S BIO 1200815 Chapter3
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini dilakukan dua macam pembelajaran yaitu
pembelajaran praktikum resep untuk kelas kontrol dan praktikum berbasis
masalah untuk kelas eksperimen, yang digunakan untuk mengukur keterampilan
proses sains terintegrasi siswa pada materi pencemaran lingkungan.
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental atau
eksperimen semu, hal ini dikarenakan pengambilan sampel menggunakan
kelompok yang sudah ada. Pengambilan data sampel diperoleh melalui purposive
sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu agar
data lebih representatif.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan Control Group Pretest-Posttest Design.
Secara bagan, dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1. Desain Penelitian Control Group Pretest-Posttest Design.
Kelompok
Tes
Perlakuan
Eksperimen
Y1
X1
Kontrol
Y3
X2
Keterangan :
Y1
: Pre-test untuk kelas eksperimen
Y2
: Post-test untuk kelas eksperimen
Y3
: Pre-test untuk kelas kontrol
Y4
: Post-test untuk kelas kontrol
X1
: Praktikum Berbasis Masalah
X2
: Praktikum Konvensional
Tes
Y2
Y4
Perbedaan perlakuan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen
terdapat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perbedaan Perlakuan Kelas Kontrol dan Eksperimen
Perlakuan
Kelas
Kelas
25
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
Kontrol
Eksperimen
V
Kelas
Kelas
Kontrol
Eksperimen
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
(diadopsi dari Normila, 2015)
Merumuskan masalah
Perlakuan
Membuat hipotesis
Menentukan variabel
Menentukan alat dan bahan
Menentukan desain percobaan
Melakukan percobaan
Menggunakan alat dan bahan
Melaksanakan observasi
Mengidentifikasi hasil percobaan
Mengumpulkan data
Interpretasi data
Analisis data
Mengkomunikasikan data
Penggunaan LKS
C. Definisi Operasional
Penelitian ini berfokus pada dua aspek yaitu praktikum berbasis masalah dan
keterampilan proses sains terintegrasi.
1. Praktikum
berbasis
masalah
dalam
penelitian
merupakan
metode
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai dasar kegiatan praktikum
(Nirwana, 2015). Masalah yang digunakan, disajikan dalam bentuk
mengambang.
Praktikum
berbasis
masalah
yang
digunakan
dalam
pembelajaran diartikan sebagai pembelajaran berbasis masalah yang
dipraktikumkan sehingga sintaks yang digunakan dalam pembelajaran adalah
sintaks untuk model pembelajaran berbasis masalah. Sintaks yang digunakan
mengacu pada sintaks yang dikemukakan oleh Ibrahim (2005) dengan
langkah
sebagai
mengorganisasi siswa
berikut
untuk
orientasi siswa terhadap
belajar,
membimbing
masalah,
penyelidikan
individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
2. Keterampilan proses sains terintegrasi dalam penelitian ini adalah
keterampilan proses sains yang setiap aspeknya saling terintegrasi atau
berhubungan dan mempengaruhi. Terintegrasi yang dimaksud adalah karena
setiap aspek berhubungan dan untuk dapat menguasai satu aspek
keterampilan maka dibutuhkan penguasaan aspek keterampilan lain. Setiap
aspek keterampilan tidak dapat berdiri sendiri. Keterampilan proses sains
terintegrasi yang dimaksud adalah keterampilan proses sains menurut Rezba
et al. (1999) meliputi merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel,
membuat tabel data, membuat grafik dan menganalisis data. Dalam penelitian
ini keterampilan proses sains terintegrasi dilihat dari skor hasil pretest dan
posttest.
D. Asumsi
Dalam penelitian ini beberapa asumsi yang diacu adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan proses sains terintegrasi merupakan keterampilan yang
dibutuhkan untuk melakukan percobaan, maka dengan percobaan dapat
melatih keterampilan proses sains terintegrasi (Rezba et al.,1999).
2. Melalui praktikum, siswa dilatih mengembangkan keterampilan proses yang
menjadi dasar kemampuan melaksanakan penelitian sesungguhnya (Romlah
dan Adisendjaja, 2009).
3. Keterampilan proses sains terintegrasi berkembang baik dalam pembelajaran
yang melibatkan praktikum (Ramdani, 2012).
E. Hipotesis
Berdasarkan asumsi di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah
“Terdapat
pengaruh
penggunaan
praktikum
berbasis
masalah
terhadap
keterampilan proses sains terintegrasi siswa pada materi pencemaran lingkungan”.
F. Populasi dan Sampel
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Populasi penelitian adalah seluruh subjek penelitian yakni seluruh siswa kelas
X MIPA di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2015/2016..
Sampel penelitian terdiri dari siswa dari 2 kelas yaitu siswa kelas X MIPA 3
sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X MIPA 6 sebagai kelas kontrol.
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Instrumen Tes Tertulis
Instrumen tes tertulis berisi 9 soal esai yang menguji keterampilan proses
sains terintegrasi siswa. Soal esai mencakup materi tentang permasalahan
pemanfaatan ulang limbah. Soal esai diberikan sebagai pretest dan posttest
(Lampiran C.1).
