Pelaksanaan Strategi dan Taktik Komunika

PELAKSANAAN STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI
PENERBIT PERGURUAN TINGGI
(Studi Kasus di UIN Maulana Malik Ibrahim Press dalam
Menerbitkan Buku Karya Dosen Tahun 2011-2013)

Restiana Indah Intan Permatasari
Pembimbing I: Mondry, SP., M.Sos.
Pembimbing II: M. Fikri A.R., S.Kom., MA
email: restiana.indah.ip.69@gmail.com

Alumni Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial
Universitas Brawijaya
Abstract

Sustainability of a university press is highly dependent on the availability
of the manuscript. It happens because the script serves as the main raw material in
the process of publishing. Without a script, it will be difficult for a university
press to run a book publishing activities. Party who is considered has a very
strategic function in generating script is lecturer. As an effort for increasing the
number of incoming manuscripts, university press needs to work out and carry out

communication strategy. Based on this idea, the researcher interests to apply
communication strategy as her reseacrh theme. This study aims to describe the
implementation of communication strategy which is worked by UIN-Maliki Press
in publishing books made by the lecturers in 2011-2013. This research is a
qualitative case study method. The data was collected by conducting observations,
conducting interviews and reviewing documents. The results of this study show
that in year 2011, UIN-Maliki Press used 3 (three) strategies, those are
informative strategy, a combined strategy of informative and persuasive, and
persuasive strategy it self. In year 2012, UIN-Maliki Press used 3 (three)
strategies, a combined strategy of informative and persuasive, persuasive strategy,
and a combined strategy of educative, informative and persuasive strategies. In
year 2013, UIN-Maliki Press did 2 (two) strategies, a combined strategy of
informative and persuasive, and persuasive strategy by it self. In year 2011-2013,
the strategy used most by UIN-Maliki Press is persuasive.
Keywords : Communication Strategy, University Press, The Book.

Pendahuluan
Dewasa ini, banyak perguruan
tinggi Indonesia yang membeberkan
visi dan misinya sebagai universitas

penelitian (research university) atau
universitas berstandar internasional
(world class university). Akan tetapi

umumnya, kelemahan perguruan
tinggi di Indonesia adalah pada sisi
publikasi, padahal karya ilmiah yang
telah dihasilkan telah banyak
(Saddhono, 2009, h.1). Di sinilah
peran penting penerbit perguruan
1

tinggi dalam mempublikasikan karya
akademik hasil perguruan tinggi.
Jika dahulu, berkembang opini
bahwa kualitas sebuah perguruan
tinggi ditentukan oleh bangunan dan
sarana fisik kampus, namun saat ini
tampaknya opini tersebut mulai
memudar. Kualitas sebuah perguruan

tinggi diukur berdasarkan kualitas
dan
kuantitas
pengembangan,
penyebaran, dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan.
Dalam
konteks
publikasi ilmiah misalnya, citra
perguruan tinggi dapat ditentukan
oleh banyaknya produk akademik,
seperti buku, jurnal dan lain-lain
yang dihasilkannya. Semua ini
dilakukan oleh penerbit perguruan
tinggi.
Kota Malang sebagai kota
pendidikan
memiliki
beberapa
perguruan tinggi baik Perguruan

Tinggi Swasta (PTS) maupun
Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
PTN memiliki karakteristik yang
berbeda bila dibandingkan dengan
PTS. Perbedaan tersebut mengingat
PTN merupakan perguruan tinggi
yang didirikan pemerintah, oleh
karena itu, segala sesuatunya baik
tata kelola maupun kewenangan
tentunya harus disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan dan
ketetapan pemerintah. Sehubungan
dengan itu, ada 3 (tiga) PTN di kota
Malang yang memiliki penerbitan
yaitu Universitas Brawijaya (UB)
dengan nama penerbitannya yaitu
Universitas Brawijaya Press yang
disingkat
dengan
UB

Press,
Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki
Malang) dengan nama penerbitannya
yaitu Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Press yang
disingkat dengan UIN-Maliki Press
dan Universitas Negeri Malang
(UM) dengan nama penerbitannya

yaitu Universitas Negeri Malang
Press yang disingkat dengan UM
Press.
Berdasarkan pra penelitian yang
dilakukan peneliti pada September
2012-April 2013, UB Press, UINMaliki Press dan UM Press memiliki
sistem yang berbeda-beda dalam
menjalin kerjasama dengan dosen
sebagai penulis buku. UB Press
memberikan insentif, UIN-Maliki

