MODUL EKONOMI PENDAPATAN NASIONAL 2007

PENDAPATAN NASIONAL
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William
Petty dari
Inggris
yang
berusaha
menaksir
pendapatan
nasional
negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan
anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup
(konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para
ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi
bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut
mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk
Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut
harga pasar pada suatu negara.
A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa
yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh

pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.
Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena
pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian
suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran
suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat
dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun,
sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya
dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara.
Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik
dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia
yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.
B. Konsep Pendapatan Nasional
1. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan
GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP

dianggap bersifat bruto/kotor atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik

Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang
diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6), meliputi
faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing
yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.Pendapatan nasional
merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk
hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau
disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang
dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik
warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor
produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang
dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam
negara tersebut (Sukirno, 2008, p35).
3. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi
depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).
Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang
dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja
kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
4. Produk Nasional Bruto (GNP)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak
tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
5. Produk Nasional Bruto (GNP)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan
yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga
menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,

melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas

pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa
tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan
maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
6. Produk Nasional Bruto (GNP)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa
konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak
langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
1. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga.

Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang
akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan
penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barangbarang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat
harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan
nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka
perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga,
tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya
kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat
harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan
mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat

cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan
nasional) dan menambah pengangguran.
2. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan
jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu
tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat
erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal

dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat
dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat.
D. Cara Penghitungan Pendapatan Nasional
Suatu perekonomian tidak akan dapat memberikan informasi dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu apabila tidak terdapat data mengenai
Produk Nasional Bruto,Produk Domestik Bruto dan komponen-komponen lain
dari konsep produk nasional atau pendapatan nasional tersebut.Setiap negara akan
mengumpulkan berbagai informasi mengenai kegiatan ekonominya agar secara
kontinu dapat diperhatikan perubahan-perubahan tingkat dan corak kegiatan
ekonomi yang berlaku.
Salah satu informasi penting yang akan dikumpulkan adalah data
mengenai pendapatan nasionalnya,yaitu nilai barang dan jasa yang diwujudkan
pada suatu tahun tertentu.Untuk menghitung nilai barang-barang dan jasa-jasa
yang diciptakan oleh suatu perekonomian tiga cara penghitungan dapat
digunakan,yaitu :
1. Cara pengeluaran
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai

pengeluaran/perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa yang diproduksikan di
dalam negara tersebut.

2. Cara produksi atau cara produk neto
Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai
produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan
usaha) dalam perekonomian.
3. Cara pendapatan
Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional.
CARA PENGHITUNGAN I : CARA PENGELUARAN
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan
dapat memberi gambaran tentang :
a. Sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai
dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat
kemakmuran yang sedang dinikmati
b. Memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makro
ekonomi.
Data pendapatan nasional dan komponen-komponen data yang dihitung

dengan cara pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil
langkah-langkah dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Komponen Pengeluaran Agregat Dalam Perekonomian
Penghitungan pendaptan nasional dengan cara pengeluaran membedakan
pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepad
4
komponen,yaitu
:
konsumsi
rumaha
tangga,pengeluaran
pemerintah,pembentukan modal sektor swasta (investasi) dan ekspor neto (eksporimpor).


Konsumsi Rumah Tangga

Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli
berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran
konsumsi rumah tangga atau dalam analisis makro ekonomi lebih lazim disebut
sebagai konsumsi rumah tangga.

Pendapatan yang diterima rumah atangga akan digunakan untuk membeli
makanan,membeli pakaian,membiayai jasa pengankutan,membayar pendidikan
anak,membayar sewa rumah dan membeli kendaraan.Barang-barang tersebut

dibeli rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya,dan perbelanjaan tersebut
dinamakan konsumsi,yaitu membeli barang dan jasa untuk memuaskan keinginan
memiliki dan menggunakan barang tersebut.
Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan
sebagai konsumsi (rumah tangga).Kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah
digolongkan sebagai investasi.Seterusnya sebagai pengeluaran mereka seperti
membayar asuransi dan mengirim uang kepada orang tua( atau anak yang sedang
bersekolah) tidak digolongkan sebagai konsumsi karena ia tidak merupakan
perbelanjaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.


