Makalah Investasi Saham dan Obligasi.doc

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Investasi Saham dan Obligasi” dapat
diselesaikan dengan lancar sebagai salah satu tugas matakuliah Pengentar Akuntansi II.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih
baik. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Bitung,

Mei 2016

Penulis

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 1

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….


3

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang…………………………………………………………..

4-5

b. Rumusan masalah……………………………………………………….

5

BAB II PEMBAHASAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

h.

Pengertian Investasi Saham………………………………………………..
Jenis-Jenis Saham………………………………………………………….
Teknik Analisis Investasi Saham…………………………………………..
Penilaian Invvestsi Saham…………………………………………………
Tujuan Penilaian Investasi Saham…………………………………………
Contoh Kasus Investasi Saham……………………………………………
Pengertian Investasi Obligasi……………………………………………....
Contoh Kasus Investasi Obligasi…………………………………………..

6
7-8
8-9
9
9
10-14
15-17
18-19


BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan………………………………………………………………..

20

b. Saran……………………………………………………………………….

20

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 2

21

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dimasa dewasa ini banyak dari kalangan masyarakat yang menjalankan kegiatan

inventasi. Investasi pada dasarnya adalah kreatifitas seseorang untuk mendapatkan
keuntungan. Dalam berinvestasi terdapat begitu banyak alternatif yang dapat digunakan
oleh masyarakat pemodal untuk melakukan investasi yang di inginkan, misalnya investasi
dapat dilakukan antara lain menabung, membeli tanah dan bangunan, membeli emas,
maupun membeli surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Namun, dari begitu
banyaknya alternatif investasi, masyarakat pemodal belum terlalu mengetahui alternatif
yang dapat memberikan dia keuntungan yang besar.
Beberapa orang beranggapan bahwa berinvestasi dengan cara membeli properti,
tanah, emas adalah alternatif investasi yang sangat menjanjikan, padahal berinvestasi di
alternatif ini selain memiliki pengembalian yang rendah juga memiliki risiko yang cukup
besar. Misalnya saja berinvestasi dengan cara membeli properti (rumah dan tanah),
mungkin masyarakat pemodal beranggapan bahwa berinvestasi di alternatif ini sangat
menjanjikan karena harganya semakin lama semakin tinggi padahal alternatif ini
memiliki risiko yang cukup tinggi seperti tergusur ataupun kebakaran.
Saham dan obligasi merupakan alternatif investasi yang sangat menjanjikan,
namun, masih banyak masyarakat pemodal yang belum menanamkan kelebihan dananya
untuk berinvestasi di saham dan obligasi di karenakan masyarakat pemodal belum
mengetahui keuntungan yang dapat diberikan saham dan obligasi. Dalam kegiatan
investasi tersebut pada umumnya dikoordinasikan oleh suatu lembaga, yaitu bursa efek,
yang mana dalam kegiatannya selalu diawasi oleh BAPEPAM. Dalam kegiatan investasi

tersebut, sebagaimana yang kita ketahui bersama pada pasar modal terdapat beberapa
instrument investasi yang sering digunakan sebagai alternatif kegiatan investasi ini
Secara sederhana saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik
perusahaan dan yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yang
menerbitkan kertas tersebut.
Di Indonesia sampai saat ini semua obligasi yang diterbitkan adalah obligasi atas
Unjuk. Contoh obligasi atas Unjuk dapat dilihat seperti spesimen obligasi yang bunga
18% pertahun. Kalau diamati tanggal 1 Februari 1997, kupon bunga sebanyak 32 lembar
dilampirkan pada obligasi tersebut dan setiap 3 bulan secara berurutan dapat dilepaskan
untuk memperoleh pembayaran. Keseluruhan obligasi ini mempunyai nilai nominal Rp.
50 Milyar.