Press memberikan honorarium dan
UM Press memberikan royalti.
Setiap naskah yang lolos seleksi di
UB Press, diberikan insentif yang
besarnya
bisa
mencapai
Rp
18.750.000,-, di UIN-Maliki Press,
setiap naskah buku karya dosen yang
lolos seleksi dihargai Rp 15.000,/halaman dan di UM Press persentase
royalti yang diberikan tiap naskah
berbeda-beda, ada yang 20 (dua
puluh) persen, ada yang 15 (lima
belas) persen, ada yang 7,5 (tujuh
koma lima) persen, dan ada juga
yang 5 (lima) persen sesuai dengan
negosiasi kerjasama yang dilakukan.
Dalam teori pertukaran sosial
mengemukakan

bahwa
setiap
individu secara sukarela memasuki
dan tinggal dalam hubungan sosial
hanya selama hubungan tersebut
cukup memuaskan ditinjau dari segi
ganjaran dan biaya. Jika ditinjau dari
teori tersebut, UIN-Maliki Press
tentunya akan mengalami kesulitan
dalam pasokan naskah karena
penghargaan
yang
ditawarkan
kepada dosen sebagai penulis tidak
sebesar
penghargaan
yang
ditawarkan oleh UB Press. Namun
dalam
kenyataan,

meskipun
penghargaan
yang
ditawarkan
kepada penulis tidak terlalu besar,
UIN-Maliki
Press
mampu
menerbitkan banyak judul buku.
Pada tahun 2006, UIN-Maliki
Press menerbitkan 21 (dua puluh
2

satu) judul buku. Tahun 2007,
jumlah judul buku yang diterbitkan
instansi tersebut meningkat, dari
yang awalnya sebanyak 21 (dua
puluh satu) judul menjadi 44 (empat
puluh empat) judul. Selanjutnya,
tahun 2008, jumlah judul buku yang

diterbitkan kembali meningkat dari
44 (empat puluh empat) judul
menjadi 61 (enam puluh satu) judul.
Tahun 2009, jumlah judul buku
terbitan UIN-Maliki Press meningkat
lagi, dari 61 (enam puluh satu) judul
menjadi 71 (tujuh puluh satu) judul.
Tahun berikutnya, 2010, jumlah
judul buku yang diterbitkan kembali
meningkat, dari 71 (tujuh puluh satu)
judul menjadi 81 (delapan puluh
satu) judul. Pada tahun 2011, jumlah
judul buku terbitan UIN-Maliki Press
meningkat kembali, dari 81 (delapan
puluh satu) judul menjadi 85
(delapan puluh lima) judul. Tahun
selanjutnya, 2012, jumlah judul buku
terbitan penerbit perguruan tinggi
tersebut
tidak

mengalami
peningkatan yang signifikan, dari 85
(delapan puluh lima) judul menjadi
87 (delapan puluh tujuh) judul. Pada
tahun 2013, jumlah judul buku yang
diterbitkan
UIN-Maliki
Press
mengalami penurunan yang cukup
signifikan dari 87 (delapan puluh
tujuh) judul menjadi 60 (enam puluh)
judul.
Berdasarkan pemaparan tersebut,
dapat diketahui, setelah UIN-Maliki
Press mengalami peningkatan jumlah
judul buku yang memuncak pada
tahun 2012, kemudian pada tahun
berikutnya, 2013, jumlah judul buku
terbitannya mengalami penurunan.
Penurunan tersebut cukup signifikan

dari 87 (delapan puluh tujuh) judul
menjadi 60 (enam puluh) judul buku.
Berdasarkan grafik tampak bahwa
pada tahun 2011, 2012, dan 2013,
jumlah judul buku terbitan UIN-

Maliki Press mengalami fase naik
dan turun. Hal tersebut menunjukkan
dinamisasi UIN-Maliki Press dalam
menerbitkan buku.
Penelitian ini mengkaji tentang
pelaksanaan strategi dan taktik
komunikasi UIN-Maliki Press pada
tahun 2011-2013 dalam menerbitkan
buku karya dosen. Penelitian ini
menjadi menarik dan penting
dilakukan karena beberapa alasan.
Pertama, penelitian yang mengambil
topik terkait penerbit perguruan
tinggi yang dikaji dari bidang
komunikasi masih jarang ditemukan.
Selain itu pula karena pentingnya
peran penerbit perguruan tinggi
dalam
mempublikasikan
karya
akademik hasil perguruan tinggi.
Penerbit perguruan tinggi turut
berkontribusi dalam perkembangan
pendidikan, sosial, dan ekonomi
serta pembangunan bangsa dan
negara. Selain itu, kuantitas buku
terbitan penerbit perguruan tinggi
juga dapat digunakan sebagai
barometer “brand image” suatu
perguruan tinggi, termasuk juga
pencapaian
pemeringkatan
webometric dalam konteks world
class
university
(universsitas
berstandar internasional).
Melalui penelitian ini, diharapkan
akan
membantu
menyingkap
aktivitas komunikasi yang dilakukan
UIN-Maliki
Press.
Dengan
tersingkapnya aktivitas komunikasi
dapat membantu anggota penerbit
perguruan tinggi tersebut untuk
mengevaluasi pelaksanaan strategi
dan
taktik
komunikasi
yang
dilakukan. Evaluasi strategi, penting
dilakukan untuk mengetahui kinerja
program komunikasi, sumbangsih
program tersebut dalam pencapaian
tujuan organisasi, dan perlu tidaknya
merubah strategi komunikasi yang
digunakan
(Cornelissen,
2004,
3

