Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi (IBI Pusat)

Summary Slide
Summary Slide

1

Summary Slide
PENGEMBANGAN
SDM BERBASIS KOMPETENSI

2

PENGEMBANGAN
SDM BERBASIS KOMPETENSI

3

I. Apakah yang dimaksud
dengan standar kompetensi
ditinjau dari bahasa?
Standar diartikan sebagai ukuran atau
patokan yang disepakati

Kompetensi diartikan sebagai
kemampuan atau kecakapan suatu
pekerjaan

4

1.1 Apakah arti kompetensi
ditinjau dari sudut
pengembangan SDM?.

Beberapa pendapat dan difinisi tentang kompetensi:


A competency

refer to an individual’s demonstrated
knowledge, skills or abilities (KSA’s) perform to a specific
standard. Competencies are observable, behavioral acts
that require a combination of KSAs to execute. They are
demonstrated in a job context and as such, are influenced

by an organization’s culture and work environment. In
other words, competencies consist of a combination of
knowledge, skill and abilities that are necessary in order to
perform a major task or function in the work setting.
(JGN Consulting Denver . USA)
5

Lanjutan…………………………….
 Competency models that

identify the skills,
knowledge, and characteristics needed to perform
a job….. (A. D. Lucia & R. Lepsinger / Preface
xiii)."

 Competency comprises knowledge and skills and

the consistent application of that knowledge and
skills to the standard of performance required in
employment. (Competency Standards Body

Canberra 1994)

6

Lanjutan……………………………..
National Vocational Qualification UK.
Competency is combination of
knowledge, skills and abilities to
perform them in the job context
which are expected by related
industries

7

1.2 Apakah yang dimaksud
dengan standar kompetensi?
Beberapa pendapat dan difinisi tentang standar
kompetensi:
 Competency Standards are simply worded
statements about the performance in

workplace that describe in output terms:
 What the employee is expected to do.
 How well the employee is expected to
perform.
 How
to tell when the employee’s
performance is at the expected level.


(adopted from ANTA Australia)
8

Lanjutan……………………………..
Competency Standards define “competency” as .
 “The necessary knowledge and skills to
perform a particular work role to the standard
required within industry”.
(adopted from the Northern Territory Public Sector of
Australia)


9

Lanjutan……………………………..
Yang
dimaksud
dengan
Standar
Kompetensi adalah perumusan tentang
kemampuan
yang
harus
dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas
atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.

10


Lanjutan……………………………..
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh
seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu:
 bagaimana bagaimana mengerjakan suatu tugas
atau pekerjaan
 mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut
dapat dilaksanakan
 apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu
yang berbeda dengan rencana semula
 bagaimana
menggunakan
kemampuan
yang
dimilikinya untuk memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
11

MENGAPA STANDAR
KOMPETENSI DIBUTUHKAN?
STANDAR

KEBUTUHAN

DIKLAT

INDUSTRI

SDM
12

1.2 MODEL- MODEL
STANDAR KOMPETENSI

1. STANDAR PERUSAHAAN
2. STANDAR JABATAN
3. REGIONAL MODEL OF
COMPETENCY STANDARD
(RMCS)

13


1.2.1 STANDAR PERUSAHAAN
STANDAR PERUSAHAAN ATAU ENTERPRISE STANDARD
ADALAH STANDAR YANG DITETAPKAN OLEH SUATU
PERUSAHAAN ATAU INDUSTRI TERTENTU YANG
DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SDM
DAN KEBUTUHAN OPERSIONALNYA SENDIRI CONTOH :
PERUSAHAAN MAC’DONALD
PIZZA’ HUT
TOYOTA
BMW
DSBNYA

14

1.2.2 STANDAR JABATAN
STANDAR JABATAN ADALAH STANDAR YANG
DIKEMBANGKAN MENGACU KEPADA
JABATAN-JABATAN YANG ADA PADA
INSTITUSI/LEMBAGA/INDUSTRI SEBAGAI
PENJABARAN STRUKTUR ORGANISASI

LEMBAGA/INSTITUSI/INDUSTRI DALAM
RANGKA MENDUKUNG TERCAPAINYA
TUJUAN ATAU MISI LEMBAGA/INSTITUSI
TERSEBUT

15

1.2.3 REGIONAL MODEL OF
COMPETENCY STANDARD
(RMCS)
ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN
BERDASAR PADA KOMPETENSIKOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DARI
SUATU BIDANG KEAHLIAN PADA SESUAI
DENGAN JENIS DAN SEKTORNYA

16

2. REGIONAL MODEL OF
COMPETENCY STANDARD
(RMCS)

ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN
BERDASAR PADA KOMPETENSIKOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DARI
SUATU BIDANG KEAHLIAN PADA SESUAI
DENGAN JENIS DAN SEKTORNYA

17

STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS
1. Standar yang dikembangkan berdasarkan pada kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dari suatu bidang keahlian sesuai dengan jenis dan sektornya.
2. Berbasis luas (multi-skills) yang meliputi :
 task skill
 task management skill
 contingency management skill
 job/role environment skill
 transfer skill
3. Berbasis pada sekumpulan unit-unit kompetensi industri
18

STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS
(Lanjutan )

4. Proses pengembangannya :
 Identifikasi bidang pekerjaannya
 Identifikasi kemampuan-kemampuan yang
dirumuskan kedalam unit-unit kompetensi yg
terstruktur .
 Pemaketan unit-unit kompetensi(“Packaging”)
 Penjenjangan kompetensi sesuai KKN(“Aligning”)

19

2.1 MENGAPA KITA MEMILIH
RMCS?
SKK

MOSS
particular

Target

Based
on
job(narrow)