2. Instrumen Non-tes
Instrumen non-tes pada penelitian ini terdiri dari dua instrumen yaitu lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan angket respon siswa. Lembar
observasi digunakan
untuk mengukur keterlaksanaan sintaks pembelajaran
praktikum berbasis masalah yang dilakukan pada kelas eksperimen (Lampiran
B.5). Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
metode praktikum berbasis masalah (Lampiran C.4).
3. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan lembar kerja yang digunakan untuk memandu
dan mengarahkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar kerja siswa
(LKS) yang digunakan saling berhubungan dengan keterampilan proses sains
terintegrasi yang diteliti (Lampiran B.2 dan B.3). Lembar kerja siswa berisi
panduan pelaksanaan praktikum pencemaran air, tentang pengaruh logam CuSO4
terhadap pertumbuhan akar bawang.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini
diuraikan dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
No
Jenis Data
1.
Keterampilan proses
sains terintegrasi
siswa sebelum dan
setelah praktikum
berbasis masalah
No
Jenis Data
2.
Tangapan terhadap
metode praktikum
berbasis masalah
pada materi
pencemaran
lingkungan
3.
Keterlaksanaan
metode praktikum
berbasis masalah
pada materi
pencemaran
lingkungan
Sumber
Siswa
Sumber
Siswa
Guru
Teknik
Pengumpulan
data
Pretest dan
Postest
LKS
Teknik
Pengumpulan
data
Jawaban terbuka
siswa
Observasi
Instrumen
9 butir soal esai tentang
keterampilan proses sains
terintegrasi
LKS
Instrumen
Angket
Lembar observasi
keterlaksanaan sintaks
pembelajaran praktikum
berbasis masalah
1. Tes Keterampilan Proses Sains Teintegrasi
Untuk mengukur keterampilan proses sains terintegrasi digunakan tes tertulis
dengan menggunakan soal esai. Adapun kisi-kisi soal esai yang digunakan
dalam penelitian dijelaskan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan KPS Terintegrasi
No
1.
Keterampilan Proses
Sains Terintegrasi
Mengidentifikasi
variabel.
Kompetensi
a.
a.
2.
3.
Merumuskan hipotesis
Membuat desain
penyelidikan
b.
a.
b.
Menentukan variabel bebas
dan terikat.
Menduga kejadian sementara
dari permasalahan yang
diselidiki.
Membuat rumusan masalah
Menentukan alat dan bahan
Mendesain penyelidikan sesuai
masalah yang ditemukan.
Jumlah
Item
1
1
1
1
1
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
4.
Membuat tabel data
5.
Membuat grafik
6.
Menganalisis data
a.
Menyimpan data penyelidikan
1
dalam bentuk tabel.
a. Membuat grafik penyelidikan
dengan variabel X dan Y yang
1
tepat.
a. Mendeskripsikan hasil
penyelidikan dari tabel dan
1
grafik hasil penyelidikan.
b. Membuat kesimpulan yang
berhubungan dengan rumusan
1
masalah
(diadopsi dari Normila, 2015)
2. Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Angket respon siswa (Lampiran C.4) digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa terhadap metode praktikum berbasis masalah dengan indikatornya, terdapat
pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Indikator Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Indikator Angket Respon
Kepuasan terhadap pembelajaran
Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat
hipotesis dari percobaan yang akan dilakukan.
Praktikum berbasis masalah membantu siswa
menentukan variabel dari percobaan yang akan
dilakukan
Praktikum berbasis masalah membantu siswa membuat
desain dari percobaan yang akan dilakukan
Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat
tabel data data percobaan yang dilakukan
Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat
grafik data dari percobaan yang dilakukan
Praktikum berbasis masalah membantu siswa
memahami hubungan antar variabel dalam percobaan
yang dilakukan
Pembelajaran membuat siswa lebih paham tentang
permasalahan-permasalahan lingkungan di kehidupan
sehari-hari
Praktikum membuat siswa telatih untuk memecahkan
masalah.
Pembelajaran membuat siswa lebih bersemangat dalam
belajar
Nomor
Angket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran, digunakan lembar observasi.
Masing-masing sintaks berisi deskriptor, yang dijelaskan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Deskripsi Sintaks
Sintaks Pembelajaran
Kegiatan
1. Orientasi siswa
masalah
kepada
Sintaks Pembelajaran
Kegiatan
2. Mengorganisasi siswa untuk
belajar
3. Membimbing penyelidikan
individual dan kelompok
Guru menyebutkan dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru memotivasi peserta didik untuk
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
Guru menggali kemampuan awal peserta
didik.
Guru memberikan masalah yang akan
diselidiki
siswa
melalui
kegiatan
praktikum.
Guru memberikan stimulus melalui
pertanyaan-pertanyaan
mengenai
permasalahan.
Guru membagi peserta didik dalam
kelompok.
Guru melakukan cek per kelompok untuk
membantu
proses
perancangan
penyelidikan.
Guru memberikan kesempatan bertanya
pada siswa.
