Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata (Studi Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor
jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. Bersama dengan
industri teknologi dan informasi, industri pariwisata diperkirakan menjadi
penggerak utama perekonomian abad 21. Perkembangan pariwisata Indonesia tak
terlepas dari perkembangan pariwisata dunia.
Pertumbuhan pariwisata internasional juga memberikan dampak positif
pada sektor ekonomi. Pertumbuhan tersebut sudah tentu juga akan berpengaruh
pada perekonomian Indonesia. Namun, untuk bisa mendapatkan dampak positif
pertumbuhan pariwisata internasional tersebut di Indonesia, maka masyarakat
Indonesia khususnya para pelaku bisnis kepariwisataan, harus dapat secara
sistematis memperkenalkan aset-aset kepariwisataan Indonesia, termasuk budaya
lokal, sumber daya alam dan manusia demikian juga dalam hal jasa dan barang.
Penanganan industri pariwisata melibatkan hampir semua sektor ekonomi
(multi sektor) baik yang tergolong fasilitas yang dibutuhkan wisatawan seperti
hotel dan restoran. Jumlah industri berskala kecil dan menengah yang terkait dan
menerima dampak multiplier dari pariwisata sangat banyak. Di Indonesia,
pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang prospeknya cerah, dan

mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan.Peluang
dimaksud didukung oleh kondisi-kondisi alamiah seperti letak dan keadaan

1
Universitas Sumatera Utara

geografisnya. Berdasarkan letak dan keadaan geografisnya yang strategis maka
dipastikan akan ada banyak wisatawan asing melakukan perjalanan ke Indonesia.

Dasar hukum pengembangan pariwisata yang sesuai dengan prinsip
pengembangan adalah Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan tentang Pembangunan Kepariwisataan (Pasal 6: Pembangunan
kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan
dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan
alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata, Pasal 8: 1) Pembangunan
kepariwisataan

dilakukan


berdasarkan

rencana

induk

pembangunan

kepariwisataan yang terdiri atas rencana induk pembangunan kepariwisataan
nasional, rencana induk pembangunan kepariwisataan provinsi, dan rencana induk
pembangunan kepariwisataan kabupaten/kota. 2) Pembangunan kepariwisataan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian integral dari rencana
pembangunan jangka panjang nasional. Pasal 11: Pemerintah bersama lembaga
yang

terkait

dengan

kepariwisataan


menyelenggarakan

penelitian

dan

pengembangan kepariwisataan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.
Adapun beberapa faktor yang menjadi alasan kuat mengapa pemerintah
berkeinginan untuk meningkatkan pariwisata antara lain: 1) Semakin menurunnya
peranan minyak dan gas bumi sebagai penghasil devisa dibanding yang lalu, 2)
Merosotnya nilai ekspor di sektor non minyak, 3) Prospek pariwisata
memperlihatkan kecenderungan meningkat secara konsisten, 4) Potensi alam
maupun budaya

yang dimiliki kaitannya sebagai modal dasar dalam

perkembangan pariwisata. Kondisi ini secara faktual memposisikan sektor

2

Universitas Sumatera Utara

pariwisata menjadi penting peranannya dalam pembangunan nasional. Dimana
tidak ada kegiatan ekonomi yang berdimensi luas ke semua sektor, tingkatan dan
kepentingan seperti Pariwisata. Oleh karena itu adalah sangat vital untuk
mengintegrasikan rencana pengembangan pariwisata dengan pembangunan
nasional.
Dengan semangat otonomi daerah yang pada dasarnya memberikan
wewenang kepada daerah untuk mengatur dan mengurus setiap kepentingan
masyarakat setempat, maka dalam rangka percepatan proses pembangunan daerah
Kota Tebing Tinggi, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata harus
benar-benar menangkap pelimpahan tugas dan wewenang itu sebagai salah satu
peluang yang menjadi andalan untuk memperoleh PAD dan memajukan
masyarakat di daerah.
Tujuan dan sasaran strategis merupakan unsur strategi yang sangat vital
karena pencapaian tujuan dasar dan sasaran strategis ini merupakan acuan yang
menjadi dasar pengukuran berhasil atau tidaknya suatu strategi. Dalam situasi
lingkungan yang penuh dengan dinamika ini, manajemen organisasi harus dituntut
untuk


