Hubungan Manusia dan Peradaban manus

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya
manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna
dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia
dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya
dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya
manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat dipisahkan
dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah
tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk
menuju tujuan yang sama. Sedangkan kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam
bertindak dan berpikir, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dan
sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.
Pada masa sekarang istilah ke batasan yang jelas. kebudayaan dan peradaban tidak mepunyai
perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi bagi manusia hidup adalah untuk
membentuk peradaban, membuat dunia menjadi lebih baik, menjadi seorang pemimpin.
Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi bergerak lincah sedemikian
rupa untuk menjadikan alam beserta isinya sebagai objek yang menjadi ladang bagi gerak dalam

membangun peradaban.Oleh sebab itu lah penulis menyusun makalah ini agar kita dapat lebih
memahami kembali mengenai pengertian manusia dan peradaban.Antara manusia dan peradaban
mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk
menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang
menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban
tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan
perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada
kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di
masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun
dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai
makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal
antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

1

Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat
yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat

mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai
bidang ilmu dan aktifitas manusia.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah ini yang tibul dari latar belakang poin di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana Hakekat Manusia dan Peradaban?

2.

Bagaimana Wujud dan Perkembangan Peradaban?

3.

Bagaimana Peradaban dan Perubahan Sosial?


4.

Bagaimana Dinamika Peradaban?

5.

Bagaimana Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat?

1.3. Tujuan

Adapun yang tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.

Mengetahui Hakekat Manusia dan Peradaban.

2.

Mengetahui Wujud dan Perkembangan Peradaban.

3.


Mengetahui Peradaban dan Perubahan Sosial.

4.

Mengetahui Masyarakat Yang Beradab.

5.

Mengetahui Problematika Peradaban Dalam Kehidupan Masyarakat.

2

BAB II
MANUSIA DAN PERADABAN

2.1

Hubungan Manusia dan Peradaban


Peradaban tidak hanya menunjukan pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan , dan benda-benda. Peradaban tidak hanya merujuk pada wujud
benda hasil budaya, tetapi juga wujud gagasan dan perilaku manusia, baik cipta, rasa, dan karsa.
Kebudayaan berwujud gagasan/ide, perilaku/aktifitas, dan benda-benda. Sedangkan peradaban
adalah bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, dan maju. Jadi, perbedaan termasuk
pula didalamnya gagasan dan perilaku manusia yang tinggi, halus, dan maju. Peradaban sebagai
produk yang bernilai tinggi, halus, indah, dan maju menunjukan bahwa manusia memanglah
merupakan makhluk yang memiliki kecerdasan, keberadaban, dan kemauan yang kuat.
Manusia yang beradab adalah manusia yang bisa menyelaraskan antara cipta, rasa, dan
karsa. kaelan (2002) menyatakan manusia yang beradab adalah manusia yang mampu
melaksanakan hakikatnya sebagai manusia (monopluralis secara optimal). Kebalikannya adalah
manusia yang biadab atau dikenal dengan istilah barbar. Secara sempit, orang yang biadab
diartikan sebagai orang yang perilakunya tidak sopan, tidak berakhlak, dan tidak memiliki budi
pekerti yang mulia. Orang biadab juga tidak dapat menyelaraskan antara cipta, rasa, dan
karsanya sebagai manusia. contoh, kemampuan cipta manusia dalam membuat senjata digunakan
untuk saling membunuh sesamanya.
Manusia beradab pastilah berkeinginan membentuk masyarakat yang beradab sehingga
terbentuklah masyarakat beradab atau keberadaban.Istilah masyarakat adab dikenal dengan kata
lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani. Manusia adab pada dasarnya
merupakan keinginan yang tulus dari manusia sebagai makhluk yang beradab.

2.2

Dinamika Peradaban

Peradaban adalah objektifikasi kemauan dan kemampuan masyarakat dalam konteks
ruang dan waktu. Dalam hal ini peradaban sesungguhnya merupakan peradaban yang
menghasilkan capaian-capaian. Ada beberapa hal yang dapat kita pahami bahwa peradaban
adalah produk sebuah masyarakat yang memiliki konteks ruang dan waktu, ada proses
kesejarahannya dan akumulasi pertambahan yang bertahap proses bertambahnya hasil pemikiran
yang mengalami perkembangan.
Menurut Arnold Y.Toynbee, peradaban itu lahir sebagai respon(tanggapan) manusia yang
dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan dan mengolah alam sebagai
3

tantangan guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Manusia akan
berusaha menemukan dan memperoleh kebutuhan yang diperlukan. Seluruh ide(pemikiran),
metode/cara, teknik dan benda material yang digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu
dalam suatu tempat tertentu maupun kegiatan untuk merombak perangkat tersebut demi
memenuhi kebutuhan hidupnya, maka lahirlah istilah teknologi. Ilmu pengetahuan dan Teknologi
lahir untuk memanfaatkan dan menguasai serta mengelola lingkungan alamnya dalam rangka

memenuhi kebutuhan manusia.
Kebudayaanpun mengalamai evolusi, evolusi ini berlangsung sesuai dengan
perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari
waktu ke waktu. Masa dalam kehidupan manusia dapat dibagi menjadi dua yaitu : masa
prasejarah (masa dimana manusia belum mengenal tulisan sampai mengenal tulisan) dan masa
sejarah (masa dimana manusia telah mengenal tulisan. Data-data tentang masa prasejarah
diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan yang diinterprestasi. Ada dua produk
revolusioner dari hasil akal manusia dalam zaman prasejarah antara lain:
o Penemuan roda untuk transportasi
o Bahasa
Menurut R. Soekmono (1973), sejarah kebudayaan Indonesia dibagi menjadi empat masa
antara lain :
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kirakira abad ke-5 masehi
2. Zaman purba yaitu sejak datangnya pengaruh india pada abad pertama Masehi sampai
dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi
3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh islam menjelang akhir kerajaan Majapahit
sampai dengan akhir abis ke-19
4. Zaman baru/modern yaitu sejak masuknya anasir barat (Eropa) dan teknik modern kirakira tahun 1900 sampai sekarang.

Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat

tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat
tertentu tercermin pada pedukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban
yang tinggi



Modernisasi dan Globalisasi
4

2. 3 Modernisasi
Modernisasi dimulai di Italia abad ke 15 dan tersebar keseluruh dunia Barat terutama
sejak abad ke 19. Sekarang ini istilah modernisasi telah menyebar diseluruh dunia, hampir semua
negara dibelahan dunia mengenal istilah modernisasi tersebut. Modernisasi menimbulkan
pembaharuan dalam segala bidang kehidupan. Oleh karena itu, modernisasi sangat diharapkan
oleh masyarakat. Bahkan bagi pemerintah juga mengupayakan terjadinya modernisasi secara
terarah. Menurut Crill Erdwin B. Modernisasi merupakan rangkaian perubahan cara hidup
manusia yang kompleks dan saling berhubungan merupakan bagian pengalaman universal dan
dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan manusia.
Menurut Koentjaraningrat meodernisasi merupakan usaha untuk menyesuaikan hidup
dalam konstelasi dunia sekarang ini. Untuk mencapai tingkat modern perlu berpedoman pada

dunia sekitarnya yang mengalami kemajuan. Modernisasi berkaitan dengan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan manusia dalam rangka mencapai arah
hidup dan kesejahteraan manusia yang lebih baik.
Maka, Modernisasi adalah Perubahan masyarakat dari masyarakat tradisional ke
masyarakat modern dalam seluruh aspek nya. Modernisasi lebih cenderung perubahan pada cara
berfikir, berperilaku, serta penguasaan teknologi informasi. Namun modernisasi tidak sampai
batas pengubah dalam segi kebudayaan yang dianut oleh suatu masyarakat/masih menjaga
tradisi.
Menurut Smith (1973), modernisasi merupakan suatu proses yang dilandasi dengan
seperangkat rencana dan kebijakan yang disadari untuk mengubah masyarakat kearah yang lebih
baik, lebih maju, dalam derajat kehormatan sebagai manusia.
Syarat-syarat modernisasi :
1.

Cara berpikir yang ilmiah

2.

Sistem Birokrasi negara yang baik (Goodgovernment)


3.

Adanya sistem administrasi dan pengumpulan data secara baik

4.

Penciptaan iklim yang kondusif untuk terjadinya modernisasi

5.
Tingkat organisasi dan disiplin perlu terus ditingkatkan dalam rangka menciptakan
modernisasi disegala bidang.
Untuk mencapai kehidupan yang modern maka perlu modernisasi kearah kehidupan yang
modern yang dicirikan, antara lain :

5

1.

Kebutuhan materi merupakan ajang persaingan-persaingan manusia


2.
Terjadinya kemajuan teknologi dan industrialisasi disatu pihak, dipihak lain terjadi pula
individualisme, sekularisme, diferensiasi, dan akulturasi
3.
Modernisasi banyak memberi kemudahan bagi manusia tetapi juga perlu ditegaskan,
modernisasi juga bukan tanpa resiko bagi kehidupan manusia
4.

Keinginan manusia akan lebih mudah terpenuhi.

5.
Modernisasi memberi banyak sumbangan atas lahirnya teori baru dalam kehidupan
masyarakat
6.

Kehidupan masyarakat berubah kearah yang baru

7.
Orientasi keagamaannya terkadang berbingkai dan dicurahkan serta diprioritaskan pada
masalah materi dan kekayaan
Menurut Alex Inkeles (1965), seorang sosiologi dari Universitas Harvard untuk mencapai
modernisasi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bersedia menerima gagasan-gagasan baru dan melaksanakan cara-cara baru.
b. Sanggup membentuk atau mempunyai pendapat mengenai sejumlah persoalan yang tidak
hanya timbul di sekitarnya, tetapi juga di luarnya.
c. Peka terhadap waktu, serta lebih mementingkan masa kini dan masa mendatang daripada masa
lampau.
d. Terlibat dalam perencanaan dan organisasi, serta menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar
dalam hidup.
e. Kepercayaan terahadap keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Maka secara garis besar istilah modern dapat diartikan berikut :

Modern berarti kemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf
penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata. Modernisasi berkaitan dengan tingkat
rasio (penggunaan akal pikiran manusia). Semakin modern perkembangan suatu peradaban maka
penggunaan akal pikiran juga semakin tinggi.

Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup.
Hal tersebut berkaitan dengan nilai-nilai keberadaban yang akan dibangun. idealnya semakin
modern maka semakin lebih efektif dan efesien serta lebih produktif dalam penggunaan akal
pikiran manusia, yang nanti pada akhirnya akan lebih mengarah pada suatu kehidupan beradab.

6

2.4

Globalisasi

Istilah globalisasi berasal dari kata global(mendunia), berdasarkan akar katanya tersebut,
dapat diartikan globalisasi sebagai suatu proses masuk kelingkungan dunia. Globalisasi adalah
Suatu proses dimana antar individu/kelompok dan antar negara berinteraksi, bergantung, terkait
dan memengaruhi satu saama lain yang melintasi batas negara dalam banyak hal. Biasanya hal
tersebut ditunjang juga dengan teknologi dalam mempermudah dalam proses interaksi maupun
bersosialisasi antar pihak. Pada era modern ini harus diakui bahwa peradaban manusia telah
memasuki tahapan baru, yaitu dengan adanya revolusi komunikasi. Dengan cepat, teknik dan
jasa telekomunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi radio dan satelit telah berkembang
menjadi jaringan yang sangat luas.
Menurut John Nisbit, menyatakan Globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang
dialami dihampir semua negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang intensif antar
negara baik dari negara maju, negara berkembang maupun negara miskin.


Proses Globalisasi
1. Bangkitnya perekonomian internasional, ditandai dimulai dengan adanya perdagangan
internasional (adanya jalur dagang sutra Cina 1000 - 1500 SM )
2. Dominasi perdagangan kaum Muslim di Asia dan Afrika
3. Eksplorasi dunia oleh negara-negara Eropa
4. Munculnya perusahaan - perusahaan multinasional
5. Runtuhnya komunisme dan menyebarnya kapitalisme



Globalisasi Perekonomian

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
bentuk-bentuk berikut.
a. Globalisasi produksi, dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar
biaya produksi menjadi lebih rendah.
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman
atau melakukan investasi di semua negara di dunia. Sebagai contoh PT. Jasa Marga dalam
memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan bersana mitra usaha dari
manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya.
d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui televisi, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin
maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama.
Sebagai contoh: KFC, Celana Jeans Lea, atau Hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di desa menuju pada
selera global.
7

e. Globalisasi perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat dan fair.



Globalisasi Kebudayaan

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain sebagai berikut.
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan, dan kemudahan akses suatu individu terhadap
kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain-lain.
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global seperti Piala Dunia.
Perubahan-perubahan sebagai efek dari globalisasi antara lain :
a) Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
b) Perubahan dari teknologi dengan kekuatan tenaga berubah dengan kekuatan teknologi
modern yang serba mesin dengan teknologi yang canggih
c) Perubahan ekonomi nasional ke ekonomi dunia
d) Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang
e) Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi
f) Perubahan dari bantuan lembaga semakin berkurang kearah kemandirian
g) Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipator
h) Perubahan dari sistem hierarkhi kerja ke sistem jaringan kerja dan selevel
i) Perubahan dengan berfokus bukan hanya pada negara maju utara tetapi juga negara
selatan dan terbelakang
j) Perubahan dengan banyak piihan dan alternatif
2.5

Dampak dinamika peradaban, modernisasi dan globalisasi, antara lain :
 Dampak positif
1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Tingkat kehidupan yang lebih baik
3. Memudahkan untuk mendapatkan barang yang berkualitas bagus dengan harga yang
paling murah.
4. Tersedianya lapangan pekerjaan bagi tenaga profesional.
5. Perkembangan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
6. Komunikasi tanpa dibatasi jarak dan waktu sehingga dapat memperlancar perdagangan
internasional.
7. Terbukanya peluang bisnis dan kemudahan di bidang pendidikan, politik, pertahanan dan
keamanan.
8. Pembangunan yang lebih terencana dan berorientasi pada kebutuhan hidup warga dunia.
8

9. Penanaman modal asing memicu pertumbuhan ekonomi negara berkembang.
10. Terjadinya migrasi yang tinggi dalam suatu negara maupun dari negara yang satu ke
negara yang lain.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Dampak negatif
Pola hidup menjadi konsumtif
Sikap Individualistik
Gaya Hidup kebarat-baratan
Kesenjangan sosial semakin tegas terlihat
Bergesernya nilai-nilai dan sikap seseorang karena pengaruh negatif dari teknologi
komputerisasi, media massa, dan alat komunikasi.
Tumbuhnya mental frustasi, minder, stres dan tertekan karena tidak dapat mengikuti
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.
Orientasi hidup hanya pada nilai ekonomi menyebabkan bergesernya nilai-nilai
kemanusiaan, keharmonisan hidup dengan lingkungan dan kehangatan persahabata.
Hilangnya budaya asli daerah tertentu akibat tidak dipatenkan.
Makin merajalelalnya kaum kapitalis atau pemilik modal yang dengan leluasa
menanamkan modalnya di segala penjuru dunia.
Kemajuan teknologi yang dimanfaatkan untuk merusak dunia menjadi ketakutan
semua pihak.

BAB III

STUDI KASUS
Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Peradaban tidak hanya merujuk pada wujud
benda hasil budaya, tetapi juga wujud gagasan dan perilaku manusia, baik cipta, karsa, dan rasa.
Itulah yang terjadi di SMP 11 Merauke Sota yang berada di sebuah distrik sebuah distrik di
kabupaten Merauke yang terletak persis di perbatasan negara. Akhirnya, siswa sekolah tersebut
dapat merasakan fasilitas internet yang disediakan oleh PT. Telkom.

9

Seperti yang telah dibahas, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan memengaruhi
peradaban sebuah bangsa dan dengan tercapainya akses internet disekolah tersebut dapat
menjadikan para siswa dengan mudah mengakses informasi dan pengetahuan baik dari dalam
maupun luar negeri.

Kemajuan teknologi di sekolah ini juga dapat meningkatkan mutu pendidikan di daerah
perbatasan Merauke, khususnya Sota. Walaupun dengan keterbatasan fasilitas yang mendukung
seperti hanya terdapat 5 buah laptop sehingga satu laptop digunakan untuk 3–4 orang namun
tidak menyulutkan antusiasme para siswa tersebut.

BAB IV
KESIMPULAN
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya
adalah cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta
manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat inderanya
menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia
menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan
berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk kebudayaan
manusia inilah yang menghasilkan peradaban.

10

Perkembangan teknologi khususnya internet yang baru diterima SMP 11 Merauke Sota
memberikan suatu perubahan peradaban yang baru. Siswa—siswa yang sebelumnya mengalami
kesulitan untuk mencari informasi terbaru dapat teratasi dengan perkembangan teknologi ini.
Namun, harus diperhatikan pula dalam penggunaannya agar para siswa ini tidak terjerumus
dalam hal—hal yang tidak baik karena kemudahan untuk mengakses internet
Saran

Perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan kebudayaan dan
menghargainya serta perlu adanya tindakan real masyarakat agar mampu menyeimbangkan
antara perkembangan zaman dan terlaksananya tradisi yang lebih dulu ada di dalam lingkungan
masyarakat tersebut. Meningkatkan wawasan agar mampu menjadi masyarakat yang madani
serta selalu bias menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

DAFTAR PUSTAKA
Gibbon, 1909, Decline and Fall of the Roman Empire, 2nd Edition, Vol. 4 ed. by JB Bury
(London, 1909), pp. Oleh JB Bury , hlm. 173 – 174, dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Civilization#Derfinition 22 – 09 – 2009.
Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilizations abd the Remaking of World Order,
(Simon & Schuster)
Tim Dosen ISBD, 2012, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Medan : UPT – MKU Universitas
Negeri Medan
Timoera, D. A. (2012). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Unit Pelaksana Teknis UPT MKU
UNJ.
11

12