Guru membimbing perencanaan praktikum
Guru
membimbing
peserta
didik
melakukan praktikum.
Guru membimbing dan memotivasi peserta
didik
untuk
mengumpulkan
data
percobaan.
Guru mengarahkan perhatian peserta didik
pada penyelidikan yang dihadapi pada
masing-masing kelompok.
Guru melakukan cek pada tiap kelompok
untuk memantau kegiatan peserta didik
dalam kelompok.
Guru merangsang interaksi antar peserta
didik dengan pertanyaan.
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
4. Menyajikan hasil karya
penyelidikan
Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan hasil praktikum yang akan
dipresentasikan
Guru memotivasi dan menganjurkan
kepada peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran
Guru merangsang interaksi antar peserta
didik pada saat diskusi kelas berlangsung.
Guru memberikan umpan balik terhadap
kesalahan peserta didik pada saat diskusi
Guru mengajukan pertanyaan yang relevan
untuk membantu peserta didik dalam
menemukan jawaban dari permasalahan
yang ada saat
praktikum.
Guru merespon terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh peserta didik
Sintaks Pembelajaran
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Kegiatan
Guru memberikan klarifikasi terhadap
permasalahan yang telah dipraktikum dan
diskusikan.
Guru secara meminta peserta didik untuk
memberikan kesimpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
(Kamala, 2011)
4. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa (LKS) dalam penelitian ini digunakan untuk memandu
siswa selama kegiatan praktikum (Lampiran B.2 dan B.3). Deskripsi masingmasing aspek dijelaskan dalam Tabel 3.7.
No
1.
2.
Tabel 3.7 Deskripsi Aspek Lembar Kerja Siswa
Aspek
Deskripsi
Judul praktikum yaitu tentang pengaruh
Judul
pencemaran logam terhadap pertumbuhan akar
bawang.
Tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui
pengaruh pencemaran logam CuSO4 terhadap
Tujuan
pertumbuhan akar bawang.
3.
Masalah
4.
Alat dan Bahan
Berisi permasalahan yang mendasari
penyelidikan (khusus LKS kelas eksperimen).
Tabel kebutuhan alat dan bahan penyelidikan
beserta jumlanya (untuk kelas eksperimen diisi
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
oleh siswa).
5.
Cara Kerja
6.
Hasil Pengamatan
7.
Pertanyaan
8.
Simpulan
Langkah-langkah pengerjaan penyelidikan
secara berurutan dan sistematis (untuk kelas
eksperimen dibuat oleh siswa).
Tabel hasil pengamatan bersisi jenis perlakuan
dan hasil yang didapatkan (untuk kelas
eksperimen dibuat oleh siswa).
Masalah-masalah yang berhubungan dengan
penyelidikan (khusus LKS kelas kontrol)
Kesimpulan dari penyelidikan, dibuat oleh
siswa.
H. Analisis Data dan Teknik Pengolahan Data
1.
Analisis Instrumen Tes
a. Validitas Butir Soal
Instrumen diuji validitasnya dengan menggunakan program satistika
ANATES V4. Hasil dari perhitungan diinterpretasikan dengan mengacu pada
kriteria validitas yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) sebagai berikut :
0,00 – 0,20
: sangat rendah
0,20 – 0,40
: rendah
0,40 – 0,60
: cukup
0,60 – 0,80
: tinggi
0,80 – 1,00
: sangat tinggi
Dari hasil penghitungan nilai validitas butir soal yang didapatkan adalah
sebesar 0,78 yang berarti tinggi (Lampiran D)
b. Daya pembeda
Daya pembeda dihitung dengan bantuan program ANATES V4. Hasil
perhitungan kemudian diinterpretasikan mengacu pada kriteria daya pembeda
yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Soal
Interval DP
DP ≤ 0,00
0,00 ≤ DP ≤ 0,20
0,20 ≤ DP ≤ 0,40
Kriteria
Sangat Jelek
Jelek
Cukup
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
0,40 ≤ DP ≤ 0,70
0,70 ≤ DP ≤ 1,00
Baik
Sangat Baik
Hasil perhitungan daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
Nomor soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
c.