h.116). Adapun tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan pelaksanaan
strategi dan taktik komunikasi yang
dilakukan UIN-Maliki Press dalam
menerbitkan buku karya dosen pada
tahun 2011-2013.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif. Bogdan dan
Biklen (1998, h.5) menyatakan
penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis
dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Adapun metode penelitian
yang digunakan yaitu studi kasus.
Studi kasus adalah metode penelitian
yang menggunakan berbagai sumber
data, baik data kualitatif maupun
kuantitatif yang bisa digunakan
untuk meneliti, menguraikan, dan
menjelaskan secara komprehensif
berbagai aspek individu, kelompok,
program kampanye, organisasi, atau
suatu peristiwa secara sistematis
(Wimmer dan Dominick, 2011; dan
Daymon dan Holloway, 2002).
Teknik pengambilan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara,
obsevasi, dan dokumentasi. Dalam
penetapan
informan,
peneliti
menggunakan metode purposive.
Peneliti
menetapkan
informan
dengan menyeleksi orang-orang atas
dasar kriteria-kriteria tertentu yang
dibuat periset berdasarkan tujuan
riset (Kriyantono, 2008, h.156).
Data
dalam
penelitian
ini
dianalisis dengan menggunakan
teknik pembuatan eksplanasi dan
deret waktu. Untuk keabsahan data,
peneliti
menggunakan
teknik
triangulasi sumber. Dalam hal ini,
peneliti
membandingkan
atau
mengecek ulang derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh dari

sumber yang berbeda (Denzin dalam
Moleong, 2012, h.330).
Pembahasan
Strategi komunikasi akan berjalan
lancar bila didukung dengan
perencanaan
yang
matang,
mengingat hal tersebut menjadi
kunci bagi keberhasilan sebuah
proyek
tujuan.
Menentukan
perencanaan inilah yang juga
dilakukan oleh UIN-Maliki Press
dalam menjalankan aktivitas bisnis
penerbitannya. Salah satu langkah
perencanaan yang dilakukan oleh
UIN-Maliki
Press
dalam
menjalankan strategi komunikasi
adalah menentukan sasaran penulis.
Penentuan sasaran penulis penting
dilakukan, karena UIN-Maliki Press
membutuhkan pasokan naskah yang
merupakan bahan baku utama
keberlangsungan bisnis penerbitan.
Penentuan sasaran penulis juga
dilakukan agar aktivitas komunikasi
yang dijalankan bisa terarah. Dalam
penentuan sasaran penulis, UINMaliki Press menetapkan dosen
sebagai prioritas utama. Hal tersebut
karena kegiatan mengembangkan
dan menyebarkan ilmu pengetahuan
sudah menjadi tugas dan kewajiban
seorang dosen. Kegiatan menulis dan
menerbitkan buku merupakan salah
satu contoh bukti aktualisasi dosen
dalam
mengembangkan
dan
menyebarkan ilmu pengetahuan.
Selain itu, kegiatan menulis dan
menerbitkan buku juga menjad salah
satu bentuk pengamalan dosen dalam
pelaksanaan tridharma perguruan
tinggi.
Dari pemaparan tersebut, ini
berarti, UIN-Maliki Press sebagai
komunikator telah menjalankan
langkah awal dalam perencanaan dan
penyusunan strategi komunikasi
4

