Pedoman Dasar Menulis Berita dan Feature

Pedoman Dasar Menulis Berita dan Feature
Oleh Syamsul Fajri Al-Sajidi

Pengantar
Gubernur Sulawesi Selatan kemarin berulang-tahun. Anda juga kemarin berulang-tahun. Hari ini,
koran-koran memuat gambar Gubernur Sulawesi Selatan sedang meniup lilin ulang tahun
disaksikan keluarga dan handai taulan, sedangkan acara ulang tahun Anda tidak ada koran yang
memberitakannya, padahal acara ulang tahun Anda cukup mewah karena diadakan di salah satu
hotel berbintang serta dihadiri oleh ratusan keluarga dan kerabat.
Inilah salah satu yang membedakan antara berita dengan bukan berita. Gubernur Sulawesi
Selatan adalah orang terkenal dan ‘’orang nomor satu’’ di Provinsi Sulawesi Selatan, sedangkan
Anda bukan orang terkenal, sehingga sama sekali tidak punya ‘’nilai jual’’ untuk dijadikan
konsumsi berita.
Ketenaran atau kemenonjolan (prominence) adalah salah satu dari berbagai kriteria berita yang
baik. Ingat, tidak semua berita yang dimuat atau disiarkan oleh media massa itu adalah berita
baik. Berita yang tidak baik kadang-kadang disebut BERITA SAMPAH atau sering juga disebut
BUKAN BERITA.
Ada beberapa kriteria berita yang baik, antara lain aktual (timeliness), penting (important),
kedekatan (proximity), berdampak (consequence), luar biasa atau tidak lazim (unusualness),
konflik (conflict), ketegangan atau dramatisme (suspense), keterkenalan atau ketokohan
(prominence), tragisme (tragic), seks (sex), dan humor (humor).


Aktual artinya benar-benar baru terjadi atau masih hangat menjadi perbincangan. Berita yang
sudah lama terjadi biasa juga disebut berita basi atau berita kadaluarsa.
Berdampak artinya peristiwa atau masalah yang diberitakan punya dampak atau akibat bagi
masyarakat, baik negatif maupun positif, misalnya masalah kenaikan harga BBM, penggusuran,
dan kerusuhan.

Luar biasa artinya peristiwa atau masalahnya benar-benar luar biasa, aneh, menakjubkan, dan
tidak lazim, misalnya manusia tertua, manusia tertinggi, dan bayi yang selamat dari kebakaran
atau banjir. Ketegangan atau dramatis artinya peristiwa yang menegangkan atau dramatis,
misalnya penyanderaan reporter dan juru kamera Metro TV oleh gerilyawan di Irak, beberapa
tahun lalu.

Ketokohan artinya peristiwa atau berita yang disajikan terkait dengan pejabat, tokoh, atau orang
terkenal, misalnya aktivitas dan pernyataan-pernyataan Presiden, menteri, dan gubernur, aktivitas
pengusaha sukses dan artis, serta kemenangan atau kekalahan atlet terkenal dalam sebuah
turnamen.

Humor artinya peristiwa atau masalah yang diberitakan mengandung unsur humor, misalnya
guyon pejabat, peristiwa yang menggelikan, bahkan tak jarang media cetak membuat rubrik

khusus humor dan media televisi membuat acara khusus lawak dan semacamnya.

Penting artinya peristiwa atau permasalahannya dianggap penting bagi masyarakat, misalnya
masalah atau hasil Pilkada dan Pemilu, serta calon presiden atau calon menteri.

Kedekatan artinya peristiwa atau masalah yang diberitakan memiliki unsur kedekatan dengan
pembaca atau masyarakat, misalnya peristiwa yang terjadi di Sulawesi Selatan tentu lebih
menarik dibaca atau disimak oleh masyarakat di Sulawesi Selatan dibanding masyarakat di
provinsi lain. Apalagi kalau peristiwa itu terjadi di sekitar tempat tinggal kita.

Konflik artinya peristiwa atau masalah yang diberitakan mengandung unsur konflik atau
pertentangan, misalnya perang, pro-kontra RUU Pornografi, persoalan rumah tangga artis, dan
perseteruan politik.

Tragis artinya peristiwa atau masalahnya sangat tragis, misalnya korban kecelakaan, korban
kebakaran, orang bunuh diri, korban mutilasi, bom bunuh diri yang menewaskan banyak orang,
gempa bumi, dan tsunami.

Seks artinya peristiwa atau masalah yang diberitakan mengandung atau terkait dengan seks,
misalnya pernikahan, perkosaan, perselingkuhan, serta foto-foto seksi selebritis. Humor artinya

peristiwa yang mengandung unsur-unsur humor atau sesuatu yang dapat membuat orang
tersenyum dan atau tertawa.

Berdasarkan aspek-aspek kriteria berita yang baik tersebut, maka berita dapat didefinisikan
sebagai laporan atau pemberitahuan melalui media massa tentang segala peristiwa aktual yang
menarik perhatian orang banyak.

Sumber Berita

Informasi atau berita di media massa tentu saja harus dicari, yang didahului dengan perencanaan
di dapur redaksi. Berita yang dicari itu umumnya adalah peristiwa.

Peristiwa terdiri atas dua macam. Pertama, peristiwa insidentil atau tidak terduga, misalnya
kecelakaan lalu lintas, perkelahian, dan lain-lain. Kedua, peristiwa yang dapat diduga
sebelumnya, misalnya seminar, pertandingan olahraga, dan pelantikan gubernur.

Selain peristiwa, berita juga dapat dicari dengan cara melakukan wawancara (misalnya dengan
pejabat, politisi, dan selebritis), dan melakukan penelitian dokumen (misalnya dokumen sejarah,
dokumen Perda, dan dokumen gugatan cerai/pernikahan artis).


Sumber berita lainnya dari press release atau siaran pers (misalnya aktivitas gubernur yang tidak
sempat diliput oleh wartawan, penjelasan KPU tentang Pilkada, caleg, atau Pemilu), hak jawab
(misalnya seseorang atau instansi yang memberikan hak jawab atas pemberitaan yang tidak
berimbang atau tidak benar), serta konferensi pers atau jumpa wartawan (misalnya selebritis
mengundang wartawan terkait untuk mengumumkan atau menjelaskan sesuatu hal).

Menulis Berita Langsung (Straight News)

Berbagai informasi yang telah dikumpulkan itu kemudian diolah dan diramu dalam rangkaian
kalimat yang mengandung unsur 5W + 1H.

Lima W dimaksud yaitu “what” (apa), “who” (siapa), “when” (kapan), “where” (dimana), dan
“why” (mengapa), sedangkan satu H dimaksud yaitu “how” (bagaimana).

Ada banyak model berita, tetapi pada dasarnya berita dibagi dua model, yakni berita langsung
(straight news) dan berita tidak langsung (feature news).

Berita langsung atau “straight news” adalah berita yang langsung mengemukakan unsur 5W +
1H pada paragraf awal (alinea pertama hingga alinea kedua), sedangkan berita tidak langsung


atau “feature news” biasanya diawali dengan kata-kata atau kalimat yang menarik pada paragraf
awal, sedangkan unsur 5W + 1H terurai dalam paragraf-paragraf berikutnya.

Konstruksi Berita Langsung

Bangunan atau konstruksi berita terdiri atas tiga unsur, yakni judul berita (headline), teras berita
(lead), serta kelengkapan atau penjelasan berita (body). Berita langsung (straight news) biasanya
menggunakan bangunan seperti piramida terbalik.

Berita yang menggunakan bangunan atau metode piramida terbalik mendahulukan penyampaian
informasi yang sangat penting, kemudian diikuti informasi-informasi yang penting, agak penting,
kurang penting, hingga tidak penting.

Dengan menggunakan metode piramida terbalik, informasi-informasi yang kurang penting atau
tidak penting dapat dibuang jika tempat (di halaman koran, tabloid, majalah) atau waktu yang
tersedia (televisi, radio) terbatas.

Informasi yang dibuang atau dipenggal tentu saja diharapkan tidak mengurangi atau
mengganggu inti berita secara keseluruhan, karena semua fakta yang penting telah dikemukakan
pada paragraf awal.


Model pemberitaan “straight news” terutama ditujukan bagi orang-orang yang sibuk atau tidak
mempunyai waktu luang untuk membaca, mendengar, atau menonton suatu pemberitaan.

Mereka biasanya hanya ingin mengetahui fakta utamanya saja dari setiap peristiwa. Mereka tidak
perlu mengetahui secara rinci sampai kepada hal-hal yang tidak penting, kecuali kalau peristiwa
itu ada hubungannya dengan kegiatan atau urusan yang sedang digarapnya.

Berikut contoh berita metode piramida terbalik :

FKIP Unismuh Gelar Workshop Jurnalistik

Makassar, 20 Mei 2010

Himaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, menggelar Workshop Jurnalistik, di
Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh Makassar, 18 – 21 Mei 2010.

Ketua Panitia, Abdul Wahid, didampingi Sekretaris Early Widia Astuti, kepada wartawan, Selasa
(18/5) kemarin menjelaskan, workshop diikuti 40 mahasiswa dari berbagai fakultas di Unismuh

Makassar.

Materi yang diberikan kepada peserta antara lain Kode Etik Jurnalistik, Ragam Bahasa
Jurnalistik, Metode Wawancara, Reportase, Penulisan Straight News dan Feature News, Teknik
Menulis Artikel, serta Foto Jurnalistik.

‘’Selain teori, para peserta juga akan diberi latihan menulis berita dan praktek membuat desain
media cetak,’’ jelas Wahid, seraya menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan realisasi
dari program kerja Himaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unismuh
Makassar.

Penjelasan berita:

1. What (apa) : Workshop Jurnalistik
2. Who (siapa) : Himaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
3. When (kapan): 18 – 21 Mei 2010
4. Where (dimana) : di Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh Makassar
5. Why (mengapa) : workshop tersebut merupakan realisasi dari program kerja Himaprodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unismuh Makassar.

6. How (bagaimana) : Selain teori, peserta juga diberi latihan dan praktek.

Menulis Berita Tidak Langsung (Feature News)

Feature mengandung makna utama, istimewa, yang diutamakan, ditonjolkan. Feature adalah
artikel atau berita yang khusus dan istimewa / ditonjolkan untuk menarik perhatian dan dinikmati
pembaca, pendengar, atau pemirsa.

Feature biasa juga disebut karangan khas, sedangkan feature news biasa juga disebut berita tidak
langsung.

Feature news adalah berita yang ditulis dengan gaya karangan khas atau berita yang di-featurekan. Feature news disebut berita tidak langsung karena tidak langsung mengemukakan 5W + 1 H
pada bagian awal berita seperti pada gaya straight news. Unsur 5W + 1 H terurai dalam berita
dan mencapai puncak atau klimaksnya pada akhir berita.
Feature news lebih menonjolkan bagaimana (how) dan mengapa (why), sedangkan empat unsur
lainnya (what, who, when, where) menjadi pendukung.
Ide dasar feature news, antara lain faktual, tidak dicampur dengan opini wartawan, ada awal, ada
pertengahan, dan ada akhir, serta bentuknya bukan piramida terbalik.

Proses penulisan feature news:

1. Menjawab beberapa pertanyaan sebelum menulis teras berita :
o Bagian apa / mana (dari fakta dan hasil observasi lapangan) yang paling memengaruhi saya.
o Kisah apa yang ingin saya sampaikan kepada pembaca.
o Apa yang membuat saya bisa mengatakan “Ini kisah yang benar-benar menarik?”
2. Menulis teras berita
3. Menulis paragraf utama atau paragraf fokus
4. Menulis paragraf berikutnya yang diakhiri dengan klimaks berita

Elemen Penulisan Feature :
1. Penulisan yang tepat (air mata menetes = menangis)
2. Detail (hal2 kecil yang penting / menarik)
3. Irama
4. Contoh / sampel
5. Dialog

6. Suara

Tipe Feature :
a. Profil (dekan baru, ketua BEM)
b. Human Interest (membangkitkan emosi dan menghibur)

c. Berita Feature Informatif (informasi penting bagi pembaca / masyarakat)
d. Berita Feature Komunitas (motor tua, pemancing ikan, jilbab besar)
e. Berita Feature Interpretatif (karya seni, mata kuliah baru, kenaikan uang SPP)

Daftar Pustaka:

- Kusumaningrat, Hikmatt & Kusumaningrat, Purnama, Jurnalistik, Teori & Praktik, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, April 2006
- Kustadi Suhandang; Pengantar Jurnalistik, Seputar Organisasi, Produk, & Kode Etik; Penerbit
Nuansa, September 2004
- Taufiqurohman, M, News Feature, dibawakan pada “Pelatihan Menulis Feature”, Tempo
Institute, di Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 8 Agustus 2009, dikutip dari http://www.tempoinstitute.org/index.php/2009/09/11/news-feature/, pada 31 Maret 2010
- Tom E. Rolnicki, C. Dow Tate, Sherri A. Taylor; Pengantar Dasar Jurnalistik (Scholastic
Journalism); Kencana Prenada Media Group, Mei 2008.
- ‘’Tulisan Khas Bernama Feature, dikutip dari http://thesocratesmedia.com/tulisan-khasbernama-feature/, 31 Maret 2010
- Zaenuddin HM; The Journalist, Buku Basic Wartawan, Bacaan Wajib Para Wartawan, Editor,
dan Mahasiswa Jurnalistik; Prestasi Pustaka Publizher, Jakarta, Juli 2007