Daya Pembeda (%)
41,67
63,89
66,67
33,33
19,44
8,33
30,56
52,78
77,78
Tafsiran
Baik
Baik
Baik
Cukup
Jelek
Jelek
Cukup
Baik
Sangat baik
Derajat Kesukaran
Derajat kesukaran dihitung dengan bantuan program ANATESV4. Hasil
perhitungan kemudian diinterpretasikan mengacu pada kriteria yang sudah
terdapat pada program. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil yang dijelaskan
pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Derajat Kesukaran butir soal
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Derajat Kesukaran
65,28
48,61
50,00
50,00
45,83
70,83
54,17
34,72
47,22
Tafsiran
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat mudah
Sedang
Sedang
Sedang
2. Reliabilitas Tes
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Reliabilitas soal dalam penelitian dihitung dengan bantuan program ANATES
V4. Hasil penghitungan kemudian diinterpretasikan dengan mengacu pada
kriteria reliabilitas tes yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) yang dijelaskan
dalam Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Kriteria Reliabilitas Tes
Reliabilitas
r11 ≤ 0,20
0,20 ≤ r11 ≤ 0,40
0,40 ≤ r11 ≤ 0,60
0,60 ≤ r11 ≤ 0,80
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00
Kriteria
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Dalam penelitian ini didapatkan reliabilitas soal-soal adalah sebesar 0,88
yang berarti sangat tinggi (Lampiran D). Hasil rekapitulasi uji coba instrumen test
tulis untuk penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal
Nomor
Soal
Validitas
41,67
Baik
Derajat
Kesukaran
65,28
Sedang
63,89
Baik
66,67
Baik
33,33
Cukup
19,44
Jelek
8,33
Jelek
30,56
Cukup
52,78
Baik
77,78
Sangat baik
48,61
Sedang
50,00
Sedang
50,00
Sedang
45,83
Sedang
70,83
Sangat Mudah
54,17
Sedang
34,72
Sedang
47,22
Sedang
Daya Pembeda
1
2
3
4
5
0,78
Tinggi
6
7
8
9
Reliabilitasi
Keterangan
Digunakan
Direvisi
Digunakan
Direvisi
0,88
Sangat Tinggi
Direvisi
Direvisi
Digunakan
Direvisi
Digunakan
3. Pengolahan data Tes KPS
a. Uji prasyarat
1) Uji normalitas
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Uji normalitas menggunakan bantuan software SPSS 16. Hasil yang
didapatkan kemudian disesuaikan dengan tafsiran menurut Sudjana (2005)
sebagai berikut.
Ho : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Tolak Ho jika x2 hitung ≥ x2(1-α)(k-3)
b. Analisis Keterampilan Proses Sains Terintegrasi
Perhitungan N-gain menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Hake
(1998) yaitu sebagai berikut.
� − ���� =
%
−%
−%
Dengan kategori tingkat perolehan N- gain
3.13 Kategori N-Gain
Indeks Gain
(g) > 0.70
0.30 < (g) > 0.70
(g) < 0.30
c. Analisis Data Respon Siswa
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Angket tanggapan siswa dipersentasekan dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Harefa, (2010) :
Presentase =
ℎ
�
�
�
X 100%
Presentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat yang
dikembangkan Arikunto (2008) sebagai berikut.
0%
= tidak ada
1-25%
= sebagian kecil
26-49%
= hampir setengahnya
50%
= setengahnya
51-75%
= sebagian besar
76-99
100%
= pada umumnya
= seluruhnya
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Membuat proposal penelitian lalu melaksanakan seminar proposal.
b. Menyusun instrumen penelitian dan jugdement instrumen oleh dosen
pembimbing dan dosen ahli (Lampiran A dan C).
c. Melakukan uji coba instrumen pada kelas yang tidak termasuk kelas
sampel (Lampiran D).
d. Analisis validitas dan reliabilitas instrumen (Lampiran D).
e. Revisi instrumen
2. Tahap pelaksanaan, meliputi :
a. Pemberian pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran praktikum berbasis masalah pada
kelas eksperimen
c. Melaksanakan kegiatan praktikum resep/konvensional pada kelas
kontrol.
d. Melaksanakan observasi keterlaksanaan pembelajaran praktikum berbasis
masalah selama pembelajaran pada kelas eksperimen.
e. Melakukan tanya jawab dengan siswa selama pembelajaran.
f. Melakukan posttest setelah pembelajaran.
g. Memberikan angket respon siswa terhadap pembelajaran praktikum
berbasis masalah pada kelas eksperimen
h. Melakukan tanya jawab kepada guru kelas dan siswa.
3. Tahap akhir, meliputi :
a. Pengolahan data hasil penilaian selama penelitian.
b. Melakukan analisis data yang diperoleh.
c. Penarikan kesimpulan dari data yang didapatkan.
d. Penyusunan laporan penelitian.
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
J. Alur Penelitian
Seluruh alur penelitian ini dijabarkan dalam bagan berikut ini.
T
A
H
A
P
P
E
R
S
I
A
P
A
N
Membuat Proposal Penelitian dan Melaksanakan Seminar Proposal
Menyusun dan melakukan jugdement instrument pada dosen pembimbing dan dosen ahli
Uji coba instrumen dan Analisis validitas,
daya pembeda, tingkat kesukaran dan
reliabilitas instrumen
Revisi instrumen
Pengambilan data
T
A
H
A
P
P
E
L
A
K
S
A
N
A
A
N
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pemberian pre-test
Pemberian pre-test
Praktikum Konvensional
Pemberian post-test
Observasi
Praktikum Berbasis Masalah
Pemberian post-test
Pemberian Angket
Observasi
Wawancara
Mengumpulkan hasil penelitian
T
A
H
A
P
A
K
H
I
R
Pengolahan dan Analisis data hasil penelitian
Penarikan kesimpulan
Penyusunan laporan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini dilakukan dua macam pembelajaran yaitu
pembelajaran praktikum resep untuk kelas kontrol dan praktikum berbasis
masalah untuk kelas eksperimen, yang digunakan untuk mengukur keterampilan
proses sains terintegrasi siswa pada materi pencemaran lingkungan.
