangunan Industri Jawa Timur adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan nilai tambah dan produktivitas dengan membentuk
industri-industri yang kuat, meningkatkan inovasi dan penguatan
pasar serta meningkatkan produktivitas.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 156
2. Pengembangan klaster Industri dengan memperkuat industriindustri yang terdapat dalam rantai nilai, mendorong kemitraan
antara IKM dengan perusahaan besar dan kaitan interaktif yang
relevan lainnya, mendorong tumbuhnya industri terkait serta
memperkuat
partnership
antara
Industri
inti,
terkait,
dan
pendukung; memfasilitasi upaya-upaya pemasaran dalam maupun
luar negeri.
3. Pengembangan lingkungan bisnis yang nyaman/kondusif dengan
mengembangkan
infrastruktur
pendidikan
dan
pelatihan;
memperluas infrastruktur bisnis jasa, mengembangkan riset dan
teknologi; menyempurnakan dan mengimplementasikan perangkat
hukum; menyempurnakan kebijakan perdagangan dan kebijakan
investasi.
4. Pembangunan industri yang berkelanjutan dengan memperhatikan
aspek lingkungan dalam pengembangan industri; melakukan
sosialisasi produksi bersih; menginternalisasikan biaya pengelolaan
lingkungan ke dalam biaya produksi; mengembangkan zero waste
industries; dan mengembangkan industri berbahan baku lokal yang
terbaharukan.
5. Mengembangkan IKM agar perannya setara dengan industri besar
sehingga merupakan fondasi perekonomian yang kokoh dan
mewujdkan IKM yang mandiri dan atau mendukung industri besar
dalam satu kerangka kerjasama yang sederajat dan saling
menguntungkan.
6. Mendorong revitalisasi industri untuk meningkatkan daya saing
industri.
7. Mendorong investasi industri baru.
8. Mengintegrasikan pembangunan industri di utara dan selatan Jawa
Timur.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 157
9. Peningkatan
implementasi
kebijakan
publik
berupa
penyederhanaan regulasi dalam pengembangan dan perluasan
usaha industri manufaktur.
10. Penyediaan
sarana
dan
prasarana
infrastruktur
untuk
pengembangan dunia usaha industri.
11. Penguatan kelembagaan pada institusi yang mengelola industri
manufaktur.
D.
MATRIK PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN DAN RENCANA
KEGIATAN TAHUN 2007 (Terlampir).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2007
BAB IV - 158