dapat

menciptakan

mengimplementasikan

organisasi

strategi

secara

yang
efektif

dapat

mengembangkan

yang


antisipatif

dan

terhadap

kecenderungan-kecenderungan baru guna mencapai dan mempertahankan posisi
bersaingnya. Maka untuk menjadikan suatu daerah menjadi daerah tujuan wisata
andalan diperlukan adanya suatu perencanaan strategi yang baik, implementasi
dan adanya introspeksi terhadap isu/faktor strategis, sehingga dengan adanya
strategi dan implementasi strategi yang baik dalam pengembangan sektor
pariwisata maka akan meningkatkan penerimaan bagi pendapatan asli daerah

3
Universitas Sumatera Utara

(PAD) dengan demikian dapat mengetahui prospek perkembangan sektor
pariwisata daerah kedepannya.
Berdasarkan pada uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan pada

studi penelitian difokuskan untuk menganalisa dan mengetahui pelaksanaan strategistrategi yang perlu ditempuh dalam pengembangan pariwisata daerah Kota Tebing
Tinggi ditinjau dari sektor strategi dengan judul: "Strategi Pengembangan Sektor
Pariwisata Kota Tebing Tinggi".

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka diperlukan
perumusan masalah yang sangat berguna bagi arah dan langkah penelitian supaya
lebih jelas dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan masalah yang diajukan
oleh peneliti adalah “Bagaimana Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Kota
Tebing Tinggi?”.

1.3 Tujuan Penelitiann
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan
masalah yang telah dikemukakan di atas, adapun yang menjadi tujuan peneliti adalah
untuk mengetahui bagaimana Implementasi Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata
di Kota Tebing Tinggi.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah atau fenomena sosial

yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Manfaat yang diambil dari penelitian
ini adalah:

4
Universitas Sumatera Utara

1. Secara Subjektif
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penulis untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan, pengetahuan serta kemampuan menulis
karya ilmiah yang berkaitan dengan disiplin Ilmu Administrasi Negara.
2. Secara Praktis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi
pemerintah.
3. Secara Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah kemampuan berpikir
secara ilmiah dan memberikan kontribusi baik secara langsung maupun
tidak langsung bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara
FISIP USU.
1.5 Kerangka Teori
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis perlu mengemukakan

teori-teori sebagai kerangka berpikir yang berguna untuk menggambarkan dari
sudut mana penelitian melihat masalah yang akan diteliti. Menurut Singarimbun
teori adalah serangkaian asumsi, konsep, definisi dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep. Kerangka teori merupakan bagian dari penelitian, tempat
peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
variabel pokok, subvariabel atau masalah pokok yang ada dalam penelitian.

5
Universitas Sumatera Utara

Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah
yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu dan sebagai bahan
referensi dalam penelitian. Kerangka teori ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang
diteliti. Adapun yang menjadi kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1.5.1


Pariwisata

1.5.1.1 Pengertian Pariwisata
Menurut Oka A. Yoetipariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain
dengan tujuan bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah ditempat
yang dikunjungi, tetapi semata-mata menikmati perjalanan tersebut. 1
Sedangkan menurut Robert C. Lonati pariwisata adalah salah satu jenis
industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan
lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektorsektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga
merealisasi industri-industri klasik, seperti industri kerajinan tangan dan
cendramata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai
industri. 2

1

Yoeti, Oka. A. 2000 : 21 Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup.