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 3

Berbeda dengan obligasi atas Nama untuk pokok pinjaman, nama pemilik
tercantum dalam sertifikat obligasi beserta kupon bunga. Sedangkan bagi obligasi atas

Nama untuk bunga, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi. Nama dan
alamat pemilik dicatat perusahaan emiten untuk memudahkan dalam pengiriman bunga.
Kemudian bagi obligasi atas Nama untuk pokok dan bunga, nama pemilik tercantum
dalam sertifikat obligasi, akan tetapi tidak ada kupon dan bunga langsung disampaikan
kepada pemilik yang namanya tercantum diperusahaan emiten.
b. Rumusan Masalah
a. Pengertian Investasi Saham
b. Jenis-Jenis Saham
c. Teknik Analisis Investasi Saham
d. Penilaian Invvestsi Saham
e. Tujuan Penilaian Investasi Saham
f. Contoh Kasus Investasi Saham
g. Pengertian Investasi Obligasi
Contoh Kasus Investasi Obligasi

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 4

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Investasi Saham
Investasi saham adalah pemilihan atau pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu
perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar
pendapatan dari usaha pokoknya. Dapat diartikan bahwa saham merupakan salah satu instrumen
pasar modal yang diperbandingkan di bursa efek. Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin
BES ( 1990 ) yang diperoleh seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu :


Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagai keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham. Istilah dalam perhitungan pembagian dividen adalah Dividend Yield, rasio dari dividen yang diberikan oleh pemegang saham dan harga saham
- Dividend Payout Ratio, perbandingan dari dividen yang diberikan ke pemegang saham
dan laba bersih per saham



Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang
saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli




Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh perusahaan



Kemungkinan memperoleh hak atas saham bonus



Waktu kepemilikikan tidak terbatas dan berakhir pada saat investor menjual kembali
saham tersebut di bursa efek



Memiliki hak suara dalam RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham )



Adanya manfaat non financial, yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh
hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan


Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya, kita telah memiliki hak sebagian
kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang kita beli maka semakin
banyak pula bagian kepemilikan kita atas perusahaan tersebut. Akan tetapi, selain keuntungan
juga terdapat risiko dalam investasi saham, antara lain :
1. Resiko Financial: Resiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat dari ketidak
mampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden.
2. Resiko Pasar: Resiko akibat menurunnya harga pasar saham secara keseluruhan maupun
saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga, kebijaksanaan pemerintah,
pertumbuhan ekonomi maupun manajemen perusahaan. Risiko pasar mempengaruhi
perusahaan – perusahaan secara keseluruhan.
3. Resiko Psikologis: Resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi perubahan-perubahan pasar. Investor menanggapi perubahan harga pasar
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 5

saham berdasarkan optimisme atau pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau
penurunan harga saham.

b. Jenis – jenis Saham

Saham dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain :
1. Berdasarkan hak kepemilikannya
Common Stocks )Suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan
suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan
mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta
kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa ini merupakan
saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal. Yang termasuk dalam
jenis saham biasa, antara lain :


Blue Chip Stock: Saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock apabila
perusahaan penerbitnya memiliki reputasi yang baik, juga dapat menghasilkan
pendapatan dan konsisten dalam membayar deviden tunai



Income stock: Saham yang memilik kemampuan dalam membagi devidennya lebih tinggi
dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun-tahun sebelumnya




Growth Stock ( Well Known ): Jika emiten merupakan pimpinan didalam industri dan
selama beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu menghasilakan hasil di atas ratarata emiten saham ini, biasanya mempunyai reputasi tinggi dan gaya publikasi yang
tampak glamour dalm memperbaiki peningkatan atau penurunan harga saham



Growth Stock ( Leasser-Known ): Pemilik saham yang pada umumnya tidak menjadi
pemimpin dalam individunya. Namun mampu mampu menghasilakan hasil yang lebih
tinggi dari penghasilan rata-rata tahun terakhir



Saham Spekulatif ( Speculative Stock ): Saham yang emitennya tidak bisa secara
konsisten mendapatkan penghasilan dari tahun ketahun, Namun memilik potensi untuk
mendapatkan penghasilan yang baik di masa yang aan datang



Saham Bersiklus ( Cylical Stock ): Perkembangan saham yang menikuti situasi ekonomi
makro atau kondisi bisnissecara umum selain pada saat ekonomi makro sedang
mengalami ekspansi

