DLHK Prov Jateng publikasi Sosialisasi_PROPER_2017_Kriteria PLB3, PROPER 2016-2017 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
KRITERIA
PENGELOLAAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN
PROPER 2017
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
1
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PermenLH 02/2008
Pemanfaatan Limbah B3
PermenLH 05/2009
Pengelolaan Limbah di
Pelabuhan
PermenLH 18/2009
Tata Cara Perizinan
Pengelolaan Limbah B3
PermenLH 30/2009
NSPK (Norma, Standar, Prosedur,
Kriteria) Pengelolaan Limbah B3
UU 32/2009 (Pasal 58 – 61)
5
6
7
1
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2
UU 23/2014
Pemerintahan Daerah
3
PP 27/2012
Izin Lingkungan
PP 101/2014
8
4
Pengelolaan Limbah B3
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep-
01/BAPEDAL/09/1995
Tata Cara & Persyaratan Teknis
Penyimpanan & Pengumpulan LB3
Kep. Ka. Bapedal Nomor :
Kep- 02/BAPEDAL/09/1995
Dokumen Limbah B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor :
Kep- 03/BAPEDAL/09/1995
Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor :
Kep-02/BAPEDAL/01/98
Tata Laksana Pengawasan
Pengelolaan Limbah B3
Permen LH 33/2009
9
13
14
15
16
17
Tata Cara Pemulihan Lahan
Terkontaminasi Limbah B3
10
PermenLH 14/2013
Simbol dan Label Limbah B3
11
PERMEN LHK 55/2015
Tata Cara Uji KarakterisMk LB3
12
PERMEN LHK 63/2016
Persyaratan dan tata cara
penimbunan Limbah B3
Di fasilitas penimbusan akhir
Permen LHK No. 56/2015
Fasyankes
PENGELOLAAN LIMBAH B3
PENYIMPANAN & PENGUMPULAN
PENGOLAHAN
PEMANFAATAN
PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN
ASPEK PENILAIAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 2017
1. IdenMfikasi dan
Pendataan
2. Pelaporan
3. Status Perizinan
4.Pemenuhan
Ketentuan Izin
5. Struktur dan
Tanggungjawab
6. Open Dumping,
open burning
Pemulihan Lahan
Terkontaminasi
7. Jumlah Limbah
B3 yang dikelola
8. Pengelolaan
Limbah B3 oleh
pihak ke-3
9. Dumping dan
pengelolaan
limbah B3 cara
tertentu
LINGKUP
IDENTIFIKASI & PENDATAAN
IDENTIFIKASI
LIMBAH B3
PENCATATAN
JENIS &
VOLUME
LIMBAH B3
PENDATAAN
PENGELOLAAN
LANJUTAN
1
BIRU
Seluruh limbah B3 yang
dihasilkan dan atau potensial
dihasilkan teridenMfikasi,
terkodifikasi dan terdata
pengelolaannya
KRITERIA IDENTIFIKASI & PENDATAAN
MERAH
a. Tidak mengidenMfikasi dan
mengkodifikasi seluruh
limbah B3 yang dihasilkan
b. Tidak melakukan pencatatan
dan pendataan seluruh jenis
LB3 yang dihasilkan dan
dikelola secara berkala.
teratur
HITAM
---
2
KRITERIA PELAPORAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
BIRU
MERAH
a. Melakukan pelaporan secara khusus
(secara tersendiri) pengelolaan limbah
B3 sesuai format dan teratur dengan
substansi pelaporan sekurangkurangnya memuat data logbook LB3,
neraca LB3 dan manifest LB3
b. Frekuensi pelaporan sesuai dengan
ketentuan dalam izin atau peraturan
(paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan).
c. Menyampaikan pelaporan kepada
Instansi sesuai yang tercantum dalam
izin.
d. Telah melakukan penda_aran hak
akses Pelaporan Siraja Limbah melalui
laman
h`p://sirajalimbah.menlhk.go.id
Tidak melakukan pelaporan khusus Jika
salah satu kriteria biru Mdak terpenuhi
HITAM
Penjelasan:
1. Dokumen Pelaporan Pengelolaan Limbah B3 disampaikan kepada
Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non
B3.
2. Perusahaan wajib melakukan pelaporan secara online melalui Siraja
Limbah yang diberlakukan pada 1 Januari 2018.
FORMAT
PELAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
i.
ii.
iii.
I.
II.
III.
IV.
Cover Laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
1.1.
Gambaran Umum Perusahaan
1.1.1.
Profil Perusahaan
1.1.2.
Diagram Alir Proses Produksi
1.1.3.
Penjelasan Proses Produksi
1.2.
Hasil Identifikasi Jenis Limbah B3 Yang Dihasilkan
1.3.
Perkiraan Timbulan Setiap Jenis Limbah B3
Logbook dan Neraca Limbah B3
2.1.
Logbook
2.2.
Neraca
Manifest Limbah B3
(informasi umum tentang manifest LB3 dan dokumen manifest lembar ke dua dan ke lima)
Penjelasan Proses Pengelolaan Limbah B3
Informasi mengenai:
4.1.
Pengurangan timbulan limbah B3
Upaya pengurangan timbulan/terbentuknya limbah B3 antara lain melalui substitusi bahan baku, modifikasi proses,
dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
4.2.
Realisasi kegiatan pengelolaan limbah B3
Kegiatan pengelolaan limbah B3 dari dihasilkan sampai ke pengelola akhir: Upaya pengurangan timbulan limbah
B3 dan/ atau penyimpanan sementara (TPS) dan/atau pengangkutan dan/atau pengumpulan dan/at au
pemanfaatan dan/atau pengolahan dan/atau penimbunan dan/atau dumping.
Apabila limbah B3 dikelola lanjut oleh pihak ketiga, maka penghasil wajib mengetahui kegiatan pengelolaan oleh
pihak ketiga (pemanfaatan/p en golahan /p enimbunan/d umping) dan wajib melaporkan nama, alamat, dan legalit as
pihak ketiga (selaku pengelola lanjut limbah B3 bersangkutan).
4.3.
V.
Dokumen pendukung terkait
Foto progres pengelolaan limbah B3
Penutup
(Rekapitulasi tentang jenis dan jumlah LB3 yang dihasilkan dan dikelola serta komitmen untuk mempertahankan /menin gk at an
ketaatan upaya pengelolaan limbah B3).
