Reduksi Harmonisa Pada Workshop PTKI Medan Menggunakan Filter Passive Single Tuned Untuk Perbaikan Faktor Daya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban
tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
turunnya efisiensi energi listrik dan rendahnya kualitas daya dari sistem. Ini
disebabkan tingginya kandungan harmonisa dan rendahnya faktor daya karena
meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan
pada peralatan diantaranya transformator, mesin-mesin berputar, kapasitor bank dan
relay-relay proteksi. Peralatan-peralatan ini mengalami rugi-rugi dan pemanasan
yang berlebihan [1][2].
Harmonisa merupakan fenomena yang ditimbulkan dari pengoperasian beban
listrik non linier, dimana akan terbentuk gelombang yang berfrekuensi dasar 50 Hz
yang menyebabkan bentuk gelombang arus dan tegangan yang idealnya adalah
sinusoidal menjadi tidak sinusoidal [3]. Semakin banyaknya penggunaan beban non
linier diperkirakan harmonisa yang ditimbulkan akan semakin besar dan dapat
mengganggu sistem kinerja dari peralatan elektronika lainnya dan juga dapat
menyebabkan panas berlebih pada sumber tenaga listrik [4].
Gedung workshop PTKI Medan terletak di jalan Medan Tenggara VII
tepatnya di Kampus PTKI Medan. Suplai energi listrik untuk operasional gedung
1
Universitas Sumatera Utara
2
digunakan energi listrik kapasitas 175 A dan menggunakan Suplai dari transformator
PLN sebesar 250 KVA.
20 KV
250 KVA
UMUM
PTKI Medan
Main Panel
PKS mini
Panel Gedung
Workshop
Mini Plan
Gedung
Perkuliahan
Gedung
Pabrikasi
Gedung
Administrasi
PCC
Beban
Gambar 1.1. Diagram satu garis instalasi daya listrik
Pada Gambar 1.1 terlihat bahwa transformator tidak sepenuhnya ke gedung
PKTI Medan, namun ada juga mensuplai ke tempat umum. Kabel yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
3
pada jaringan instalasi dari transformator ke stand meter PTKI Medan sepanjang
7 meter, lalu dari stand meter ke main panel 15 meter serta dari main panel ke panel
workshop 15 meter.
Beban pada gedung workshop PTKI Medan
Dari Gambar 1.1 Beban yang ada pada gedung workshop sesuai pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Beban pada workshop PKTI Medan
No
Nama alat
Unit
Daya (Watt)
1
Mesin shaping
1
3000
2
Mesin milling vertical
1
4400
3
Mesin milling horizontal
1
4000
4
Pross 400x620 Lathe 1
1
745,7
5
Pross 400x620 Lathe 2
1
745,7
6
Mesin bor
2
500
7
Winho high speed precision lathe
1
5625
8
Mesin potong plat besi
1
1100
9
Mesin gerinda duduk
2
1500
10
Mesin penggulung plat
1
750
11
Mesin las
1
4400
12
Mesin gergaji besi
1
400
Dengan data beban tersebut dan hasil pengukuran pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3
permasalahan harmonisa dan rendahnya faktor daya merupakan masalah yang harus
diselesaikan. Dimana pada kenyataannya sistem kelistrikan yang ada di gedung
Universitas Sumatera Utara
4
workshop PTKI Medan perlu adanya perbaikan, dengan cara mereduksi harmonisa
agar faktor daya dapat meningkat sesuai dengan kebutuhan.
Karena meningkatnya penggunaan peralatan beban non linier dan teknologi
baru dalam bangunan, arus harmonik yang dihasilkan dalam sistem distribusi
menimbulkan masalah baru bagi peralatan listrik lainnya. Masalah ini serius ketika
kualitas daya menjadi perhatian utama yang disebabkan beberapa beban non linier
bila saat diaktifkan menunjukkan bentuk gelombang terdistorsi oleh tegangan. Daya
berkualitas mengacu kepada sejauh mana tegangan dan arus dalam sistem mewakili
bentuk gelombang sinusoidal [5].