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 6



Saham Bertahan (Defensive atau Counter Cyclical Stock ): Jenis saham yang tidak
mungkin terpengaruh oleh kondisi kondisi ekonomi karo maupun situasi bisnis secara
umum

StMempunyai karakter gabungan antara obligasi dengan saham biasa. Saham preferen lebih
aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki klaim terhadap kekayaan perusahaan
dan pembagian deviden terlebih dahulu. Pemegang saham preferen berhak menukar saham
preferen yang dipegangnya dengan saham biasa dan pemiliknya akan memiliki hak lebih
dibandingkan dengan pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen
lebih dulu . Ada beberapa jenis saham preferen :


Saham Preferen Kumulatif dan Nonkumulatif - Kumulatif: Hak untuk mendapatkan
deviden pada setiap tahun dengan mengabaikan laba atau rugi - Nomkumulatif:
Kebalikan dari saham preferen kumulatif, hak untuk mendapatkan deviden pada setiap
tahun dengan mengalami laba setiap tahunnya



Saham Preferen Partisipasi dan Nonpartisipasi - Partisipasi: Hak untuk mendapatkan
tambahan deviden apabila ada kelebihan deviden setelah dibagikan kepada hak saham
biasa dan preferen



Nonpartisipasi : Hak untuk tidak mendapatkan tambahan deviden apabila ada kelebihan
deviden

2. Berdasarkan Cara Peralihannya


Saham yang diterbitkan tanpa disertai pencantuman nama pemegangnya, sehingga
pemiliknya sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkan pada orang lain.



Kebalikan dari saham atas unjuk yaitu saham yang diterbitkan disertai dengan
pencantuman nama pemegangnya, dan cara peralihannya melaui prosedur tertentu. Dan
jenis saham yang terbaru yang diperdagangkan dalam BEI adalah ETF (Exchange Trade
Fund ) yaitu gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di di bursa. ETF
dibagi menjadi 2, yaitu : - ETF Index, menginvestasikan dana kelolaaanya dalam
sekumpulan portofolio efek yang terdapat pada satu index tertentu dengan proporsi yang
sama - Close and ETFS, Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk
perusahaan investasi tertutup dan dikelola secara aktif

c. Teknik Analisis Investasi Saham
Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar yang harus diketahui oleh
pemilik modal ataupun para investor. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi resiko
bagi investor dalam berinvestasi. Ada banyak teknik analisis dalam melakukan penilaian
investasi, antara lain :
a) Analisis Fundamental
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 7

Analisis fundamental berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan
analisis ini para investor dapat mengetahui bagaimana operasional suatu perusahaan yang
nantinya akan menjadi milik investor. Data yang digunakan adalah data historis, yaitu data yang
telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan
keadaan keuangan sebenarnya pada saat analisis dilakukan. Investor akan mempelajari laporan
keuangan perusahaan, yang terdiri dari neraca, laporan rugi/laba serta laporan perubahan modal.
Selain itu kita juga bisa melihat kebijakan-kebijakan apa yang akan direncanakan oleh
perusahaan. Untuk melakukan analisis fundamental maka terdapat dua metode yang dapat
dilakukan dalam menyaring saham yang dapat kita jadikan sebagai pusat perhatian :
TOP Down
Mengawali analisa pada kondisi ekonomi makro dan menganalisa sektor – sektor industri
mana saja yang terpengaruh atau tidak oleh kondisi makro ekonomi tersebut. Lamkah
selanjutnya melakukan analisa lanjutan terhadap sektor – sektor industri mana yang memiliki
kinerja yang baik dan baru kemudian emilih saham perusahaan mana yang memiliki kinerja
terbaik dalam sektor tersebut
Bottom – Up
Memulai analisa dari saham - saham perusahaan mana yang memiliki kinerja yang baik,
kemudian mengelompokkan menurut sektor industrinya, lalu dianalisa sektor industri mana yang
berkinerja paling baik. Dan kemudian memperbandingkan kondisi makro terhadap sektor
industri tesebut, sehingga sektor industri yang dipilih akan benar – benar menjadi alternatif
terbaik dan mempresentasikan saham mana yang pantas kita pilih untuk investasi
b) Analisis Teknik
Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya data yang digunakan
berupa grafik, atau program komputer. Meskipun analisis teknikal paling banyak digunakan oleh
investor, tetapi kenyataannya dalam berbagai penelitian di pasar modal Indonesia cenderung
menggunakan analisis fundamental. Sementara penelitian yang menggunakan analisis teknikal
hanya melakukan analisis teoritis. Analisis teknikal akan tepat digunakan apabila kondisi pasar
modal tidak efisien . Analisis Teknikal berdasarkan pada tiga prinsip utama:


Segala sesuatunya tercermin pada harga pasar



Harga bergerak dalam suatu tren



Pola tindakan pasar berulang

c) Analisis Ekonomi
Indikator yang digunakandalam analisis ekonomi adalah GDP ( Gross Domestic Product).
Bagus atau tidaknya pertumbuhan ekonomi dilihat dari kesejahteraan masyarakat serta diikuti
dengan kegiatan pasar modal.
d) Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan dibagi menjadi beberapa jenis :

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 8



Rasio Likuiditas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam jangka
waktu pendek



Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dalam jangka
panjang



Rasio Aktivitas, menunjukan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang
dimilkinya



Rasio Rentabilitas,
keuntungan



Rasio Pasar, menunjukan informasi penting dalam perusahaan yang ditunjukan dalam
bentuk basis per saham

menunjukan

kemampuan

perusahaan

dalam

menghasilkan

d. Penilaian Investasi Saham
Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam
memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Halim (2003) dalam Astuti (2006:31) menyatakan bahwa terdapat tiga pendekatan dalam
penilaian saham, yaitu :
1. Pendekatan Nilai Intrinsik Nilai intrinsik saham adalah nilai nyata ( True Value ) atau
seharusnya dari saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan.
Dan calon investor menghitung nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi
investasinya
2. Pendekatan Nilai Pasar Mempertimbangkan suatu harga saham individual
dibandingkan dengan indikator – indikator lain di pasar saham . Jika seorang analis yakin
bahwa suatu saham adalah lebih berharga menurut harga pasar daripada harga yang
diminta, maka pembelian saham dapat direkomendasikan.
3. Pendekatan Nilai Buku Nilai buku perlembar saham adalah nilai aktiva bersih ( Net
Assets ) yang dimiliki pemilik dengan memilih satu lembar saham. Dan nilai buku dilihat
dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 9

e. Tujuan Penilaian Saham
Ada beberapa tujuan dari penilain saham yang dilakukan oleh investoe atau pemilik modal,
antara lain:
1. Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ atau dijual
akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan.
2. Untuk memberikan gambaran pada manajemen atas estimasi nilai saham suatu
perusahaan yang akan digunakan untuk rujukan manajemen sebagai pertimbangan
kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan.
3. Berguna untuk mencari harga wajar suatu saham.
4. Digunakan untuk membedakan nilai saham menjadi nilai buku, nilai pasar, dan nilai
intrinsik.
5. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan.

f. Contoh Kasus Investasi Saham
Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y
melaporkan laba bersih sebesar Rp 725.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp
205.000.000 selama tahun 2012. Berapakah jumlah penyesuaian yang akan dilakukan oleh
PT X terhadap investasinya pada saham PT Y dengan metode ekuitas?
Investasi dalam saham PT Y

4,000,000,000
4,000,000,00
0

Kas

Perhitungan :
dimisalkan 40% dari seluruh saham PT Y adalah Rp
4.000.000.000
Investasi dalam saham PT Y
290,000,000
Laba dari saham PT Y
290,000,000
Perhitungan :
40% (Rp 725.000.000) = Rp 290.000.000
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 10

Piutang deviden
Investasi dalam saham PT Y
Perhitungan :
40% (Rp 205.000.000) = Rp 82.000.000

82,000,000
82,000,000

Pada tanggal 2 Januari 2012, PT A membeli 25% saham yang beredar PT B. PT B
melaporkan rugi bersih sebesar Rp 250.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp
40.000.000 selama tahun 2012. Berapa jumlah penyesuaian yang aka dilakukan oleh PT A
terhadap investasinya pada saham PT B dengan metode ekuitas?
Investasi dalam saham PT B

