Analisis Faktor Kemandirian Belajar Sert
FAKTOR-FAKTOR KEMANDIRIAN BELAJAR SERTA
IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Oleh:
Aih Ervanti Ayuningtyas
NIM: 942015018
Magister Manajemen Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
2015
PENDAHULUAN
Belajar merupakan kewajiban setiap siswa. Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah
saja tetapi dapat dilakukan dimana pun, dan kapan pun tanpa mengenal waktu dan tempat.
Selain itu belajar tidak harus dilakukan dengan pendampingan guru saja, tetapi alangkah
baiknya siswa dapat belajar secara mandiri untuk bisa menguasai ilmu atau suatu kompetensi
tertentu. Oleh karena itu perlu adanya kemandirian dari dalam diri siswa untuk belajar agar
mendapat hasil belajar yang maksimal.
Menurut Mujiman (dalam Nurhayati: 2011), kemandirian belajar adalah kegiatan
belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna
mengatasi suatu masalah, dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang
dimiliki, baik dalam menetapkan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar,
cara belajar maupun evaluasi belajar yang dilakukan oleh pembelajar sendiri. Siswa yang
memiliki kemandirian belajar bisa memutuskan sendiri seperti apakah proses belajarnya. Hal
ini dikarenakan siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda antara siswa satu dan siswa
lain. Untuk memperolah hasil belajar yang maksimal, siswa tidak bisa hanya bergantung
pada guru saja tetapi juga harus menumbuhkan kemandirian belajar dari dalam dirinya.
Kemandirian belajar dipengaruhi oleh beberapa hal. Pengaruh tersebut dapat timbul
dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Dalyono (2009) menyebutkan pengaruh
dari dalam diri siswa terdiri dari kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta
cara belajar siswa. Sedangkan pengaruh dari luar antara lain, berasal dari keluarga, sekolah
dan masyarakat.
Pada tulisan ini kemandirian belajar siswa hanya dibatasi pada tiga hal, yaitu
motivasi, disiplin, dan kecerdasan. Pada makalah ini akan dikemukakan pengaruh
kemandirian belajar terhadap hasil belajar. Selain itu akan dibahas faktor kemandirian belajar
yang paling mempengaruhi hasil belajar siswa.
ACUAN TEORITIS
Menurut Tirtarahardja & Sulo (2005), kemandirian dalam belajar adalah aktivitas
belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan
tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Kemandirian belajar siswa diperlukan agar
mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya. Selain itu,
dalam mengembangkan kemampuan belajar dan kemauan sendiri, sikap-sikap tersebut perlu
dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan
orang terpelajar. Hal senada juga diungkapkan Surya (2009), kemandirian siswa adalah
kesediaan, kesiapan atau kecenderungan bereaksi siswa untuk mandiri atau berbuat sendiri
dalam situasi belajar di bawah bimbingan dan pengarahan guru. Oleh karena itu kemandirian
belajar aktivitas atau sikap mengenai kemauan, tanggung jawab dari pembelajaran yang
muncul di dalam diri siswa, akan tetapi tetap memerlukan bimbingan dari guru.
Kemandirian belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut
dapat berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Lebih jelasnya Dalyono
(2009) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
1)
Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri. Terdiri atas:
a) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan
belajar.
b) Intelegensi dan Bakat
Bila seseorang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang
yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses.
c) Minat dan Motivasi
Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya
minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Dan kuat lemahnya
motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya.
d) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.
2)
Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Terdiri atas:
a) Keluarga (tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan,
cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya
kedua orang tua, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah).
b) Sekolah (kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan
kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan,
jumlah murid per kelas, pelaksanan tata tertib sekolah, dan sebagainya).
c) Masyarakat
Untuk dapat mengukur tingkat kemandirian siswa maka diperlukan alat ukur atau
indikator yang sesuai. Menurut Song and Hill (2007: 31-32) yang menyebutkan bahwa
kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu : (a) Personal Attributes merupakan aspek
yang berkenaan dengan motivasi dari pebelajar, penggunaan sumber belajar, dan strategi
belajar. (b) Processes merupakan aspek yang berkenaan dengan otonomi proses pembelajaran
yang dilakukan oleh siswa meliputi perencanaan, monitoring, serta evaluasi pembelajaran.
(c) Learning Context, Fokus dari learning context adalah faktor lingkungan dan bagaimana
faktor tersebut mempengaruhi tingkat kemandirian siswa. Sedangkan Menurut Fisher (2001),
kemandirian belajar dapat dicermati dari tiga aspek yaitu: pengelolaan diri, keinginan untuk
belajar dan pengendalian diri (4) Pengelolaan diri meliputi pengelolaan waktu, kedisiplinan,
percaya diri.
Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya Sudjana (2008). Menurut Sardiman (2007), “hasil belajar
adalah hasil langsung berupa tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar-mengajar
yang sesuai dengan materi yang dipelajarinya”. Sehingga hasil belajar dapat ditafsirkan
sebagai output dari proses belajar-mengajar. Output tersebut menurut Slameto (2003),
dipengaruhi oleh faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan yang dikelompokkan sebagai
faktor intern. Sedangkan kelompok faktor ekstern-nya meliputi faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat. Hal senada juga diungkapkan Sugihartono, dkk. (2007), yang menyebutkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b.
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
RINCIAN OPERASIONAL
Data pada penulisan ini merupakan data yang digunakan untuk simulasi penghitungan
statistik menggunakan SPSS pada saat perkuliahan. Data tersebut diberikan oleh Prof. Dr.
Slameto, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Statistik Inferensial. Data tersebut
berupa data sekunder yang kemudian diolah untuk menemukan solusi bagi pihak sekolah,
dalam hal ini kepala sekolah dan atau guru, agar dapat meningkatkan mutu pendidikan
dengan cara menumbuhkan kemandirian belajar siswa. Variabel yang digunakan pada
penulisan ini adalah kemandirian belajar sebagai variabel independent (X), dengan indikator
(faktor-faktor) motivasi, disiplin dan kecerdasan. Sedangkan variabel dependentnya (Y)
adalah hasil belajar siswa.
PEMBAHASAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kemandirian belajar
terhadap hasil belajar siswa. Selain itu juga untuk mengetahui faktor determinan atau faktor
yang paling mempengaruhi dari kemandirian belajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis korelasi dan analisis regresi dengan metode stepwise.
Sebelum memulai uji korelasi maka perlu diketahui distribusi data normal atau tidak.
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Uji
normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Data dinyatakan normal
dengan uji Kolmogorov Smirnov jika probabilitas atau p>0.05. Hasil uji pada data didapat
nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.549 dengan probabilitas (Asymp. Sig) 0.924. Oleh
karena nilai probabilitas dari hasil uji Kolmogorov Smirnov tersebut lebih dari 0.05 maka
data tersebut dinyatakan normal, atau memenuhi persyaratan uji normalitas.
Selanjutnya, karena data dinyatakan normal pada uji normalitas maka digunakan
rumus korelasi Pearson. Hasil analisis korelasi Pearson diperoleh indeks korelasi antara nilai
dengan kemandirian belajar 0.722 yang berarti memiliki korelasi yang kuat. Dari hasil
analisis juga terdapat dua tanda bintang (**) yang artinya nilai dan kemandirian belajar
memiliki korelasi positif signifikan pada aras 99%.
Dari hasil analisis regresi dengan metode Stepwise, diketahui faktor kemandirian
belajar yang paling mempengaruhi nilai adalah disiplin. Untuk dapat meningkatkan nilai
siswa maka guru harus meningkatkan kedisiplinan siswa. Kedisiplinan hendaknya dilakukan
secara konsisten agar siswa menjadi terbiasa. Bentuk dari kedisiplinan belajar menurut
Moenir (2010) antara lain:
a. Disiplin Waktu, meliputi :
1) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu,
mulai dari selesai belajar di rumah dan di sekolah tepat waktu
2) Tidak meninggalkan kelas/membolos saat pelajaran
3) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.
b. Disiplin Perbuatan, meliputi :
1) Patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku
2) Tidak malas belajar
3) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya
4) Tidak suka berbohong
5) Tingkah laku menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak membuat
keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
Selanjutnya dilakukan uji korelasi pada setiap faktor kemandirian belajar, dalam hal
ini motivasi, disiplin dan kecerdasan serta hubungannya terhadap nilai. Pada uji korelasi tiap
faktor kemandirian didapatkan hasil bahwa motivasi dan disiplin masing-masing
mempengaruhi nilai secara signifikan pada aras 99%. Sedangkan kecerdasan tidak
berpengaruh terhadap nilai secara signifikan. Selain itu terdapat korelasi signifikan antara
motivasi dan disiplin. Kecerdasan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi tetapi
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin.
Selanjutnya perlu dilakukan analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui besarnya
pengaruh langsung antara motivasi dan kedisiplinan terhadap nilai. Namun menurut Ghozali
(2008) sebelum dilakukan analisis jalur, data harus memenuhi uji prasyarat berikut: uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji linearitas, dan uji autokorelasi.
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa rasio skewness adalah -0.209/0.285 =
-0.733. Sedangkan untuk rasio kurtosis adalah -0.252/0.563 = -0.448. Karena rasio skewness
dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
data adalah normal.
