Makalah Identitas Nasional dan Globalisa

Identitas Nasional dan
Globalisasi
Makalah ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan”

Dosen Pembimbing :
H. Ilham Tohari, SH, MHI
Oleh :
Wiwin Nur Aini
M. Tamamun Ni’am
Azza Shofia Masykuroh
Ahmad Fatah Yasin
Semester 1 (F)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Kediri
Jln. Sunan Ampel No. 07 Ngronggo Kediri
Kata Pengantar

Puji syukur penulis kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas “pancasila dan kewarganegaraan”.

Sebagaimana untuk memenuhi tugas kami .
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah abadikan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad saw.nabi akhir zaman pembawa rahmat bagi seluruh alam
Tujuan kami menulis materi tersebut adalah memenuhi tugas, dan agar
menjadikan mahasiswa mengerti tentang identitas nasional dan globalisasi .
Terima kasih kepada pemberi tugas telah memberikan kami kesempatan untuk
berfikir panjang dan dapat membuat makalah ini sesuai harapan.
Materi ini tidak akan tersampai jika tidak ada dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada sahabat – sahabat di STAIN
Kediri.

Kediri, 26 September 2013

Penulis

i

Daftar Isi
Sampul
Depan .............................................................................

..........................................................
Kata
pengantar .......................................................................
.............................................................. i
Daftar
Isi ....................................................................................
............................................................ ii

BAB I
Pendahuluan ...................................................................
............................................................ 1
A. Latar
Belakang ..................................................................
...................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ...................................................................
................................................ 2
C. Manfaat dan
Tujuan ......................................................................
.......................................... 2

BAB II
Pembahasan ...................................................................
........................................................... 3

A. Identitas
Nasional ...................................................................
................................................ 3
B. Unsur-unsur Pembentuk Identitas
Nasional....................................................................
4
C. Faktor Pembentukan Identitas
Bersama...................................................................
....... 5
D.Identitas Nasional
Indonesia .................................................................
.............................. 7
E. Globalisasi ...............................................................
................................................................. 10
F. Keterkaitan Identitas Nasional dan
Globalisasi ..............................................................

12
ii

BAB III
Penutup ..........................................................................
......................................................... 16

A. Kesimpulan ..............................................................
............................................................... 16
B. Saran .......................................................................
................................................................. 16
Daftar Pustaka

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, manusia

senantiasa membutuhkan orang lain pada akhirnya manusia hidup secara berkelompok –
kelompok. Aristoles seorang filsuf yunani mengatakan manusia adalah zoon politicon , yang
artinya manusia adalah makhluk yang berkelompok.
Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang
berusaha mengatur dan mengarahkan tercapainya tujuan hidup kelompok tersebut. Di mulai
dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan besar. Pada mulanya manusia hidup dalam
kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok yang lebih besar lagi seperti
suku, masyarakat, dan bangsa, kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk
negara sebagai persekutuan hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang di bentuk
oleh kelompok manusia yang memiliki cita cita bersatu , hidup dalam daerah tertentu, dan
mempunyai pemerintahan yang sama.
Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda, apabila negara adalah
organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada
persekutuan hidup manusia itu sendiri. Didunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.
Demikian pula orang-orang yang telah yang bernegara yang pada mulanya berasal dari
banyak bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai satu bangsa yang belum bernegara.
Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak
bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai satu bangsa,

1


baik bangsa maupun negara tersebut dengan bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang
membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas
sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang di miliki
negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang di
sepakati dan di terima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa .

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian identitas nasional ?
 Apa saja unsur-unsur pembentuk identitas nasional ?
 Apa faktor pembentukan identitas bersama ?
 Bagaimana dengan identitas nasional Indonesia ?
 Apa itu globalisasi ?
 Apa keterkaitan identitas nasional dengan globalisasi ?
C. Manfaat dan Tujuan
 Mengetahui pengertian identitas nasional
 Mengetahui unsur-unsur pembentuk identitas nasional
 Mengetahui faktor pembentukan identitas bersama
 Mengetahui tentang identitas nasional Indonesia
 Mengetahui tentang Globalisasi

 Mengetahui keterkaitan antara identitas nasional dengan globalisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional
Istilah identitas nasional dapat di samakan dengan identitas kebangsaan secara etimologis,
identitas berasal dari kata “identitas “ dan “nasional “ . kata identitas berasal dari bahasa

inggris identity yang memiliki pengertian harfiah : kiri ,tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain dengan demikian,
identitas berarti ciri-ciri,tanda-tanda atau jati diri yang di miliki seseorang,
kelompok,masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa
membedakannya dengan yang lain. Kata “nasional”merujuk pada konsep kebangsaan.
Nasional menunjuk pada konsep kebangsaan nasional menunjuk pada kelompok- kelompok
persekutuaan hidup manusia dari sekadar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya,
bahasa, dan sebagainya oleh karena itu, identitas nasional lebih merujuk pada idenrtitas
bangsa dalam pengertian politik (political unity). 1
Secara umum beberapa unsur yang terkandung dalam identitas nasional antara lain :

1. Pola perilaku
Adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari.
2. Lambang-lambang
Adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi Negara.
3. Alat-alat perlengkapan
Adalah sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan teknologi.
4. Tujuan yang ingin dicapai

1.Winarto,S.Pd.,M.Si, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Bumi Aksara,
Jakarta , 2008, hal.29-31

3

Yang bersumber dari tujuan yang bersifat dinamis dan tidak tetap, seperti budaya
unggul, prestasi dalam bidang tertentu.2
B. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional
Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah dikenal sebagai sebuah bangsa yang
majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari sisi sejarah, kebudayaan, suku bangsa,
agama, dan bahasa.

1. Sejarah
Menurut catatan sejarah, sebelum menjadi sebuah Negara, bangsa Indonesia pernah
mengalami masa kejayaan yang gemilang. Dua kerajaan Nusantara, Majapahit dan
Sriwijaya. Kebesaran dua kerajaan nusantara tersebut telah membekas pada semangat
perjuangan Bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya. Semangat juang bangsa
Indonesia dalam mengusir penjajah, menurut banyak ahli, telah menjadi ciri khas
tersendiri bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk
identitas nasional Indonesia.
2. Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentukan identitas nasional meliputi yiga
unsur, yaitu akal budi, peradaban, dan pengetahuan.
3. Suku bangsa
Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Kemajemukan alamiah
bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan lebih dari ribuan kelompok suku,
beragam bahasa, budaya, dan ribuan kepulauan.
2 . http://robi-learning.blogspot.com/2012/03/identitas-nasional-danglobalisasi.html

4

4. Agama

Keanekaragaman agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alamiah
Indonesia. Dengan kata lain, keragaman agama dan keyakinan di Indonesia tidak
hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga merupakan suatu rahmat Tuhan
Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia.
5. Bahasa
Bahasa Indonesia adalah salah satu identitas nasional Indonesia yang penting.
Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia
(bahasa yang digunakan bahasa Melayu) sebagai bahasa penghubung berbagai
kelompok etnis yang mendiami kepulauan Nusantara memberikan nilai identitas
tersendiri bagi bangsa Indonesia.
C. Faktor Pembentukan Identitas Bersama
Proses pembentukan bangsa negara membutuhkan identitas- identitas untuk
menyatukan masyarakat bangsa yang bersangkutan. Faktor- faktor yang di perkuakan
menjadi identitas bersama suatu bangsa, meliputi primordial, sakral, tokoh, bhineka tunggal
ika, sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan (Ramlan Surbakti,i999)
a.Primordial
Faktor- faktor primordial ini meliputi : ikatan kekerabatan (darah dan keluarga ),
kesamaan suku bangsa, daerah asal ( homelan), bahasa, dan adat istiadat. Faktor primordial
merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat membentuk
bangsa negara. Contoh, bangsa yahudi membentuk negara israel.

b.Sakral

Sakral dapat berupa kesamaan agama yang di peluk masyarakat atau ideologi primer yang
di akui oleh masyarakat yang bersangkutan.