2


Pendit, Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT. Pradaya Paramita

6
Universitas Sumatera Utara

1.5.1.2 Bentuk-Bentuk Pariwisata
Menurut Wahabbentuk-bentuk pariwisata dapat dibedakan menjadi
berbagai macam menurut jumlahnya, wisatawan dibedakan atas:

3

1. Individual Tour (wisatawan perorangan), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami-istri.
2. Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hunungan
kekerabatan satu sama lain.
3. Group Tour (wisata rombongan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
bersama-sama dengan pemeimpin oleh seorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan anggotanya.

1.5.1.3 Tujuan Pariwisata
Menurut UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Tujuan
Pariwisata adalah 4:
a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat
c. menghapus kemiskinan
d. mengatasi pengangguran
e. melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya
3

Salah, Wahab. 1989. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

4

Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

7
Universitas Sumatera Utara

f. memajukan kebudayaan
g. mengangkat citra bangsa
h. memupuk rasa cinta tanah air
i. memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
j. mempererat persahabatan antarbangsa.

1.5.1.4 pengembangan pariwisata
Pengembangan pariwisata merupakan rangkaian untuk mewujudkan
penggunaan berbagai sumber daya pariwisata yang terpadu, dari berbagai bentuk
pariwisata diluar aspek yang berkaitan secara langsung maupun tidak secara
langsung yang terlibat akan kelangsungan pengembangan pariwisata. Sektor
pariwisata merupakan suatu andalan didalam perekonomian nasional, sehingga
didalam oprasionalnya bertumpuh pada beberapa potensi seperti sektor alam,
budaya dan sosial masyarakatnya didalam pengembangannya.

1.5.1.5 industri pariwisata
definisi mengenai usaha, pengusaha, dan industri pariwisata lhususnya
yang terkait dengan pembangunan kepariwisataan seperti yang terkandung dalam
mandat pembangunan industri pariwisata yang ada dalam UU N. 10 th 2009,
tentang kepariwisataan adalah sebagai berikut : 5
1. usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa
bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

5

Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

8
Universitas Sumatera Utara

2. pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata.
3. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

Pengertian kelembagaan industri pariwisata seperti yang telah
dijelaskan oleh UU tentang kepariwisataan tersebutlah yang merupakan
mitra kerja yang diharapkan bersinergi dengan pihak pemerintah dan
pemerintah daerah serta masyarakat yang terkait dengan kepariwisataan
setempat untuk meyelenggarakan pembangunan kepariwisataan di
indonesia.Berdasarkan penjelasan pasal 7 huruf a UU no 10/2009, tentang
kepariwisataan maka yang menjadi ruang lingkup mandat pembangunan
pariwisata di indonesia meliputi :
1. Struktur ( fungsi, hirarki, dan hubungan) industri pariwisata
Yang dimaksud dengan struktur industri pariwisata adalah fungsi,
hirarki dan hubungan didalam kumpulan usaha pariwisata yang
diwadahi oleh asosiasi profesional yang saling berkoordinasi dan
bersinergi untuk menigkatkan daya saing kepariwisataan indonesia.
2. Daya saing produk usaha pariwisata
Yang dimaksud dengan pengertian daya saing produk pariwisata
dalam hal ini meliputi kualitas barang dan jasa yang mampu dinilai
unggul oleh wisatawan

9
Universitas Sumatera Utara

3. Kemitraan usaha pariwisata
Dimaksudkan sebagai usaha bersama antar pelaku industri pariwisata
dan

dengan

masyarakat

ataupun

dengan

pemerintah,

yang

menguntunggkan semua pihak yang terlibat untuk menghasilkan
produk dan jasa pariwisata.
4. Kredibilitas bisnis
Kredibilitas bisnis sangat diperlukan dalam usaha pariwisata.
Kredibilitas

bisnis

dalam

hal

ini

dimaksudkan

sebagai

penyelenggaraan usaha yang dilakukan secara terpercaya, adil,
transparan, dan akuntabel.
5. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Yang dimaksud dengan tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan
sosial budaya dalam pengertian ini adalah kewajiban penyelenggaraan
usaha

