Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Mutabaah Siswa (Studi Kasus : Pendidikan Al-Qur’an di SDIT Madani Ekselensia Sidoarjo)

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 6922-6929 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Mutabaah Siswa

(Studi Kasus : Pendidikan Al- 1 Qur’an di SDIT Madani Ekselensia Sidoarjo) 2 3 Afifah Qonita , Aditya Rachmadi , Denny Sagita Rusdianto

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: afifahqon@gmail.com, rachmadi.aditya@ub.ac.id, denny.sagita@ub.ac.id

  

Abstrak

  SDIT Madani Ekselensia adalah sekolah dasar islam terpadu yang menawarkan pendidikan Al- Qur’an sebagai program unggulannya. Pada pengajaran Al-

  Qur’an di SDIT Madani Ekselensia, guru harus mencatat, mengingat dan mengevaluasi kemajuan pembelajaran Al- Qur’an siswa secara individu dengan menggunakan mutabaah. Pencatatan kemajuan siswa saat ini masih dalam bentuk manual dengan guru menuliskan penilaiannya di lembar mutabaah siswa yang disimpan di kelas masing-masing. Kegiatan pada pembelajaran Al-

  Qur’an diantaranya mencatat kemajuan siswa dan melaporkannya pada orang tua setiap hari. Guru juga merekap mutabaah siswa untuk koordinator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis dan perancangan sebuah Sistem Informasi Pengelolaan Mutabaah Siswa dengan menggunakan metode Ripple dan alat Problem Pyramid dengan pengujian hasil analisis dan perancangan menggunakan Consistency Analysis dan Traceability Matrix. Hasil akhir dari penelitian ini berupa use case, activity diagram, class diagram, sequence diagram, communication diagram, database schema, dan user interface sketches.

  

Kata kunci: Object oriented analysis and design, Ripple, Problem Pyramid, Consistency Analysis, Traceability

Matrix

  

Abstract

SDIT Madani Ekselensia is an integrated Islamic primary school that offers education of the Qur'an as

its flagship program. In the teaching of the Qur'an in SDIT Madani Ekselensia, teachers should record,

remember and evaluate the progress of learning of Qur'an students individually using mutabaah. The

recording of student progress is still in manual form with the teacher writing his or her assessment on

the student's mutabaah sheets stored in each class. Activities on learning the Qur'an include noting the

progress of students and report it to parents every day. Teachers also recapped student’s mutabaah for

the coordinator. The purpose of this research is to analyze and design a Student Mutabaah Management

Information System using Ripple method and Problem Pyramid tool with test of analysis result and

design using Consistency Analysis and Traceability Matrix. The final result of this research is use case,

activity diagram, class diagram, sequence diagram, communication diagram, database schema, dan

user interface sketches.

  

Keywords: Object oriented analysis and design, Ripple, Problem Pyramid, Consistency Analysis, Traceability

Matrix

  SDIT Madani Ekselensia adalah sekolah 1.

   PENDAHULUAN dasar islam terpadu yang menawarkan

  pendidikan Al-Qur ’an sebagai program

  Berkembangnya teknologi di dunia unggulannya. Pada pengajaran Al- Qur’an di pendidikan mendorong sekolah-sekolah untuk

  SDIT Madani Ekselensia guru harus mencatat, menggunakan sistem informasi dalam mengingat dan mengevaluasi kemajuan memantau pembelajaran siswanya. Salah satu pembelajaran Al- Qur’an siswa secara individu. contohnya adalah SIMS (School Information

  Pencatatan kemajuan siswa saat ini masih dalam

  Management System ) yang dikembangkan oleh

  bentuk manual dengan guru menuliskan perusahaan Capita di Inggris, telah digunakan penilaiannya di lembar mutabaah siswa yang oleh sekitar 21.000 sekolah

  (O’Brien, 2017). disimpan di kelas masing-masing. Satu-satunya

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

6922 cara jika guru atau koordinator Al- pembangunan sistem berorientasi objek yang Qur’an ingin tidak membatasi pengembang dengan melihat riwayat kemajuan s iswa adalah dengan . menginstruksikan apa yang harus dilakukan membongkar lemari arsip yang menyimpan dalam tiap fase sehingga pengembang dapat semua mutabaah tersebut. Hal ini meningkatkan memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan kemungkinan rusak dan hilangnya lembar- sistem masing-masing lembar mutabaah siswa. Padahal lembar (O’Docherty, 2005).