5
Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara.
Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru. Faktor agama katolik
mampu membentuk beberapa negara di amerika latin negara uni sofyet di ikat oleh kesamaan
ideologi komunis.
c.Tokoh
Pemimpinan dari para tokoh yang di segani dan di hormati oleh masyarakat dapat pula
menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin di beberapa negara di anggap
sebagai menyambut lidah rakyat, pemersatu rakyat, dan simbol persatuan bangsa yang
bersangkutan. Beberapa contoh , misalnya mahatma ghandi di india, tito di yugoslavia,
Nelson Mandella Di Afrika Selatan, Dan Soekarno Di Indonesia.
d.Bhineka Tunggal Ika
Prinsip bhineka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu
dalam perbedaan (unity in divercity). Yang di sebut bersatu dalam perbedaan adalah
kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang di sebut negara dan pemerintahnya,
tanpa menghilangkan keterikatan pada suku bangsa, adat, ras, dan agamanya. Mereka sepakat
untuk hidup bersama di bawah satu bangsa meskipun berbeda latar belakang.
e.Sejarah
Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan
dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentaang pengalaman masa lalu, seperti sama- sama
menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekat
dan tujuan yang sama antara anggota masyarakat itu.
f.Perkembangan ekonomi

Perkembangan ekonomi (industrialisas) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan dan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi

6
kebutuhan masyarakat , semakin saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi,
akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Solidaritas yang terjadi
karena perkembangan ekonomi oleh emile dherkime di sebut solidaritas organis, faktor ini
berlaku di masyarakat industri maju seperti amerika utara dan eropa barat.
g.Kelembagaan
Faktor lain yang berperan dalam mempersatukan bangsa berupa lembaga- lembaga
pemerintahan yang politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata,
pengadilan dan partai politik . lembaga- lembaga itu melayani dan mempertemukan warga
tanpa membeda-bedakan asal usul dan golonganya dalam masyarakat. Kerja dan prilaku
lembaga politik dapat mempersatukan orang sebagai satu bangsa.
D. Identitas Nasional Indonesia
Identitas nasional indonesia menunjuk pada identitas – identitas yang sifatnya nasional.
Pada uraian sebelumnya identitas nasional bersifat buatan, dan sekunder. Bersifat buatan oleh
karenanya identitas nasional di buat, di bentuk dan di sepakati oleh warga bangsa sebagai
identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh karena identitas nasional lahir
belakangan bila di bandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah di miliki
warga bangsa itu secara askriptif. Jauh sebelum mereka memiliki identitas nasional itu,
warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu dan perjuangan
panjang di antara warga bangsa negara yang bersangkutan.

Hal ini di sebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Dapat
terjadi sekelompok warga bangsa tidak setuju dengan identiotas nasional yang hendak di
ajukan oleh kelompok bangsa lainya. Setiap kelompok bangsa di dalam negara umumnya
7
menginginkan identitasnya di jadikan atau tingkat sebagai identitas nasional yang tentu saja
belum tentu di terima oleh kelompok bangsa lain. Inilah yang menyebabkan sebuah negara
bangsa yang baru merdeka mengalami pertikaian intern yang berlarut larut demi untuk saling
mengangkat identitas kesukubangsaan menjadi identitas nasional. Contoh kasus negara sri
lanka yang di liputi pertikaian terus menerus antara bangsa sinhala dan tamil sejak negara itu
merdeka.
Setelah bangsa indonesia bernegara, mulai di bentuk dan di sepakati apa apa yang
dapat menjadi identitas nasional indonesia. Bisa di katakan bangsa indonesia relatif berhasil
dalam membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses pembentukan ideologi
pancasila sebagai identitas nasional yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan di
antara warga bangsa.
Beberapa bentuk identitas nasional indonesia, adalah sebagai berikut.
1. Bahasa nasional atau persatuan yaitu bahasa indonesia , bahasa indonesia berawal dari
rumpun bahasa melayu yang di pergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian di
angkat seagai bahasa persatuan pada tanggal 28 oktober 1928. Bangsa indonesia sepakat
bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai identitas nasional
indonesia.
2. Bendera negara yaitu sang merah putih, warna merah berarti berani dan putih berarti suci,
lambang merah putih sudah di kenal pada masa kerajaan di indonesia yang kemudian di
angkat sebagai bendera negara, bendera warna merah putih di kibarkan pertama kali pada
tanggal 17 agustus 1945, namun telah di tunjukkan pada peristiwa sumpah pemuda

