T B.IND 1302627 Chapter3
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan menuliskan lokasi penelitian, subjek penelitian,
dan metode serta instrumen penelitian yang digunakan. Bab ini terdiri atas
beberapa bagian, yaitu: (1) lokasi penelitian; (2) subjek penelitian; (3) waktu
penelitian; (4) desain penelitian; (5) metode penelitian (6) teknik pengumpulan
data; (7) prosedur penelitian; dan (8) instrumen penelitian.
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Bahasa UPI yang berlokasi di Jalan
Dr. Setiabudhi 229 Bandung. Berikut ini adalah visi dan misi dari Balai Bahasa
UPI.
Visi
Pusat Bahasa UPI bertujuan untuk menjadi pusat keunggulan untuk studi
bahasa dan layanan baik nasional maupun internasional.
Misi
1. Untuk memberikan pelatihan bahasa nasional dan asing.
2. Untuk mempelajari bahasa dan pengajaran bahasa.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
3. Untuk menyebarkan informasi dan publikasi pada studi bahasa dan pengajaran
bahasa.
4. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran terus menerus.
5. Untuk memperluas jaringan dengan lembaga lain baik di tingkat nasional dan
internasional.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua pembelajar. Kedua pembelajar
tersebut berada dalam satu tingkatan yang sama yaitu tingkat A-2. Berikut ini
adalah deskripsi data awal subjek penelitian.
TABEL 3.1
Data Subjek Penelitian
Perincian Data
Subjek ke-1
Subjek ke-2
1.
Nama/Inisial
AK
SD
2.
Jenis kelamin
Laki-laki
Laki-laki
3.
Usia
23 tahun
20 tahun
4.
Asal negara
Uzbekistan
Uzbekistan
5.
Bahasa pertama
Uzbekistan
Uzbekistan
6.
Pengalaman
belajar Belajar bahasa Indonesia Belajar bahasa Indonesia
bahasa Indonesia
selama
Indonesia
8
bulan
di selama
8
bulan
Indonesia
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di
37
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015.
Penelitian ini dilaksanakan pada saat tutor atau setelah jam pembelajaran di kelas
selesai. Pada kurun waktu tersebut, peneliti melakukan kegiatan prapenelitian,
mendesain rancangan pembelajaran, menyiapkan instrumen yang layak dan valid,
menyiapkan instrumen penelitian, dan melakukan penelitian. Berikut ini adalah
tabel jadwal pelaksanaan penelitian.
TABEL 3.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kondisi
Baseline (1)
Sesi
1
Waktu
4 Maret 2015
Materi
Pengambilan data awal melalui
wawancara
atau
tanya
jawab
tentang data diri subjek penelitian.
2
11 Maret 2015
Percakapan dan kata-kata yang
biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Intervensi
3
18 Maret 2015
Percakapan di kantor polisi.
1
1 April 2015
Denda
untuk
orang
yang
membuang sampah sembarangan.
2
2 April 2015
Pasar Tradisional vs Pasar Modern
3
8 April 2015
Olahraga vs Bersantai pada hari
Minggu
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
4
9 April 2015
Jamu vs Obat Kimia
5
15 April 2015
Bayar sendiri-sendiri vs Laki-laki
yang
bayar
ketika
makan
di
restoran
Baseline (2)
6
16 April 2015
Banjir
7
22 April 2015
Angkot vs Kendaraan pribadi
8
23 April 2015
HP vs Bicara Langung
1
11 Mei 2015
Ujian berbicara
2
11 Mei 2015
Ujian berbicara
3
12 Mei 2015
Presentasi
D. Desain Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah peneliti paparkan sebelumnya,
diperlukan desain penelitian untuk menjawab rumusan masalah sekaligus untuk
mencapai tujuan penelitian ini. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain A-B-A. Desain ini digunakan untuk membandingkan dua kondisi baseline,
kondisi sebelum diberikan intervensi dan kondisi sesudah diberikan intervensi.
Diharapkan dengan pemilihan desain A-B-A ini dapat diperoleh hasil
penelitian yang lebih akurat dan signifikansinya terlihat antara sebelum dan
sesudah penelitian. Desain A-B-A memiliki tiga bagian tahapan. Susanto, dkk.
(2006:46) menggambarkan tiga tahapan pada desain A-B-A sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Gambar 3.1
Desain Penelitian A-B-A
_ Baseline (A1)
Baseline (A2)
Intervensi (B)
_
_
_
_
_
_
_
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
I
I
13 14
Keterangan:
A1 = Baseline 1 adalah kondisi kemampuan berbicara pada pembelajar BIPA
tingkat A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan sebelum diberikan intervensi.
B
= Intervensi adalah kondisi proses intervensi diberikan kepada pembelajar
BIPA tingkat A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan. Intervensi tersebut
berbentuk penerapan strategi debat aktif dengan media komik tanpa teks
dalam pembelajaran berbicara.