Skill

Single Skill
Task skill

Single Skill
Task skill

ulMulty skills:
1.
Task skill
2.
Task management skill
3.
Contingency management skill
4.
Job/role environment skills

Occupational

Occupational

Industry based on competency unit

Source of origin

Derived from KJI
MOM. Sponsored
World Bank

Development country

Initiated by MOM

by
by

Based
on
job(narrow)

RMCS

Introduced
ILO/APSDEP

particular

Based on industry need (Broader)

by

Introduced by Asia Pacific Country
and ILO/APSDEP

Malaysia
has
been
appointed as a leader

Internationally compatible and has
been introduced in some countries
such as UK, Australia, New Zealand

(Sumber : Study on Skill Qualification Standard, Qualification schemes, Competency Standards by Ir Saroli Halawa,MA assisted by
20
GTZ/NTVET and Aus Aid/IAPSD)

2.1.1 Dasar-dasar teori apa yang
dipakai sebagai landasan
pengembangan standar kompetensi
(RMCS)?.

Taxonomi Blooms’s theory”. Membagi
kemampuan belajar menjadi 3(tiga)
domain:
Kognitif
Psikomotor
Afektif
21

2.1.2 Segi Tiga
Taksonomi Bloom
Head

Health
Hand

Hearth
22

2.1.3 Level taksonomi
KNOWLEGDE/
PENGETAHUAN

PSICHOMOTOR/
SKILL

•EVALUASI

•NATURALISASI

•SINTESIS

•ARTIKULASI

•ANALISIS

•PERSISI

•PENERAPAN

•MANUPULASI

•KOMPREHENSIF

•PENIRUAN

•TAHU

ATTITUDE/SIKAP
•INTERNALISASI
NILAI
•MENGORGANISASIK
AN
•MENGHARGAI
•MEMBERI
TANGGAPAN
•MENERIMA

23

2.1.4 STRUKTUR STANDAR
KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI
Sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
melakukan pekerjaan tertentu

UNIT KOMPETENSI
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang
mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap unit
kompetensi memiliki sejumlah sub-kompetensi

SUB KOMPETENSI
Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang
mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan
aktivitas yang dapat diamati.

24

Lanjutan……………………………….
KRITERIA UNJUK KERJA
Merupakan pernyataan sejauh mana subkompetensi yang
dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang
diinginkan

PERSYARATAN UNJUK KERJA
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk
kerja tersebut diaplikasikan
ACUAN PENILAIAN
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian

25

lanjutan……………………………………………….
BIDANG KEAHLIAN ATAU
PEKERJAAN
ATAU
PEKERJAAN

UNIT-UNIT KOMPETENSI
UNIT-UNIT
KOMPETENSI

SUB
KOMPETENSI
KRITERIA
UNJUK KERJA
KERJA

ACUAN
PENILAIAN
KRITERIA
UNJUK
KERJA

A
C
U
A
N
P
E
N
IL
A
I
A
N

KU
AL
IFI
KA
SI
PE
ND
IDI
KA
N

AT
AU
LE
VE
L
PE
KE
RJ
AA
N

26

3. BAGAIMANA STANDAR
DIKEMBANGKAN?
•Pendekatan “benchmark,
adopt and adapt”
•Pendekatan “ field
research”
•Pendekatan kombinasi
27

Penyusunan standar dengan mengikuti
prosedur dan mekanisme yang benar
akan menghasilkan standar kompetensi:





Fleksibel tetapi tetap terukur
Terinci tetapi tetap terbuka terhadap
penyesuaian
Mampu menjadi alat ukur yang realible
untuk mengukur kompetensi personil
dan dapat menjadi acuan yang valid
untuk penyusunan program diklat dan
kurikulum
28

3.1 TAHAPAN PENGEMBANGAN
STANDAR
1.
2.
3.
4.
5.

PEMBENTUKAN TIM KERJA
PENGUMPULAN REFERENSI
PENYUSUNAN DRAF I
VALIDASI DRAF I
PRA WORKSHOP I DAN
PENYEMPURNAAN HASIL
6. VALIDASI DAN FEEDBACK
7. WORKSHOP NASIONAL
29

FORMAT UNIT

KODE UNIT
JUDUL UNIT

URAIAN UNIT
SUB-KOM

KUK

1.
2.
3.

K
S
A

KONDISI UNJUK KERJA
KONTEKS, UU/PERATURAN, SOP, ALAT
DAN BAHAN

ACUAN PENILAIAN
PEDOMAN PENGUJIAN, KOMPETENSI
YANG DIBUTUHKAN, PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN, LEVEL KOMPETENSI
30

BEBERAPA ISTILAH YANG
BERKAITAN DENGAN “KOMPETENSI”

•UNIT KOMPETENSI
•KOMPETENSI KUNCI
•LEVEL KOMPETENSI
•PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI DALAM
KUALIFIKASI
31

UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI ADALAH UNIT
TERKECIL DARI SUATU STANDAR
KOMPETENSI BIDANG KEAHLIAN
TERTENTU YANG MERUPAKAN FUNGSI
KERJA ATAU TUGAS YANG MENCAKUP
“KNOWLEDGE, SKILL AND ATTITUDE”


32

KOMPETENSI KUNCI
Kunci kompetensi merupakan kemampuan generik
yang terkandung dalam setiap unit-unit kompetensi
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan
informasi
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi
3. Merencanakan dan mengatur kegiatan
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
5. Menggunakan ide dan teknik matematika
6. Memecahkan persoalan/masalah
7. Menggunakan teknologi
(Sumber : Key Competencies, William Hall & Mark C. Werner)
33

LEVEL/JENJANG KOMPETENSI
•Level 1
•Mampu melaksanakan tugas / pekerjaan yang bersifat rutin atau predikabel
berdasar pada Standing Operation Procedure (SOP) serta di bawah
pengawasan atasan.
•Level 2
•Pada level ini yang bersangkutan mampu melaksanakan tugas atau pekerjaan
rutin serta pekerjaan lain yang memerlukan tanggungjawab dan otonomi.
–Level 3
•Pada level ini yang bersangkutan mampu melakukan tugas atau pekerjaan
yang menuntut kemampuan analisa dan evaluasi dengan berbagai konteks
serta mampu memberikan bimbingan dan supervisi pada bawahannya .