2,500,000,000
2,500,000,00
0

Kas
Perhitungan :
Dimisalkan 25% dari seluruh saham PT B adalah Rp
2.500.000.000
Rugi dari saham PT B
62,500,000
Investasi dalam saham PT B
Perhitungan :
25% (Rp 250.000.000) = Rp 62.500.000
Piutang deviden
10,000,000
Investasi dalam saham PT B
Perhitungan :
25% (Rp 40.000.000) = Rp 10.000.000

62,500,000

10,000,000

Pada tanggal 1 Maret, PT Refa memperoleh 4.000 lembar dari 50.000 lembar saham biasa
yang beredar PT Refi seharga 40,5 ditambah biaya komisi sebesar Rp 150.000. Pada
Investasi dalam saham PT Refi
16,200,000
Biaya komisi
150,000
Kas
16,350,000
Perhitungan :
4.000 x 40,5 x 100% = Rp 16.200.000
Biaya komisi = Rp 150.000
Kas = Rp 16.350.000
Kas
7,324,000
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 11

Pendapatan deviden
7,000,000
Deviden saham
324,000
Perhitungan :
Rp 1.750 x 4.000 = Rp 7.000.000
2% (Rp 16.200.000) = Rp 324.000
Kas
5,195,000
Biaya Komisi
55,000
Investasi dalam saham PT Refi
4,050,000
Laba penjualan saham PT Refi
1,200,000
Perhitungan :
1.000 x 5.250 = Rp 5.250.000
1.000 x 4.050 = Rp 4.050.000
Laba = Rp 1.200.000
PT Merah memperoleh 70.000 lembar saham biasa PT Putih dengan total biaya Rp
1.960.000.000 sebagai investasi jangka panjang. PT Putih memiliki 280.000 lembar saham
Investasi dalam saham PT Putih
1,960,000,000
1,960,000,00
Kas
0
Investasi dalam saham PT Putih
750,000,000
Laba dari saham PT Putih
750,000,000
Perhitungan :
70.000/280.000 x 3.000.000.000 = Rp 750.000.000
Kas
266,000,000
Investasi dalam saham PT Putih
266,000,000
Perhitungan :
Rp 3.800 x 70.000 = Rp 266.000.000
PT Jasmine merupakan perusahaan yang menjual produk produk kecantikan dalam jumlah
grosir.
3 Jan'10 Membeli 4.000 lembar saham biasa yang beredar milik PT Mawar pada harga 55
ditambah biaya komisi dll Rp 480.000. PT Mawar memiliki 100.000 lembar saham
Investasi dalam saham PT Mawar
22,000,000
Kas
22,000,000
Perhitungan :
4.000 x 55.000 = Rp 22.000.000
2 Jul'10 Menerima deviden rutin Rp 1.250 per lembar dari PT Mawar
Kas
2,500,000
Pendapatan deviden
2,500,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
5 Des'10
Kas
2,900,000
Pendapatan deviden
2,900,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 12

Rp 100 x 4.000 = Rp 400.000
2 Jan'11 Memperoleh hak pengendali dari PT Melati dengan membeli 32.000 lembar
saham
seharga
540.000.000
langsung dari pendiri540,000,000
PT Melati. PT Melati memiliki
Investasi
dalamRp
saham
PT Melati
Kas
540,000,000
6 Jul'11 Menerima deviden tunai rutin Rp 1.250 per lembar dan deviden saham 4% dari PT
Mawar
Kas
11,300,000
Pendapatan deviden
2,500,000
Deviden saham
8,300,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.250 x 4.000 = Rp 2.500.000
4% x 4.000 x Rp 55.000 = Rp 8.800.000
23 Okt'11 Menjual 800 lembar saham PT Mawar Rp 68.000. Pialang mengurangi biaya
komisi dan lain lain Rp 140.000, dan membayar sisanya.
Kas
54,260,000
Biaya komisi
140,000
Investasi dalam saham PT Mawar
44,000,000
Laba penjualan saham PT Mawar
10,400,000
Perhitungan :
800 x Rp 68.000 = Rp 54.400.000
800 x Rp 55.000 = Rp 44.000.000
Laba = Rp 10.400000
10 Des'11 Menerima deviden dengan jumlah baru yaitu Rp 1.500 per lembar dari PT
Mawar
Kas
2,400,000
Pendapatan deviden
2,400,000
Perhitungan :
6/12 x Rp 1.500 x 3.200 = Rp 2.400.000
31 Des'11 Menerima deviden tunai sebesar Rp 38.000.000 dari PT Melati. PT Melati
melaporkan
laba bersih sebesar Rp 260.000.000 pada38,000,000
tahun 2011. Gunakan metode ekuitas.
Kas
Investasi dalam saham PT Melati
38,000,000
Investasi dalam saham PT Melati
65,000,000
Laba dari saham PT Melati
65,000,000
Perhitungan :
32.000/128.000 x Rp 260.000.000 = Rp 65.000.000