PERMOHONAN HAK AKSES SIRAJA LIMBAH ONLINE
Bagan Alir Permohonan Hak Akses Bagi Penanggung Jawab Usaha Dan/Atau Kegiatan Limbah
B3
Proses
Pelaku
Keterangan
Mulai
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Siapkan Surat
Permohonan
pendaftaran hak
akses (permohonan
username dan
password)
1. Penghasil Limbah B3
2. Pengumpul
Limbah
B3
3. Pengangkut
Limbah
B3
4. Pemanfaat Limbah B3
5. Pengolah Limbah B3
6. Penimbun Limbah B3
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Menyampaikan Surat
Permohonan
Menyampaikan hak
akses Siraja Limbah
Online
Mendapatkan hak akses
Siraja Limbah Online
(username dan password)
Selesai
Silahkan akses laman
http://plb3.menlhk.go.id/sirajalimbah
Silahkan klik Alur Sistem untuk
mendapatkan formulir
pendaftaran.
Permohonan
dengan cara:
dapat
diajukan
1. Langsung
ke
PTSP
Kementerian
Lingkungan
Hidup Kantor Kebon Nanas di
Jl.
D.I. Pandjaitan,
Jakarta
Timur.
2. Melalui
pos
dengan
diberi
tanda “Permohonan Username
dan Password Implementasi
Siraja Limbah ” pada amplop
dokumen
3. Permohonan hak akses dapat
disampaikan
melalui
email:
pkplb3@menlhk.go.id
Dengan
melampirkan
scan
form permohonan username
dan
password
yang
telah
ditandatangani dan bermaterai
Sistem Siraja Limbah
Online (KLHK)
KLHK memberikan surat balasan
permohonan hak akses Siraja
Limbah Online (username dan
password) kepada pemohon
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Pemohon mendapat hak akses
Siraja Limbah Online (username
dan password)
Formulir Surat Permohonan
Kop Surat Perusahaan
Nomor
: …………………………..
Sifat
: Biasa
Lampiran
: 1 (lembar)
Hal
: Permohonan username dan password
Implementasi “Siraja Limbah Online”
Kepada Yth.
Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
Di Jalan D.I Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta 13410
Telp&Fax: (021) 85904932, email: pkplb3@menlhk.go.id
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: ………………………………………………..
Jabatan
: ………………………………………………..
Nama Perusahaan
: ………………………………………………..
Alamat Perusahaan
: ………………………………………………..
Telp/Fax
: ………………………………………………..
Lokasi Kegiatan
: ………………………………………………..
Jenis Industri
: ……………………………………………......
Alamat web/email perusahaan
: ………………………………………………..
Bertindak selaku penanggungjawab/perwakilan perusahaan, bersama ini kami mohon untuk
mendapatkan username dan password dalam rangka Implementasi “Siraja Limbah Online”.
Data operator yang akan melakukan input data adalah:
Nama Operator Pelaksana
: ………………………………………………………...
Jabatan Operator Pelaksana
: …………………………………………………………
Hp/E-mail Operator Pelaksana
: …………………………………………………………
Demikian disampaikan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
a.n PT…..,
dan cap perusahaan
Bermaterai Rp. 6000
3A. KRITERIA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PENYIMPANAN)
3A
BIRU
a. Memiliki izin yang
dipersyaratkan dan masih
berlaku
b. Telah mengajukan izin dan
telah sesuai dengan
ketentuan serta
melengkapi persyaratan
teknis.
c. Telah mengajukan
perpanjangan izin dan telah
sesuai dengan ketentuan
izin sebelumnya.
MERAH
Jika salah satu kriteria biru Mdak
terpenuhi
HITAM
---
3B
BIRU
§ Memiliki izin yang
dipersyaratkan dan
masih berlaku
§ Telah mengajukan
perpanjangan izin dan
telah sesuai dengan
ketentuan izin.
3B. KRITERIA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PEMANFAATAN & PENGOLAHAN)
MERAH
• Telah mengajukan
perpanjangan izin
namun belum
memenuhi
persyaratan teknis
dalam izin
HITAM
Melakukan
pengelolaan limbah B3
tanpa izin atau masa
berlaku izin telah habis
tetapi Mdak
mengajukan
perpanjangan
3C. KRITERIA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PENIMBUNAN)
3C
BIRU
MERAH
a. Memiliki izin yang
dipersyaratkan dan masih
berlaku
b. Telah mengajukan
perpanjangan izin dan telah
sesuai dengan ketentuan izin
sebelumnya namun masih
dalam proses penetapan izin
a. Telah mengajukan
perpanjangan izin namun saat
penilaian ditemukan
keMdaksesuaian dengan
ketentuan izin sebelumnya
b. Persyaratan teknis izin baru
telah dipenuhi namun
penetapan izin masih dalam
proses
HITAM
a. Melakukan penimbunan
limbah B3 tanpa izin
b. Melakukan
penimbunan dan telah
mengajukan izin
namun persyaratan
teknis izin belum
dipenuhi
4
BIRU
M e m e n u h i > 9 0 % d a r i
ketentuan dan persyaratan
izin, dan Mdak ditemukan fakta
pencemaran lingkungan dan/
a t a u M d a k d i t e m u k a n
gangguan kesehatan manusia
4. KRITERIA PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
MERAH
HITAM
Memenuhi < 90% dari
ketentuan dan persyaratan
i z i n d a n / a t a u M d a k
d i t e m u k a n f a k t a
pencemaran lingkungan
dan/atau Mdak ditemukan
g a n g g u a n k e s e h a t a n
manusia
D i t e m u k a n f a k t a
pencemaran lingkungan
d a n / a t a u d i t e m u k a n
g a n g g u a n k e s e h a t a n
manusia akibat limbah B3
CATATAN :
Pemenuhan terhadap ketentuan teknis (TPS LIMBAH B3 DLL) selain Baku Mutu Lingkungan seperV : Emisi,
Effluent dan Standard Mutu
CATATAN
Ketentuan pemenuhan izin diberlakukan jika izin telah ada, sebagai contoh
apabila Mdak memiliki izin TPS LB3, Mdak perlu mengisi ceklist TPS.
