Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunik
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN JASA
TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep
sistem informasi yang diampu oleh Dosen Fitriyanti, M. Kom
Disusun oleh:
MUHAMMAD RIZAL 1622500014
SRI ADE MONIKA 1622500109
POETRA BAYOE 1622500003
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER
ATMA LUHUR
PANGKALPINANG
2017
KATA PENGANTAR
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul ” Pengaruh Kualitas Produk dan Jasa terhadap
perkembangan teknologi informasi ”. Makalah ini membahas
tentang Pengaruh Kualitas Produk dan Jasa terhadap perkembangan
teknologi informasi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua.
Kami
menyadari
bahwa
makalah
ini
masih
jauh
dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah kami ini dan demi menambahkan pengetahuan kami
tentangilmupendidikan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Penyusun
Muhammad
Rizal
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………...
………….
i
Daftar isi ………………………………………………………………………..
………
ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………..……..
1
B.
Tujuan…………………….…………………………………..…………
1
C. Rumusan Masalah…………………………………………………. 1
Bab II Pembahasan
A. Perkembangan Teknologi……………………………………
5
B. Pengertian Teknologi………………………………………….
6
C. Pengertian Kualitas………………………....…………..…….
7
D. Produk………………………………….……………………….…… 9
E. Jasa………………………………………………………………..….. 10
F. Dampak positif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi …………………..………..
10
G. Dampak negatif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi ………………………......
H. Permasalahan dan Solusi ……….....………………….….
10
11
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 13
B.
Saran…………………………………….……………………………..
14
Daftar Pustaka………………………………………………………………..….
15
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebagai Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam
kehidupan ini yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai
makhluk
sosial,
manusia
membutuhkan
untuk
berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan
penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar itu
manusia menciptakan sistem dan alat untuk dapat berinteraksi,
mulai dari gambar, isyarat, huruf, kata, kalimat, tulisan, surat,
sampai dengan telepon dan internet.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia
seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya
mengenal istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi bekembang sangat
pesat sehingga dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas karena
dapat memudahkan dalam proses bisnis atau yang lainnya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini juga
dipengaruh oleh perkembangan kualitas produk dan jasa.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Teknologi Informasi dan Komunikasi ?
2. Bagaimana Perkembangan Teknologi?
3. Apa Pengertian Kualitas?
4. Apa Pengertian Produk?
5. Apa Pengertian Jasa?
6. Bagaimana dampak positif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi?
7. Bagaimana dampak negatif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi?
8. Permasalan dan Solusi kualitas produk dan jasa terhaadap
teknologi informasi.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi mata kuliah Konsep
Sistem Informasi dan untuk meningkatkan pengetahuan penulis
dalam memahami dampak kualitas produk dan jasa terhadap
teknologi informasi.
Bab II
Pembahasan
A. Perkembangan Teknologi menurut para Ahli
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya
sejak
dahulu
teknologi
sudah
menggunakan
teknologi.
Kalau
ada
atau
manusia
manusia
pada
zaman
sudah
dulu
memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan
galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu
teknologi
sederhana.
Terkait
dengan
teknologi,
Anglin
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan
alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem
untuk
memecahkan
masalah.
Ahli
lain,
Kast
&
Rosenweig
menyatakan Technology is the art utilizing scientific knowledge.
Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas
dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat
dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak
manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal
manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup
yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak
awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah
“teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne
“ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat,
sehingga
seakan-akan
memperpanjang,
memperkuat
atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak
manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi
arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan
manusia.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Di era globlisasi peranan TIK menjadi semakin penting
digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah
informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak terlepas dari
suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat
dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan
agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar
secara efektif dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk
mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi
yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu
manfaat
yang
teknologi
dapat dirasakan
internet.
Internet
dalam kontribusi
sebagai
media
TIK
informasi
adalah
telah
memberikan peluang bagi setiap orang.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi, diharapkan
dapat
membuat
mengalami
perubahan
penambahan
dan
pesat
dalam
perubahan
kehidupan
dalam
yang
penggunaan
beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan
saling
tukar
informasi
secara
efisien
dan
efektif.
TIK
akan
memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar
pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan
dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar
mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan
sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan
optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan
datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek,
yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi
Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh
karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah
suatu
padanan
yang
tidak
terpisahkan
yang
mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.