A2 = Baseline 2 adalah kondisi kemampuan berbicara pembelajar BIPA tingkat
A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan setelah dilakukan proses intervensi.
Berkaitan dengan desain penelitian di atas, Sunanto, dkk. (2006: 45)
mengatakakan bahwa untuk mendapat validitas penelitian yang baik, pada saat
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
melakukan penelitian dengan desain A-B-A, peneliti perlu memperhatikan hal-hal
berikut ini.
1.
Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang dapat
diamati dan diukur secara akurat;
2.
mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A1) secara kontinu
sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai kecenderungan arah dan tingkat
data menjadi stabil;
3.
memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline
stabil;
4.
mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan
periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil;
5.
setelah kecenderungan arah dan tingkat data pada kondisi intervensi (B) stabil
mengulang kondisi baseline (A2).
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
eksperimen, sedangkan untuk proses pengambilan data digunakan penelitian
subjek tunggal (Single Subject Eksperiment). Sunanto (2005: 56) menjelaskan
bahwa penelitian subjek tunggal memfokuskan pada data individu sebagai sampel
penelitian.
Penelitian subjek tunggal (single subject research) merupakan metode yang
digunakan saat subjek penelitian tidak memungkin untuk dibuat sebuah penelitian
kelompok. Adapun Langkah-langkah dalam penelitian subjek tunggal yaitu
sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
1. Memilih satu orang subjek atau beberapa subjek yang mempunyai
karakteristik yang serupa.
2. Mengamati atau melakukan pengukuran untuk mendapatkan data awal.
3. Membuat desain pemberian perlakuan.
4. Memberikan perlakuan, pengamatan, dan perhitungan.
5. Membuat penafsiran berdasarkan bentuk grafik pada setiap perlakuan.
6. Mendeskripsikan perubahan grafik yang tampak pada setiap perlakuan.
7. Analisis perubahan grafik yang tampak pada setiap perlakuan.
8. Melakukan pembahasan dan diskusi tentang berbagai data dan perubahan
grafik.
9. Membuat kesimpulan.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Dalam proses penelitian kasus tunggal di bidang modifikasi perilaku ada
empat kegiatan utama yang perlu dilakukan, yaitu mengidentifikasi masalah dan
mengidentifikasi dalam bentuk prilaku yang akan diubah, teramati dan terukur;
menentukan tingkat perilaku yang akan diubah sebelum memberikan interferensi;
memberikan interferensi; dan menindaklanjuti (follow up) untuk mengevaluasi
apakah perubahan perilaku yang terjadi menetap atau bersifat sementara (Sunanto
et al, 2006: 11).
Berdasarkan pernyataan di atas dan penjelasan langkah-langkah penelitian
subjek tunggal yang telah peneliti paparkan sebelumnya, langkah-langkah dalam
pengumpulan dan analisis data penelitian ini sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
1. Menentukan beberapa jumlah pembelajar BIPA yang akan diteliti dengan
tingkat yang sama.
2. Mengamati dan mengukur tingkat kemampuan berbicara pembelajar BIPA
untuk mendapatkan data awal.
3. Membuat rancangan perlakuan berupa media komik tanpa teks.
4. Pemberian perlakuan, pengamatan, dan perhitungan.
5. Membuat penafsiran berdasarkan bentuk grafik pada setiap perlakuan.
6. Melakukan pembahasan dan diskusi tentang berbagai data dan perubahan
grafik yang menunjukan peningkatan keterampilan berbicara pembelajar
BIPA.
7. Membuat kesimpulan.
G. Prosedur Penelitian
Secara garis besar prosedur penelitian ini mencakup lima tahapan. Tahapantahapan tersebut adalah: 1) tahap prapenelitian, 2) tahap mendesain rancangan
strategi debat aktif, 3) tahap mendesain rancangan media komik tanpa teks, 4)
tahap validasi instrumen, 5) tahap perbaikan, dan 6) tahap penelitian. Tahapantahapan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Gambar 3.2
Prosedur Penelitian Strategi Debat Aktif dengan Komik Tanpa Teks dalam
Pembelajaran Berbcara Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat A-2
Berkebangsaan Uzbekistan
1. Tahap prapenelitian
a. Kajin Pustaka
b. Studi Lapangan
KESIMPULAN
2. Tahap Mendesain Program
Pembelajaran Berbicara Menggunakan
Strategi Debat Aktif
a. Tujuan
b. Bahan
c. Langkah-langkah pembelajaran
berbicara menggunakan strategi debat
aktif
3. Tahap Mendesain Media Komik
Tanpa Teks
a. Menetapkan tema komik tanpa teks
yang sesuai
b. Menentukan gambar komik tanpa teks
yang sesuai
Analisis Data
4. Tahap Validasi
Instrumen Penelitian
6. Tahap Penelitian
a. Pengukuran Baseline (A1)
b. Pengukuran Intervensi (B)
c. Pengukuran Baseline (A2)
5. Tahap Perbaikan
Instrumen
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes Keterampilan Berbicara
Tes ini berbentuk soal berbicara.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Evaluasi
Materi
Menyatakan pendapat
Indikator
1) Menyatakan pendapat tentang suatu permasalahan.
