EPIDEMIOLOGI PENYAKIT dan id. doc

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
MENULAR DAN
TIDAK MENULAR
Dr. Irwin Aras
Bagian IKM/IKK FK Unhas

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN
TIDAK MENULAR

Definisi
Epidemiologi penyakit terfokus dalam
mempelajari distribusi dan determinan penyakit
(menular dan tidak menular) dalam populasi.
Klasifikasi Penyakit Berdasarkan etiologi
(kausa)
- Penyakit infeksi (penyakit yang agen utamanya
adalah agen biologi, memerlukan masa inkubasi
dan dapat menular)
- Penyakit non infeksi
(penyakit penyebab utamanya adalah bkan agen
biologi tdk mmrlukan masa pembiakan atau


Penyakit tdk menular
Etiologi

Durasi

Infeksi

Akut

Definition


Communicable Diseases-biological
agents

Biological agents = microorganism
- Virus
- Bacteria - Protozoa
- Fungus - Helminthes

- Others form of
microorganism


Non Communicable Diseases-Non
biological Agents

- Physics

- Nutrition - Chemical -etc

Spektrum Penyakit Menular
• Endemik
• Epidemik
• Pandemik
Importansi Penyakit Menular :
• Frekuensi morbiditas dan mortalitasnya
masih tinggi di negara berkembang
• New emergent diseases : HIV/AIDS,
Ebola, dsb

• Reemergent diseases : MDR-TBC,
Gonorhea (STDs)

PENYEBARAN KARAKTERISTIK MANIFESTASI
KLINIK PENYAKIT MENULAR

1. Lebih banyak tanpa gejala klinik yang
jelas contohnya : tuberculosis dan
poliomyelitis
2. Lebih banyak dengan gejala klinik jelas
contohnya: measles dan varicella
3. Penyakit menular yang bersifat fatal
yang umumnya berakhir dengan
kematian contohnya : rabies dan tetanus
neonatorum

Bagan
Riwayat Alamiah Penyakit

Komponen Proses Kejadian Penyakit

Menular
PERIODE PRE-PATOGENESIS
A. Faktor Penyebab Penyakit Menular (AGENT)
Unsur biologis, dari partikel virus sampai
organisme multiseluler yang kompleks.
1) Arthropoda (serangga)
2) Helminthes ( Cacing)
3) Protozoa
4) Fungi (jamur)
5) Bakteri
6) Spirochaeta
7) Rickettsia
8) Virus

A. Faktor Penyebab Penyakit Menular (Agent)
1.

Sifat alami dan karakteristik AGENT
a. Karakteristik biologik dan kimiawi :
Morfologi, motilitas, fisiologi, reproduksi,

metabolisme, nutrisi, suhu dan kemampuan
hidup pada suhu, kelembaban, dan kadar
oksigen tertentu, tipe dan jumlah toksin yang
dihasilkan, jumlah antigen, dan siklus hidup.
b. Resistance fisik dan kimiawi serta viabilitas :
Terhadap cahaya matahari, ultraviolet, listrik,
sinar x, radium, gelombang sonik dan
supersonik, desikasi, dry heat, moist heat,
dingin, pembekuan (freezing), daya tahan thd

Komponen Proses Kejadian
Penyakit Menular
2. Karakteristik AGENT berkaitan dengan HOST
a) Infektifitas
 kemampuan unsur penyebab masuk dan berkembang
biak.
 dapat dianggap ; jumlah minimal dari unsur penyebab
untuk menimbulkan infeksi thd 50% pejamu spesies
sama.
 Dipengaruhi oleh sifat penyebab, cara penularan,

sumber penularan, serta faktor pejamu seperti umur,
sex dll.
 Infektifitas tinggi : campak
Infektifitas rendah : lepra

b)




c)




Patogenesitas
Kemampuan agent untuk menghasilkan penyakit dgn
gejala klinik yang jelas.
Dipengaruhi oleh = infektivitas
Staphillococcus tidak patogen bila di rektum. Tapi

bila di rongga peritoneum atau selaput otak, akan
serius.
Virulensi
Nilai proporsi penderita dgn gejala klinis yang berat
thd seluruh penderita dgn gejala klinis yang jelas.
Dipengaruhi dosis, cara masuk/penularan, faktor
pejamu.
Poliomyelitis lebih berbahaya bila mengenai org
dewasa daripada anak-anak.

d)





Antigenesitas/ Imunogenisitas
Kemampuan AGENT menstimulasi HOST
untuk menghasilkan kekebalan/imunitas.
Dapat berupa kekebalan humoral primer,

kekebalan seluler atau campuran keduanya.
Dipengaruhi oleh faktor pejamu, dosis dan
virulensi infeksi.
Campak dapat menghasilkan kekebalan
seumur hidup. Gonococcus tidak demikian,
orang dapat terkena gonore beberapa kali.

3. Karakteristik AGENT berkaitan dengan
ENVIRONMENT
Sumber Penularan (reservoir)

Unsur penyebab penyakit adl unsur biologis.
Butuh tempat ideal berkembang biak dan bertahan.

Reservoir adl organisme hidup/mati, dimana
penyebab penyakit hidup normal dan berkembang
biak.
Reservoir dapat berupa manusia, binatang,
tumbuhan serta lingkungan lainnya.


Reservoir merupakan pusat penyakit menular,
karena merupakan komponen utama dari lingkaran

a.








Manusia sebagai reservoir
Lingkaran penularan penyakit yang sangat
sederhana, reservoir manusia serta penularan
dari manusia ke manusia.
Mis. ISP oleh virus/bakteri, difteri, pertussis,
TBC, influensa, GO, sipilis, lepra.
Penularan penyakit ke pejamu potensial :
- proses kolonisasi

- proses infeksi terselubung ( covert)
- proses menderita penyakit ( overt)
Manusia sbg reservoir dapat sebagai penderita,
juga sbg carrier.

Manusia sbg carrier dibagi :
1) Healthy carrier : poliomyelitis, hepatitis B,dll.
2) Incubatory carrier : chicken pox, measles, dll.
3) Convalescent carrier : klpk salmonella, difteri, dll.
4) Chronic carrier : tifus abdominalis, hepatitis B,
dll.
Manusia sbg reservoir dibagi :
1) Reservoir yang selalu sbg penderita : cacar, TBC,
campak, lepra, dll.
2) Reservoir sbg penderita dan carrier : difteri,
kolera, tifus abdominalis, dll.
3) Reservoir sbg penderita, tdk dpt menularkan
tanpa vektor/pejamu lain : malaria, filaria, dll.

Reservoir binatang atau benda lain


Penyakit yang secara alamiah dijumpai di
hewan vertebrata,juga menularkan ke manusia
(reservoir utama adl binatang)
zoonosis.
Penyakit
Reservoir
1. Rabies Anjing
2. Bovine TBC Sapi
3. Typhus, Scrub & Murine
Tikus
4. Leptospirosis Tikus
5. Trichinosis Babi
6. Hidatosis
Anjing
7. Brucellosis Sapi, Kambing
8. Pes
Tikus
b.

Sumber penularan
1. Penderita
2. Pembawa kuman
3. Binatang sakit
4. Tumbuhan /benda
Cara penularan
1. Kontak langsung
2. Melalui udara
3. Melalui makanan/minuman
4. Melalui vektor

Komponen Proses Kejadian
Penyakit Menular
B. Faktor Pejamu (HOST)
1.Umur, jenis kelamin, ras
2.Hereditas, perkembangan individu
3.Tingkah laku dan kebiasaan
4.Mekanisme pertahanan tubuh umum
maupun spesifik
5.Status gizi

Komponen Proses Kejadian
Penyakit Menular

C. Faktor Lingkungan
(ENVIRONMENT)
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan sosial-ekonomi
3. Lingkungan biologik

Komponen Proses Kejadian
Penyakit Menular
PERIODE PATOGENESIS

Mekanisme Patogenesis :
Efek patogen yang dihasilkan oleh unsur penyebab
infeksi dapat terjadi karena mekanisme :
Invasi langsung ke jaringan
Penyakit parasit seperti amubiasis, giardiasis.
Beberapa jenis cacing nematoda, cestoda.
Infeksi bakteri (meningitis), ISK, faringitis, virus,
dsb.
Produksi toksin oleh unsur penyebab
Seperti tetanus, difteri, enterotoksin dari E. Coli .
Rangsang imunologis atau reaksi alergi
Termasuk tuberculosis, DBD, dll.







Infeksi yang menetap (infeksi laten)
Bakteri mungkin tetap berada di pejamu dengan
keadaan tanpa gejala setelah mengalami infeksi.
Seperti hemophillus influenzae, neisseria
meningitidis, streptococcus, dll.
Jenis infeksi virus mis. Herpes zoster, herpes
simplex, varicella zoster, encephlitis, dsb.
Peningkatan kepekaan pejamu melawan obat yang
tidak toksis,
Rey’s syndrom, dimana infeksi virus dpt
menyebabkan encephalopathy bila diobati salisilat.
Ketidakmampuan membentuk imunitas,
AIDS, CFR 70%.

Mekanisme Penularan Penyakit
1.
a)
b)

c)

d)
e)
f)

Cara unsur penyebab keluar dari pejamu
Melalui konjungtiva ; penyakit mata.
Melalui saluran napas (droplet) ; karena batuk,
bersin, bicara atau udara pernapasan. Seperti TBC,
influensa, difteri, campak, dll.
Melalui pencernaan ; lewat ludah, muntah atau
tinja. Umpamanya kolera, tifus abdominalis,
kecacingan, dll.
Melalui saluran urogenitalia ; hepatitis.
Melalui luka ; paa kulit atau mukosa, seperti sifilis,
frambusia, dll.
Secara mekanik ; seperti suntikan atau gigitan,
antara lain malaria, hepatitis, AIDS, dll.

Mekanisme Penularan Penyakit
2.

Cara penularan (mode of transmission)

a.

Direct transmission
Perpindahan sejumlah unsur penyebab dari reservoir
langsung ke pejamu potensial melalui portal of entry.
Penularan langsung orang ke orang ; sifilis, GO,
lymphogranuloma venerum, chlamydia trachomatis,
hepatitis B, AIDS, dll.
Penularan langsung dari hewan ke orang ;
kelompok zoonosis.
Penularan langsung dari tumbuhan ke orang ;
penyakit jamur.
Penularan dari orang ke orang melalui kontak
benda lain ; kontak dgn benda terkontaminasi.

1)

2)
1)
1)

Melalui tanah : ancylostomiasis, trichuris, dll.
Melalui air : schistomiasis.

Mekanisme Penularan Penyakit
b.





c.


a)
b)
c)

Air borne disease
penularan sebagian besar melalui udara, atau kontak
langsung.
Terdapat dua bentuk ; droplet nucklei dan dust (debu).
Misalnya : TBC, virus smallpox, streptococcus
hemoliticus, difteri, dsb.
Vehicle borne disease
Melalui benda mati spt makanan, minuman, susu, alat
dapur, alat bedah, mainan, dsb.
Water borne disease ; cholera, tifus, hepatitis, dll
Food borne disease ; salmonellosis, disentri, dll
Milk borne disease ; TBC, enteric fever, infant diare,
dll

Mekanisme Penularan Penyakit
d.


1)
2)
3)
4)
5)
6)

Penularan melalui vektor (vektor borne disease)
Vektor : si pembawa (latin), gol arthropoda (avertebrata)
yang dpt memindahkan penyakit dari reservoir ke pejamu
potensial.
Mosquito borne disease ; malaria, DBD, yellow fever,
virus encephalitis, dll.
Louse borne disease ; epidemic tifus fever.
Flea borne dosease ; pes, tifus murin.
Mite borne disease ; tsutsugamushi, dll.
Tick borne disease ; spotted fever, epidemic relapsing
fever.
Oleh serangga lain ; sunfly fever, lesmaniasis,
barthonellosis (lalat phlebotobus), trypanosomiasis (lalat
tsetse di Afrika).