Hasil pengukuran harmonisa yang telah dilakukan pada PCC beban di gedung
workshop PTKI Medan. Diperoleh data hasil pengukuran pada line 3 lebih besar
THDi dibanding dengan line 1 dan line 2, terlihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Hasil pengukuran pada PCC
4W
VL
THDv
IL
THDi
Freq
P
Q
S
PF
Io
V,I,f – METER
L1
L2
L3
212.9 213.9 210.8
1.9
2.2
3.2
23.9 31.2 44.3
35.4 60.2 64.3
50
1.0 0.7
6.7
7.5 6.6
7.8
7.6 6.7
10.3
0.13 0.10 0.65
69.4
Satuan
V
%
A
%
H
kW
kVAr
kVA
A
Universitas Sumatera Utara
5
Pengukuran harmonisa dilakukan pada fasa dari ordo ke-1 sampai dengan
ordo ke-49. Hasil pengukuran IHDv dan IHDi dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Hasil pengukuran IHDv dan IHDi
Ordo
harmonisa
h1
h3
h5
h7
h9
h11
h13
h15
h17
h19
h21
h23
h25
h27
h29
h31
h33
h35
h37
h39
h41
h43
h45
h47
h49
Individual harmonic
tegangan IHDv (%)
100
1.4
2.4
0.0
0.1
0.4
0.2
0.1
0.0
0.1
0.1
0.1
0.0
0.1
0.0
0.2
0.1
0.0
0.0
0.0
0.1
0.0
0.0
0.1
0.1
Individual harmonic
arus IHDi (%)
100
48.4
32.3
14.1
6.7
5.3
3.3
0.6
2.6
1.3
1.3
1.3
1.3
2.6
0.6
4.0
2.6
3.3
0.6
1.3
1.3
2.0
2.0
2.0
1.3
Universitas Sumatera Utara
6
Berdasarkan Tabel 1.3 hasil pengukuran terlihat pada IHD v tidak terjadi
gangguan yang melebihi batas harmonisa IEEE 519-1992. Namun, pada hasil
pengukuran IHDi terjadi gangguan pada ordo ke-3, ke-5, ke-7, ke-9. Arus yang
terdapat pada ordo tersebut tidak sesuai dengan standar IEEE 519-1992.
Dampak harmonisa dapat dibedakan atas jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam jangka pendek harmonisa dapat menyebabkan antara lain, menurunnya faktor
daya, kesalahan dalam pengukuran listrik yang menggunakan prinsip induksi
magnetik, getaran dan suara pada mesin-mesin. Dalam jangka panjang dapat
menyebabkan umur dari motor listrik berkurang, melemahnya isolasi dan dielektrik
serta dapat menyebabkan biaya tinggi.
Berdasarkan beberapa penelitian, salah satu cara yang digunakan untuk
meredam harmonisa adalah dengan pemasangan filter pasif single tuned. Untuk
mereduksi digunakan filter pasif single tuned. Filter pasif single tuned terdiri dari
Resistor (R), Induktor (L) dan Kapasitor (C) yang terhubung secara seri dan dapat
meredam harmonisa sekecil mungkin. Perbandingan arus hubung singkat (ISC)
dengan arus beban maksimum (IL) adalah Short Circuit Ratio (SCR). Nilai SCR
digunakan sebagai penentu batasan standar harmonisa sesuai dengan standar IEEE
519-1992. Filter pasif single tuned adalah salah satu filter untuk mereduksi harmonisa
arus dan harmonisa tegangan [1].
Idealnya, energi listrik disalurkan ke beban dalam bentuk gelombang
sinusoidal. Dalam kenyataan terjadi perubahan bentuk gelombang karena penggunaan
beban listrik terutama beban-beban non linier semakin banyak. Beban non linier
Universitas Sumatera Utara
7
menyebabkan arus yang mengalir pada beban-beban tersebut menjadi tidak sama
dengan bentuk gelombang tegangannya yang sinusoidal. Penurunan faktor daya
sebenarnya dapat diatasi dengan memasang kapasitor bank yang dipasang paralel
dengan sistem untuk mengkompensasi daya induktip akibat pembebanan. Disamping
dapat menaikkan tegangan sistem, dapat juga menurunkan arus yang mengalir pada beban.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh para peneliti untuk mereduksi harmonisa
menggunakan filter pasif single tuned. Penelitian tentang reduksi harmonisa yang
sudah dilakukan dengan menggunakan filter pasif dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Penelitian filter pasif single tuned harmonisa
Nama
I Nengah
Swedan, I
Wayan
Rinas,
2009 [6]
Judul penelitian
Metode
Analisa
Filter
Penanggulangan THD Pasif
dengan Filter Pasif
Pada
Sistem
Kelistrikan Di RSUP
Sanglah.