34

HAL LAIN YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM MENENTUKAN LEVEL
KOMPETENSI
1. Tingkat kesulitan yang harus dilakukan untuk
mencapai unit dimaksud.
2. Tanggung jawab yang akan diembannya
3. Tingkat iptek yang terkandung di dalamnya
4. Penggunaan kata kerja yang terkait dengan Level
Taksonomi yang menyangkut:
• Pengetahuan
• Psikomotor
• Afektif

35

UNIT KOMPETENSI
1)
2)
3)
4)
5)
6)

7)

KODE UNIT
JUDUL UNIT
URAIAN UNIT
SUB KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
PERSYARATAN/KONDISI UNJUK
KERJA
ACUAN PENILAIAN

36

1.




KODE UNIT

MERUPAKAN KODEFIKASI UNTUK SETIAP
UNIT KOMPETENSI YANG MERUPAKAN
KESEPAKATAN ANTARA PENGEMBANG DAN
PENGGUNA STANDAR, YANG BERTUJUAN
UNTUK MEMUDAHKAN DALAM IDENTIFIKASI
DAN ADMINISTRASI.
TERDIRI ATAS HURUF DAN ANGKA YANG
DISEPAKATI

37

3.

URAIAN UNIT

Uraian Unit :


Merupakan penjelasan singkat dari judul unit yang
menerangkan secara singkat tentang kompetensi yang
dimaksud. Contoh uraian unit untuk judul “Memperbaiki
sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga
ukuran 750 kg.”

Contoh Uraian Unit:


Unit ini berlaku untuk perawatan dan perbaikan sistem
rem konvesional yang dipakai pada kendaraan
penumpang/niaga hingga beban 750 kg, baik yang
dilakukan dalam bengkel perawatan maupun ditempat
lain.
38

4.

SUB KOMPETENSI

.Sub Kompetensi

Merupakan beberapa sub-tugas atau pekerjaan yang
harus dilakukan SEKUENSIS DAN LOGIS untuk
mencapai
kompetensi
yang
dimaksud.
Sub
kompetensi dirumuskan dalam kalimat aktif dan
diawali dengan kata kerja aktif. Setiap unit
kompetensi terdiri atas 3 s.d 6 sub kompetensi.

Katagori sub kompetensi




Kelompok proses
Kelompok operasi
Kelompok perencanaan

39

5.

KRITERIA UNJUK KERJA
1. Kriteria Unjuk Kerja

merupakan
pernyataan sejauhmana setiap
uraian dalam sub kompetensi
tersebut dapat tercapai dan terukur
2. Batasan keterukuran dimaksud
diacu dari persyaratan yang
ditetapkan dalam kondisi unjuk
kerja
3. Pemilihan kata kerja mengacu
kepada level taksonomi (KSA)
40

6.

KONDISI UNJUK KERJA

Kondisi unjuk kerja merupakan
pernyataan tentang dimana konteks
atau di bidang apa unit tersebut
dipergunakan dan persyaratan apa
saja yang harus dipenuhi

41

7.

ACUAN PENILAIAN

Acuan penilian merupakan uraian
tentang bagaimana unit tersebut
diujikan, persyaratan kompetensi yang
harus dimiliki sebelumnya dan
keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan serta leveling

42

Judul unit merupakan kalimat aktif
yang dimulai dengan kata kerja aktif
yang dapat diobservasi dan terukur

Kode unit diisi dengan
sejumlah huruh dan angka
sesuai dengan kesepakatan

Uraian unit merupakan penjelasan
lebih lanjut tentang judul unit dan
dapat berisi informasi tambahan
tentang unit tersebut

Kode Unit
Judul Unit
Su Kompetensi merupakan
sub pekerjaan/sub tugas yang
membentuk rangkaian suatu
proses yang menjamin
tercapainya judul kompetensi

Kondisi Unjuk Kerja
merupakan informasi tentang
dimana unit kompetensi
tersebut akan diberlakukan
serta memuat ketetntuanketentuan lain yang menjadi
dasar untuk menetapkan
parameter Kriteria Unjuk
Kerja. Pada kolom ini berisi:
Peraturan perundangundangan, SOP, Kebijakan
Perusahaan, Manual,
Perlatan dan bahan yang
dibutuhkan

Uraian Unit
Sub Kompetensi
1.
2.
3
4.

Kriteria Unjuk
Kerja
1.1 K
1.2 S
1.3 A
2.1
2.2

Kondisi Unjuk Kerja
Acuan Penilaian

Kriteri Unjuk Kerja
berisi uraian setiap sub
kompetensi pada aspek
pengetahuan,
keterampilan dan sikap
yang dapat diobseravi
dan terukur berdasar
pada batasan/parameter
yang ditetapkan pada
Kondisi Unjuk kerja

Acuan Penilaian berisi tentang panduan
pelaksanaan pengujian dan unit kompetensi yang
mungkin dipersyaratkan.
Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan
Keterampilan pendukung yang dibutuhkan
Level kompetensi

43

3. PENGUJIAN

-

Pengujian ?
Pengujian berdasarkan kompetensi merupakan
suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis
serta pembuatan keputusan tentang perilaku
seseorang terhadap standar kompetensi yang telah
ditetapkan .

Bukti

Kriteria
44

3.1 Pengujian Berbasis Kompetensi

Didasarkan kepada :
• Kriteria pengujian sebagaimana ditetapkan dalam
Unit Kompetensi .
• Perilaku di tempat kerja
Penekanan pada :
• Penampakan luaran (output) perilaku .
• Penilaian bagi masing-masing individu

45

3.1.1 Apa yang diuji ?
 Keterampilan melaksanakan pekerjaan (Task Skills)
 Keterampilan mengelola pekerjaan (Task
Management
Skills)
 Keterampilan mengantisipasi kemungkinan
( Contingency Management Skills )
 Keterampilan Mengelola Lingkungan Kerja
(Job/Role Environment Skills )
 Keterampilan beradaptasi (Transfer Skills )

46

3.1.2 Sifat Pengujian
 Criterion-referenced , yaitu luaran perilaku
(output) setiap peserta diukur berdasarkan
standar-standar (kriteria pengujian) yang telah
ditetapkan .
BUKAN
 Norm-referenced, yaitu pengujian dilakukan
dengan cara membandingkan hasil yang dicapai
peserta yang satu dengan yang lainnya dalam
kelompok yang bersangkutan

47

3.1.3 Metode Uji Kompetensi
Keterampilan Praktis
diuji Melalui

Pekerjaan nyata seperti:
•Observasi
•Proyek
di lapangan/tempat kerja

Simulasi melalui :
•Observasi
•Tugas
•Role play
•Latihan
•Off the job

48

Metode Uji Kompetensi (Lanjutan)
Pengetahuan
diuji melalui

Tertulis seperti :
•Pilihan Ganda
•Jawaban singkat
•Tugas-tugas
•Proyek
•Esai
•Benar/salah
di lapangan/diklat

Lisan seperti :
•Lisan
•Pertanyaan lisan
•Role play
•Wawancara
•Presentasi
•Kelompok Diskusi
di lapangan/diklat
49

3.2 APA YANG DIPAKAI
SEBAGAI ACUAN DALAM
PENGUJIAN KOMPETENSI

Standar kompetensi Ketenagalistrikan
Bidang Pembangkitan
Pengujian dilakukan berdasar pada:
 Single Competency : Satu satuan unit
kompetensi
 Multiple Competency : Sejumlah unit
kompetensi
yang
tersusun
atas
kebutuhan pekerjaan atau kualifikasi
jabatan
50

3.2.1 KARASTERISTIK MASINGMASING METODE PENGUJIAN
No
.

Metode

Kelebihan

Kelemahan

1.

Wawancara

 Dapat mengungkap aspek
keterampilan dan pengetahuan
dan sikap secara komperhensif

Dapat dilakukan pada saat
yang bersangkutan bekerja.pada
kondisi normal

 Dapat terjadi subjektiftas
dari penguji atas hasil yang
diperoleh.
 Penguji harus memiliki
penguasaan terhadap materi
yang diujikan secara masteri
 Membutuhkan waktu dalam
pelaksanaannya

2.

Observasi

 Dapat mengungkap aspek
keterampilan dan sikap secara
komperhensif.
 Waktu pelaksanaan dapat
dilakukan secara feksibel sesuai
dengan kebutuhan.
 Dapat dilakukan pada saat yang
bersangkutan bekerja.pada kondisi
normal

 Dapat terjadi subjektiftas
dari penguji atas hasil yang
diperoleh.
 Penguji harus memiliki
penguasaan terhadap materi
yang diujikan secara masteri
 SOP dan manual serta
dokumen lain yang terkait harus
tersedia sebagai acuan untuk
menilai
 Membutuhkan waktu dalam
pelaksanaannya

51

Lanjutan………………………………...
3.

Tes tertulis

 Dapat mengungkap aspek
pengetahuan secara komperhensif
 Dapat dilakukan untuk menguji
peserta dalam jumlah yang besar
pada saat yang bersamaan.
 Dapat dilaksanakan oleh orang
yang tidak menguasai materi
 Hasil penilaian objektif
 Waktu pelaksanaan relatih lebih
singkat dari metode yang lain.


Kesulitan dalam penyusunan
soal dan membutuhkan waktu
untuk uji coba dan validasi.
 Harus disusun oleh orang yang
benar-benar menguasai materi
secara masteri

Ada kecenderungan peserta
ujian menjawab secara untunguntungan.
 

4.

Portfolios

 Dapat dipakai sebagai sebagai
alat untuk memberikan pengakuan
atas kompetensi yang telah dikuasai/
dimiliki sebelumnya.
 Memberikan apresiasi kepada
pelatihan atau pengalaman yang
telah dimiliki sebelumnya
 Menghemat sumber daya yang
dipergunakan

 Kriteria bukti phisik yang akan
diajukan, harus ditetapkan dengan
jelas.
 Memerlukan waktu dan
ketelitian dalam menilai bukti
khisik yang diajukan
 Kemunginkan peserta ujian,
memalsukan bukti phisik yang
diajukan

52

Lanjutan…………………………………
5.

Penugasan
/proyek

 Dapat mengungkap aspek
pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap
secara komperhensif
 Dapat dilaksanakan sebagai
bagian dari pekerjaaan yang selama
ini ditekuni
 Hasil/output dapat dijadikan acuan
untuk penetapan penilaian secara
objektif

 Peralatan dan bahan yang
dibutuhan sesuai dengan
penugasan harus tersedia, agar
metode tersebut dapat
dilaksanakan.
 Penguji harus menguasai secara
masteri terhadap unit kompetensi/
materi yang diujikan
 Bila penugasan/proyek tidak
dapat dilaksanakan secara simulasi
dapat memungkinkan mengganggu
proses produksi

6.

Pengujian oleh
atasan/ sipervisor

 Dapat mengungkap aspek
pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap
secara komperhensif.
 Waktu pelaksanaan dapat
dilakukan secara feksibel sesuai
dengan kebutuhan.
 Dapat dilakukan pada saat yang
bersangkutan bekerja.pada kondisi
normal

 Dapat terjadi subjektiftas
dari penguji atas hasil yang
diperoleh.
 Penguji harus memiliki
penguasaan terhadap materi
yang diujikan secara masteri
 SOP dan manual serta dokumen
lain yang terkait harus tersedia
sebagai acuan untuk menilai
 Membutuhkan waktu dalam
pelaksanaannya

53

3.2.2 PERUMUSAN KALIMAT PERTANYAAN
BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
DISKRIPSI

Mengetahui terminologi secara umum.
Mengetahui fakta yang spesifik
Mengetahui konsep dasar.
Konsep prinsip

KOGNITIF
1. Mengungkap kembali
2. Komperhensif
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesa

Memahami fakta.
Mengintepretasikan chart dan grafik.
Menjastifikasi prosedur dan metode.
Mengestimasikan kebutuhan.
Mengaplikasikan konsep dan prinsip-prinsip kedalam
situasi yang baru.
Memecahkan problem matematika.
Menyususn grafik dan chart.
Mendemontrasikan penggunaan metode dan prosedur.
Mengenal dan menggunakan logika berfikir untuk
menyampaikan suatu alasan.
Menevaluasi relevansi data. .

Mengungkap suatu konsepdi yang terorganisasi secara
baik.
Merumuskan sesuatu konsepsi baru.

6. Evaluasi
Menjastifikasi nilai suatu pekerjaan

54

Lanjutan…………………………………………………….

.

Mendifine, mengenal,
mencocokan,mengingat,pengulang,
membedakan,mengidentifikasi, menyebut, melabel,
memanggil kembali, menghubungkan, mencatat

KOGNITIF
1. Mengungkap kembali
2. Komperhensif
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesa
6. Evaluasi

Menterjemahkan, merubah, mengatur kembali,
mengekpresikan, memberi contoh, mengilustrasikan,
menggeneralis, menterjemahkan, menyimpulkan,
mendiagnosis
Mengaplikasikan,
mengorganisasikan,merestrukturisasi,memecahkan,me
ntransfer,menggunakan,mengklasifikasi,memilih,
mendramatisasi, membuat sket, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, menangani, mengkakulasi
Membedakan, memilahkan, membandingkan,
mendiferensialkan, membuat diagram, menjelaskan,
menganalisa, mengkatagorikan, memeriksa,
mendebat, menguji, melakukan eksperimen
Memadukan, mengkomposisi, mengkosntruks,
merencanakan, memodifikasi, memformulasi
Menyimpulkan, menjastifikasi, meranking,
mendukung, mengradasi, menjelaskan. Menilai,
menyeleksi, mengapresiasi, membobot merevisi

55

Lanjutan…………………………………………………….
DISKRIPSI

Menirukan gerakan yang telah
diamati

PSIKOMOTORIK
1. Imitasi
2. Memanipulasi
3. Persisis
4. Artikulasi
5. Naturalisasi

Menggunakan konsep untuk
melakukan gerakan

Melakukan gerakan dengan
benar
Merangkaikan berbagai
gerakan secara berkelanjutan
dan teriontegrasi .

Melauknan gerakan secara wajat
dan efisien serta telah menjadi
bagian dari kebiasaannya
56

Lanjutan…………………………………………………….
Mengamati, menirukan (gerakan)
sederhana

PSIKOMOTORIK
1. Imitasi
2. Memanipulasi
3. Persisis
4. Artikulasi
5. Naturalisasi

Memanipulasi gerakan (sesuai
dengan instruksi), melakukan suatu
gerakan ( sesuai dengan instruksi)
Mengartikulasi, melakukan sesuatu
dengan akurat.
Mengkoordinasikan beberapa
kemampuan.

Melakukan secara habitual
57

Lanjutan…………………………………………………….
DISKRIPSI

AFEKTIF
1. Receive/menerima
2. Responding/merespon
3. Valuing/menilai
4. Organization/
mengorganisasi
5. Characterization

Ingin menerima
Ingin menghadiri
Sadar akan situasi dan kondis serta
fenomena
Aktif berpartisipasi
Menerima nilai-nilai/norma.
Taat kepada nilai/norma
Memegang teguh nilai/norma
Menghubungkan nilai/norma yang
telah dianutnya.
Mengintegarsikan nilai.norma
kedalam kebiasaan hidup sehari-hari.

Internailasi nilai/norma menjadi pola
hidup
58

Lanjutan…………………………………………………….
Menerima, memilih, menanyakan,
mendengar, menyeleksi dan menghadiri.

AFEKTIF
1. Receive/menerima

Membuktikan, memberitahukan,
menolong, melakukan dengan sukarela,
mengklaim

2. Responding/merespon

Memilih, mendukung, “sharing”

3. Valuing/menilai
4. Organization/
mengorganisasi
5. Characterization

mengapresiasi, mengundang, bergabung
Memformulasi, mempertahankan,
mengabstak, menghubungkan,
melakukan dengan benar dan
menetapkan

Bertingkah laku, melakukan,
menyelesaikan, membedakan
59

CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN
BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
1)

Mengungkap kembali

Dimana peserta ujian harus mengatakan apa yang mereka ketahuai, contoh :
1. Nama bagian yang dipakai pada …….
2. Sebutkan 3 komponen yang dipakai pada …….
3. Tentukan terminologi tentang……..
2). Komprehensif
Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka memahami informasi, misal :
1. Dengan menggunakan kalimat anda sendiri jelaskan bagaimana ……..
2. Bagaimana anda dapat membedakan antara….. dengan ……
3. Berikanlah contoh-contoh yang anda maksud dengan…………

3)Aplikasi
Dimana peserta ujian mengaplikasikan informasi yang dimilkinya dalam suatu situasi, misal :
1. Rencanakan suatu bentuk……………………………
2. Transferlah data dan spesifikasi untuk …………
3. Gunakanlah pengetahuan anda tentang ….. Untuk ……………..

60

CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN
BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI
4) Analisis
Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka dapat menguraikan dan menganalisa informasi,
contoh :
1. Badingkan dan bedakan antara kedua sistem berikut ini……
2. Hitunglah perkiraan biaya untuk ……….
3. Diskusikan penyebab utama dari ………

5) Sintesa
Dimana peserta ujian dapat menunjukan bahwa mereka dapat mengintegrasikan informasi untuk
menciptakan atau mensintesa informasi, misal:
1. Apa yang akan terjadi bila nilai kalor bahan bakar lebih rendah dari standar yang ditetapkan.
2. Bila mutu air pengisi boiler banyak mengandung alkalin, maka yang terjadi …….

6)

Evaluasi

Dimana peserta ujian menunjukan bahwa meraka dapat menilai dan menguji informasi untuk suatu
keperluan yang spesifik, contoh :
1.

Sampaikan argumentasi anda tentang ………

2.

Evaluasi dampak dari penggunaan …. Untuk …………

3.

Bandingkan antara biaya dan keuntungan yang anda peroleh dari penggunaan …. Untuk ……..
61

BAGAIMANA MERUMUSKAN UNIT K-UNIT
KOMPETENSI KEDALAM SOAL BERDASAR
PADA MODEL PENGUJIAN
METODE WAWANCARA

METODE OBSERVASI

KODE UNIT
URAIAN UNIT
SUB KOMP.

KUK.

1…………..

KSA

2. ………..

KSA

3. ………...

KSA

KONDISI UNJUK KERJA

METODE TES TERTULIS

METODE PORTFOLIOS
METODE PENUGASAN

ACUAN PENILAIAN

METODE PIHAK KETIGA

62

DASAR PENETAPAN
KEBERHASILAN PESERTA UJIAN
• Keberhasilan peserta ujian ditentukan dengan patokan
acuan penilaian (PAP)
• PAP didasarkan pada persyaratan yang tertera pada
kondisi unjuk kerja
• Aspek psikomotorik dan afektif, harus memenuhi PAP
yang ditetapkan.
• Aspek pengetahuan ditolelir minimum 70% dari yang
dipersyaratkan
• Penetapan keberhasilan kompeten atau belum kompeten
63

KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI
OLEH ASESOR?
Minimal kompeten pada unit
kompetensi yang diujikan
Memiliki kualifikasi yang memadai
Mampu melaksanakan pengujian:
persiapan, pelaksanaan dan pelaporan
Mampu menjaga integritas sebagai
asesor
64

PRINSIP APA YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN?
Dapat dipercaya – taat azas dan prosedural
Fleksibel – terkait dengan peralatan, tempat dan
waktu

Adil – tidak memberikan perlakuan yang berbeda
Valid- bukti yang dikumpulkan dapat
dipertanggungjawabkan

65

Sertifikasi

Ujian Akhir
sekolah

Penyelenggara
Diklat

Sertifikat Diklat & Ijazah

Asosiasi Ind/Profesi

Uji Kompetensi
Sertifikat Profesi

66

4. PEMAKETAN UNIT-UNIT
KOMPETENSI DALAM
KUALIFIKASI
PEMAKETAN SEJUMLAH UNIT
KOMPETENSI BERDASAR PADA
KEBUTUHAN JENJANG PEKERJAAN
DAN KUALIFIKASI JENJANG
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
FORMAL

67

SKEMA TINGKAT KUALIFIKASI NASIONAL
BERDASAR KELUASAN, KEDALAMAN, DAN TINGKAT KERUMITAN
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN [ WACANA ]
DL

KERUMITAN KONTEKS DLM MAKNA
PENGETAHUAN & KETERAMPILAN YANG
DITERAPKAN

L6

M(T6)
L5

KETERANGAN :

D
SIV

L4

M(T5)

M(T4)
SIII

L3

M(T3)
SII

L2

M(T2)
L 1 SI

M(T1)
L1

L2

L3

L4

L5

L6

L = LEVEL
KU= KOMPETENSI
UMUM
M = MAGANG
T = TINGKAT
S = SERTIFIKAT
D = DIPLOMA
DL = DIPLOMA
LANJUT
KKN= KERANGKA
KUALIFIKASI
NASIONAL

KELUASAN & KEDALAMAN TINGKAT
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG
DIPERLUKAN
68

PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI
BERDASARKAN PADA
JENJANG PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN
STANDAR
KOMPETENSI
a
e
i
m
q

b
f
j
n
r

c
g
k
o
s

d
h
l
p
t

u

v

w

x

Unit Kompetensi
yang diambil
dari Jenjang
Pekerjaan
u
v w ..
.. .. .. ..
Teknis Yunior
k
l m n
o p
q
r
Teknis Senior
a
b
c
d
Supervisor

Jenjang
Pendidikan

SLTA, D I

D II
D III

69

PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI KEDALAM
KUALIFIKASI/JENJANG PEKERJAAN [ WACANA]
Entry level:
D4/S1

4 unit umum
12 unit inti
6 unit pilihan

Pengalaman
kerja minimal
2tahun

On side training, seminar
Penulisan karya ilmiah
praktis

Level/jenjang
Superintendan
cer

Entry level:
D3

5 unit umum
9 unit inti
5 unit pilihan

Pengalaman
kerja minimal
2 tahun

On side training, seminar
Penulisan karya ilmiah
praktis

Level/jenjang
Supervisor

Entry level:
D2

5 unit umum
8 unit inti
5 unit pilihan

Pengalaman
kerja minimal
2 tahun

On side training, seminar
Penulisan karya ilmiah
praktis

Level/jenjang
Operator
senior

Entry level:

5 unit umum
7 unit inti
3 unit pilihan

Pengalaman
kerja minimal
2 tahun

On side training/
seminar

Level/jenjang
Operator
yunior

Entry level:
SMK/SLTA

5 unit umum
3 unit inti
1 unit pilihan

Tanpa
pengalaman
kerja

Orientasi lapangan
On side training

Level/jenjang
Asisten
Operator

PERSYARATA
N PENDIDIKAN
AWAL

Minimal unit
kompetensi
yabg
dipersyaratka
n

Pengalaman
kerja yang
terkait yang
dipersyaratka
n

Kewajiban pemeliharaan
kompetensi yang harus
dilakukan

Sebutan
jenjang
atau level

SMK/SLTA/D1

70

THE SCHOOL SYSTEM
VE

THE ENTERPRISE SYSTEM
VT

DIPL
DIPLLANJUT
LANJUT (D4)
(D4)

MAGANG
MAGANG (TK
(TK6)
6)

DIPLOMA
DIPLOMA

RRPPLL

MULTY ENTRY - MULI EXIT

WACANA

PENGALAMAN
PENGALAMAN
dan
danatau
atau
KUAL
KUAL INDUSTRI
INDUSTRI

(D3)
(D3)

MAGANG
MAGANG (TK
(TK5)
5)

SERTIFSERTIF-IV
IV (D2)
(D2)

MAGANG
MAGANG (TK
(TK4)
4)

SERT
SERT--III
III

MAGANG
MAGANG (TK
(TK3)
3)

(D1)
(D1)

SERTIFSERTIF-IIII (SMK)
(SMK)

MAGANG
MAGANG (TK
(TK2)
2)++VE
VE

SERTIFSERTIF-II (SMK)
(SMK)

KOMP
KOMPUMUM
UMUM(VE/VT)
(VE/VT)
MASUK
MASUK
71

KUALIFIKASI

AHLI
UTAMA

S 2-3

PEL/UK

MADYA

UK

SPESIAL

MUDA

DIKLAT
INDUSTRI
TEKNISI
UTAMA
S1

PEL/UK

MADYA

UK

DIPL

UK

SMK

MUDA

PELAKSANA
UTAMA
SMU

PEL/UK

MADYA
MUDA

SUMBER PANJA BNSP

72

ALUR PERUMUSAN DAN PENYEPAKATAN PERUMUSAN
STANDAR KOMPETENSI

INPUT

PROSES

OUT PUT

Kesepakatan
format dan
substansi

1 Unit kompetensi
yang disepakati
sebagai model

Diskusi dan
perumusan
kesepakatan

Diskusi dan
perumusan
unit
kompetensi

Diskusi dan
perumusan unit
kompetensi

Kesepakatan
format
standar dan
substansi

1 Unit
kompetensi
yang
disepakati
sebagai
model

Kesepakatan
standar
kompetensi oleh
seluruh peserta
workshop

Masukan
dan
referensi

73

Pengelompokan unit-unit kompetensi
kedalam kualifikasi jenjang pekerjaan
Dstnya
(wacana)
Teknisi
Muda

2 unit umum
5 unit inti
2 unit pilihan

Pengalaman
kerja 3 thn
sbg Pel-Ut.

Pemeliharaan
kompetensi
(karya ilmiah)

Pelaksana
Utama

4 unit umum
3 unit inti
1 unit pilihan

Pengalaman
kerja 2 thn
sbg Pel-Mad

Pemeliharaan
kompetensi
(seminar)

Pelaksana
Madya

2unit umum
5 unit inti
3 unit pilihan

Pengalaman
kerja 2 thn
sbg Pel-Mud

Pemeliharaan
kompetensi
(pelatihan)

Pelaksana
Muda

4 unit umum
3 unit inti
1 unit pilihan

Tanpa
pengalaman
kerja

Pemeliharaan
kompetensi

D1

SMK

74

CONTOH PEMAKETAN DALAM KUALIFIKASI
(PELAKSANA MUDA INSTALATIR)
Pelaksana
Muda

4 unit umum
3 unit inti
1 unit pilihan

PTL.UMU.001.(1)A
Berkomunikasi
dengan
pelanggan/klien
PTL.INL.001.(1)A
Memasang instalasi
rmh.listrik 1 phasa, 3
ttk lampu 1 sk
KIT.UMU.001.(1)A
Bekerja berdasar
Keeselamatan dan
kesehatan kerja

Tanpa
pengalaman
kerja

Pemeliharaan
kompetensi

PTL.UMU.001.(1)A
Menangani persediaan
peralatan dan bahan
listrik
KIT.INL002.(1)A
Memasang instalasi
rmh listrik 3 phasa,
maks. daya 4,5kva
KIT.UMU.002.(1)A
Membuat dan
membaca gambar
teknik listrik

KIT.INL.003.(1)A
Memasang ins.listrik
sistem pemanas air
rumah tinggal
KIT.UMU.003.(1)A
Menggunakan
peralatan tangan kerja
listrik

KIT.UMU.004.(1)A
Menggunakan
peralatan ukur
listrik
75

REFERENSI

1. Heri Budi Utomo, Laporan Kegiatan Workshop Improving
2.
3.
4.
5.

Industrial Competence at Polytechnics Indonesia, P5D
Bandung,2001 .
ANTA, Competency Standards, Part 2 Section 1, Version 2 ,
April 2001 .
ANTA, Development of Qualification Frameworks, Training
Package Handbook, Part 2 Section 4 .
ANTA, Training Packages Resources for VET in Schools,
Curriculum Coorperation
IAPSD, Competency Based Training, Materi Pelatihan CBA,
P5D Bandung, 2002

76

Lanjutan ………………………
Website www.ntis.gov.au

Website www.unevoc.de

Website www.anta.gov.au

Benyamin S. Bloom, Bertram B, Mesia and David R. Krathwohl (1964).
Taxonomy of Educational Objectives (two vols: The Affective Domain T The
Cogniive Domain) New York. David Mckay.

Competensi Based Tarining Toturial- JGN Consulting Denver USA
http://home.att.net/-jnimmer/Competency.htm

Bloom’s Taxonomy -Aziz El-Mutwali.Webmaster
–http://www.hct.ac.ae/gat/sec2/sec2_ab2htm

Bloom’s taxonomy – http://www.nwlink.com

Green Dennis, The complete ISO 9000 Manual, A Practical Guide to a
Quality System Policy Manual, Core Procedures and Forms, 1996.

ISO SC2 Website, Http://www.bsi.org.uk/iso-tc176-sc2

ISO TC 176 website, http://www.iso.chttp://wwwisotc176.org

Getting grips with Competency Standard, IAPSD.


77

Contoh Kriteria Unjuk Kerja

: Memperbaiki
sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran
750 kg.”

1.

.Mempersiapkan pekerjaan perbaikan






2.

Prinsip kerja sistem rem konvensional dipelajari /recall berdasar pada
manual yang berlaku.(pengetahuan).
Kebutuhan peralatan dan bahan diidentifikasi sesuai job order/
laporan kerusakan dan SOP yang berlaku (pengetahuan)
Peralatan dan bahan dipersiapkan sesuai dengan SOP yang berlaku.
(keterampilan)
Tempat kerja dipersiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan
bahaya kecelakaan kerja(sikap)
Penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja serta
langkah pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang
diberlakukan(sikap)

. …………………
78

Contoh Kondisi Unjuk Kerja untuk judul unit :
Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan
penumpang hingga ukuran 750 kg.”

1. .Unit ini berlaku untuk perbaikan dan perawatan sistem rem konvensional
pada mubil penumpang dan niaga hingga beban 750 kg, baik yang
dilakukan di bengkel perawatan maupun di tempat lain.

2.

.Standard Operating Procedure (SOP) untuk perbaikan rem konvensional
yang berlaku sesuai dengan merek tipe kendaraan masing-masing.

3.

.Buku manual yang berlaku

4.

.Peraturan K3 No. tahun ……

5.

.Peraturan KLH No. tahun …… pasal …. tentang pembuangan limbah.

6.

.Peralatan yang dipergunakan:
Peralatan umum bengkel meliputi, “car lift”, dongkrak, kompressor
Peralatan perbaikan rem (brake tool kit)
Bahan : minyak rem, bensin, sabun lunak
79

Contoh Acuan Penilaian untuk judul unit :
Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan
penumpang hingga ukuran 750 kg.”

1. .Unit kompetensi dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di

bengkel maupun ditempat lain sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

2.

.Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
No.xxx xxx(A) Bekerja berdasar K3 di bidang perawatan dan perbaikan otomotif,
No .xxx.xxx(A) Menggunakan peralatan tangan,
No. xxx.xxx(a) Mengoperasikan komputer..

3.

.Aspek kritikal yang harus dipenuhi

4.

Setelah perbaikan kendaraan sistem rem harus mampu berfungsi dan
mengerem kendaraan pada kondisi jalan beraspal dari kecepatan x
km.jam pada jarak y mm dalam waktu z detik.

80

lanjutan
4.

Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:


5.

Hukum Boile, prinsip kerja pesawat hidrolik, hukum pemindahan
tekanan zat cair, instalasi rem hidrolik, pengetahuan bahan minyak rem,
mekanika teknik yang terkait.

.Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:


Penggunaan peralatan bantu bengkel, penggunaan peralatan tangan,
penggunaan peralatan khusus perbaikan rem hidrolik.



.Level kunci kompetensi:

81

To be competence and professional
Think of what best can be done, then document it
and do as per that.
And improve on the basis of experience
If you say that you are doing it, show the evidence
(disarikan dari naskah Final Draft International Standard
(FDIS) 9001:2000)

82

TERIMA KASIH
TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH

83

DOKUMEN STANDAR
KOMPETENSI









Judul standar dan versi/tahun peluncuran
Penjelasan umum tentang standar
kompetensi
Daftar unit-unit kompetensi yang tercakup
dalam standar
Pemaketan/pengkomposisian unit-unit
kompetensi berdasar jenjang
pekerjaan/kualifikasi pendidikan
Pedoman umum untuk pengujian
84