Kokoru

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Alasan Pemilihan Judul
Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal
kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis
negaranya serta adanya pengaruh timbal balik dari karakter masyarakatnya.
Bahasa Jepang umumnya dikenal sebagai bangsa yang mampu mengambil
menarik manfaat dari hasil budi daya bangsa lain tanpa mengorbankan
kepribadiannya sendiri.
Rakyat Jepang pada dasarnya konsevatif yaitu suatu bangsa yang berusaha
memelihara dan meneruskan nilai-nilainya sendiri. Tetapi dilain pihak, sifat
rakyat Jepang menunjukkan naluri yang amat kuat untuk menjamin
keberlangsungan hidupnya, karena itu ia didorong untuk menerima atau
bahkan mengambil hal-hal baru dari luar, jika hal-hal itu dirasakan bermanfaat
untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Jepang sejak permula sejarahnya, banyak dipengaruhi budaya Cina (baik
secara langsung), maupun melalui Korea. Oleh karena itu, tidak heran apabila
hingga saat ini Jepang pun masih merasa dekat dengan Cina, ketika Cina

dianggap sebagai bangsa dan negara termaju di dunia. Sehingga Jepang
mengkombinasikan perkembangan kebudayaannya sendiri dengan hasil-hasil
kebudayaan Cina, dan pada akhirnya hasil kebudayaan tersebut turut
meningkatkan kebudayaan Jepang.

1
Universitas Sumatera Utara

Jepang dikenal sebagai bangsa homogen, homogen di bidang bahasa dan
kebudayaannya. Artinya bahwa cara hidup masyarakat di Utara tidak begitu
berbeda dengan masyarakat di Selatan, walaupun tantangan alam di Selatan
Jepang berbeda dengan tantangan alam di daerah Utara, Situmorang (2006:2).
Konsep tentang kebudayaan itu adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar. Kata kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta buddayah, yaitu bentuk jamat dari kata buddhi yang berarti budi
atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan akal. Oleh karena itu, budaya selalu dibedakan dengan
kebudayaan.
Pendapat lain mengatakan, budaya adalah sesuatu yang semiotik, tidak

kentara atau bersifat laten. Sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang
konkret. Menurut Ienaga Saburo dalam Situmorang (2006:2-3) membedakan
pengertian kebudayaan dalam arti luas dan dalam arti sempit.
Dalam arti luas, kebudayaan adalah seluruh cara hidup manusia (ningen no
seikatsu no itonami kata). Ienaga menjelaskan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan hal yang bukan alamiah. Sedangkan kebudayaan dalam arti
sempit adalah terdiri dari ilmu pengetahuan, sistem kepercayaan dan seni.
Oleh karena itu, Ienaga mengatakan kebudayaan dalam arti luas adalah
segala sesuatu yang bersifat konkret yang diolah manusia memenuhi
kebutuhannya. Sedangkan kebudayaan dalam arti sempit adalah sama dengan
budaya yang berisikan sesuatu yang tidak kentara atau bersifat semiotik. Maka

2
Universitas Sumatera Utara

dari itu, contoh budaya Jepang adalah budaya rasa malu, budaya kelompok,
budaya nenkoujoretsu (senioritas), dan sebagainya. Sedangkan contoh
kebudayaan Jepang adalah chanoyo, ikebana, kimono, origami, dan
sebagainya.
Dari paparan di atas, maka kokoru yang merupakan modikasi baru dari

kebudayaan origami dapat jugalah kita sebut sebagai salah satu bagian dari
kebudayaan Jepang. Namun kebudayaan tidaklah terlepas dari seni. Seni
kerajinan tangan dari kertas semakin berkembang dan semakin bervariatif
dengan hasil karya yang semakin rumit.
Ada kreasi daur ulang, paper model hingga pembuatan diorama kertas dan
masing-masing seni ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Seni
kerajinan kokoru merupakan nama lain dari kerajinan tangan, kerajinan tangan
dari kertas yang dilipat, digunting dan direkatkan, lalu berkembang dan
menghasilkan beragam bentuk dan fungsi.
Kerajinan seni dari kertas kokoru ini tidak sulit untuk dipelajari. Hal yang
menyulitkan adalah kekonsistenan untuk mempelajari variasi dari bentuk yang
baru karena dengan adanya variasi bentuk baru, kreatifitas pun semakin
meningkat. Dan hasil dari seni pembuatan kokoru ini dapat difungsikan
sebagai aksesoris, dan souvenir yang terbuat dari bahan kertas.
Dari penjelasan singkat mengenai seni kerajinan kertas kokoru di atas dan
setelah berkonsultasi dengan dosen, penulis akhirnya memilih dan
menetapkan “KOKORU” sebagai judul kertas karya ini.

3
Universitas Sumatera Utara


1.2.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari kertas karya ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui teknik pembuatan kokoru
2. Menambah wawasan penulisan dan pembaca mengenai kokoru dalam
pembuatan kerajinan tangan
3. Mengetahui apa-apa saja manfaat dalam pembuatan kokoru
4. Sebagai syarat utama dalam menyelesaikan pendidikan Jurusan Bahasa
Jepang Program Diploma III Universitas Sumatera Utara

1.3.

Batasan Masalah
Masalah utama dalam penulisan kertas karya ini, penulis hanya
membahas tentang sejarah kokoru, jenis-jenis kertas kokoru, perlengkapan
yang digunakan untuk membuat kokoru dan pembuatan kokoru dari
berbagai model dan fungsinya.


1.4.

Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Kertas Karya ini adalah
metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah teknik pengumpulan
bahan atau data dengan membaca buku-buku atau referensi yang
berhubungan dengan judul Kertas Karya. Kemudian data-data dan tulisantulisan ilmiah tersebut dikumpulkan, dirangkum dan dideskripsikan ke
dalam penulisan kertas karya ini.

4
Universitas Sumatera Utara

BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG KOKORU

2.1.

Sejarah Kokoru
Seni kerajinan kertas kokoru merupakan salah satu varian dari kerajinan


origami.

Origami merupakan bagian dari kebudayaan Jepang dan sudah

dipraktekkan sejak zaman Edo atau sekitar abad ke-17. Namun, origami baru
populer pada tahun 1900-an. Origami merupakan kerajinan kertas lipat yang
terlebih dahulu dikenal di masyarakat luas. Seni kerajinan ini berasal dari “Negeri
Matahari”, Jepang. Ada juga kerajinan kirigami yang mirip dengan origami,
namun dalam prosess pembuatannya melalui proses menggunting dan merekat
dengan lem. Akan tetapi, pada kerajinan origami selain dijadikan sebagai bentuk
ritual ataupun sebagai sarana untuk memohon kepada dewa, ada pula sebuah
mitos yang menyertainya yaitu apabila membuat kerajinan kertas burung bangau
akan mendatangkan kebaikan dan permintaannya sampai kelangit. Itulah sebabnya
kerajinan origami populer di Jepang bahkan sampai ke tanah Asia dan Eropa.
Kokoru adalah singkatan dari Colour Corrugated Paper artinya kertas
berwarna yang bergelombang atau kertas bergelombang warna. Kokoru itu kertas
kardus yang bergelombang dengan warna coklat dan memiliki warna yang
menarik. Menurut sejarah, kertas kokoru atau disebut juga dengan kertas
gelombang pertama kali ditemukan pada pertengahan abad ke-19. Karena sifatnya
yang mampu melindungi dari benturan, maka kegunaan kertas gelombang

kemudian berkembang dan digunakan sebagai alat pembungkus. Pada tanggal 20

5
Universitas Sumatera Utara

Desember 1871, Albert L Jones dari New York memperoleh paten corrugated
paper digunakan sebagai alat pembungkus bahan pecah belah seperti botol, lampu,
gelas, piring yang dibuat dari kaca dan lain-lain.
Kerajinan kokoru masih berhubungan dengan seni melipat kertas hanya
saja ada penambahan pada seni menggunting. Kokoru lebih banyak proses
menggulung, menggunting dan menempel. Pada zaman Dinasti Tang, pembuatan
seni menggunting kertas ini dibuat untuk hiasan kepala wanita. Bahkan pada
zaman Dinasti Song, sekitar abad ke-12, kerajinan menggunting dan menggulung
kertas ini digunakan sebagai hiasan pembungkus oleh-oleh. Keterampilan ini
berkembang disesuaikan dengan zamannya.
Seni

kerajinan

menggunting,


menggulung

dan

menempel

ini

bersinggungan dengan keterampilan pembuatan origami yang merupakan salah
satu kesenian tradisional budaya Jepang. Kerajinan kertas kokoru dikembangkan
dari kerajinan kertas origami yang hanya terbatas pada seni lipat melipat kertas.
Tujuannya untuk menambah bentuk lain dan meningkatkan kreatifitas serta
membuat kerajinan tersebut lebih indah, bervariasi, dan hidup.

2.2.

Jenis-Jenis Kertas Kokoru
Ada berbagai macam kertas yang tersedia di pasaran yang bisa digunakan


untuk membuat kerajinan kokoru, mulai dari tekstur yang lembut, berbahan kaku,
keras, sampai jenis kertas daur ulang. Secara teknis hampir semua jenis kertas bisa
dibuat menjadi kerajinan kokoru. Namun, kertas yang dipilih oleh banyak orang
untuk menciptakan aneka rupa kreasi adalah kertas khusus untuk kerajinan kertas

6
Universitas Sumatera Utara

lipat origami. Sedangkan khusus untuk kerajinan kokoru berbentuk kertas
gelombang yang didaur ulang dengan tekstur yang unik.
Kertas kokoru memiliki beberapa jenis dari beberapa warna dan
diantaranya yaitu :
1. Ichi dan Hachi
Kertas kokoru berbentuk garis panjang bernama Ichi. Sementara, kertas
kokoru Hachi memiliki dimensi yang sama dengan kertas A4.
Jenis kertas kokoru Ichi dan Hachi ini tersedia dalam delapan warna dasar,
seperti biru, hijau, hitam, putih, merah, oranye, gold dan kuning.
2. Ichigo dan Hachigo
Kertas kokoru berbentuk garis panjang bernama Ichigo memiliki dimensi
yang sama dengan Ichi. Sementara, ukuran Hachigo memiliki dimesi dan

bentuk yang sama dengan Hachi. Bedanya, warna kertas ichigo dan
hachigo ini lebih lembut dibandingkan Ichi dan Hachi.
Jenis kertas Ichigo dan Hachigo ini terdiri dari delapan warna pastel,
seperti abu-abu, putih, krem, kuning muda, hijau muda, biru muda, ungu
muda dan pink.
3. Ichiro dan Hachiro
Kertas kokoru berbentuk garis panjang bernama Ichiro dan Hachiro ini
memiliki dimensi dan ukuran yang sama dengan kertas kokoru berjenis
Ichi dan Hachi. Bedanya, kertas kokoru bernama Ichiro dan Hachiro ini
hanya memiliki warna-warna gelap saja, seperti; hitam, coklat, krem,
kuning, hijau tua, merah, ungu tua dan biru tua.

7
Universitas Sumatera Utara