Young Sik Single tuned passive
Cho et al, harmonic filter design
2011 [7]
considering variances
of tuning and quality
factor
Filter
passive
single
tuned
Power
Quality
Improvement
in
Faulty
Conditions
using Tuned
Harmonic Filters
Filter
Passive
Single
tuned
Sumit
Kanwar et
al,
2013
[8]
Hasil yang diperoleh
THDi mengalami penurunan
memenuhi standart IEEE 5191992 hingga nilai terendah 2,36%
Dimana penurunan THDi arus
mencapai 15,18%
Pemasangan Filter pasif single
tuned dapat menurunkan THDi 5
berkurang dari 72,6% menjadi
7,9 %, harmonisa ke 7 dari 61,8 %
menjadi 11,2%, harmonisa ke 11
dari 20,9% menjadi 4,5%,
harmoisa ke 13 dari 13,2%
menjadi 2,9%
Pemasangan filter untuk jaringan
tiga phasa, dapat menurunkan
THDi 6,40% menjadi 1,46%
Universitas Sumatera Utara
8
Tabel 1.4 (Sambungan)
Nama
Judul penelitian
G.Suresh
Metode
A Novel approach in Filter
Babu et al, the design of optimal Single
2009 [9]
Hasil yang diperoleh
Menurunkan harmonisa arus Ke-5
dari 47,26% menjadi 16,17%
tuning frequency of a tuned
single tuned harmonic
filter for an alternator
with rectifier loads
Zubair
Harmonics Mitigation Filter
filter pasif mengurangi distorsi
Ahmed
of Industrial Power Passive
total harmonik dari sumber 20,77
Memon et System Using Passive Single
al,
2012 Filters
[10]
1.2
tuned
menjadi 4,32%. Hasil reduksi
memenuhi
standar
harmonisa
direkomendasikan IEEE 519
Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan dapat dirumuskan
masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Merancang filter pasif single tuned dengan parameter yang tepat, untuk
meredam harmonisa yang terjadi pada workshop PTKI Medan.
2. Nilai harmonisa yang timbul akibat penggunaan beban mempengaruhi
faktor daya pada workshop PTKI Medan.
Universitas Sumatera Utara
9
1.3
Batasan masalah
Untuk mempermudah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu melebar,
maka penelitian ini akan dibatasi:
1. Untuk menganalisa penelitian ini dilakukan hanya pada satu fasa sebab
beban dianggap seimbang.
2. Filter harmonisa yang digunakan pada penelitian ini adalah filter pasif
single tuned.
3. Pada penelitian ini tidak membahas bagaimana timbulnya harmonisa yang
dihasilkan oleh beban non linier pada objek penelitian, tetapi diperoleh dari
data hasil pengukuran langsung pada sumber panel.
4. Perancangan filter berupa simulasi menggunakan bantuan tools pada
MATLAB/simulink.
5. Pengukuran dilakukan pada saat beban puncak di gedung workshop PTKI
Medan.
1.4
Tujuan penelitian
1. Merancangan filter pasif single tuned, dapat meredam harmonisa yang
terjadi pada gedung workshop PTKI Medan. Hingga mencapai dibawah
standar IEEE 519-1992.
2. Pemasangan filter pasif single tuned dapat memperbaiki kualitas daya pada
gedung workshop PTKI Medan dengan meredam harmonisa mencapai
dibawah standar IEEE 519-1992.
Universitas Sumatera Utara
10
1.5
Manfaat penelitian
Penelitian yang dilakukan pada gedung workshop PTKI Medan diharapkan
dapat memberi manfaat:
1. Menambah pengetahuan dan memperkaya ilmu teknik elektro khususnya di
bidang kualitas daya yaitu harmonisa.
2. Menjadi bahan rujukan bagi instansi terkait dalam menentukan besaran
nilai filter yang akan digunakan untuk meredam harmonisa yang
ditimbulkan karena penggunaan beban non linier.
