Pengaruh attachment pada anak terhadap komunikasi intrpersonal.docx

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Anak adalah harapan masa depan bangsa. Keberhasilan sebuah bangsa kedepan dapat dilihat dari seberapa besar bangsa itu mempersiapkan generasinya. Untuk menghasilkan generasi yang unggul, persiapan itu tidak hanya tertuju pada salah satu aspek saja, tetapi persiapan yang menyeluruh baik fisik, psikis, ataupun segala sesuatu yang berwujud materil maupun immateri seperti persiapan pendidikan dan pengetahuan serta keterampilan sebagai sarana dan bekal anak kedepan.

  Keseluruhan persiapan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya tidak lepas dari lingkungan tempat tinggal anak dan orang-orang yang ada disekitar anak. Tentu yang paling berperan disini adalah orang tua dan anggota keluarga lainnya yang merupakan lingkungan pertama anak mendapatkan pengaruh-pengaruh dari luar dirinya mengenal lingkungan keluarga sejak lahir hingga menginjak masa sekolah dasar. Dan masa-masa selanjutnya, pengaruh dari luar akan lebih besar lagi, seiring dengan meluasnya lingkungan habitat anak.

  Anak sebagai seorang individu akan selalu aktif belajar dari lingkungan. Proses pembelajaran pada anak akan maksimal jika kondisi lingkungan mendukung. Lingkungan yang kaya stimulus positif dan memberikan rasa aman baginya, memberikan rasa percaya diri pada anak mengeksplorasi lingkungannya.

  Menurut S. Freud, tahap perkembangan pada masa anak (5 tahun pertama) adalah masa keemasan. Masa-masa inilah kerpribadian anak mulai berkembang secara pesat dan menentukan kepribadiannya kelak. Sigmund Freud membagi perkembangan manusia menjadi lima tahap perkembangan (Oral, anal, phallic, latency dan seksual). Kepribadian sekarang, menurut Freud, ditentukan oleh cara kita menyelesaikan konflik antara sumber kesenangan awal ini (mulut, anus dan kelamin) dengan tuntutan kenyataan. Jika kebutuhan akan kesenangan pada setiap tahap tidak terpuaskan atau malah terlalu terpuaskan, seseorang dapat terfiksasi (terkunci) pada tahap

  

  perkembangan terse Perkembangan anak juga dipengaruhi pada lingkungannya tempat tinggal anak. Pengaruh orang tua pada anak akan membentuk “Das Ueber-Ich” di dalam “Das

1 John W. Santrock.Perkembangan Anak. Edii kesebelas jilid I. 2007. Jakarta: Erlangga. Hal:

  44

2 Ich” seseorang. “Ueber Ich” mengatur tingkah laku “Ich” dan mengatur tuntutan yang datang

  

  Masa anak dilihat dari segi fisik dan psikis adalah masa-masa yang tidak berdaya (lemah), sehingga membutuhkan ketergantungan pada objek-objek yang ada disekitarnya yang dirasakan memberikan rasa aman. Menurut Bowlby, bahwa timbulnya kelekatan anak terhadap figur lekat (biasanya ibu) adalah suatu akibat aktifnya suatu system tingkah laku (behavior system) yang membutuhkan kedekatan dengan ibu. Bila anak ditinggalkan ibu atau dalam keadaan takut, system tingkah laku tadi segera menjadi aktif dan hanya bisa dihentikan oleh suara, penampilan, atau rabaan ibu. Kebutuhan anak untuk menghisap, melekatkan diri, mengikuti, menagis dan ketawa, juga merupakan hal-hal penyebab timbulnya tingkah laku lekat anak. Menurutnya tingkah laku lekat termasuk kelompok tingkah laku social. Oleh Bowlby maka tingkah laku lekat sebagai akibat menjadinya suatu system tingkah laku disebut control theory attachment

  

  Dalam perkembangan social anak, objek kelekatan tidak hanya satu orang saja. Menurut hasil penelitian Schaffer (1971 dalam monks & Haditono) bahwa 1/3 dari jumlah anak sejak awal mempunyai kelekatan dengan orang yang berbeda-beda, dan pada usia 1,5 tahun hal itu merupakan keadaan yang berbeda. Biasanya ada hierarki antara orang-orang yang menjadi objek kelekatan. Ibu biasanya kedudukan yang paling atas, tetapi pada 1,5 tahun, 1/3 dari jumlah anak mempunyai orang lain (bukan ibu) sebagai objek lekat anak.