berdasrkan

prinsip-prinsip

pelestarian

lingkungan

dan

pemanfaatan.
1.5.1.6 Strategi Pariwisata
strategi pariwisata merupakan suatu proses yang berlangsung untuk
mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung,
karena menurut Robert C. Lonati pariwisata adalah jenis industri yang mampu
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya,
karena itu dibutuhkan strategi pariwisata untuk melihat sudah sejauh mana tingkat
keberhasilan dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung saat ini. 6
6

Pendit, Nyoman. 2006 : 3 Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT. Pradaya Paramita

10
Universitas Sumatera Utara

1.5.2 Strategi
1.5.2.1 Pengertian Strategi
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “strategos”. Kata “strategos” ini berasal dari kata “stratos” yang
berarti militer dan “ag” yang artinya memimpin oleh Purnomu dan
Zulkieflimansyah. Berdasarkan pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya
bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang
kemiliteran 7.
Bryson menjelaskan bahwa strategi merupakan pola tujuan, kebijakan,
program, tindakan, keputusan, atau alokasi sumber daya yang menekankan pada
bagaimana organisasi, apa saja yang dikerjakan, dan alasan organisasi
mengerjakannya. Strategi yang efektif harus memenuhi kriteria seperti harus dapat
bekerja, secara politik dapat diterima oleh stakeholder, sesuai filosofi dan nilai
organisasi, memiliki etika, moral, hukum organisasi, serta harus mampu
menghadapi isu strategis yang mesti diselesaikan 8(Bryson, 2005:69-70).
Crown Dirganto menyatakan definisi strategi adalah hal yang menetapkan
arah kepada manajemen dalam arti orang tentang sumber daya dalam bisnis dan
tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan
terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar.

9

Menurut

Karyoso strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya
suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif
dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Sedangkan
7

PB, Triton. 2007 :13Manajemen Strategik: Terapan Perusahaan dan Bisnis.
M. Bryson, John. 2005. : 69-70 Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial.
9
Dirgantoro, Crown. 2001 : 5 Manajemen Strategis: Konsep, Kasus dan
Implementasi. Jakarta: PT.GRASINDO.
8

11
Universitas Sumatera Utara

menurut Amstrong strategi adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal
untuk jangka yang lebih panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan
lingkungan yang berubah dan secara khusus, dengan pasarnya, dengan pelanggan
dan kliennya untuk memenuhi harapan stakeholder. 10
Menurut Richard Vancil strategi sebuah organisasi, atau sub unit sebuah
organisasi lebih besar yaitu sebuah konseptualisasi yang dinyatakan atau yang
diimplikasi oleh pemimpin organisasi yang bersangkutan, berupa:

11

1. Sasaran-sasaran jangka panjang,
2. Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan,
3. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek.
Strategi mempunyai tiga karakteristik menurut Hunger dan Wheelen
yaitu:
1. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang
tidak dapat ditiru.
2. Consequentil

adalah

keputusan-keputusan strategis yang memasukan

sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen.
3. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan
yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di
masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
Berdasarkan definisi diatas maka strategi adalah pendekatan secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Peranan yang dimainkan

10

PB, Triton. 2007 : 15 Manajemen Strategik: Terapan Perusahaan dan Bisnis
Nisjar,Kardi dan Winardi (1997 : 95) manajemen strategis, Bandung: Penerbit Mandar Maju.

11

12
Universitas Sumatera Utara

oleh strategi tersebut adalah sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh
organisasi bersangkutan.

1.5.2.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi
Tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting terhadap strategi, yakni
analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, serta analisis tujuan
yang akan dicapai. Strategi organisasi ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar
pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan bersaing dan survive atau
dapat bertahan hidup.
1. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan salah satu unsur penting dalam
strategi,sebab

dengan

analisis

lingkungan

akan

menghasilkan

informasiinformasi yang diperlukan untuk menilai dan melihat masa depan
organisasi.
2. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal adalah analisis yang diberikan terhadap
lingkungan dalam organisasi. Analisis lingkungan internal bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan dalam organisasi. 12
3. Analisis Tujuan yang Akan dicapai.
Analisis tujuan yang akan dicapai berhubungan erat dengan visi dan misi suatu
organisasi. Visi merupakan suatu keinginan terhadap keadaan di masa datang

12

Gitosudarmo, indriyo, 2001:118 , Pengantar Bisnis Yogyakarta:BPFE

13
Universitas Sumatera Utara

yang dicita-citakan oleh seluruh anggota organisasi mulai dari jenjang yang
paling atas sampai yang paling bawah 13

1.5.3 Manajemen Strategis
1.5.3.1 Pengertian Manajemen Strategis
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena
berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu
memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di masa depan.
Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang
dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu
berubah-ubah pula. Dengan kata lain strategi manajemen dimaksudkan agar
organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena
organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektifitas dan
produktivitasnya makin lama makin tinggi.
Hadirnya manajemen strategis sebagai suatu hal penting yang dibutuhkan
oleh organisasi dan pemimpinnya kemudian berkembang menjadi suatu ilmu yang
banyak dipelajari dan diajarkan untuk dapat membantu dalam berpikir kritis.
Dengan manajemen strategis maka perencana strategi atau pemimpin perusahaan
akan berpikir atau memandang perusahaan atau organisasi secara keseluruhan
bukan setengah-setengah seperti yang dilakukan oleh manajer tiap divisi atau
bagian, sehingga akan mudah dan cepat baginya untuk mengidentifikasi masalah-

13

Husein, Umar. 1999. Metode Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama

14
Universitas Sumatera Utara

masalah strategik (umumnya saling berkaitan) yang muncul

14

(Agustinus Sri

Wahyudi, 1996:5)
Menurut Crown Dirgantoro secara garis besar terdapat tiga elemen besar
yang membentuk manajemen strategis, yaitu:
1. Analisis Lingkungan (Internal dan Eksternal)
Analisis lingkungan dilakukan dengan tujuan utama adalah untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan peluang yang bisa muncul serta kemungkinankemungkinan ancaman yang bisa terjadi yang diakibatkan oleh adanya perubahanperubahan, yang terjadi baik pada tingkatan lingkungan bisnis/industri, maupun
lingkugan internal organisasi. Analisis juga dilakukan terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki atau yang ada dalam organisasi untuk melihat seberapa
besar organisasi dapat memanfaatkan peluang yang ada atau mengantisipasi
ancaman dan tantangan yang muncul.
2. Penetapan Visi, Misi dan Objective
Menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arahan tentang akan
menjadi apa atau seperti apa organisasi atau perusahaan dimasa yang akan datang
atau secara lebih ringkas suatu pandangan ke depan tentang perusahaan. Misi
lebih spesifik lagi dibandingkan dengan visi. Misi akan secara spesifik
menekankan tentang produk yang diproduksi, pasar yang dilayani dan hal-hal lain
yang secara spesifik berhubungan langsung dengan bisnis. Secara singkat visi
memberi penjelasan tentang apa bisnis perusahaan. Objective lebih oleh kepada
penetapan target secara spesifik dan sedapat mungkin terukur yang ingin dicapai
oleh perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu.
14

Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategis: Konsep, Kasus dan
Implementasi. Jakarta: PT.GRASINDO.

15
Universitas Sumatera Utara

3. Strategi (Formulasi, Implementasi, Pengendalian)
Pada tahapan strategi ada tiga hal yang penting untuk dipahami, yaitu:
a) Formulasi Strategi
Pada tahap ini penekanan lebih diberikan kepada aktivitas-aktivitas utama
yang antara lain adalah:
1. Menyiapkan strategi alternatif
2. Pemilihan strategi
3. Menetapkan strategi yang akan digunakan
b) Implementasi Strategi
Tahap ini adalah tahapan dimana strategi yang telah diformulasikan
tersebut kemudian diimplementasikan. Pada tahap implementasi ini beberapa
aktivitas atau cakupan kegiatan yang mendapat penekanan antara lain adalah:
1. Menetapkan tujuan tahunan
2. Menetapkan kebijakan
3. Memotivasi karyawan
4. Mengembangkan budaya yang mendukung
5. Menetapkan struktur organisasi yang efektif
6. Menyiapkan budget
7. Mendayagunakan sistem informasi
8. Menghubungkan kompensasi karyawan dengan performance perusahaan
c) Pengendalian strategi
Untuk mengetahui atau melihat sejauh mana efektivitas dari implementasi
strategis, maka dilakukan tahapan berikutnya, yaitu evaluasi strategi yang
mencakup aktivitas-aktivitas utama sebagai berikut:

16
Universitas Sumatera Utara

1. Review faktor eksternal dan internal yang merupakan dasar dari strategi
yang sudah ada.
2. Menilai performance strategi
3. Melakukan langkah koreksi

1.5.4 Pendekatan Dasar Mengenali Isu Strategi
Menurut Barry ada tiga pendekatan dasar 15.
1.

Pendekatan langsung (direct approach).
Pendekatan langsung meliputi jalan lurus dari ulasan terhadap mandat,
misi, dan SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancmaan) hingga
identifikasi isu-isu strategis. Pendekatan langsung akan sangat baik jika tidak
ada visi sebelumnya dan mengembangkan visi berdasarkan konsesus akan
terlalu sulit.

2.

Pendekatan sasaran (goals approach)
Organisasi harus menciptakan sasaran dan tujuan bagi dirinya sendiri dan
mengembangkan strategi untuk mencapainya. Pendekatan ini dapat bekerja
jika ada kesepakatan yang agak luas dan mendalam tentang sasaran dan tujuan
secara rinci dan spesifik untuk memandu pengembangan strategi. Kemudian
isu-isu strategis menyangkut bagaimana yang terbaik untuk menerjemahkan
sasaran dan tujuan itu menjadi tindakan.

3.

Pendekatan Visi Keberhasilan (Vision of Success)
Organisasi dapat mengembangkan gambaran dirinya di masa depan
sebagai organisasi berhasil memenuhi misinya. Isu strategis adalah tentang

15

M. Bryson, John. 2005. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial.

17
Universitas Sumatera Utara

bagaimana organisasi harus beralih dari jalannya sekarang menuju bagaimana
organisasi memandang dan berjalan sesuai dengan visinya. Pendekatan visi
keberhasilan berguna: jika organisasi kesulitan mengembangkan strategi, dan
jika ada perubahan drastis mungkin diperlukan. kesulitan mengidentifikasikan
isu-isu strategis secara langsung, jika tidak ada kesepakatan sasaran dan
tujuannya yang terperinci dan spesifik serta akan

1.5.5 Proses Manajemen Strategi
Menurut M.Qudrat Nugraha manajemen strategi dapat dicapai melalui
tahapan-tahapan yang kolektif, dimana setiap tahapan memiliki fungsi dan
tujuannya masing-masing dan harus dikerjakan karena sangat penting dalam
menentukan keberhasilan dari manajemen strategis tersebut 16.
Proses dari manajemen strategi tersebut terdiri dari:
1. Formulasi Strategi
Formulasi

strategi

meliputi

mengembangkan

visi

dan

misi,

mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman-ancaman dari luar organisasi,
menetapkan tujuan-tujuan (sasaran-sasaran) jangka panjang, menghasilkan
strategi-strategi tertentu untuk dijalankan.