Pengeluaran Pemerintah

Berbeda dengan rumah tangga yang membeli barang untuk memenuhi
kebutuhannya,pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan
masyarakat.Pengeluaran untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan

kesehatan,pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara,pengeluaran gaji
untuk pegawai pemerintah.
Pembelian pemerintah ke atasa barang dan jasa dapat digolongkan kepada
dua golongan yang uatama,yaitu ; konsumsi pemerintah dan investasi
pemerintah.Yang termasuk dalam golongan konsumsi pemerintah adalah
pembelian ke atas barang dan jasa yang akan di konsumsikan,seperti membayar
gaji guru sekolah.
Sedangkan investasi pemerintah meliputi pengeluaran untuk membangun
prasarana seperti jalan,sekolah,rumah sakit dan irigasi.


Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta

Pembentukan modal sektor swasta atau lebih sering dinyatakan sebagai
inverstasi,pada hakikatnya berarti pengeluaran untuk membeli barang modal yang
dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang.Pengeluaran
untuk investasi ini dilakukan bukan untuk dikonsumsi,tetapi untuk digunakan
dalam kegiatan memproduksi di waktu akan datang.Dalam pengumpulan data
mengenai investasi,pengeluaran tersebut dibedakan kepada 3 jenis perbelanjaan
berikut,yaitu : Pengaluaran ke atas barang modal dan peralatan

produksi.Perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun.Dan
pengeluaran-pengeluaran untuk mendidrikan rumah tempat tinggal.



Ekspor Netto

Nilai ekspor ya ng dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu
dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor
nettto.Ekspor suatu negara,seluruh atau sebagian dari nilainya merupakan barang
dan jasa yang dihasilkan di dalam negri.Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke
dalam pendapatan nasional.Barang impor merupakan produksi dari negara lain:
oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan
nasional.Dalam praktek penghitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakkan
keadaan dimana nilai barang impor termasuk dalam penghitungan.
Menghitung Produk Domestik dan Produk Nasional Bruto
Seperti telah dinyatakan pada bagian yang terdahulu,pendapatan nasional
dapat dihitung menurut harga yang berlaku dan mnurut harga tetap.Penghitkungan
menurut harga tetap yang dilakukan di Indonesia pada masa ini menggunakan
harga-harga pada tahun 1993.Kedua cara penghitungan itu menurut harga tetap
dan harga yang berlaku akan ditujukan dalam tabel berikut.Data yang
dikemukakan adalah data pendapatan domestik bruto,pendaptan nasional
bruto,dan data pendapatan nasional (yaitu pendapatan nasional bersih/neto pada
harga faktor).
Berdasarkan kepada harga yang berlaku,PDB Indonesia pada tahun 2002
mencapai Rp 1.610 triliun.Pendapatan neto faktor-faktor produksi bernialai
negatif,yaitu sebesar Rp -77,8 triliun,yang berarti Indonesia lebih banyak
membayar ke luar dibandingkan dengan penerimaan dari luar negri.Sebagai
akibatnya nilai Produk Nasional Bruto lebih kecil dari Produk Domestik Bruto
yaitu hanya mecapai Rp 1.532,2 triliun.
Komponen pengeluaran agregat yang terbesar adalah pengeluaran konsumsi
rumah tangga yaitu sebanyak Rp 1.138,3 triliun dan meliputi 70,7 persen dari
pendapatan domestik bruto.Ekspor juga rellatif penting peranannya dalam
perekonomian dan nilai mencapai Rp 569,9 triliun dan meliputi 35,4 persen dari
produk domestik bruto.Investasi hanya meliputi 20,2 persen dari PNB dan
pengeluaran pemerintah perannannya lebih kecil lagi,yaitu hanya meliputi 8,2
persen dari PDB.
Contoh Penghitungan Pendapatan Nasional Indonesia,2002 (triliun rupiah)
Jenis Pengeluaran