3. Menjadi bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban
tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah
turunnya efisiensi energi listrik dan rendahnya kualitas daya dari sistem. Ini
disebabkan tingginya kandungan harmonisa dan rendahnya faktor daya karena
meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan
pada peralatan diantaranya transformator, mesin-mesin berputar, kapasitor bank dan
relay-relay proteksi. Peralatan-peralatan ini mengalami rugi-rugi dan pemanasan
yang berlebihan [1][2].
Harmonisa merupakan fenomena yang ditimbulkan dari pengoperasian beban
listrik non linier, dimana akan terbentuk gelombang yang berfrekuensi dasar 50 Hz
yang menyebabkan bentuk gelombang arus dan tegangan yang idealnya adalah
sinusoidal menjadi tidak sinusoidal [3]. Semakin banyaknya penggunaan beban non
linier diperkirakan harmonisa yang ditimbulkan akan semakin besar dan dapat
mengganggu sistem kinerja dari peralatan elektronika lainnya dan juga dapat
menyebabkan panas berlebih pada sumber tenaga listrik [4].
Gedung workshop PTKI Medan terletak di jalan Medan Tenggara VII
tepatnya di Kampus PTKI Medan. Suplai energi listrik untuk operasional gedung
1
Universitas Sumatera Utara
2
digunakan energi listrik kapasitas 175 A dan menggunakan Suplai dari transformator
PLN sebesar 250 KVA.
20 KV
250 KVA
UMUM
PTKI Medan
Main Panel
PKS mini
Panel Gedung
Workshop
Mini Plan
Gedung
Perkuliahan
Gedung
Pabrikasi
Gedung
Administrasi
PCC
Beban
Gambar 1.1. Diagram satu garis instalasi daya listrik
Pada Gambar 1.1 terlihat bahwa transformator tidak sepenuhnya ke gedung
PKTI Medan, namun ada juga mensuplai ke tempat umum. Kabel yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
3
pada jaringan instalasi dari transformator ke stand meter PTKI Medan sepanjang
7 meter, lalu dari stand meter ke main panel 15 meter serta dari main panel ke panel
workshop 15 meter.
Beban pada gedung workshop PTKI Medan
Dari Gambar 1.1 Beban yang ada pada gedung workshop sesuai pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Beban pada workshop PKTI Medan
No
Nama alat
Unit
Daya (Watt)
1
Mesin shaping
1
3000
2
Mesin milling vertical
1
4400
3
Mesin milling horizontal
1
4000
4
Pross 400x620 Lathe 1
1
745,7
5
Pross 400x620 Lathe 2
1
745,7
6
Mesin bor
2
500
7
Winho high speed precision lathe
1
5625
8
Mesin potong plat besi
1
1100
9
Mesin gerinda duduk
2
1500
10
Mesin penggulung plat
1
750
11
Mesin las
1
4400
12
Mesin gergaji besi
1
400
Dengan data beban tersebut dan hasil pengukuran pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3
permasalahan harmonisa dan rendahnya faktor daya merupakan masalah yang harus
diselesaikan. Dimana pada kenyataannya sistem kelistrikan yang ada di gedung
Universitas Sumatera Utara
4
workshop PTKI Medan perlu adanya perbaikan, dengan cara mereduksi harmonisa
agar faktor daya dapat meningkat sesuai dengan kebutuhan.
Karena meningkatnya penggunaan peralatan beban non linier dan teknologi
baru dalam bangunan, arus harmonik yang dihasilkan dalam sistem distribusi
menimbulkan masalah baru bagi peralatan listrik lainnya. Masalah ini serius ketika
kualitas daya menjadi perhatian utama yang disebabkan beberapa beban non linier
bila saat diaktifkan menunjukkan bentuk gelombang terdistorsi oleh tegangan. Daya
berkualitas mengacu kepada sejauh mana tegangan dan arus dalam sistem mewakili
bentuk gelombang sinusoidal [5].