Secara
khusus,
tujuan
mempelajari
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga
termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi
ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan
mengantisipasi
melaksanakan
perkembangan
dan
menjalani
TIK,
aktifitas
sehingga
bisa
pembelajaran.
Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung
kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan sehari hari.
3. Mengembangkan
sehingga
proses
menarik,
dan
kemampuan
pembelajaran
mendorong
kita
belajar
berbasis
dapat
lebih
lebih
TIK,
optimal,
terampil
dalam
berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan
terbiasa bekerjasama.
4. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif,
kreatif,
dan
bertanggung
jawab
dalam
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari har
C. Pengertian Kualitas
Pengertian Kualitas Menurut Para Pakar, sebagai berikut :
Menurut Feigenbaum, Pengertian Kualitas adalah keseluruhan
karakteristik produk dan jasa yang
meliputi marketing, engineering, manufature dan maintenance, di mana
produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pengertian Kualitas menurut Juran adalah kesesuaian antara tujuan
dan manfaatnya.
Menurut Elliot, Pengertian Kualitas ialah sesuatu yang berbeda untuk
orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau
dikatakan sesuai dengan tujuan.
Menurut Crosby, Pengertian Kualitas adalah kesesuaian dengan
kebutuhan yang meliputi availability, delivery, reliability,
maintainability dan cost effectiveness.
Pengertian Kualitas menurut Goetch dan Davis, Kualitas adalah suatu
kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
Dalam ISO 8402 dan SNI (Standar Nasional Indonesia), Pengertian
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan
secara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai
spesifikasi yang tercantum dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang
harus didefinisikan terlebih dahulu.
Menurut Deming, Tujuan Kualitas yaitu untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang sekarang dan di masa depan.
D. Produk
Pengertian Produk
Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk
adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2008), produk adalah elemen kunci
dalam keseluruhan penawaran pasar. Selain itu produk dapat pula
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh
produsen melalui hasil produksinya (Tjiptono, 2008).
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka produk didefinisikan
sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak
nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan
merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
Atribut Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang
menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk)
adalah:
1. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,
atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual
dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek
merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek
itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu
berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008).
2. Pengemasan (Packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat
wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan
merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.
3. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)”. Selain
mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah
untuk meningkatkan nilai konsumen.
E. Jasa
Pengertian Jasa
Menurut Djaslim Saladin (2004:134) pengertian jasa adalah sebagai
berikut:
“Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud,
serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya
mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk
fisik.”
Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati
(2005:28) pengertian jasa adalah sebagai berikut:
“Jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk
dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat
bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak
berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.”
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka jasa pada dasarnya
adalah sesuatu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.
Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak
menggunakan bantuan suatu produk fisik.
Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.
Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna
jasa.
Kategori penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam,
antara lain :
Barang berwujud murni (pure tangible good).
Penawaran semata-mata hanya terdiri atas produk fisik. Pada
produk ini sama sekali tidak melekat jasa pelayanan. Contohnya
sabun , pasta gigi, sampo dan lain-lain.
Barang berwujud dengan jasa pendukung (tangible good with
accompanying services). Barang berwujud dengan jasa pendukung
merupakan tawaran terdiri atas tawaran barang berwujud diikuti
oleh satu atau beberapa jenis jasa untuk meningkatkan daya tarik
konsumen. Contohnya penjual mobil memberikan jaminan atau
garansi, misalnya satu tahun gratis service kerusakan.
Jasa campuran (Hybrid).
Jasa campuran merupakan penawaran barang dan jasa dengan
proporsi yang sama. Contohnya makanan ditawarkan di restoran
disertai pelayanan yang mengesankan.
Jasa pokok disertai barang-barang dan jasa tambahan ( major
service with accompanying minor goods and service).
Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa
tambahan (pelengkap) dan atau barang-barang pendukung.
Contohnya penumpang pesawat yang membeli jasa angkutan
(trasportasi) selama menempuh perjalanan ada beberapa produk
fisik yang terlibat seperti makanan, koran dan lain- lain.
Jasa murni ( pure service ).
Jasa murni merupakan tawaran hanya berupa jasa. Contoh : panti
pijat, konsultasi psikologis dan lain-lain.
Karakteristik Jasa
Jasa mempunyai empat karakteristik utama yang sangat
mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu : Tidak
berwujud (intangibility), Tidak dapat dipisahkan (inspirability),
Berubah – ubah (variability), Mudah lenyap (perishability).
Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak bias dilihat,
dirasa, di dengar, didengar, diraba, atau dicium sebelum ada
transaksi pembelian .
Tidak Dapat Dipisahkan (Inspirability)
Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah
sumber itu merupakan orang atau mesin, apakah sumber itu hadir
atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.
Berubah – ubah (variability)
Jasa sesungguhnya sangat mudah berubah – ubah karena jasa ini
sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana
disajikan .
Mudah Lenyap (Perishability)
Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan
selalu ada dan mantap karena penghasilan jasa di muka dengan
mudah. Bila permintaan atau turun, maka masalah yang sulit akan
segera muncul.
Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa
Terdapat tiga tipe pemasaran dalam dunia usaha, antara lain:
Pemasaran Eksternal (External Marketing)
Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 4P (product, price,
promotion, place.
Pemasaran Internal (Internal Marketing)
Pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran ekternal (4P)
tetapi harus diikuti pula dengan peningkatan kualitas atau
keterampilan para personil yang ada dalam perusahaan. Selain itu,
juga harus ada kekompakan atau suatu tim yang tangguh dari
personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam
menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri
yang meyakinkan pelanggan.
Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing)
Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa, misalnya
restorannya yang megah dan makanannya yang bergizi, tetapi juga
harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement
supaya peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan.
F. Dampak positif kualitas produk dan jasa terhadap
teknologi informasi
Kualitas
produk
perkembangan
dan
jasa
teknologi
sangat
informasi,
berpengaruh
hal
itu
terhadap
memacu
para
developer di bidang IT untuk membuat hal-hal yang lebih maju
dan bermanfaat, berikut contoh dampak positifnya :
Terciptanya
online
shope
(e-commerce),
karena
ketersediaan barang berkualitas terbatas dan lokasi
juga sangat jauh maka terciptalah online shope yang
sangat berguna bagi masyarakat.
Adanya jasa ekspedisi yang terintegrasi dengan system
online, di zaman sekarang kita mudah dalam mengirim
dan menerima barang, hanya dengan internet, jasa
ekspedisi
bias
mendatangi
lokasi
yang
sudah
ditentukan. Dan juga kita bias memantau pengiriman
melalui
website
resmi
memasukan nomor resi.
mereka
hanya
dengan
Jasa Transportasi online, sekarang untuk bepergian
sangat mudah mulai dari ojek sampai sampai trevel
pesawat.
G. Dampak negatif kualitas produk dan jasa terhadap
teknologi informasi
Diantara banyaknya dampak positif pasti adapula dampak
negatifnya, berikut contoh beberapa dampak negatif :
Berkurangnya pendapatan pasar offline, dikarenakan
perbedaan harga dan kualitas.
Pemilik usaha jasa yang tidak memiliki keahlian tentang
teknologi informasi akan tertinggal, sebagai contoh
terjadi kekerasan antar jasa tranportasi online dan
offline di Jakarta beberapa waktu yang lalu, dikarenakan
ojek offline sepi peminat.
Mahalnya biaya operasional peralatan maupun tenaga
kerja dalam penerapan system TIK dalam suatu usaha.
H. Permasalan dan Solusi
Permasalahan yang timbul saat ini adalah tidak seimbang antara
pasar offline dan online, pasar online sekarang tumbuh sangat pesat
semenjak adanya System e-commerce yang sangat rapi dan terpercaya,
dan juga jasa-jasa propesional sangat mudah kita temui di internet.
Sedangkan
dikarenakan
untuk
pasar
masyarakat
offline
lebih
mulai
memilih
berkurang
belanja
karenakan beberapa hal seperti :
kualitas produk lebih bagus
harga jauh lebih murah
Tidak perlu datang ketempat pembelian
di
pendapatanya,
e-commerce
di
Lebih praktis
Dll.
Hal tersebut yang menyebabkan pasar offline menjadi berkurang
peminatnya.
Solusi untuk pengusaha produk dan jasa offline harus mengikuti
zaman, agar dapat terus eksis dalam berusaha, berikut beberapa contoh
solusi yang dapat kami sajikan.
Belajar ilmu tentang Teknik informasi dan komunikasi
Belajar memanfaatkan teknologi yang gratis, seperti social media di
smartphone sebagai media promosi produk.
Berinofasi dengan produk atau jasa yang dimiliki.
Kreativ, kreativitas itu bernilai mahal dan harga bukanlah tolak
ukur.
