EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA MATERI HIMPUNAN DI MTs NURUL IHSAN

  

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP

EXCHANGE PADA MATERI HIMPUNAN DI

MTs NURUL IHSAN

  

Mutmainnah

MTs Nurul Ihsan Mrecah Tanah Merah

  

  

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya siswa dan guru selama proses pembelajaran

dikarenakan pusat pmbelajaran adalah guru itu sendiri. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga

respon siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa tidak tuntas. Salah satu cara mengatasi masalah

tersebut dengan menerapkan strategi pembelajaran group to group exchange.Penelitian ini dilakukan

dengan tujuan : (1) untuk mendeskripsikan kemampuan guru mengelola pembelajaran menggunakan

strategi pembelajaran group to group exchange (2) untuk mendekripsikan aktivitas siswa dalam

pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange (3) untuk mendekripsikan

respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange (4)

untuk mendekripsikan ketuntasan hasil belajar siswa setelah diajar dengan menggunakan strategi

pembelajaran group to group exchange.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptifkuantitatif. Metode

yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, angket dan tes. Hasil analisis data statistik deskriptif

menunjukkan, bahwa guru mampumengelola pembelajaran menggunakan strategi Group to Group

Exchange dengan hasil 3,71 berada dalam kategori sangat baik, Aktivitas siswa selama mengikuti

pelajaran aktif, Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata 3,03 yang termasuk pada kategori aktif. Respon

siswa sesudah pembelajaran dikatakan positif, karena rata-rata persentase respon positif seluruh siswa

mencapai 95%.Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai, karena persentase banyaknya siswa

mencapai 83%.

  Kata kunci: Efektivitas, Strategi pembelajaran Group to Group Exchange

Abstract

  

Based on this research are the less effective students and teachers during the learning process because

the center of teaching is the teacher itself. Students are less active in learning so that students 'responses

become passive and students' learning outcomes are not complete. One way to solve these problems by

applied the strategy of learning group to group exchange. This study was conducted with the aim of: (1)

to describe the ability of teachers to manage learning using group-to-group exchange strategy (2) to

describe the student activity in learning using group-to-group exchange strategy (3) to describe the

student's response to learning using the strategy Group to group exchange (4) to describe the result of

students' learning after being taught using group to group exchange strategy. This research used

descriptive quantitative research. The method is used observation, questionnaires and tests.The result of

analysis data statistic descriptive show that, the teachers can manage Group to Group Exchange

Learning which the result 3,71 in best category. Student activities during active lessons. This is indicated

by an average of 3,03 which is included in the active category. Student response after learning is said to

be positive, because the average percentage of positive responses across students reaches 95%. Students’

learning completeness in the classical achieved because the percentage of the number of student reached

83%.

  Keywords: Effectiveness , Learning strategy Group to Group Exchange.

  memenuhi kebutuhan dan perubahan

  PENDAHULUAN

  dalam dirinya (Susilo, 2013).Dalam Belajar merupakan suatu peristiwa peroses belajar mengajar terdiri dari dan tindakan sehari-hari.Belajar beberapa komponen.Beberapa merupakan kegiatan yang tidak diantaranya siswa, guru, lingkungan dan terpisahkan dari manusia agar dapat Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

  lain sebagainya. Dalam proses belajar mengajar guru dan siswa mempunyai peranan penting.

  Guru sebagai pendidik yang profesional harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membuat siswa aktif, produktif dan afektif. Guru harus memahami berbagai aktivitas dan karakteristik setiap siswa. Sehingga dapat memudahkan guru dalam menghadapi masalah yang sering dialami siswa di kelas.

  Menurut penelitian Hasan (2017) respon siswa dalam menyelesaikan masalah cenderung berada dalam 3 level, diantaranya multi struktural, rasional dan extended abstrak. Oleh karena itu guru harus memperhatikan respon siswa. Sering sekali dalam proses pembelajaran guru menemukan siswa berbicara dengan temannya, tidak mendengarkan penjelasan guru, dan sering tidak percaya diri untuk mengerjakan soal matematika di depan kelas. Hal tersebut terjadi karena siswa belum mengetahui pentingnya belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari.Matematika merupakan salah satu ilmu yang penting dan bisa digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

  Sebagai ilmu dasar matematika digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari, sehingga membutuhkan suatu upaya dalam pembelajaran matematika agar terlaksana secara optimal (Kusumaningtyas, 2016). Oleh sebab itu, matematika sangat penting untuk dikuasai.Namun pada kenyataanya banyak siswa yang kurang efektif belajar matematika, sebagian siswa saat pembelajaran matematika di kelas hanya diam dan terlihat pasif. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian guru matematika untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat agar matematika menjadi menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Belajar siswa dapat menyenangkan dan aktif melalui penerepan strategi pembelajaran aktif.

  Strategi pembelajaran group to

  group exchange adalah salah satu strategi

  belajar aktif dimana siswa dituntut untuk berpikir dan bekerja sama untuk menentukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang dimiliki sebelumnya. Strategi ini merupakan perpaduan metode diskusi, tanya jawab dan mengajar teman sebaya. Tugas yang diberikan kepada setiap kelompok siswa berbeda. Masing- masing kelompok "mengajar" apa yang telah dipelajari untuk sisa kelas (Silberman : 2011). Strategi ini untuk mengetahui pemahaman dan mengaktifkan siswa dalam pelajaran matematika. Strategi ini cocok untuk mengefektifkan proses belajar matematika di kelas karena siswa diikut sertakan dalam pembelajaran tidak hanya duduk pasif. siswa lebih dominan bekerja aktif ketimbang guru. Guru hanya mengawasi masing-masing kelompok, dapat menimbulkan rasa kompetitif yang sehat. Selain itu juga dapat mengembangkan musyawarah dan tanggung jawab.

  Hasil studi pendahuluan di MTs Nurul Ihsan, diperoleh bahwa peroses belajar mengajar matematika tidak efektif, hal ini dibuktikan dalam proses belajar mengajar guru tidak melibatkan siswa secara langsung sehingga siswa berbicara sendiri, tidak termotivasi untuk belajar matematika, siswa tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dan tidak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Akibatnya, ketika diberikan tes banyak siswa yang tidak tuntas baik itu tuntas secara individu maupun secara klasikal.

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

  Aktivitas siswa dalam pembelajaran aktif.

  1. Metode Observasi (Pengamatan) Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan data aktivitas siswa. Lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran diberikan kepada satu orang pengamat (observer I) dan lembar observasi aktifitas siswa diberikan kepada dua orang pengamat yang lain (observer II dan observer III).

  Sesuai dengan instrumen penelitian, maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar sesudah proses pembelajaran, kemampuan guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan respon siswa dalam pembelajaran. Untuk memperoleh data-data tersebut digunakan beberapa metode yaitu :

  Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuantitatif yaitu berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif(Sugiyono, 2015).

  METODE

  Maka dari itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Efektivitas Strategi Pembelajaran Group to Group Exchange pada Materi Himpunan Kelas VII MTs Nurul Ihsan”.

  meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP. Rosmaini (2011) menyimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran GGE pada proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

  Exchange (GGE) efektif dalam

  Menurut Purwati, dkk (2015)metode pembelajaran aktif tipe Group to Group

  Hasil belajar siswa tuntas secara klasikal.

  Respon positif siswa dalam pembelajaran d.

  c.

  b.

  Melalui strategi pembelajaran

  Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran baik.

  Efektivitas pembelajaran dapat di tentukan oleh 4 indikator, antara lain: a.

  Menurut Noto (2011) Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menekankan pada bagaimana agar peserta didik mampu belajar cara belajar (learning how to learn ), Melalui kreatifitas guru, pembelajaran di kelas menjadi sebuah aktivitas/keaktifan yang menyenangkan (joyfull learning).

  5) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan potensinya.

  4) Menumbuhkan sifat ketergantungan positif.

  3) Menghormati pandangan atau tanggapan siswa lain.

  2) Bermusyawarah dan bertanggung jawab.

  1) Membiasakan siswa untuk bekerja sama.

  Keunggulan dari strategi pembelajaran Group to Group Exchange menurut Dewi (2014)

  diharapkan lebih termotivasi dan membantu siswa berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga meningkatkan hasil belajar, sehingga tujuan pembelajaran matematika akan tercapai secara optimal.

  Group to Group Exchange ini, siswa

  2. Metode Angket

   3,50 Baik

  (Susilo, 2013) Keterangan :

  3,50  Rata- rata

  

  4,00 Sangat baik

  Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif jika rata- rata skor hasil pengamatan jumlah aspek yang diamati berada pada kategori baik atau sangat baik.

  2. Analisis Data Aktivitas Siswa Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dianalisis dengan menggunakan skor rata-rata. Untuk menganalisis data aktivitas tiap siswa dalam pembelajaran diambil dari nilai rata-rata skor penilaian aspek dikonversikan sebagai berikut:

  n x RSP

   

  RSP : Rata-rata skor penilaian

  x: skor penilaian n : banyaknya aspek penilaian. Adapun rata-rata kategori nilai rata-rata aktifitas siswa adalah sebagai berikut (Susilo, 2013) :

  Tabel 3. 1 Rata-rata kategori aktivitas siswa Rata-rata Kategori

  1,00

  Tidak aktif 1,50

  • – 1,49
  • – 2,49

  Kurang aktif 2,50 – 3,49 Aktif 3,50

  Sangat aktif Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila skor yang diperoleh siswa berada pada kategori aktif dan sangat aktif (Susilo, 2013)

  • – 4,00

  3. Analisis data respon siswa Data tentang respon siswa yang diperoleh melalui hasil angket dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan persentase.Persentase data angket yang diperoleh dihitung berdasarkan skala Guttman.Jawaban diberi skor tertinggi satu dan terendah nol (Sugiyono, 2015).

  Tidak baik 2,50  Rata- rata

  Rata- rata  2,50

  Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif.Stastistik deskriptif yang dipakai adalah dengan skor rata-rata. Rumus:

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

  Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan strategi group to group exchange. Data diperoleh dengan cara memberikan angket kepada siswa pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan instrumen angket respon siswa. Siswa memberikan tanda check list

  (√) pada baris yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dan kolom yang sesuai dengan respon siswa.

  3. Metode Tes Metode Tes digunakan untuk mengetahui tentang hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan strategi group to group exchange pada materi himpunan.

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

  1. Analisis Data Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

  Jumlah tan pengama aspek guru diperoleh yang skor Skor rata rata

  

   

  Adapun pendeskripsian skor rata- rata Tingkat Kemampuan Guru (TKG) adalah sebagai berikut: (Susilo, 2013)

  Rata-rata Kategori

  1,00

  

  Rata- rata  1,50

  Sangat tidak baik 1,50

  Persentase dari setiap respon siswa dihitung dengan rumus :

  Rs Hasil Pengamatan Guru

  Pr   100 %

  S Dalam Mengelola

  Keterangan :

  Pembelajaran

  Pr= Persentase banyak siswa yang

  4,5

  memberikan respon terhadap kategori

  A1

  yang ditanyakan dalam angket

  4 A2

  Rs = Banyak siswa yang memberikan respon terhadap setiap kategori yang

  A3 3,5

  ditanyakan dalam angket

  B1

  S = Banyak siswa yang menjadi

  3 B2

  responden

  2,5

  Sedangkan rata-rata persentase

  B3 r

  respon siswa dihitung dgn rumus :

  B4 Sko

  2 Rata rata persentase respon siswa  

  B5 skor yang diperoleh siswa

  1,5  100 %

  B6 jumlah skor maksimum

  1 B7

  Jadi respon siswa dikatakan positif terhadap komponen pembelajaran

  C1 0,5

  tersebut jika rata-rata persentase respon

  C2 positif siswa  80%.

D1 A1 A3 B2 B4 B6 C1 D1 4.

  E1

  Analisis data hasil belajar siswa

  Aspek yang dinilai

  Analisis data hasil belajar bertujuan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa.Data yang

Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil

  dianalisis adalah skor tes. Data hasil

  Kemamapuan Guru Mengelola

  belajar siswa dianalisis menggunakan

  Pembelajaran

  rumus :

  ketuntasan klasikal

  Keterangan

  jumlah siswa yang tuntas (Pendahuluan) 100 % 

  A1 : Mengingatkan kembali materi

  jumlah siswa keseluruha n sebelumnya.

  Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya A2 : Memotivasi siswa jika hasil belajar yang diperoleh minimal A3 : Menyampaikan tujuan

  70% dari skor toal. Selanjutnya dikatakan pembelajaran tuntas secara klasikal jika 80% siswa

  (Kegiatan Inti) tuntas belajarnya (Pujiati, 2008). B1 : Guru menyampaikan informasi dengan singkat dan

BAHSAN UTAMA

  menyampaikan materi 1. Hasil dan Analisis Data Kemampuan

  B2 : Membentuk kelompok siswa untuk Guru Mengelola Pembelajaran berdiskusi dan tanya jawab Menggunakan Strategi Group to

  B3 : Membagikan LKK (Lembar Kerja

  Group Exchange

  Kelompok) Hasil analisis data kemampuan

  B4 : Guru memerintahkan siswa untuk guru dalam mengelola pembelajaran mempelajari dan mengerjakan menggunakan strategi pembelajaran soal-soal dalam LKK dengan

  Group to Group Exchange adalah

  kelompok masing-masing sesuai sebagai berikut.

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

  Keterangan : 1.

  Persentase Aktivitas Siswa

  Menyimak seluruh informasi yang disampaikan oleh guru. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3,17 atau 13% 2. Tidak berbicara dengan teman dalam kelompok kecuali membahas bahan pelajaran. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 2,89 atau 12% 3. Bertanya atau memberi tanggapan terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3,05 atau 13%.

  4. Bekerjasama dengan teman pada saat mengerjakan tugas kelompok.

  Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3,28 atau 14%

  5. Mengajukan pendapat pada saat diskusi kelompok. Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan pada analisis data

  13% 12% 13% 14%

  12% 12% 12% 12%

  1

Gambar 4.2 Persentase Aktivitas Siswa

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

2. Hasil dan Analisis Data Pengamatan

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

  pembagian tugas yang telah diberikan guru B5 : Kemampuan membimbing siswa untuk menyelesaikan permasalahan B6 : Guru menentukan siswa yang akan menjadi juru bicara dari masing- masing topik yang berbeda dan guru memerintahkan perwakilan juru bicara dari tiap kelompok untuk presentasi

  10 ) 4 (

  B7 : Kemampuan mendorong siswa untuk bertanya, mengeluarkan pendapat atau menjawab pertanyaan

  (Penutup) C1 : Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari C2 : Kemampuan menutup pelajaran D1 : Suasana Pembelajaran E1 : Pengelolaan Waktu 71 ,

  3

  14

  52

  14 )

  4 3 ( tan

Gambar 4.3 berikut merupakan persentase hasil dan analisis yang

   

       

  pengama apek jumlah guru diperoleh yang skor Skor rata rata

  Berdasarkan hasil analisis data dan dikonversi dengan tabel rata-rata kemampuan guru dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran group to

  group exchange di kelas VII MTs Nurul

  Ihsan, ditinjau dari aktivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran dikatakan efektif, karena rata-rata setiap aspek pengamatan berada dalam kategori baik dan sangat baik serta rata-rata semua aspek pengamatan berada pada kategori sangat baik yaitu 3,71.

  Aktivitas Siswa

  dilakukan terhadap siswa kelas VII MTs Nurul Ihsan. aktivitas siswa diperoleh rata-rata 3 siswa memberikan respon positif atau 12% terhadap pembelajaran matematika

  6. menggunakan strategi pembelajaran

  Melaksanakan diskusi kelompok sampai batas waktu yang ditentukan. group to group exchange pada materi Setelah dihitung menggunakan himpunan kelas VII MTs Nurul Ihsan dan rumus yang telah ditentukan pada sebanyak 5% siswa memberikan respon analisis data aktivitas siswa negatif. Respon siswa yang positif akan diperoleh rata-rata 3 atau 12%. memberikan dampak langsung terhadap

  7. terciptanya proses pembelajaran yang

  Membuat atau memberikan pendapat tentang kesimpulan materi yang telah kondusif dan menyenangkan. diberikan. Setelah dihitung 4.

  Hasil dan Analisis Data Hasil Belajar menggunakan rumus yang telah Siswa ditentukan pada analisis data Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai aktivitas siswa diperoleh rata-rata hasil dan analisis pengamatan yang 2,89 atau 12%. dilakukan terhadap siswa, maka

  8. kesimpulan atau persentase terhadap masing-masing Mencatat rangkuman materi yang diberikan. penilaian diperoleh sebagaimana terlihat

  Setelah dihitung menggunakan pada gambar 4.7 berikut. rumus yang telah ditentukan pada

  Persentase Ketuntasan THB Siswa

  analisis data aktivitas siswa

  Kelas VII MTs Nurul Ihsan Tahun

  diperoleh rata-rata 3 atau 12%. Ajaran 2016-2017

  x

  RSPn 17%

  24 ,

  28 

  8 3 ,

  03 

  Tuntas

  Berdasarkan gambar 4.3 di atas,

  83% Tidak Tuntas

  dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran group to group exchange di kelas VII MTs Nurul Ihsan, ditinjau dari aktivitas siswa dikatakan efektif, karena rata-rata skor dari setiap aspek aktif dan rata-rata skor klasikal pengamatan berada dalam kategori aktif yaitu 3,03.

Gambar 4.7 Persentase Ketuntasan 3.

  Hasil dan Analisi DataAngket Respon

  THB Siswa Kelas VII MTs Nurul

  Siswa

  Ihsan Tahun Ajaran 2016-2017

  Dari hasil angket respon siswa setelah mengikuti pelajaran menggunakan Berdasarkan gambar 4.7, maka strategi pembelajaran group to group dapat disimpulkan bahwa dari 18 siswa

  exchange dan dianalisis maka di peroleh

  ada 3 orang yang tidak tuntas dan 15 persentase angket respon siswa siswa tuntas, dengan jumlah persentase siswa yang tuntas yaitu 83%. Hal ini

  Berdasarkan gambar 4.5 di atas membuktikan bahwa strategi menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran group to group exchange pembelajaran group to group exchange pada materi himpunan kelas VII MTs pada materi himpunan kelas VII MTs

  Nurul Ihsan, ditinjau dari hasil belajar Nurul Ihsan efektif karena sebanyak 95% siswa dikatakan efektif, karena jumlah

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

  1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran efektif, karena skor rata-rata yang diperoleh berada pada kategori sangat baik.

  PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, II (1), 1-

  IPS Siswa Kelas IV SD Gugus II Tampaksirinng. e-Jurnal Mimbar

  (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Group To Group Exchange Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar

  DAFTAR PUSTAKA Dewi, E. Y., Wiyasa, & Semara, P.

  Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran group to group exchange peneliti menyarankan bagi para guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran yang kreatif yaitu salah satunya dengan menggunakan strategi pembelajaran group to group exchange supaya suasana pembelajaran lebih aktif, efektif, efisien dan menyenangkan dan bagi lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan pembelajaran dengan berbagai macam model, strategi, pendekatan dan metode dalam pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.

  3. Respon siswa terhadap pembelajaran efektif karena rata-rata persentase respon positif lebih dari 80% 4. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai karena persentase banyaknya siswa yang tuntas lebih dari 80%.

  2. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran efektif karena rata-rata skor klasikal berada pada kategori aktif.

  Berdasarkan hasil analisis dalam data yang diperoleh dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Group to Group Exchange efektif digunakan pada materi Himpunan di kelas VII MTs Nurul Ihsan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil analisis sebagai berikut:

  persentase siswa yang tuntas lebih dari 80%.

  PENUTUP

  4. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal tercapai, karena persentase banyaknya siswa mencapai 83%.

  3. Respon siswa sesudah pembelajaran dikatakan positif, karena rata-rata persentase respon positif seluruh siswa mencapai 95%.

  mengajukan pendapat pada saat diskusi kelompok dengan skor rata- rata 3 atau 12%. Setelah dianalisis dari 8 indikator yang ditentukan maka rata-rata dari setiap pengamatan berada pada kategori aktif yaitu 3,03.

  exchange yaitu pada indikator 5 yaitu

  2. Aktivitas siswa selama pembelajaran efektif karena dari 8 indikator yang ditntukan sudah termasuk aktif dan skor yang paling rendah dari 8 indikator yang ditentukan yaitu pada indikator 2 yakni tidak berbicara dengan teman dalam kelompok kecuali membahs bahan pelajaran dengan nilai rata-rata 2,89 atau 12%, indikator 7 yaitu membuat atau memberikan pendapat tentang kesimpulan materi yang telah diberikan dengan skor rata-rata 2,89 atau 12% dan yang berkaitan dengan kelemahan mengunakan strategi pembelajaran group to group

  1. Kemampuan Guru dalam mengelola pembelajaran efektif. Karena rata-rata skor hasil pengamatan mencapai 3,71 yang berarti berada dalam kategori sangat baik.

  Berdasarkan hasil analisis pembelajaran Group to Group Exchange diperoleh hasil sebagai berikut.

  12. Hasan, B. (2017). Karakteristik Respon

  Biografi Penulis

  Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Berdasarkan Taksonomi Mutmainnah S.Pd SOLO. JINoP (Jurnal Inovasi Penulis adalah guru matematika MTs Pembelajaran) , 3(1). Nurul Ihsan Mrecah Tanah Merah.

  Pendidikan terakhir penulis adalah Kusumaningtyas, W. (2016). Efektivitas Program Sarjana (S1) Pendidikan

  Metode Inquiry Terhadap Hasil Matematika STKIP PGRI Bangkalan, Belajar Matematika Siswa. Jurnal lulus tahun 2017.

  E-DuMath, II (1), 102-108.

  Noto, M. S. (2011). Efektivitas Pembelajaran Matematika Model Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) Kelas VII SMP Islam Pekalongan Tahun 2009/2010 Materi Segi Empat.

  Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, XX (2), 1-13.

  Pujiati, I. (2008). Peningkatan Motivasi Dan Ketuntasa Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jurnal Ilmiah Kependidikan, I (1), 1-20.

  Silberman. (2011). Active Learning 101

  Cara Belajar Siswa Aktif Cetakan

  IV (Edisi Revisi). Bandung: Nusa Media, Nuansa.

  Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif & RND.

  Bandung: Alfabeta. Susilo, F. A. (2013). Peningkatan

  Efektivitas Pada Proses Pembelajaran. MATHEdunesa, II (1), 1-9.

   Mutmainnah: Efektivitas Pembelajaran Group To Axchange .....................

Dokumen yang terkait

PEMUJAAN IDA BHATARA RATU GEDE DI PURA JATI DESA PAKRAMAN KERANJANGAN DESA MANUKAYA KECAMATAN TAMPAKSIRING

0 0 5

UPACARA NGABEN NINGKEB DI BANJAR KEBON DESA PAKRAMAN BLAHBATUH KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR (Kajian Filosofis) Oleh Ni Luh Putu Yulia Sukma Yanti Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar yuliasukma_yantiyahoo.co.id Abstract - UPACARA NGABEN NINGKEB

0 0 7

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII MTS NURUL HUDA

1 1 10

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI TIPE TALKING STICK (TONGKAT BERBICARA) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 07 BANGKALAN PADA MATERI PECAHAN Munifah Guru SDN Martajasah Bangkalan Email:

0 0 10

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 1 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SDN 1 TATURA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT Hamsinah Abstrak: Masalah yang dikaji dalam PTK ini adalah Apa

0 2 9

View of UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA FUNGSI EKSPONENSIAL DAN LOGARITMA

0 0 5

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 TATURA PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI METODE KERJA KELOMPOK Arlina Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa

0 0 11

PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN GEOMETRI BIDANG DATAR MELALUI PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGASI PADA SISWA KELAS X-MIA.6 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20142015 Abdur Rachman Abstrak: Penerapan metode Group Investi

0 1 5

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA MATA KULIAH KALKULUS DIFFERENSIAL

0 0 13