Menurut Harga Berlaku Menurut Harga
Tetap 1993
Nilai
Persentasi
1. Pengeluaran konsumsi
1.138,3
70,7 302,1
rumah tangga

2. Pengeluaran konsumsi
pemerintah
3. Pembentukan
modal
domestik bruto
4. Perubahan stok
5. Ekspor barang dan jasa
6. Dikurangi : Barang dan
Jasa
PDB
7. Pendapatan neto faktor
dari luar negri
PNB
Dikurangi : Pajak tak langsung
Dikurangi : Depresiasi
PENDAPATAN NASIONAL

132,1

8,2 35,3

325,3

26,2 96,1

-96,0
569,9
459,6

-6,0 -25,7
35,4 116,9
28,5 98,0

1.610,0
-77,8

100 426,7
-4,8 -22,2

1.532,2
71,2
80,5
1.380,5

95,2
4,4
5,0
85,8

404,5
18,9
21,3
364,3

Konsep pendapatan nasional perlu dibedakan di antara pengertian neto dan
bruto.PNB ( Pendapatan Nasional Bruto) perlu dikurangi oleh depresiasi untuk
memperoleh pendapatan nasional neto atau Net National Product
(NNP).Selanjutnya NNP dapat dibedakan menurut harga pasar dan menurut harga
faktor.NNP menurut harga faktor adalah pendapatan negara.Dibanyak
negara,hubungan diantara Produk Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Negara
(PN) dapat dinyatakan dengan persamaan.
PN = PNB - Pajak tak langsung + Subsidi – Depresiasi
Akan tetapi dalam penghitungan di Indonesia Subsidi tidak dihitung.Oleh sebab
itu diantara PNB dan PN terdapat hubungan yang berikut :
PN = PNB – Pajak tak langsung – Depresiasi
Masalah Penghitungan Dua kali
Dengan cara pengeluaran,pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan nilai perbelanjaan dari berbagai golongan masyarakat ke atas
barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam perekonomian
tersebut.Barang-barang atau jasa-jasa yang diimpor tidak dimasukan dalam
penghitungan ini.Begitu juga,barang-barang produksi dalam negri yang akan
diproses kembali oleh perusahaan-perusahaan lain untuk dijadikan barang-barang
lain,tidak turut dihitung untuk menentukan besarnya pendapatan nasional.Barangbarang yang masih akan diproses lagi nilainya tidak turut ditambahkan dalam
penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran adalah untuk
menghindari berlakunya penghitungan dua kali.Ditinjau dari sudut apakah sesuatu

barang iti mengalami proses produksi selanjutnya atau tidak,barang-barang yang
diproduksikan dalam perekonomian perlu dibedakan dalam dua jenis : barangbarang jadi dan barang-barang setengah jadi.
Nilai Barang Jadi dan Nilai Tambah
Dalam menghitung nilai pendapatan nasional menurut cara pengeluaran
adalah penting untuk membedakan dengan sebaik-baiknya diantara barang-barang
jadi dan barang-barang setengah jadi.Yang harus dijumlahkan dalam menghitung
pendapatan nasional adalah : (i) nilai barang-barang jadi saja,atau (ii) nilai-nilai
tambahan yang diciptakan dalam setiap tingkat proses produksi.Penghitungan
pendapatan nasional dengan cara pengeluaran dilakukan dengan menjumlahkan
nilai barang-barang jadi yang dihasilkan dalam perekonomian.Dalam cara kedua
yaitu cara produk neto pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai perusahaan.
CARA PENGHITUNGAN II : CARA PRODUK NETO
Produk neto (net output) berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu
proses produksi.Dengan demikian cara kedua untuk menghitung pendapatan
nasional ini adalah cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang
diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan diberbagai lapangan usaha dan
perekonomian.Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional
mempunyai dua tujuan penting :
1. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi didalam
mewujudkan pendapatan nasional.
2. Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan dua kali yaitu
dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pada
berbagai tahap proses produksi.
CARA PENGHITUNGAN III : CARA PENDAPATAN
Dalam buku Mikroekonomi telah diterangkan bahwa,faktor-faktor
produksi dibedakan menjadi 4 golongan: tanah,tenaga kerja,modal dan keahlian
keusahawanan.Apabila faktor-faktor produksi itu digunakan untuk mewujudkan
barang dan jasa akan diperoleh berbagai jenis pendapatan,yaitu tanah dan harta
tetap lainnya memperoleh sewa,tenaga kerja memperoleh gaji dan upah,modal
memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan.Dengan
menjumlahkan pendapatan-pendapatan tersebut akan diperoleh suatu nilai
pendapatan nasional lain,yang berbeda dengan yang diperoleh dalam
penghitungan pendapatan nasional dengan kedua cara lainnya.Pendapatana

