Sarana dan Prasarana Administrasi docx

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana”. Penyusun makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan tugas Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa apapun hasil karya manusia tidak akan pernah bisa
menandingi kesempurnaan Maha karya Allah SWT. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi kesempurnaan tulisan ini, sehingga bermanfaat bagi kita
semua, khususnya penulis pribadi.

Padang, 10 Februari 2017

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... 1

DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAI............................................................................................................................ 3
PENDAHULUA...................................................................................................... 3
A.

Latar Belakang.............................................................................................. 3

B.

Rumusan Masalah.......................................................................................... 3

C.

Tujuan......................................................................................................... 3

BAI............................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN...................................................................................................... 4
A.

Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana...................................................4


B.

Proses administrasi sarana dan prasarana..............................................................6

C.

1.

Perencanaan Pengadaan Barang......................................................................6

2.

Pengadaan Barang....................................................................................... 7

3.

Inventaris.................................................................................................. 8

4.


Penyaluran................................................................................................ 8

5.

Pemanfaatan dan pemeliharaan.......................................................................9

6.

Penghapusan.............................................................................................. 9

7.

Pengawasan............................................................................................. 10
Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana..............................................11

BAI.. ........................................................................................................................ 12
PENUTUP........................................................................................................... 12
A.


Kesimpulan.................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13

ii

BAB I.
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan upaya
mewujudkan tujuan tersebut, seringkalian masalah dapat muncul. Masalah-masalah itu dapat
di kelompokan sesuai dengan tugas-tugas administratif yang menjadi tanggung jawab
administrator sekolah, sehingga merupakan substansi tugas-tugas administratif kepala
sekolah selaku administrator. Di antaranya adalah tugas yang di kelompokan menjadi
substansi perlengkapan sekolah.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang
atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita
dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk
meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja
sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat

menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga
masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas sekelumit pengadministrasian
sarana dan prasarana pendidikan agar proses pendidikan dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
B. Rumusan Masalah
Untuk membahas tentang Administrasi Sarana dan Prasarana terdapat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan administrasi sarana dan prasarana ?
2. Apa proses administrasi sarana dan prasarana ?
3. Apakah peran guru dalam administrasi sarana dan prasana ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang administrasi sarana dan prasarana.
2. Untuk mengetahui penjelasan tentang apa saja proses administrasi sarana dan
prasarana.
3. Untuk mengetahui penjelasan tantang apa peran guru dalam administrasi sarana dan
prasarana.

3


BAB II.
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana
Secara mendasar pengertian Sarana dan Prasarana dapat kita lihat pada UndangUndang N o.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya pada pasal 45.
1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana
yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
2. Ketentuan mengenai sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
Administrasi sarana dan prasarana dilaksanakan dengan berlandasan pada :
a. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional :
1. Pasal 35 ayat (1)
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, prose, kompetensi lulusan,
ketenagaan pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berlaka.
2. Pasal 35 ayat (2)
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan
pembiayaan.

b. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) dan pasal 43 ayat (1) sampai dengan ayat (6).
c. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 031/O/2002 tentang Tugas dan
Tanggung Jawab Direktorat Pendidikan TK dan SD.
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 010a/U/1998 tentang
Penggunaan Buku Pelajaran.
e. Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No. 262/C/Kep/R.1992
tentang Pembakuan Sarana Pendidikan bagi Sekolah di lingkungan pembinaan
Direktoran Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ditinjau dari fungsi atau perannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar,
sarana pendidikan (saran materi) dibedakan menjadi 3 macam, yakni (1) Alat pelajaran; (2)
Alat peraga; (3) Media pengajaran.
Menurut Suharsimi AK. (1979) diterangkan bahwa yang termasuk prasarana
pendidikan adalah bangunan sekolah dan alat perabotan sekolah.
Kadang-kadang pengertian tentang alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan
masih sukar dibedakan orang. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung
dalam proses belajar mengajar. Alat ini mungkin berwujud buku, alat peraga, alat tulis dan
alat praktik.
4


Media pendidikan dikatakan oleh Umar Suwito adalah sarana pendidikan yang
digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggikan
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, sarana pendidikan ada dua yaitu: sarana pendidikan yang
habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Seperi : Kapur, bahan
kimia dan sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Seperti :
Kursi, meja, papan tulis dan sebagainya.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
Terbagi dua yaitu : sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak.
a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan
atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip
sekolah, bangku sekolah, dan seterusnya.
b. Sarana pendidikan tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa
atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM).
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : alat pelajaran, alat peraga, dan media
pengajaran. Adapun Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan,
dan ruang laboratorium.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar
mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah,
kamar kecil, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
5

B. Proses administrasi sarana dan prasarana
Secara kronolois operasional kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan
meliputi:
1. Perencanaan Pengadaan Barang
2. Pengadaan Barang
3. Inventarisasi

4. Penyaluran
5. Pemanfaatan dan Pemeliharaan
6. Penghapusan dan Penyingkiran
7. Pengendalian
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut harus
harmonis/terpadu.

Dalam

sisitematika

kerjanya

merupakan satu kesatuan yang
harus

dihindarkan

timbulnya


kesimpangsiuran dan tumpang tindih dalam wewenangan, tanggung jawab, dan pengawasan
menghindari timbulnya pemborosan biaya, tenaga, dan waktu.
1. Perencanaan Pengadaan Barang
Suatu kegiatan administrasi/manajemen/pengelolaan yang baik dan tidak gegabah
(sembrono) tentu diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik dilaksanakan demi
menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
1. Freedman dan kawan-kawan (1952) mengatakan, bahwa perencanaan atau rencana
adalah pengetrapan secara sistematik daripada pengetahuan yang tepat guna untuk
mengontrol dan menentukan arah kecenderungan perubahan, menuju kepada tujuan
yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut tersirat dua fungsi pokok dari
perencanaan, yaitu:
2. Suatu rencana/perencanaan dapat digunakan untuk mengontrol setiap langkah
kegiatan pembelajaran.
3. Bila terpaksa terjadi hambatan/kendala, maka demi tetap tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan, maka rencana/perencanaan dapat digunakan untuk memberi arah
perubahan seperlunya.
6

Untuk mengadakan perencanaan kebutuhan alat pelajaran dapat dilakukan melalui
tahap-tahap sebagai berikut.


Mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat atau
media dalam penyampaiannya.



Apabila kebutuhan yang diajukan ternayata melampaui kemampuan daya beli atau
daya pembuatan, harus diadakan seleksi menurut skala prioritas terhadap alat-alat
yang mendesak pengadaannya.



Mengadakan inventarisasi terhadap alat atau media yang telah ada.



Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih dapat
dimanfaatkan.



Mencari dana (bila belum ada).



Menunjuk seseorang (bagian perbekalan) untuk melaksanakan pengadaan alat.
Dalam merencanakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan membedakan

atas barang bergerak dan barang tidak bergerak, adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan pengadaan barang-barang bergerak


Barang-barang habis pakai .



Barang-barang tak habis pakai.

2. Perencanaan Pengadaan Barang-barang Tidak Bergerak
2. Pengadaan Barang
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan
barang/jasa/benda bagi keperluan pelaksanaan tugas. Sejalan dengan pembicaraan di depan
maka pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan sebagai berikut:
1. Pengadaan tanah
Untuk pengadaan tanah dapat dilaksanakan dengan cara membeli, menerima hibah,
menerima hak pakai atau tukar.
2. Pengadaan bangunan

7

Untuk pengadaan bangunan ini dapat dilaksanakan dengan membangun/mendirikan
bangunan baru, membeli, menyewa, menerima hibah atau menukar (pada prinsipnya sama
dengan pengadaan tanah).
3. Pengadaan perabot
Cara pengadaan perabot dapat dilaksanakan dengna membeli, membuat sendiri atau
menerima bantuan/sumbangan.
1. Pengadaan Kendaraan/Alat Transportasi
Yang dimaksud dengan kendaraan adalah alat angkut orang atau barang untuk di darat,
di air dan di udara. Khusus untuk sekolah hanya kendaraan darat dan air.
2. Pengadaan Sarana Pendidikan, Alat-alat kantor dan Alat Tulis Kantor (ATK)
Sarana pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media dan alat praktikum) dan alat tulis
kantor (kertas, tinta stensil, map, dan sebagainya) dapat diadakan sesuai ketentuan yang
berlaku, yaitu untuk jumlah besar tertentu melalui lelang dengan tender rekanan.
3. Inventaris
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” yang berarti daftar barang-barang, bahan,
dan sebagainya. Jadi inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar
barang-barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.
Inventarisasi ini dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan
pengawasan yang efektif terhadap barang-barang milik negara (atau swasta). Inventarisasi
juga memberikan masukan (input) yang sangat berharga/berguna bagi efektivitas pengelolaan
sarana dan prasarana, seperti perencanaan, analisis kebutuhan, pengadaan, penyimpanan,
penyaluran, pemeliharaan, rehabilitas dan penghapusan.
Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut.


Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang
dimiliki suatu sekolah.



Untuk menghemat keuangan sekolah, baik dalam pengadaan maupun untuk
pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.



Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk
materiil yang dapat dinilai dengan uang.



Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh suatu sekolah.

8

4. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung
jawab dari instansi/pemegang yang satu kepada instasi/pemegang yang lain. Dalam
lingkungan yang sempit seperti di lingkungan sekolah/fakultas, maka kegiatan penyaluran ini
dapat berwujud pendistribusian atau kegiatan membagi/mengeluarkan barang sesuai
kebutuhan guru/dosen/seksi bagian dalam instasi/sekolah/fakultas tersebut untuk keperluan
kegiatan belajar-mengajar serta perkantoran.
5. Pemanfaatan dan pemeliharaan
Agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan
lancar tanpa banyak menimbulkan gangguan/hambatan, maka barang-barang tersebut perlu
dirawat

secara

baik

dan

kontinu

untuk

menghindarkan

adanya

unsur-unsur

pengganggu/perusaknya.
Kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan menurut ukuran waktu dan menurut ukuran
keadaan barang. Pemeliharaan menurut ukuran waktu dapat dilakukan setiap hari.
Tujuan dalam pemeliharaan sarana dan prasaran poendidikan ini adalah sebagai berikut.



Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan.
Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran



pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pengecekan secara
rutin dan teratur.



Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.

6. Penghapusan
Proses kegiatan yang bertujuan menghilangkan/mengeluarkan barang-barang milik
negara dari daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
disebut penghapusan.
Penghapusan sebagai salah satu fungsi administrasi sarana pendidikan, mempunyai arti:
1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya untuk
keperluan pemeliharaan/perbaikan/pengamanan barang-barang yang semakin buruk
kondisinya, barang-barang yang berkelebihan dan/atau tidak dapat dipergunakan lagi.
2. Meringankan beban kerja dan tanggung jawab pelaksanaan inventaris.
3. Membebaskan satuan organisasi dari pengurusan dan pertanggung jawaban barang
yang tidak produktif lagi.

9

4. Membebaskan ruangan atau pekarangan kantor dari penumpukan barang-barang yang
tidak dipergunakan lagi, sehingga seluruh kantor pada umumnya kelihatan bersih dan
rapi serta sehat.
5. Pelaksanaan Penghapusan
Pelaksanaan penghapusan di tiap instansi dari pusat sampai daerah pada tiap permulaan
tahun anggaran dilakukan oleh “Panitia Penelitian/Penghapusan Barang Inventaris” dengan
Keputusan Unit Utama masing-masing yang terdiri sekurang-kurangna tiga orang yang
masing-masing mewakili unsur keuangan, perlengkapan dan bidang teknis. Panitia tersebut
bertugas untuk meneliti, menilai barang-barang yang ada dan perlu dihapuskan, membuat
berita acara, melaksanakan penghapusan sampai melelang atau memusnahkan barang-barang
tersebut.
1. Syarat-syarat Penghapusan
Barang-barang inventaris yang dapat dipertimbangkan untuk dihapus memenuhi salah
satu syarat di bawah ini :


Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.



Perbaikan terhadap barang tersebut akan menelan biaya yang besar sekali, sehingga
akan merupakan pemborosan uang negara.



Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang lagi dengan besarnya biaya
pemeliharaan.



Tidak mutakhir lagi, sehingga tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.



Hilang akibat susut diluar kekuasaan pengurus barang, misalnya barang kimia.



Musnah akibat bencana alam, seperti gempa bumi, banjir dan sebagainya.



Merupkan kelebihan persediaan, sehingga bila makin lama disimpan akan makin
merugi karena rusak.



Hilang akibat pencurian/perampokan, diselewengkan dan sebagainya.



Hewan/ternak dan tanaman yang mati/cacat.
Catatan : Prinsip yang perlu diperhatikan ialah bahwa penghapusan barang tak boleh

menghambat kelancaran tugas sehari-hari, perlu dipikirkan penggantinya.
Jenis-jenis Penghapusan
Dalam pelaksanaan penghapusan dikenal 2 jenis cara penghapusan, yaitu:
 Menghapus dengan menjual barang-barang melalui Kantor Lelang Negara.
 Pemusnahan

10

Terhadap barang-barang yang diusulkan untuk dihapus sesuai surat keputusan
untuk/harus dimusnahkan.
Landasan Hukum
Dalam penghapusan barang-barang inventaris harus berlandaskan hukum, berwujud
Keputusan Presiden.
7. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan
sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan
dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama
lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi ruang
gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi
seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat
dihindarkan.
C.

Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana

Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tertuang di
dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1) yaitu ”setiap satuan
pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:
1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran
2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

11

BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari

uraian

makalah

tersebut

di

atas

maka

dapat

disimpulkan

bahwa

pengadministrasian sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu sekolah mutlak diperlukan.
Karena dengan manajemen yang efektif dan efisien diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas kerja personel sekolah. Dengan demikian Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung
maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Aktivitas

administrasi

dalam

bidang

sarana

dan

prasarana

pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran,
pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana
dan prasarana pendidikan.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah :
terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran, terlibat
dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang
digunakan guru., pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa

12

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Ary. 2002. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta : PT
Rineka Cipta
Minarti, Sri. 2011. Manajemen Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta
Syahril, dkk. 2009. Profesi Kependidikan. Padang : UNP Press

13

MAKALAH
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
(Konsep Dasar Administrasi Sarana dan Prasarana)

Oleh :
Nama
Anggota

Kelompok 5 (Lima)
:
1. Dwi Fadillah Putri
(14029071)
2. Ahmad Taufik (15052003)
3. Rifki Wibia (15086336)

Dosen Pembimbing :
Drs. Syahril, M.pd.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017