sebagaimana yang dikemukakan
Effendy yaitu mengenali sasaran
komunikasi. Menurut Effendy (2009,
h.35) sebelum memulai komunikasi,
komunikator
perlu
untuk
mempelajari khalayak yang akan
menjadi sasaran komunikasi.
Dari sivitas akademika yang ada
di perguruan tinggi seperti: dosen,
mahasiswa dan karyawan, UINMaliki Press telah mempelajari dan
melakukan pemetaan karakteristik
target
yang
menjadi
sasaran
penulisnya.
Penerbit
perguruan
tinggi tersebut telah menggunakan
salah
satu
cara
pemetaan
karakteristik
khalayak
yang
dikemukakan Cangara yaitu melalui
aspek sosiodemografik.
Menurut Cangara (2013, h.111)
aspek sosiodemografik, mencakup
usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan,
tingkat
pendapatan
(income), agama, ideologi, etnis,
termasuk pemilikan media. Dalam
memetakan karakteristik khalayak
yang menjadi sasaran penulisnya,
UIN-Maliki Press melihat dari sisi
pekerjaan dan pendidikan. Dosen
ditetapkan sebagai sasaran penulis
UIN-Maliki Press karena ia dinilai
mempunyai tugas pokok dan
kewajiban dalam mengembangkan
dan
menyebarluaskan
ilmu
pengetahuan. Selain itu, dengan
pendidikan yang dimilikinya, dosen
diharapkan mampu untuk menulis
dan menghasilkan karya yang layak
untuk diterbitkan menjadi buku.
Melalui
karya
tulis
yang
diterbitkannnya
ke
penerbit
perguruan tinggi, ini berarti, ia turut
berpartisipasi dalam pengembangan
lembaganya. Oleh karena itu, UINMaliki Press membidik dosen
sebagai sasaran penulis untuk
keberlangsungan bisnis penerbitan
buku yang dikelolanya.

Setelah penetapan penulis sebagai
target sasaran untuk memenuhi
pasokan naskah, merujuk pada
konsep strategi komunikasi yang
disampaikan
Effendy,
langkah
selanjutnya adalah menyusun pesan
dan memilih media komunikasi.
Dalam hal ini, peneliti tidak
memaparkan bagaimana cara UINMaliki Press menyusun pesan dan
memilih media komunikasi, namun
peneliti memaparkan cara yang
dilakukan UIN-Maliki Press dalam
menyusun program penerbitan, dan
struktur
pesan
serta
media
komunikasi yang dipilih UIN-Maliki
Press dalam mengkomunikasikan
program penerbitan bukunya kepada
dosen UIN Maliki Malang.
Kegiatan penyusunan program
penerbitan, di UIN-Maliki Press
seringkali dilakukan dalam suasana
yang non formal, yang sering
diistilahkan dengan jagongan atau
cangkrukan. Dalam hal ini, biasanya
ketua dan pegawai UIN-Maliki Press
merumuskan agenda UIN-Maliki
Press disela-sela pembicaraan ringan
yang mereka perbincangkan. Agenda
penerbitan yang dirumuskan tersebut
pada umumnya membahas terkait
jenis
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan,
tujuan
kegiatan,
sasaran yang dituju, dan teknis
kegiatan.
Perumusan
agenda
penerbitan dengan cara jagongan
atau cangkrukan dipilih karena cara
tersebut dinilai selain lebih mudah
dan cepat, juga lebih efisien.
Meskipun demikian, terkadang UINMaliki Press juga menyusun program
penerbitan dalam suasana formal.
Mereka melakukannya dengan cara
mengadakan rapat kerja.
Kegiatan yang menjadi program
rutinitas UIN-Maliki Press tiap tahun
yaitu penerbitan majalah Katabuku,
penerbitan katalog, penerbitan buku,
5

mengadakan dan mengikuti pameran
buku, serta hibah buku. Kegiatan
yang termasuk dalam pelaksanaan
strategi dan taktik komunikasi UINMaliki Press dalam mengajak dosen
UIN Maliki Malang agar tertarik
untuk menerbitkan buku di instansi
tersebut yaitu mengedarkan surat
resmi
pemberitahuan
untuk
undangan program penulisan buku
dan mengadakan pelatihan penulisan
buku. Selain kedua kegiatan tersebut,
di lapangan, peneliti menemukan
strategi dan taktik komunikasi UINMaliki Press yang lain. Strategi dan
taktik tersebut berupa komunikasi
interpersonal yang dilakukan oleh
ketua UIN-Maliki Press kepada
dosen. Berikut paparan terkait
pelaksanaan strategi dan taktik
komunikasi UIN-Maliki Press yang
dianalisis dengan menggunakan
konsep metode pelaksanaan strategi
komunikasi perspektif Anwar Arifin
dan teori persuasif yang disampaikan
oleh Teuku May Rudi:
a.
Strategi Informatif
Menurut Arifin (1984, h.72-78)
informatif
merupakan
suatu
bentuk penyampaian pesan yang
bertujuan mempengaruhi khalayak
dengan
cara
memberikan
penerangan. Strategi tersebut
dilakukan dengan memberikan
sesuatu apa adanya baik dari segi
fakta, pendapat, maupun data
yang sebenarnya. Berdasarkan
penelusuran peneliti di lapangan,
UIN-Maliki Press melancarkan
strategi informatifnya dengan
menggunakan
media
baru
(internet) berupa laman (website).
Dalam laman (website), UINMaliki Press menampilkan profil
organisasi, struktur organisasi,
persyaratan naskah buku yang
diterima,
daftar
nama-nama
penulis yang menerbitkan buku,