  Kelekatan yang dibangun oleh anak dengan objek lekatnya akan memberikan rasa aman. Penelitian Bowlby pada seekor kera membuktikan hal ini. Menurut taori humanistic dari Abraham Maslow (hirarki need), rasa aman yang dimiliki oleh individu akan memberikan kesempatan individu tersebut untuk berlanjut pada perkembangan selanjutnya termasuk perkembangan social secara luas (cinta dan kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri). Jika rasa aman tidak terpenuhi, maka akan menghambat perkembangan individu ketingkat yang lebih tinggi.

  Perkembangan anak berlangsung normal jika kebutuhan pada tahap perkembangan ini terpenuhi. Hal ini akan berlangsung normal pada anak yang dilahirkan pada keluarga atau 2 lingkungan yang mendukung. Tetapi bagaimana jika anak dibesarkan atau hidup pada 3 Das Ich = Ego , Das Ueber Ich = Superego, das Es = id 4 Monks & Haditono. Psikologi Perkembangan. 2006. UGM. Hal 12.

  Ibid. Hal: 70 lingkungan yang tidak mendukung? Misal hidup pada panti asuhan dimana peran ibu biologis digantikan oleh ibu asuh, yang perbandingan antara ibu asuh dengan anak asuh tidak mencukupi? Akankah mempengaruhi proses kelekatan anak terhadap sesuatu yang dianggap memberikan rasa aman baginya? Kelekatan anak pada objek lekatnya memberikan rasa aman dan percaya diri dalam bergaul dengan lingkungan disekitarnya. Objek lekat dijadikan sebagai tempat berlindung secara emosional dalam menghadapi stimulus-stimulus yang menakutkan.

  Dari hasil observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data-data awal pada Panti Asuhan Fajar Harapan Putri Jln. Sudirman Pekanbaru didapatkan data-data dibawah ini:

  No Usia Jumlah Status Keterangan 1 0 – 3

  29 Orang Bayi Laki-laki 17, Perempuan 12 2 3 – 6

  6 Orang Anak Prasekolah Laki-laki 3, perempuan 3 3 6 – 9

  7 Orang Sekolah Dasar Perempuan 7 orang

  • 4 9 – 12
  • 5 12 – 15

  19 Orang SMP Perempuan 19 orang 6 15 – 18

  11 Orang SMA Perempuan 17 orang Total

  72 Orang Catatan: Jumlah Pengasuh 8 orang

  Berdasarkan observasi dan wawancara awal, didapat keterangan dari pengasuh bahwa, beberapa orang anak akan berlari menjauh jika melihat orang-orang baru. Sebagian lagi acuh tak acuh dengan kehadiran orang baru (tamu). Jika pada suatu waktu ada seorang anak yang menangis biasanya diikui oleh hampir seluruh anak yang ada, apalagi pada malam hari, dan ini membuat pengasuh kerepotan. Rasio perbandingan antara pegasuh dengan anak asuh tidak seimbang (1 banding 3 untuk anak yang berumur dibawah 2 tahun).

  Berdasarkan hasil obeservasi ada beberapa anak yang apabila digendong oleh pengasuh atau pengunjung(tamu) tidak mau dilepaskan jika sudah digendong. Jika ada pengunjung menggendong seorang anak, maka anak yang lain menggelayut ingin ikut digendong, dan terkadang mereka menangis. Keseharian anak bermain normal dengan teman-temannya, dan terkadang terlihat kasar dengan memukul atau menjatuhkan alat/bahan yang ada diarea teras panti yang dijadikan tempat bermain, terutama pada sore hari. Mereka biasanya tidak peduli dengan temannya jika ada yang menangis. Mereka sibuk dengan aktivitas bermain masing- masing. Anak-anak ini ada yang memanjat pagar, berlarian tanpa mempedulikan orang-orang didekatnya termasuk pengaruhnya. Pengasuhpun kelihatan kewalahan karena banyaknya anak. Anak-anak sering merampas mainan temannya jika dirasa menarik dan tidak mau mengembalikannya walaupun diminta oleh pengasuh. Anak-anak bermain kelihatan brutal, seperti tanpa aturan dan tak peduli dengan orang-orang disekitarnya.

  Berdasarkan uraian diatas, diduga bahwa attachment (kelekatan) mempunyai pengaruh terhadap komunikasi interpersonal yang dibagun oleh anak. Komunikasi interpersonal yang dimaksud adalah segala hubungan social yang dilakukan oleh anak. Rasa empati dan simpati, saling menolong, saling membantu, menjalin hubungan pertemanan, menghargai miliki orang lain, suka berbagi dan lain-lain.

  Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Attachment (Kelekatan/Keterikatan) terhadap komunikasi interpersonal pada anak”.

  B. Rumusan Masalah

  Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh attachment (kelekatan/ketrikatan) pada anak terhadap komunikasi interpersonal. Penelitian ini akan mencari sejauh mana pengaruh tersebut. Attachment (kelekatan) sebagai sumber rasa aman anak terhadap objek lekatnya secara emosional kemungkinan mempengaruhi bagaimana anak mengeksplorasi lingkungan dengan bergaul secara intens dengan orang-orang disekitarnya.

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh attachment (kelekatan/ketrikatan) pada anak terhadap komunikasi interpersonal.

  D. Kegunaan Penelitian

  1. Kegunaan Teoritis

  Penelitian ini diharapkan memperkaya khasanah ilmu dalam bidang psikologi khususnya psikologi perkembangan tentang pengaruh attachment pada anak terhadap komunikasi interpersonal yang dibangun anak dilingkungannya.

  2. Kegunaan Praktis

  Penelitian ini bermamfaat untuk semua orang tua yang mempunyai anak, untuk mengetahui bagaimana anak membentuk keletakan dengan orang-orang disekitarnya. Juga bermamfaat bagi pengoloah pemberdaya anak misalnya di Panti Asuhan dan lain- lain.

  Daftar Pustaka

  Santrock, John.W. 2007. Perkeembangan Anak. Edisi Kesebelas,Jilid I. Jakarta: Erlangga Monks & Haditono. 2006. Psikologi Perkembangan. UGM: Gajah Mada University Yusuf, Syamsu LN. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosdakarya

Dokumen yang terkait

Peranan Buku Pembantu Sebagai Rincian dari Buku Besar Dalam Menentukan Harga Pokok Produksi (Studi pada Percetakan Andromedia Malang)

0 0 11

Pengaruh Human, Organization dan Technology (Hot) Terhadap Kualitas Iinformasi Pelaporan Keuangan Pada Badan Layanan Umum

0 0 25

Analisis Pengaruh Dimensi Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Pelanggan Perpustakaan Kota Malang

0 1 14

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Intensi Kewirausahaan, Karakteristik Wirausaha Sebagai Variabel Intervening

1 1 15

DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data yang muda

0 0 42

1. Perhatikan diagram anak panah berikut! - UH-RELASI – VIII – 1

0 1 20

Pengendara sepeda motor vario matic tidak tahu kendala Vario dan kerusakan motor matic dan cenderung meninggalkan kendala kerusakan pada mekanik motor vario tan mengetahui bahwa kerusakan yang sebenernya

0 0 39

Sistem Informasi Geografis Sebaran Lokasi Pos Hujan Kerjasama Berbasis Web pada Stasiun Klimatologi Klas 1 Banjarbaru

0 0 6

Sistem Informasi Pengarsipan Kliping Berbasis Website pada PDAM Intan Banjar

0 0 10

Penelitian Pada kajian dalam penelitian ini analisis metoda perhitungan dilakukan terhadap senyawa MAAs meliputi perhitungan energi total dan spektra transisi elektronik Prosedur pemodelan dilakukan dengan jalan optimasi geometri menggunakan metoda semiem

0 0 6