nasional itu dinamakan pendapatan nasional atau produk nasional neto menurut
harga faktor.
Penggolongan Pendapatan Faktor Produksi
Dalam penghitungan pendapatan nasional yang sebenarnya,penggolongan
pendapatan faktor-faktor produksi tidak selalu mengikuti penggolongan
pendapatan faktor-faktor produksi seperti yang dinyatakan diatas.Pendapatan
nasional tidak ditentukan dengan menghitung dan menjumlahkan seluruh gaji dan
upah,sewa,bunga,dan keuntungan yang diterima oleh seluruh faktor-faktor
produksi dalam suatu tahun tertentu.Sebabnya adalah karena dalam perekonomian
terdapat banyak kegiatan dimana pendapatannya merupakan gabungan dari gaji
atau upah,sewa,bunga dan keuntungan.Penghitungan pendapatan nasional dengan
cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima
faktor-faktor produksi secara berikut :
1.
2.
3.
4.

Pendapatan para pekerja,yaitu gaji dan upah
Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaaan perseorangan)
Pendapatan dari sewa
Bunga neto,yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan
dikurangi bunga ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman
pemerintah
5. Keuntungan perusahaan
Contoh Penghitungan
Sampai sekarang Indonesia belum menggunakan cara ini untuk
menghitung pendapatan nasionalnya.Salah satu negara yang menggunakan cara
penggolongan data pendapatan nasional seperti yang telah dijelaskan adalah
Amerika Serikat.
Data yang diberikan menunjukan bahwa pendapatan nasional Amerika
Serikat pada tahun 1997 adalah USS 6.650 M. Nilai ini adalah lebih rendah dari
Produk Domestik Bruto Amerika Serikat pada tahun yang sama yaitu sebesar USS
8.084.Hal tersebut disebabkan karena depresiasi,pajak tidak langsung,dan
pebdapatan neto faktor dari luara\ tidak termasuk lagi dalam nilai tersebut.
Contoh Pendapatan Nasional Amerika Serikat,1997 ( M dolar Amerika )
1.
2.
3.
4.

Jenis Kegiatan
Ganjaran untuk pekerja
Pendapatan Usaha perseorangan
Pendapatan dari sewa
Keuntungan perusahaan perseroan

Nilai (M)
4.703
545
148
804

Persentasi
70,7
8,2
2,2
12,1

5. Bunga bersih neto
PEND. NASIONAL

450
6.650

6,8
100,0

Komponen yang terutama dari pendapatan nasional adalah “ganjaran
untuk pekerja”,yaitu upah,gaji,bonus,dan pendapatan pekerja yang lain yang
nilainya adalah sebanyak USS 4,703 M dan meliputi hampir71 persen darp
pendapatan nasional.Keuntungan perusahaan perseroan hanya meliputi bagian
yang kecil saja dari pendapatan nasional;nilainya berjumlah USS 804 M dan
meliputi 12,1 persen dari pendapatan nasional.Bunga neto berjumlah USS 450 M
danmmeliputi 6,8 persen dari pendapatan nasional.
Dalam penghitungan pendapatan nasional salah satu istilah yang perlu
diterangkan secara lebih mendalam adalah bunga neto.Bunga neto adalah jumlah
bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi
dengan : (i) bunga ke atasa pinjaman pemerintah,(ii) bunga ke atas pinjaman
konsumen.Kedua jenis bunga tersebut adalah bunga ke atas pinjaman yang
digunakan bukan untuk membiayai kegiatan yang produktif,dan oleh sebab itu
tidak termasuk dalam pendapatan nasional (yang meliputi faktor-faktor produksi
yang
digunakan
untuk
menghasilkan
barang
dan
jasa
dalam
perekonomian).Meminjam uang untuk membeli mobil misalnya adalah pinjaman
yang bukan membiayai kegiatan produktif.Begitu juga halnya dengan pinjaman
pemerintah.
Hubungan Di antara GNP dan NI
Dalam penghitungan cara pengeluaran nialai pendapatan nasional yang
diperoleh adalah produk nasional bruto atau GNP,sedangkan penghitungan cara
pendapatan menghasilkan pendapatan Nasional atau NI.Data tabel selanjutnya
akan menunjukan cara mendapatkan Pendapatan Nasional dari nilai Produk
Nasioanal Bruto.Untuk memperoleh nilai Produk Nasional Neto,PNB harus
dikurangi oleh depresiasi.Pada tahun 1997 nilai PNB amerika Serikat adalah
8,063 M dolar US,Nialai defresiasi adalah USS 868 m dan ini meliputi hampir 11
persen dari Produk Nasional Bruto.Dengan demikian Produk Nasional Neto
bernilai USS 7.195 M. Untuk memperoleh pendapatan nasional pajak tak
langsung harus dikurangkan dari Produk Nasional Neto,sedangkan subsidi
ditambahkan.Penghitungan dalam tabel dibawah ini menunjukan Pendapatan
Nasional adalah USS 6.650 M.

Tabel Perhubungan dianrtara GNP dan Ni di amerika Serikat,1997
Jenis Pendapatan
Produk Nasional Bruto
Kurangi : Depresiasi
Produk Nasional Neto
Kurangi :
Pajak tak langsung setrelah dikurangi
subsidi
Pendapatan Nasional

Nilai (USS Milyar)
8.063
868
7.195
545
6.650

E. Pendapatan Pribadi Dan Pendapatan Disposibel
Pendapatan
pribadi
dapat
diartikan
sebagai
semua
jenis
pendapatan,termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu
kegiatan apa pun,yang diterima oleh penduduk suatu negara.Dari arti istilah
pendapatan pribadi ini dapat disimpulkan bahwa dalam pendapatan pribadi telah
termasuk juga pembayaran pindahan.
Jenis-jenis Pembayaran Pindahan
Pengeluaran pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pembayaran
pindahan antara lain adalah bantuan-bantuan yang diberikan kepada para
penganggur,uang pensiun yang dibayarkan kepada pegawai pemerintah yang tidak
bekerja lagi,bantuan-bantuan kepada orang cacat,bantuan kepada veteran dan
berbagai beasiswa yang diberikan pemerintah.
Bunga Pinjaman Konsumen dan Pemerintah
Pendapatan masyarakat yang tidak tergolong kepada pendapatan nasional
tetapi termasuk didalam pendapatan pribadi adalah pendapatan yang berupa bunga
ke atas utang negara dan bunga ke atas pinjaman untuk konsumsi.
Yang Tidak Termasuk dalam Pendapatan Pribadi
Pendapatan yang tergolong dalam pendapatan nasional tetapi tidak
termasuksebagai pendapatan pribadi,yaitu :
1. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan
2. Pajak yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan
3. Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para pekerja kepada dana
pensiun

Hubungan antara Pendapatan Nasional dan Pendapatan Pribadi
Dari uraian mengenai hal-hal yang membedakan pendapatan nasional dan
pendapatan pribadi dapatlah diringkaskan sifat hubungan diantara kedua konsep
tersebut.Hubungan tersebut adalah seperti yang diringkaskan dibawah ini :
PENDAPATAN NASIONAL
Dikurangi :
1. Keuntungan perusahaan tak dibagi
2. Pajak keuntungan perusahaan
3. Kontribusi kepada dana pensiun
Ditambah :
1. Pembayaran pindahan
2. Bunga pinjaman konsumen
3. Bunga pinjaman pemerintah
= PENDAPATAN PRIBADI
F. Pendapatan Disposebel
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh
para penerima pendapatan,nilai yang tersisa dinamakan pendapatan
disposebel.Dengan demikian pada hakikatnya pendapatan disposebel adalah
pendapatan yang digunakan oleh para penerimanya,yaitu semua rumah tangga
yang ada dalam perekonomian,untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka ingini.Tetapi biasanya tidak semua pendapatan disposibel itu digunakan
untuk tujuan konsumsi,sebagian darinya ditabung dan sebagian lainnya digunakan
untuk membayar bunga untuk pinjaman yang digunakan untuk membeli barangbarang secara mencicil.
Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara (i) pendapatan
disposebel ( Yd ) dan pendapatan pribadi ( Yd ),dan (ii) pendapatan disposebel (Yd)
dengan konsumsi dan tabungan.Dibawah ini dinyatak formula dari hubungan
tersebut :
1. Yd = Yp-T
2. Yd = C + S

G. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu kegunaan penting dari data pendapatan nasional adalah untuk
meningkatakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara dari
tahun ke tahun.Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun
ke tahun dapatlah dinilai prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam
mengendalikan kegiatan ekonominya dalam jangka pendek dan usaha
mengembangkan perekonomiannnya dalam jangka panjang.Perbandingan juga
dapat dilakukan diantara tingkat kesuksesan negara itu dalam mengendalikan dan
membangun perekonomiannya kalau dibandingkan dengan yang dicapai negaranegara lain.
H. Cara Menghitung Tingkat Pertumbuhan
Penghitungan pendapatan nasional secara ini memungkinkan tingkat
pertumbuhan ekonomi secara langsung dihitung dari data pendapatan nasional riil
yang tersedia.Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi ialah :
g = PN-riil1-PN-riil0 x 100%
PN-riil0
Dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan dalam
persen.PN-riil adalah pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat
pertumbuhan ekonominya dihitung dan PN-riil0 adalah pendapatan nasional pada
tahun sebelumnya.
Menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan
nasional pada harga masa ini dilakukan dengan menggunakan formula berikut :
Pnriil0 = 100 x PN masa ini
HIn
Dimana Pnriiln adalah pendapatan nasional riil tahun n,HIn adalah indeks
harga atau pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator) pada tahun n,dan PN
masa ini adalah pendapatan nasional pada harga masa ini,yaitu pada tahun n.
Apabila dengan menggunakan cara penghitungan diatas telah didapat data
pendapatan nasional riil untuk berbagai tahun,tingkat pertumbuhan ekonomi telah
dapat dihitung,yaitu dengan menggunakan persamaan penghitungan tingkat
pertumbuhan ekonomi (g) yang diterangkan sebelum ini.

I. Kegunaan Data Dan Pendapatan Nasional
Data pendapatan nasional memberikan informasi yang berguna mengenai
berbagai aspek dari kegiatan ekonomi.Data pendaptan nasional pada suatu tahun
tertentu memberi gambaran tentang :
1. Tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan nialai output yang
diproduksikan
2. Komposisi dan perbelanjaan agregat
3. Sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional
4. Taraf kemakmuran yang dicapai
Sterusnya membandingkan data pendapatan nasional dari tahun ke tahun
akan memberikan gambaran tentang :
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi
2. Perubahan struktur ekonomi
3. Peningkatan taraf kemakmuran masyarakat
Disamping itu ada pendapatan nasional berguna sebagai dasar dalam
membuat ramalan dan perencanaan ekonomi di masa depan.Uraian berikut
menerangkan dengan lebih mendalam berbagai kegunaan tersebut :
1. Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi
Pendapatan nasional pada hakikatnya merupakan ukuran dari sejauh mana
perusahaan-perusahaan beroperasi dan mengeluarkan barang-barang dan
jasa.Semakin tinggi pendapatan nasional,semakin besar jumlah output yang
diciptakan dalam sesuatau negara dan semakin tinggi kapasitas barang-barang
modal yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan.Kenaikan pendapatan
nasional juga berkaitan rapat dengan kenaikan kesempatan kerja.
Apabila negara tersebut membuat ramalan mengenai pendapatan nasional
potensialnya,perbedaan diantara PDB-potensial dan PDB-sebenarnya akan
memberi gambaran tentang sejauh mana PNB-sebenarnya adalah berbeda dengan
PNB-potensialnya yaitu sejauh mana kegiatan ekonomi yang sebenarnya berbeda
dengan potensi yang dapat dicapainya.
Cara lain dalam menggunakan data pendapatan nasional sebagai pengukur
prestasi kegiatan ekonomi adalah dengan melihat keadaan pengangguran dalam
perekonomian tersebut.Apabila pengangguran masih tinggi tingkatnya,keadaan itu
berarti pendapatan nasional yang dicapai adalah masih dibawah potensinya yang
maksimum.Keadaan itu berarti kegiatan ekonomi belum mencapai taraf yang
menggalakkan.

2. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yang Dicapai
Dengan membandingkan data pendapatan nasional riil pada suatu tahun
tertentu dengan pendaptan nasional riil pada masa lalu akan dapat ditentukan
tingkat pertumbuhan ekonomi.Setiap negara menghendaki pertumbuhan ekonomi
yang pesat sehingga kesempatan kerja penuh dapat dicapai secara terus
menerus.Tetap keadaan ini sukar dicapai.Pertumbuhan ekonomi sudah dapat
digolongkan “menggalakkan” apabila tingkat yang dicapai mampu mengurangi
tingkat pengangguran.Paling minimum setiap negara harus berusaha agar tingkat
pertumbuhan ekonominya melebihi dari tingkat pertumbuhan pendudukan,agar
pendapatan perkapita (atau taraf kemakmuran masyarakat) dapat ditingkatkan.
3. Memberi Gambaran Mengenai Taraf Kemakmuran
Pendapatan perkapita penduduk berbagai negara selalu digunakan sebagai
ukuran kasar untuk menentukan tingkat kemakmuran penduduknya.Data itu
memberikan penggambaran kasar tentang sebanyak mana uang yang tersedia
kepada seorang individu untuk diibelanjakan dalam satu tahun.
4. Data Asas Untuk Membuat Ramalan dan Perencanaan
Data pendapatan nasional pada masa ini dan masa lalu dapat memberi
informasi penting mengenai ciri-ciri dari kegiatan ekonomi,seperti dapat
menunjukan tingkat pertumbuhan yang dicapai dan sektor-sektor yang
mewujudkan pertumbuhan tersebut,perkembangan sektor manufaktur (industri)
dan sektor ekspor,dan berbagai informasi lain.Data seperti itu dapat digunakan
untuk lanadasan dalam membuat ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa
datang.Ramalan itu dapat diguanak oleh perusahaan-perusahaan untuk
merencanakan kegiatan ekonominya dimasa depan.Data tersebut juga berguan
kepada pemerintah untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan
pembangunan di masa mendatang,seperti meramalkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang akan dicapai,membuat ramalan mengenai perkembangan investasi
dan ekspor,dan pertambahan kesempatan kerja yang akan berlaku.