dan informasi terkait kegiatan
yang dilakukannya. Selain itu,
dalam laman (website) nya, UINMaliki Press juga menyertakan
alamat, kontak person, dan email
penerbitan yang dapat dihubungi,
jika ada yang ingin memperoleh
informasi lebih lanjut.
Berdasarkan hal tersebut, ini
berarti,
UIN-Maliki
Press
menggunakan laman (website)
sebagai media komunikasi dalam
menyampaikan
informasi.
Penerbit perguruan tinggi tersebut
memanfaatkan
kecanggihan
teknologi sebagai sarana untuk
menginformasikan
penerbitan
buku yang dikelolanya kepada
masyarakat luas termasuk di
dalamnya yaitu dosen UIN Maliki
Malang.
Melalui teknologi internet,
masyarakat termasuk dosen UIN
Maliki Malang dapat dengan
mudah mengakses informasi
terkait UIN-Maliki Press. Mereka
dapat
mengakses
informasi
tersebut tanpa harus bertatap
muka dengan pegawai UINMaliki
Press.
Dengan
mengeluarkan biaya yang murah,
masyarakat
yang
terhubung
dengan jaringan internet dapat
mengakses informasi terkait UINMaliki Press kapanpun dan
dimanapun mereka berada.
Secara operasional, selain
menggunakan strategi informatif
melalui laman (website), UINMaliki Press juga menggunakan
gabungan dari strategi informatif
dan strategi persuasif. Strategi
tersebut dilakukan dengan taktik
mengedarkan surat edaran resmi
pemberitahuan untuk program
penulisan buku. Dilihat dari isi
pesan yang dikandungnya, surat
pemberitahuan untuk program
6

penulisan buku tersebut dapat
digolongkan sebagai gabungan
dari strategi informatif dan
strategi
persuasif.
Sebelum
membahas terkait alasan surat
tersebut digolongkan sebagai
gabungan dari strategi informatif
dan strategi persuasif, akan
dipaparkan
terlebih
dahulu
pengertian dari persuasif.
Menurut Arifin (1984, h.72-78)
persuasif
merupakan
bentuk
penyampaian
pesan
untuk
mempengaruhi khalayak dengan
cara membujuk. Strategi persuasif
dilakukan dengan menggugah
khalayak, baik dari pikirannya
maupun perasaannya agar dapat
sepaham dengan makna pesan
yang
disampaikan
oleh
komunikator. Surat pemberitahuan
untuk program penulisan buku
digolongkan sebagai gabungan
dari strategi informatif dan
strategi persuasif karena surat
tersebut berisi informasi dan
ajakan. Dalam surat tersebut,
selain
UIN-Maliki
Press
menginformasikan
terkait
program
penerbitan
buku,
ketentuan penerimaan naskah, dan
pernyataan
keaslian
naskah,
instansi tersebut juga mengajak
dosen UIN Maliki Malang untuk
menerbitkan
buku.
Ajakan
tersebut
secara
eksplisit
disampaikan di bagian penutup
surat bahwa dosen yang memiliki
karya
dimohon
untuk
menyerahkan karyanya ke UINMaliki Press.
Dilihat
dari
cara
pelaksanaannya,
surat
pemberitahuan untuk program
penulisan buku yang diedarkan
UIN-Maliki
Press
tergolong
dalam
bentuk
redundancy.
Menurut Arifin (1984, h.72-78)