Unik, keunikan salah satu hal yang dicari masyarakat, dan susah
ditemukan hal –hal yang serupa meskipun di internet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan
dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan
hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam,
bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi
informasi
dan
komunikasi
yang
ditunjang
dengan
teknologi
elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan,
termasuk terhadap bisnis produk dan jasa. Pengaruh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan
dampak
positif
dan
dampak
negatif.
Perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin
terbuka dan tersebarnya informasi tentang produk dan jasa yang
berkualitas. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan cara
bertransaksi yang mengakibatkan produk dan jasa lokal daerah
mengalami penurunan pendapatan. Menyikapi keadaan ini, maka
peran kreativitas dan pengetahuan tentang Teknologi informasi
sangat
penting
untuk
mengembangkan
dampak
positif
dan
memperbaiki dampak negatifnya. Pengetahuan tidak antipati atau
alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
namun
sebaliknya
menjadi
subyek
atau
pelopor
dalam
pengembangannya dan di gunakan dengan sebaik-baiknya.
B. Saran
1. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pendidikan baik di sekolah atau perguruan tinggi local
daerah
menjadi
permasalahan
hal
mutlak
persaingan
mengingat
pasar
yang
kondisi
semakin
kompleks. Pendidikan berbasis TIK hanya akan berhasil
apabila
dikelola
dan
ditangani
dengan
terencana,
sistematis dan terintegrasi.
2. Perencanaan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan
harus integratif meliputi kebijakan, standarisasi mutu,
infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur
SDM pendidikan menjadi penting untuk ditata dan
dikelola dengan efektif dan efisien.
3. Membentuk organisasi untuk membantu memasarkan
produk-produk dan jasa local yang berkualitas, di
karenakan banyak sekali pengusaha-pengusaha yang
belum bisa memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Gairola, C. M. (2004). Information and Communications Technology
for Development. New Delhi: Elsevier.
S.P.Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Dorothea
Wahu
Ariani,
2004. Pengendalian
Kualitas
Statistik
(Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Penerbit CV
Andi Offset : Yogyakarta.
TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep
sistem informasi yang diampu oleh Dosen Fitriyanti, M. Kom
Disusun oleh:
MUHAMMAD RIZAL 1622500014
SRI ADE MONIKA 1622500109
POETRA BAYOE 1622500003
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER
ATMA LUHUR
PANGKALPINANG
2017
KATA PENGANTAR
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul ” Pengaruh Kualitas Produk dan Jasa terhadap
perkembangan teknologi informasi ”. Makalah ini membahas
tentang Pengaruh Kualitas Produk dan Jasa terhadap perkembangan
teknologi informasi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua.
Kami
menyadari
bahwa
makalah
ini
masih
jauh
dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah kami ini dan demi menambahkan pengetahuan kami
tentangilmupendidikan.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Penyusun
Muhammad
Rizal
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………...
………….
i
Daftar isi ………………………………………………………………………..
………
ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………..……..
1
B.
Tujuan…………………….…………………………………..…………
1
C. Rumusan Masalah…………………………………………………. 1
Bab II Pembahasan
A. Perkembangan Teknologi……………………………………
5
B. Pengertian Teknologi………………………………………….
6
C. Pengertian Kualitas………………………....…………..…….
7
D. Produk………………………………….……………………….…… 9
E. Jasa………………………………………………………………..….. 10
F. Dampak positif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi …………………..………..
10
G. Dampak negatif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi ………………………......
H. Permasalahan dan Solusi ……….....………………….….
10
11
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 13
B.
Saran…………………………………….……………………………..
14
Daftar Pustaka………………………………………………………………..….
15
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebagai Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam
kehidupan ini yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai
makhluk
sosial,
manusia
membutuhkan
untuk
berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan
penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik. Atas dasar itu
manusia menciptakan sistem dan alat untuk dapat berinteraksi,
mulai dari gambar, isyarat, huruf, kata, kalimat, tulisan, surat,
sampai dengan telepon dan internet.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia
seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya
mengenal istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi bekembang sangat
pesat sehingga dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas karena
dapat memudahkan dalam proses bisnis atau yang lainnya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini juga
dipengaruh oleh perkembangan kualitas produk dan jasa.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang penulis angkat, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Teknologi Informasi dan Komunikasi ?
2. Bagaimana Perkembangan Teknologi?
3. Apa Pengertian Kualitas?
4. Apa Pengertian Produk?
5. Apa Pengertian Jasa?
6. Bagaimana dampak positif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi?
7. Bagaimana dampak negatif kualitas produk dan jasa
terhadap teknologi informasi?
