Pengertian Kebijakan dan Moneter (1)
                                                                                Pengertian Kebijakan dan Moneter
Kebijakan Moneter-Kebijakan moneter terdiri dari dua kata, yaitu Kebijakan dan
moneter, Kebijakan berasal dari bahasa Indonesia, yaitu Bijak, imbuhan ke-an
pada Kebijakan memiliki arti kepandaian, atau kemahiran.
Menurut wikipedia kebijakan adalah serangkaian konsep dan strategi serta asas
yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan langkah-langkah bertindak. Sedangkan moneter memiliki arti
uang, keuangan, mengenai uang, serta segala hal yang berkaitan dengan uang.
Berdasarkan pengertian kedua istilah diatas maka kebijakan moneter adalah
kebijakan pemerintah yang berkaiatan dengan uang.
Sedangkan secara umum kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah
dalam hal ini bank sentral (di Indonesia bernama Bank Indonesia) untuk
mengatur ketersediaan uang yang beredar demi kestabilan keuangan dan
perekonomian (moneter) negara.
Cara menstabilkan keuangan yang beredar dimasyarakat bisa menggunakan
instrumen-instrumen kebijakan ekonomi, diantara instrumen-instrumen tersebut
adalah kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, dan maksimum pemberian
kredit, dan moral suasion.
Dengan begini jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikontrol.
Perubahan jumlah uang yang beredar di masyarakat diharapkan dapat
memperbaiki pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional.
Kebijakan moneter dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan kesempatan dan
penyerapan tenaga kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan kestabilan harga
di pasaran.
2. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Kebijakan Moneter
Untuk mengatur kestabilan uang yang beredar di masyarkat, maka kebijakan
moneter dibagi menjadi dua. Berkut ini adalah dua macam kebijakan moneter
tersebut.
a. Monetery Expansive Policy (Kebijakan Moneter Ekspansif)
Kebijakan Moneter Ekspansif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan Moneter
Ekspansif juga banyak dikenal sebagai Kebijakan Moneter longgar (easy money
policy)
Tujuan Kebijakan Moneter Ekspansif adalah
Untuk mengurangi pengangguran
Meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi lesu (resesi atau
depresi)
b. Monetery Kontraktif Policy (Kebijakan Moneter Kontraktif)
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter
kontraktif dikeluarkan saat perekonomian negara mengalami inflasi (inflasi
adalah: nilai tukar uang yang merosot) yang mengakibatkan naiknya harga
barang di pasaran.
3. Tujuan Kebijakan Moneter
Secara umum, tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan
peredaran uang pada suatu negara (berdasarkan UU No. 3 tahun 2004 pasal 7
tentang Bank Indonesia), yang ditandai dengan meningkatnya lapangan
pekerjaan dan menggairahkan dunia usaha kecil menengah. Adapun tujuan
kebijakan moneter secara spesifik adalah sebagai berikut
a. Menjaga Kestabilan Ekonomi
Artinya suatu keadaan dimana perekonomian yang berjalan sesuia dengan
harapan dan tujuan serta seimbang dan berkesinambungan. Secara sederhana
dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana uang yang beredar sesuai
dengan barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
b. Menjaga Kestabilan Harga
Interaksi antara uang dengan barang dan jasa akan mengasilkan harga. Keadaan
ekonomi dikatakan tidak stabil ketika harga dipasaran fluktuatif (naik turun).
Yang leih parahnya jika harga terus naik.
Keadaan ini berakibat pada jumlah uang yang masyarakat belanjakan, untuk
mendapatkan barang yang sedikit masyarakat harus mengeluarkan uang yang
banyak.