2) Menyatakan pendapat setuju atau tidak setuju
terhadap permasalahan dan terhadap pendapat orang
lain tentang permasalahan yang dibahas.
Berikut ini adalah bentuk lembar tes pembelajaran berbicara yang digunakan
dalam penelitian ini.
LEMBAR EVALUASI
Tes Berbicara BIPA Tingkat A-2
Alokasi waktu: 15 menit
Tema: Pasar Tradisional vs Pasar Modern
Penguji: Sekarang kita akan berbicara tentang Pasar Tradisional dan Pasar
Modern. Silakan Anda lihat komik Pasar Tradisional vs Pasar Modern. Ini daftar
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
kosakatanya.
Sekarang Anda sudah melihat komik dan daftar kosakatanya. Kira-kira komik itu
bercerita tentang apa?
Siswa 1: ...............................................................................................(dua menit)
Siswa 2: ...............................................................................................(dua menit)
Penguji: Sekarang kita akan bebicara tentang Pasar Tradisional vs Pasar Modern.
Salah satu dari Anda akan setuju dengan Pasar Tradisonal dan satu orang yang
lain tidak setuju dengan Pasar Tradisional tetapi setuju dengan Pasar Modern.
Siapa yang setuju dengan Pasar Tradisional? Siapa yang tidak setuju dengan Pasar
Tradisional?
Siswa 1: ...........................................................................................
Siswa 2: ...........................................................................................
Penguji: Baiklah. Sekarang kita akan mulai berbicara tentang ini. Siapa yang mau
berbicara pertama?
Siswa 1: ............................................................................................
Siswa 2: ............................................................................................
Penguji: Kenapa Anda setuju dengan Pasar Modern?
Siswa 1: ............................................................................................
Penguji: Apakah Anda (siswa 2) setuju dengan pendapat siswa 1?
Siswa 2: ...........................................................................................
Debat antara dua siswa dimulai
Siswa 1: ..........................................................................................
Siswa 2: ..........................................................................................
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
(Penguji mengawasi jalannya pembelajaran berbicara)
Penguji: Baiklah. Menurut Anda solusinya harus seperti apa?
Siswa 1: ..........................................................................................
Siswa 2: .........................................................................................
Penguji: Baiklah. Kegiatan diskusi kita sudah selesai. Terima kasih.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
Tabel 3.4
KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN BERBICARA
Nama subjek :
Tanggal tes
No
1)
:
Kriteria yang diukur
Kemampuan
Pendapat
Menyampaikan
Skor
Patokan
4
Tidak dapat menyampaikan pendapat
8
Dapat menyampaikan pendapat, tetapi tidak sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
12
Dapat menyampaikan pendapat, tetapi kurang sesuai dengan topik
yang dibicarakan.
16
Dapat menyampaikan pendapat yang cukup sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
20
Dapat menyampaikan pendapat yang sesuai dengan topik yang
dibicarakan
24
Dapat menyampaikan pendapat yang sangat sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
2)
Kemampuan
Pendapat
Menanggapi
4
Tidak dapat menanggapi pendapat
8
Dapat menanggapi pendapat, tetapi tidak sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
12
Dapat menanggapi pendapat, tetapi kurang sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
16
Dapat menanggapi pendapat yang cukup sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
20
Dapat menanggapi pendapat yang sesuai dengan topik yang
dibicarakan
24
Dapat menanggapi pendapat yang sangat sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
3)
Kosakata
4
Tidak mencukupi, bahkan untuk berbicara yang paling sederhana.
8
Terbatas pada urusan pribadi untuk sekadar jalan.
12
Pilihan kata sering tidak tepat, keterbatasan kosakata yang tidak
memungkinkan berbicara tentang hal-hal yang biasa dijumpai.
16
Penguasaan kosakata khusus yang cukup diperlukan untuk berbicara
tentang hal-hal khusus, kosakata umum yang cukup untuk berbicara
tentang hal-hal umum dengan sedikit berputar-putar.
20
Penguasaan luas dan akurat terhadap kosakata dalam bidang khusus,
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
kosakata umum untuk berbicara tentang berbagai hal yang kompleks
yang dijumpai sehari-hari.
24
Penguasaan kosakata yang luas dan beragam seperti layaknya penutur
asli yang berpendidikan.