8. Permasalan dan Solusi kualitas produk dan jasa terhaadap
teknologi informasi.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi mata kuliah Konsep
Sistem Informasi dan untuk meningkatkan pengetahuan penulis
dalam memahami dampak kualitas produk dan jasa terhadap
teknologi informasi.
Bab II
Pembahasan
A. Perkembangan Teknologi menurut para Ahli
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya
sejak
dahulu
teknologi
sudah
menggunakan
teknologi.
Kalau
ada
atau
manusia
manusia
pada
zaman
sudah
dulu
memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan
galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu
teknologi
sederhana.
Terkait
dengan
teknologi,
Anglin
mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan
alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem
untuk
memecahkan
masalah.
Ahli
lain,
Kast
&
Rosenweig
menyatakan Technology is the art utilizing scientific knowledge.
Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas
dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat
dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak
manusia.
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal
manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup
yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak
awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah
“teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne
“ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat,
sehingga
seakan-akan
memperpanjang,
memperkuat
atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak
manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi
arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan
manusia.
B. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Di era globlisasi peranan TIK menjadi semakin penting
digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah
informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak terlepas dari
suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat
dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan
agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar
secara efektif dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk
mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi
yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu
manfaat
yang
teknologi
dapat dirasakan
internet.
Internet
dalam kontribusi
sebagai
media
TIK
informasi
adalah
telah
memberikan peluang bagi setiap orang.
Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi, diharapkan
dapat
membuat
mengalami
perubahan
penambahan
dan
pesat
dalam
perubahan
kehidupan
dalam
yang
penggunaan
beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan
saling
tukar
informasi
secara
efisien
dan
efektif.
TIK
akan
memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar
pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan
dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar
mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan
sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan
optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan
datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek,
yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi
Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses
dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh
karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah
suatu
padanan
yang
tidak
terpisahkan
yang
mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media.
Secara
khusus,
tujuan
mempelajari
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga
termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi
ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan
mengantisipasi
melaksanakan
perkembangan
dan
menjalani
TIK,
aktifitas
sehingga
bisa
pembelajaran.
Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung
kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan sehari hari.
3. Mengembangkan
sehingga
proses
menarik,
dan
kemampuan
pembelajaran
mendorong
kita
belajar
berbasis
dapat
lebih
lebih
TIK,
optimal,
terampil
dalam
berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan
terbiasa bekerjasama.
4. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif,
kreatif,
dan
bertanggung
jawab
dalam
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari har
C. Pengertian Kualitas
Pengertian Kualitas Menurut Para Pakar, sebagai berikut :
Menurut Feigenbaum, Pengertian Kualitas adalah keseluruhan
karakteristik produk dan jasa yang
meliputi marketing, engineering, manufature dan maintenance, di mana
produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pelanggan.
Pengertian Kualitas menurut Juran adalah kesesuaian antara tujuan
dan manfaatnya.
Menurut Elliot, Pengertian Kualitas ialah sesuatu yang berbeda untuk
orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau
dikatakan sesuai dengan tujuan.
Menurut Crosby, Pengertian Kualitas adalah kesesuaian dengan
kebutuhan yang meliputi availability, delivery, reliability,
maintainability dan cost effectiveness.
Pengertian Kualitas menurut Goetch dan Davis, Kualitas adalah suatu
kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
Dalam ISO 8402 dan SNI (Standar Nasional Indonesia), Pengertian
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang
kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan
secara tegas maupun tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai
spesifikasi yang tercantum dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang
harus didefinisikan terlebih dahulu.
Menurut Deming, Tujuan Kualitas yaitu untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang sekarang dan di masa depan.
D. Produk
Pengertian Produk
Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk
adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2008), produk adalah elemen kunci
dalam keseluruhan penawaran pasar. Selain itu produk dapat pula
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh
produsen melalui hasil produksinya (Tjiptono, 2008).
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka produk didefinisikan
sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak
nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan
merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
Atribut Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang
menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk)
adalah:
1. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,
atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual
dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek
merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek
itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu
berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008).
2. Pengemasan (Packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat
wadah atau pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan
merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk.
3. Kualitas Produk (Product Quality)
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat
menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)”. Selain
mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah
untuk meningkatkan nilai konsumen.
E. Jasa
Pengertian Jasa
Menurut Djaslim Saladin (2004:134) pengertian jasa adalah sebagai
berikut:
“Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud,
serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya
mungkin dan mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk
fisik.”
Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati
(2005:28) pengertian jasa adalah sebagai berikut:
“Jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk
dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat
bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak
berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.”
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka jasa pada dasarnya
adalah sesuatu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi
kebutuhan konsumen.
Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak
menggunakan bantuan suatu produk fisik.
Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.
Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna
jasa.
Kategori penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam,
antara lain :
Barang berwujud murni (pure tangible good).
Penawaran semata-mata hanya terdiri atas produk fisik. Pada
produk ini sama sekali tidak melekat jasa pelayanan. Contohnya
sabun , pasta gigi, sampo dan lain-lain.
Barang berwujud dengan jasa pendukung (tangible good with
accompanying services). Barang berwujud dengan jasa pendukung
merupakan tawaran terdiri atas tawaran barang berwujud diikuti
oleh satu atau beberapa jenis jasa untuk meningkatkan daya tarik
konsumen. Contohnya penjual mobil memberikan jaminan atau
garansi, misalnya satu tahun gratis service kerusakan.
Jasa campuran (Hybrid).
Jasa campuran merupakan penawaran barang dan jasa dengan
proporsi yang sama. Contohnya makanan ditawarkan di restoran
disertai pelayanan yang mengesankan.
Jasa pokok disertai barang-barang dan jasa tambahan ( major
service with accompanying minor goods and service).
Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa
tambahan (pelengkap) dan atau barang-barang pendukung.
Contohnya penumpang pesawat yang membeli jasa angkutan
(trasportasi) selama menempuh perjalanan ada beberapa produk
fisik yang terlibat seperti makanan, koran dan lain- lain.
Jasa murni ( pure service ).
Jasa murni merupakan tawaran hanya berupa jasa. Contoh : panti
pijat, konsultasi psikologis dan lain-lain.
Karakteristik Jasa
Jasa mempunyai empat karakteristik utama yang sangat
mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu : Tidak
berwujud (intangibility), Tidak dapat dipisahkan (inspirability),
Berubah – ubah (variability), Mudah lenyap (perishability).
Tidak Berwujud (Intangibility)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak bias dilihat,
dirasa, di dengar, didengar, diraba, atau dicium sebelum ada
transaksi pembelian .
Tidak Dapat Dipisahkan (Inspirability)
Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah
sumber itu merupakan orang atau mesin, apakah sumber itu hadir
atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.
Berubah – ubah (variability)
Jasa sesungguhnya sangat mudah berubah – ubah karena jasa ini
sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana
disajikan .
Mudah Lenyap (Perishability)
Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan
selalu ada dan mantap karena penghasilan jasa di muka dengan
mudah. Bila permintaan atau turun, maka masalah yang sulit akan
segera muncul.
Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa
Terdapat tiga tipe pemasaran dalam dunia usaha, antara lain:
Pemasaran Eksternal (External Marketing)
Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 4P (product, price,
promotion, place.
Pemasaran Internal (Internal Marketing)
Pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran ekternal (4P)
tetapi harus diikuti pula dengan peningkatan kualitas atau
keterampilan para personil yang ada dalam perusahaan. Selain itu,
juga harus ada kekompakan atau suatu tim yang tangguh dari
personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam
menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri
yang meyakinkan pelanggan.
Pemasaran Interaktif (Interaktif Marketing)
Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa, misalnya
restorannya yang megah dan makanannya yang bergizi, tetapi juga
harus dipadukan dengan melakukan service quality improvement
supaya peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan.
F. Dampak positif kualitas produk dan jasa terhadap
teknologi informasi
Kualitas
produk
perkembangan
dan
jasa
teknologi
sangat
informasi,
berpengaruh
hal
itu
terhadap
memacu
para
developer di bidang IT untuk membuat hal-hal yang lebih maju
dan bermanfaat, berikut contoh dampak positifnya :
Terciptanya
online
shope
(e-commerce),
karena
ketersediaan barang berkualitas terbatas dan lokasi
juga sangat jauh maka terciptalah online shope yang
sangat berguna bagi masyarakat.
Adanya jasa ekspedisi yang terintegrasi dengan system
online, di zaman sekarang kita mudah dalam mengirim
dan menerima barang, hanya dengan internet, jasa
ekspedisi
bias
mendatangi
lokasi
yang
sudah
ditentukan. Dan juga kita bias memantau pengiriman
melalui
website
resmi
memasukan nomor resi.
mereka
hanya
dengan
Jasa Transportasi online, sekarang untuk bepergian
sangat mudah mulai dari ojek sampai sampai trevel
pesawat.