3. Lagu kebangsaan yaitu indonesia raya, indonesia raya sebagai lagu kebangsaan kebangsaan
yang pada tanggal 28 oktober 1928 di nyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan
negara.
8
4. Lambang negara yaitu garuda pancasila, garuda adalah burung khas indonesia yang di
jadikan lambang negara
5. Semboyan negara yaitu bhineka tunggal ika, bhineka tunggal ika artinya berbeda beda tetapi
tetap satu jua. Menunjukan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, namun tetap
berkeinginan untuk menjadi satu bangsa yaitu bangsa indonesia.
6. Dasar falsafah negara yaitu pancasila, berisi lima dasar yang di jadikan sebagai dasar filsafat
dan ideologi dari negara indonesia. Pancasila merupakan identitas nasional yang
berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi nasional indonesia.
7. Konstitusi ( hukum dasar )negara yaitu UUD 1945, merupakan hukum dasar tertulis yang
menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan perundangan dan di jadikan sebagai
pedoman penyelenggaraan bernegara.
8. Bentuk negara kesatuan republik indonesia yang berkedaulatan rakyat , bentuk negara adalah
kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah republik. Sistem politik yang di gunakan
adalah sistem demokrasi (kedaulatan rakyat) . saat ini identitas negara kesatuan republik
indonesia yang berkedaulatan rakyat di sepakati untuk tidak ada perubahan .
9. Konsepsi wawasan nusantara, sebagai cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nssdional.
10. Kebudayaan daerah yang telah di terima sebagai kebudayaan nasional berbagai kebudayaan
dari kelompok – kelompok bangsa di indonesia yang memiliki cita rasa tinggi, dapat di
nikmati dan di terima oleh masyarakat luas merupakan kebudayaan nasional . kebudayaan
nasional pada dasarnya adalah puncak – puncak dari kebudayaan daerah .
Tumbuh dan di sepakati beberapa identitas nasional indonesia itu sesungguhnya telah di

9
awali dengan adanya kesadaran politik bangsa indonesia sebelum bernegara.
Hal demikian sesuai dengan ciri dari pembentukan negara – negara model mutakhir .
kesadaran politik itu adalah tumbuhnya tumbuhnya semangat nasionalisme

(semangat

kebangsaan ) sebagai gerakan menentang penjajahan dan mewujudkan negara – negara
indonesia. Dengan demikian, nasionalisme yang tumbuh kuat dalam diri bangsa indonesia
turut mempermudah terbentuknya identitas nasional.3
E. GLOBALISASI
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi
belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),
sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa
dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut
informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik.
Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia.
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat
kemajuan teknologi informasi. Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar,
seperti:
a. selalu meningkatkan pengetahuan

d. keterbukaan

b. patuh hukum

e. rasionalisasi

c. kemandirian

f. etos kerja

3.Winarto,S.Pd.,M.Si, ibid, hal.32-35

10

g. kemampuan memprediksi

i. keberanian bersaing dan

h. efisiensi dan produktivitas;

j. manajemen resiko

Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;

b.
c.
d.
e.
f.
g.

lembaga keagamaan;
indutri internasional dan lembaga perdagangan;
wisata mancanegara;
saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.

Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat
yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status
sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima
atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang
kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.
Unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Teknologi yang rumit dan mahal.
b. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah sebagai berikut.

11

a. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
b. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
c. Pendidikan formal di sekolah.