Contoh: pada hari-hari biasa ibu Andy bisa membeli 10kg setiap minggunya
dengan harga Rp. 89.000. Sedangkan ketika harga sembako naik ibu Andy harus
mengeluarkan uang Rp.150.000 untuk membeli beras 10 kg dengan jenis yang
sama.
c. Membuka Kesempatan Kerja
Ketika ekonomi stabil (suatu keadaan dimana perputaran uang sebanding
dengan perputaran barang dan jasa) para pengusaha dan investor akan tertarik
menanamkan modalnya di perusahaan suatu daerah atau negara. Dengan begini
perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja baru untuk mengembangkan
perusahaannya.
d. Memeperbaiki Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Dalam hal ini mendevaluasi mata uang rupiah terhadap mata uang asing sangat
penting dilakukan oleh pemerintah tentunya disaat tertentu.
Dengan mendevaluasi (penurunan nilai tukar uang yang dilakukan dengan
sengaja terhadap nilai uang internasional atau terhadap emas) nilai mata uang
rupiah terhadap mata uang asing maka harga barang ekspor kita akan menjadi
lebih murah.
Dengan begini akan meningkatkan daya saing barang-barang yang kita ekspor
dan meningkatnya jumlah ekspor. Peningkatan jumlah barang ekspor tentunya
akan membantu memperbaiki neraca perdagangan dan pembayaran.
4. Instrumen dan Contoh Kebijakan Moneter
Lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan kebijakan moneter adalah bank
sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Instrumen kebijakan moneter dikeluarkan
dengan harapan tujuan kebijakan moneter dapat tercapai. Instrumen-instrumen
tersebut diantaranya adalah
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Marketoperation)
Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau
bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli
surat-surat berharga di pasar modal/saham.
Contoh : Bank Indonesia melelang sertifikatnya, atau bisa juga membeli suratsurat berharga di pasar modal.
b. Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan
cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan
dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.
Contoh : Kebijakan diskonto ini dikeluarkan jika bank sentral telah menghitung
dan mengindikasikan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan
(gejala inflasi).
Agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama dengan
jumlah barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan suku
bunga Bank agar masyarakat berbondong-bondong menabungkan uangnya.
c. Kebijakan Cadangan Kas
Naik atau turunnya kas (casio ratio) di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan
bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk mengatur kas.
Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang
sebagian dari tabungan dan uang masyarakat (deposito, giro, sertifikat deposito
dll) untuk dipinjamkan.
d. Kebijakan Kredit Ketat
Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan tujuan mengawasi uang yang beredar
saat perekonomian mulai menunjukkan gejala inflasi.
Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasri oleh 5C, yaitu Character,
Capability, Collateral, Capital. Dan Condition of Economy.
e. Kebijakan Dorongan Moral
Kabijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran
yang ditujukan kepada Bank-Bank umum. Melalui pengumuman tersebut uang
yang beredar dapat distabilkan.
Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk
menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan pinjaman.
Home
Pendidikan
Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi, Contoh dan Instrumen Kebijakan Moneter
Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi, Contoh dan Instrumen Kebijakan
Moneter
September 2, 2016 Pendidikan Tidak ada Komentar
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang kebijakan moneter, terutama
di Indonesia. Silakan menyimak.
1. Pengertian dan Definisi Kebijakan Moneter
Contents [hide]
1. Pengertian dan Definisi Kebijakan Moneter
o
Pengertian Kebijakan dan Moneter
2. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Kebijakan Moneter
o
a. Monetery Expansive Policy (Kebijakan Moneter Ekspansif)
o
b. Monetery Kontraktif Policy (Kebijakan Moneter Kontraktif)
3. Tujuan Kebijakan Moneter
o
a. Menjaga Kestabilan Ekonomi
o
b. Menjaga Kestabilan Harga
o
c. Membuka Kesempatan Kerja
o
d. Memeperbaiki Neraca Perdagangan dan Pembayaran
4. Instrumen dan Contoh Kebijakan Moneter
o
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Marketoperation)
o
b. Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
o
c. Kebijakan Cadangan Kas
o
d. Kebijakan Kredit Ketat
o
e. Kebijakan Dorongan Moral
5. Fungsi Kebijakan Moneter
Bagikan ini:
Pengertian Kebijakan dan Moneter
Kebijakan Moneter-Kebijakan moneter terdiri dari dua kata, yaitu Kebijakan dan
moneter, Kebijakan berasal dari bahasa Indonesia, yaitu Bijak, imbuhan ke-an
pada Kebijakan memiliki arti kepandaian, atau kemahiran.