4)
Kelancaran Berbicara
0
Berbicara tersendat-sendat dan tidak menentu, sehingga praktis tidak
ada komunikasi.
2
Berbicara amat lambat dan tersendat, kecuali kalimat-kalimat pendek
dan baku.
4
Berbicara dengan ragu-ragu dan kadang-kadang tersendat, kalimat
sering tidak terselesaikan.
6
Kadang-kadang tersendat, dengan kalimat yang sering diulang dan
dibetulkan, dan mencari-cari kata.
8
Berbicara dengan lancar, dengan logat dan kecepatan yang jelas asing.
10
Berbicara dengan lancar tentang berbagai hal seperti layaknya penutur
asli.
5)
Tata Bahasa
0
Hampir seluruhnya salah, kecuali ungkapan baku.
2
Kesalahan terus-menerus karena penguasaan tata bahasa yang amat
terbatas, sehingga mengganggu komunikasi.
4
Banyak kesalahan karena penguasaan kurang memadai terhadap pola
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
tata bahasa yang pokok, sering menimbulkan kekesalan dan salah
pengertian.
6
Beberapa kesalahan karena kurang penguasaan beberapa pola tata
bahasa, tanpa menimbulkan salah pengertian.
6)
Logat bicara
8
Sedikit kesalahan
10
Tidak lebih dari dua kesalahan selama interview.
0
Ucapan umumnya tidak dimengerti.
Banyak kesalahan yang mencolok, ucapan sulit dimengerti, harus
banyak mengulang.
Gaya bicara dan ucapan yang asing, banyak kesalahan lafal, pemilihan
kata, dan tata bahasa, sering menimbulkan salah pengertian.
Gaya bicara dan ucapan yang masih terdengar asing, dengan beberapa
kesalahan lafal, tetapi masih dapat dimengerti.
Tidak ada kesalahan ucapan yang mencolok, tetapi gaya bicara tetap
saja belum seperti penutur asli.
Gaya bicara dan ucapan seperti penutur asli, tanpa menampakkan
gaya asing.
0
2
4
6
8
Jumlah Skor
Keterangan: Lingkari skor yang sesuai
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Berikut ini adalah penilaian keterampilan berbicara pembelajar.
Tabel 3.5
Penilaian Keterampilan Berbicara
Deskripsi Kefasihan
Skor
Kemampuan Menyampaikan Pendapat
Kemampuan Menanggapi Pendapat
Penggunaan Kosakata
Kelancaran
Penggunaan Tata Bahasa
Logat bicara
Jumlah skor
Keterangan: skor=nilai. Nilai maksimal 100
(Sumber: Nurgiyantoro, 2013: 414 – 418, dengan pengubahan dan penambahan sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
2. Angket
Angket dalam penelitian ini diisi oleh pembelajar BIPA sebagai responden
eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat pembelajar mengenai
komik tanpa teks dan kesan pembelajar setelah belajar menggunakan komik tanpa
teks. Berikut ini adalah kisi-kisi angket.
Aspek yang diukur
Nomor soal
Kemenarikan gambar dalam komik
1
Kemenarikan tema komik
3
Kejelasan alur cerita dalam komik
5
Kejelasan gambar dalam komik
4
Kemenarikan alur cerita dalam komik
6
Pendapat pembelajar tentang komik
7,8,9,10.11
Pendapat
pembelajar
tentang 12
pembelajaran
Berikut ini adalah angket yang harus diisi oleh pembelajar.
Nama :........................................................................................................................
1) Apakah Anda suka komik?
a. Ya
b. Tidak
2) Apakah Anda pernah belajar berbicara menggunakan komik?
a.
Ya
b. Tidak
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
3) Apakah tema pada komik tanpa teks tersebut menarik?
a. Ya
b. Tidak
4) Apakah gambar dalam komik tanpa teks itu menarik?
a. Ya
b. Tidak
5) Apakah alur cerita dalam komik tanpa teks tersebut jelas?
a. Ya
b. Tidak
6) Apakah alur cerita dalam komik tersebut menarik?
a. Ya
b. Tidak
7) Apakah Anda suka belajar bericara menggunakan komik tanpa teks?
a. Ya
b. Tidak
8) Setelah berlatih berbicara menggunakan komik tanpa teks, Anda merasa
senang?
a. Ya
b. Tidak
9) Menurut Anda apakah komik tanpa teks ini cocok digunakan untuk berlatih
berbicara?
a. Ya
b. Tidak
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
10) Menurut Anda apa kelebihan dari komik tanpa teks untuk berbicara?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................