Modernisasi dan globalisasi membawa dampak positif ataupun negatif terhadap perubahan
Sosial dan budaya suatu masyarakat.4
F. Keterkaitan Identitas Nasional dan Globalisasi
Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan
ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan
kehidupannya. Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya
agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku
yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional
dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan perkataan lain, dapat
dikatakan bahwa hakikat identitas asional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai
penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita,
sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi,
dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran
nasional maupun internasional. Perlu dikemukaikan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin
sebagai Identitas Nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan
normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus menerus bersemi
sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya.
Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional juga sesuatu yang terbuka, dinamis,
dan dialektis untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam
4.http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-globalisasi.html

12

kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bahwa
pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita telah
ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri
negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya,
yaitu :
“Pemerintah memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia “
yang diberi penjelasan :
” Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat
Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat ebagi puncak-puncak kebudayaan
di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan
harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahanbahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya
kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia “.
Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam Pasal
32
1. Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

13

Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk membina dan
mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terlepas dari apa dan
bagaimana kebudayaan itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah terdapat tidak kurang dari
166 definisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan Klukhohn di tahun 1952.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia
(sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal
dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat
ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak
fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan
komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya
perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu
individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
6. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
Munculnya arus globalisme yang dalam hal ini bagi sebuah Negara yang sedang berkembang
akan mengancam eksistensinya sebagai sebuah bangsa. Sebagai bangsa yang masih dalam

14

tahap berkembang kita memang tidak suka dengan globalisasi tetapi kita tidak bisa
menghindarinya. Globalisasi harus kita jalani ibarat kita menaklukan seekor kuda liar kita
yang berhasil menunggangi kuda tersebut atau kuda tersebut yang malah menunggangi kita.
Mampu tidaknya kita menjawab tantangan globalisasi adalah bagaimana kita bisa memahami

dan malaksanakan Pancasila dalam setiap kita berpikir dan bertindak.
Persoalan utama Indonesia dalam mengarungi lautan Global ini adalah masih banyaknya
kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan sosial yang masih lebar. Dari beberapa persoalan
diatas apabila kita mampu memaknai kembali Pancasila dan kemudian dimulai dari diri kita
masing-masing untuk bisa menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, maka globalisasi akan
dapat kita arungi dan keutuhan NKRI masih bisa terjaga.5

BAB III
PENUTUP

5.http://ipdn-artikelgratis.blogspot.com/2008/09/ketrekaitan-identitas-nasionaldengan.html

15

A. Kesimpulan
Identitas adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan
membedakannya dengan bangsa lain. Kekhasan yang melekat pada sebuah bangsa banyak
dikaitkan dengan sebutan “identitas nasional”. Namun demikian, proses pembentukan
identitas nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang
dan kontekstual mengiki\uti perkembangan zaman.
Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat
yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status
sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima
atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang
kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.
B. Saran
Sebagai bangsa yang masih dalam tahap berkembang kita memang tidak suka dengan
globalisasi tetapi kita tidak bisa menghindarinya.Globalisasi harus kita jalani ibarat kita
menaklukan seekor kuda liar kita yang berhasil menunggangi kuda tersebut atau kuda
tersebut yang malah menunggangi kita. Mampu tidaknya kita menjawab tantangan globalisasi
adalah bagaimana kita bisa memahami dan malaksanakan Pancasila dalam setiap kita berpikir
dan bertindak.
Persoalan utama Indonesia dalam mengarungi lautan Global ini adalah masih banyaknya
kemiskinan, kebodohan dan kesenjangan sosial yang masih lebar. Dari beberapa persoalan
diatas apabila kita mampu memaknai kembali Pancasila dan kemudian dimulai dari diri kita
16
masing-masing untuk bisa menjalankan dalam kehidupan sehari-hari, maka globalisasi akan
dapat kita arungi dan keutuhan NKRI masih bisa terjaga.

17

Daftar Pustaka

1.

Winarto,S.Pd.,M.Si, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Bumi Aksara,
Jakarta , 2008, hal.29-31
2
.http://robi-learning.blogspot.com/2012/03/identitas-nasional-dan-globalisasi.html
3

.Winarto,S.Pd.,M.Si, ibid, hal.32-35

4

.http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-globalisasi.html

5

.http://ipdn-artikelgratis.blogspot.com/2008 /09/ketrekaitan-identitas-nasional-dengan.html