PENINGKATAN USAHA LUKISAN CAT PADA KERAJINAN CORAN ALUMINIUM DI JUWANA PATI JAWA TENGAH Sri Harmanto

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PENINGKATAN USAHA LUKISAN CAT PADA KERAJINAN CORAN
ALUMINIUM DI JUWANA PATI JAWA TENGAH
Sri Harmanto 1), Ahmad Supriyadi 1), Moch. Abdul Kodir 2)
1)
2)

Staf pengajar jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Staf pengajar jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275
E-mail : sri-harmanto@yahoo.co.id
Abstract

Small and Medium Enterprises (UKM) in Juwana Pati, Central Java had been providing
substantial contribution to the economy in Indonesia. One the products of UKM in the form
of handicraft made from aluminium castings. Marketing of product covering major cities
such as Semarang, Surubaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, and Bali as a tourist
destination, tourist both domistic and foreign. The purpose of the activities IbPE Program
2nd Year is for the application of science and technology in terms of drawing on aluminium
castings handicraft product management and product quality improvement to occur this

increasing the amount of exports and improve employee performance with their
management arrangement. The method is applied in the program activities IbPE 2nd Year
are : 1st introduction stage, 2nd stage assessment, and the phase 3 implementation. The
outcome of these activities are : realization of Appropriate Tecnology (TTG) in the form of
drawing equipment craft aluminium castings, improving the quality of craft product, an
increase in turnover and the selling price of products, improvement of Safety and Healt at
Work (K-3), and the addition of employees as 2 people. Outcomes of these activities are :
TTG, scientific articles published, and a module which contains about : Drawing Training
and Improvement Products Export.
Keywords : IbPE, drawing, handicrafts, aluminium casting

Abstrak
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Juwana Pati Jawa Tengah selama ini telah memberikan
sumbangan besar terhadap perekonomian di Indonesia. Salah satu produk UKM berupa
kerajinan dari bahan coran aluminium. Pemasaran produk meliputi kota-kota besar seperti
Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Bali sebagai daerah tujuan wisata,
baik wisatawan dalam negeri maupun manca negara. Tujuan dari kegiatan Program IbPE
Tahun ke-2 ini adalah untuk penerapan IPTEKS dalam hal lukisan pada produk kerajianan
coran aluminium dan manajemen agar terjadi peningkatan mutu produk sehingga
meningkatkan jumlah ekspor dan meningkatkan kinerja karyawan dengan adanya penataan

manajemen. Metode yang diterapkan di dalam kegiatan program IbPE Tahun ke-2 ini yaitu
: tahap ke-1 pendahuluan, tahap ke-2 penilaian, dan tahap ke-3 pelaksanaan. Hasil yang
dicapai dari kegiatan ini adalah : terwujudnya Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa
peralatan melukis kerajinan coran aluminium, peningkatan mutu produk kerajinan,
peningkatan omset dan harga jual produk, perbaikan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3), dan adanya penambahan karyawan sebanyak 2 orang. Luaran dari kegiatan ini adalah :
TTG, Artikel Ilmiah yang dipublikasikan, dan Modul yang berisi tentang : Pelatihan
Melukis dan Peningkatan Produk Ekspor.
Kata kunci : IbPE, lukisan, kerajinan, coran aluminium

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

ISSN: 2477 – 2097

312

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PENDAHULUAN
Usaha Kecil Menengah (UKM) di Juwana Pati Jawa Tengah selama ini telah
memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian di Indonesia.. Salah satu produk