11) Menurut Anda apa kekurangan dari komik tanpa teks untuk berbicara?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
12) Menurut Anda pembelajaran berbicara selanjutnya harus seperti apa?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Terima kasih
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, penulis akan menuliskan lokasi penelitian, subjek penelitian,
dan metode serta instrumen penelitian yang digunakan. Bab ini terdiri atas
beberapa bagian, yaitu: (1) lokasi penelitian; (2) subjek penelitian; (3) waktu
penelitian; (4) desain penelitian; (5) metode penelitian (6) teknik pengumpulan
data; (7) prosedur penelitian; dan (8) instrumen penelitian.
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Bahasa UPI yang berlokasi di Jalan
Dr. Setiabudhi 229 Bandung. Berikut ini adalah visi dan misi dari Balai Bahasa
UPI.
Visi
Pusat Bahasa UPI bertujuan untuk menjadi pusat keunggulan untuk studi
bahasa dan layanan baik nasional maupun internasional.
Misi
1. Untuk memberikan pelatihan bahasa nasional dan asing.
2. Untuk mempelajari bahasa dan pengajaran bahasa.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
3. Untuk menyebarkan informasi dan publikasi pada studi bahasa dan pengajaran
bahasa.
4. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran terus menerus.
5. Untuk memperluas jaringan dengan lembaga lain baik di tingkat nasional dan
internasional.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua pembelajar. Kedua pembelajar
tersebut berada dalam satu tingkatan yang sama yaitu tingkat A-2. Berikut ini
adalah deskripsi data awal subjek penelitian.
TABEL 3.1
Data Subjek Penelitian
Perincian Data
Subjek ke-1
Subjek ke-2
1.
Nama/Inisial
AK
SD
2.
Jenis kelamin
Laki-laki
Laki-laki
3.
Usia
23 tahun
20 tahun
4.
Asal negara
Uzbekistan
Uzbekistan
5.
Bahasa pertama
Uzbekistan
Uzbekistan
6.
Pengalaman
belajar Belajar bahasa Indonesia Belajar bahasa Indonesia
bahasa Indonesia
selama
Indonesia
8
bulan
di selama
8
bulan
Indonesia
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di
37
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015.
Penelitian ini dilaksanakan pada saat tutor atau setelah jam pembelajaran di kelas
selesai. Pada kurun waktu tersebut, peneliti melakukan kegiatan prapenelitian,
mendesain rancangan pembelajaran, menyiapkan instrumen yang layak dan valid,
menyiapkan instrumen penelitian, dan melakukan penelitian. Berikut ini adalah
tabel jadwal pelaksanaan penelitian.
TABEL 3.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kondisi
Baseline (1)
Sesi
1
Waktu
4 Maret 2015
Materi
Pengambilan data awal melalui
wawancara
atau
tanya
jawab
tentang data diri subjek penelitian.
2
11 Maret 2015
Percakapan dan kata-kata yang
biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Intervensi
3
18 Maret 2015
Percakapan di kantor polisi.
1
1 April 2015
Denda
untuk
orang
yang
membuang sampah sembarangan.
2
2 April 2015
Pasar Tradisional vs Pasar Modern
3
8 April 2015
Olahraga vs Bersantai pada hari
Minggu
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
4
9 April 2015
Jamu vs Obat Kimia
5
15 April 2015
Bayar sendiri-sendiri vs Laki-laki
yang
bayar
ketika
makan
di
restoran
Baseline (2)
6
16 April 2015
Banjir
7
22 April 2015
Angkot vs Kendaraan pribadi
8
23 April 2015
HP vs Bicara Langung
1
11 Mei 2015
Ujian berbicara
2
11 Mei 2015
Ujian berbicara
3
12 Mei 2015
Presentasi
D. Desain Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah peneliti paparkan sebelumnya,
diperlukan desain penelitian untuk menjawab rumusan masalah sekaligus untuk
mencapai tujuan penelitian ini. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain A-B-A. Desain ini digunakan untuk membandingkan dua kondisi baseline,
kondisi sebelum diberikan intervensi dan kondisi sesudah diberikan intervensi.
Diharapkan dengan pemilihan desain A-B-A ini dapat diperoleh hasil
penelitian yang lebih akurat dan signifikansinya terlihat antara sebelum dan
sesudah penelitian. Desain A-B-A memiliki tiga bagian tahapan. Susanto, dkk.
(2006:46) menggambarkan tiga tahapan pada desain A-B-A sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Gambar 3.1
Desain Penelitian A-B-A
_ Baseline (A1)
Baseline (A2)
Intervensi (B)
_
_
_
_
_
_
_
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
I
I
13 14
Keterangan:
A1 = Baseline 1 adalah kondisi kemampuan berbicara pada pembelajar BIPA
tingkat A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan sebelum diberikan intervensi.
B
= Intervensi adalah kondisi proses intervensi diberikan kepada pembelajar
BIPA tingkat A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan. Intervensi tersebut
berbentuk penerapan strategi debat aktif dengan media komik tanpa teks
dalam pembelajaran berbicara.