Hasil pengukuran harmonisa yang telah dilakukan pada PCC beban di gedung
workshop PTKI Medan. Diperoleh data hasil pengukuran pada line 3 lebih besar
THDi dibanding dengan line 1 dan line 2, terlihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Hasil pengukuran pada PCC
4W
VL
THDv
IL
THDi
Freq
P
Q
S
PF
Io
V,I,f – METER
L1
L2
L3
212.9 213.9 210.8
1.9
2.2
3.2
23.9 31.2 44.3
35.4 60.2 64.3
50
1.0 0.7
6.7
7.5 6.6
7.8
7.6 6.7
10.3
0.13 0.10 0.65
69.4
Satuan
V
%
A
%
H
kW
kVAr
kVA
A
Universitas Sumatera Utara
5
Pengukuran harmonisa dilakukan pada fasa dari ordo ke-1 sampai dengan
ordo ke-49. Hasil pengukuran IHDv dan IHDi dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Hasil pengukuran IHDv dan IHDi
Ordo
harmonisa
h1
h3
h5
h7
h9
h11
h13
h15
h17
h19
h21
h23
h25
h27
h29
h31
h33
h35
h37
h39
h41
h43
h45
h47
h49
Individual harmonic
tegangan IHDv (%)
100
1.4
2.4
0.0
0.1
0.4
0.2
0.1
0.0
0.1
0.1
0.1
0.0
0.1
0.0
0.2
0.1
0.0
0.0
0.0
0.1
0.0
0.0
0.1
0.1
Individual harmonic
arus IHDi (%)
100
48.4
32.3
14.1
6.7
5.3
3.3
0.6
2.6
1.3
1.3
1.3
1.3
2.6
0.6
4.0
2.6
3.3
0.6
1.3
1.3
2.0
2.0
2.0
1.3
Universitas Sumatera Utara
6
Berdasarkan Tabel 1.3 hasil pengukuran terlihat pada IHD v tidak terjadi
gangguan yang melebihi batas harmonisa IEEE 519-1992. Namun, pada hasil
pengukuran IHDi terjadi gangguan pada ordo ke-3, ke-5, ke-7, ke-9. Arus yang
terdapat pada ordo tersebut tidak sesuai dengan standar IEEE 519-1992.
Dampak harmonisa dapat dibedakan atas jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam jangka pendek harmonisa dapat menyebabkan antara lain, menurunnya faktor
daya, kesalahan dalam pengukuran listrik yang menggunakan prinsip induksi
magnetik, getaran dan suara pada mesin-mesin. Dalam jangka panjang dapat
menyebabkan umur dari motor listrik berkurang, melemahnya isolasi dan dielektrik
serta dapat menyebabkan biaya tinggi.
Berdasarkan beberapa penelitian, salah satu cara yang digunakan untuk
meredam harmonisa adalah dengan pemasangan filter pasif single tuned. Untuk
mereduksi digunakan filter pasif single tuned. Filter pasif single tuned terdiri dari
Resistor (R), Induktor (L) dan Kapasitor (C) yang terhubung secara seri dan dapat
meredam harmonisa sekecil mungkin. Perbandingan arus hubung singkat (ISC)
dengan arus beban maksimum (IL) adalah Short Circuit Ratio (SCR). Nilai SCR
digunakan sebagai penentu batasan standar harmonisa sesuai dengan standar IEEE
519-1992. Filter pasif single tuned adalah salah satu filter untuk mereduksi harmonisa
arus dan harmonisa tegangan [1].
Idealnya, energi listrik disalurkan ke beban dalam bentuk gelombang
sinusoidal. Dalam kenyataan terjadi perubahan bentuk gelombang karena penggunaan
beban listrik terutama beban-beban non linier semakin banyak. Beban non linier
Universitas Sumatera Utara
7
menyebabkan arus yang mengalir pada beban-beban tersebut menjadi tidak sama
dengan bentuk gelombang tegangannya yang sinusoidal. Penurunan faktor daya
sebenarnya dapat diatasi dengan memasang kapasitor bank yang dipasang paralel
dengan sistem untuk mengkompensasi daya induktip akibat pembebanan. Disamping
dapat menaikkan tegangan sistem, dapat juga menurunkan arus yang mengalir pada beban.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh para peneliti untuk mereduksi harmonisa
menggunakan filter pasif single tuned. Penelitian tentang reduksi harmonisa yang
sudah dilakukan dengan menggunakan filter pasif dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Penelitian filter pasif single tuned harmonisa
Nama
I Nengah
Swedan, I
Wayan
Rinas,
2009 [6]
Judul penelitian
Metode
Analisa
Filter
Penanggulangan THD Pasif
dengan Filter Pasif
Pada
Sistem
Kelistrikan Di RSUP
Sanglah.