1. Penilaian ketentuan teknis berdasarkan checklist P.01-P.11 (% penaatan), cheklist terbaru untuk
ketentuan teknis dumping ke laut.
2. Apabila pemenuhan kriteria teknis pengelolaan limbah B3 100% > x > 90% maka peringkat terVnggi
adalah biru dan Vdak dapat diusulkan menjadi kandidat hijau
3. Indikator adanya pencemaran dan/atau kontaminasi pada lingkungan melipuV:
§ Temuan adanya fakta tentang kemaVan suatu jenis biota/species parameter akibat adanya
Vmbulan limbah atau kegiatan pengelolaan limbah B3 di suatu perusahaan (kemaVan ikan dan/
atau makhluk lain); dan/atau
§ Melampaui ketentuan baku mutu dalam izin yang dipersyaratkan; dan/atau
§ Temuan adanya indikasi kegiatan pengelolaan limbah B3 yang Vdak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan disertai oleh adanya kontaminasi lahan/ pencemaran lingkungan oleh limbah
yang dikelolanya; dan/atau
§ Informasi hasil peneliVan yang menyimpulkan bahwa telah terjadi kepunahan/penurunan
populasi suatu jenis makhluk hidup akibat adanya Vmbulan dan pengelolaan limbah B3 di suatu
perusahaan.
WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3
(PP 101/2014)
LIMBAH B3 YANG DISIMPAN
WAKTU PENYIMPANAN (MAKSIMUM)
Limbah B3 yang dihasilkan 50 (lima puluh)
kilogram per hari atau lebih;
90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3
dihasilkan
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima
puluh) kilogram per hari untuk Limbah B3
kategori 1;
180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah
B3 dihasilkan
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima
puluh) kilogram per hari untuk Limbah B3
kategori 2 dari sumber Mdak spesifik dan dari
sumber spesifik umum;
365 (Mga ratus enam puluh lima) hari sejak
Limbah B3 dihasilkan
Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik
khusus.
365 (Mga ratus enam puluh lima) hari sejak
Limbah B3 dihasilkan
Catatan:
Jumlah 50 (lima puluh) kilogram per hari merupakan jumlah kumulaVf dari 1 (satu) atau lebih nama
limbah B3
18
PENYIMPANAN (BERDASARKAN PP 101/2014)
KATEGORI BAHAYA
LIMBAH B3 KATEGORI-1
LIMBAH B3 KATEGORI-2
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
1. Bisa dalam bentuk containment building
2. Bisa dalam bentuk containers
3. Bisa dalam bentuk drip pad
4. Bisa dalam bentuk tanks
5. Bisa dalam bentuk waste pile
6. Bisa dalam bentuk waste impoundment
FASILITAS PENYIMPANAN
1,2,3,4
1,2,3,4,5,6
4. KRITERIA PEMENUHAN
4A
KETENTUAN IZIN
(EMISI DARI KEGIATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMANFAATAN LIMBAH B3)
BIRU
1. Mengukur seluruh parameter;
2. Seluruh parameter memenuhi
BME;
3. Frekuensi pengukuran sesuai
dengan ketentuan izin/
peraturan yang berlaku
MERAH
1. Tidak mengukur seluruh
parameter yang dipersyaratkan
dalam izin/peraturan yang
berlaku dalam ranah
pengelolaan limbah B3
2. Terdapat parameter yang Vdak
menaaV BME yang
dipersyaratkan dalam izin;
3. Frekuensi pengukuran Vdak
sesuai dengan ketentuan dalam
izin;
4. Tidak pernah melakukan
pengukuran emisi dan belum
mendapat sanksi administrasi
HITAM
Ditemukan fakta pencemaran
lingkungan dan/atau ditemukan
gangguan kesehatan manusia
PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
(EMISI DARI KEGIATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMANFAATAN LIMBAH B3)
a. Emisi dari kegiatan pengolahan dan/atau pemanfaatan limbah B3
1. Pengukuran emisi wajib dilakukan oleh laboratorium yang
terakreditasi/rujukan gubernur/sesuai izin
2. Apabila perusahaan memanfaatkan limbah B3 (oli bekas/majun
bekas/ sawdust terkontaminasi LB3, dll) untuk subsMtusi bahan
bakar di boiler, maka evaluasi kualitas emisi udara pada cerobong
boiler dievaluasi masuk ranah pengelolaan limbah B3.
PEMANFAATAN LIMBAH B3 (PP 101/2014)
ü SeMap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dilarang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 terhadap Limbah B3 dari
sumber spesifik dan sumber Mdak spesifik yang memiliki Mngkat kontaminasi lebih besar dari atau sama dengan 1
Bq/cm2 (satu Becquerel per senMmeter persegi) dan/atau konsentrasi akMvitas sebesar:
² 1 Bq/gr (satu Becquerel per gram) untuk Map radionuklida anggota deret uranium dan thorium; atau
² 10 Bq/gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk kalium.
ü Radionuklida anggota deret uranium dan thorium paling sedikit melipuM:
² U-238;
² Pb-210;
² Ra-226;
² Ra-228;
² Th-228;
² Th-230;
² Th-234; dan/atau
² Po-210.
ü Larangan pemanfaatan limbah B3dikecualikan apabila Mngkat radioakMvitas dapat diturunkan di bawah Mngkat
kontaminasi.
22
STANDAR PELAKSANAAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 (PP 101/2014)
1. Standar pelaksanaan Pengolahan Limbah B3 yang dilakukan dengan cara termal melipuV standar:
§ emisi udara;
§ efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan
puluh sembilan per seratus); dan
§ efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa Principle Organic Hazardous Cons;tuents (POHCs) dengan
nilai paling sedikit mencapai 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan per seratus).
2. Standar efisiensi pembakaran Vdak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan kiln
pada industri semen.
3. Standar efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa Principle Organic Hazardous Cons4tuents
Vdak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan karakterisVk infeksius.
4. Standar efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa POHCs Vdak berlaku untuk Pengolahan
Limbah B3:
§ berupa Polychlorinated Biphenyls; dan
§ yang berpotensi menghasillkan:
• Polychlorinated Dibenzofurans; dan
• Polychlorinated Dibenzo-p-dioxins.