G. Dampak negatif kualitas produk dan jasa terhadap
teknologi informasi
Diantara banyaknya dampak positif pasti adapula dampak
negatifnya, berikut contoh beberapa dampak negatif :
Berkurangnya pendapatan pasar offline, dikarenakan
perbedaan harga dan kualitas.
Pemilik usaha jasa yang tidak memiliki keahlian tentang
teknologi informasi akan tertinggal, sebagai contoh
terjadi kekerasan antar jasa tranportasi online dan
offline di Jakarta beberapa waktu yang lalu, dikarenakan
ojek offline sepi peminat.
Mahalnya biaya operasional peralatan maupun tenaga
kerja dalam penerapan system TIK dalam suatu usaha.
H. Permasalan dan Solusi
Permasalahan yang timbul saat ini adalah tidak seimbang antara
pasar offline dan online, pasar online sekarang tumbuh sangat pesat
semenjak adanya System e-commerce yang sangat rapi dan terpercaya,
dan juga jasa-jasa propesional sangat mudah kita temui di internet.
Sedangkan
dikarenakan
untuk
pasar
masyarakat
offline
lebih
mulai
memilih
berkurang
belanja
karenakan beberapa hal seperti :
kualitas produk lebih bagus
harga jauh lebih murah
Tidak perlu datang ketempat pembelian
di
pendapatanya,
e-commerce
di
Lebih praktis
Dll.
Hal tersebut yang menyebabkan pasar offline menjadi berkurang
peminatnya.
Solusi untuk pengusaha produk dan jasa offline harus mengikuti
zaman, agar dapat terus eksis dalam berusaha, berikut beberapa contoh
solusi yang dapat kami sajikan.
Belajar ilmu tentang Teknik informasi dan komunikasi
Belajar memanfaatkan teknologi yang gratis, seperti social media di
smartphone sebagai media promosi produk.
Berinofasi dengan produk atau jasa yang dimiliki.
Kreativ, kreativitas itu bernilai mahal dan harga bukanlah tolak
ukur.
Unik, keunikan salah satu hal yang dicari masyarakat, dan susah
ditemukan hal –hal yang serupa meskipun di internet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan
dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan
hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam,
bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi
informasi
dan
komunikasi
yang
ditunjang
dengan
teknologi
elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan,
termasuk terhadap bisnis produk dan jasa. Pengaruh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat ini memberikan
dampak
positif
dan
dampak
negatif.
Perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi berdampak positif dengan semakin
terbuka dan tersebarnya informasi tentang produk dan jasa yang
berkualitas. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan cara
bertransaksi yang mengakibatkan produk dan jasa lokal daerah
mengalami penurunan pendapatan. Menyikapi keadaan ini, maka
peran kreativitas dan pengetahuan tentang Teknologi informasi
sangat
penting
untuk
mengembangkan
dampak
positif
dan
memperbaiki dampak negatifnya. Pengetahuan tidak antipati atau
alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
namun
sebaliknya
menjadi
subyek
atau
pelopor
dalam
pengembangannya dan di gunakan dengan sebaik-baiknya.
B. Saran
1. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pendidikan baik di sekolah atau perguruan tinggi local
daerah
menjadi
permasalahan
hal
mutlak
persaingan
mengingat
pasar
yang
kondisi
semakin
kompleks. Pendidikan berbasis TIK hanya akan berhasil
apabila
dikelola
dan
ditangani
dengan
terencana,
sistematis dan terintegrasi.
2. Perencanaan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan
harus integratif meliputi kebijakan, standarisasi mutu,
infrastruktur jaringan dan konten, kesiapan dan kultur
SDM pendidikan menjadi penting untuk ditata dan
dikelola dengan efektif dan efisien.
3. Membentuk organisasi untuk membantu memasarkan
produk-produk dan jasa local yang berkualitas, di
karenakan banyak sekali pengusaha-pengusaha yang
belum bisa memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Gairola, C. M. (2004). Information and Communications Technology
for Development. New Delhi: Elsevier.
S.P.Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Penerbit Graha Ilmu.
Dorothea
Wahu
Ariani,
2004. Pengendalian
Kualitas
Statistik
(Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Penerbit CV
Andi Offset : Yogyakarta.