redundancy adalah cara yang
dilakukan
untuk
menarik
perhatian yang lebih besar pada
khalayak terhadap isi pesan.
Dalam
pelaksanaannya,
redundancy dilakukan dengan
jalan mengulang-ulang pesan
kepada khalayak, terutama pesanpesan yang dianggap penting
sehingga pesan tersebut mudah
diingat oleh khalayak. Dalam hal
ini, cara yang dilakukan UINMaliki Press dengan mengirim
surat
pemberitahuan
untuk
program penulisan buku secara
berulang-ulang tiap awal tahun
akademik tergolong dalam bentuk
redundancy.
b. Strategi Persuasif
Bentuk strategi komunikasi
kedua yang dilakukan oleh UINMaliki Press adalah persuasif.
Pengertian
persuasif
telah
dijelaskan
pada
paparan
sebelumnya. Secara sederhana,
strategi persuasif berbeda dengan
strategi informatif. Pada strategi
informatif,
komunikator
mengirim suatu informasi kepada
komunikannya sedangkan pada
strategi persuasif, komunikator
berusaha
membujuk
dan
menggugah pikiran dan perasaan
komunikannya
agar
ia
terpengaruh sehingga dengan
mudah mengikuti apa yang
disampaikan oleh komunikator.
Bentuk strategi persuasif yang
peneliti temukan di lapangan
kebanyakan dilakukan secara
lisan dan personal oleh ketua
UIN-Maliki Press. Dalam hal ini,
ketua UIN-Maliki Press berusaha
melakukan komunikasi persuasif
secara lisan dan personal ketika
bertatatap
muka
dengan
temannya sesama dosen.
7

Dilihat dari gaya bahasa yang
digunakan, ketua UIN-Maliki
Press
menggunakan
teknik
penyusunan pesan yang penuh
humor. Menurut Cangara (2013,
h.116-120) penyusunan pesan
yang penuh humor (humorious
appeal)
adalah
teknik
penyusunan pesan yang berusaha
membawa khalayak tidak merasa
jenuh. Dalam hal ini, ketua UINMaliki Press menyinggung secara
halus melalui humor terkait
persediaan (stock) naskah yang
dimiliki dosen.
Jika dikaji lebih jauh,
pernyataan yang disampaikan
oleh ketua UIN-Maliki Press
dalam
menyinggung
dosen
mengandung
sebuah
pesan
ajakan yang tersirat. Pesan
tersebut mengajak agar dosen
UIN Maliki Malang menerbitkan
buku di UIN-Maliki Press.
Teknik penyusunan pesan yang
penuh humor sebagaimana yang
dilakukan oleh ketua UIN-Maliki
Press tentu akan lebih mudah
diterima oleh dosen. Selain itu,
pesan
komunikasi
yang
disampaikan melalui humor
tentunya akan terasa enak dan
menyegarkan.
Selain mengandung ajakan,
pesan
komunikasi
yang
disampaikan ketua UIN-Maliki
Press
kepada
dosen
juga
mengandung suatu informasi.
Oleh
karena
itu,
peneliti
menggolongkan
pesan
komunikasi yang disampaikan
secara lisan oleh ketua UINMaliki Press tersebut sebagai
gabungan dari strategi informatif
dan strategi persuasif. Dalam hal
ini, selain mengajak secara halus
dengan menyinggung dosen, di
akhir pembicaraan, ketua UIN-

Maliki Press juga memberikan
suatu
informasi.
Ia
menginformasikan kepada dosen
bahwa
UIN-Maliki
Press
menerima naskah setiap saat dan
naskah yang diserahkan ke
penerbit
perguruan
tinggi
tersebut
nantinya
akan
diterbitkan. Sebelum naskah
tersebut diterbitkan menjadi
buku, tentunya melalui proses
editing terlebih dahulu.
Selain menyinggung dengan
halus, di lapangan, peneliti juga
menemukan bentuk
strategi
persuasif lain yang dilakukan
oleh ketua UIN-Maliki Press.
Peneliti menemukan bahwa ia
mengajak dosen yang ditemuinya
untuk menulis dan menerbitkan
buku dengan memberikan contoh
rektor UIN Maliki Malang.
Dilihat dari metode persuasi
yang dilakukan, metode yang
dilakukan oleh ketua UIN-Maliki
Press tergolong dalam metode
asosiasi. Menurut Rudi (2005,
h.67)
metode
asosiasi
(menghubungkan) adalah metode
yang menyajikan suatu pesan
dengan menghubungkan suatu
peristiwa atau obyek yang
popular
(digemari
atau
digandrungi) atau icon tertentu
yang menarik perhatian publik,
baik itu berupa orang (tokoh
politik, olahragawan, aktor atau
aktris, ilmuwan terkenal, dan
lain-lain) maupun peristiwa.
Dalam hal ini, ketua UIN-Maliki
Press memotivasi dosen untuk
menulis
buku
dengan
mengasosiasikan sosok rektor
UIN Maliki Malang sebagai icon.
Dalam pesan komunikasi yang
disampaikan ketua UIN-Maliki
Press kepada dosen, ia membuat
analogi antara kesibukan rektor
8