A2 = Baseline 2 adalah kondisi kemampuan berbicara pembelajar BIPA tingkat
A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan setelah dilakukan proses intervensi.
Berkaitan dengan desain penelitian di atas, Sunanto, dkk. (2006: 45)
mengatakakan bahwa untuk mendapat validitas penelitian yang baik, pada saat
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
melakukan penelitian dengan desain A-B-A, peneliti perlu memperhatikan hal-hal
berikut ini.
1.
Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang dapat
diamati dan diukur secara akurat;
2.
mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A1) secara kontinu
sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai kecenderungan arah dan tingkat
data menjadi stabil;
3.
memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline
stabil;
4.
mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan
periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil;
5.
setelah kecenderungan arah dan tingkat data pada kondisi intervensi (B) stabil
mengulang kondisi baseline (A2).
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi
eksperimen, sedangkan untuk proses pengambilan data digunakan penelitian
subjek tunggal (Single Subject Eksperiment). Sunanto (2005: 56) menjelaskan
bahwa penelitian subjek tunggal memfokuskan pada data individu sebagai sampel
penelitian.
Penelitian subjek tunggal (single subject research) merupakan metode yang
digunakan saat subjek penelitian tidak memungkin untuk dibuat sebuah penelitian
kelompok. Adapun Langkah-langkah dalam penelitian subjek tunggal yaitu
sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
1. Memilih satu orang subjek atau beberapa subjek yang mempunyai
karakteristik yang serupa.
2. Mengamati atau melakukan pengukuran untuk mendapatkan data awal.
3. Membuat desain pemberian perlakuan.
4. Memberikan perlakuan, pengamatan, dan perhitungan.
5. Membuat penafsiran berdasarkan bentuk grafik pada setiap perlakuan.
6. Mendeskripsikan perubahan grafik yang tampak pada setiap perlakuan.
7. Analisis perubahan grafik yang tampak pada setiap perlakuan.
8. Melakukan pembahasan dan diskusi tentang berbagai data dan perubahan
grafik.
9. Membuat kesimpulan.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Dalam proses penelitian kasus tunggal di bidang modifikasi perilaku ada
empat kegiatan utama yang perlu dilakukan, yaitu mengidentifikasi masalah dan
mengidentifikasi dalam bentuk prilaku yang akan diubah, teramati dan terukur;
menentukan tingkat perilaku yang akan diubah sebelum memberikan interferensi;
memberikan interferensi; dan menindaklanjuti (follow up) untuk mengevaluasi
apakah perubahan perilaku yang terjadi menetap atau bersifat sementara (Sunanto
et al, 2006: 11).
Berdasarkan pernyataan di atas dan penjelasan langkah-langkah penelitian
subjek tunggal yang telah peneliti paparkan sebelumnya, langkah-langkah dalam
pengumpulan dan analisis data penelitian ini sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
1. Menentukan beberapa jumlah pembelajar BIPA yang akan diteliti dengan
tingkat yang sama.
2. Mengamati dan mengukur tingkat kemampuan berbicara pembelajar BIPA
untuk mendapatkan data awal.
3. Membuat rancangan perlakuan berupa media komik tanpa teks.
4. Pemberian perlakuan, pengamatan, dan perhitungan.
5. Membuat penafsiran berdasarkan bentuk grafik pada setiap perlakuan.
6. Melakukan pembahasan dan diskusi tentang berbagai data dan perubahan
grafik yang menunjukan peningkatan keterampilan berbicara pembelajar
BIPA.
7. Membuat kesimpulan.
G. Prosedur Penelitian
Secara garis besar prosedur penelitian ini mencakup lima tahapan. Tahapantahapan tersebut adalah: 1) tahap prapenelitian, 2) tahap mendesain rancangan
strategi debat aktif, 3) tahap mendesain rancangan media komik tanpa teks, 4)
tahap validasi instrumen, 5) tahap perbaikan, dan 6) tahap penelitian. Tahapantahapan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
Gambar 3.2
Prosedur Penelitian Strategi Debat Aktif dengan Komik Tanpa Teks dalam
Pembelajaran Berbcara Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat A-2
Berkebangsaan Uzbekistan
1. Tahap prapenelitian
a. Kajin Pustaka
b. Studi Lapangan
KESIMPULAN
2. Tahap Mendesain Program
Pembelajaran Berbicara Menggunakan
Strategi Debat Aktif
a. Tujuan
b. Bahan
c. Langkah-langkah pembelajaran
berbicara menggunakan strategi debat
aktif
3. Tahap Mendesain Media Komik
Tanpa Teks
a. Menetapkan tema komik tanpa teks
yang sesuai
b. Menentukan gambar komik tanpa teks
yang sesuai
Analisis Data
4. Tahap Validasi
Instrumen Penelitian
6. Tahap Penelitian
a. Pengukuran Baseline (A1)
b. Pengukuran Intervensi (B)
c. Pengukuran Baseline (A2)
5. Tahap Perbaikan
Instrumen
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes Keterampilan Berbicara
Tes ini berbentuk soal berbicara.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Evaluasi
Materi
Menyatakan pendapat
Indikator
1) Menyatakan pendapat tentang suatu permasalahan.
