Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran La

Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Laba Rugi
Contoh:
Dari data-data berikut ini, susunlah anggaran laba rugi PT.Izath Sentosa untuk 3 bulan
yang berakhir pada 31 maret 2010
a.

Anggaran penjualan bulan januari, februari, maret adalah sbb:\

-

Januari

-

Februari : 700.000 unit dengan harga per unit Rp.200.000,-

-

Maret

: 600.000 unit dengan harga per unit Rp.200.000,: 700.000 unit dengan harga per unit Rp.250.000,-


b. Informasi dari anggaran produksi adalah sbb:
-

Persediaan barang jadi 1 januari 2010 adalah 37.500 unit dengan nilai persediaan awal
Rp.2.375.000.000,-

-

Persediaan akhir barang jadi setiap bulan adalah 10% dari penjualan tiap bulan

c.

Anggaran biaya produksi memperlihatkan data-data sbb:

-

Harga beli bahan baku sebesar Rp.20.000,-/unit

-


Upah tenaga kerja langsung sebesar Rp.10.000,-/unit

-

Biaya overhead produksi sebesar Rp.5.000,-/unit dan Rp.1.000.000.000,-

d. Asumsi arus biaya yang digunakan untuk persediaan barang dagang adalah metode rata-rata
e.

Berikut informasi tentang beban operasi yang diperoleh dari anggaran beban operasi:
Beban Operasi Variable

-

Beban penjualan : 2 % dari nilai penjualan tiap bulannya

-

Beban administrasi : 30% dari penjualan tiap bulannya

Beban Operasi Tetap

-

Beban penjualan Rp.1.260.000.000,-

-

Beban Administrasi Rp.1.500.000.000,-

Jawaban :
PT. BIAS CAHAYA
Anggaran Laba/Rugi
Untuk periode yg berakhir 31 maret 2010
435.000.000

Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Saldo Awal Persediaan Barang
jadi

Biaya Produksi
-

2.375.000.000

BBB
BTKL
BOP

Psd. Barang jadi tersedia dijual
Psd. Akhir Barang Jadi
Beban Pokok Penjualan

39.254.000.000
19.627.000.000
9.813.500.000
89.000.000.000
43.500.000.000
45.500.000.00
0

389.500.000.0
00

Laba Kotor yang Dianggarkan
Beban Operasi
-

Beban Penjualan
Beban Administrasi

9.960.000.000
1.630.500.000

Laba Sebelum Pajak Dianggarkan

Penyelesaian :

1.) Penjualan :Januari : 600.000 x 200.000 = 120.000.000.000
Februari : 700.000 x 200.000 = 140.000.000.000
Maret


: 700.000 x 250.000 = 175.000.000.000

Penjualan total :

435.000.000.000

2.) Persediaan akhir
Januari

= 60.000 x 100.000 = 12.000.000.000

Februari

= 70.000 x 100.000 = 14.000.000.000

Maret

= 70.000 x 125.000 = 17.500.000.000


Psd akhir

200.000 unit

Rp.43.500.000.000,-

11.590.500.00
0
377.909.500.0
00

3.) Unit yang diproduksi = Penjualan – Psd.Awal + Psd.Akhir
Unit yang diproduksi = 2.000.000 – 37.500 + 200.000
= 1.962.700 unit

4.) Biaya Produksi
BBB

:1.962.700 x 20.000 =39.254.000.000


BTKL : 1.962.700 x 10.000 =19.627.500.000
BOP

: 1.962.700 x 5.000 = 9.813.500.000

BOP

:

1.000.000.000+

Total biaya produksi

39.881.500.000

5.) Beban Penjualan
Januari : 120.000.000.000 x 2% = 2.400.000.000
Februari : 140.000.000.000 x 2% = 2.800.000.000
Maret


: 175.000.000.000 x 2% = 3.500.000.000+

Beban Penjualan Variabel

8.700.000.000

Beban Penjualan Tetap

1.260.000.000+

Total Beban Penjualan

9.960.000.000

6.) Beban Administrasi
Januari : 120.000.000.000 x 0,075% = 36.000.000
Februari : 140.000.000.000 x 0,075% = 42.000.000
Maret

: 175.000.000.000 x 0,075% = 52.000.000+


Beban Administrasi Variabel

130.500.000

Beban Administrasi Tetap

1.500.000.000+

Total Beban Administrasi

1.630.500.000