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy experimental atau
eksperimen semu, hal ini dikarenakan pengambilan sampel menggunakan
kelompok yang sudah ada. Pengambilan data sampel diperoleh melalui purposive
sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu agar
data lebih representatif.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan Control Group Pretest-Posttest Design.
Secara bagan, dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1. Desain Penelitian Control Group Pretest-Posttest Design.
Kelompok
Tes
Perlakuan
Eksperimen
Y1
X1
Kontrol
Y3
X2
Keterangan :
Y1
: Pre-test untuk kelas eksperimen
Y2
: Post-test untuk kelas eksperimen
Y3
: Pre-test untuk kelas kontrol
Y4
: Post-test untuk kelas kontrol
X1
: Praktikum Berbasis Masalah
X2
: Praktikum Konvensional
Tes
Y2
Y4
Perbedaan perlakuan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen
terdapat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perbedaan Perlakuan Kelas Kontrol dan Eksperimen
Perlakuan
Kelas
Kelas
25
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
Kontrol
Eksperimen
V
Kelas
Kelas
Kontrol
Eksperimen
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
(diadopsi dari Normila, 2015)
Merumuskan masalah
Perlakuan
Membuat hipotesis
Menentukan variabel
Menentukan alat dan bahan
Menentukan desain percobaan
Melakukan percobaan
Menggunakan alat dan bahan
Melaksanakan observasi
Mengidentifikasi hasil percobaan
Mengumpulkan data
Interpretasi data
Analisis data
Mengkomunikasikan data
Penggunaan LKS
C. Definisi Operasional
Penelitian ini berfokus pada dua aspek yaitu praktikum berbasis masalah dan
keterampilan proses sains terintegrasi.
1. Praktikum
berbasis
masalah
dalam
penelitian
merupakan
metode
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai dasar kegiatan praktikum
(Nirwana, 2015). Masalah yang digunakan, disajikan dalam bentuk
mengambang.
Praktikum
berbasis
masalah
yang
digunakan
dalam
pembelajaran diartikan sebagai pembelajaran berbasis masalah yang
dipraktikumkan sehingga sintaks yang digunakan dalam pembelajaran adalah
sintaks untuk model pembelajaran berbasis masalah. Sintaks yang digunakan
mengacu pada sintaks yang dikemukakan oleh Ibrahim (2005) dengan
langkah
sebagai
mengorganisasi siswa
berikut
untuk
orientasi siswa terhadap
belajar,
membimbing
masalah,
penyelidikan
individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
2. Keterampilan proses sains terintegrasi dalam penelitian ini adalah
keterampilan proses sains yang setiap aspeknya saling terintegrasi atau
berhubungan dan mempengaruhi. Terintegrasi yang dimaksud adalah karena
setiap aspek berhubungan dan untuk dapat menguasai satu aspek
keterampilan maka dibutuhkan penguasaan aspek keterampilan lain. Setiap
aspek keterampilan tidak dapat berdiri sendiri. Keterampilan proses sains
terintegrasi yang dimaksud adalah keterampilan proses sains menurut Rezba
et al. (1999) meliputi merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel,
membuat tabel data, membuat grafik dan menganalisis data. Dalam penelitian
ini keterampilan proses sains terintegrasi dilihat dari skor hasil pretest dan
posttest.
D. Asumsi
Dalam penelitian ini beberapa asumsi yang diacu adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan proses sains terintegrasi merupakan keterampilan yang
dibutuhkan untuk melakukan percobaan, maka dengan percobaan dapat
melatih keterampilan proses sains terintegrasi (Rezba et al.,1999).
2. Melalui praktikum, siswa dilatih mengembangkan keterampilan proses yang
menjadi dasar kemampuan melaksanakan penelitian sesungguhnya (Romlah
dan Adisendjaja, 2009).
3. Keterampilan proses sains terintegrasi berkembang baik dalam pembelajaran
yang melibatkan praktikum (Ramdani, 2012).
E. Hipotesis
Berdasarkan asumsi di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah
“Terdapat
pengaruh
penggunaan
praktikum
berbasis
masalah
terhadap
keterampilan proses sains terintegrasi siswa pada materi pencemaran lingkungan”.
F. Populasi dan Sampel
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Populasi penelitian adalah seluruh subjek penelitian yakni seluruh siswa kelas
X MIPA di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2015/2016..
Sampel penelitian terdiri dari siswa dari 2 kelas yaitu siswa kelas X MIPA 3
sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X MIPA 6 sebagai kelas kontrol.
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Instrumen Tes Tertulis
Instrumen tes tertulis berisi 9 soal esai yang menguji keterampilan proses
sains terintegrasi siswa. Soal esai mencakup materi tentang permasalahan
pemanfaatan ulang limbah. Soal esai diberikan sebagai pretest dan posttest
(Lampiran C.1).