Menurut wikipedia kebijakan adalah serangkaian konsep dan strategi serta asas
yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan langkah-langkah bertindak. Sedangkan moneter memiliki arti
uang, keuangan, mengenai uang, serta segala hal yang berkaitan dengan uang.
Berdasarkan pengertian kedua istilah diatas maka kebijakan moneter adalah
kebijakan pemerintah yang berkaiatan dengan uang.
Sedangkan secara umum kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah
dalam hal ini bank sentral (di Indonesia bernama Bank Indonesia) untuk
mengatur ketersediaan uang yang beredar demi kestabilan keuangan dan
perekonomian (moneter) negara.
www.frbsf.org
Baca juga: Definisi dan Instrumen Kebijakan Fiskal di Indonesia
Cara menstabilkan keuangan yang beredar dimasyarakat bisa menggunakan
instrumen-instrumen kebijakan ekonomi, diantara instrumen-instrumen tersebut
adalah kebijakan diskonto, sario cadangan minimum, dan maksimum pemberian
kredit, dan moral suasion.
Dengan begini jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikontrol.
Perubahan jumlah uang yang beredar di masyarakat diharapkan dapat
memperbaiki pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional.
Kebijakan moneter dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan kesempatan dan
penyerapan tenaga kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan kestabilan harga
di pasaran.
2. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Kebijakan Moneter
Untuk mengatur kestabilan uang yang beredar di masyarkat, maka kebijakan
moneter dibagi menjadi dua. Berkut ini adalah dua macam kebijakan moneter
tersebut.
a. Monetery Expansive Policy (Kebijakan Moneter Ekspansif)
www.pieria.co.uk
Kebijakan Moneter Ekspansif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan Moneter
Ekspansif juga banyak dikenal sebagai Kebijakan Moneter longgar (easy money
policy)
Tujuan Kebijakan Moneter Ekspansif adalah
Untuk mengurangi pengangguran
Meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi lesu (resesi atau
depresi)
b. Monetery Kontraktif Policy (Kebijakan Moneter Kontraktif)
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter
kontraktif dikeluarkan saat perekonomian negara mengalami inflasi (inflasi
adalah: nilai tukar uang yang merosot) yang mengakibatkan naiknya harga
barang di pasaran.
3. Tujuan Kebijakan Moneter
Secara umum, tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan
peredaran uang pada suatu negara (berdasarkan UU No. 3 tahun 2004 pasal 7
tentang Bank Indonesia), yang ditandai dengan meningkatnya lapangan
pekerjaan dan menggairahkan dunia usaha kecil menengah. Adapun tujuan
kebijakan moneter secara spesifik adalah sebagai berikut
a. Menjaga Kestabilan Ekonomi
www.pieria.co.uk
Artinya suatu keadaan dimana perekonomian yang berjalan sesuia dengan
harapan dan tujuan serta seimbang dan berkesinambungan. Secara sederhana
dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana uang yang beredar sesuai
dengan barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
b. Menjaga Kestabilan Harga
Interaksi antara uang dengan barang dan jasa akan mengasilkan harga. Keadaan
ekonomi dikatakan tidak stabil ketika harga dipasaran fluktuatif (naik turun).
Yang leih parahnya jika harga terus naik.
Keadaan ini berakibat pada jumlah uang yang masyarakat belanjakan, untuk
mendapatkan barang yang sedikit masyarakat harus mengeluarkan uang yang
banyak.
Contoh: pada hari-hari biasa ibu Andy bisa membeli 10kg setiap minggunya
dengan harga Rp. 89.000. Sedangkan ketika harga sembako naik ibu Andy harus
mengeluarkan uang Rp.150.000 untuk membeli beras 10 kg dengan jenis yang
sama.
c. Membuka Kesempatan Kerja
Ketika ekonomi stabil (suatu keadaan dimana perputaran uang sebanding
dengan perputaran barang dan jasa) para pengusaha dan investor akan tertarik
menanamkan modalnya di perusahaan suatu daerah atau negara. Dengan begini
perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja baru untuk mengembangkan
perusahaannya.
d. Memeperbaiki Neraca Perdagangan dan Pembayaran
www.mas.gov.sg
Dalam hal ini mendevaluasi mata uang rupiah terhadap mata uang asing sangat
penting dilakukan oleh pemerintah tentunya disaat tertentu.
Dengan mendevaluasi (penurunan nilai tukar uang yang dilakukan dengan
sengaja terhadap nilai uang internasional atau terhadap emas) nilai mata uang
rupiah terhadap mata uang asing maka harga barang ekspor kita akan menjadi
lebih murah.
Dengan begini akan meningkatkan daya saing barang-barang yang kita ekspor
dan meningkatnya jumlah ekspor. Peningkatan jumlah barang ekspor tentunya
akan membantu memperbaiki neraca perdagangan dan pembayaran.
4. Instrumen dan Contoh Kebijakan Moneter
Lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan kebijakan moneter adalah bank
sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Instrumen kebijakan moneter dikeluarkan
dengan harapan tujuan kebijakan moneter dapat tercapai. Instrumen-instrumen
tersebut diantaranya adalah
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Marketoperation)
Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau
bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli
surat-surat berharga di pasar modal/saham.
Contoh : Bank Indonesia melelang sertifikatnya, atau bisa juga membeli suratsurat berharga di pasar modal.
b. Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan
cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan
dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.
www.economywatch.com
Contoh : Kebijakan diskonto ini dikeluarkan jika bank sentral telah menghitung
dan mengindikasikan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan
(gejala inflasi).
Agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama dengan
jumlah barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan suku
bunga Bank agar masyarakat berbondong-bondong menabungkan uangnya.
c. Kebijakan Cadangan Kas
Naik atau turunnya kas (casio ratio) di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan
bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk mengatur kas.
Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang
sebagian dari tabungan dan uang masyarakat (deposito, giro, sertifikat deposito
dll) untuk dipinjamkan.
d. Kebijakan Kredit Ketat
Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan tujuan mengawasi uang yang beredar
saat perekonomian mulai menunjukkan gejala inflasi.
Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasri oleh 5C, yaitu Character,
Capability, Collateral, Capital. Dan Condition of Economy.
e. Kebijakan Dorongan Moral
Kabijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran
yang ditujukan kepada Bank-Bank umum. Melalui pengumuman tersebut uang
yang beredar dapat distabilkan.
Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk
menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan pinjaman.
5. Fungsi Kebijakan Moneter
Fungsi dikeluarkannya kebijakan moneter diantaranya adalah:
1. Menjaga iklim investasi di suatu negara
2. Membuka luas lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil
4. Meningkatkan neraca pembayaran
5. Mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang
6. Memperbaiki kestabilan harga barang dan jasa
7. Menurunkan laju inflasi
                                            
                Kebijakan Moneter-Kebijakan moneter terdiri dari dua kata, yaitu Kebijakan dan
moneter, Kebijakan berasal dari bahasa Indonesia, yaitu Bijak, imbuhan ke-an
pada Kebijakan memiliki arti kepandaian, atau kemahiran.
Menurut wikipedia kebijakan adalah serangkaian konsep dan strategi serta asas
yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan langkah-langkah bertindak. Sedangkan moneter memiliki arti
uang, keuangan, mengenai uang, serta segala hal yang berkaitan dengan uang.
Berdasarkan pengertian kedua istilah diatas maka kebijakan moneter adalah
kebijakan pemerintah yang berkaiatan dengan uang.
Sedangkan secara umum kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah
dalam hal ini bank sentral (di Indonesia bernama Bank Indonesia) untuk
mengatur ketersediaan uang yang beredar demi kestabilan keuangan dan
perekonomian (moneter) negara.
Cara menstabilkan keuangan yang beredar dimasyarakat bisa menggunakan
instrumen-instrumen kebijakan ekonomi, diantara instrumen-instrumen tersebut
adalah kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, dan maksimum pemberian
kredit, dan moral suasion.
Dengan begini jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikontrol.
Perubahan jumlah uang yang beredar di masyarakat diharapkan dapat
memperbaiki pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional.
Kebijakan moneter dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan kesempatan dan
penyerapan tenaga kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan kestabilan harga
di pasaran.
2. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Kebijakan Moneter
Untuk mengatur kestabilan uang yang beredar di masyarkat, maka kebijakan
moneter dibagi menjadi dua. Berkut ini adalah dua macam kebijakan moneter
tersebut.
a. Monetery Expansive Policy (Kebijakan Moneter Ekspansif)
Kebijakan Moneter Ekspansif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan Moneter
Ekspansif juga banyak dikenal sebagai Kebijakan Moneter longgar (easy money
policy)
Tujuan Kebijakan Moneter Ekspansif adalah
Untuk mengurangi pengangguran
Meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi lesu (resesi atau
depresi)
b. Monetery Kontraktif Policy (Kebijakan Moneter Kontraktif)
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter
kontraktif dikeluarkan saat perekonomian negara mengalami inflasi (inflasi
adalah: nilai tukar uang yang merosot) yang mengakibatkan naiknya harga
barang di pasaran.
3. Tujuan Kebijakan Moneter
Secara umum, tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan
peredaran uang pada suatu negara (berdasarkan UU No. 3 tahun 2004 pasal 7
tentang Bank Indonesia), yang ditandai dengan meningkatnya lapangan
pekerjaan dan menggairahkan dunia usaha kecil menengah. Adapun tujuan
kebijakan moneter secara spesifik adalah sebagai berikut
a. Menjaga Kestabilan Ekonomi
Artinya suatu keadaan dimana perekonomian yang berjalan sesuia dengan
harapan dan tujuan serta seimbang dan berkesinambungan. Secara sederhana
dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana uang yang beredar sesuai
dengan barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
b. Menjaga Kestabilan Harga
Interaksi antara uang dengan barang dan jasa akan mengasilkan harga. Keadaan
ekonomi dikatakan tidak stabil ketika harga dipasaran fluktuatif (naik turun).
Yang leih parahnya jika harga terus naik.
Keadaan ini berakibat pada jumlah uang yang masyarakat belanjakan, untuk
mendapatkan barang yang sedikit masyarakat harus mengeluarkan uang yang
banyak.
Contoh: pada hari-hari biasa ibu Andy bisa membeli 10kg setiap minggunya
dengan harga Rp. 89.000. Sedangkan ketika harga sembako naik ibu Andy harus
mengeluarkan uang Rp.150.000 untuk membeli beras 10 kg dengan jenis yang
sama.
c. Membuka Kesempatan Kerja
Ketika ekonomi stabil (suatu keadaan dimana perputaran uang sebanding
dengan perputaran barang dan jasa) para pengusaha dan investor akan tertarik
menanamkan modalnya di perusahaan suatu daerah atau negara. Dengan begini
perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja baru untuk mengembangkan
perusahaannya.
d. Memeperbaiki Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Dalam hal ini mendevaluasi mata uang rupiah terhadap mata uang asing sangat
penting dilakukan oleh pemerintah tentunya disaat tertentu.
Dengan mendevaluasi (penurunan nilai tukar uang yang dilakukan dengan
sengaja terhadap nilai uang internasional atau terhadap emas) nilai mata uang
rupiah terhadap mata uang asing maka harga barang ekspor kita akan menjadi
lebih murah.
Dengan begini akan meningkatkan daya saing barang-barang yang kita ekspor
dan meningkatnya jumlah ekspor. Peningkatan jumlah barang ekspor tentunya
akan membantu memperbaiki neraca perdagangan dan pembayaran.
4. Instrumen dan Contoh Kebijakan Moneter
Lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan kebijakan moneter adalah bank
sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Instrumen kebijakan moneter dikeluarkan
dengan harapan tujuan kebijakan moneter dapat tercapai. Instrumen-instrumen
tersebut diantaranya adalah
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Marketoperation)
Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau
bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli
surat-surat berharga di pasar modal/saham.
Contoh : Bank Indonesia melelang sertifikatnya, atau bisa juga membeli suratsurat berharga di pasar modal.
b. Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan
cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan
dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.
Contoh : Kebijakan diskonto ini dikeluarkan jika bank sentral telah menghitung
dan mengindikasikan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan
(gejala inflasi).
Agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama dengan
jumlah barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan suku
bunga Bank agar masyarakat berbondong-bondong menabungkan uangnya.
c. Kebijakan Cadangan Kas
Naik atau turunnya kas (casio ratio) di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan
bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk mengatur kas.
Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang
sebagian dari tabungan dan uang masyarakat (deposito, giro, sertifikat deposito
dll) untuk dipinjamkan.
d. Kebijakan Kredit Ketat
Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan tujuan mengawasi uang yang beredar
saat perekonomian mulai menunjukkan gejala inflasi.
Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasri oleh 5C, yaitu Character,
Capability, Collateral, Capital. Dan Condition of Economy.
e. Kebijakan Dorongan Moral
Kabijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran
yang ditujukan kepada Bank-Bank umum. Melalui pengumuman tersebut uang
yang beredar dapat distabilkan.
Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk
menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan pinjaman.
Home
Pendidikan
Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi, Contoh dan Instrumen Kebijakan Moneter
Pengertian, Jenis, Tujuan, Fungsi, Contoh dan Instrumen Kebijakan
Moneter
September 2, 2016 Pendidikan Tidak ada Komentar
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang kebijakan moneter, terutama
di Indonesia. Silakan menyimak.
1. Pengertian dan Definisi Kebijakan Moneter
Contents [hide]
1. Pengertian dan Definisi Kebijakan Moneter
o
Pengertian Kebijakan dan Moneter
2. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Kebijakan Moneter
o
a. Monetery Expansive Policy (Kebijakan Moneter Ekspansif)
o
b. Monetery Kontraktif Policy (Kebijakan Moneter Kontraktif)
3. Tujuan Kebijakan Moneter
o
a. Menjaga Kestabilan Ekonomi
o
b. Menjaga Kestabilan Harga
o
c. Membuka Kesempatan Kerja
o
d. Memeperbaiki Neraca Perdagangan dan Pembayaran
4. Instrumen dan Contoh Kebijakan Moneter
o
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Marketoperation)
o
b. Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
o
c. Kebijakan Cadangan Kas
o
d. Kebijakan Kredit Ketat
o
e. Kebijakan Dorongan Moral
5. Fungsi Kebijakan Moneter
Bagikan ini:
Pengertian Kebijakan dan Moneter
Kebijakan Moneter-Kebijakan moneter terdiri dari dua kata, yaitu Kebijakan dan
moneter, Kebijakan berasal dari bahasa Indonesia, yaitu Bijak, imbuhan ke-an
pada Kebijakan memiliki arti kepandaian, atau kemahiran.
Menurut wikipedia kebijakan adalah serangkaian konsep dan strategi serta asas
yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan langkah-langkah bertindak. Sedangkan moneter memiliki arti
uang, keuangan, mengenai uang, serta segala hal yang berkaitan dengan uang.
Berdasarkan pengertian kedua istilah diatas maka kebijakan moneter adalah
kebijakan pemerintah yang berkaiatan dengan uang.
Sedangkan secara umum kebijakan moneter adalah langkah-langkah pemerintah
dalam hal ini bank sentral (di Indonesia bernama Bank Indonesia) untuk
mengatur ketersediaan uang yang beredar demi kestabilan keuangan dan
perekonomian (moneter) negara.
www.frbsf.org
Baca juga: Definisi dan Instrumen Kebijakan Fiskal di Indonesia
Cara menstabilkan keuangan yang beredar dimasyarakat bisa menggunakan
instrumen-instrumen kebijakan ekonomi, diantara instrumen-instrumen tersebut
adalah kebijakan diskonto, sario cadangan minimum, dan maksimum pemberian
kredit, dan moral suasion.
Dengan begini jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikontrol.
Perubahan jumlah uang yang beredar di masyarakat diharapkan dapat
memperbaiki pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional.
Kebijakan moneter dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan kesempatan dan
penyerapan tenaga kerja, perbaikan neraca pembayaran, dan kestabilan harga
di pasaran.
2. Jenis-Jenis dan Macam-Macam Kebijakan Moneter
Untuk mengatur kestabilan uang yang beredar di masyarkat, maka kebijakan
moneter dibagi menjadi dua. Berkut ini adalah dua macam kebijakan moneter
tersebut.
a. Monetery Expansive Policy (Kebijakan Moneter Ekspansif)
www.pieria.co.uk
Kebijakan Moneter Ekspansif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan Moneter
Ekspansif juga banyak dikenal sebagai Kebijakan Moneter longgar (easy money
policy)
Tujuan Kebijakan Moneter Ekspansif adalah
Untuk mengurangi pengangguran
Meningkatkan daya beli masyarakat saat ekonomi lesu (resesi atau
depresi)
b. Monetery Kontraktif Policy (Kebijakan Moneter Kontraktif)
Kebijakan Moneter Kontraktif adalah suatu kebijakan pemerintah dengan cara
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter
kontraktif dikeluarkan saat perekonomian negara mengalami inflasi (inflasi
adalah: nilai tukar uang yang merosot) yang mengakibatkan naiknya harga
barang di pasaran.
3. Tujuan Kebijakan Moneter
Secara umum, tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan
peredaran uang pada suatu negara (berdasarkan UU No. 3 tahun 2004 pasal 7
tentang Bank Indonesia), yang ditandai dengan meningkatnya lapangan
pekerjaan dan menggairahkan dunia usaha kecil menengah. Adapun tujuan
kebijakan moneter secara spesifik adalah sebagai berikut
a. Menjaga Kestabilan Ekonomi
www.pieria.co.uk
Artinya suatu keadaan dimana perekonomian yang berjalan sesuia dengan
harapan dan tujuan serta seimbang dan berkesinambungan. Secara sederhana
dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana uang yang beredar sesuai
dengan barang dan jasa yang tersedia di pasaran.
b. Menjaga Kestabilan Harga
Interaksi antara uang dengan barang dan jasa akan mengasilkan harga. Keadaan
ekonomi dikatakan tidak stabil ketika harga dipasaran fluktuatif (naik turun).
Yang leih parahnya jika harga terus naik.
Keadaan ini berakibat pada jumlah uang yang masyarakat belanjakan, untuk
mendapatkan barang yang sedikit masyarakat harus mengeluarkan uang yang
banyak.
Contoh: pada hari-hari biasa ibu Andy bisa membeli 10kg setiap minggunya
dengan harga Rp. 89.000. Sedangkan ketika harga sembako naik ibu Andy harus
mengeluarkan uang Rp.150.000 untuk membeli beras 10 kg dengan jenis yang
sama.
c. Membuka Kesempatan Kerja
Ketika ekonomi stabil (suatu keadaan dimana perputaran uang sebanding
dengan perputaran barang dan jasa) para pengusaha dan investor akan tertarik
menanamkan modalnya di perusahaan suatu daerah atau negara. Dengan begini
perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja baru untuk mengembangkan
perusahaannya.
d. Memeperbaiki Neraca Perdagangan dan Pembayaran
www.mas.gov.sg
Dalam hal ini mendevaluasi mata uang rupiah terhadap mata uang asing sangat
penting dilakukan oleh pemerintah tentunya disaat tertentu.