2. Implementasi Strategi
Implementasi strategi menghendaki supaya menetapkan sasaran-sasaran
per

tahun,

menetapkan

kebijakan-kebijakan,

memotivasi

karyawan

dan

16

Nugraha, M. Qudrat. 2007. Manajemen Strategik Organisasi Publik. Jakarta:
Penerbit Universitas Terbuka.

18
Universitas Sumatera Utara

mengalokasikan sumber daya agar strategi yang telah dirumuskan dapat
dilaksanakan, pengimplementasian strategi mencakup membangun suatu budaya
yang mendukung strategi, menciptakan sebuah struktur organisasi yang efektif,
mengarahkan

kembali

usaha-usaha

pemasaran,

menyiapkan

anggaran,

mengembangkan dan menggunakan sistem informasi dan menghubungkan
kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.
3. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam manajemen strategi. Dalam
hal ini para manajer berusaha keras mengetahui kapan strategi tertentu tidak
berjalan dengan baik, penilaian strategi merupakan alat utama untuk memperoleh
informasi ini.
1.5.6 Implementasi Strategi
Penerapan strategi sering kali disebut “tahap aksi” dari manajemen
strategis. Menerapkan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Serin kali dianggap sebagai tahap
yang paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi
strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan
strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi
karyawan yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan, strategi tersebut
dirumuskan bila tidak diterapkan tidak ada gunanya.
Implementasi strategi (strategy implementation) mensyaratkan perusahaan
untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan,
dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan
dapat dijalankan.

19
Universitas Sumatera Utara

Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung
strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan system
informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.
Implementasi strategi sering kali disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen
strategis. Melaksanakan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan.
Evaluasi strategi

(strategy evaluation) adalah tahap final dalam

manajemen strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat
berjalan seperti diharapkan; evaluasi strategi adalah alat utama untuk
mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang
karma factor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktivitas dasar
evaluasi strategi adalah:
1.

Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat
ini,

2.

Mengukur kinerja, dan

3.

Mengambil tindakan korektif.
Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin

kesuksesan di hari esok. Sukses selalu membawa masalah baru yang berbeda;
perusahaan yang puas diri akan mengalami kegagalan. Dengan demikian,
pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek
untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi
manajeman lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran
dan kontrol.

20
Universitas Sumatera Utara

1.6 Definisi Konsep
Menurut Singarimbun konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan
untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok,
atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk
memberi batasan terhadap pembahasan dari permasalahan yang akan diteliti.
Adapun definisi konsep dari penelitian ini adalah 17:
1. Strategi adalah penentuan rencana sasaran dan tujuan jangka panjang dari
organisasi yang disusun secara menyeluruh dan terpadu, dengan memanfaatkan
segala sumber daya serta memberikan respon terhadap lingkungan untuk
pencapaian tujuan organisasi.
2. Manajemen Strategi adalah proses manajemen yang memperhatikan unsurunsurnya dalam membuat rencana strategis dan kemudian bertindak berdasarkan
rencana tersebut.
3. Implementasi Strategi adalah penerapan strategi mengharuskan perusahaan
untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan
dapat dijalankan.

17

Singarimbun, Masri. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

21
Universitas Sumatera Utara

1.7Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang yang mendasari munculnya maslah dalam
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori,
definisi konsep serta sistematika penulisan.
BAB II

METODE PENELITIAN

Pada Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum mengenai karakteristik lokasi
penelitian.
BAB IV

PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi
yang akan dianalisis, serta memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data
yang akan disajikan pada bab sebelumnya.
BAB V

ANALISIS DATA

Bab ini memberikan pemaparan tentang data yang diperoleh dari fakta yang
terjadi yang selanjutnya di analisis menggunakan teori-teori yang telah ada.
BAB VI

PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang diperoleh atas hasil penelitianyang telah
dilakukan dan saran yang akan diberikan untuk peneliti selanjutnya.

22
Universitas Sumatera Utara