UIN Maliki Malang dengan
dosen
yang
ditemuinya.
Sebagaimana yang diketahui
rektor adalah orang yang
mempunyai tanggungjawab besar
dalam mengurus universitas.
Dalam
menjalankan
tanggungjawabnya
tersebut,
sudah dapat dipastikan ia akan
sangat sibuk menangani berbagai
urusan. Di tengah kesibukan
dalam mengurus universitas
tersebut, rektor UIN Maliki
Malang masih mampu untuk
membuahkan karya. Hal tersebut
dijadikan contoh teladan oleh
ketua UIN-Maliki Press dalam
memotivasi dosen untuk lebih
berkarya.
Selain memotivasi dengan
memberikan contoh rektor, di
lapangan,
peneliti
juga
menemukan bentuk
strategi
persuasif lain yang dilakukan
oleh ketua UIN-Maliki Press.
Peneliti menemukan bahwa ia
sering mengajak dosen UIN
Maliki
Malang
untuk
membesarkan nama UIN Maliki
Malang melalui penerbitan buku.
Selain itu, ia juga sering
menekankan akan pentingnya
kegiatan
menulis
dan
menerbitkan buku di UINMaliki Press bagi mereka.
Dilihat dari metode persuasi
yang dilakukan, metode yang
dilakukan oleh ketua UIN-Maliki
Press tergolong dalam metode
icing device. Menurut Rudi
(2005, h.67) metode icing device
(menanamkan kesan) adalah
metode yang menyajikan suatu
pesan dengan menggunakan
emotional appeal (menggugah
rasa dan membangkitkan emosi).
Dalam hal ini, ketua UIN-Maliki
Press mengucapkan perkataan

yang dapat menggugah pikiran
dan perasaan dosen sebagai
warga UIN Maliki Malang.
Dalam
perkataannya,
ia
menekankan bahwa kegiatan
menulis dan menerbitkan buku
merupakan bagian dari kontribusi
yang dapat dilakukan oleh dosen
dalam
membesarkan
nama
insitusinya. Penyampaian pesan
komunikasi sebagaimana yang
dilakukan oleh ketua UIN-Maliki
Press melalui metode icing
device dapat membawa kesan
yang mendalam bagi dosen
sebagai komunikan.
Jika dilihat dari teknik
penyusunan pesan, ketua UINMaliki
Press
menggunakan
teknik penyusunan pesan yang
penuh
dorongan.
Menurut
Cangara
(2013,
h.116-120)
penyusunan pesan yang penuh
dorongan (motivational appeal)
adalah teknik penyusunan pesan
yang
disusun
untuk
menumbuhkan pengaruh internal
psikologis khalayak. Dalam hal
ini, ketua UIN-Maliki Press
mendorong
dosen
dengan
mengungkapkan
pentingnya
kegiatan
menulis
dan
menerbitkan buku di UIN-Maliki
Press bagi institusi dan diri dosen
secara pribadi. Penyampaian
pesan komunikasi yang demikian
dapat membuat dosen terdorong
untuk mengikuti apa yang
disampaikan oleh ketua UINMaliki Press tersebut.
Dilihat
dari
cara
pelaksanaannya, ajakan ketua
UIN-Maliki Press agar dosen
menulis dan menerbitkan buku di
UIN-Maliki
Press
untuk
kepentingan institusi dan dirinya
tergolong
dalam
bentuk
redundancy. Dalam hal ini, ketua
9

UIN-Maliki
Press
ketika
berpapasan dengan dosen, sering
mengajak mereka untuk menulis
dan menerbitkan buku di UINMaliki Press. Strategi persuasif
melalui tatap muka secara
langsung dan dengan pesan
komunikasi yang diulang-ulang
ini tentu akan lebih memotivasi
dosen untuk menulis dan
menerbitkan buku di penerbit
perguruan tinggi tersebut.
c. Strategi Edukatif
Bentuk strategi komunikasi
ketiga yang dilakukan oleh UINMaliki Press adalah edukatif.
Menurut Arifin (1984, h.72-78)
edukatif
merupakan
bentuk
penyampaian
pesan
yang
mendidik.
Strategi
edukatif
dilakukan dengan mempengaruhi
khalayak melalui penyampaian
pesan yang mendidik dan dapat
dipertanggungjawabkan dari segi
kebenaran, teratur dan berencana.
Tujuan dari strategi tersebut
adalah
mempengaruhi
dan
mengubah tingkah laku khalayak
ke arah yang diinginkan.
Berbeda dengan persuasif
yang menitikberatkan pada suatu
bujukan, dalam strategi edukatif,
komunikator
mempengaruhi
komunikannya
dengan
memberikan
pesan
yang
mendidik
dan
dapat
dipertanggungjawabkan dari segi
kebenaran.
Bentuk
strategi
edukatif yang dilakukan UINMaliki Press yang peneliti
temukan di lapangan yaitu
pelatihan penulisan buku.
Kegiatan pelatihan penulisan
buku
bertujuan
untuk
memberikan bekal pengetahuan
dan keterampilan bagi dosen
terkait cara menulis buku. Selain
itu, kegiatan tersebut juga