Dengan mendevaluasi (penurunan nilai tukar uang yang dilakukan dengan
sengaja terhadap nilai uang internasional atau terhadap emas) nilai mata uang
rupiah terhadap mata uang asing maka harga barang ekspor kita akan menjadi
lebih murah.
Dengan begini akan meningkatkan daya saing barang-barang yang kita ekspor
dan meningkatnya jumlah ekspor. Peningkatan jumlah barang ekspor tentunya
akan membantu memperbaiki neraca perdagangan dan pembayaran.
4. Instrumen dan Contoh Kebijakan Moneter
Lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan kebijakan moneter adalah bank
sentral, dalam hal ini Bank Indonesia. Instrumen kebijakan moneter dikeluarkan
dengan harapan tujuan kebijakan moneter dapat tercapai. Instrumen-instrumen
tersebut diantaranya adalah
a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Marketoperation)
Operasi pasar terbuka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau
bank Indonesia) untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau membeli
surat-surat berharga di pasar modal/saham.
Contoh : Bank Indonesia melelang sertifikatnya, atau bisa juga membeli suratsurat berharga di pasar modal.
b. Kebijakan Diskonto (Politik Diskonto)
Kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral (atau bank Indonesia) untuk
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan
cara menaikan atau menurunkan suku bunga Bank. Kebijakan ini dikeluarkan
dengan tujuan agar masyarakat menabungkan uangnya di Bank.
www.economywatch.com
Contoh : Kebijakan diskonto ini dikeluarkan jika bank sentral telah menghitung
dan mengindikasikan jumlah uang yang beredar telah melebihi kebutuhan
(gejala inflasi).
Agar jumlah uang yang beredar stabil (jumlah uang yang beradar sama dengan
jumlah barang dan jasa di pasar) maka pihak bank sentral menaikkan suku
bunga Bank agar masyarakat berbondong-bondong menabungkan uangnya.
c. Kebijakan Cadangan Kas
Naik atau turunnya kas (casio ratio) di suatu Bank, ditentukan oleh kebijakan
bank sentral sebagai pemegang wewenang untuk mengatur kas.
Contoh : Kebijkan cadangan kas dilakukan dengan cara menahan atau melarang
sebagian dari tabungan dan uang masyarakat (deposito, giro, sertifikat deposito
dll) untuk dipinjamkan.
d. Kebijakan Kredit Ketat
Kebijakan kredit ketat dikeluarkan dengan tujuan mengawasi uang yang beredar
saat perekonomian mulai menunjukkan gejala inflasi.
Contoh : Pemberian kredit moneter ketat didasri oleh 5C, yaitu Character,
Capability, Collateral, Capital. Dan Condition of Economy.
e. Kebijakan Dorongan Moral
Kabijakan ini dikeluarkan Bank sentral melalui pidato, pengumuman atau edaran
yang ditujukan kepada Bank-Bank umum. Melalui pengumuman tersebut uang
yang beredar dapat distabilkan.
Contoh : Isi pengumuman tersebut bisa berupa larangan atau ajakan untuk
menahan pinjaman tabungan maupun melepaskan pinjaman.
5. Fungsi Kebijakan Moneter
Fungsi dikeluarkannya kebijakan moneter diantaranya adalah:
1. Menjaga iklim investasi di suatu negara
2. Membuka luas lapangan pekerjaan
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil
4. Meningkatkan neraca pembayaran
5. Mempertahankan kestabilan nilai tukar mata uang
6. Memperbaiki kestabilan harga barang dan jasa
7. Menurunkan laju inflasi