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji adakah korelasi antar variabel bebas
(independent). Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi korelasi antar variabel bebas
atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas. Data dikatakan terbebas dari masalah
multikoliearitas jika nilai VIF
IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Oleh:
Aih Ervanti Ayuningtyas
NIM: 942015018
Magister Manajemen Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana
2015
PENDAHULUAN
Belajar merupakan kewajiban setiap siswa. Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah
saja tetapi dapat dilakukan dimana pun, dan kapan pun tanpa mengenal waktu dan tempat.
Selain itu belajar tidak harus dilakukan dengan pendampingan guru saja, tetapi alangkah
baiknya siswa dapat belajar secara mandiri untuk bisa menguasai ilmu atau suatu kompetensi
tertentu. Oleh karena itu perlu adanya kemandirian dari dalam diri siswa untuk belajar agar
mendapat hasil belajar yang maksimal.
Menurut Mujiman (dalam Nurhayati: 2011), kemandirian belajar adalah kegiatan
belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna
mengatasi suatu masalah, dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang
dimiliki, baik dalam menetapkan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar,
cara belajar maupun evaluasi belajar yang dilakukan oleh pembelajar sendiri. Siswa yang
memiliki kemandirian belajar bisa memutuskan sendiri seperti apakah proses belajarnya. Hal
ini dikarenakan siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda antara siswa satu dan siswa
lain. Untuk memperolah hasil belajar yang maksimal, siswa tidak bisa hanya bergantung
pada guru saja tetapi juga harus menumbuhkan kemandirian belajar dari dalam dirinya.
Kemandirian belajar dipengaruhi oleh beberapa hal. Pengaruh tersebut dapat timbul
dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Dalyono (2009) menyebutkan pengaruh
dari dalam diri siswa terdiri dari kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta
cara belajar siswa. Sedangkan pengaruh dari luar antara lain, berasal dari keluarga, sekolah
dan masyarakat.
Pada tulisan ini kemandirian belajar siswa hanya dibatasi pada tiga hal, yaitu
motivasi, disiplin, dan kecerdasan. Pada makalah ini akan dikemukakan pengaruh
kemandirian belajar terhadap hasil belajar. Selain itu akan dibahas faktor kemandirian belajar
yang paling mempengaruhi hasil belajar siswa.
ACUAN TEORITIS
Menurut Tirtarahardja & Sulo (2005), kemandirian dalam belajar adalah aktivitas
belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan
tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Kemandirian belajar siswa diperlukan agar
mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya. Selain itu,
dalam mengembangkan kemampuan belajar dan kemauan sendiri, sikap-sikap tersebut perlu
dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan
orang terpelajar. Hal senada juga diungkapkan Surya (2009), kemandirian siswa adalah
kesediaan, kesiapan atau kecenderungan bereaksi siswa untuk mandiri atau berbuat sendiri
dalam situasi belajar di bawah bimbingan dan pengarahan guru. Oleh karena itu kemandirian
belajar aktivitas atau sikap mengenai kemauan, tanggung jawab dari pembelajaran yang
muncul di dalam diri siswa, akan tetapi tetap memerlukan bimbingan dari guru.
Kemandirian belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut
dapat berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. Lebih jelasnya Dalyono
(2009) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
1)
Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri. Terdiri atas:
a) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan
belajar.
b) Intelegensi dan Bakat
Bila seseorang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang
yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses.
c) Minat dan Motivasi
Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya
minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Dan kuat lemahnya
motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilannya.
d) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.
2)
Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Terdiri atas:
a) Keluarga (tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan,
cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya
kedua orang tua, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah).
b) Sekolah (kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan
kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan,
jumlah murid per kelas, pelaksanan tata tertib sekolah, dan sebagainya).
c) Masyarakat
Untuk dapat mengukur tingkat kemandirian siswa maka diperlukan alat ukur atau
indikator yang sesuai. Menurut Song and Hill (2007: 31-32) yang menyebutkan bahwa
kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu : (a) Personal Attributes merupakan aspek
yang berkenaan dengan motivasi dari pebelajar, penggunaan sumber belajar, dan strategi
belajar. (b) Processes merupakan aspek yang berkenaan dengan otonomi proses pembelajaran
yang dilakukan oleh siswa meliputi perencanaan, monitoring, serta evaluasi pembelajaran.
(c) Learning Context, Fokus dari learning context adalah faktor lingkungan dan bagaimana
faktor tersebut mempengaruhi tingkat kemandirian siswa. Sedangkan Menurut Fisher (2001),
kemandirian belajar dapat dicermati dari tiga aspek yaitu: pengelolaan diri, keinginan untuk
belajar dan pengendalian diri (4) Pengelolaan diri meliputi pengelolaan waktu, kedisiplinan,
percaya diri.
Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya Sudjana (2008). Menurut Sardiman (2007), “hasil belajar
adalah hasil langsung berupa tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar-mengajar
yang sesuai dengan materi yang dipelajarinya”. Sehingga hasil belajar dapat ditafsirkan
sebagai output dari proses belajar-mengajar. Output tersebut menurut Slameto (2003),
dipengaruhi oleh faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan yang dikelompokkan sebagai
faktor intern. Sedangkan kelompok faktor ekstern-nya meliputi faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat. Hal senada juga diungkapkan Sugihartono, dkk. (2007), yang menyebutkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b.
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
RINCIAN OPERASIONAL
Data pada penulisan ini merupakan data yang digunakan untuk simulasi penghitungan
statistik menggunakan SPSS pada saat perkuliahan. Data tersebut diberikan oleh Prof. Dr.
Slameto, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Statistik Inferensial. Data tersebut
berupa data sekunder yang kemudian diolah untuk menemukan solusi bagi pihak sekolah,
dalam hal ini kepala sekolah dan atau guru, agar dapat meningkatkan mutu pendidikan
dengan cara menumbuhkan kemandirian belajar siswa. Variabel yang digunakan pada
penulisan ini adalah kemandirian belajar sebagai variabel independent (X), dengan indikator
(faktor-faktor) motivasi, disiplin dan kecerdasan. Sedangkan variabel dependentnya (Y)
adalah hasil belajar siswa.
PEMBAHASAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kemandirian belajar
terhadap hasil belajar siswa. Selain itu juga untuk mengetahui faktor determinan atau faktor
yang paling mempengaruhi dari kemandirian belajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis korelasi dan analisis regresi dengan metode stepwise.
Sebelum memulai uji korelasi maka perlu diketahui distribusi data normal atau tidak.
Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Uji
normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Data dinyatakan normal
dengan uji Kolmogorov Smirnov jika probabilitas atau p>0.05. Hasil uji pada data didapat
nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.549 dengan probabilitas (Asymp. Sig) 0.924. Oleh
karena nilai probabilitas dari hasil uji Kolmogorov Smirnov tersebut lebih dari 0.05 maka
data tersebut dinyatakan normal, atau memenuhi persyaratan uji normalitas.
Selanjutnya, karena data dinyatakan normal pada uji normalitas maka digunakan
rumus korelasi Pearson. Hasil analisis korelasi Pearson diperoleh indeks korelasi antara nilai
dengan kemandirian belajar 0.722 yang berarti memiliki korelasi yang kuat. Dari hasil
analisis juga terdapat dua tanda bintang (**) yang artinya nilai dan kemandirian belajar
memiliki korelasi positif signifikan pada aras 99%.
Dari hasil analisis regresi dengan metode Stepwise, diketahui faktor kemandirian
belajar yang paling mempengaruhi nilai adalah disiplin. Untuk dapat meningkatkan nilai
siswa maka guru harus meningkatkan kedisiplinan siswa. Kedisiplinan hendaknya dilakukan
secara konsisten agar siswa menjadi terbiasa. Bentuk dari kedisiplinan belajar menurut
Moenir (2010) antara lain:
a. Disiplin Waktu, meliputi :
1) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang sekolah tepat waktu,
mulai dari selesai belajar di rumah dan di sekolah tepat waktu
2) Tidak meninggalkan kelas/membolos saat pelajaran
3) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan.
b. Disiplin Perbuatan, meliputi :
1) Patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku
2) Tidak malas belajar
3) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya
4) Tidak suka berbohong
5) Tingkah laku menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak membuat
keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
Selanjutnya dilakukan uji korelasi pada setiap faktor kemandirian belajar, dalam hal
ini motivasi, disiplin dan kecerdasan serta hubungannya terhadap nilai. Pada uji korelasi tiap
faktor kemandirian didapatkan hasil bahwa motivasi dan disiplin masing-masing
mempengaruhi nilai secara signifikan pada aras 99%. Sedangkan kecerdasan tidak
berpengaruh terhadap nilai secara signifikan. Selain itu terdapat korelasi signifikan antara
motivasi dan disiplin. Kecerdasan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi tetapi
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin.
Selanjutnya perlu dilakukan analisis jalur (path analysis) untuk mengetahui besarnya
pengaruh langsung antara motivasi dan kedisiplinan terhadap nilai. Namun menurut Ghozali
(2008) sebelum dilakukan analisis jalur, data harus memenuhi uji prasyarat berikut: uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji linearitas, dan uji autokorelasi.
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa rasio skewness adalah -0.209/0.285 =
-0.733. Sedangkan untuk rasio kurtosis adalah -0.252/0.563 = -0.448. Karena rasio skewness
dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
data adalah normal.
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji adakah korelasi antar variabel bebas
(independent). Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi korelasi antar variabel bebas
atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas. Data dikatakan terbebas dari masalah
multikoliearitas jika nilai VIF