2. Instrumen Non-tes
Instrumen non-tes pada penelitian ini terdiri dari dua instrumen yaitu lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan angket respon siswa. Lembar
observasi digunakan
untuk mengukur keterlaksanaan sintaks pembelajaran
praktikum berbasis masalah yang dilakukan pada kelas eksperimen (Lampiran
B.5). Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
metode praktikum berbasis masalah (Lampiran C.4).
3. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan lembar kerja yang digunakan untuk memandu
dan mengarahkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar kerja siswa
(LKS) yang digunakan saling berhubungan dengan keterampilan proses sains
terintegrasi yang diteliti (Lampiran B.2 dan B.3). Lembar kerja siswa berisi
panduan pelaksanaan praktikum pencemaran air, tentang pengaruh logam CuSO4
terhadap pertumbuhan akar bawang.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini
diuraikan dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
No
Jenis Data
1.
Keterampilan proses
sains terintegrasi
siswa sebelum dan
setelah praktikum
berbasis masalah
No
Jenis Data
2.
Tangapan terhadap
metode praktikum
berbasis masalah
pada materi
pencemaran
lingkungan
3.
Keterlaksanaan
metode praktikum
berbasis masalah
pada materi
pencemaran
lingkungan
Sumber
Siswa
Sumber
Siswa
Guru
Teknik
Pengumpulan
data
Pretest dan
Postest
LKS
Teknik
Pengumpulan
data
Jawaban terbuka
siswa
Observasi
Instrumen
9 butir soal esai tentang
keterampilan proses sains
terintegrasi
LKS
Instrumen
Angket
Lembar observasi
keterlaksanaan sintaks
pembelajaran praktikum
berbasis masalah
1. Tes Keterampilan Proses Sains Teintegrasi
Untuk mengukur keterampilan proses sains terintegrasi digunakan tes tertulis
dengan menggunakan soal esai. Adapun kisi-kisi soal esai yang digunakan
dalam penelitian dijelaskan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan KPS Terintegrasi
No
1.
Keterampilan Proses
Sains Terintegrasi
Mengidentifikasi
variabel.
Kompetensi
a.
a.
2.
3.
Merumuskan hipotesis
Membuat desain
penyelidikan
b.
a.
b.
Menentukan variabel bebas
dan terikat.
Menduga kejadian sementara
dari permasalahan yang
diselidiki.
Membuat rumusan masalah
Menentukan alat dan bahan
Mendesain penyelidikan sesuai
masalah yang ditemukan.
Jumlah
Item
1
1
1
1
1
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
4.
Membuat tabel data
5.
Membuat grafik
6.
Menganalisis data
a.
Menyimpan data penyelidikan
1
dalam bentuk tabel.
a. Membuat grafik penyelidikan
dengan variabel X dan Y yang
1
tepat.
a. Mendeskripsikan hasil
penyelidikan dari tabel dan
1
grafik hasil penyelidikan.
b. Membuat kesimpulan yang
berhubungan dengan rumusan
1
masalah
(diadopsi dari Normila, 2015)
2. Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Angket respon siswa (Lampiran C.4) digunakan untuk mengetahui tanggapan
siswa terhadap metode praktikum berbasis masalah dengan indikatornya, terdapat
pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Indikator Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Indikator Angket Respon
Kepuasan terhadap pembelajaran
Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat
hipotesis dari percobaan yang akan dilakukan.
Praktikum berbasis masalah membantu siswa
menentukan variabel dari percobaan yang akan
dilakukan
Praktikum berbasis masalah membantu siswa membuat
desain dari percobaan yang akan dilakukan
Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat
tabel data data percobaan yang dilakukan
Praktikum berbasis masalah melatih siswa membuat
grafik data dari percobaan yang dilakukan
Praktikum berbasis masalah membantu siswa
memahami hubungan antar variabel dalam percobaan
yang dilakukan
Pembelajaran membuat siswa lebih paham tentang
permasalahan-permasalahan lingkungan di kehidupan
sehari-hari
Praktikum membuat siswa telatih untuk memecahkan
masalah.
Pembelajaran membuat siswa lebih bersemangat dalam
belajar
Nomor
Angket
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran, digunakan lembar observasi.
Masing-masing sintaks berisi deskriptor, yang dijelaskan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Deskripsi Sintaks
Sintaks Pembelajaran
Kegiatan
1. Orientasi siswa
masalah
kepada
Sintaks Pembelajaran
Kegiatan
2. Mengorganisasi siswa untuk
belajar
3. Membimbing penyelidikan
individual dan kelompok
Guru menyebutkan dan menjelaskan tujuan
pembelajaran
Guru memotivasi peserta didik untuk
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
Guru menggali kemampuan awal peserta
didik.
Guru memberikan masalah yang akan
diselidiki
siswa
melalui
kegiatan
praktikum.
Guru memberikan stimulus melalui
pertanyaan-pertanyaan
mengenai
permasalahan.
Guru membagi peserta didik dalam
kelompok.
Guru melakukan cek per kelompok untuk
membantu
proses
perancangan
penyelidikan.
Guru memberikan kesempatan bertanya
pada siswa.