2) Menyatakan pendapat setuju atau tidak setuju
terhadap permasalahan dan terhadap pendapat orang
lain tentang permasalahan yang dibahas.
Berikut ini adalah bentuk lembar tes pembelajaran berbicara yang digunakan
dalam penelitian ini.
LEMBAR EVALUASI
Tes Berbicara BIPA Tingkat A-2
Alokasi waktu: 15 menit
Tema: Pasar Tradisional vs Pasar Modern
Penguji: Sekarang kita akan berbicara tentang Pasar Tradisional dan Pasar
Modern. Silakan Anda lihat komik Pasar Tradisional vs Pasar Modern. Ini daftar
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
kosakatanya.
Sekarang Anda sudah melihat komik dan daftar kosakatanya. Kira-kira komik itu
bercerita tentang apa?
Siswa 1: ...............................................................................................(dua menit)
Siswa 2: ...............................................................................................(dua menit)
Penguji: Sekarang kita akan bebicara tentang Pasar Tradisional vs Pasar Modern.
Salah satu dari Anda akan setuju dengan Pasar Tradisonal dan satu orang yang
lain tidak setuju dengan Pasar Tradisional tetapi setuju dengan Pasar Modern.
Siapa yang setuju dengan Pasar Tradisional? Siapa yang tidak setuju dengan Pasar
Tradisional?
Siswa 1: ...........................................................................................
Siswa 2: ...........................................................................................
Penguji: Baiklah. Sekarang kita akan mulai berbicara tentang ini. Siapa yang mau
berbicara pertama?
Siswa 1: ............................................................................................
Siswa 2: ............................................................................................
Penguji: Kenapa Anda setuju dengan Pasar Modern?
Siswa 1: ............................................................................................
Penguji: Apakah Anda (siswa 2) setuju dengan pendapat siswa 1?
Siswa 2: ...........................................................................................
Debat antara dua siswa dimulai
Siswa 1: ..........................................................................................
Siswa 2: ..........................................................................................
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
46
(Penguji mengawasi jalannya pembelajaran berbicara)
Penguji: Baiklah. Menurut Anda solusinya harus seperti apa?
Siswa 1: ..........................................................................................
Siswa 2: .........................................................................................
Penguji: Baiklah. Kegiatan diskusi kita sudah selesai. Terima kasih.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
47
Tabel 3.4
KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN BERBICARA
Nama subjek :
Tanggal tes
No
1)
:
Kriteria yang diukur
Kemampuan
Pendapat
Menyampaikan
Skor
Patokan
4
Tidak dapat menyampaikan pendapat
8
Dapat menyampaikan pendapat, tetapi tidak sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
12
Dapat menyampaikan pendapat, tetapi kurang sesuai dengan topik
yang dibicarakan.
16
Dapat menyampaikan pendapat yang cukup sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
20
Dapat menyampaikan pendapat yang sesuai dengan topik yang
dibicarakan
24
Dapat menyampaikan pendapat yang sangat sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
2)
Kemampuan
Pendapat
Menanggapi
4
Tidak dapat menanggapi pendapat
8
Dapat menanggapi pendapat, tetapi tidak sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
12
Dapat menanggapi pendapat, tetapi kurang sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
16
Dapat menanggapi pendapat yang cukup sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
20
Dapat menanggapi pendapat yang sesuai dengan topik yang
dibicarakan
24
Dapat menanggapi pendapat yang sangat sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
3)
Kosakata
4
Tidak mencukupi, bahkan untuk berbicara yang paling sederhana.
8
Terbatas pada urusan pribadi untuk sekadar jalan.
12
Pilihan kata sering tidak tepat, keterbatasan kosakata yang tidak
memungkinkan berbicara tentang hal-hal yang biasa dijumpai.
16
Penguasaan kosakata khusus yang cukup diperlukan untuk berbicara
tentang hal-hal khusus, kosakata umum yang cukup untuk berbicara
tentang hal-hal umum dengan sedikit berputar-putar.
20
Penguasaan luas dan akurat terhadap kosakata dalam bidang khusus,
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49
kosakata umum untuk berbicara tentang berbagai hal yang kompleks
yang dijumpai sehari-hari.
24
Penguasaan kosakata yang luas dan beragam seperti layaknya penutur
asli yang berpendidikan.
4)
Kelancaran Berbicara
0
Berbicara tersendat-sendat dan tidak menentu, sehingga praktis tidak
ada komunikasi.