4. KRITERIA PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
(EFLUEN DARI KEGIATAN PENIMBUNAN DAN/ATAU
4B
KEGIATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 LAINNYA TERMASUK SUMUR PANTAU)
BIRU
1. Mengukur seluruh parameter
yang dipersyaratkan dalam izin;
2. Seluruh parameter menaaM
BMAL dan/ atau Baku Mutu air
sumur pantau;
3. Frekuensi pengukuran sesuai
dengan ketentuan izin/peraturan
yang berlaku
MERAH
Jika salah satu kriteria biru Mdak
terpenuhi
HITAM
1. Tidak memenuhi ketentuan dan
persyaratan izin dengan ditemukan
fakta pencemaran lingkungan dan/
atau gangguan kesehatan manusia
2. Melakukan by-pass
Catatan :
Pengukuran Effluen wajib dilakukan oleh Laboratorium Terakriditasi/Rujukan Gubernur/Sesuai ijin
4. KRITERIA PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
(STANDAR MUTU PRODUK DAN/ATAU KUALITAS LIMBAH B3
UNTUK PEMANFAATAN : BATAKO, KOMPOS DAN LAIN-LAIN)
4C
BIRU
1. Seluruh persyaratan standar
mutu dan/ atau kualitas limbah
B3 memenuhi ketentuan izin; dan
2. Frekuensi pengukuran sesuai
dengan ketentuan izin/peraturan
yang berlaku.
3. Melakukan pemanfaatan limbah
B3 produk samping dan sudah
ada penetapan dari Menteri
sebagai produk sehingga Mdak
diperlukan izin
MERAH
1. Tidak memenuhi salah satu
persyaratan standar mutu;
2. Frekuensi pengukuran Mdak
sesuai dengan ketentuan izin atau
peraturan perundang-undangan.
3. Melakukan pemanfaatan limbah
B3 produk samping dan dalam
proses pengajuan penetapan dari
Menteri (penetapan limbah B3
produk samping belum
diterbitkan)
HITAM
1. Tidak memenuhi ketentuan
dan persyaratan izin dan
ditemukan fakta pencemaran/
kontaminasi lingkungan dan/
atau gangguan kesehatan
manusia
2. Melakukan pemanfaatan
limbah B3 produk samping
dan Mdak mengajukan proses
pengajuan penetapan dari
Menteri sebagai produk
samping
4. Pemenuhan Ketentuan Izin
C. Standar Mutu Produk dan/atau kualitas limbah B3 untuk pemanfaatan :
1. Analisa kualitas limbah B3 yang dipersyaratkan dalam ijin seperM kandungan
silika, karbon, dll untuk pemanfaatan abu batubara dalam pembuatan
batako/paving block harus sesuai ketentuan dalam ijin.
2. Uji kuat tekan, toleransi kadar pencemar dalam limbah B3 yang akan
dimanfaatkan (TCLP) untuk pemanfaatan batako/paving block harus sesuai
dengan yang dipersyaratkan
3. Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar internasional untuk
pemanfaatan limbah B3 seperM paving block, batako, kompos, dll, harus
dipenuhi.
5. STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB
5
BIRU
MERAH
Memiliki divisi khusus bidang
lingkungan
Tidak memiliki divisi khusus
bidang lingkungan
Catatan : Belum diberlakukan pada periode penilaian PROPER tahun 2016-2017
HITAM
---
6. OPEN DUMPING, OPEN BURNING, PENGELOLAAN TUMPAHAN DAN PENANGANAN
MEDIA TERKONTAMINASI LIMBAH B3
RENCANA
PENGELOLAAN
ASPEK
PENILAIAN
JUMLAH
CECERAN
PENGELOLAAN
CECERAN
Melakukan kewajiban yang tercantum dalam SSPLT
KRITERIA OPEN DUMPING, OPEN BURNING, PENGELOLAAN TUMPAHAN DAN
PENANGANAN MEDIA TERKONTAMINASI LIMBAH B3
6
MERAH
BIRU
1.
2.
3.
4.
Memiliki rencana pengelolaan
penanganan tanah
terkontaminasi dan tumpahan
(spill) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Pelaksanaan clean up dan
pemulihan lahan
terkontaminasi limbah B3
sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan
Jumlah atau volume tumpahan
(spill) tercatat dengan baik
Tidak melakukan open burning
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ditemukan open dumping limbah B3 pada
saat pemantauan
Memiliki rencana pengelolaan penanganan
tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill)
namun Mdak sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan
Pelaksanaan clean up dan/atau pemulihan
lahan terkontaminasi limbah B3 dan
penanganan tumpahan/spill Mdak sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan
Jumlah/volume tanah terkontaminasi Mdak
tercatat dengan baik
Tidak melakukan seluruh kewajiban dalam
SSPLT
Ditemukan indikasi melakukan open
burning limbah B3 dan telah menghenMkan
kegiatan open burning pada periode
penilaian
HITAM
Tidak memiliki rencana dan Mdak
melakukan clean up atas open
dumping limbah B3, tumpahan dan/
atau kontaminasi lahan dan/atau
melakukan open burning
Catatan : Open dumping, open burning pengelolaan tumpahan, dan penanganan media
terkontaminasi limbah B3
• Kriteria open dumping digunakan untuk kegiatan sedang dalam tahap pemulihan lahan
terkontaminasi limbah B3 (Permen 33 Tahun 2009)
• Jika ditemukan open dumping untuk pertama kali saat kunjungan lapangan, maka kriteria
open dumping tidak dinilai menggunakan kriteria ini, tetapi menggunakan kriteria no. 7
(Jumlah limbah B3 yang dikelola).
• Limbah yang diopen dumping masuk ke dalam neraca limbah B3 kolom tidak dikelola.
• Jika telah diterbitkan SSPLT (Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi Limbah B3)
maka yang dinilai adalah kewajiban yang tercantum dalam SSPLT. Perencanaan dan
pelaksanaan pemulihan tidak dinilai lagi.
• Jika melakukan open burning peringkat kinerja hitam
7. KRITERIA JUMLAH LIMBAH B3 YANG DIKELOLA
SESUAI DENGAN PERATURAN (%)
7
BIRU
1.
2.
Jenis dan jumlah limbah B3
telah 100% dilakukan
pengelolaan sesuai ketentuan
Neraca limbah B3 sesuai
dengan periode penilaian
1.
2.
MERAH
HITAM
jenis dan jumlah limbah B3
PENGELOLAAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN
PROPER 2017
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
1
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PermenLH 02/2008
Pemanfaatan Limbah B3
PermenLH 05/2009
Pengelolaan Limbah di
Pelabuhan
PermenLH 18/2009
Tata Cara Perizinan
Pengelolaan Limbah B3
PermenLH 30/2009
NSPK (Norma, Standar, Prosedur,
Kriteria) Pengelolaan Limbah B3
UU 32/2009 (Pasal 58 – 61)
5
6
7
1
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2
UU 23/2014
Pemerintahan Daerah
3
PP 27/2012
Izin Lingkungan
PP 101/2014
8
4
Pengelolaan Limbah B3
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep-
01/BAPEDAL/09/1995
Tata Cara & Persyaratan Teknis
Penyimpanan & Pengumpulan LB3
Kep. Ka. Bapedal Nomor :
Kep- 02/BAPEDAL/09/1995
Dokumen Limbah B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor :
Kep- 03/BAPEDAL/09/1995
Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor :
Kep-02/BAPEDAL/01/98
Tata Laksana Pengawasan
Pengelolaan Limbah B3
Permen LH 33/2009
9
13
14
15
16
17
Tata Cara Pemulihan Lahan
Terkontaminasi Limbah B3
10
PermenLH 14/2013
Simbol dan Label Limbah B3
11
PERMEN LHK 55/2015
Tata Cara Uji KarakterisMk LB3
12
PERMEN LHK 63/2016
Persyaratan dan tata cara
penimbunan Limbah B3
Di fasilitas penimbusan akhir
Permen LHK No. 56/2015
Fasyankes
PENGELOLAAN LIMBAH B3
PENYIMPANAN & PENGUMPULAN
PENGOLAHAN
PEMANFAATAN
PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN
ASPEK PENILAIAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 2017
1. IdenMfikasi dan
Pendataan
2. Pelaporan
3. Status Perizinan
4.Pemenuhan
Ketentuan Izin
5. Struktur dan
Tanggungjawab
6. Open Dumping,
open burning
Pemulihan Lahan
Terkontaminasi
7. Jumlah Limbah
B3 yang dikelola
8. Pengelolaan
Limbah B3 oleh
pihak ke-3
9. Dumping dan
pengelolaan
limbah B3 cara
tertentu
LINGKUP
IDENTIFIKASI & PENDATAAN
IDENTIFIKASI
LIMBAH B3
PENCATATAN
JENIS &
VOLUME
LIMBAH B3
PENDATAAN
PENGELOLAAN
LANJUTAN
1
BIRU
Seluruh limbah B3 yang
dihasilkan dan atau potensial
dihasilkan teridenMfikasi,
terkodifikasi dan terdata
pengelolaannya
KRITERIA IDENTIFIKASI & PENDATAAN
MERAH
a. Tidak mengidenMfikasi dan
mengkodifikasi seluruh
limbah B3 yang dihasilkan
b. Tidak melakukan pencatatan
dan pendataan seluruh jenis
LB3 yang dihasilkan dan
dikelola secara berkala.
teratur
HITAM
---
2
KRITERIA PELAPORAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
BIRU
MERAH
a. Melakukan pelaporan secara khusus
(secara tersendiri) pengelolaan limbah
B3 sesuai format dan teratur dengan
substansi pelaporan sekurangkurangnya memuat data logbook LB3,
neraca LB3 dan manifest LB3
b. Frekuensi pelaporan sesuai dengan
ketentuan dalam izin atau peraturan
(paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan).
c. Menyampaikan pelaporan kepada
Instansi sesuai yang tercantum dalam
izin.
d. Telah melakukan penda_aran hak
akses Pelaporan Siraja Limbah melalui
laman
h`p://sirajalimbah.menlhk.go.id
Tidak melakukan pelaporan khusus Jika
salah satu kriteria biru Mdak terpenuhi
HITAM
Penjelasan:
1. Dokumen Pelaporan Pengelolaan Limbah B3 disampaikan kepada
Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non
B3.
2. Perusahaan wajib melakukan pelaporan secara online melalui Siraja
Limbah yang diberlakukan pada 1 Januari 2018.
FORMAT
PELAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
i.
ii.
iii.
I.
II.
III.
IV.
Cover Laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
1.1.
Gambaran Umum Perusahaan
1.1.1.
Profil Perusahaan
1.1.2.
Diagram Alir Proses Produksi
1.1.3.
Penjelasan Proses Produksi
1.2.
Hasil Identifikasi Jenis Limbah B3 Yang Dihasilkan
1.3.
Perkiraan Timbulan Setiap Jenis Limbah B3
Logbook dan Neraca Limbah B3
2.1.
Logbook
2.2.
Neraca
Manifest Limbah B3
(informasi umum tentang manifest LB3 dan dokumen manifest lembar ke dua dan ke lima)
Penjelasan Proses Pengelolaan Limbah B3
Informasi mengenai:
4.1.
Pengurangan timbulan limbah B3
Upaya pengurangan timbulan/terbentuknya limbah B3 antara lain melalui substitusi bahan baku, modifikasi proses,
dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
4.2.
Realisasi kegiatan pengelolaan limbah B3
Kegiatan pengelolaan limbah B3 dari dihasilkan sampai ke pengelola akhir: Upaya pengurangan timbulan limbah
B3 dan/ atau penyimpanan sementara (TPS) dan/atau pengangkutan dan/atau pengumpulan dan/at au
pemanfaatan dan/atau pengolahan dan/atau penimbunan dan/atau dumping.
Apabila limbah B3 dikelola lanjut oleh pihak ketiga, maka penghasil wajib mengetahui kegiatan pengelolaan oleh
pihak ketiga (pemanfaatan/p en golahan /p enimbunan/d umping) dan wajib melaporkan nama, alamat, dan legalit as
pihak ketiga (selaku pengelola lanjut limbah B3 bersangkutan).
4.3.
V.
Dokumen pendukung terkait
Foto progres pengelolaan limbah B3
Penutup
(Rekapitulasi tentang jenis dan jumlah LB3 yang dihasilkan dan dikelola serta komitmen untuk mempertahankan /menin gk at an
ketaatan upaya pengelolaan limbah B3).
PERMOHONAN HAK AKSES SIRAJA LIMBAH ONLINE
Bagan Alir Permohonan Hak Akses Bagi Penanggung Jawab Usaha Dan/Atau Kegiatan Limbah
B3
Proses
Pelaku
Keterangan
Mulai
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Siapkan Surat
Permohonan
pendaftaran hak
akses (permohonan
username dan
password)
1. Penghasil Limbah B3
2. Pengumpul
Limbah
B3
3. Pengangkut
Limbah
B3
4. Pemanfaat Limbah B3
5. Pengolah Limbah B3
6. Penimbun Limbah B3
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Menyampaikan Surat
Permohonan
Menyampaikan hak
akses Siraja Limbah
Online
Mendapatkan hak akses
Siraja Limbah Online
(username dan password)
Selesai
Silahkan akses laman
http://plb3.menlhk.go.id/sirajalimbah
Silahkan klik Alur Sistem untuk
mendapatkan formulir
pendaftaran.
Permohonan
dengan cara:
dapat
diajukan
1. Langsung
ke
PTSP
Kementerian
Lingkungan
Hidup Kantor Kebon Nanas di
Jl.
D.I. Pandjaitan,
Jakarta
Timur.
2. Melalui
pos
dengan
diberi
tanda “Permohonan Username
dan Password Implementasi
Siraja Limbah ” pada amplop
dokumen
3. Permohonan hak akses dapat
disampaikan
melalui
email:
pkplb3@menlhk.go.id
Dengan
melampirkan
scan
form permohonan username
dan
password
yang
telah
ditandatangani dan bermaterai
Sistem Siraja Limbah
Online (KLHK)
KLHK memberikan surat balasan
permohonan hak akses Siraja
Limbah Online (username dan
password) kepada pemohon
Penanggung Jawab
Usaha Dan/Atau
Kegiatan Limbah B3
Pemohon mendapat hak akses
Siraja Limbah Online (username
dan password)
Formulir Surat Permohonan
Kop Surat Perusahaan
Nomor
: …………………………..
Sifat
: Biasa
Lampiran
: 1 (lembar)
Hal
: Permohonan username dan password
Implementasi “Siraja Limbah Online”
Kepada Yth.
Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
Di Jalan D.I Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta 13410
Telp&Fax: (021) 85904932, email: pkplb3@menlhk.go.id
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: ………………………………………………..
Jabatan
: ………………………………………………..
Nama Perusahaan
: ………………………………………………..
Alamat Perusahaan
: ………………………………………………..
Telp/Fax
: ………………………………………………..
Lokasi Kegiatan
: ………………………………………………..
Jenis Industri
: ……………………………………………......
Alamat web/email perusahaan
: ………………………………………………..
Bertindak selaku penanggungjawab/perwakilan perusahaan, bersama ini kami mohon untuk
mendapatkan username dan password dalam rangka Implementasi “Siraja Limbah Online”.
Data operator yang akan melakukan input data adalah:
Nama Operator Pelaksana
: ………………………………………………………...
Jabatan Operator Pelaksana
: …………………………………………………………
Hp/E-mail Operator Pelaksana
: …………………………………………………………
Demikian disampaikan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
a.n PT…..,
dan cap perusahaan
Bermaterai Rp. 6000
3A. KRITERIA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PENYIMPANAN)
3A
BIRU
a. Memiliki izin yang
dipersyaratkan dan masih
berlaku
b. Telah mengajukan izin dan
telah sesuai dengan
ketentuan serta
melengkapi persyaratan
teknis.
c. Telah mengajukan
perpanjangan izin dan telah
sesuai dengan ketentuan
izin sebelumnya.
MERAH
Jika salah satu kriteria biru Mdak
terpenuhi
HITAM
---
3B
BIRU
§ Memiliki izin yang
dipersyaratkan dan
masih berlaku
§ Telah mengajukan
perpanjangan izin dan
telah sesuai dengan
ketentuan izin.
3B. KRITERIA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PEMANFAATAN & PENGOLAHAN)
MERAH
• Telah mengajukan
perpanjangan izin
namun belum
memenuhi
persyaratan teknis
dalam izin
HITAM
Melakukan
pengelolaan limbah B3
tanpa izin atau masa
berlaku izin telah habis
tetapi Mdak
mengajukan
perpanjangan
3C. KRITERIA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(PENIMBUNAN)
3C
BIRU
MERAH
a. Memiliki izin yang
dipersyaratkan dan masih
berlaku
b. Telah mengajukan
perpanjangan izin dan telah
sesuai dengan ketentuan izin
sebelumnya namun masih
dalam proses penetapan izin
a. Telah mengajukan
perpanjangan izin namun saat
penilaian ditemukan
keMdaksesuaian dengan
ketentuan izin sebelumnya
b. Persyaratan teknis izin baru
telah dipenuhi namun
penetapan izin masih dalam
proses
HITAM
a. Melakukan penimbunan
limbah B3 tanpa izin
b. Melakukan
penimbunan dan telah
mengajukan izin
namun persyaratan
teknis izin belum
dipenuhi
4
BIRU
M e m e n u h i > 9 0 % d a r i
ketentuan dan persyaratan
izin, dan Mdak ditemukan fakta
pencemaran lingkungan dan/
a t a u M d a k d i t e m u k a n
gangguan kesehatan manusia
4. KRITERIA PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
MERAH
HITAM
Memenuhi < 90% dari
ketentuan dan persyaratan
i z i n d a n / a t a u M d a k
d i t e m u k a n f a k t a
pencemaran lingkungan
dan/atau Mdak ditemukan
g a n g g u a n k e s e h a t a n
manusia
D i t e m u k a n f a k t a
pencemaran lingkungan
d a n / a t a u d i t e m u k a n
g a n g g u a n k e s e h a t a n
manusia akibat limbah B3
CATATAN :
Pemenuhan terhadap ketentuan teknis (TPS LIMBAH B3 DLL) selain Baku Mutu Lingkungan seperV : Emisi,
Effluent dan Standard Mutu
CATATAN
Ketentuan pemenuhan izin diberlakukan jika izin telah ada, sebagai contoh
apabila Mdak memiliki izin TPS LB3, Mdak perlu mengisi ceklist TPS.
1. Penilaian ketentuan teknis berdasarkan checklist P.01-P.11 (% penaatan), cheklist terbaru untuk
ketentuan teknis dumping ke laut.
2. Apabila pemenuhan kriteria teknis pengelolaan limbah B3 100% > x > 90% maka peringkat terVnggi
adalah biru dan Vdak dapat diusulkan menjadi kandidat hijau
3. Indikator adanya pencemaran dan/atau kontaminasi pada lingkungan melipuV:
§ Temuan adanya fakta tentang kemaVan suatu jenis biota/species parameter akibat adanya
Vmbulan limbah atau kegiatan pengelolaan limbah B3 di suatu perusahaan (kemaVan ikan dan/
atau makhluk lain); dan/atau
§ Melampaui ketentuan baku mutu dalam izin yang dipersyaratkan; dan/atau
§ Temuan adanya indikasi kegiatan pengelolaan limbah B3 yang Vdak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan disertai oleh adanya kontaminasi lahan/ pencemaran lingkungan oleh limbah
yang dikelolanya; dan/atau
§ Informasi hasil peneliVan yang menyimpulkan bahwa telah terjadi kepunahan/penurunan
populasi suatu jenis makhluk hidup akibat adanya Vmbulan dan pengelolaan limbah B3 di suatu
perusahaan.
WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3
(PP 101/2014)
LIMBAH B3 YANG DISIMPAN
WAKTU PENYIMPANAN (MAKSIMUM)
Limbah B3 yang dihasilkan 50 (lima puluh)
kilogram per hari atau lebih;
90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3
dihasilkan
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima
puluh) kilogram per hari untuk Limbah B3
kategori 1;
180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah
B3 dihasilkan
Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima
puluh) kilogram per hari untuk Limbah B3
kategori 2 dari sumber Mdak spesifik dan dari
sumber spesifik umum;
365 (Mga ratus enam puluh lima) hari sejak
Limbah B3 dihasilkan
Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik
khusus.
365 (Mga ratus enam puluh lima) hari sejak
Limbah B3 dihasilkan
Catatan:
Jumlah 50 (lima puluh) kilogram per hari merupakan jumlah kumulaVf dari 1 (satu) atau lebih nama
limbah B3
18
PENYIMPANAN (BERDASARKAN PP 101/2014)
KATEGORI BAHAYA
LIMBAH B3 KATEGORI-1
LIMBAH B3 KATEGORI-2
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
1. Bisa dalam bentuk containment building
2. Bisa dalam bentuk containers
3. Bisa dalam bentuk drip pad
4. Bisa dalam bentuk tanks
5. Bisa dalam bentuk waste pile
6. Bisa dalam bentuk waste impoundment
FASILITAS PENYIMPANAN
1,2,3,4
1,2,3,4,5,6
4. KRITERIA PEMENUHAN
4A
KETENTUAN IZIN
(EMISI DARI KEGIATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMANFAATAN LIMBAH B3)
BIRU
1. Mengukur seluruh parameter;
2. Seluruh parameter memenuhi
BME;
3. Frekuensi pengukuran sesuai
dengan ketentuan izin/
peraturan yang berlaku
MERAH
1. Tidak mengukur seluruh
parameter yang dipersyaratkan
dalam izin/peraturan yang
berlaku dalam ranah
pengelolaan limbah B3
2. Terdapat parameter yang Vdak
menaaV BME yang
dipersyaratkan dalam izin;
3. Frekuensi pengukuran Vdak
sesuai dengan ketentuan dalam
izin;
4. Tidak pernah melakukan
pengukuran emisi dan belum
mendapat sanksi administrasi
HITAM
Ditemukan fakta pencemaran
lingkungan dan/atau ditemukan
gangguan kesehatan manusia
PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
(EMISI DARI KEGIATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMANFAATAN LIMBAH B3)
a. Emisi dari kegiatan pengolahan dan/atau pemanfaatan limbah B3
1. Pengukuran emisi wajib dilakukan oleh laboratorium yang
terakreditasi/rujukan gubernur/sesuai izin
2. Apabila perusahaan memanfaatkan limbah B3 (oli bekas/majun
bekas/ sawdust terkontaminasi LB3, dll) untuk subsMtusi bahan
bakar di boiler, maka evaluasi kualitas emisi udara pada cerobong
boiler dievaluasi masuk ranah pengelolaan limbah B3.
PEMANFAATAN LIMBAH B3 (PP 101/2014)
ü SeMap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dilarang melakukan Pemanfaatan Limbah B3 terhadap Limbah B3 dari
sumber spesifik dan sumber Mdak spesifik yang memiliki Mngkat kontaminasi lebih besar dari atau sama dengan 1
Bq/cm2 (satu Becquerel per senMmeter persegi) dan/atau konsentrasi akMvitas sebesar:
² 1 Bq/gr (satu Becquerel per gram) untuk Map radionuklida anggota deret uranium dan thorium; atau
² 10 Bq/gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk kalium.
ü Radionuklida anggota deret uranium dan thorium paling sedikit melipuM:
² U-238;
² Pb-210;
² Ra-226;
² Ra-228;
² Th-228;
² Th-230;
² Th-234; dan/atau
² Po-210.
ü Larangan pemanfaatan limbah B3dikecualikan apabila Mngkat radioakMvitas dapat diturunkan di bawah Mngkat
kontaminasi.
22
STANDAR PELAKSANAAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 (PP 101/2014)
1. Standar pelaksanaan Pengolahan Limbah B3 yang dilakukan dengan cara termal melipuV standar:
§ emisi udara;
§ efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan
puluh sembilan per seratus); dan
§ efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa Principle Organic Hazardous Cons;tuents (POHCs) dengan
nilai paling sedikit mencapai 99,99% (sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan per seratus).
2. Standar efisiensi pembakaran Vdak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan kiln
pada industri semen.
3. Standar efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa Principle Organic Hazardous Cons4tuents
Vdak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan karakterisVk infeksius.
4. Standar efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa POHCs Vdak berlaku untuk Pengolahan
Limbah B3:
§ berupa Polychlorinated Biphenyls; dan
§ yang berpotensi menghasillkan:
• Polychlorinated Dibenzofurans; dan
• Polychlorinated Dibenzo-p-dioxins.