Guru membimbing perencanaan praktikum
Guru
membimbing
peserta
didik
melakukan praktikum.
Guru membimbing dan memotivasi peserta
didik
untuk
mengumpulkan
data
percobaan.
Guru mengarahkan perhatian peserta didik
pada penyelidikan yang dihadapi pada
masing-masing kelompok.
Guru melakukan cek pada tiap kelompok
untuk memantau kegiatan peserta didik
dalam kelompok.
Guru merangsang interaksi antar peserta
didik dengan pertanyaan.
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
4. Menyajikan hasil karya
penyelidikan
Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan hasil praktikum yang akan
dipresentasikan
Guru memotivasi dan menganjurkan
kepada peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran
Guru merangsang interaksi antar peserta
didik pada saat diskusi kelas berlangsung.
Guru memberikan umpan balik terhadap
kesalahan peserta didik pada saat diskusi
Guru mengajukan pertanyaan yang relevan
untuk membantu peserta didik dalam
menemukan jawaban dari permasalahan
yang ada saat
praktikum.
Guru merespon terhadap aktivitas yang
dilakukan oleh peserta didik
Sintaks Pembelajaran
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Kegiatan
Guru memberikan klarifikasi terhadap
permasalahan yang telah dipraktikum dan
diskusikan.
Guru secara meminta peserta didik untuk
memberikan kesimpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
(Kamala, 2011)
4. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa (LKS) dalam penelitian ini digunakan untuk memandu
siswa selama kegiatan praktikum (Lampiran B.2 dan B.3). Deskripsi masingmasing aspek dijelaskan dalam Tabel 3.7.
No
1.
2.
Tabel 3.7 Deskripsi Aspek Lembar Kerja Siswa
Aspek
Deskripsi
Judul praktikum yaitu tentang pengaruh
Judul
pencemaran logam terhadap pertumbuhan akar
bawang.
Tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui
pengaruh pencemaran logam CuSO4 terhadap
Tujuan
pertumbuhan akar bawang.
3.
Masalah
4.
Alat dan Bahan
Berisi permasalahan yang mendasari
penyelidikan (khusus LKS kelas eksperimen).
Tabel kebutuhan alat dan bahan penyelidikan
beserta jumlanya (untuk kelas eksperimen diisi
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
oleh siswa).
5.
Cara Kerja
6.
Hasil Pengamatan
7.
Pertanyaan
8.
Simpulan
Langkah-langkah pengerjaan penyelidikan
secara berurutan dan sistematis (untuk kelas
eksperimen dibuat oleh siswa).
Tabel hasil pengamatan bersisi jenis perlakuan
dan hasil yang didapatkan (untuk kelas
eksperimen dibuat oleh siswa).
Masalah-masalah yang berhubungan dengan
penyelidikan (khusus LKS kelas kontrol)
Kesimpulan dari penyelidikan, dibuat oleh
siswa.
H. Analisis Data dan Teknik Pengolahan Data
1.
Analisis Instrumen Tes
a. Validitas Butir Soal
Instrumen diuji validitasnya dengan menggunakan program satistika
ANATES V4. Hasil dari perhitungan diinterpretasikan dengan mengacu pada
kriteria validitas yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) sebagai berikut :
0,00 – 0,20
: sangat rendah
0,20 – 0,40
: rendah
0,40 – 0,60
: cukup
0,60 – 0,80
: tinggi
0,80 – 1,00
: sangat tinggi
Dari hasil penghitungan nilai validitas butir soal yang didapatkan adalah
sebesar 0,78 yang berarti tinggi (Lampiran D)
b. Daya pembeda
Daya pembeda dihitung dengan bantuan program ANATES V4. Hasil
perhitungan kemudian diinterpretasikan mengacu pada kriteria daya pembeda
yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Soal
Interval DP
DP ≤ 0,00
0,00 ≤ DP ≤ 0,20
0,20 ≤ DP ≤ 0,40
Kriteria
Sangat Jelek
Jelek
Cukup
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
0,40 ≤ DP ≤ 0,70
0,70 ≤ DP ≤ 1,00
Baik
Sangat Baik
Hasil perhitungan daya pembeda butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
Nomor soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
c.
Daya Pembeda (%)
41,67
63,89
66,67
33,33
19,44
8,33
30,56
52,78
77,78
Tafsiran
Baik
Baik
Baik
Cukup
Jelek
Jelek
Cukup
Baik
Sangat baik
Derajat Kesukaran
Derajat kesukaran dihitung dengan bantuan program ANATESV4. Hasil
perhitungan kemudian diinterpretasikan mengacu pada kriteria yang sudah
terdapat pada program. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil yang dijelaskan
pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Derajat Kesukaran butir soal
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Derajat Kesukaran
65,28
48,61
50,00
50,00
45,83
70,83
54,17
34,72
47,22
Tafsiran
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sangat mudah
Sedang
Sedang
Sedang
2. Reliabilitas Tes
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Reliabilitas soal dalam penelitian dihitung dengan bantuan program ANATES
V4. Hasil penghitungan kemudian diinterpretasikan dengan mengacu pada
kriteria reliabilitas tes yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) yang dijelaskan
dalam Tabel 3.11.