g. Pengertian Obligasi

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 13

Obligasi merupakan jenis investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan
untuk investasi obligasi relatif cukup besar untuk investor individu. Nilai obligasi yang
diperjual-belikan biasanya dalam satuan yang cukup besar, misalnya Rp. 5 Miliar. Masa
berlaku obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang menerbitkannya, umumnya
antara 5 sampai 10 tahun. Semakin pendek durasi obligasi berarti semakin kecil
pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga. Semakin panjang durasinya maka semakin
sensitif terhadap perubahan suku bunga. Anda dapat menjual obligasi yang Anda miliki
pada pihak lain di pasar sekunder sesuai dengan nilai atau harga pasar sebelum obligasi
tersebut jatuh tempo.
Perubahan harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga
dan persepsi terhadap resiko. Harga obligasi di pasar modal dapat lebih tinggi atau lebih
rendah dari nilai parinya. Berinvestasi pada obligasi tidak hanya memberikan keuntungan
dari pembayaran bunga tetap (kupon), tapi Anda juga memiliki peluang untuk
medapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual). Suatu obligasi
dapat diperjualbelikan setiap saat (sebelum jatuh tempo) dengan harga yang lebih atau
kurang dari nilai parinya, tergantung kondisi pasar. Siapa yang memiliki obligasi pada
saat jatuh tempo akan mendapatkan pembayaran kembali sejumlah nilai pari tersebut.
Harga-harga obligasi dapat berfluktuatif oleh karena beberapa hal, seperti : tingkat bunga
yang dibayar obligasi, tingkat kepastian pembayaran kembali atau kondisi ekonomi
secara keseluruhan terutama tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank.
Umumnya nilai kupon obligasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga
deposito, tetapi lebih rendah dari suku bunga pinjaman (kredit) bank. Harga obligasi akan
berfluktuasi, besarnya fluktuasi tergantung kepada permintaan, penawaran dan suku
bunga yang terjadi di pasar. Harga obligasi berkorelasi negative dengan tingkat suku
bunga. Faktor lain penurunan harga dari obligasi dapat berasal dari peningkatan resiko
perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Resiko gagal bayar pada sebuah
obligasi tercermin dalam peringkat (rating) dari obligasi tersebut.
Didalam prospektus yang disampaikan kepada para calon investor, disajikan
ringkasan fakta dan pertimbangan-pertimbangan penting. Misalnya tentang anggaran
dasar perusahaan, bidang usaha perusahaan termasuk mencantumkan jumlah nominal
obligasi dan tujuan penggunaanya. Data-data penting seperti laporan keuangan terbaru
dilampirkan secara utuh. Riwayat singkat emiten dan para pemegang saham, struktur
perusahaan, kegiatan dan prospek usaha. Pada bagian awal prospektus akan dituliskan
ringkasan penawaran umum yang akan menjelaskan identitas obligasi tersebut.

Pada umumnya, semakin panjang waktunya maka akan semakin tinggi tingkat
bunga yang ditawarkan untuk menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka waktu
investasi yang sangat panjang. Hubungan antara tingkat suku bunga yang dibayarkan
suatu obligasi (jangka pendek maupun jangka panjang) dengan tanggal atau tahun jatuh
temponya disebut kurva hasil (Yield Curve). Yield adalah apa yang sebenarnya investor
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 14

dapatkan dari hasil menananmkan uangnya pada obligasi. Kebanyakan kolom obligasi
menyatakan yield saat ini (current) dalam presentase. Para investor menggunakan current
yield untuk membandingkan nilai relatif suatu obligasi.
YTM (Yield To Maturity) adalah cara untuk memprediksi keuntungan dalam
suatu jangka waktu. YTM menghitung tingkat bunga obligasi yang dihubungkan dengan
harga, dengan selisih harga penjualan terhadap nilai pari, dengan tahun-tahun tersisa
hingga obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai YTM ditentukan oleh tiga hal yaitu jumlah
pembayaran yang diterima secara periodik, harga perolehan serta jangka waktu jatuh
tempo.
Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan ciri-ciri sebagai berikut :






Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah ditetapkan oleh
peminjam untuk melunasi hutangnya. Walaupun ada tanggal jatuh tempo yang tercantum dalam
suatu obligasi bukan berarti Anda harus memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo, karena
Anda dapat memperjualbelikannya pada pasar obligasi.
Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan dibayarkan kepada
Anda secara periodik. Tingkat bunga yang diberikan dapat tetap (bunga yang dibayarkan kepada
Anda adalah tetap setiap tahun) atau tingkat bunga mengambang (bunga yang dibayarkan akan
disesuaikan secara periodik).
Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang tertentu yang
dipinjamkan kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang akan menjadi pokok pinjaman.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, obligasi dapat dikeluarkan baik oleh perusahaan
maupun pemerintah.
Obligasi pemerintah memiliki tingkat keamanan tertinggi (savereign risk) karena
pemerintah memiliki kemampuan untuk membebankan pajak dan mencetak uang. Obligasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah biasa dikenal sebagai obligasi ritel /ORI.
Tapi ketika Anda hendak memutuskan untuk memilih obligasi perusahaan, pilihlah selalu
dari obligasi yang memiliki peringkat tertinggi terlebih dahulu. Peringkat ini mencerminkan
resiko kegagalan dalam membayar bunga atau pokok.

Peringkat AAA memiliki resiko paling rendah, lalu disusul AA, A, BBB dan seterusnya
sampai D yang menandakan bahwa obligasi tersebut sudah gagal bayar (wanprestasi). Selain
resiko kegagalan seperti di atas, ada beberapa resiko lagi yang terdapat dalam obligasi seperti :
resiko suku bunga, resiko kesempatan investasi kembali (re-investment risk) dan lain-lain.

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 15

a. Resiko suku bunga
Harga Obligasi bergerak berlawanan arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan suku
bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi turun. Misalkan Anda memiliki obligasi
pemerintah senilai Rp. 5.000.000,- dengan tingkat bunga 10%. Anda membeli obligasi tersebut
awal tahun 2005. Namun sejak tahun 2008 pemerintah menerbitkan obligasi baru dengan tingkat
bunga 15%. Bunga yang Anda terima tetap 10% sementara orang lain mendapatkan bunga yang
lebih tinggi dari hari ini yaitu 15%. Dengan demikian berapa harga yang akan pemodal tawarkan
kepada Anda sebagai pemegang obligasi tersebut ? Sudah tentu harganya akan lebih rendah dari
Rp. 5.000.000,- karena obligasi yang Anda miliki memberikan bunga yang lebih rendah dari
tingkat bunga obligasi di pasar. Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi
resiko suku bunga yang terdapat dalam obligasi tersebut karena fluktuasi suku bunga lebih tinggi
dalam jangka panjang.
b. Resiko inflasi
Resiko berikutnya adalah resiko inflasi. Anda harus memperhatikan kondisi ekonomi dari
waktu ke waktu untuk dapat mengamati pergerakan laju inflasi. Jika Anda melihat kemungkinan
akan naiknya inflasi, maka juallah obligasi yang Anda pegang secepatnya karena bila inflasi
meningkat maka suku bunga juga akan meningkat. Sebab jika Anda memegang obligasi yang
memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, Anda akan kehilangan daya beli dari bunga yang
Anda terima.
c. Resiko lainnya
Resiko lainnya adalah resiko kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) Anda
tidak dapat berharap kondisi investasi saat itu sama dengan ketika Anda membeli obligasi
tersebut pertama kali, khususnya bila Anda membeli obligasi untuk jangka panjang, karena
perubahan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pada saat Anda hendak
menginvestasikan kembali kupon-kupon dari obligasi tersebut. Dan ada juga beberapa jenis
obligasi yang memiliki fitur call, yang berarti perusahaan penerbit obligasi tersebut berhak untuk
membeli kembali (buy back) obligasi pada harga tertentu (call price) sebelum obligasi tersebut
jatuh tempo. Untuk obligasi yang berdenominasi mata uang asing (non-rupiah), gejolak fluktuasi
nilai tukar valuta asing terhadap rupiah menjadikan resiko ini harus diperhatikan dengan baik,
agar investasi Anda terlindung dari kerugian akibat selisih kurs.

h. Contoh Kasus Obligasi
PT. Inci Tbk pada tanggal 1 Januari 2008 membeli 500 lembar obligasi, bunga 7% per
tahun dengan nominal Rp.20.000 per lembar dari PT. Batra Tbk, dengan bunga efektif
rata-rata sebesar 8%. jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2013. Kupon bunga obligasi
dibayarkan tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Diminta:
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 16

a)
b)

Buatkan perhitungan pembelian obligasi dan jurnalnya ?
Buatkan tabel dan perhitungan Amortisasi obligasi dengan metode bunga efektif ?

a). Perhitungan dan Jurnal:
faktor Nilai tunai obligasi

= ____1____
(1 + 0,08)5

= 0,68058

faktor nilai tunai bunga obligasi = 1 - 0,68058
0.08

= 3,99271

Nilai tunai Obligasi = 0,68058 x Rp.10.000.000
= Rp 6.805.800
Nilai tunai bunga Obligasi = 3.99271 x (7% x 10.000.000) = Rp 2.794.897
Harga Perolehan Obligasi
= Rp 9.600.897
Jurnal:
Investasi Obligasi PT. Inci Tbk
Kas

Rp 9.600.897
Rp 9.600.897

b) Tabel Amortisasi
TABEL AKUMULASI DISAGIO OBLIGASI
Metode Bunga Efektif dengan tarif sebesar 8%
Tahun
Bunga
Bunga
Akumulasi
Efektif
Obligasi
Disagio
2008
2009
2010
2011
2012
Perhitungan
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011

768.056
773.500
779.380
785.730
792.590

700.000
700.000
700.000
700.000
700.000

= 12/12 x 8% x 9.600.697 = 768.056
= 12/12 x 8% x 9.668.753 = 773.500
= 12/12 x 8% x 9.742.253 = 779.380
= 12/12 x 8% x 9.821.633 = 785.730

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 17

68.056
73.500
79.380
85.730
92.590

Nilai Buku
Obligasi
9.600.697
9.668.753
9.742.253
9.821.633
9.907.363
10.000.000

Tahun 2012 = 12/12 x 8% x 9.907.363 = 792.590

BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan
kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang
dipergunakan adalah sebagai berikut:
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 18

1. Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai undervalued
(harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham
tersebut telah dimiliki.
2. Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai overvalued
(harganya terlalu mahal) dan karenanya seharusnya dijual.
3. Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan
berada dalam kondisi keseimbangan.
Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel
ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan
tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti laba perusahaan,dividen yang
dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.
b. Saran
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang adalah
tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat menemukan sinyal
untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis saham hanya ada
beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan
nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi empat jenis : harga
pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur
sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar
(harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan
mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua
asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus
berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.

DAFTAR PUSTAKA

* http://www.belajarinvestasi.net/saham/kamus-istilah-dalam-saham-glossary
* http://bisnistradingonline.blogspot.co.id/2010/03/karakter-tiap-saham-berbeda.html
* http://www.bisnisemas1.com/jenis-jenis-saham.htm
Investasi Saham Dan Obligasi

Page 19

* http://ihsansaidi.blogspot.co.id/2013/07/makalah-saham.html
* http://dksaragih.com/hukum/perusahaan/peralihan-hak-atas-saham/

Investasi Saham Dan Obligasi

Page 20