4. KRITERIA PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
(EFLUEN DARI KEGIATAN PENIMBUNAN DAN/ATAU
4B
KEGIATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 LAINNYA TERMASUK SUMUR PANTAU)
BIRU
1. Mengukur seluruh parameter
yang dipersyaratkan dalam izin;
2. Seluruh parameter menaaM
BMAL dan/ atau Baku Mutu air
sumur pantau;
3. Frekuensi pengukuran sesuai
dengan ketentuan izin/peraturan
yang berlaku
MERAH
Jika salah satu kriteria biru Mdak
terpenuhi
HITAM
1. Tidak memenuhi ketentuan dan
persyaratan izin dengan ditemukan
fakta pencemaran lingkungan dan/
atau gangguan kesehatan manusia
2. Melakukan by-pass
Catatan :
Pengukuran Effluen wajib dilakukan oleh Laboratorium Terakriditasi/Rujukan Gubernur/Sesuai ijin
4. KRITERIA PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
(STANDAR MUTU PRODUK DAN/ATAU KUALITAS LIMBAH B3
UNTUK PEMANFAATAN : BATAKO, KOMPOS DAN LAIN-LAIN)
4C
BIRU
1. Seluruh persyaratan standar
mutu dan/ atau kualitas limbah
B3 memenuhi ketentuan izin; dan
2. Frekuensi pengukuran sesuai
dengan ketentuan izin/peraturan
yang berlaku.
3. Melakukan pemanfaatan limbah
B3 produk samping dan sudah
ada penetapan dari Menteri
sebagai produk sehingga Mdak
diperlukan izin
MERAH
1. Tidak memenuhi salah satu
persyaratan standar mutu;
2. Frekuensi pengukuran Mdak
sesuai dengan ketentuan izin atau
peraturan perundang-undangan.
3. Melakukan pemanfaatan limbah
B3 produk samping dan dalam
proses pengajuan penetapan dari
Menteri (penetapan limbah B3
produk samping belum
diterbitkan)
HITAM
1. Tidak memenuhi ketentuan
dan persyaratan izin dan
ditemukan fakta pencemaran/
kontaminasi lingkungan dan/
atau gangguan kesehatan
manusia
2. Melakukan pemanfaatan
limbah B3 produk samping
dan Mdak mengajukan proses
pengajuan penetapan dari
Menteri sebagai produk
samping
4. Pemenuhan Ketentuan Izin
C. Standar Mutu Produk dan/atau kualitas limbah B3 untuk pemanfaatan :
1. Analisa kualitas limbah B3 yang dipersyaratkan dalam ijin seperM kandungan
silika, karbon, dll untuk pemanfaatan abu batubara dalam pembuatan
batako/paving block harus sesuai ketentuan dalam ijin.
2. Uji kuat tekan, toleransi kadar pencemar dalam limbah B3 yang akan
dimanfaatkan (TCLP) untuk pemanfaatan batako/paving block harus sesuai
dengan yang dipersyaratkan
3. Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar internasional untuk
pemanfaatan limbah B3 seperM paving block, batako, kompos, dll, harus
dipenuhi.
5. STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB
5
BIRU
MERAH
Memiliki divisi khusus bidang
lingkungan
Tidak memiliki divisi khusus
bidang lingkungan
Catatan : Belum diberlakukan pada periode penilaian PROPER tahun 2016-2017
HITAM
---
6. OPEN DUMPING, OPEN BURNING, PENGELOLAAN TUMPAHAN DAN PENANGANAN
MEDIA TERKONTAMINASI LIMBAH B3
RENCANA
PENGELOLAAN
ASPEK
PENILAIAN
JUMLAH
CECERAN
PENGELOLAAN
CECERAN
Melakukan kewajiban yang tercantum dalam SSPLT
KRITERIA OPEN DUMPING, OPEN BURNING, PENGELOLAAN TUMPAHAN DAN
PENANGANAN MEDIA TERKONTAMINASI LIMBAH B3
6
MERAH
BIRU
1.
2.
3.
4.
Memiliki rencana pengelolaan
penanganan tanah
terkontaminasi dan tumpahan
(spill) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Pelaksanaan clean up dan
pemulihan lahan
terkontaminasi limbah B3
sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan
Jumlah atau volume tumpahan
(spill) tercatat dengan baik
Tidak melakukan open burning
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ditemukan open dumping limbah B3 pada
saat pemantauan
Memiliki rencana pengelolaan penanganan
tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill)
namun Mdak sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan
Pelaksanaan clean up dan/atau pemulihan
lahan terkontaminasi limbah B3 dan
penanganan tumpahan/spill Mdak sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan
Jumlah/volume tanah terkontaminasi Mdak
tercatat dengan baik
Tidak melakukan seluruh kewajiban dalam
SSPLT
Ditemukan indikasi melakukan open
burning limbah B3 dan telah menghenMkan
kegiatan open burning pada periode
penilaian
HITAM
Tidak memiliki rencana dan Mdak
melakukan clean up atas open
dumping limbah B3, tumpahan dan/
atau kontaminasi lahan dan/atau
melakukan open burning
Catatan : Open dumping, open burning pengelolaan tumpahan, dan penanganan media
terkontaminasi limbah B3
• Kriteria open dumping digunakan untuk kegiatan sedang dalam tahap pemulihan lahan
terkontaminasi limbah B3 (Permen 33 Tahun 2009)
• Jika ditemukan open dumping untuk pertama kali saat kunjungan lapangan, maka kriteria
open dumping tidak dinilai menggunakan kriteria ini, tetapi menggunakan kriteria no. 7
(Jumlah limbah B3 yang dikelola).
• Limbah yang diopen dumping masuk ke dalam neraca limbah B3 kolom tidak dikelola.
• Jika telah diterbitkan SSPLT (Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi Limbah B3)
maka yang dinilai adalah kewajiban yang tercantum dalam SSPLT. Perencanaan dan
pelaksanaan pemulihan tidak dinilai lagi.
• Jika melakukan open burning peringkat kinerja hitam
7. KRITERIA JUMLAH LIMBAH B3 YANG DIKELOLA
SESUAI DENGAN PERATURAN (%)
7
BIRU
1.
2.
Jenis dan jumlah limbah B3
telah 100% dilakukan
pengelolaan sesuai ketentuan
Neraca limbah B3 sesuai
dengan periode penilaian
1.
2.
MERAH
HITAM
jenis dan jumlah limbah B3