Laporan Kuliah Lapangan Geologi Struktur

Identifikasi Struktur Geologi Daerah Bantarujeg, Majalengka, Jawa
Barat
Naufal Nabil Pijati – 140710150045
Program Studi Geofisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Singkapan batuan sedimen tersier banyak terdapat di daerah Bantarujeg,
Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Batuan sedimen tersier berasal dari
lingkungan laut dangkal hingga laut dalam. Pada saat ini, batuan tersebut telah
terdeformasi membentuk rangkaian perbukitan yang membentang dari barat ke timur
dan di dalamnya berkembang struktur lipatan yang disertai proses pensesaran.
Walaupun struktur lipatan umumnya terbentuk akibat proses tektonik, namun di
beberapa lokasi merupakan hasil proses sedimentasi. Proses sedimentasi dapat dilihat
dari singkapan susunan batuan pasir dan lempung yang berselingan. Makalah ini
bertujuan untuk memetakan persebaran batuan dan pola struktur geologi di daerah
Bantarujeg. Metode Penelitian yang digunakan pada kuliah lapangan ini berupa
pengamatan lapangan dan pengukuran struktur geologi dan stratigrafi. Morfologi
perbukitan di daerah Bantarujeg dikontrol oleh jurus lapisan batuan dengan kemiringan
lapisan batuan umumnya berkisar antara 30° - 40°. Di dalam lembah sungai yang
diamati, terlihat beberapa sesar naik yang menunjukkan daerah kompresi.

Pendahuluan
Daerah Bantarujeg, Majalengka,
Jawa Barat merupakan daerah yang
memiliki struktur geologi yang cukup
kompleks tercermin dari empat formasi
batuan berbeda pada daerah yang dilalui
sungai cijurei. Formasi batuan tersebut
adalah formasi subang, endapan gunung

api, formasi bantarujeg serta formasi
cantayam. Pada empat formasi batuan
ini

dilakuakn

Pemetaan

pemetaan
geologi


geologi.
mencakup

pengamatan singkapan batuan pada
lintasan

yang

dilalui,

mengukur

kedudukan batuan, membuat catatan
pada buku lapangan dan memasukkan

data geologi hasil pengukuran ke dalam

yang dicirikan dari sifatnya yang licin

peta geologi.


dan mudah pecah bila terdapat kontak
dengan air. Di seberang barat sungai

Tujuan kegiatan

cijurei terdapat batuan vulkanik dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah

struktur batuan yang keras.terdapat

mengidentifikasi struktu geologi dan

struktur

melakukan pemetaan geologi sederhana

pendinginan magma dan di dalam


untuk dapat menggambarkan formasi

struktur kekar terisi oleh mineral kuarsa

batuan

dengan

pada

peta

geologi

daerah

Bantarujeg.
Waktu dan lokasi kegiatan

kekar


warna

yang

keruh,

diakibatkan

diperkirakan

mineral kuarsa menjadi keruh akibat air
sungai sebagai pengotor. Struktur sesar
turun juga terlihat di sekitar stasiun 1.

Kegiatan ini dilakukan pada hari

Pengukuran strike dan dip dilakukan

Sabtu tanggal 17 Desember 2016 di


dengan menghindari struktur patahan

daerah Bantarujeg, Majalengka, Jawa

agar

Barat.

menggambarkan keadaan mayoritas dari

Data
 Stasiun 1 : Formasi Subang
Strike/dip : N 90o E / 34o
 Stasiun 2 : Formasi Bantarujeg
Strike/dip : N 91o E / 31o
 Stasiun 3 : Formasi Bantarujeg
 Stasiun 4 : Formasi Bantarujeg
 Stasiun 5 : Formasi Cantayam
Pembahasan

Stasiun pertama berada di bawah
jembatan yang melintasi Sungai Cijurei,
Desa Bantarujeg.Stasiun ini berada pada
koordinat UTM 0195768, 9229349.
Kelompok kami tiba distasiun pertama
sekitar pukul 09.55 dengan kondisi
cuaca yang cerah berawan. Pada stasiun
satu terdapat perlapisan batu lempung

hasil

pengukuran

dapat

daerah sekitar stasiun 1, didapatkan
hasil pengukuran sebesar N 90o E / 34o
dengan

arah


perlapisan

batuan

mengarah kearah timur.
Pada stasiun 2 struktur yang
mendominasi berupa perlapisan tipis
dari batu pasir dan lempung, sekaligus
menjadi pembatas antara daerah batu
pasir dan lempung yang banyak terdapat
pada stasiun 1. Perlapisan tipis batu
pasir dan lempung menandakan formasi
khas dari daerah Bantarujeg yang
dinamai formasi Bantarujeg. Formasi
Bantarujeg dicirikan perlapisan yang
mulai

tersisipi


oleh

batu

pasir.