Young Sik Single tuned passive
Cho et al, harmonic filter design
2011 [7]
considering variances
of tuning and quality
factor
Filter
passive
single
tuned
Power
Quality
Improvement
in
Faulty
Conditions
using Tuned
Harmonic Filters
Filter
Passive
Single
tuned
Sumit
Kanwar et
al,
2013
[8]
Hasil yang diperoleh
THDi mengalami penurunan
memenuhi standart IEEE 5191992 hingga nilai terendah 2,36%
Dimana penurunan THDi arus
mencapai 15,18%
Pemasangan Filter pasif single
tuned dapat menurunkan THDi 5
berkurang dari 72,6% menjadi
7,9 %, harmonisa ke 7 dari 61,8 %
menjadi 11,2%, harmonisa ke 11
dari 20,9% menjadi 4,5%,
harmoisa ke 13 dari 13,2%
menjadi 2,9%
Pemasangan filter untuk jaringan
tiga phasa, dapat menurunkan
THDi 6,40% menjadi 1,46%
Universitas Sumatera Utara
8
Tabel 1.4 (Sambungan)
Nama
Judul penelitian
G.Suresh
Metode
A Novel approach in Filter
Babu et al, the design of optimal Single
2009 [9]
Hasil yang diperoleh
Menurunkan harmonisa arus Ke-5
dari 47,26% menjadi 16,17%
tuning frequency of a tuned
single tuned harmonic
filter for an alternator
with rectifier loads
Zubair
Harmonics Mitigation Filter
filter pasif mengurangi distorsi
Ahmed
of Industrial Power Passive
total harmonik dari sumber 20,77
Memon et System Using Passive Single
al,
2012 Filters
[10]
1.2
tuned
menjadi 4,32%. Hasil reduksi
memenuhi
standar
harmonisa
direkomendasikan IEEE 519
Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan dapat dirumuskan
masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Merancang filter pasif single tuned dengan parameter yang tepat, untuk
meredam harmonisa yang terjadi pada workshop PTKI Medan.
2. Nilai harmonisa yang timbul akibat penggunaan beban mempengaruhi
faktor daya pada workshop PTKI Medan.
Universitas Sumatera Utara
9
1.3
Batasan masalah
Untuk mempermudah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu melebar,
maka penelitian ini akan dibatasi:
1. Untuk menganalisa penelitian ini dilakukan hanya pada satu fasa sebab
beban dianggap seimbang.
2. Filter harmonisa yang digunakan pada penelitian ini adalah filter pasif
single tuned.
3. Pada penelitian ini tidak membahas bagaimana timbulnya harmonisa yang
dihasilkan oleh beban non linier pada objek penelitian, tetapi diperoleh dari
data hasil pengukuran langsung pada sumber panel.
4. Perancangan filter berupa simulasi menggunakan bantuan tools pada
MATLAB/simulink.
5. Pengukuran dilakukan pada saat beban puncak di gedung workshop PTKI
Medan.
1.4
Tujuan penelitian
1. Merancangan filter pasif single tuned, dapat meredam harmonisa yang
terjadi pada gedung workshop PTKI Medan. Hingga mencapai dibawah
standar IEEE 519-1992.
2. Pemasangan filter pasif single tuned dapat memperbaiki kualitas daya pada
gedung workshop PTKI Medan dengan meredam harmonisa mencapai
dibawah standar IEEE 519-1992.
Universitas Sumatera Utara
10
1.5
Manfaat penelitian
Penelitian yang dilakukan pada gedung workshop PTKI Medan diharapkan
dapat memberi manfaat:
1. Menambah pengetahuan dan memperkaya ilmu teknik elektro khususnya di
bidang kualitas daya yaitu harmonisa.
2. Menjadi bahan rujukan bagi instansi terkait dalam menentukan besaran
nilai filter yang akan digunakan untuk meredam harmonisa yang
ditimbulkan karena penggunaan beban non linier.
3. Menjadi bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara