Pengaruh Terpaan Tayangan Korean Wave (Demam Korea) Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Saat ini Korean Wave atau Demam Korea sangat digemari di Indonesia, popularitas

budaya Korea di luar negeri dan menawarkan hiburan Korea yang terbaru yang mencakup
film dan drama, musik pop, animasi, games dan sejenisnya. Korean Wave atau Hallyu ini
mulai masuk Indonesia pada tahun 2002 dengan booming- nya Endless Love. Winter Sonata,
Love Story From Harvard, Stairway To Heaven dan Memories in Bali yang merupakan serial
drama melankolis. Kemudian muncul serial dram komedi romantis seperti Full House, Sassy
Girl : Chun Hyang, Lovers in Paris, Princess Hours dan My Fair Lady. Meluasnya Korean
Wave di Indonesia ini mengindikasikan adanya aliran budaya dari Korea ke negara-negara
tetangga. Terlepas dari dampak panjangnya yang akan terus ada sampai tahun ke tahun,
Korean Wave memang suatu fenomena dalam dunia industri entertainment dan hiburan
modern saat ini.

Hampir disetiap media massa seperti televisi, media cetak dan internet di Indonesia
menyuguhkan berbagai hal bernuansa Korea. Tidak hanya drama Korea, stasiun TV seperti

Indosiar juga menayangkan acara musik panggung K-Pop seperti MuBank (Music Bank ) dan
SMTOWN yang menampilkan artis-artis boyband dan girlband seperti Girls Generation,
Super Junior (SuJu), Big Bang, Miss A dan masih banyak lagi. Konser SMTOWN sendiri
pernah diselenggarakan di Indonesia pada 2012. Merebaknya aliran musik K-Pop di Tanah
Air telah menunjukkan besarnya pengaruh Korean Wave dalam sendi-sendi kehidupan sekitar
kita. Begitu juga dengan serial Drama Korea.

Dalam aspek ini, Korean Wave termasuk sebuah budaya populer di tengah-tengah
masyarakat. Sebuah budaya yang sudah diterima masyarakat Indonesia yang sudah meliputi
sendi-sendi kehidupan sehari-hari. dalam kehidupan sehari-hari, termasuklah aspek seperti
gaya hidup. Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia
yang ia ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup
seseorang juga ditentukan apa yang mereka lihat di suatu media, entah itu televisi, internet

Universitas Sumatera Utara

ataupun media cetak. Pada perkembangan jaman saat ini, seseorang bisa merubah gaya hidup
berdasarkan apa yang mereka inginkan. Era Globalisasi yang bersinergi dengan Media Massa
sebagai penyampainya berperan besar dalam hal ini. Globalisasi seperti dijabarkan oleh

Martin Albrow (1990) mengatakan adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Di
Indonesia sendiri banyak sekali kebudayaan dari trend globalisasi. Seperti masuknya genre
musik K-pop yang berbarengan dengan boomingnya Korean Wave, menjamurnya restoran
benuansa Korea yang bisa kita temui di Mall dan Plaza di Indonesia dan masih banyak lagi.
Karena Globalisasi jualah, seseorang mengubah gaya hidup sesuai keinginannya. Misalnya
seorang lelaki memtuskan menjadi anak Punk karena terpengaruh gaya musik dan fashion
beraliran punk. Gaya hidup juga bisa dijadikan contoh dan juga bisa dijadikan hal yang tabu.
Ada gaya hidup yang baik dan tidak baik. Gaya hidup yang baik seperti makan teratur dengan
metode 4 sehat 5 sempurna, namun ada juga yang tidak baik seperti makan sembarangan,
berbicara kasar dan tidak ada norma sopan santunnya kepada orang.

Gaya hidup bisa dilihat dari aktivitas, minat dan opininya. Dalam penelitian ini, yang
kita lihat adalah gaya hidup seseorang yang terkena terpaan Korean Wave. contohnya dari
caranya berpakaian atau fashion, apakah mereka membeli pakaian atau aksesoris yang mirip
dikenakan artis Korea favoritnya. Seseorang yang terkena Korean Wave, bisa kita simpulkan
mereka akan mengalokasikan sebagian waktunya melakukan hal-hal yang berhubungan
dengan Korea. Seperti misalnya menonton Drama Korea atau acara musik panggung Korea
yang ditayangkan di televisi ataupun mereka akses sendiri di situs kanal YouTube. Selain
pengaruh media, tutur bahasa dan ekspresi seseorang juga mempengaruhi gaya hidup yang

diterpanya. Kadang kala jika berbicara suka menyelipkan bahasa Korea di percakapan seharihari. Entah itu bersama teman atau keluarganya dan menirukan ekspresi artis korea idolanya.
entah itu ekspresi berbicara, gerak-gerik atau bahasa tubuhnya.