Hubungan stratigrafi terhadap satuan di

Terdapat

sesar

turun

pada

bawahnya selaras dengan kontak yang

stasiun 4, sehingga tidak dilakukan


berangsur, ditandai dengan kemunculan

pengukuran terhadap strike dan dip

breksi pada bibir sungai. Formasi

perlapisan batuan karena hasil yang

Subang berada dekat dengan formasi

akan didapatkan diprediksi tidak dapat

Bantarujeg terdiri dari batu lempung

merepresentasikan

gampingan dengan sisipan batu pasir

dominan terdapat pada daerah stasiun 4.


tufaan. Sifat yang dimiliki batuan pada

Pada sesar pada stasiun 4 merupakan

formasi Subang tidak menguntungkan

drag fault, footwall tertahan sehinggan

dalam

sesar

pemanfaatan

pada

bidang

turun

tidak

struktur

sempurna.

yang

Jika

keteknikan khususnya pembangunan,

struktur drag fault menjadi patahan

karena sifat batuan yang mudah hancur

sempurna,

dan mudah mengembang. Strike dan dip

menghasilkan gempa lokal tergantung

pada stasiun 2 turut diukur karena

besar dari drag fault yang menjadi

terdapat perlapisan yang muncul dan

patahan sempurna.
Pada stasiun

didapat hasil pengukuran sebesar N 91o
E / 31o dengan arah perlapisan tetap
mengarah ke timur, serupa seperti
perlapisan pada stasiun 1.
Pada stasiun 3 menjadi batas
antara

batu

lempung,

pasir,

maka

diprediksi

5

akan

merupakan

daerah perbatasan antara batu breksi
dengan batu pasir yang terdapat pada
bagian utara. Struktur geologi pada
daerah penelitian merupakan bagian

dan

dari pola struktur lipatan anjakan jawa.

vulkanik, dengan terdapat percabangan

Pola struktur ini dicirikan dengan

sungai cijurei dan sungai cilutung.

intenstas struktur lipatan dan sesar naik

Formasi batuan yang terlihat sekitar

yang tinggi, terletak sejajar dari barat ke

stasiun 3 tetap formasi Bantarujeg

timur.

namun dengan perbedaaan batuan pasir

pengamatan lapangan terdapat sesar

mendominasi batu lempung. Terdapat

turun, breksi sesar, kekar gerus, serta

pula struktur kekar yang terbuka,

terdapat

diperkirakan terdapat batu pasir sebagai

homogen.

reservoir dan batu lempung sebagai cap
rock.

Diindikasikan

jurus

Kesimpulan

lapisan

dari

yang

hasil

tidak

Dari hasil penelitian lapangan



Noor, Djauhari. 2012. Pengantar

terhadap jurus perlapisan batuan dan

Geologi. Bogor : Universitas

kemiringan lapisan batuan, identifikasi

Pakuan.

batuan, dan analisis tektonik dan pola
struktur, dapat disimpulkan.
Struktur
geologi

daerah

Bantarujeg terlihat dari jurus perlapisan
batuan mengarah ke timur dengan besar
kemiringan perlapisan berkisar 30° 40°,

diketahui

pengukuran

melalui

proses

menggunakan

kompas

geologi.
Daerah Banterujeg memiliki 4
formasi

batuan

meliputi

endapan

gunung api, formasi Subang, formasi
Cantayam, dan formasi Bantarujeg.
Keempat formasi ini diketahui setelah
melakukan pengamatan pada daerah
Bantarujeg.
Terdapat patahan dan lipatan
pada daerah Bantarujeg berasal dari
gaya tektonik dari selatan Pulau Jawa
yang merupakan zona subduksi antara
lempeng Asia dan lempeng Australia.
Daftar Pustaka


Martodjojo, S. 1984. Evolusi
Cekungan Bogor, Jawa Barat,
Tesis

Doktor.

Pascasarjana ITB.

Bandung

:

Lampiran

Lokasi stasiun 1

Lokasi stasiun 3

Kekar pada stasiun 1

Kekar pada stasiun 3

Lokasi stasiun 2

Lokasi stasiun 4

Lapisan batuan stasiun 2

Patahan pada stasiun 4