2
Berbicara amat lambat dan tersendat, kecuali kalimat-kalimat pendek
dan baku.
4
Berbicara dengan ragu-ragu dan kadang-kadang tersendat, kalimat
sering tidak terselesaikan.
6
Kadang-kadang tersendat, dengan kalimat yang sering diulang dan
dibetulkan, dan mencari-cari kata.
8
Berbicara dengan lancar, dengan logat dan kecepatan yang jelas asing.
10
Berbicara dengan lancar tentang berbagai hal seperti layaknya penutur
asli.
5)
Tata Bahasa
0
Hampir seluruhnya salah, kecuali ungkapan baku.
2
Kesalahan terus-menerus karena penguasaan tata bahasa yang amat
terbatas, sehingga mengganggu komunikasi.
4
Banyak kesalahan karena penguasaan kurang memadai terhadap pola
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50
tata bahasa yang pokok, sering menimbulkan kekesalan dan salah
pengertian.
6
Beberapa kesalahan karena kurang penguasaan beberapa pola tata
bahasa, tanpa menimbulkan salah pengertian.
6)
Logat bicara
8
Sedikit kesalahan
10
Tidak lebih dari dua kesalahan selama interview.
0
Ucapan umumnya tidak dimengerti.
Banyak kesalahan yang mencolok, ucapan sulit dimengerti, harus
banyak mengulang.
Gaya bicara dan ucapan yang asing, banyak kesalahan lafal, pemilihan
kata, dan tata bahasa, sering menimbulkan salah pengertian.
Gaya bicara dan ucapan yang masih terdengar asing, dengan beberapa
kesalahan lafal, tetapi masih dapat dimengerti.
Tidak ada kesalahan ucapan yang mencolok, tetapi gaya bicara tetap
saja belum seperti penutur asli.
Gaya bicara dan ucapan seperti penutur asli, tanpa menampakkan
gaya asing.
0
2
4
6
8
Jumlah Skor
Keterangan: Lingkari skor yang sesuai
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51
Berikut ini adalah penilaian keterampilan berbicara pembelajar.
Tabel 3.5
Penilaian Keterampilan Berbicara
Deskripsi Kefasihan
Skor
Kemampuan Menyampaikan Pendapat
Kemampuan Menanggapi Pendapat
Penggunaan Kosakata
Kelancaran
Penggunaan Tata Bahasa
Logat bicara
Jumlah skor
Keterangan: skor=nilai. Nilai maksimal 100
(Sumber: Nurgiyantoro, 2013: 414 – 418, dengan pengubahan dan penambahan sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
52
2. Angket
Angket dalam penelitian ini diisi oleh pembelajar BIPA sebagai responden
eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat pembelajar mengenai
komik tanpa teks dan kesan pembelajar setelah belajar menggunakan komik tanpa
teks. Berikut ini adalah kisi-kisi angket.
Aspek yang diukur
Nomor soal
Kemenarikan gambar dalam komik
1
Kemenarikan tema komik
3
Kejelasan alur cerita dalam komik
5
Kejelasan gambar dalam komik
4
Kemenarikan alur cerita dalam komik
6
Pendapat pembelajar tentang komik
7,8,9,10.11
Pendapat
pembelajar
tentang 12
pembelajaran
Berikut ini adalah angket yang harus diisi oleh pembelajar.
Nama :........................................................................................................................
1) Apakah Anda suka komik?
a. Ya
b. Tidak
2) Apakah Anda pernah belajar berbicara menggunakan komik?
a.
Ya
b. Tidak
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
3) Apakah tema pada komik tanpa teks tersebut menarik?
a. Ya
b. Tidak
4) Apakah gambar dalam komik tanpa teks itu menarik?
a. Ya
b. Tidak
5) Apakah alur cerita dalam komik tanpa teks tersebut jelas?
a. Ya
b. Tidak
6) Apakah alur cerita dalam komik tersebut menarik?
a. Ya
b. Tidak
7) Apakah Anda suka belajar bericara menggunakan komik tanpa teks?
a. Ya
b. Tidak
8) Setelah berlatih berbicara menggunakan komik tanpa teks, Anda merasa
senang?
a. Ya
b. Tidak
9) Menurut Anda apakah komik tanpa teks ini cocok digunakan untuk berlatih
berbicara?
a. Ya
b. Tidak
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
10) Menurut Anda apa kelebihan dari komik tanpa teks untuk berbicara?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................
11) Menurut Anda apa kekurangan dari komik tanpa teks untuk berbicara?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
12) Menurut Anda pembelajaran berbicara selanjutnya harus seperti apa?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Terima kasih
Tri Rahma Yunita, 2016
STRATEGI DEBAT AKTIF DENGAN MEDIA KOMIK TANPA TEKS DALAM PEMBELAJARAN
BERBICARA BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT A-2
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu