PSAK 5571 Instrumen Keuangan 24112017

AKUNTANSI
INSTRUMEN KEUANGAN
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
PSAK 55 DAN 71

Agenda

Standar Instrumen Keuangan

PSAK 55

PSAK 71

• 2

Perkembangan Pengaturan Instrumen Keuangan

PSAK LAMA sd Th 1998
 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar

 PSAK 50 Sekuritas
 PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
 PSAK 21 Akuntansi Ekuitas
 PSAK 31 Akuntansi Perbankan
 PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu

PSAK Revisi 2006
 PSAK 50 Instrumen Keuangan
Penyajian dan Pengungkapan
 PSAK 55 Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran

PSAK Revisi 2010  IAS 1 Jan 2009
 PSAK 50 Penyajian
 PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 60 Pengungkapan

 PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi
 PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai

 PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang
Piutang Bermasalah

PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014
•  IAS eff1 Jan 2015
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
•  IAS eff1 Jan 2020

Instrumen Keuangan 50,55,60, 71
Instrumen Keuangan







IAS 32

IAS 39


IFRS 7

PSAK 50

PSAK 55

PSAK 60

Definisi
Pemisahan liabilitas dan
ekuitas
Instrumen keuangan
majemuk.
Saham treasuri, bunga,
dividen,
kerugian/keunntungan
Saling hapus atas aset
dan liabilitas









Definisi dan klasifikasi
Derivatif melekat
Pengakuan dan
penghentian pengakuan
Pengukuran awal,
pengukuran
selanjutnya,
reklasifikasi, penurunan
nilai.
Lindung Nilai

 Kelas instrumen
keuangan dan tingkat

pengungkapan
 Signifikansi instumen
terhadap kinerja
 Sifat dan cakupan
risiko –
pengungkapan
kualitatif & kuantitatif

Klasifikasi Instrumen Keuangan
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas
keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kas

Instrumen ekuitas
entitas lain

Hak
kontraktual


Kontrak diselesaikan
dengan instrumen ekuitas
entitas

Liabilitas keuangan
Kewajiban kontraktual

kontrak yang diselesaikan dengan
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan seluruh kewajibannya

Instrumen Keuangan
• 6
• setiap kontrak yang menambah nilai:
►aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
►liabilitas keuangan atau

►instrumen ekuitas entitas lain.

►Aset Keuangan

 Kas
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas lain
 Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset
keuangan lainnya dari entitas
lain; atau
• untuk mempertukarkan aset
keuangan dengan entitas lain
dengan kondisi berpotensi
untung; atau
 Kontrak yang akan diselesaikan
dengan penerbitan instrumen
ekuitas entitas
• nonderivatif
• derivatif


►liabilitas Keuangan
 Kewajiban kontraktual:
• menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain;
atau
• mempertukarkan aset keuangan
atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi
berpotensi tidak menguntungkan;
 kontrak yang akan atau mungkin
diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas dan merupakan suatu:
• non derivatif; atau
• derivatif

Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55

• Efektif 1 Januari 2020
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Reklasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan
nilai aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging

AKUNTANSI
INSTRUMEN KEUANGAN
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
PSAK 55

Pengaturan PSAK 55
Pendahuluan – tujuan; ruang lingkup dan definisi

Derivatif Melekat
Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
• Pengakuan awal
• Penghentian pengakuan aset keuangan – transfer; penjualan
• Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Pengukuran





Pengukuran awal
Klasifikasi dan reklasifikasi
Pengukuran setelah pengakuan awal – sesuai klasifikasi
Penurunan nilai

Lindung Nilai  nilai wajar; arus kas dan investasi neto

Pengakuan dan Penghentian Pengakuan

• Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan
pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika,
– entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam
ketentuan pada kontrak instrumen tersebut (lihat paragraf
38 yang berkaitan dengan pembelian aset keuangan
yang lazim (reguler).
• Penghentian pengakuan adalah pengeluaran aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang sebelumnya telah
diakui dari laporan posisi keuangan entitas.

Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
• Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
– hak kontraktual atas arus kas dari aset keuangan tersebut berakhir;
atau
– entitas mentransfer aset keuangan (par 18 dan 19), dan transfer
tersebut memenuhi kemungkinan penghentian (par 20); atau
penjualan (par 38)
• Penghapusan (dererecognition) aset keuangan didasarkan atas
kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi
atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer
pengendalian
 Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas
keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term)
yang berbeda dengan utang lama.
 Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term
dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
1. Consolidate subsidiaries (including SPEs)
2. Do derecognition principles apply
to part or all of assets?
3. Have the rights to cash flows expired?

Yes

Derecognise

No

Don’t derecognise

Yes

Derecognise

Yes

Don’t derecognise

No

Derecognise

No

4. Has entity transferred its right to receive cash flows?
No
Yes

Has entity assumed obligation
to pass through cash flows?
Yes

5. Has entity transferred substantially all risks/rewards?
No

5. Has entity retained substantially all risks/rewards?
No

6. Has entity retained control of the assets?
Yes

Continue to recognise the assets to
extent of continuing involvement

Pengukuran Awal
Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi

Tidak diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi

Nilai wajar

Nilai wajar ditambah Biaya
Transaksi

(biaya transaksi expense)

(biaya transaksi dikapitalisasi)

Pengukuran Instrumen Keuangan
 Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar
nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk
instrumen yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset yang
akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaan
(asking price).
• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi, premium
dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective interest rate.
• Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang didesain
untuk tujuan hedging

Suku bunga efektif
• 15
• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan
nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya
lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang
ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi
premium atau diskon

Klasifikasi Insrumen Keuangan

• Empat kategori aset keuangan:
1.

Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi;

2.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;

3.

Pinjaman yang diberikan atau piutang; dan

4.

Aset keuangan tersedia untuk dijual.

• Dua kategori liabilitas keuangan
1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
2. Kewajiban lain

Pengukuran Selanjutnya
Klasifikasi

Neraca

Biaya
Transaksi

FVTPL

Nilai wajar

Dibebankan

Laba atau rugi

Laba atau
rugi

By default

By default

HTM

Biaya
Diamortisasi

Dikapitalisasi

-

Laba rugi

Laba rugi

Laba rugi

Pinjaman
Diberikan dan
Piutang

Biaya
diamortisasi

Dikapitalisasi

Laba rugi

Laba rugi

Laba rugi

Utang/
Dikapitalisasi

Nilai wajar

Pendapatan
komprehensif
lain*

Laba Rugi

Laba Rugi

Laba Rugi

Ekuitas/
Dikapitalisasi

Nilai wajar

Pendapatan
komprehensif
lain*

Laba Rugi

Laba Rugi

Penghasilan
komprehensif
lain

-

Laba Rugi

Laba Rugi

-

Ekuitas:
Harga perolehan
Tidak dapat
diukur secara
andal/
Dikapitalisasi

Keuntungan
atau
Kerugian
Nilai Wajar

Bunga
dan
Dividen

-

Penurunan Pembalikan
Nilai
Penurunan
Nilai

Transfer / Reklasifikasi
Loans &
Receiva
ble

HTM

Diijinkan jika
ada perubahan
intensi.

Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus
memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL

AFS

Tainting
• Tainting ketika entitas menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga
jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more
than insignificant) sebelum jatuh tempo held to maturity investment:
– selama 2 tahun tidak boleh memiliki klasifikasi HTM atau melakukan
transfer antar kategori investasi held to maturity.
• Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan:
– Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contohnya,
kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo)
– Entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah
memperoleh pelunasan dipercepat; atau
– Kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang, dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.

Ilustrasi Provisi
• 20
Enitas
EnitasAAmemberikan
memberikanpinjaman
pinjamanRp
Rp600.000
600.000bunga
bunga8%,
8%,tahunan.
tahunan.Bunga
Bungasebesar
sebesar8%
8%
kali
kali total
total pinjaman
pinjaman dibayarkan
dibayarkan setiap
setiap akhir
akhir tahun
tahun dan
dan pokok
pokok dilunasi
dilunasi pada
pada akhir
akhir
tahun
tahunketiga.
ketiga.Entitas
EntitasAAmembebankan
membebankanprovisi
provisi4%,
4%,yang
yangdipotong
dipotongdari
daripinjaman
pinjamanyang
yang
diberikan
diberikan
Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000 dikurang 4% =
576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini
kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman 576.000
Tidak ada provisi
Pembayaran
8% 1
48,000
2
48,000
3
48,000
3
600,000





600,000
PV
44,444
41,152
38,104
476,299
600,000

Dengan provisi 4%
576,000
Pembayaran
PV
9.5971% 1
48,000
43,797
2
48,000
39,962
3
48,000
36,462
3
600,000
455,779
576,000

Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena uang yang diberikan lebih kecil.
Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok
Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9,59708%.

Ilustrasi Biaya Transaksi 2
Enitas
EnitasZZmemberikan
memberikanpinjaman
pinjamanRp
Rp800.000
800.000bunga
bunga10%,
10%,tahunan.
tahunan.Bunga
Bungasebesar
sebesar
10%
10%dari
daripinjaman
pinjamanoutstanding
outstandingsetiap
setiapakhir
akhirtahun
tahundan
danpokok
pokokdiangsur
diangsur4x
4xsebesar
sebesar
200.000.
200.000. Entitas
Entitas AA mengeluarkan
mengeluarkan biaya
biaya langsung
langsung 20.000
20.000 untuk
untuk pemberian
pemberian
pinjaman
pinjamanini
inidan
dantidak
tidakdibebankan
dibebankanke
kedebitur
debitur
Jumlah pinjaman yang diberikan sebesar 800.000 ditambah biaya 20.000 =
820.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini
kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman 820.000
Bunga

1
2
3
4

Pokok

Bunga
80,000
60,000
40,000
20,000

Pokok
200,000
200,000
200,000
200,000

Pembayara
 
n
Bunga
Pengurang
 
 
8.81997% Bunga & Pokok
1 280,000
72,324
207,676
2 260,000
54,007
205,993

Pembayaran
280,000
260,000
240,000
220,000

Pinjaman
820,000
612,324
406,331

10%
PV
254,545
214,876
180,316
150,263
800,000

8.81997%
PV
257,306
219,561
186,245
156,887
820,000

Ketentuan Umum – Penurunan Nilai
• Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai apabila:
– Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi > Nilai yang
dapat diperoleh kembali
– Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif
penurunan nilai harus dilakukan pada setiap tanggal
neraca

• Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka
harus dilakukan estimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dan mengakui kerugian penurunan nilai

Penurunan Nilai – Konsep Umum

Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam
Pelanggaran kontrak seperti terjadi
pembayaran bunga maupun pokok

penundaan

Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran
akibat kesulitan keuangan yang dialami peminjam
Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan
Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan
kemampuan membayar turun

Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan
Biaya Perolehan Diamortisasi

• Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
serta pinjaman yang diberikan dan piutang

• Aset Individual yang Signifikan:
– Pertama kali harus dinilai secara individu
– Jika tidak ada bukti penurunan nilai saat penilaian individu-harus
dinilai dalam kelompok yang sama karakteristik risiko kreditnya

• Penilaian Kelompok:
– Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan asetaset lain
– Tidak dapat dievaluasi secara individual

Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan
Biaya Perolehan Diamortisasi

Penurunan nilai kolektif aset keuangan yang
dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
meliputi:
1. Kelompok aset keuangan sejenis yang tidak
signifikan secara individual; dan
2. Aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami penurunan
nilai berdasarkan evaluasi secara individual;

Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan - Biaya
Perolehan Diamortisasi
• Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset
dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut
• Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun
menggunakan pos cadangan.
• Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.
• Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai
berkurang, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
harus dipulihkan.
• Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset
keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya
pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan.
• Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat pada
Biaya Perolehan
• Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan
selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai
kini dari estimasi arus kas masa depan yang
didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di
pasar untuk aset keuangan serupa
• Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

Penurunan Nilai – Aset Keuangan Tersedia Dijual
• Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara
langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut
mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas
dan diakui pada laporan laba rugi
• Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi atas
investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen
ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan
laba rugi.
• Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat, maka
kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba
rugi.

Impairment of Financial Assets Measured at
Amortized Cost
Test for impairment for
Financial Assets

Not Individually
Significant

Individually Significant

Individually Impair

Impair

Not Impair

Individually

Not Impair

Collectively with
similar credit risk

Impar

Collectively

Penurunan Nilai – Penghitungan
• 30

Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit 
Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit 
tanda kegagalan: restrukturisasi
tanda kegagalan: restrukturisasi
Jika hasil restrukturisasi:
nilai kini arus
kas di masa
mendatang

<

pinjaman
tercatat

Penurunan
nilai

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
• Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan
(atau bagian dari kewajiban keuangan) dari
neracanya, jika dan hanya jika,
– Kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika
kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Penghentian Pengakuan Kewajiban
Keuangan
• Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman
yang saat ini ada atas instrumen utang dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat
sebagai penghapusan (extinguishment) kewajiban
keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan
baru.
• Demikian juga, modifikasi secara substansial atas
ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada atau
bagian dari kewajiban keuangan tersebut dicatat sebagai
penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan
kewajiban keuangan baru.

Penghentian Pengakuan Kewajiban
Keuangan
• Syarat-syarat yang digunakan berbeda secara substansial apabila:
– Nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal, berbeda sedikitnya 10 persen
dari nilai kini sisa arus kas yang didiskonto yang berasal dari kewajiban
keuangan semula.

Derivatif

Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik:

Nilainya berubah akibat dari perubahan variabel yang
mendasari (spt suku bunga, harga, nilai tukar, dll).
Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih kecil dari
nilai kontrak sejenis yang memberi pengaruh yang
sama terhadap perubahan faktor pasar.
Diselesaikan pd tanggal tertentu di masa mendatang.

AKUNTANSI
INSTRUMEN KEUANGAN
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
PSAK 71

Ruang Lingkup
• Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan,
kecuali:

– Investasi  anak, asosiasi dan joint venture
(PSAK 65, 4, 15)
– Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa
(PSAK XX)
– Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
– Instrumen keuangan terbitan entitas yang
memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam
pencatatan entitas penerbit.
– Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi
(PSAK 62)

Ruang Lingkup
• Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK
(XX) Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan kerugian
penurunan nilai.
• Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup

– komitmen pinjaman berbentuk liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi.
– komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan
secara neto dengan kas atau dengan
penyerahan/penerbitan instrumen keuangan
lainnya.
– komitmen untuk menyediakan pinjaman pada
suku bunga di bawah bunga pasar.

Pengakuan Awal
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan
dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas
menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
instrumen tersebut.
Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan,
entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan
paragraf 4.1.1-4.1.5 dan mengukurnya sesuai dengan
paragraf 5.1.1-5.1.3.
Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan,
entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan
paragraf 4.2.1 dan 4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan
paragraf 5.1.1.

Pembelian atau Penjualan Reguler Aset
Keuangan

Pembelian atau penjualan reguler aset
keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
menggunakan salah satu di antara akuntansi
tanggal perdagangan atau akuntansi
tanggal penyelesaian.

Penghentian Pengakuan Aset
Keuangan
• Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan konsolidasi,
aset keuangan  level konsolidasi.
• Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan pada
bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.

Penghentian Pengakuan Aset
Keuangan
• Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
– hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir;
atau
– entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4 dan
3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di
paragraf 3.2.6.

• Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:
– mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan; atau
– mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak
penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf
3.2.5.

Penghentian Pengakuan Aset
Keuangan
Pengalihan yang diakui sebagai penghentian
pengakuan
Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian
pengakuan

Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan

Keseluruhan pengalihan

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
• Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan,
jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika
kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan
atau kedaluwarsa.
• Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas
instrumen utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda
dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru.
• Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas
keuangan baru.
• Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau
yang dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk
aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui
dalam laba rugi.

Klasifikasi – Instrumen Keuangan
Aset keuangan

Liabilitas keuangan

Derivatif melekat
• Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai
kontrak utama
• Kontrak lainnya

Klasifikasi – Aset Keuangan
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan sehingga
setelah pengakuan awal aset keuangan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain atau nilai wajar
melalui laba rugi, dengan menggunakan dua dasar,
yaitu:
• model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan
• karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.

Klasifikasi – Aset Keuangan
Aset keuangan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi jika kedua kondisi berikut
terpenuhi:
• Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang
bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam
rangka mendapatkan arus kas kontraktual dan
• Persyaratan kontraktual aset keuangan
meningkatkan arus kas yang semata dari
pembayaran pokok dan bunga (solely payments of
principal and interest) dari jumlah pokok terutang.

Klasifikasi – Aset Keuangan
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain jika kedua
kondisi berikut terpenuhi:
• Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang
tujuannya akan terpenuhi dengan mendapatkan
arus kas kontraktual dan menjual aset
keuangan dan
• persyaratan kontraktual dari aset keuangan
tersebut memberikan hak pada tanggal tertentu
atas arus kas yang semata dari pembayaran
pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

Klasifikasi – Aset Keuangan
Ketentuan dalam klasifikasi
• Jumlah pokok adalah nilai wajar dari aset
keuangan saat pengakuan awal.
• bunga terdiri dari imbalan untuk:
• nilai waktu atas uang
• risiko kredit terkait jumlah pokok terutang pada
periode waktu tertentu
• risiko dan biaya peminjaman standar, dan juga
marjin laba.

Klasifikasi – Aset Keuangan
• Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur
pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan paragraf 4.1.2 atau
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai paragraf
4.1.2A.
• Akan tetapi, entitas dapat menetapkan pilihan yang tidak dapat
dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas
tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan
komprehensif lain

Klasifikasi – Aset Keuangan
• Opsi untuk Menetapkan Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar
Melalui Laba Rugi
• Saat pengakuan awal entitas dapat membuat penetapan yang tidak
dapat dibatalkan untuk mengukur liabilitas keuangan pada nilai wajar
melalui laba rugi.
• Jika penetapan tersebut mengeliminasi atau secara signifikan
mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan (kadang disebut
sebagai “accounting mismatch”) yang dapat timbul dari pengukuran
aset atau liabilitas atau pengakuan keuntungan dan kerugian atas aset
atau liabilitas dengan dasar yang berbeda-beda.

Klasifikasi – Liabilitas Keuangan
• Entitas mengklasifikasikan seluruh liabilitas keuangan setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kecuali :
– liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas tersebut,
termasuk derivatif yang merupakan liabilitas, selanjutnya akan diukur pada
nilai wajar.
– liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset keuangan tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan atau ketika pendekatan
keterlibatan berkelanjutan diterapkan.
– kontrak jaminan keuangan.
– komitmen untuk menyediakan pinjaman dengan suku bunga di bawah pasar.
– imbalan kontinjensi yang diakui oleh pihak pengakuisisi dalam kombinasi
– bisnis di mana PSAK 22 diterapkan.

• Saat pengakuan awal entitas dapat membuat penetapan yang tidak
dapat dibatalkan untuk mengukur liabilitas keuangan pada nilai wajar
melalui laba rugi, jika diizinkan oleh paragraf 4.3.5, atau jika penetapan
akan menghasilkan informasi yang lebih relevan,

Reklasifikasi
• Reklasifikasi hanya dapat dilakukan jika entitas mengubah model bisnis
untuk pengelolaan aset keuangan.
• Entitas tidak mereklasifikasi liabilitas keuangan
• Pengubahan keadaan berikut bukan merupakan reklasifikasi sesuai
dengan tujuan paragraph.
– item yang sebelumnya adalah instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan
efektif dalam lindung nilai atas arus kas atau lindung nilai atas investasi neto
yang tidak lagi memenuhi persyaratan lindung nilai;
– item yang kemudian menjadi instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan
efektif dalam lindung nilai atas arus kas atau lindung nilai atas investasi neto;
dan
– perubahan dalam pengukuran.

4

PENGUKURAN
Pengukuran awal
Pengukuran selanjutnya aset keuangan
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Penghapusan
Penurunan nilai
5

PENGUKURAN – Pengukuran Awal
• Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, aset
keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur aset
keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau
dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
• Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka entitas
menerapkan paragraf PP5.1.2A

5

PENGUKURAN – Pengukuran Awal
• Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset
yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan
diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar
pada tanggal transaksi

5

PENGUKURAN –Pengukuran
Selanjutnya
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai
klasifikasi aset keuangan :
– Biaya perolehan diamortisasi;
– Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau
– Nilai wajar melalui laba rugi.

• Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk
aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai
dengan paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai
paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk
akuntansi lindung nilai atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai
atas risiko suku bunga) untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai
item lindung nilai. 1
5

Pengukuran selanjutnya liabilitas
keuangan
• 57
• Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai
dengan paragraf 4.2.1–4.2.2.
• Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam
paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf
89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan
pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas
keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.

5

Pengukuran biaya perolehan
diamortisasi
Metode Bunga Efektif
• Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif, yaitu
dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto aset
keuangan, kecuali untuk:
– aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk.
Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan
sejak pengakuan awal.
– aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan
memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset
keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya
perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya.

5

Pengukuran biaya perolehan
diamortisasi
Modifikasi arus kas kontraktual
• Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau
dimodifikasi dan renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak
menghasilkan penghentian pengakuan aset keuangan  entitas
menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan dan mengakui
keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam laporan
laba rugi.
• Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini
dari arus kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi
yang didiskontokan dengan suku bunga efektif awal aset keuangan
(atau suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset
keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk)
atau, jika dapat diterapkan, revisi suku bunga efektif dihitung sesuai
dengan paragraf 6.5.10.
• Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset
keuangan yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka
waktu aset keuangan modifikasian tersebut.
5

Penghapusan
Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat
bruto dari aset keuangan ketika entitas tidak
memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan
aset keuangan secara keseluruhan atau secara
parsial.

Penghapusan merupakan kejadian penghentian
pengakuan

5

PENGUKURAN – Penurunan Nilai
Pengakuan Kerugian Kredit Ekspektasian
Menentukan Peningkatan Risiko Kredit secara Signifikan
Aset Keuangan yang Dimodifikasi
Aset Keuangan yang Dibeli atau yang Berasal dari Aset
Keuangan Memburuk
Pendekatan yang Disederhanakan untuk Piutang Dagang,
Aset Kontrak dan piutang sewa
Pengukuran Kerugian Kredit Ekspektasian
5

N–
Penurunan
Nilai

5

Pengakuan Kerugian Kredit
Ekspektasian
• Entitas mengakui penyisihan kerugian untuk kerugian kredit
ekspektasianpada aset keuangan berikut:
– Aset keuangan diamortisasi
– Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui OCI
– Piutang, sewa,
– aset kontrak atau komitmen pinjaman dan kontrak jaminan (2.1(g), 4.2.1(c)
atau 4.2.1(d)).

• Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai untuk pengakuan dan
pengukuran penyisihan kerugian untuk aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Penyisihan
kerugian diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya dan tidak
mengurangi jumlah tercatat aset keuangan dalam laporan posisi
keuangan.

5

Pengakuan Kerugian Kredit
Ekspektasian
• Pada setiap tanggal pelaporan, entitas mengukur penyisihan kerugian
instrumen keuangan sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang
umurnya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tersebut telah
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Tujuan dari persyaratan penurunan nilai adalah untuk mengakui
kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya atas semua instrumen
keuangan yang telah mengalami peningkatan risiko kredit secara
signifikan sejak pengakuan awal – baik dinilai secara individu atau
kolektif – dengan mempertimbangkan semua informasi yang wajar dan
terdukung, termasuk informasi yang bersifat perkiraan masa depan
(forward-looking).

5

Pengakuan Kerugian Kredit Ekspektasian
• Jika pada tanggal pelaporan, risiko kredit atas instrumen keuangan
tidak meningkat secara signifikan (RTM) sejak pengakuan awal, entitas
mengukur penyisihan kerugian untuk instrument keuangan tersebut
sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Untuk komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan, tanggal pada
saat entitas menjadi pihak dalam suatu komitmen yang tidak dapat
dibatalkan merupakan tanggal pengakuan awal untuk keperluan
penerapan persyaratan penurunan nilai.

5

Pengakuan Kerugian Kredit Ekspektasian
• Jika dalam periode pelaporan sebelumnya entitas telah mengukur
penyisihan kerugian untuk instrumen keuangan sejumlah kerugian
kredit ekspektasian sepanjang umurnya, tetapi pada tanggal pelaporan
periode kini ditentukan bahwa persyaratan paragraf 5.5.3 (RM) tidak
lagi terpenuhi, maka entitas mengukur penyisihan kerugian sejumlah
kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Entitas mengakui jumlah kerugian kredit ekspektasian (atau pemulihan
kerugian kredit) dalam laba rugi, sebagai keuntungan atau kerugian
penurunan nilai. Jumlah dimaksud merupakan penyesuaian terhadap
penyisihan kerugian pada tanggal pelaporan yang disyaratkan
pengakuannya sesuai Pernyataan ini.

5

Menentukan Peningkatan Risiko Kredit secara
Signifikan
• Pada setiap tanggal pelaporan entitas menilai apakah risiko kredit atas
instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan. Entitas
mempertimbangkan perubahan risiko gagal bayar yang terjadi selama
umur instrumen keuangan, bukan perubahan atas jumlah kerugian
kredit ekspektasian. Dalam melakukan penilaian tersebut, entitas
membandingkan risiko gagal bayar instrumen keuangan yang terjadi
pada tanggal pelaporan dengan risiko gagal bayar pada saat
pengakuan awal serta mempertimbangkan informasi yang wajar dan
terdukung yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan, yang
merupakan indikasi peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak
pengakuan awal.
• Entitas dapat berasumsi bahwa risiko kredit atas instrumen keuangan
tidak meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal jika telah
ditentukan bahwa instrumen keuangan memiliki risiko kredit yang
rendah pada tanggal pelaporan
5

Menentukan Peningkatan Risiko Kredit secara
Signifikan
• Jika informasi forward-looking yang wajar dan terdukung tersedia tanpa
perlu mengeluarkan biaya atau upaya berlebihan, entitas tidak bisa
hanya bergantung pada informasi tunggakan dalam menentukan
apakah risiko kredit telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan
awal.
• Ketika informasi yang lebih forward-looking daripada status tunggakan
(baik secara individu maupun kolektif) tersedia dengan biaya atau
upaya berlebihan, entitas dapat menggunakan status tunggakan yang
dimaksud untuk menentukan ada atau peningkatan risiko kredit secara
signifikan sejak pengakuan awal.
• Tanpa memperhatikan cara entitas menilai peningkatan risiko kredit
secara signifikan, terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa
risiko kredit suatu aset keuangan telah meningkat secara signifikan
sejak pengakuan awal ketika pembayaran kontraktual tertunggak lebih
dari 30 hari.
• Entitas dapat menyanggah praduga ini jika entitas memiliki informasi
5
yang wajar dan terdukung, yang tersedia tanpa biaya atau upaya yang

Aset Keuangan yang Dimodifikasi
• Jika arus kas kontraktual atas aset keuangan telah direnegosiasi atau
dimodifikasi dan aset keuangan tidak dihentikan pengakuannya, entitas
menilai apakah terdapat kenaikan signifikan dalam risiko kredit atas
instrumen keuangan tersebut sesuai dengan paragraf 5.5.3 dengan
membandingkan:
– risiko gagal bayar yang terjadi pada tanggal pelaporan (berdasarkan
ketentuan kontraktual yang dimodifikasi); dan
– risiko gagal bayar yang terjadi pada saat pengakuan awal (berdasarkan
ketentuan kontraktual awal yang tidak dimodifikasi).

5

Aset Keuangan yang Dibeli atau yang Berasal dari
Aset Keuangan Memburuk
• Terlepas dari persyaratan dalam paragraf 5.5.3 (RM) dan 5.5.5 (RTM),
pada tanggal pelaporan entitas hanya mengakui perubahan kumulatif
atas kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya sejak pengakuan
awal aset keuangan sebagai penyisihan kerugian atas aset keuangan
yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk.
• Pada setiap tanggal pelaporan, entitas mengakui dalam laba rugi
jumlah perubahan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya
sebagai keuntungan atau kerugian penurunan nilai. Entitas mengakui
perubahan membaik atas kerugian kredit ekspektasian sepanjang
umurnya sebagai keuntungan penurunan nilai, meskipun kerugian
kredit ekspektasian sepanjang umurnya lebih kecil dari jumlah kerugian
kredit ekspektasian yang termasuk dalam estimasi arus kas pada saat
pengakuan awal.

5

Pendekatan yang Disederhanakan untuk Piutang
Dagang, Aset Kontrak dan piutang sewa
• Entitas selalu mengukur penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya untuk:
– piutang dagang atau aset kontrak yang dihasilkan dari transaksi yang masuk
dalam ruang lingkup PSAK Pendapatan yang

• tidak mengandung komponen pembiayaan signifikan
sesuai dengan PSAK Pendapatan; atau
• mengandung komponen pembiayaan signifikan sesuai
PSAK X tentang Pendapatan, jika entitas memilih
kebijakan akuntansi untuk mengukur penyisihan
kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian
sepanjang umurnya.

5

– Piutang sewa yang dihasilkan dari transaksi dalam ruang lingkup PSAK
Sewa, jika entitas memilih kebijakan akuntansi untuk mengukur penyisihan
kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya.
Kebijakan akuntansi tersebut diterapkan untuk seluruh piutang sewa, tetapi
dapat juga diterapkan secara terpisah untuk piutang sewa pembiayaan dan

Pengukuran Kerugian Kredit Ekspektasian

Entitas mengukur kerugian kredit
ekspektasian dari instrumen keuangan
dalam suatu cara yang mencerminkan:
• jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas
tertimbang yang ditentukan dengan mengevaluasi
serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi;
• nilai waktu uang; dan
• informasi yang wajar dan terdukung yang tersedia tanpa
biaya atau upaya berlebihan pada tanggal pelaporan
mengenai peristiwa masa lalu, kondisi kini, dan
perkiraan kondisi ekonomi masa depan.

5

Pengukuran Kerugian Kredit Ekspektasian
• Ketika mengukur kerugian kredit ekspektasian, entitas tidak harus mengidentifikasi semua
skenario yang mungkin. Akan tetapi, entitas mempertimbangkan risiko atau probabilitas
terjadinya kerugian kredit dengan mencerminkan probabilitas terjadinya dan tidak
terjadinya kerugian kredit, meskipun kemungkinan terjadinya kerugian kredit sangat
rendah.
• Periode maksimal yang dipertimbangkan dalam mengukur kerugian kredit ekspektasian
adalah periode kontraktual maksimal (termasuk opsi perpanjangan) dimana entitas
terekspos terhadap risiko kredit. Periode dimaksud tidak mencakup periode yang lebih
panjang, meskipun periode yang lebih panjang tersebut konsisten dengan praktik bisnis
yang ada.
• Akan tetapi, beberapa instrumen keuangan mencakup komponen pinjaman dan komitmen
yang belum ditarik serta kemampuan kontraktual entitas untuk meminta pelunasan dan
membatalkan komitmen yang belum ditarik. Hal-hal tersebut tidak membatasi eksposur
entitas terhadap kerugian kredit atas periode pemberitahuan kontraktual. Untuk dan hanya
untuk instrumen keuangan tersebut, entitas mengukur kerugian kredit ekspektasian
selama periode entitas terekspos dengan risiko kredit dan kerugian kredit ekspektasian
tidak akan dimitigasi dengan tindakan manajemen risiko kredit, meskipun periode tersebut
melebihi periode kontraktual maksimal.

Keuntungan dan Kerugian
• Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi kecuali jika
instrument keuangan tersebut merupakan:
– bagian dari hubungan lindung nilai
– investasi dalam instrumen ekuitas dan entitas telah memilih untuk
menyajikan keuntungan dan kerugian dalam penghasilan komprehensif lain
– liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi dan entitas disyaratkan untuk menyajikan dampak dari perubahan
risiko kredit liabilitas dalam pendapatan komprehensif lain
– aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
– komprehensif lain dan entitas disyaratkan untuk mengakui sebagian
perubahan nilai wajar dalam pendapatan komprehensif lain.

Keuntungan dan Kerugian
Investasi pada Instrumen Ekuitas
• Perubahan nilai diakui adlam OCI untuk yang bukan diperdangkan
• Diakui dalam laba rugi untuk instrumen ekuitas diperdagangkan dan
imbalan kontijen
Liabilitas yang Ditetapkan Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
• Perubahan nilai wajar dari perubahan risiko kredit disajikan dalam
OCI
• Jumlah sisa perubahan nilai wajar disajikan dalam laba rugi, kecuali
jika perlakuan ke OCI memperbesar accounting mismatch maka
diakui diakui dalam laba rugi.
Aset Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain
• Diakui dalam OCI, kecuali keuntungan kerugian penurunan nilai dan
selisih kurs

Akuntansi Lindung Nilai
Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai
Instrumen Lindung Nilai
Item lindung nilai
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian
Lindung Nilai atas Sekelompok Item
Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi

Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai

Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam
laporan keuangan dampak dari aktivitas manajemen risiko entitas yang
menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola eksposur yang
timbul dari risiko tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi

Pendekatan ini bertujuan menyampaikan konteks instrumen lindung
nilai dalam hal akuntansi lindung nilai diterapkan dan memberi
informasi atas tujuan dan dampak lindung nilai.

Untuk lindung nilai atas nilai wajar atas eksposur suku bunga dari
portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan Entitas dapat
menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam PSAK 55

Instrumen Lindung Nilai
Instrumen Kualifikasian
• Derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, kecuali untuk
beberapa written option.
• Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan
nonderivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai kecuali
liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi dan jumlah perubahan nilai wajar yang
diatribusikan oleh perubahan dalam risiko kredit liabilitas
tersebut disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.
• Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya kontrak dengan
pihak eksternal dari entitas pelapor dilaporkan) dapat
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.

Instrumen Lindung Nilai
Penetapan instrumen lindung nilai
• Instrumen kualifikasian harus ditetapkan seluruhnya sebagai
instrumen lindung nilai. Pengecualian yang diizinkan pada:
• pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan
penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup
perubahan nilai intrinsik dalam opsi, dan tidak termasuk perubahan
dalam nilai waktunya
• pemisahan elemen forward dan elemen spot dari kontrak forward
dan penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup
perubahan dari nilai elemen spot dari kontrak forward dan bukan
elemen forward-nya. Basis spread mata uang asing dapat
dipisahkan dan dikeluarkan dari penetapan instrumen keuangan
sebagai instrument lindung nilai
• proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50%
dari jumlah nominal, dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai dalam hubungan lindung nilai.

Item lindung nilai
Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang
diakui, komitmen pasti yang belum diakui, prakiraan
transaksi atau investasi neto pada kegiatan usaha luar
negeri.

Item lindung nilai dapat berupa:
• suatu item tunggal; atau
• kelompok dari item
• item lindung nilai dapat merupakan bagian dari item atau
kelompok item
Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal.

Item lindung nilai
Jika item lindung nilai adalah prakiraan transaksi,, transaksi
tersebut harus kemungkinan besar terjadi.

Eksposur gabungan yang merupakan kombinasi dari
eksposur yang memenuhi syarat sebagai item lindung nilai
derivatif dapat ditetapkan sebagai item lindung nilai

Hanya untuk transaksi eksternal.
• Akuntansi lindung nilai antar entitas dalam kelompok usaha
hanya dalam laporan keuangan individual atau laporan
keuangan tersendiri
• Tidak pada laporan keuangan konsolidasian
• Kecuali laporan keuangan konsolidasian entitas investasi

Item lindung nilai
Penetapan item lindung nilai
• Entitas dapat menetapkan suatu item secara keseluruhan atau
komponen dari suatu item sebagai item lindung nilai dalam hubungan
lindung nilai.
• Entitas hanya dapat menetapkan jenis-jenis komponen berikut:
• hanya perubahan dalam arus kas atau nilai wajar dari item yang
dapat diatribusikan kepada risiko spesifik atau berbagai risiko, jika
berdasarkan penilaian di dalam konteks struktur pasar tertentu,
komponen risiko dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat
diukur secara andal . Komponen risiko mencakup penetapan atas
perubahan hanya dalam arus kas atau nilai wajar dari item lindung
nilai di atas atau di bawah harga yang ditentukan atau variabel
lainnya (risiko sepihak).
• satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih.
• komponen dari jumlah nominal, yakni bagian tertentu dari jumlah
suatu item

Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi
Lindung Nilai
• Suatu hubungan lindung nilai memenuhi syarat akuntansi lindung nilai
hanya jika seluruh kriteria berikut ini dipenuhi tiga syarat:
– hubungan lindung nilai hanya terdiri dari instrumen lindung nilai yang
memenuhi syarat dan item lindung nilai yang memenuhi syarat.
– pada awal hubungan lindung nilai terdapat penetapan dan dokumentasi
formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas dan
strategi pelaksanaan lindung nilai. Dokumentasi mencakup:






identifikasi instrumen lindung nilai,
item lindung nilai,
sifat risiko yang dilindung nilai dan
bagaimana entitas akan menilai apakah hubungan
lindung nilai memenuhi persyaratan efektivitas lindung
nilai (termasuk analisis sumber dari ketidakefektifan
lindung nilai dan bagaimana menentukan rasio lindung
nilai).

Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi
Lindung Nilai
– hubungan lindung nilai memenuhi seluruh persyaratan efektivitas lindung
nilai berikut ini:

• terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai
dengan instrumen lindung nilai;
• pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan
nilai yang dihasilkan dari hubungan ekonomik tersebut
dan
• rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah
rasio yang sama dari hasil kuantitas item lindung nilai
yang secara actual dilindung nilai dan kuantitas
instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan
entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item
lindung nilai tersebut.

Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi
Lindung Nilai
• Akan tetapi, penetapan dimaksud jangan sampai mencerminkan
ketidakseimbangan antara pembobotan item lindung nilai dan
instrument lindung nilai sehingga menimbulkan ketidakefektifan lindung
nilai (tanpa mempertimbangkan apakah diakui atau tidak) yang secara
akuntansi dapat mengakibatkan hasil pencatatan yang tidak konsisten
dengan tujuan akuntansi lindung nilai

Akuntansi untuk Hubungan Lindung
Nilai Kualifikasian 1
Lindung nilai atas nilai wajar
Lindung nilai atas arus kas
Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar
Negeri
Akuntansi untuk nilai waktu dari opsi

Akuntansi untuk Elemen Forward dari Kontrak Forward dan
Basis Spread Mata Uang Asing dari Instrumen keuangan

Akuntansi untuk Hubungan Lindung
Nilai Kualifikasian 2
• Entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk hubungan lindung
nilai yang memenuhi kriteria kualifikasian termasuk keputusan entitas
untuk menetapkan hubungan lindung nilai.

• Terdapat tiga jenis hubungan lindung nilai:
lindung nilai atas nilai wajar:
• lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yagn
diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau komponen dari item tersebut,
yang diatribusikan pada risiko tertentu dan mempengaruhi laba rugi.

lindung nilai atas arus kas:
• lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada
risiko tertentu yang terkait dengan keseluruhan atau komponen dari suatu aset
atau liabilitas yang diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang
terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan dapat
mempengaruhi laba rugi.

lindung nilai investasi neto dalam kegiatan luar negeri

Lindung Nilai atas Sekelompok Item
Kelayakan dari Kelompok Item Sebagai
Item Lindung Nilai
Penetapan Komponen dari Jumlah
Nominal

Penyajian

Posisi Neto Nihil

Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada
nilai wajar melalui laba ru