Akuntansi Keuangan Pertemuan 1

Akuntansi Keuangan
Menengah 1
Perkembangan
Standar
Kerangka Konseptual

Agenda

Perkembangan Standar

Kerangka Konseptual

Diskusi dan Latihan

2

Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk
membantu dalam pengambilan keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi)

atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena
berkurangnya asymmetry information

Informasi perusahaan
Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA, strategi perusahaan
• Informasi Digital





3

Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan,

kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

4

Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan,
kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

5

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010
 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.

 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

6

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010
 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM


7

SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)

8

Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan
mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.

Laporan Keuangan ETAP

Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
10


ISI SAK ETAP
BAB

ISI

BAB

ISI

1

Ruang Lingkup

16

Aset Tak Berwujud

2

Konsep dan Prinsip Pervasive


17

Sewan

3

Penyajian Laporan Keuangan

18

Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi

4

Neraca

19

Ekuitas


5

Laporan Laba Rugi

20

Pendapatan

6

Laporan Perubahan Ekuitas

21

Biaya Pinjaman

7

Laporan Arus Kas


22

Penurunan Nilai Aset

8

Catatan atas Laporan Keuangan

23

Imbalan Kerja

9

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

24


Pajak Penghasilan

10

Investasi pada Efek Tertentu

25

Mata Uang Pelaporan

11

Persediaan

26

Transaksi dalam Mata Uang Asing

12

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak

27

Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan

13

Investasi pada Joint Venture

28

Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa

14

Properti Investasi

29

Ketentuan Transisi

15

Aset Tetap

30

Tanggal Efektif
Daftar Istilah

11

RUANG LINGKUP
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA
VIII 8 Desember 2016
Isi Standar





1

Kata Pengantar
Standar – 18 bab  isi pokok standar
Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar
Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi
contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual 
bukan bagian dari standar

RUANG LINGKUP SAK EMKM
Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan
menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro,
kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.
Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan
entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan
menggunaan SAK EMKM

Laporan Keuangan EMKM

Laporan Keuangan menurut SAK EMKM

• Laporan Laba Rugi
• Laporan Posisi Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan

ISI PENGATURAN

.








.
• Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
Kesalahan
Asing
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan
• Bab 18 Tanggal Efektif

Standar Akuntansi Pemerintahan
• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:
– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum

• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik
menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba

16

STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)

PSAP

BASIS KAS MENUJU AKRUAL
(LAMPIRAN II)

BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)

PSAP 01

Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian Laporan Keuangan

PSAP 02

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas

PSAP 03

Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas

PSAP 04

Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

PSAP 05

Akuntansi Persediaan

Akuntansi Persediaan

PSAP 06

Akuntansi Investasi

Akuntansi Investasi

PSAP 07

Akuntansi Aset Tetap

Akuntansi Aset Tetap

PSAP 08

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan

PSAP 09

Akuntansi Kewajiban

Akuntansi Kewajiban

PSAP 10

Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan

PSAP 11

Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAP 12

-

Laporan Operasional

PSAP 13

Akuntansi Badan Layanan Umum

Laporan Keuangan Pemerintahan
Laporan Keuangan menurut SAP Akrual








Laporan Operasional
Neraca
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa

• Laporan Realisasi Anggaran Desa
• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
• PSAK 59 Perbankan Syariah

• PSAK 31 Perbankan
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan

Gas

• PSAK 33 Pertambangan Umum

• PSAK 32 Kehutanan
N•
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
A
K
Telekomunikasi
A

• PSAK 27 Akuntansi Koperasi
UN
G

• PSAK 37 Akuntansi
DI
Penyelenggaraan Jalan Tol AN

G dan
• PSAK 9 Penyajian aktivaNlancar

A
kewajiban lancar
J

• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana

• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
• PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK 11 Penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
PSAK 39 Kerjasama Operasi
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 21 Ekuitas
PSAK 40 Akuntansi Perubahan
ekuitas anak perusahaan
PSAK 41 Akuntansi waran
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 47 Tanah
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 52 Mata uang Pelaporan
PSAK 54 Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah

19

Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna konsekuensinya PSAK
akan dinamis berubah mengikuti IFRS.
20

Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2012

Pra PAI
1973

Konvergensi
IFRS sd 2010

Efektif
1 Januari 2015

Update
PSAK sd 2014

8 Desember 2008
Komitmen mendukung
IFRS sebagai standar
akuntansi keuangan
global

PAI
1973

Harmonisasi
IAS 1994-2007
Adopsi IAS mulai PSAK
1994 – mengambil yang
relevan

Update
PSAK sd 2017
Efektif
1 Januari 2020

21

PSAK - ISTILAH
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Revisi / Amandemen

• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan misal PSAK 24
(Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draf
• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya digunakan istilah
Amandemen

PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)
yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Penyesuaian dilakukan sebagai dampak dari perubahan PSAK lain
• Jika penyesuaian dilakukan bab perubahan dalam PSAK baru hilang.

22

PSAK eff 2015
NO

STATUS

1

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2

PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]

4

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]

6

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]

8

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]

9

PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

10

PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]

11

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]

12

PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015]

13

PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015]

14

PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015]

15

PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015]

16

PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, (1 Jan 2015]

23

PSAK eff 2016
NO

STATUS

1

Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri – eff 1 Jan 2016

2

Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

3

Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi – eff 1 Jan 2016

4

Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

5

Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016

6

Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

7

Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama – eff 1 Jan 2016

8

Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

9

ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016

10

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016

15

ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016

16

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016

24

PSAK eff 2017
NO

STATUS

1

PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

2

PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017

3

PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1
Jan 2017

4

PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017

5

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan – eff 1 Jan 2017

6

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1
Jan 2017

25

PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

26

Due Proses PSAK













Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi
standar
Konsultasikan issue dengan Dewan Konsultatif SAK
Membentuk tim kecil dalam DSAK
Melakukan Riset Terbatas
Melakukan penulisan awal draft
Pembahasan dalam DSAK
Peluncuran draft sebagai Exposure Draft (ED) dan
Pengedarannya
Public hearing
Pembahasan tanggapan atas ED dari masukan public
hearing
Final checking
Persetujuan / Pengesahan ED PSAK menjadi PSAK
Sosialisasi Standar
Akuntansi Keuangan dan Standar - 27

Hirarki
HirarkiGAAP
GAAP(PABU)
(PABU)menurut
menurutPSAK
PSAK
Rerangka Prinsip Akuntansi
Konvensional yg Berlaku Umum
Tingkat
Tingkat
33
Landasan
Landasan
Operasional
Operasional
atau
atau
Landasan
Landasan
Praktik
Praktik

Tingkat
Tingkat
22
Tingkat
Tingkat
11

Landasan
Landasan Konseptual
Konseptual
Ref: PSAK

Praktik,
Praktik, Konvensi
Konvensi dan
dan
Kebiasaan
Kebiasaan Pelaporan
Pelaporan yang
yang
Sehat
Sehat
SAK
SAK
Internasional
Internasional
atau
atau Negara
Negara
lain
lain

Buletin
Buletin
Teknis
Teknis

Buku
Buku Teks/Ajar,
Teks/Ajar, Simpulan
Simpulan Riset,
Riset,
Artikel,
Artikel, Pendapat
Pendapat Ahli
Ahli
Peraturan
Peraturan
Pemerintah
Pemerintah
untuk
untuk Industri
Industri
(Regulasi)
(Regulasi)

Pedoman
Pedoman dan
dan
Praktik
Praktik
Akuntansi
Akuntansi
Industri
Industri

Pernyataan
Pernyataan Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi Pernyataan
Pernyataan Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi
Keuangan
Keuangan
Keuangan (PSAK)
(PSAK)
Keuangan (PSAK)
(PSAK)
Kerangka
Kerangka Dasar
Dasar Penyusunan
Penyusunan dan
dan
Penyajian
Penyajian Laporan
Laporan Keuangan
Keuangan (KDPPLK)
(KDPPLK)
Akuntansi Keuangan dan Standar - 28

Hirarki
HirarkiGAAP
GAAP(PABU)
(PABU)Syariah
Syariah
Rerangka Prinsip Akuntansi
Syariahyg Berlaku Umum
Tingkat
Tingkat
33
Landasan
Landasan
Operasional
Operasional
atau
atau
Landasan
Landasan
Praktik
Praktik

Tingkat
Tingkat
22
Tingkat
Tingkat
11

Landasan
Landasan Konseptual
Konseptual
Landasan
Landasan Konseptual
Konseptual
Ref: PSAK

Praktik,
Praktik, Konvensi
Konvensi dan
dan
Kebiasaan
Kebiasaan Pelaporan
Pelaporan yang
yang
Sehat,
Sehat, sesuai
sesuai Syariah
Syariah

Buku
Buku Teks/Ajar,
Teks/Ajar, Simpulan
Simpulan Riset,
Riset,
Artikel,
Artikel, Pendapat
Pendapat Ahli
Ahli

SAK
SAK Internasional
Internasional
atau
atau Negara
Negara lain
lain
yg
yg sesuai
sesuai Syariah
Syariah

Peraturan
Peraturan
Pemerintah
Pemerintah
untuk
untuk Industri
Industri
(Regulasi)
(Regulasi)

Buletin
Buletin
Teknis
Teknis

PSAK
PSAK dan
dan ISAK
ISAK Syarian
Syarian

Pedoman
Pedoman dan
dan
Praktik
Praktik
Akuntansi
Akuntansi
Industri
Industri

PSAK
PSAK dan
dan ISAK
ISAK Umum
Umum yang
yang
sesuai
sesuai Syariah
Syariah

Kerangka
Kerangka Dasar
Dasar Penyusunan
Penyusunan dan
dan
Penyajian
Penyajian Laporan
Laporan Keuangan
Keuangan Syariah
Syariah
Fatwa
Fatwa Syariah
Syariah yang
yang berlaku
berlaku umum
umum
Al
Al HADIST
HADIST
AL
AL QUR’AN
QUR’AN
Akuntansi Keuangan dan Standar - 29

KERANGKA
KONSEPTUAL

Kerangka Konseptual
Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28
September 2016

Perubahan yang dilakukan
• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
• Bab 2 Entitas Pelapor
• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang
Berguna
• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa

Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta
perubahan sumber daya dan klaim

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN
• Untuk ditambahkan

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA
• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan;
keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep
pemeliharaan modal dan penetapan laba

Pendahuluan - Tujuan
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan
dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal.
Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:
• Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada;
• DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan
prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan menyediakan
dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh
SAK;
• DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
• penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan
hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
• auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai
dengan SAK;
• pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan
• untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan pekerjaan DSAK
IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK .

Pendahuluan - Status
Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak mendefinisikan
standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan tertentu.
Kerangka Konseptual tidak mengungguli PSAK.
DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus jarang terjadi mungkin
terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.
• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli
persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.
• DSAK IAI dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam pengembangan SAK
baru dan dalam melakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik
Kerangka Konseptual dan SAK akan terselesaikan.

Kerangka Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu
berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam penggunaan Kerangka
Konseptual.

BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

Tujuan, kegunaan dan keterbaasan pelaporan
keuangan bertujuan umum
Informasi tentang sumber daya ekonomik
entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta
perubahan sumbe daya dan klaim
• Sumber daya ekonomi dan klaim
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis akrual
• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas masa lalu
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang tidak
berasal dari kinerja keuangan

BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna
Pendahuluan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berguna
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Relevansi
• Representasi Tepat
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
• Keterbandingan
• Keterverifikasian
• Ketepatwaktuan
• Keterpahaman
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal

Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang berguna

BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa
Asumsi dasar – kelangsungan usaha
Unsur Laporan Keuangan
• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja; penghasilan;
beban; penyesuaian pemeliharaan modal
Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan; keandalan
pengukuran; pengakuan aset; pengkuan liabilitas; pengakuan
penghasilan; pengakuan beban.
Konsep pemeliharaan modal
• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan penetapan
modal

KDP2LK - Asumsi
PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
PSAK






Accrual
Going Concern
Entity
Monetary Unit
Periodicity

PSAK
• Accrual
• Going concern

US GAAP





Going Concern
Entity
Monetary Unit
Periodicity

38

KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend
kinerja entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan
usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan
entitas antar periode dan membandingkannya dengan entitas
lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan
materialitas

39

KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan








Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain
seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur
kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan
terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan,
materialitas
dan
mempertimbangkan
biaya
penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar,
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
40

KDP2LK – Konstrain
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


Tepat Waktu



Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi
harus melebihi biaya penyusunannya



Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan

41

Unsur Laporan Keuangan
Unsur Laporan Keuangan
Posisi Keuangan
Aset,
sumber daya yang
dikuasai oleh perusahaan
sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat
ekonomi di masa depan
diharapkan akan
diperoleh perusahaan

Liabilitas,
hutang perusahaan masa
kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya
diharapkan
mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya
perusahaan yang
mengandung manfaat
ekonomi

Ekuitas,
hak residual atas aktiva
perusahaan setelah
dikurangi semua
kewajiban

42

Unsur Laporan Keuangan
Unsur Laporan Keuangan
Kinerja
Penghasilan (income) adalah kenaikan
manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal

Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada
penanam modal

43

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur laporan keuangan harus diakui jika
 ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
 pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal

44

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
Pengakuan Unsur Laporan Keuangan
merupakan proses penentuan apakah suatu pos yang memenuhi definisi unsur
dinyatakan neraca atau laporan laba rugi
 Aset diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di
masa depan diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya
yang dapat diukur dengan andal.
 Kewajiban diakui dalam neraca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
daya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban {obligation) sekarang dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
 Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi di masa
depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur dengan andal.
 Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan
yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur dengan andal.
45

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Biaya historis,
Biaya historis
adalah biaya
perolehan pada
tanggal transaksi

Biaya kini (current
cost)
Biaya kini adalah
biaya yang
seharusnya
diperoleh
sekarang atau
pada saat
pengukuran.

Nilai
realisasi/penyeles
aian
(realisable/settle
ment value)
Nilai realisasi
adalah nilai yang
dapat diperoleh
dengan menjual
aktiva dalam
pelepasan normal
(orderly disposal).

Nilai sekarang
(present value)
Nilai sekarang
adalah arus kas
masuk bersih di
masa depan yang
didiskontokan ke
nilai sekarang.

46

Konsep Pemeliharaan Modal
Konsep Pemeliharaan Modal
modal adalah aset bersih atau ekuitas entitas yaitu uang
atau daya beli yang diinvestasikan
Pemeliharaan Modal Keuangan,
Pemeliharaan Modal Fisik,
laba hanya diperoleh kalau jumlah
laba hanya diperoleh kalau kapasitas
finansial (atau uang) dari aktiva bersih
produktif fisik (atau kemampuan
pada akhir periode melebihi jumla h
usaha) pada akhir periode melebihi
finansial (atau uang) dari aktiva bersih
kapasitas produktif fisik pada awal
pada awal periode, setelah
periode, setelah memasukkan kembali
memasukkan kembali setiap distribusi
setiap distribusi kepada, dan
kepada, dan mengeluarkan setiap
mengeluarkan setiap kontribusi dari,
kontribusi dari, para pemilik selama
para pemilik selama suatu periode
periode
47

TERIMA KASIH

Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

48