Pendugaan Cadangan Karbon Serasah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sinensis) dan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanasan global sudah bukan lagi merupakan masalah masa depan,
tetapi sudah menjadi masalah yang sedang dihadapi sekarang. Pemanasan global
pada umumnya disebabkan oleh menumpuknya gas CO2 di atmosfer yang di
sebabkan oleh aktivitas manusia terutama aktivitas industri dan pembakaran
pembukaan lahan serta pemanasan global juga disebabkan oleh degradasi dan
deforestasi hutan, fenomena ini menjadi permasalahan yang sangat serius yang
harus di hadapi oleh dunia.
Indonesia sangat berpotensi menjadi negara penyerap emisi karbon karena
Indonesia mempunyai hutan tropis yang luas. Dalam rangka pemanfaatan fungsi
hutan sebagai penyerap karbon melalui sebuah kerangka carbon trade sangat
diperlukan upaya mengkuantifikasi berapa besar karbon yang dapat diserap dan
disimpan oleh hutan. Stern (2007), mengungkapkan bahwa upaya mitigasi untuk
mengurangi sumber emisi atau meningkatkan penyerapan emisi GRK yang
berbasis tata guna lahan dipercaya merupakan kegiatan yang lebih murah
dibandingkan dengan melakukan mitigasi emisi melalui kegiatan lain.
Peningkatan penyerapan cadangan karbon dapat dilakukan dengan
meningkatkan pertumbuhan biomasa hutan secara alami, menambah cadangan

kayu pada hutan yang ada dengan penanaman pohon atau mengurangi pemanenan
kayu, dan mengembangkan hutan dengan jenis pohon yang cepat tumbuh
(Sedjo dan Salomon, 1988 dalam Rahayu dkk, 2007). Karbon yang diserap oleh
tanaman disimpan dalam bentuk biomasa kayu, sehingga cara yang paling mudah

Universitas Sumatera Utara

2

untuk meningkatkan cadangan karbon adalah dengan menanam dan memelihara
pohon (Lasco dkk., 2004 dalam Rahayu dkk., 2007).
Karbon yang terdapat di hutan tersimpan di atas dan bawah permukaan
tanah. Sumber karbon hutan salah satunya terdapat pada bahan organik mati (dead
organic matter) termasuk di dalamnya nekromasa dan serasah yang berpotensi

untuk melepaskan CO2 ke atmosfir melalui proses dekomposisi. Dekomposisi dari
nekromasa yang cukup besar tersebut juga menghasilkan emisi karbon. Karena itu
nekromasa di hutan merupakan salah satu sumber karbon yang penting untuk
diukur.
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Aek Nauli berada di Kecamatan Girsang Simpangan Bolon, Kabupaten
Simalungun, Propinsi Sumatera Utara. Hutan Aek Nauli terbagi dua berdasarkan
komposisinya, yaitu hutan homogen dengan dominasi tegakan Pinus (Pinus
merkusii), dan hutan heterogen yang disebut juga hutan alam dengan beberapa

jenis tegakan seperti suren dan kopi. Hutan alam Aek Nauli berada pada
ketinggian 1200 mdpl seluas 1900 Ha. Secara geografis terletak pada 430 25' BT
dan 40 89' LU (Balithut Aek Nauli, 2006).
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menduga potensi massa kering serasah dan karbon serasah pada agroforestri
Kopi (Coffea arabica ) dengan tanaman pokok Suren (Toona sinensis) dan pada
tegakan Pinus (Pinus merkusii) di Balai Penelitian dan Pengembangan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli Kabupaten Simalungun.

Universitas Sumatera Utara

3

2. Menganalisis adanya perbedaan kadar karbon serasah pada agroforestri Kopi

(Coffea arabica ) dengan tanaman pokok Suren (Toona sinensis) dan pada
tegakan Pinus (Pinus merkusii) di Balai Penelitian dan Pengembangan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli Kabupaten Simalungun.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan jumlah massa
kering serasah dan potensi kandungan karbon serasah akibat perbedaan struktur
dan komposisi tegakan
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya bagi
peneliti terkait dengan nekromassa dan kandungan karbon pada agroforestri Kopi
(Coffea arabica ) dengan tanaman pokok Suren (Toona sinensis) dan pada tegakan
Pinus (Pinus merkusii) di Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Aek Nauli.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Serasah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sinensis) dan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 4 60

Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica L.) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sureni Merr.) dan Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 3 73

Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica L.) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sureni Merr.) dan Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 0 2

Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica L.) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sureni Merr.) dan Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 1 12

Pendugaan Cadangan Karbon Tumbuhan Bawah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica L.) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sureni Merr.) dan Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 0 19

Pendugaan Cadangan Karbon Serasah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sinensis) dan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 0 11

Pendugaan Cadangan Karbon Serasah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sinensis) dan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 0 2

Pendugaan Cadangan Karbon Serasah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sinensis) dan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 0 12

Pendugaan Cadangan Karbon Serasah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sinensis) dan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 0 3

Pendugaan Cadangan Karbon Serasah Pada Agroforestri Kopi (Coffea arabica) dengan Tanaman Pokok Suren (Toona sinensis) dan Pada Tegakan Pinus (Pinus merkusii)

0 0 12