BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH - BAB II RPJMD

  

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Daerah memiliki tiga unsur meliputi wilayah, penduduk dan pemerintahan. Kondisi daerah tergambarkan dari ketiga unsur tersebut.

  • letak geografis = 107 52’ – 108 36’ BT dan 06 15’ – 06 40’ LS
  • Luas wilayah = 204.011 Ha - Panjang pantai = 114 Km - kemiringan tanah = 0 – 2 %
  • Luas sawah = 118.211 Ha (57,94 % dari luas Kabupaten Indram
  • Jumlah Penduduk (2009) = 1.744.897 jiwa (455.889 KK)
  • jumlah laki-laki = 888.579 jiwa - jumlah perempuan = 856.318 jiwa.
  • Sex rasio =103,77
  • Laju pertumbuhan penduduk = 0,70%
  • 2<>Kepadatan penduduk = 855 jiwa/ Km - Angka Kemiskinan =17,91%
  • Angka Pengangguran =11
  • Kabupaten Indramayu terdiri dari 31 Kecamatan, 310 desa dan 8 kelurahan.
  • Organisasi perangkat daerah = 2

  Sekretariat, 7 Badan, 15 Dinas, 2 Kantor, 31 Kantor Kecamatan dan 8 Kantor Kelurahan

  • jumlah pegawai negeri = 15.604 orang

  2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

  a. Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Indramayu mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur regional yang menghubungkan antara Ibukota Provinsi Jawa Barat, yaitu

  Bandung dan Ibukota Jakarta. Secara geografis, Kabupaten Indramayu berada pada posisi 107 52’ – 108 36’ BT dan 06 15’ – 06 40’ LS dengan luas wilayah Kabupaten Indramayu seluas kurang lebih 204.011 Ha, dengan panjang pantai kurang lebih 114 Km yang membentang sepanjang pantai utara Laut Jawa antara Kabupaten Cirebon – Kabupaten Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai merupakan kewenangan Kabupaten, dan secara administratif berbatasan :

  Sebelah Utara : Laut Jawa  Sebelah Selatan : Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Cirebon  Sebelah Barat : Kabupaten Subang  Sebelah Timur : Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon

   Perkembangan wilayah administrasi di Kabupaten Indramayu sampai dengan tahun 2011 terdiri dari 31 kecamatan, 310 desa dan 8 kelurahan. Adapun beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan laut di sepanjang pesisir pantai utara Indramayu sejumlah 11 wilayah kecamatan dengan jumlah wilayah desa sebanyak 37 desa. Untuk mengetahui peta wilayah administrasi Kabupaten Indramayu dapat di lihat pada Gambar 2.1

  b. Topografi Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan dataran atau daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 – 2 % yang mengakibatkan bila curah hujan tinggi, genangan air akan muncul di daerah-daerah tertentu. Kisaran ketinggian Wilayah Kabupaten Indramayu berada pada ketinggian 0-100 m di atas permukaan air laut. Bagian utara memiliki dataran rendah dan semakin tinggi ke arah selatan. Secara garis besar topografi Kabupaten Indramayu dapat dibagi atas 3 (tiga) kelompok, yaitu :

  1. Ketinggian antara 0-7 m di atas permukaan laut (dpl), meliputi : wilayah Kecamatan Anjatan, Sukra, Patrol, Kandanghaur, Losarang, Sindang, Lohbener, Arahan, Cantigi, Pasekan, Indramayu, Balongan, Sliyeg, Juntinyuat, Karangampel, Kedokanbunder dan wilayah Kecamatan Krangkeng.

  2. Ketinggian antara 7- 25 m dpl, meliputi : wilayah Kecamatan Bongas, Kroya, Gabuswetan, sebagian wilayah Kecamatan Anjatan, Lelea, Terisi, Widasari, Jatibarang, Kertasmaya, Cikedung, Sukgumiwang, Tukdana dan Bangodua.

  3. Ketinggian antara 25-100 m dpl, meliputi : sebagian wilayah Kecamatan

  Cikedung, Terisi, Kroya, Haurgeulis dan keselurahan wilayah Kecamatan Gantar.

  c. Geologi Wilayah Kabupaten Indramayu merupakan dataran rendah dan daerah endapan di bagian Timur Laut Provinsi Jawa Barat. Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Indramayu terdiri dari :

  Aluvial hadromorf.  Aluvial kelabu tua.  Asosiasi aluvial – kelabu dan aluvial – cokelat kelabu.  Asosiasi glie humus rendah dan aluvial kelabu.

   Regosal kelabu.  Grumusal kelabu.  Kompleks grumusal dan mediteran.  Asosiasi latosol – cokelat dan regosol – kelabu.

  

  Asosiasi latosol – merah, latosol cokelat kemerahan dan laterit.  Asosiasi podsolik – kuning dan hidromorf kelabu.  Batuan yang ada di Kabupaten Indramayu terutama disusun oleh endapan aluvium dan beberapa satuan batuan yang tersusun dari tua ke muda berdasarkan umur geologi berikut ini :

  Satuan batu lempung serpihan.  Satuan batu lempung.

   Satuan batu pasir.  Satuan konglomerat dan batu pasir tufaan.  Endapan hasil gunungapi muda dan tak teruraikan.  Endapan aluvium.

   Sedangkan endapan aluvium tersebut terbagi menjadi :  Endapan pantai.  Endapan pematang pantai.  Endapan limpah banjir.

   Endapan delta.  Endapan sungai tua. 

  d. Hidrologi Berdasarkan kondisi geografis dan fisiografi wilayah yang merupakan dataran rendah dan pantai serta berada pada bagian hilir daerah aliran sungai yang besar, yaitu DAS Cimanuk dan DAS Cipunagara serta SWS Citarum dan SWS Cimanuk- Cisanggarung. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat sebagai daerah sentra pertanian dan merupakan daerah penyangga pengadaan stok pangan Provinsi dan Nasional.

  Daerah Aliran Sungai (DAS)  Wilayah Kabupaten Indramayu memiliki 14 aliran sungai yang mengalir ke arah utara yaitu ke Laut Utara Jawa dan sungai yang tergolong besar adalah Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas, Sungai Cipunegara, Sungai Cilalanang, Sungai Kumpulkuista, Sungai Pamengkang dan Sungai Cimanis.

  Satuan Wilayah Sungai (SWS)  SWS Citarum di wilayah pantai Jawa Barat bagian utara merupakan bagian dari SWS Citarum Hilir yang mempunyai luas 6.154 km² (sekitar 30% dari luas SWS Citarum). SWS Kabupaten Indramayu mempunyai luas 648 km². Aliran rata- rata di bagian hilir mencapai 13,0 milyar m³/tahun yang dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, industri dan sebagainya. SWS Cimanuk termasuk wilayah kewenangan Provinsi Jawa Barat dan mempunyai luas 4.325 km². Wilayah Kabupaten Indramayu termasuk kedalam SWS Cimanuk dengan luas 1.238 km². Potensi aliran rata-rata mencapai kapasitas sebesar 4,0 milyar m³/tahun.

  Potensi Sumber Air

   Wilayah Kabupaten Indramayu yang memiliki kemampuan sebagai lahan mata air di wilayah bagian selatan Kecamatan Haurgeulis dan Cikedung dan sebagian besar di Wilayah Kabupaten Indramayu mempunyai zona lahan air tanah bebas (zona air tanah dangkal), sedangkan kemampuan lahan hidrologi pantai sangat mempengaruhi tata air dengan fungsi penahan intrusi air laut dan abrasi pantai. Kawasan pantai terdapat di sepanjang pantai timur dan utara Indramayu termasuk sebagian Kecamatan Krangkeng, Juntinyuat, Balongan, Indramayu, Pasekan, Cantigi, Losarang, Karangampel, Kandanghaur, Patrol dan Sukra. Kemampuan hidrologi pantai ini dibagi dua zona yaitu zona pantai dan zona rawa. Air tanah tawar dapat diperoleh dengan cara membuat sumur bor dalam yang selanjutnya akan memancarkan air tanah tawar. Daerah Kedungdawa- Kedokan-Gabus-Cibereng-Losarang, merupakan akumulasi air tanah dalam tawar yang cukup besar, serta juga di sekitar Jatibarang-Krasak-Kaplongan- Jengkok. Kualitas air tanah tertekan umumnya cukup baik, air bening, pH berkisar antara 6,43 – 8,53. kandungan Cl di bagian selatan jalur jalan provinsi umumnya rendah yaitu antara 11,2 – 582,6 mg/l. Beberapa air tanah dangkal yang diambil di Desa Lohbener, Juntinyuat, Sindang dan Krangkeng menunjukkan kandungan Cl cukup tinggi antara 603-3.120 mg/l, bahkan mencapai 111,0 mg/l yaitu Desa Krangkeng. e. Klimatologi Keadaan iklim dan cuaca di Kabupaten Indramayu dapat diuraikan sebagai berikut:

   Curah hujan rata-rata per bulannya adalah 200,08 mm dan rata-rata hari hujan per bulannya 3,25 hari.  Tipe iklim di Kabupaten Indramayu menurut klasifikasi Schmid &amp; Ferguson termasuk Iklim Tipe D atau iklim sedang.  Suhu udara harian berkisar antara 27 – 34

  C, dengan suhu tertinggi 30 C dan yang terendah 18 C.  Kelembaban udara berkisar 70-80%.

   Curah hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm dengan jumlah hari hujan 75 hari. Curah hujan minimum adalah 47 mm yang terjadi pada bulan Desember, sedangkan curah hujan maksimum adalah 6.024 mm yang terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan tertinggi meliputi Kecamatan Anjatan berkisar 1.869 mm/tahun, Kecamatan Haurgelis berkisar 1.865 mm/tahun. Hari hujan terbanyak adalah Kecamatan Cikedung dan Gabuswetan yaitu sebanyak 94 hari hujan/tahun.

   Angin Barat dan Timur bertiup bergantian setiap 5-6 bulan sekali. Angin Barat bertiup bulan Desember sampai April sedangkan angin TImur bertiup bulan Mei sampai Nopember. Selama periode 14 tahun (1980- 1993), angin umumnya berasal dari barat laut (29,35%), timur laut (22,01%) dan utara (18,32%).

   Kecepatan angin di wilayah pesisir Indramayu umumnya (41,35%) bertiup dengan kisaran 3-5 m/det, sedangkan (0,62%) kecepatan angin sangat lemah yaitu &lt; 1m/det yang dapat diklasifikasikan pada kondisi teduh.

  f. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan Kabupaten Indramayu didominasi oleh lahan tidak terbangun seperti hutan, hutan bakau, sawah, kebun, ladang, belukar, kolam,

  Persawahan terbagi menjadi sawah irigasi teknis, semi teknis, sederhana, pompanisasi dan sawah tadah hujan dengan luas 118.211 Ha setara dengan 57,94 % dari luas Kabupaten Indramayu.

  Sedangkan kawasan terbangun (permukiman) dengan luas keseluruhan mencapai 21.368,07 Ha sekitar 10,5 % dari luas Kabupaten Indramayu. Untuk lebih jelas mengenai data dan peta penggunaan lahan di Kabupaten Indramayu tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.2 di bawah ini.

  2 Gantar -

  27.23

  25 Arahan - - 46.09 - 2.458 - -

  

26 Losarang - - 316.62 2.232.79 5.301 417 498.75

  27 Kandanghaur - - 137.02 99.54 6.478 - -

  28 Bongas - - 39.81 - 4.232 - -

  29 Anjatan - - 72.23 - 6.397 200

  85.13

  30 Sukra - - 37.52 118.82 4.005 - -

  31 Patrol - -

  

13.54

33.70 3.609 - -

Total 15.426.85 759.21 2.419.35 3.787.01 108.020 10.191 8.145.37

  Sumber : Sumber : Indramayu Dalam Angka 2009 &amp; Hasil Perhitungan Tahun 2010 Tabel Lanjutan

  No Kecamatan Guna Lahan Ladang RTH Belukar TK Permukiman Jl KA Jl. Nas. Jl. Prov.

  1 Haurgeulis - 9.10 - 4.95 1.439.32 10.18 - -

  0.63 9.49 - 1.464.07 - -

  62.27

  33.45

  3 Kroya 118.09

  3.14 1.55 - 940.58 14.65 - -

  4 Gabuswetan -

  4.25

  1.30 0.75 940.37 3.18 - -

  5 Cikedung 263.44 5.95 - - 562.61 3.42 - -

  6 Terisi 286.41

  75.86

  2.89 2.16 931.15 7.64 -

  12.54

  7 Lelea - 0.00 - - 575.71 5.97 - -

  8 Bangodua - 119.61 0.09 - 257.71 - -

  24 Lohbener - - 68.57 - 2.811,5 -

  23 Pasekan - - 129.64 - 1.445 -

Tabel 2.1 Penggunaan Lahan Tiap Kecamatan di Kabupaten Indramayu

  0.64 31.25 - 3.205 - -

  No Kecamatan Guna Lahan Hutan Danau Sungai Htn Bakau Swh Irigasi Swh TH Kebun

  1 Haurgeulis - - 54.08 - 4.246 1.310 109.38

  

2 Gantar 6.662.72 428.71 172.94 - 1.426 2.405 565.37

  

3 Kroya 223.68 - 103.98 - 2.616 2.316 679.33

  4 Gabuswetan - - 25.24 - 6.339 -

  3.24

  5 Cikedung - 230.73 39.18 - 2.865 1.542 5.296.36

  6 Terisi 8.540.45 - 140.88 - 3.935 1.021

  55.84

  7 Lelea - - 32.47 - 4.715 250 204.87

  8 Bangodua - - 54.51 - 3.617 99 291.54

  9 Tukdana - 99.13 107.69 - 3.842 - 113.27

  10 Widasari -

  11 Kertasemaya - - 36.61 - 2.644 - -

  33.83

  12 Sukagumiwang - - 68.72 - 1.435 - -

  13 Krangkeng - - 92.22 - 5.521 - -

  14 Karangampel - - 5.62 - 2.581 - -

  15 Kedokanbunder - - 4.46 - 2.303 - -

  16 Juntinyuat - - 9.68 - 4.307 - -

  17 Sliyeg - - 31.47 - 4.532 - - 18 jatibarang - - 87.00 - 3.118 - -

  19 Balongan - -

  

23.26

58.21 2.190,5 - -

  20 Indramayu - - 93.42 - 1.880 482 109.13

  21 Sindang - -

  

67.80

1.61 2.288 139

  9.86

  22 Cantigi - - 275.87 1.242.33 1.660

  10

  5.35

  No Kecamatan Guna Lahan Ladang RTH Belukar TK Permukiman Jl KA Jl. Nas. Jl. Prov.

  4 Gabuswetan - - - - 2.570.00 9.648

  11 Kertasemaya - - - - 159.00 4.021

  10 Widasari - - - - 524.00 3.917

  9 Tukdana - - - - - 4.588

  8 Bangodua - - - - - 4.011

  7 Lelea - - - - - 5.619

  6 Terisi - - - - 2.124.00 16.379

  5 Cikedung - - - - 2.584.00 12.667

  3 Kroya - - - - - 6.935

  13 Krangkeng 623.00 26.14 179.12 - - 6.114

  2 Gantar - - - - 13.468.0 26.886

  1 Haurgeulis - - - - - 5.605

  No Kecamatan Guna Lahan Jumlah Kolam Pasir laut Peng Garam Industri Lain2

  98.79 Sumber : Sumber : Indramayu Dalam Angka 2009 &amp; Hasil Perhitungan Tahun 2010 Tabel Lanjutan

  31 Patrol - - - - 360.16 - 11.00 - Total 1.257.56 889.10 32.64 111.08 21.368.07 65.06 221.73

  30 Sukra - - 1.47 - 504.26 - 11.12 -

  29 Anjatan - 16.13 - 24.44 1.157.74 - - -

  12 Sukagumiwang - - - - 759.00 3.996

  14 Karangampel

  1.07 2.90 587.45 - 23.34 -

  22 Cantigi 1.441.34 109.09 - - 4.275.00 9.120

  29 Anjatan - - - - 444.00 8.150

  28 Bongas - - - - - 4.558

  27 Kandanghaur 399.31 33.60 - - - 7.663

  26 Losarang 761.83 - - - - 11.907

  25 Arahan - - - - - 3.324

  24 Lohbener - - - - - 3.259

  23 Pasekan 3.213.26 - - - - 5.023

  21 Sindang 291.91 - - - 349.00 3.122

  27.42 7.22 - - - 2.950

  20 Indramayu 436.09 35.75 746.53 - 1.645.00 6.336

  10.79 51.28 121.54 340.73 270.00 3.337

  19 Balongan

  17 Sliyeg - - - - - 5.125 18 jatibarang - - - - 189.00 4.161

  20.28 51.60 - - - 4.530

  16 Juntinyuat

  15 Kedokanbunder - - - - 104.00 2.808

  28 Bongas - 1.23 - 5.26 581.70 - - -

  20.53

  9 Tukdana -

  3.99

  15 Kedokanbunder - - - - 576.61 - 5.74 -

  14 Karangampel - - - 6.93 594.69 - 18.12 -

  13 Krangkeng 20.85 - - - 530.27 - 11.36 -

  0.09 11.77 469.78 - 3.64 -

  12 Sukagumiwang 218.08 146.33

  6.88 9.03 -

  11 Kertasemaya - 47.04 - 18.59 794.16

  9.57

  17 Sliyeg - - - 11.48 592.84

  4.98

  4.31 4.09 505.15

  49.56

  10 Widasari -

  17.73

  0.82 9.35 548.57 - -

  41.45

  16 Juntinyuat - - - 8.42 598.92 - 16.09 -

  1.47 11.75 - 18 jatibarang

  27 Kandanghaur 108.24

  12.62

  26 Losarang - 76.85 - - 675.99 - 15.16 -

  25 Arahan - 19.85 - - 840.06 - - -

  24 Lohbener - 27.32 - - 555.59 - 26.30 -

  23 Pasekan - 4.13 - - 354.69 - - -

  

22 Cantigi 130.25 132.93 - - 358.85 - - -

  87.31 42.33 - - 495.49 - 11.51 -

  21 Sindang

  9.89

  2.40

  22.50 10.75 - - 1.316.39 -

  20 Indramayu

  19 Balongan - - - - 454.31 - 11.33 -

  13.10

  16.80

  6.68

  34.14 9.58 - 802.89

  30 Sukra 42.80 - - - - 4.366

  No Kecamatan Guna Lahan Jumlah Kolam Pasir laut Peng Garam Industri Lain2

  31 Patrol 114.85 - - 32.74 - 3.916 Total 7.382.88 314.68 1.047.19 373.47 29.464.0 204.011

  Sumber : Indramayu Dalam Angka 2009 &amp; Hasil Perhitungan Tahun 2010

  2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Potensi alam yang sangat strategis bagi Kabupaten Indramayu yang berada pada jalur pantura, merupakan jalur perekonomian nasional juga berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sehingga dari kondisi tersebut sangat potensial sebagai akses laju pertumbuhan perekonomian wilayah. Dengan potensi wilayah yang sebagian besar dataran rendah dan pantai, serta berada pada bagian hilir daerah aliran sungai yang besar yaitu Sungai Cimanuk dan Cipunegara, Kabupaten Indramayu menjadi salah satu daerah sentra pertanian dan sebagai daerah penyangga pengadaan stok pangan Provinsi Jawa Barat dan Nasional. Selain potensi pertanian, Kabupaten Indramayu dikenal sebagai daerah penghasil mangga yang cukup besar, sehingga Kabupaten Indramayu dijuluki sebagai

  “Kota Mangga”.

  Kabupaten Indramayu memiliki potensi hutan yang relatif luas yaitu 43.027,41 Ha, yang dibagi berdasarkan Penguasaan Negara seluas 40.653,41 Ha dan Hutan Rakyat seluas 2.374 Ha. Jenis komoditi yang dibudidayakan diantaranya untuk hutan jati seluas 21.144,37 Ha, hutan payau/mangrove (kawasan hutan lindung) seluas 8.023,55 Ha dan hutan kayu putih seluas 5.130,75 Ha.

  Ketersediaan air baku baik yang berasal dari sumberdaya air irigasi sangat potensial untuk pengembangan pertanian dan budidaya perikanan maupun serapan laut di sepanjang pantai 114 Km yang baik pula untuk pengembangan perikanan jenis tertentu seperti udang, bandeng dan jenis ikan lainnya yang sejenis. Dengan pantai yang panjang tersebut juga berpotensi untuk memfasilitasi para nelayan mengakses penangkapan ikan di perairan laut. Jenis ikan hasil tangkapan sangat menentukan terhadap nilai jual ikan. Komoditas ekspor hasil tangkapan nelayan Kabupaten Indramayu terdiri dari berbagai jenis ikan diantaranya kakap, hiu, cakalang, dan tuna.

  Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu 20 tahun kedepan telah menetapkan kawasan peruntukan industri yang terdiri dari kawasan industri, zona industri dan industri rumah tangga. Luasan peruntukan kawasan industri besar seluas kurang lebih 1.000 ha berlokasi di Kecamatan Balongan sedangkan untuk kawasan industri sedang seluas kurang lebih 1.000 ha yang berlokasi di Kecamatan Losarang, Kandanghaur, Patrol dan Sukra serta kawasan industri rumah tangga yang lokasinya tersebar hampir di setiap wilayah kecamatan yang memiliki peluang dan potensi dalam mengembangkan perekonomian wilayahnya serta diarahkan kepada aspek ekonomi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. Adanya pengembangan kawasan industri ini diharapkan dapat memberikan multipier effect (efek pengganda) terhadap berkembangnya kegiatan lain seperti perdagangan dan jasa. Selain itu juga akan dioperasikan pembangkit PLTU Sukra sebagai pemasok sumber energi listrik tegangan tinggi sebesar 500 KV di Kecamatan Sukra untuk tambahan pasokan energi listrik Pulau Jawa.

  Untuk mewujudkan peluang dalam pengembangan potensi wilayah yang ada di Kabupaten Indramayu perlu diwujudkan dalam penataan ruang kawasan strategis yang mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup daerah terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan. Kawasan strategis yang ditetapkan di Kabupaten Indramayu terdiri dari Kawasan Strategis Provinsi (KSP), terdiri dari KSP Kilang Minyak Balongan, KSP Pesisir Pantura dan KSP Pertanian berlahan basah dan beririgasi teknis Pantura Jawa Barat, sedangkan untuk Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) terdiri dari (1). KSK Prajapolitan, (2). KSK Minapolitan, (3). KSK Agropolitan dan (4). KSK Wanapolitan.

  KSK Prajapolitan merupakan konsep pembangunan perkotaan sebagai pusat pemerintahan daerah berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan dengan prinsip-prinsip, integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi yang dipusatkan di pusat pemerintahan kabupaten.

  KSK Agropolitan merupakan konsep kota pertanian, desa-desa sentra produksi pertanian dan desa peyangga yang ada di sekitarnya yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis, sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, dan menghela kegiatan pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. KSK Agropolitan meliputi ; Agropolitan Widasari di Kecamatan Widasari, Agropolitan Kerticala di Kecamatan Tukdana, Agropolitan Cipancuh di Kecamatan Haurgeulis dengan fungsi utama sebagai wilayah usaha berbasis pertanian, perkebunan dan peternakan.

  KSK Minapolitan merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan dengan prinsip-prinsip, integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi. KSK Minapolitan meliputi Minapolitan Ujunggebang di Kecamatan Sukra, Minapolitan Eretan di Kecamatan Kandanghaur Dadap di Kecamatan Juntinyuat, Minapolitan Karangsong di Kecamatan Indramayu, Minapolitan Cemara di Kecamatan Losarang.

  KSK Wanapolitan merupakan konsep pembangunan kehutanan dan perkebunan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan dengan prinsip-prinsip, integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi. KSK Wanapolitan meliputi Wanapolitan Sanca di Kecamatan Gantar, Wanapolitan Cikawung di Kecamatan Terisi dengan fungsi utama sebagai kawasan resapan air dan usaha berbasis kehutanan. Perwujudan kawasan strategis tersebut akan diseleraskan dengan arahan pemanfaatan ruangnya yang selanjutnya untuk menyusun indikasi program pembangunan jangka menengah. Untuk mengetahuii Kawasan Strategis Kabuaten (KSK) Indramayu dapat dilihat pada Gambar 2.3

  2.1.3. Wilayah Rawan Bencana Banjir dan abrasi pantai merupakan bencana alam yang sering terjadi di

  Kabupaten Indramayu. Pada musim penghujan, kejadian banjir lokal sudah menjadi agenda bencana di Kabupaten Indramayu dalam setiap tahunnya, sementara itu kejadian abrasi pantai di Kabupaten Indramayu terdapat kecenderungan yang terus meningkat setiap tahunnya.

  a. Kondisi Banjir dan abrasi pantai di Kabupaten Indramayu Wilayah yang terkena dampak banjir di Kabupaten Indramayu meliputi wilayah Kecamatan-kecamatan daerah pesisir terutama wilayah yang dialiri sungai seperti Kecamatan Indramayu, Kecamatan Balongan, Kecamatan Losarang, Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Sukra dan Kecamatan Patrol.

  Banjir yang terjadi di Kabupaten Indramayu berdampak terhadap gagal panen lahan pertanian dan perikanan tambak, serta dampak lainnya adalah munculnya berbagai macam penyakit kulit dan demam berdarah. Wilayah yang mengalami abrasi di Kabupaten Indramayu yaitu di Kecamatan Patrol, Kecamatan Sukra, Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Balongan, Kecamatan Indramayu, Kecamatan Juntinyuat, dan Kecamatan Krangkeng dengan panjang pantai yang terkena abrasi pada tahun 2006 yaitu sepanjang 42,05 km. Kejadian abrasi yang terjadi berdampak terhadap tergerusnya daerah pantai yang bahkan saat ini sudah banyak yang sampai ke kawasan permukiman sehingga sangat membahayakan keselamatan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

  b. Sumber Dampak Sebagai daerah pinggir pantai dan berada pada muara sungai besar, pada saat musim hujan, Kabupaten Indramayu sering terkena banjir sungai dan banjir rob. Di Kabupaten Indramayu terdapat 3 (tiga) sungai besar yang sering menimbulkan bencana banjir yaitu Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas dan Sungai Cipunegara.

  Banjir sungai banyak disebabkan oleh tidak terkelolanya sumberdaya air secara maksimal juga akibat perubahan penggunaan lahan di bagian hulu yang mulanya merupakan lahan bervegetasi menjadi lahan terbuka/gundul.

  Sementara itu abrasi dan banjir rob, banyak disebabkan karena kondisi alam, baik iklim maupun kondisi topografi wilayah, yang kemudian diperparah dengan semakin berkurangnya hutan bakau di sepanjang pantai.

  c. Lahan Kritis Lahan kritis adalah lahan yang sudah rusak, yang tidak dapat di pergunakan untuk kegiatan / aktifitas, karena dapat mengakibatkan bencana dan mengancam keselamatan.

  Dari data yang ada tercatat sekitar 10.355 Ha lahan potensial kritis, 7.625 Ha lahan semi kritis dan lahan kritis sekitar 3.987 Ha dan perubahan lahan akibat abrasi pantai sekitar 2.431,970 Ha, sehingga total lahan kritis yang perlu dipulihkan mencapai 24.398.970 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai data lahan kritis di tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Luas Lahan Kritis Berdasarkan Jenis di Kabupaten Indramayu

  Potensial Semi Kritis No Kecamatan Kritis (Ha) Jumlah Kritis (Ha) (Ha)

  

1 Haurgeulis 1.518 2.198 2.012 5.728

  2 Gantar

  

3 Kroya 827 508 544 1.879

  4 Gabuswetan

  39

  25

  14

  78

  

5 Cikedung 1.548 493 507 2.584

  6 Terisi

  7 Lelea 373

  96 96 565

  8 Bangodua 563 2 565

  9 Tukdana

  10 Widasari 338 9 374

  11 Kertasemaya 745 23 768

  12 Sukagumiwang

  

13 Krangkeng 543 543

  14 Karangampel 1.004 76 1.080

  15 Kedokanbunder

  16 Juntinyuat 747 35 782

  17 Sliyeg 639 3 642

  No Kecamatan Potensial Kritis (Ha) Semi Kritis (Ha) Kritis (Ha) Jumlah

  

30 Sukra 311 257 569

  

2 Gantar 15.252 35.070 31.277 66.347

  

1 Haurgeulis 22.594 47.038 46.048 93.086

  6

  5

  4

  3

  2

  1

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan

  2.1.4. Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2009 sebanyak 1.744.897 jiwa, dengan komposisi jumlah laki-laki sebanyak 888.579 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 856.318 jiwa. Jumlah rumah tangga Kabupaten Indramayu tahun 2009 sebanyak 455.889 KK. Kecamatan Indramayu merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar sebanyak 103.980 jiwa. Konsentrasi sebaran jumlah penduduk terpusat pada kecamatan-kecamatan bagian utara Kabupaten Indramayu, terutama kecamatan yang dilalui oleh jalur Pantura Pulau Jawa. Terjadinya kesenjangan penyebaran penduduk secara geografis dimungkinkan berkaitan erat dengan faktor daya tarik wilayah, terutama dengan aspek ekonomi serta ketersediaan prasarana permukiman yang memadai. Untuk lebih jelas jumlah tiap penduduk tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.3

   Sumber : BPS, Indramayu Dalam Angka, Tahun 2005

  31 Patrol Jumlah 10.355 7.625 3.987 21.967

  29 Anjatan 671 671

  18 Jatibarang 242 242

  28 Bongas 741 2 743

  27 Kandanghaur 300 73 373

  78 72 389

  26 Losarang 239

  40

  40

  25 Arahan

  

24 Lohbener 926 926

  23 Pasekan

  22 Cantigi 50 103 153

  

21 Sindang 1.003 262 1.265

  20 Indramayu 203 44 247

  19 Balongan 825 825

  3 Kroya 17.071 32.297 31.407 63.704

  4 Gabuswetan 15.686 29.381 29.477 58.858

  

25 Arahan 9.068 17.239 16.835 34.074

  19 Balongan 10.848 20.968 19.656 40.624

  

20 Indramayu 26.648 52.916 51.064 103.980

  

21 Sindang 12.230 25.842 25.077 50.919

  22 Cantigi 6.255 12.360 11.875 24.235

  23 Pasekan 5.883 12.125 11.517 23.642

  

24 Lohbener 14.689 28.397 27.286 55.683

  26 Losarang 15.453 29.460 28.423 57.883

  

17 Sliyeg 16.097 31.112 29.081 60.193

  27 Kandanghaur 23.086 44.134 42.523 86.657

  

28 Bongas 12.958 23.358 22.960 46.318

  

29 Anjatan 22.427 44.168 43.280 87.448

  30 Sukra 11.517 23.386 22.489 45.875

  31 Patrol 13.809 27.719 26.906 54.625

  TOTAL 455.889 888.579 856.318 1.744.897 Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009

  a. Laju Pertumbuhan Penduduk Pada akhir Tahun 2009 berdasarkan hasil Registrasi Penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.744.897 jiwa. Sedangkan pada akhir Tahun 2010 angka tersebut telah berubah menjadi 1.757.111 jiwa. keadaan ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 12.224 jiwa, dengan demikian laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2009-2010 sebesar 0.70%. Berdasarkan Laju Pertumbuhan penduduk tersebut pada akhir tahun proyeksi 2015 jumlah penduduk Kabupaten Indramayu sebanyak 1.819.477 jiwa. Untuk mengetahui Jumlah pertumbuhan penduduk dapat di lihat pada Tabel

  18 Jatibarang 18.397 36.960 35.009 71.969

  

16 Juntinyuat 22.601 43.568 40.908 84.476

  1

  6 Terisi 15.234 27.232 26.132 53.364

  2

  3

  4

  5

  6

  

5 Cikedung 12.193 19.688 19.984 39.672

  7 Lelea 15.066 24.776 24.971 49.747

  15 Kedokanbunder 11.698 22.974 21.871 44.845

  

8 Bangodua 8.132 14.363 13.923 28.286

  

9 Tukdana 15.605 27.537 26.869 54.406

  10 Widasari 10.310 18.364 17.537 35.901

  11 Kertasemaya 12.821 30.997 29.406 60.403

  

12 Sukagumiwang 8.936 17.802 17.184 34.986

  

13 Krangkeng 17.300 34.284 33.490 67.774

  14 Karangampel 16.025 33.064 31.853 64.917

  2.4

Tabel 2.4 Penduduk Akhir Tahun Tiap Kecamatan Tahun (2004-2009) dan

  27 Kandanghaur 84.109 84.296 84.881 85.318 86.038 86.657 87.264 90.361

  17 Sliyeg 69.189 58.599 58.966 59.265 59.749 60.193 60.614 62.766

  18 Jatibarang 69.418 69.993 70.466 70.817 71.451 71.969 72.473 75.045

  19 Balongan 24.637 39.493 39.766 39.967 40.334 40.624 40.908 42.360

  20 Indramayu 111.291 101.028 101.723 102.216 103.227 103.980 104.708 108.424

  21 Sindang 61.635 49.592 49.918 50.173 50.563 50.919 51.275 53.095

  22 Cantigi 23.336 23.562 23.713 23.832 24.053 24.235 24.405 25.271

  23 Pasekan *) 22.997 23.133 23.250 23.465 23.642 23.807 24.653

  24 Lohbener 53.932 54.118 54.481 54.758 55.274 55.683 56.073 58.063

  25 Arahan 33.050 33.146 33.364 33.534 33.833 34.074 34.313 35.530

  26 Losarang 56.154 56.321 56.666 56.954 57.458 57.883 58.288 60.357

  28 Bongas 44.738 45.162 45.448 45.680 45.992 46.318 46.642 48.298

  15 Kedokanbunder 43.449 43.662 43.930 44.153 44.531 44.845 45.159 46.762

  29 Anjatan 89.390 85.115 85.653 86.089 86.793 87.448 88.060 91.186

  30 Sukra 92.847 44.644 44.940 45.169 45.552 45.875 46.196 47.836

  31 Patrol *) 53.167 53.542 53.815 54.235 54.625 55.007 56.960

  JUMLAH 1.686.58

  2 1.697.98

  6 1.709.12

  

8

1.717.79 3 1.732.67

  4 1.744.89

  7 1.757.111 1.819.477 Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009 dan **) Hasil Perhitungan Angka Proyeksi

  Ada pun rata-rata laju pertumbuhan penduduk tiap kecamatan dapat dilhat pada tabel 2.5.

  16 Juntinyuat 85.498 82.227 82.760 83.179 83.855 84.476 85.067 88.087

  14 Karangampel 62.759 63.167 63.543 63.865 64.459 64.917 65.371 67.692

  

Proyeksi Tahun 2015

N O KECAMATAN TAHUN

  10

  

2004 2005 2006 2007 2008 2009

2010 **) 2015 **)

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1 Haurgeulis 90.030 90.496 91.041 91.505 92.412 93.086 93.738 97.065

  13 Krangkeng 65.616 65.942 66.386 66.723 67.280 67.774 68.248 70.671

  2 Gantar 62.450 64.643 65.210 65.538 66.245 66.347 66.811 69.183

  3 Kroya 61.301 62.010 62.411 62.729 63.251 63.704 64.150 66.427

  4 Gabuswetan 56.427 57.298 57.681 57.976 58.437 58.858 59.270 61.368

  5 Cikedung 38.160 38.644 38.876 39.075 39.386 39.672 39.950 41.368

  6 Terisi 51.786 51.991 52.287 52.555 52.986 53.364 53.738 55.645

  7 Lelea 48.170 48.410 48.730 48.981 49.377 49.747 50.095 51.873

  8 Bangodua 61.071 27.514 27.694 27.835 28.081 28.286 28.484 29.495

  9 Tukdana *) 52.957 53.298 53.569 54.006 54.406 54.787 56.731

  10 Widasari 55.941 34.936 35.175 35.353 35.644 35.901 36.152 37.435

  11 Kertasemaya 56.323 58.796 59.178 59.478 59.975 60.403 60.826 62.985

  12 Sukagumiwang 33.875 34.060 34.268 34.442 34.732 34.986 35.231 36.481

  

Tabel 2.5

  • ) *) *) *) *)
  • ) *) *) *) *)

  20 Indramayu 0,72 4,03 0,42 2,87 1,61

  23 Pasekan *) *) *) *) *)

  0.86

  22 Cantigi

  1.09

  21 Sindang 0,53 2,96 0,79 2,04 1,84

  1.23

  1.59

  24 Lohbener 0,5 3,5 0,47 1,61 0,92

  19 Balongan *) *) *) *) *)

  0.58

  18 Jatibarang 0,41 4,52 0,4 1,76 0,58

  0.68

  17 Sliyeg 0,73 3,45 0,75 1,8 1,02

  0.89

  16 Juntinyuat 0,82 2,47 0,62 2,07 1,16

  0.87

  0.71

  15 Kedokanbunder *) *) *) *) *)

  0.84

  Adapun komposisi jumlah penduduk Indramayu Tahun 2009 ini terdiri dari Laki-laki 888.579 jiwa dan penduduk perempuan 856.318 jiwa, dengan sex ratio 103,77. Komposisi Penduduk Kabupaten Indramayu menurut struktur umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.6

  1.04 Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009

  1.32

  1.21 TOTAL 0,66 3,89 0,58 1,91

  31 Patrol *) *) *) *) *)

  1.01

  30 Sukra

  29 Anjatan 0,96 4,01 0,19 1,96 1,01

  25 Arahan *) *) *) *) *)

  0.70

  28 Bongas 0,97 4,01 0,52 0,93 0,79

  0.87

  27 Kandanghaur 0,89 4,09 1,15 2,47 1,79

  1.31

  26 Losarang 0,58 3,5 1 2,02 1,14

  1.09

  0.40

  0.96

Tabel 2.6 Penduduk Kabupaten Indramayu Menurut Kelompok Umur

  7

  1.31

  3 Kroya *) *) *) *) *)

  3.00

  2 Gantar

  1.26

  1 Haurgeulis 0,97 3,36 0,45 2,4 2,39

  8

  6

  1.43

  5

  4

  3

  2

  1

  1975 1980 1985 1990 2000 2009

  

Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan

NO KECAMATAN 1971 s.d 1975 s.d 1980 s.d 1985 s.d 1990 s.d 2000 s.d

  4 Gabuswetan 0,16 5,36 0,41 1,92 1,08

  5 Cikedung 0,73 2,97 0,5 1,48 0,72

  14 Karangampel 0,7 4,72 0,03 3,11 1,95

  10 Widasari 0,13 5,66 1,08 1,8 1,09

  1.07

  13 Krangkeng 1,14 3,16 1,3 2,29 2,11

  1.05

  12 Sukagumiwang *) *) *) *) *)

  0.89

  11 Kertasemaya 0,35 5,35 0,53 2,52 1,51

  0.97

  0.64

  0.67

  9 Tukdana *) *) *) *) *)

  0.96

  8 Bangodua 0,12 5,66 0,41 1,85 0,83

  0.86

  7 Lelea 0,6 3,21 0,88 0,97 0,41

  0.78

  6 Terisi

  • ) *) *) *) *)
  • ) *) *) *) *)

  UMUR/KELOMPOK UMUR P E N D U D U K Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4) 15.752 15.501 31.253

  40 - 44 64.307 62.654 126.961

  TAHUN 2009 888.579 856.318 1.744.897 Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009

  75 + 13.209 15.248 28.457

  70 - 74 17.031 17.362 34.393

  65 - 69 20.145 18.510 38.655

  60 - 64 22.667 24.190 46.857

  55 - 59 32.606 31.572 64.178

  50 - 54 50.674 47.680 98.354

  45 - 49 54.815 54.471 109.286

  35 - 39 66.498 62.215 128.713

  1 16.089 15.712 31.801

  30 - 34 68.772 61.128 129.900

  25 - 29 69.704 63.058 132.762

  20 - 24 73.456 70.425 143.881

  10 - 14 85.902 83.587 169.489 15 - 19 84.687 82.562 167.249

  10 16.999 16.478 33.477 11 17.184 16.635 33.819 12 17.187 16.649 33.836 13 17.306 16.851 34.157 14 17.226 16.974 34.200

  5 - 9 83.782 82.631 166.413

  5 16.489 16.501 32.990 6 16.516 16.499 33.015 7 16.884 16.523 33.407 8 16.944 16.578 33.522 9 16.949 16.530 33.479

  0 - 4 80.324 79.025 159.349

  2 16.124 15.844 31.968 3 16.139 15.977 32.116 4 16.220 15.991 32.211

  c. Mutasi Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten pada akhir tahun 2009 sebanyak 1.744.897 jiwa, mengalami kenaikan dibanding dengan penduduk awal tahun 2009 sebanyak

  1.732.674. Jumlah kenaikan ini disebabkan faktor angka kelahiran lebih besar dari angka kematian, sedangkan perpindahan penduduk antara penduduk yang datang dan penduduk yang pindah jumlah selisihnya tidak banyak.

  23 Pasekan 23.465 303 128 202 200 23.642

  15 Kedokanbunder 44.531 576 236 383 409 44.845

  16 Juntinyuat 83.855 1084 445 720 738 84.476

  17 Sliyeg 59.749 772 317 512 523 60.193

  18 Jatibarang 71.451 924 379 614 641 71.969

  19 Balongan 40.334 521 214 346 363 40.624

  20 Indramayu 103.227 1334 559 888 910 103.980

  21 Sindang 50.563 653 269 435 463 50.919

  22 Cantigi 24.053 311 133 207 203 24.235

  24 Lohbener 55.274 715 294 475 487 55.683

  13 Krangkeng 67.280 870 371 580 585 67.774

  25 Arahan 33.833 438 180 292 309 34.074

  26 Losarang 57.458 742 305 494 506 57.883

  27 Kandanghaur 86.038 1112 470 740 763 86.657

  28 Bongas 45.992 595 244 400 425 46.318

  29 Anjatan 86.793 1122 456 748 759 87.448

  30 Sukra 45.552 589 239 392 419 45.875

  31 Patrol 54.235 701 283 468 496 54.625 TOTAL 1.732.674 22.395 9.262 14.907 15.817 1.744.897

  Sumber : Indramayu Dalam Angka Tahun 2009

  14 Karangampel 64.459 833 343 554 586 64.917

  12 Sukagumiwang 34.732 449 184 299 310 34.986

Tabel 2.7 Mutasi Penduduk Menurut Kecamatan

  8

  NO KECAMATAN PENDUDUK AWAL TAHUN 2009 M U T A S I PENDUDUK AKHIR TAHUN 2009 LAHIR MATI DATANG PINDAH

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  1 Haurgeulis 92.412 1194 490 796 826 93.086

  11 Kertasemaya 59.975 775 319 515 543 60.403

  2 Gantar 66.245 856 366 561 949 66.347

  3 Kroya 63.251 817 336 545 573 63.704

  4 Gabuswetan 58.437 755 310 505 529 58.858

  5 Cikedung 39.386 509 213 341 351 39.672

  6 Terisi 52.986 685 293 455 469 53.364

  7 Lelea 49.377 638 262 427 433 49.747

  8 Bangodua 28.081 363 149 242 251 28.286

  9 Tukdana 54.006 698 286 465 477 54.406

  10 Widasari 35.644 461 189 306 321 35.901

  Pelaksanaan pembangunan sebagai salah satu fungsi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan konsep kualitas kehidupan rakyat ( the quality of life). Dengan demikian, pembangunan merupakan proses untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Indikator yang digunakan dan telah digunakan secara universal, yaitu indeks komposit Rata-rata Lama Sekolah (ALS), Angka Melek Huruf (AMH), Angka Harapan Hidup (AHH) dan Kemampuan Daya Beli masyarakat.

  Tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Indramayu saat ini baru mencapai 38,6 % sedangkan sisanya 61,4 % merupakan masih berada pada taraf belum sejahtera. Parameter ini ditunjukan oleh indikator tingkat kesejahteran masyarakat yang dihitung berdasarkan indeks pembangunan manusia (IPM).

  2.2.1 Indikator Pendidikan Aspek pendidikan tidak bisa terlepas dari politik dan kebudayaan dimana politik diperlukan dalam pembangunan pendidikan agar terjadi percepatan/akselerasi kemajuan pendidikan. Dalam rangka pembentukan watak dan nilai bangsa sehingga setiap lembaga pendidikan memiliki budaya yang positif dan progresif bagi kemajuan bangsa yang akan datang. Pembangunan pendidikan di Kabupaten Indramayu terdapat dua isu pokok, yaitu rendahnya pencapaian indeks pendidikan dan belum tuntasnya program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun. Dua unsur tersebut diatas tidak bisa terlepas dari konsep Education For All (EFA) yang meliputi 6 (enam) komponen penting pada dunia pendidikan antara lain:

  1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

  2. Pendidikan Dasar.

  3. Pendidikan Keaksaraan.

  4. Pendidikan Kecakapan.

  5. Life Skill.

  6. Kesetaraan dan keadilan gender.

  Peran aktif masyarakat dalam pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, dimana keterpaduan pemerintah dan masyarakat harus terjalin secara utuh.

  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bidang ini diantaranya adalah : a. Pembentukan PKBM Kelompok Belajar (Kejar) Paket A Keaksaraan Fungsional di setiap Kecamatan.

  b. Penambahan daya tampung pada jenjang SMP dan SLTA.

  c. Pembentukan Kegiatan Kejar Paket B dan Kejar Paket C.

  d. Pemberian beasiswa kepada siswa yang berasal dari keluarga miskin.

  e. Optimalisasi Tim Koordinasi Wajar Dikdas 9 Tahun.

  f. Pola Pembelajaran formal alternatif bagi SMP terbuka dan Pondok Pesantren Salafiyah.

  g. Pola Imbal Swadaya untuk pembangunan pendidikan.

  h. Gerakan Daerah Peduli Pendidikan. i. Akte Kelahiran gratis yang diproteksi dengan asuransi pendidikan dasar 9 tahun bagi masyarakat dari keluarga miskin (usia 0 – 6 tahun).

  Salah satu indikator keberhasilan pembangunan manusia adalah kemajuan di bidang pendidikan, Menurut data dari BPS, presentase penduduk Indramayu yang berusia diatas 15 tahun yang melek huruf (tidak buta aksara) pada tahun 2006 sebanyak 84,21 % dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 92,48 %. Begitu pula dengan rata-rata lama sekolah (RLS) yang merupakan kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang di duduki serta pendidikan yang ditamatkan masyarakat Indramayu pada tahun 2006 baru 6,09 tahun dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 7,11 tahun.