Penggemar atau Khalayak yang menggandrungi Korean Wave biasanya didominasi
oleh kaum perempuan, Baik dari remaja hingga dewasa. Ada juga beberapa laki-laki yang
menggemari Korean Wave namun ini tidaklah sebanyak perempuan. Alasan perempuan
terkena Korean Wave karena mengidolakan seseorang yang pintar, berparas tampan atau
cantik, dan baik hati. Mereka umumnya, mengidentifikasikan diri pada seorang tokoh yang
dianggap sebagai idola, maka mereka berupaya bagaimana dirinya mampu menyerupai tokoh
idolanya tersebut. Caranya dengan meniru tingkah laku, kebiasaan, dan apa yang dikenakan

Universitas Sumatera Utara

oleh tokoh idola tersebut yang terkadang mereka tiru seperti model potongan rambut dan
gaya berbusana ketika bepergian keluar rumah. Demikianlah identitas para Korean Lovers
terbentuk dan secara disadari atau pun tidak, mereka telah menciptakan sebuah life style atau
gaya hidup baru melalui kesukaan mereka terhadap sesuatu. Gaya hidup berhaluan Korean
Wave ini tidak mengenal strata ekonomi dikarenakan Korean Wave dapat dinikmati tanpa
merasa dikotak-kotakkan. Mulai dari kelas ekonomi menengah ke bawah sampai kelas
ekonomi menengah ke atas dapat menikmati semua hal yang berbau Korean Wave. ini juga

sejalan dengan visi globalisasi budaya modern dimana sebuah budaya mampu mempengaruhi
semua lapisan masyarakat dan bisa mengubah gaya hidup seseorang. Salah satunya adalah
Korean Wave yang sebagaimana hanyalah segelintir budaya modern yang mendunia dan
diterima masyarakat lokal Indonesia.

Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan pra-survey. Peneliti
menanyakan pertanyaan awal berupa apakah mereka menyukai K-pop atau menggemari halhal yang berbau Korea atau tidak kepada calon sampel, ini dikarenakan peneliti harus tau
apakah calon populasi sampel mengetahui apakah mereka tahu tentang K-Pop atau tidak.
Peneliti memilih mahasiswi FISIP USU untuk dijadikan sampel populasi karena peneliti
melihat ternyata mahasiswi FISIP USU ada juga yang terkena Korean Wave. disini peneliti
melakukan survey dua tahap, yaitu kepada mahasiswi kelas menengah ke atas dan ke bawah.
Hasil pra-survey peneliti menunjukkan bahwasannya beberapa mahasiswi FISIP USU
ternyata ada juga yang menyukai K-pop dan drama Korea. dan peneliti sengaja memilih
Mahasiswi FISIP USU saja yang dijadikan populasi sampel karena Mahasiswa FISIP USU
rata-rata jarang yang terkena Korean Wave. sebagian mahasiswa mungkin tahu apa itu K-Pop
namun mereka hanya sekedar tahu saja, tidak sampai ke tahap menggemarinya lebih dalam
dan tidak sampai mengidolakan salah satu artis Korea.

Atas dasar Fenomena Korean Wave di kalangan Mahasiswi FISIP USU, peneliti
tertarik untuk meneliti Pengaruh terpaan tayangan Korean Wave (Demam Korea) terhadap

gaya hidup mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehinggga dapat

mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Batasan
masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1.

Penelitian ini difokuskan pada Fenomena Korean Wave yang berupa tayangan
K-Pop dan Drama Korea yang bergenre remaja dan dewasa, yang banyak
disukai saat ini oleh khalayak perempuan, terutama Mahasiswi FISIP USU.

2.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terpaan tayangan Korean

Wave terhadap gaya hidup Mahasiswi FISIP USU

1.3

Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat

pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab. Dapat juga
dikatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan pembatasan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut : “Apakah terpaan tayangan Korean Wave (Demam Korea) dapat
mempengaruhi gaya hidup seorang mahasiswi FISIP USU?”

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1.


Untuk mengetahui bagaimana mahasiswi FISIP USU mengalami perubahan
gaya hidup setelah terkena terpaan tayangan Korean Wave

2.

Untuk mengetahui mengapa mahasiswi FISIP USU gemar menonton tayangan
terpaan Korean Wave

Universitas Sumatera Utara

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1.

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dan memberikan kontribusi tentang terpaan media, khususnya tayangan K-Pop

dan Drama Korea.

2.

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan
pengetahuan peneliti maupun mahasiswa lainnya mengenai Korean Wave dan
kaitannya dengan gaya hidup seseorang

3.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk
memahami terpaan media, khususnya terpaan tayangan K-Pop dan Drama
Korea sekaligus memberi masukan kepada siapa saja yang ingin mengetahui
hubungan tayangan K-Pop dan Drama Korea terhadap pembentukan gaya
hidup seseorang

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terpaan Tayangan Korean Wave (Demam Korea) Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

12 284 97

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan (1982-2002)

0 60 66

Pelayanan Pengguna Pada Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara

0 17 47

Pengadaan Bahan Pustaka Di Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

0 22 55

Pengaruh Gaya Hidup, Harga, dan Kelompok Referensi terhadap Keputusan Pembelian pada Bioskop the Premiere (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 5 106

Pengaruh Terpaan Tayangan Korean Wave (Demam Korea) Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

0 0 10

Pengaruh Terpaan Tayangan Korean Wave (Demam Korea) Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

1 1 2

Pengaruh Terpaan Tayangan Korean Wave (Demam Korea) Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

0 0 27

Pengaruh Terpaan Tayangan Korean Wave (Demam Korea) Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

0 1 3

BAB II BERDIRINYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (1982-2002) - Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan (1982-2002)

0 0 17