Tabel 3.11 Kriteria Reliabilitas Tes
Reliabilitas
r11 ≤ 0,20
0,20 ≤ r11 ≤ 0,40
0,40 ≤ r11 ≤ 0,60
0,60 ≤ r11 ≤ 0,80
0,80 ≤ r11 ≤ 1,00
Kriteria
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Dalam penelitian ini didapatkan reliabilitas soal-soal adalah sebesar 0,88
yang berarti sangat tinggi (Lampiran D). Hasil rekapitulasi uji coba instrumen test
tulis untuk penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal
Nomor
Soal
Validitas
41,67
Baik
Derajat
Kesukaran
65,28
Sedang
63,89
Baik
66,67
Baik
33,33
Cukup
19,44
Jelek
8,33
Jelek
30,56
Cukup
52,78
Baik
77,78
Sangat baik
48,61
Sedang
50,00
Sedang
50,00
Sedang
45,83
Sedang
70,83
Sangat Mudah
54,17
Sedang
34,72
Sedang
47,22
Sedang
Daya Pembeda
1
2
3
4
5
0,78
Tinggi
6
7
8
9
Reliabilitasi
Keterangan
Digunakan
Direvisi
Digunakan
Direvisi
0,88
Sangat Tinggi
Direvisi
Direvisi
Digunakan
Direvisi
Digunakan
3. Pengolahan data Tes KPS
a. Uji prasyarat
1) Uji normalitas
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Uji normalitas menggunakan bantuan software SPSS 16. Hasil yang
didapatkan kemudian disesuaikan dengan tafsiran menurut Sudjana (2005)
sebagai berikut.
Ho : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Tolak Ho jika x2 hitung ≥ x2(1-α)(k-3)
b. Analisis Keterampilan Proses Sains Terintegrasi
Perhitungan N-gain menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Hake
(1998) yaitu sebagai berikut.
� − ���� =
%
−%
−%
Dengan kategori tingkat perolehan N- gain
3.13 Kategori N-Gain
Indeks Gain
(g) > 0.70
0.30 < (g) > 0.70
(g) < 0.30
c. Analisis Data Respon Siswa
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Angket tanggapan siswa dipersentasekan dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Harefa, (2010) :
Presentase =
ℎ
�
�
�
X 100%
Presentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat yang
dikembangkan Arikunto (2008) sebagai berikut.
0%
= tidak ada
1-25%
= sebagian kecil
26-49%
= hampir setengahnya
50%
= setengahnya
51-75%
= sebagian besar
76-99
100%
= pada umumnya
= seluruhnya
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Membuat proposal penelitian lalu melaksanakan seminar proposal.
b. Menyusun instrumen penelitian dan jugdement instrumen oleh dosen
pembimbing dan dosen ahli (Lampiran A dan C).
c. Melakukan uji coba instrumen pada kelas yang tidak termasuk kelas
sampel (Lampiran D).
d. Analisis validitas dan reliabilitas instrumen (Lampiran D).
e. Revisi instrumen
2. Tahap pelaksanaan, meliputi :
a. Pemberian pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran praktikum berbasis masalah pada
kelas eksperimen
c. Melaksanakan kegiatan praktikum resep/konvensional pada kelas
kontrol.
d. Melaksanakan observasi keterlaksanaan pembelajaran praktikum berbasis
masalah selama pembelajaran pada kelas eksperimen.
e. Melakukan tanya jawab dengan siswa selama pembelajaran.
f. Melakukan posttest setelah pembelajaran.
g. Memberikan angket respon siswa terhadap pembelajaran praktikum
berbasis masalah pada kelas eksperimen
h. Melakukan tanya jawab kepada guru kelas dan siswa.
3. Tahap akhir, meliputi :
a. Pengolahan data hasil penilaian selama penelitian.
b. Melakukan analisis data yang diperoleh.
c. Penarikan kesimpulan dari data yang didapatkan.
d. Penyusunan laporan penelitian.
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
J. Alur Penelitian
Seluruh alur penelitian ini dijabarkan dalam bagan berikut ini.
T
A
H
A
P
P
E
R
S
I
A
P
A
N
Membuat Proposal Penelitian dan Melaksanakan Seminar Proposal
Menyusun dan melakukan jugdement instrument pada dosen pembimbing dan dosen ahli
Uji coba instrumen dan Analisis validitas,
daya pembeda, tingkat kesukaran dan
reliabilitas instrumen
Revisi instrumen
Pengambilan data
T
A
H
A
P
P
E
L
A
K
S
A
N
A
A
N
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pemberian pre-test
Pemberian pre-test
Praktikum Konvensional
Pemberian post-test
Observasi
Praktikum Berbasis Masalah
Pemberian post-test
Pemberian Angket
Observasi
Wawancara
Mengumpulkan hasil penelitian
T
A
H
A
P
A
K
H
I
R
Pengolahan dan Analisis data hasil penelitian
Penarikan kesimpulan
Penyusunan laporan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Intan Nastia, 2016
PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES
SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu