BAB I PETA MORFOMETRI docx

SURVEY DAN PEMETAAN

BAB I
PETA MORFOMETRI

RIMA MELATI / F 111 17 112

SURVEY DAN PEMETAAN
I.

Tujuan Instruksi Umum
Adapun tujuan dari pengamatan keadaan morfologi dari suatu kawasan adalah :
1. Mengetahui kontur dari suatu kawasan.
2. Mengetahui perbedaan ketinggian dari suatu kawasan.
3. Mengetahui kemiringan dari suatu kawasan.
4. Menghitung luasan peta morfologi

II. Dasar Teori
Pada hakikatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang roman
muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Adapun bentang alam
(landscape) di definisikan sebagai panorama alam yang disusun oleh elemen-elemen

morfologi dalam dimensi yang lebih luas, sedang bentuk lahan (landform) adalah
kompleks fisik permukaan ataupun dekat permukaan suatu daratan yang dipengaruhi
oleh kegiatan manusia.
Pada dasarnya morfologi mempelajari bentuk-bentuk bentang alam, bagaimana
bentang alam tersebut terbentuk secara konstruksional yang diakibatkan oleh tenaga
endoen, dan bagaimana bentang alam tersebut di pengaruhi oleh pengaruh luarya itu
tenaga eksogen. Seperti pelapukan , erosi, denudasi, sedimentasi, air, angin,
dangletser sebagaia gen yang merupah batuan atau tanah yang membentuk bentang
alam yang bersifat destruksional, dan menghasilkan bentuk-bentuk alam darat tertentu
(landform) Pengaruh struktur (pelipatan, pengangkatan, intrusi , ketidakselarasan ,
termasuk di dalamnya jenis-jenis batuan) yang bersifat konstruksional , dan proses
yang

bersifat dekstrusional (pelapukan, longsoran kerja air, angin, gelombang,

pelarut tanah lainnya , sudah di akui oleh para ahli geologi dan geomorfologi sebagai
dua buah parameter penting dalam pembentukan muka bumi. Selain itu batuan
sebagai bagian dari struktur dan tahapan proses geologi merupakan faktor yang cukup
penting.
Selama pertengahan , hampir semua kegiatan riset geomorfologi terutama di

tujukan sebagai alat interpretasigeologi saja , dengan menganalisis bentang alam dan
bentu-bentuk alam yang mengarah pada kecurigaan pada unsur-unsur struktur geologi
tertentu atau jenis-jenis batuan, yang pembelokan atau kelurusan sungai , bukit , dan
bentuk alam lainnya. Tetapi dalam empat dekade riset geomorfologi sudah mulai di
arahkan pada studi tentang proses-proses geomorfologi, walaupun kegiatan

RIMA MELATI / F 111 17 112

SURVEY DAN PEMETAAN
interpretasi masih tetap tidak di tinggalkan dan tetap diperlukan. Selain itu
pembangunan fisik memerlukan informasi mengenai geomorfologi yang menyangkut
antara lain:
1. Geometri bentuk muka bumi.
2. Proses proses geomorfologi yang sedang berjalan serta besaran-besarannya
dan antisipasi terhadap perubahan bentuk muka bumi dalam sekala detail
dapat mempengaruhi pembangunan.
II.1Aplikasi morfologi
Morfologi mempelajari bentang lahan (landscape) atau bentuk muka bumi
(landform) yang ada sekarang, dan memprediksi proses geomorfi kapan saja yang
telah terjadi sehingga di hasilkan landscape atau landform yang ada seperti

sekarang.

Suatu

asumsi

penting

bahwa

setiap

proses

geomorfika

kan

menghasilkan landscape atau landform dengan ciri yang unik (khas). Jadi , dengan
mengenali hasil proses tersebut, yaitu land scape atau landform yang ada sekarang,

maka dapat diperkirakan proses morfologi yang telah terjadi sehingga dihasilkan
landscape atau land form seperti itu.
Proses morfologi sangat dipengaruhi oleh struktur geologi kerak bumi pada
landform tersebut berada. Bukti terjadinya perubahan atau proses geologis itu tampak
atau membekas (in print) pada landform yang terbentuk oleh proses itu. Proses
geologis yang telah dan sedang terjadi yang dapat dikenali dari karakteristik
landform dan merupakan informasi penting bagi perencanaan atau desain pembuatan
konstruksi jalan, jembatan, bendungan dan sebaginya. Pengetahuan geomorfologi
dan analisis bentuk lahan dapat diaplikasikan pada berbagai bidang, dan lebih rinci
dibahas dalam modul 9. Misalnya, aplikasi geomorfologi pada bidang pertanian,
khususnya ilmu tanah dan berbagai bidang teknik sipil atau kontruksi bangunan.
Proses geomorfologi merupakan faktor sangat penting yang menentukan.
Proses pembentukan dan perkembangan tanah. Batas unit sebaran jenis tanah di
lapang sering sejajar dengan batas unit bentuk lahan, sehingga hasil analisis suatu
bentuk lahan sangat membantu dalam pekerjaan survai tanah dan evaluasi kesesuaian
lahan, khususnya dalam hal pembatasan unit tanah atau lahan untuk kegunaan
tertentu.
II.2Peta morfometri

RIMA MELATI / F 111 17 112


SURVEY DAN PEMETAAN
Peta morfometri di definisikan sebagai peta yang menggambarkan bentuk lahan,
genesa, beserta proses yang mempengaruhinya dalam berbagai skala. Berdasarkan
definisi di atas maka suatu peta morfologi harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Peta morfologi mengambarkan aspek-aspek utama lahan yang disajikan dalam
bentuk simbol huruf dan angka, warna, polagaris, dan hal itu tergantung pada
b.

tingkat kepentingan masing-masing aspek.
Peta morfologi menyangkut aspek yang dihasilkan dari sistem survey analitik dan

c.

sintetik.
Unit utama morfologi adalah kelompok bentuk lahan didasarkan atas bentuk

d.

asalnya.

Skala peta merupakan perbandingan jarak peta dengan jarak sebenarnya yang
dinyatakan dalam angka, garis maupun keduanya.
Adapun informasi yang terdapat pada peta morfologi berupa bentuk geometri

serta proses-proses yang telah maupun yang sedang terjadi baik endogenik maupun
eksogenik.
Tujuan dari peta morfologi ini sendiri adalah sebagai berikut :
1.

Untuk tujuan sains maka peta morfologi diharap mampu member informasi
mengenai hal-hal sebagai berikut :
a.
Faktor-faktor geologi apa yang telah berpengaruh kepada pembentukan
b.

bentang alam.
Bentuk-bentuk bentang alam apa yang telah terbentuk karenanya. Pada
umumnya hal-hal tersebut diuraikan secara deskriptif. Peta morfologi yang
disajikan harus dapat menunjang hal-hal tersebut diatas, demikian pula
klasifikasi yang digunakan. Gambaran peta yang menunjang ganesa dan


2.

bentuk di utamakan.
Sedangkan untuk tujuan terapan peta morfologi akan lebih banyak memberi
informasi mengenai:
a.
Morfometri dan bentuk permukaan bumi seperti luas, tinggi, kemiringan
b.

lereng, kerapatan sungai, dsb
Proses morfologi yang sedang berjalan dan besaran dari proses seperti:
1.
Jenis proses (pelapukan, erosi , sedimentasi , longsoran , pelarutan
2.

dsb)
Besaran dan proses tersebut (berapa luas, dalam , intensitasnya , dsb)

III. Langkah – Langkah Membuat Peta Morfologi

Plotting lokasi

RIMA MELATI / F 111 17 112

SURVEY DAN PEMETAAN
1) Pilih daerah di peta rupa bumi 3 x 3 grid.

2) Buat grid baru dalam 1 grid menjadi 4 x4 bagian

RIMA MELATI / F 111 17 112

SURVEY DAN PEMETAAN

3.Buat garis yang menghubungkan garis kontur.

Pada tiap grid yang baru, hitunglah beda tinggi dan kemiringan lereng.
Menentukan beda tinggi dengan menghitung banyaknya garis kontur yang ada dalam 1

RIMA MELATI / F 111 17 112


SURVEY DAN PEMETAAN
grid. Misalnya pada gambar di samping terdapat 13 buah garis kontur yang berimpit
dengan garis warna biru maka beda tinggi = (13-1)x interval kontur = 12 x 12.5 =150 m.
Menentukan kemiringan dengan cara membandingkan antara beda tinggi dan
jarak (jarak di tentukan dari panjang garis x skala peta). Misal panjang garis = 0,9 cm
maka jarak = 0.9 x 250 = 225 m sehingga kemiringan = 150/225 = 33,7⁰. Pada gambar
dibawah terdapat 7 buah garis kontur yang berimpit dengan garis warna biru maka beda
tinggi = (7-1)x interval kontur = 6 x 12.5 =75 m.
Menentukan kemiringan dengan cara membandingkan antara beda tinggi dan
jarak (jarak di tentukan dari panjang garis x skala peta). Misal panjang garis = 0,9 cm
maka jarak = 0.9 x 250 = 225 m sehingga kemiringan = 75/225 = 18⁰.
3) Contoh Hasil Digitasi

Pembagian Landform Berdasarkan Relief Ditentukan oleh besarnya lereng dan
perbedaan tinggi.

RIMA MELATI / F 111 17 112

SURVEY DAN PEMETAAN
A


Bentuk Wilayah
Datar (flat)

Persentase lereng