UKM berupa kerajinan dari coran aluminium. Pemasaran produk meliputi kota-kota
besar seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Bali sebagai
daerah tujuan wisata, baik wisatawan dalam negeri maupun manca negara. Pemasaran
produk UKM pengecoran aluminium “UD BUDI JAYA LOGAM” dan UKM
“PRIMA LOGAM & ANTIQUE“ di desa Sejomulyo dan desa Karang ini pada
umumnya hanya berdasarkan pesanan sehingga mengalami pasang surut. Dalam satu
bulan untuk hasil poles dan pelapisan rata-rata penjualan sekitar 7.000 buah. Hal ini
dipengaruhi oleh kebutuhan pasar dan harga bahan baku. Harga bahan baku yang terus
meningkat menyebabkan terhambatnyan proses produksi para pemilik UKM. Produkproduk dari UKM pengecoran di Desa Sejomulyo dan desa Karang, Juwana, Pati, Jawa
Tengah dapat dilihat seperti pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Produk-produk kerajinan UKM pengecoran bahan aluminium
Latar belakang dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UKM “UD
BUDI JAYA LOGAM” “PRIMA LOGAM & ANTIQUE“ melalui Program IbPE
Tahun ke-2 ini adalah disebabkan karena produk-produk kerajinan coran aluminium
dari UKM ini dipasarkan masih dalam keadaan aslinya, yaitu dengan warna asli
aluminium. Hal ini menyebabkan produk tidak tahan gores, cepat kusam, dan
penampilan yang kurang menarik, sehingga memiliki nilai jual yang relatif murah,
yaitu antara Rp 6.000,- s.d. Rp 75.000,Permasalahan manajemen yang terjadi di UKM “UD BUDI JAYA LOGAM” dan
UKM “PRIMA LOGAM & ANTIQUE“ ini adalah masalah pembukuan kas keuangan

dan pemasaran produk. Dengan adanya permasalahan- permasalahan tersebut di atas
maka diperlukan suatu solusi atau pemecahan masalah sehingga dapat meningkatkan
mutu produk, pembukuan keuangan, dan pemasaran produk. Tujuan dari pelaksanaan
kegiatan Program IbPE Tahun ke-2 ini adalah untuk meningkatkan mutu produk
kerajinan coran aluminium, ketertiban keuangan, dan pemasaran produk.
Industri logam yang ada di Jawa Tengah belum bisa bersaing dengan jenis industri
lainnya seperti kayu dan makanan olahan. Hal itu dikarenakan sulitnya industri logam
berkembang terkait bahan baku yang mahal. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Priyo Anggoro, (2015), bahan baku lokal untuk
industri logam agak bersaing sedikit dengan bahan baku impor sehingga menyulitkan

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

ISSN: 2477 – 2097

313

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
bagi industri. Permasalahan lainnya adalah daya saing untuk menghadapi pasar bebas

ASEAN harus mempersiapkan kualitas dan mutu produksi. Standarisasi mutlak
dilakukan untuk menjaga kualitas dan mutu serta harus berani memasarkan produk
lebih luas lagi.
Menurut Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Kota Semarang,
Ayu Enty, S, (2016) dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
dimulai awal 2016 lalu, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong
untuk meningkatkan daya saing. Produk lokal diharapkan dapat bersaing dengan
produk asing dari negara ASEAN. Menurut Dekan Fakultas Ekonomi USM, Prof. Dr.
Ir. Kesi Widjajanti, S.E., M.M., (2016) keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM), memiliki perhatian tersendiri. Sebab, selain mampu menyerap banyak
tenaga kerja, keberadaan UMKM yang kebanyakan dilakukan secara turun temurun
juga sudah mengakar di masyarakat. Sehingga dari itu, bisa diharapkan akan mampu
mewujudkan kemandirian bangsa.
Sedangkan menurut Ketua Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, (2016) “Kami
berharap para pengusaha dan pelaku UMKM yang tergabung dalam Kadin Jateng
memacu produktivitasnya agar usahanya makin berkembang dan dikenal luas”. Hasil
penelitian Rachmad Said, S., (2011) secara umum minyak cat akan memberikan daya
lekat lebih baik daripada menggunakan tiner, kekerasan kelima jenis cat berbeda
berbeda signifikan baik yang menggunakan tiner maupun minyak cat, dan elastisitas
kelima jenis cat yang menggunakan pengencer tiner dan minyak cat semuanya sama

(tidak berbeda).
Metode atau cara pengecatan merupakan salah satu cara tertua di dunia untuk
mengekpresikan kehendak manusia. Sekitar 20.000 tahun lalu, manusia yang hidup di
gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi dan proteksi. Mereka
menggunakan material-material yang tersedia di alam seperti arang (karbon), darah,
susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang menarik. Yang
mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang ditunjukkan
pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di
Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan
(Anonim, 2007).
Dalam hubungannya dengan resin Nitro Cellulose (NC) ada beberapa istilah yang
berkaitan dengan solvent yang perlu dibahas, yaitu Active Solvent, Latent Solvent dan
Diluent. Active solvent adalah solvent yang secara nyata melarutkan NC, contoh:
hampir semua keton (MEK), ester (ethyl atau butyl acetate) dan ether (aceton). Latent
solvent atau juga disebut co-solvent adalah solvent yang bila sendirian tidak bisa
melarutkan NC, tetapi digunakan untuk meningkatkan daya larut active solventnya.
Peningkatan daya larut active solvent dapat dilihat dari penurunan kekentalan larutan
yang cukup besar setelah ditambah latent solvent (dibanding dengan penambahan yang
sama active solvent atau solvent jenis lain), contoh latent solvent adalah alkohol.
Sedang diluent adalah solvent yang dipakai untuk melarutkan kedua jenis campuran

solvent tersebut (thinner), sehingga harganya diharapkan lebih murah, dibanding bila
hanya ada dua jenis solvent tersebut (Susyanto, 2009h).
Proses pembuatan cat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu proses yang
melibatkan dispersi dan/atau penggilingan dan proses yang hanya melibatkan proses
mixing saja. Tahap akhir dari kedua proses ini juga berbeda, pada proses yang
melibatkan dispersi dan/atau penggilingan pigment, maka mengukur derajad kehalusan
dari partikel-partikelnya adalah tahap yang penting guna mengakhiri proses tersebut.

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

ISSN: 2477 – 2097

314

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
Sedang proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk melihat
seberapa jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai komposisi yang
ditentukan, cukup mengukur kekentalan atau viskositas campuran tersebut. Namun bila
campuran tersebut mengandung beberapa jenis pasta, maka menyamakan warna (colour

matching) campuran cat secara kasar perlu dilakukan, agar campuran tidak terlalu jauh
berbeda dengan warna standardnya. Kedua tahapan ini biasanya disebut uji kualitas
pendahuluan, yaitu tahapan antara sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling
akhir dari proses pembuatan cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat (Susyanto, 2009e).
METODE
Metode Pendekatan Yang Ditawarkan Untuk Mendukung Realisasi Program IbPE
Tahun ke-2 ini melalui beberapa tahapan kegiatan, yaitu :
a. Tahap 1 : Kegiatan Pendahuluan (Introduction)
b. Tahap 2 : Kegiatan Penilaian (Assesment)
c. Tahap 3 : Pelaksanaan (Implementasi)
Pada umumnya sistem kerja yang terdapat di UKM pengecoran aluminium dan
kuningan adalah majikan-pekerja yang langsung memasarkan produknya ke pasar dan
juga ikut langsung dalam kegiatan produksi. Oleh karena itulah jadwal kegiatan
pendampingan maupun workshop yang harus dihadiri pengusaha UKM disesuaikan
dengan kegiatan UKM. Peralatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan Program
IbPE Tahun ke-2 ini adalah berupa peralatan melukis dengan cat seperti pada Gambar
2, Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 2. Peralatan melukis dengan cat
Untuk mengatasi masalah-masalah ini perlu dilakukan penambahan proses lukisan

dengan cat, pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran. Dengan pelatihan ini
kondisi keuangan UKM setiap saat dapat diketahui dan pada setiap akhir bulan UKM
dapat menghitung berapa besar keuntungan yang diperoleh. Selain itu dengan cara
menggalakkan promosi lewat media internet dengan membuat Web Site :
budijayalogam.16mb.com dapat meningkatkan omset penjualan.

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

ISSN: 2477 – 2097

315

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
Diagram alir proses-proses lukisan produk kerajinan coran aluminium di UKM
“UD BUDI JAYA LOGAM” dan UKM “PRIMA LOGAM & ANTIQUE“ seperti pada
Gambar 3 di bawah ini.
Pemolesan

Pengecatan Dasar


Pengecatan Lanjut

Pengecatan Detail

Pengeringan
Gambar 3. Diagram alir proses-proses melukis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Urutan proses-proses melukis dengan cat pada produk kerajinan coran aluminium di
UKM “UD BUDI JAYA LOGAM” dan UKM “PRIMA LOGAM & ANTIQUE“
seperti pada Gambar 4 sampai dengan Gambar 10, sedangkan hasil-hasil yang
diperoleh dari serangkaian proses-proses melukis dengan cat seperti pada Gambar 11 di
bawah ini.

Gambar 4. Produk Kerajinan Hasil
Coran Aluminium

Gambar 5. Proses Pemolesan

Gambar 6. Pengecatan Dasar


Gambar 7. Pengecatan lanjut

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

ISSN: 2477 – 2097

316

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

Gambar 8. Pengecatan Detail

Gambar 9. Pengecatan Detail Lanjut

Gambar 10. Pengeringan

Gambar 11. Produk-produk kerajinan
UKM pengecoran aluminium dengan
lukisan dengan cat (Hasil Kegiatan
Program IbPE Tahun ke-2)

Dengan penambahan lukisan dengan cat pada produk-produk kerajinan coran
aluminium tersebut terjadi kenaikan harga dan omset atau jumlah penjualan yang cukup
berarti. Harga penjualan menjadi antara 15.000,- s.d. Rp 125.000,- dan omset
penjualan rata-rata setiap bulan menjadi 8.000 buah (hasil poles, pelapisan, dan
lukisan). Hal ini tentu saja juga berdampak pada peningkatan keuntungan yang dapat
dirasakan oleh para pengusaha UKM.
Peningkatan manajemen keuangan yang sebelumnya menggunakan catatan-catatan
sederhana sehingga menyulitkan dalam hal mengontrol kondisi keuangan UKM bila
diperlukan diganti dengan sistem komputerisasi dengan penerapan software manajemen
administrasi (SOMAD). Dengan menggunakan software yang memanfaatkan sistem
teknologi computer ini dapat diketahui hal-hal yang menyangkut tentang : keadaan
bahan baku (stock raw material) , jumlah produksi, stock barang penjualan, dan
administrasi keuangan (cash flow, laba rugi, dan neraca) yang tertata rapi dalam satu
server. Kesimpulannya adalah dengan memanfaatkan software ini UKM dapat
mengotrol kondisi-kondisi keuangan dan stok barang yang diperlukan setiap saat. Di
samping itu dengan penambahan sarana Web Site : budijayalogam.16mb.com maka
wilayah pemasaran produk UKM menjadi lebih luas lagi sehingga berpengaruh juga
terhadap peningkatan omset penjualan produk.

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

ISSN: 2477 – 2097

317

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

Gambar 12. Pelatihan Melukis dan Peningkatan Ekspor
Dari pemecahan permasalahan yang dilakukan di UKM “ UD BUDI JAYA
LOGAM ” dan UKM “ PRIMA LOGAM & ANTIQUE “ hasilnya dapat dilihat seperti
pada Tabel 1, Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 1
Perbaikan kualitas produk dan manajemen
No.
Permasalahan
Sebelum Program Setelah Program IbPE
Keterangan
IbPE Tahun Ke-2
Tahun Ke-2
1

Produksi

1.Warna produk
kurang menarik
2.Warna cepat
kusam
3.Harga murah

2

Manajemen

3

Pengendalian
kualitas (Quality
Control) kecerahan
lukisan kerajinan
coran aluminium

1.Pemasaran
hanya
Tergantung
pesanan
Belum mengetahui
pentingnya tingkat
kecerahan lukisan
kerajinan coran
aluminium

4

Omset penjualan
dalam skala
Nasional maupun
Global/ekspor)

No.

Nama
Produk

1
2
3

Topeng
Asbak
Lain-lain

Rata-rata 7.000 buah
per bulan (poles dan
pelapisan)

1.Warna produk
lebih menarik
2.Warna tidak
cepat kusam
3.Harga lebih
mahal
1.Pemasaran secara
rutin (On line
melalui Web Site)

Penambahan
peralatan lukis
kerajinan
aluminium

Sudah mengetahui
pentingnya tingkat
kecerahan lukisan
kerajinan coran aluminium

Pelatihan
pengujian
kecerahan
lukisan
kerajinan
aluminium
Pelatihan
Peningkatan
Produk Ekspor

Rata-rata 8.000 buah per
bulan (poles, pelapisan,
dan lukisan)

Tabel 2
Keuntungan UKM
Omset Penjualan
Keuntungan
(bh/bln)
UKM/bh (Rp)
500
200
300

10.000,10.000,30.000,-

Keuntungan
UKM/bln (Rp)
5.000.000,2.000.000,9.000.000,-

Jumlah Total

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

Pelatihan
Peningkatan
Produk Ekspor

16.000.000,-

ISSN: 2477 – 2097

318

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
SIMPULAN
Dari serangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada Program IbPE
Tahun ke-2 ini terdapat peningkatan dalam beberapa hal baik dalam hal produksi
maupun manajemen. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : terjadinya
peningkatan kualitas/mutu produk kerajinan coran aluminium dengan adanya
penambahan proses lukisan dan pengendalian kualitas yang lebih baik, terjadinya
perbaikan masalah pembukuan untuk laporan keuangan sehingga bisa diketahui kondisi
keuangan UKM setiap saat secara akurat, dapat menghitung laba-rugi UKM pada setiap
akhir bulan, adanya peningkatan rasa aman yang disebabkan karena tersedianya
perlengkapan K-3 dan kesadaran pekerja untuk mengenakannya, dan adanya
peningkatan omset penjualan di UKM yang disebabkan karena adanya peningkatan
kualitas/mutu dan penerapan cara-cara pemasaran yang baik.
Saran-saran yang perlu
disampaikan dalam kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat pada Program IbPE Tahun ke-2 ini adalah: perlu adanya peran serta yang
sungguh-sungguh dari Pemerintah setempat untuk membantu UKM, khususnya dalam
permodalan dan pemasaran produk yang lebih luas lagi, diperlukan kesadaran yang
tinggi bagi UKM penerima bantuan peralatan pelapisan dan pewarnaan agar bersedia
menularkan Ipteks tersebut kepada sesama UKM agar dapat berkembang secara
bersama-sama, diperlukan adanya inovasi dan pengembangan penggunaan peralatan
dari UKM untuk meningkatkan beragam jenis produk untuk meningkatkan jumlah
pesanan, diperlukan perawatan dan penggunaan peralatan yang diberikan pada UKM
secara benar dan sungguh-sungguh agar masa pakainya menjadi lebih lama, dan
adanya kesungguhan di kalangan UKM untuk menerapkan sistem manajemen
keuangan agar penggunaannya dilakukan secara benar dan sesuai dengan ketentuan
yang ada sehingga keuangan UKM lebih sehat dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Adapun dampak dan manfaat dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Program IbPE Tahun ke-2 ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan pekerja UKM tentang proses-proses melukis pada kerajinan aluminium
cor, dapat meningkatakan gairah dan semangat dalam bekerja, adanya keterbukaan
dalam masalah pelaporan keuangan, adanya peningkatan mutu produk kerajinan coran
aluminium, dan adanya peningkatan penghasilan dan kesejahteraan para pekerja dan
pemilik UKM.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007, Sejarah Cat, http://cattembok.web.id
Harian Suara Merdeka, 20 Juli 2016
Rachmad Said, S., (2011), JPTK, Vol. 20, No. 1, Mei, 2011.
Sindo Suara Merdeka, 29 Mei 2015
Sindo Suara Merdeka, 23 Mei 2015
Susyanto, Heri, 2009e, Pembuatan Cat, http://www.geocities.com
Susyanto, Heri, 2009h, Solvent, http://www.geocities.com

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016

ISSN: 2477 – 2097

319