  Tabel 1 menunjukkan artifak yang dihasilkan mutabaah ini dijadikan rujukan untuk koordinasi pada tiap fase dari Ripple. guru yang diadakan setiap minggu dalam rangka

  Tabel 1 Artifak tiap fase Ripple

  membahas kemajuan pendidikan Al- Qur’an

  Fase Artifak

  siswa. Seperti yang dijelaskan oleh Rudy (2012) bahwa sistem informasi berfungsi untuk

  Mission statement or

  mengumpulkan, memasukkan, memproses data informal requirments

  Genesis

  dan menyimpan, mengelola, mengontrol, dan

  Producing glossary

  melaporkan sehingga dapat mendukung

  Business actor

  organisasi untuk mencapai tujuan maka

  list

  diperlukan sebuah Sistem Informasi Pengelolaan Mutabaah Siswa di Pembelajaran Al-

  Qur’an

  Business use SDIT Madani Ekselensia. case list Busines

  Penelitian ini betujuan untuk membuat

  Business s

  usulan sistem informasi dengan menjalankan

  activity

  analisis dan perancangan sistem berorientasi

  diagram

  objek menggunakan metode Ripple dari awal

  Business use

  sampai pada fase Design. Elisitasi dan analisis

  case details

  permasalahan di awal penelitian menggunakan

  Problem Pyramid , dimana Problem Pyramid Requirements User interface

  dapat menemukan masalah yang ketika sketches diselesaikan menghasilkan nilai bagi organisasi

  System actor (Ghanbari, 2014). list System use

  System case list

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

  2.1. Problem Pyramid System use case diagram

  Problem Pyramid merupakan alat dalam

  mengidentifikasi dan mengumpulkan kebutuhan

  System use case detail

  sistem dengan mencari akar permasalahannya yang dibuat oleh Goldsmith (2004). Problem

  Analysis class diagram Pyramid meliputi 6 langkah seperti yang dapat dan attribute list nya

  dilihat pada segitiga Problem Pyramid di Analysis

  Communication diagrams gambar 1. dan operation list nya Class diagram

  Design Sequence diagrams Database schema

  2.2. Consistency Analysis Consistency Analysis merupakan kerangka

  kerja yang diusulkan oleh Nistala & Kumari (2013) adalah dengan melakukan consistency

  analysis, yang dapat melacak aliran kebutuhan di Gambar 1 Segitiga Problem Pyramid

  berbagai layer dan sebagai model dalam memastikan requirement aligment

  2.2. Ripple

  (penyelarasan kebutuhan) dan requirement

  Ripple merupakan salah satu metode traceability . Gambar 2 menunjukkan kerangka dari Consistency Analysis. pada pemangku kepentingan dan observasi proses pengajaran, pencatatan dan pelaporan.

  3.2 Analisis dan Perancangan Sistem

  Metode yang digunakan dalam analisis dan perancangan sistem adalah metode Ripple yang telah disesuaikan untuk selaras dengan tipe dan tujuan penelitian dengan hasil berupa artifak- artifak di tiap fase. Alat Problem Pyramid digunakan pada fase Genesis untuk menghasilkan mission statement dan informal

  Gambar 2 Kerangka kerja Consistency Analysis requirement .

2.2. Traceability Matrix

  3.3 Pengujian

  Tujuan dari pengujian pada penelitian ini

  Traceability Matrix merupakan cara klasik

  adalah untuk memastikan traceability dari tiap dalam melakukan traceability pada berbagai artifak dengan menggunakan Consistency artifak pengembangan sistem. Leffingwell untuk kerunutan antar kebutuhan dan

  Analysis

  (2002) memberi banyak contoh mengenai artifak

  Traceabillity Matrix untuk kerunutan antara

  yang dapat diuji. Gambar 3 menunjukkan contoh kebutuhan dengan artefak fase Analysis dan fase

  Traceability Matrix antara use case dan fitur.

  Design .

  4. ANALISIS DAN PERANCANGAN

  4.1. Fase Genesis Gambar 3 Contoh Traceability Matrix

  Pada fase ini dijelaskan mengenai tujuan dan sasaran bisnis serta kebutuhan-kebutuhan

3. METODOLOGI

  yang diinginkan dan diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam pengelolaan mutabaah. Metodologi pada penelitian ini dapat dilihat

  Dalam fase ini dilakukan project genesis dan pada gambar kerangka penelitian di Gambar 4. pembuatan glossary. Pada project genesis digunakan Problem Pyramid. Hasil dari

  Studi Literatur Problem Pyramid ini adalah : 1.

  Sistem memiliki manajemen user.

  2. Sistem menyimpan mutabaah harian

  Pengumpulan Data siswa.

  3. Sistem membuat laporan harian kemajuan pembelajaran Al- Qur’an

  Analisis dan Perancangan siswa.

  Sistem Informasi 4.

  Sistem menampilkan rekap mutabaah siswa dengan kriteria tertentu

  5. Sistem menyimpan evaluasi siswa

  Pengujian

  4.2. Fase Requirement

  Pada fase ini dipahami bagaimana bisnis

  Pengambilan Kesimpulan dan Saran

  beroperasi di organisasi serta ditentukan hal yang dapat dilakukan oleh sistem.

  Gambar 4 Kerangka penelitian

  4.1.1 Business Actor List Business Actor merupakan orang-orang

  yang menginisiasi dan mengaktifkan sebuah proses bisnis. Business actor dari proses Pengumpulan data pada penelitian ini pengelolaan mutabaah dapat dilihat pada Tabel 2 dilakukan menggunakan dengan wawancara di bawah ini.

3.1 Pengumpulan Data

  Tabel 2 Business Actor List Guru Pegawai yang mengajar pendidikan Al- Qur’an siswa di SDIT Madani Ekselensia

  Disini dijelaskan aktifitas yang berjalan pada tiap business use case dalam bentuk narasi berdasarkan business activity diagram yang telah dibuat.

  Tabel 3 System Actor List Guru Seseorang yang terdaftar sebagai pegawai di SDIT Madani Ekselensia dan diberi tugas mengajar pendidikan Al- Qur’an siswa

  . Daftar system actor dapat dilihat pada tabel 3.

  4.1.6 System Actor List System actor merupakan orang-orang yang akan berinteraksi secara langsung dengan sistem baru

  Gambar 5 User Interface Sketch 14 Halaman Menambah Mutabaah

  interface sketch dari halaman untuk menambah mutabaah baru.

  Sketsa antar muka dibuat untuk memperkirakan interaksi antara pengguna dengan sistem.Gambar 5 menunjukkan user

  4.1.5 User Interface Sketches

  Gambar 4 Activity Diagram B01

  4.1.4 Business Use Case Details

  Guru pra Al- Qur’an Guru yang mengajar pada tingkat pra Al- Qur’an

  Berdasarkan business use case list tersebut maka business activity diagram diilustrasikan untuk lebih memahami proses yang berjalan dalam pengelolaan mutabaah. Gambar 5 menunjuukkan activity diagram untuk business use case B01.

  4.1.3 Business Activity Diagrams

  B04 Guru membuat laporan harian siswa B05 Orang tua melaporkan evaluasi siswa B06 Guru merekap mutabaah siswa

  Qur’an B02 Guru Al- Qur’an mencatat kemajuan siswa Al-Qur’an B03 Guru Tahfidz mencatat kemajuan siswa Tahfidz

  case list dari proses pengelolaan mutabaah: B01 Guru pra Al- Qur’an mencatat kemajuan siswa pra Al-

  berisi daftar aktifitas- aktifitas kunci yang berjalan dalam proses bisnis saat ini. Di bawah ini merupakan business use

  4.1.2 Business Use Case List Business use case

  Guru Al- Qur’an Guru yang mengajar pada tingkat Al- Qur’an Guru Tahfidz Guru yang mengajar pada tingkat Tahfidz Koordinator Seseorang yang mengepalai guru-guru pendidikan Al- Qur’an dan memiliki tanggung jawab dan kewenangan lebih dalam proses pendidikan Al- Qur’an di SDIT Madani Ekselensia Siswa Seseorang yang terdaftar bersekolah di SDIT Madani Ekselensia

  Koordinator Seseorang yang mengawasi kemajuan pendidikan Al- Qur’an di SDIT Madani Ekselensia. Siswa Seseorang yang terdaftar bersekolah di SDIT Madani Ekselensia User Pengguna yang telah terdaftar dalam sistem Admin Seseorang yang mengelola user yang terdaftar dalam sistem informasi

  4.1.7 System Use Case List

  Abnormal paths 1.

  4.2.2 Communication Diagram Communication Diagram bertujuan untuk

  Gambar 6 Analysis Class Diagram Gambar 7 Attributes Kelas Analisis

  Gambar 6 menunjukkan kelas-kelas yang terlibat dalam sistem dan hubungan yang dimiliki antar kelas. Setiap atribut yang dimiliki oleh kelas-kelas di bawah dapat dilihat pada gambar 7.

  4.2.1 Analysis Class Diagram

  .

  menganalisis dan menggambarkan sistem seperti apa yang akan dirancang

  Pada fase ini peneliti memahami,

  4.2 Fase Analysis

  Jika form yang diisi guru tidak lengkap maka proses mengisi mutabaah tidak dilanjutkan

  Postconditions Sistem menambah mutabaah pra Al- Qur’an baru

  Disini ditentukan

  Qur’an 3. Guru mengisi form 4. Guru memilih ‘Submit’

  Guru memilih ‘Tambah’ dari daftar siswa yang ingin ditambah mutabaahnya 2. Sistem menampilkan form untuk menambah mutabaah pra Al-

  Langkah 1.

  Tabel 4 System Use Case Details U13 Mengisi Mutabaah Pra Al- Qur’an Nama use case Mengisi mutabaah pra Al-Qur'an Preconditions Guru telah login ke dalam sistem dan memiliki tingkat pra Al- Qur’an

  case detail dari U13.

  Masing-masing use case ditulis deskripsi skenarionya. Di bawah ini adalah system use

  4.1.9 System Use Case Details

  4.1.8 System Use Case Diagram Gambar 5 Use Case Diagram

  U01 Login U02 Mengubah password U03 Logout U04 Tambah siswa U05 Ubah siswa U06 Tambah guru U07 Ubah guru U08 Melihat profil guru U09 Melihat daftar siswa U10 Melihat status pra Al-Qur'an U11 Melihat status Al- Qur’an U12 Melihat status tahfidz U13 Mengisi mutabaah pra Al-Qur'an U14 Mengisi mutabaah Al- Qur’an U15 Mengisi mutabaah tahfidz U16 Melihat rekap per kelas U17 Melihat rekap per tingkat U18 Melihat rekap per siswa U19 Cari mutabaah siswa U20 Melihat status kemajuan siswa U21 Melihat profil siswa U22 Melihat laporan harian siswa U23 Melapor evaluasi

  aktifitas dan fitur yang terdapat pada usulan sistem yang akan dibangun :

  merealisasikan use case sehingga dapat mengetahui bahwa use case yang dibuat oleh peneliti telah menjalankan tugasnya sesuai dengan tujuan. Diagram ini menggambarkan pesan yang dikirim antar objek dari kelas analisis. Gambar 8 menunjukkan

  communication diagram dari U13 untuk mengisi

  4 M_StatusPra getStatusPra(nh )

  Qur’an

  4.3.3 Database Schema

  mutabaah siswa. Setiap operasi yang muncul kemudian dicatat dan dihubungkan dengan kelas yang menjalankan operasi tersebut sehingga dihasilkan operation list pada tabel 3.

  Berdasarkan hasil dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan, maka dibuat perancangan basis data yang akan digunakan oleh sistem yang diusulkan. Gambar 11 menunjukkan diagram dari database schema pada sistem informasi pengelolaan mutabaah siswa.

  Qur’an

  Method untuk mengubah status pra Al-

  5 M_StatusPra setStatusPra(nh ,sh)

  Method untuk mengambil status siswa pra Al- Qur’an yang diinginkan

  Qur’an

  use case U13 untuk menambah mutabaah pra Al- Qur’an baru.

  Method untuk mengubah detail pra Al-

  3 M_Mpra setMutabaahPra (t,nh,sh)

  Method untuk menentukan tahapan yang akan digunakan

  2 M_Tahapan setTahapanPra( nh)

  Method untuk menambah mutabaah pra Al- Qur’an baru

  1 C_TambahMut abaah tambahPra(th,n h,sh,p,k)

  No Nama Kelas Method Keterangan

  Gambar 8 Communication Diagram U13 Mengisi Mutabaah Pra Al- Qur’an Tabel 5 Operation List

  Gambar 9 Class Diagram Gambar 10 Sequence Diagram U13 Mengisi Mutabaah Pra Al-

4.3 Fase Design

  Diagram ini mengilustrasikan interaksi antar objek seperti yang digambarkan pada

  communication diagram. Tetapi pada sequence diagram ditampilkan urutan dari pengiriman

  pesan dan respon yang diberikan oleh sistem ketika pesan yang dikirim berhasil atau gagal Gambar 9 menunjukkan sequence diagram dari

  4.3.2 Sequence Diagram

  9 menunjukkan class diagram dari sistem informasi pengelolaan mutabaah siswa.

  diagram juga dicantumkan. Gambar

  Diagram kelas yang dihasilkan pada fase ini merupakan diagram kelas yang lengkap dimana tiap kelas telah memiliki atribut dan operasinya masing-masing. Kelas controller yang ditemukan ketika membuat communication

  Pada fase ini dibuat perancangan sesuai dengan kebutuhan dan hasil analisis.

  5. PENGUJIAN PERANCANGAN

  Pengujian pada penelitian ini bertujuan untuk memastikan traceability kebutuhan dengan tujuan dan sasaran bisnis serta dari hasil analisis dan perancangan sistem dengan kebutuhan sistem dengan menggunakan metode yang telah disebutkan sebelumnya.

  5.1. Consistency Analysis : Requirement Configuration Structure.

  Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan berbagai layer yang akan dibandingkan konsistensinya. Layer ini berasal dari berbagai hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya. Setelah menentukan layer dan tiap item yang dimiliki oleh masing-masing layer, maka dibangun

  4.3.1 Class Diagram sebuah struktur dengan menggunakan kerangka adalah 100%.

  4.2 Traceability Matrix

  Menurut Leffingwell (2002) ada banyak hal dalam pengembangan sistem yang dapat dilacak. Tetapi pada akhirnya artifak yang ingin dilacak tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing- masing sistem dan pengembangnya dan pada penelitian ini dilakuka pelacakan antara system dengan communication diagram dan

  use case sequence diagram .

  Hasil pelacakan dari ketiga artifak tersebut kemudian dianalisis dengan menjawab pertanyaan pada tabel

  Hasil penilaian dari empat requirement yang telah dilakukan sebelumnya

  traceability akan dijelaskan pada tabel 6.

  Tabel 6 Hasil Analisis Traceability Matrix No Pertanyaan Hasil Keterangan

  1. Apakah setiap use Use case, case, communication communication diagram dan diagram dan sequence diagram sequence diagram

  Gambar 11 Database Schema Ya memiliki kode yang sudah terdapat kode unik sehingga dapat unik.

  Requirement Configuration Structure dan digunakan untuk

  digambarkan hubungan yang dimiliki oleh tiap

  tujuan traceability? item dalam tiap layer secara berurutan. Untuk

  2. Apakah setiap use Use case dapat

  memastikan bahwa seluruh item telah memiliki

  case, communication dilacak ke diagram dan Ya communication

  hubungan dan traceability dengan item pada

  sequence diagram diagram dan

  layer yang lain, dilakukan consistency analysis

  dapat dilacak? sequence diagram

  dimana sebuah kebutuhan dinyatakan konsisten jika ia telah memenuhi pertanyaan yang diajukan

  4. KESIMPULAN

  saat correctnes analysis dan completeness

  analysis . Kebutuhan yang tidak konsisten 1.

  Metode Ripple yang merupakan salah direkam dalam tabel. Pada penelitian ini tidak satu metode berorientasi objek untuk ditemukan kebutuhan yang tidak konsisten. analisis dan perancangan dapat

  Tingkat konsistensi kebutuhan dihitung dengan digunakan sebagai kerangka untuk menggunakan rumus RCI (Requirement melakukan analisis agar mendapatkan

  ).

  Consistency Index

  kebutuhan yang berguna sebagai dasar Hasil dari penentuan layer, pembagunan perancangan Sistem Informasi kerangka kebutuhan dan analisis konsistensi

  Pengelolaan Mutabaah Siswa. Fase yang menunjukkan bahwa pada penelitian ini : terdapat pada saaft melakukan analisis

  • Kebutuhan yang konsisten berjumlah 38 adalah sebagai berikut: kebutuhan (nilai A).

  a.

  Pada fase genesis, dihasilkan deskripsi mission statement dan

  • Seluruh kebutuhan yang terdapat pada seluruh layer berjumlah 38 kebutuhan

  informal requirement dari

  yang berasal dari 4 kebutuhan di pengguna untuk Sistem Informasi

  business layer , 6 kebutuhan di process

  Pengelolaan Mutabaah Siswa

  layer , 5 kebutuhan di requirement layer,

  dengan menggunakan Problem dan 23 kebutuhan di specification layer

  Pyramid .

  (nilai B). b.

  Pada fase business requirements, dilakukan pengumpulan

  • Kebutuhan yang tidak konsisten berjumlah 0 kebutuhan (C). kebutuhan berdasarkan proses

  Dari variabel-variabel di atas maka tingkat pengajaran, pencatatan dan konsistensi RCI nya berdasarkan rumus RCI pelaporan mutabaah yang berjalan saat ini, yang terdiri dari: penentuan business actor list, pembuatan business use case list, pembuatan business activity

DAFTAR PUSTAKA

  dikatakan bahwa tiap kebutuhan memiliki traceability dengan fase analisis dan fase perancangan.

  Wiley & Sons Ltd. Rudy, T., 2012. Manajemen proyek sistem informasi. Yogyakarta: Andi.

  and design, understanding system development with UML 2.0 . England: John

  O’Docherty, M., 2005. Object-oriented analysis

  [online] Tersedia di: https://education- forum.co.uk/capita-sims-refreshes-award- winning-software-schools [Diakses 20 Januari 2018]

  O’Brien, S., 2017. Capita SIMS refreshes award-winning software for schools.

  IEEE International Requirements Engineering Conference (RE) . Rio de Janeiro, Brazil, 15-19 July 2013. New Jersey: IEEE.

  Leffingwell, D. & Widrig, D., 2002. The role of requirements traceability in system development. The Rational Edge, 2. Nistala, P., & Kumari, P., 2013. An approach to carry out consistency analysis on requirements, validating and tracking requirements through a configuration structure. In: Institute of Electrical and Electronics Engineers. 21st

  business requirements for software project success . Norwood: Artech House.

  Goldsmith, R. F., 2004. Discovering real

  http://www.linkedin.com/pulse/20140625 040355-142774715-problem-pyramid-a- technique-to-discover-real-business- requirements [diakses 20 Januari 2017]

  technique to discover real business requirements . [online] Tersedia di:

  Ghanbari, M., 2014. Problem pyramid: a

  diagram dan pembuatan business use case details .

  c.

  dilacak ke communication diagram dan

  communication diagram dan sequence diagram menunjukkan bahwa setiap use case memiliki kode unik dan bisa

  Sistem Informasi Pengelolaan Mutabaah Siswa yang dicek menggunakan consistency analysis menunjukkan bahwa seluruh kebutuhan telah konsisten dengan nilai RCI adalah 100%. Kerunutan antara kebutuhan dengan fase analisis dan fase perancangan yang diuji dengan traceability matrix dengan menggunakan system use case ,

  diagram , sequence diagram dan database schema .

  2. Metode Ripple dapat digunakan sebagai petunjuk untuk merancang sistem informasi dimana pada fase design hasil yang diperoleh dalam fase requirements dan fase analysis digunakan sebagai dasar perancangan. Artifak yang dihasilkan pada saat melakukan perancangan diantaranya : class

  diagrams disertai operation list nya.

  nya, dan communication

  diagram disertai attributes list

  d. Pada fase analysis, dihasilkan perancangan sub-system dari Sistem Informasi Pengelolaan Mutabaah Siswa, yang terdiri dari pembuatan analysis class

  diagram , dan pembuatan system use case details .

  , pembuatan system use case

  sketches , pembuatan system actor list , pembuatan system use case list

  Pada fase system requirements, dilakukan penentuan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun berdasarkan proses bisnis yang dijalankan pada pengelolaan mutabaah siswa, yang terdiri dari pembuatan user interface

3. Konsistensi dari kebutuhan dalam

  sequence diagram . Sehingga dapat