Taktik Dan Strategi dan taktik Missionaris

Awas! Kenali Taktik Dan Strategi Missionaris Berikut
Oleh: Jumal Ahmad
Sebagai agama maupun pemerintahan,Islam jelas berdasarkan wahyu Ilahi Rabbi. Islam
mewajibkan kita hidup rukun, tolong menolong, tenggang rasa dan adil terhadap semua orang,
baik terhadap sesamamuslim maupun terhadap non muslim. Islam tidak memaksa orang agar
masuk ke dalamnya.Islam harus diterima dengan kesadaran dan keikhlasan.Inilah yang
merupakan fondasi sikap umat Islam dimanapun berada.Hal ini amat berbeda dengan sikap yang
dipatri musuh-musuh Islam.Mereka senantiasa hendak memaksa agama dan ideologinya kepada
kaum muslimin dengan berbagai tipu daya bahkan dengan kekerasan senjata, seperti yang
terjadi di Hungaria, Yunani, Albania, Rusia dan negeri kita tercinta Indonesia.

Sela a i i u at Isla
dala

di ekoki de ga sloga

Tidak ada politik dala

politik. “loga itu selalu dipaksaka kepada u at Isla

aga a, tidak ada aga a


aga u at Isla tidak dekat-

dekat dengan politik.Agar politik dan pemerintahan dimonopoli oleh orang-orang non
agama.Umat Islam hanya boleh memonopoli masjid saja. Kalau sudah begitu maka lihatlah,
sekarang ini umat Islam baik pejabat tinggi maupun karyawan biasa takut membawa-bawa
agamanya ke kantor karena takut dituduh fanatik terhadap agama dan kuno.

Orang Barat Nasrani membantu kristenisasi di negara-negara Islam dengan berbagai cara, upaya
dan dana. Mereka sengaja memberikan pinjaman dan bantuan agar kelak mereka dapat
menduduki jabatan dalam pemerintahan yang loyal terhadap segala titah majikannya.

Oleh karena itu, kami menyerukan kepada umat Islam agar berloyal hanya kepada orang yang
dikenal baik agamanya tidak berwali kepada orang yang bermuka dua dan orang yang bukan

dari golongan Islam karena banyak dalil dari ayat-ayat Allah yang menyebutkan larangan
tersebut.

Seperti dalam Surat 3 Ali Imran Ayat 28 yang artinya Ja ga lah o a g-orang mukmin
mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang

siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat)
memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa)-Nya. Da ha ya kepada Allah ke

ali

u.

Surat 4 An-Nisa’ Ayat 139 ya g a ti ya: yaitu o a g-orang yang mengambil orang-orang kafir
menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka
e a i kekuata di sisi o a g kafi itu?Maka sesu gguh ya se ua kekuata kepu yaa Allah.

Dan Surat 5 Al-Maidah Ayat 51 yang artinya Hai o a g-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian
mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-o a g ya g zali .

Selanjutnya, untuk menjadi missionaris yang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, ada
beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Kepribadian Yang Kuat
Missionaris harus orang yang berkepribadian kuat.Tapi anehnya, meskipun mereka
sudah mengetahui kelemahan bukti dan kedangkalan dalilnya, tapi mereka masih saja
bisa mengumbarkan kata-kata indah yang berliku-liku dan ini dilakukan untuk menjerat
akal orang-orang yang pikirannya masih bersahaja.

Juga u tuk

e gataka kepada kita ahwa Tiga itu se e a ya satu u tuk

menjelmakan hal yang mustahil itu sudah tentu mereka membutukan keahlian
berbicara dan kelihaian bujuk rayu lainnya.

2. Propaganda Yang Tepat
Kemiskinan, kebodohan dan peyakit dijadikan propaganda murahan oleh para
missionaris dalam upaya mencapai tujuannya. Bagi orang-orang yang imannya lemah
dan jalan hidupnya terbendung dan menghadapi jalan buntu dalam soal mencari
pekerjaan tentu akan rela menjadi pengikut mereka. Orang-orang seperti itu tentu akan
lebih suka mengorbankan aqidahnya untuk mempertahankan hidupnya dan
keluarganya.


3. Pengabdian Kemanusiaan
Untuk melancarkan missinya mereka juga sengaja mengadakan pengabdian
kemanusiaan, antara lain lewat pengajaran dan pengorbatan, serta berbagai bantuan
lainnya. Semua itu digunakan para missionaris dengan sebaik-baiknya.Inilah rincian
kegiatan-kegiatan mereka.
a. Lewat pengajaran
Dalam keputusan konfrensi Lucknow para pendeta menganjurkan agar
mempercepat pembangunan sekolah-sekolah missionaris di Mesir.Ternyata
keputusan itu langsung dilaksanakan.Mereka langsung mendirikan Universitas
Amerika di Kairo.Letak universitas ini tidak jauh dari universitas Islam Al-Azhar AsySyarif.Di Pakistan juga didirikan sebuah Universitas Perancis.Ini mengingat di negara
ini umat Islam cukup kuat kepribadiannya.
b. Lewat pengobatan
Lapangan ini mendapat perhatian besar dari berbagai lembaga Missionaris.Mereka
mendirikan rumah sakit dan puskesmas dimana-mana dan itu merupakan celah
lebar bagi para missionaris dalam memasuki kalbu orang sakit.
c. Bantuan-bantuan lain

Mereka juga membantu orang-orang yang memang membutuhkan bantuan, seperti
kepada orang miskin dan orang sakit.Namun sebenarnya tujuan utama mereka

adalah untuk membina hubungan baik.Ini digunakan sebagai langkah pertama untuk
mengkristenkan mereka. Orang-orang yang menganggur diberi aharapan akan diberi
pekerjaan. Sementara itu, para janda diberi berbagai santunan dan hadiah, dan
anak-anaknya dibawa ke asrama-asrama mereka.

Di banyak negara, Dewan Gereja dan Vatikan juga sudah menyatakan
kesiapsediaannya membantu pembangunan, dengan semboyan yang mereka
dengung-de gu gka : Da i Ge eja kepada

asya akat . U tuk

ela gsu gka

niatnya maka dibentulkan dewan gereja yang lalu diikutsertakan dalam masalahmasalah pembangunan.

4. Menyerang Islam
Sesudah pikiran dan kalbu korbannya telah benar-benar siap dan bisa menerima hal itu
dengan tenang dan terbuka dan sudah merasa berhutang budi barulah para missionaris
melakukan penyerangan pertama.Penyerangan itu dimulai terhadap Al-Quran AlKarim.Mereka mengatakan bahwa Al-Quran adalah karangan manusia. Kemudian
diperluas dengan menyerang Nabi Muhammad saw dan dilanjutkan dengan menyerang

Bahasa Arab dan kebudayaan Islam secara umum. Terlebih dahulu hal itu dilakukan
dengan memperhatikan korbannya yang ditinjau dari segi kultural, moral dan pola
pikirnya.

5. Melibatkan Diri Dalam Berbagai Lapangan Ilmiah Resmi
Salah satu sarana yang ditempuh mereka ialah dengan menyelinap masuk ke berbagai
lembaga-lembaga ilmiah agar dapat menguasainya.Mereka juga berusaha
mempengaruhi intelektual Islam agar mau melaksanakan program penjajahan dan
missionaris.

6. Melalui Buku Bacaan

Mereka banyak menyusun buku tentang Islam dan diterbitkan dengan gaya dan spesifik
mereka. Mereka memasukkan racun ke dalam madu yang diberikannya kepada orang
lain, seperti pada buku Ensiklopedi Islam dan terjemah Al-Quran.

7. Mengadakan Diskusi Dan Perdebatan
Cara ini digunakan dalam keadaan terpaksa, apabila lawan tidak bisa dipuaskan dengan
cara-cara di atas. Para ulama Islam seperti di India misalnya memiliki kemahiran
berdebat sehingga dalil-dalil para missionaris dapat dipatahkan.


8. Lewat Media Massa
Missionaris tau benar pentingnya media massa dalam mempengaruhi arah pemikiran.
Oleh karena itu mereka berusaha keras memiliki dan menguasai media massa. Di banyak
negara mereka memiliki dan menguasai beberapa media massa. Mereka memiliki
pemancar radio dan surat-surat kabar besar.

Mereka memiliki pemancar radio missionaris lebih dari 50 buah di seluruh dunia, di
a ta a ya pe a a adio Quito di E uado , A e ika “elata . Adalagi pe a a adio
di Monrovia, Liberia. Ada pula persatuan pemancar radio dalam 15 bahasa Afrika, selain
dari bahasa Inggris, Perancis dan Arab.Ada pula pemancar radio yang berpusat di
Montecarlo.Mereka mempunyai cabang di laut Karibia.Adalagi pemancar radio
missionaris di Siprus, Switzerland, Srilanka dan Manila.

9. Menggalakkan Bidang Pendidikan
Para missionaris melibatkan diri secara aktif dalam penyusunan falsafah pendidikan di
IKIP.Mereka juga banyak menyusun buku dalam bidang pendidikan dan buku itu nanti
dijadikan referensi dalam lembaga pendidikan tersebut.Sungguh disayangkan, peristiwa
ini terjadi di berbagai universitas di negara-negara Islam.Padahal dalam aqidah Islam
banyak sekali mutiara falsafah pendidikan yang jauh lebih indah dan luhur.


10. Berusaha Menempuh Berbagai Cara Lainnya

Disamping menyelenggarakan kegiatan-kegiatan khusus seminari, para missionaris juga
melakukan kegiatan lihai dan kotor lainnya.Mereka sengaja menjalin hubungan dengan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud).Mereka menyusun berbagai
kegiatan yang melibatkan para pengajar dan kepala sekolah. Dengan cara itu,
diharapkan sekolah-sekolah itu akan berubah menjadi sekolah missionaris dibawah
naungan selubung Depdikbud.

Para missionaris menyusun program tersebut dengan amat cermat dan teliti. Sebelum
membangun rumah sakit, sekolah dan sebagainya mereka terlebih dahulu mempelajari
lokasi pembangunan dari berbagai sudut tinjauan, antara lain:
1. Bangunan harus terletak di daerah yang padat.
2. Lokasi harus mudah dicapai oleh kendaraan umum.
Kemudahan yang diperoleh pihak missionaris tersebut tentu atas bantuan yang
diberikan pihak penjajah, terutama dalam menciptakan sikon yang tepat untuk mereka.

Sumber:
Aktharut Tanshir fi Biladil Muslimin oleh Muhammad Andurrahman Awwab

Ta ikhu Ja ’iyyati Mu awwa ati Ta shi fil Mish iyyah oleh D . Khalid Na’i