menjadi sarana publikasi UINMaliki
Press
dan
sarana
menyegarkan (refreshing) bagi
dosen-dosen baru dari kepenatan
pekerjaan.
Sejauh penelusuran peneliti di
lapangan, dalam kurun waktu
2011-2013, strategi edukatif
dalam bentuk pelatihan penulisan
buku dilakukan 1 (satu) kali,
tepatnya pada 2-3 November
2012. Dalam observasi yang
dilakukan peneliti pada kegiatan
tersebut,
UIN-Maliki
Press
mengundang
beberapa
narasumber untuk memberikan
materi motivasi dan keterampilan
terkait strategi dan teknik
menulis
buku
ajar
yang
berkualitas.
Dari observasi yang peneliti
lakukan,
dalam
kegiatan
pelatihan penulisan buku, selain
materi, UIN-Maliki Press juga
memberikan informasi kepada
dosen terkait penerbitan buku
yang dikelolanya. Selain itu,
penerbit
perguruan
tinggi
tersebut juga mengajak dosen
sebagai peserta pelatihan untuk
menulis buku dan menyerahkan
naskah karyanya ke UIN-Maliki
Press. Di akhir pelatihan, UINMaliki
Press
menyatakan
kesanggupannya
untuk
mendampingi secara personal
dosen yang ingin menulis buku
namun masih belum mengetahui
caranya atau dosen yang ingin
belajar terkait kepenulisan.
Berdasarkan
pemaparan
tersebut, ini berarti, dalam 1
(satu) acara (event) pelatihan
penulisan buku, UIN-Maliki
Press melakukan gabungan dari
strategi
edukatif,
strategi
informatif dan strategi persuasif.
Dalam 1 (satu) acara pelatihan
10

penulisan
buku,
penerbit
perguruan
tinggi
tersebut
memberikan pendidikan kepada
dosen terkait strategi dan teknik
menulis
buku;
memberikan
informasi terkait penerbitan buku
yang dikelola oleh UIN-Maliki
Press, dan mengajak mereka
untuk terlibat dalam kegiatan
menulis buku.
Jika diurutkan dari tahun 2011,
2012, dan 2013, strategi dan taktik
komunikasi yang dilakukan UINMaliki Press dalam mengajak dosen
UIN
Maliki
Malang
untuk
menerbitkan buku di instansi tersebut
akan diperoleh sebagai berikut:
A. Tahun 2011 = Strategi informatif
dan gabungan dari strategi
informatif & strategi persuasif
Pada tahun 2011, UIN-Maliki
Press
menggunakan
strategi
informatif dan gabungan dari
strategi informatif & strategi
persuasif.
1. Strategi informatif dilakukan
melalui media baru (internet)
berupa laman (website) dengan
alamat
laman
(website)
http://press.uin-malang.ac.id
dan gabungan dari strategi
informatif & strategi persuasif
dilakukan dengan mengedarkan
surat
edaran
resmi
pemberitahuan untuk program
penulisan buku tiap awal tahun
akademik.
2. Strategi persuasif dilakukan
secara lisan dan personal oleh
ketua
UIN-Maliki
Press.
Berikut teknik penyusunan
pesan dan metode yang
dilakukan ketua UIN-Maliki
Press
dalam
melakukan
persuasi kepada dosen:
a. Teknik penyusunan pesan
yang penuh humor. Dalam
hal ini, ketua UIN-Maliki

Press menyinggung secara
halus melalui humor terkait
persediaan (stock) naskah
yang dimiliki dosen.
b.Teknik penyusunan pesan
yang penuh dorongan.Dalam
hal ini, ketua UIN-Maliki
Press mendorong dosen untuk
menulis dan menerbitkan
buku di UIN-Maliki Press
untuk kepentingan institusi
dan dirinya secara pribadi.
c. Metode asosiasi. Dalam hal
ini, ketua UIN-Maliki Press
memotivasi dosen untuk
menulis buku dengan
mengasosiasikan sosok rektor
UIN Maliki Malang sebagai
icon.
d.Metode icing device. Dalam
hal ini, ketua UIN-Maliki
Press mengajak dosen untuk
membesarkan nama UIN
Maliki Malang melalui
penerbitan buku.
B. Tahun 2012 = Gabungan dari
strategi informatif & strategi
persuasif, strategi persuasif,
dan gabungan dari strategi
edukatif, strategi informatif,
dan strategi persuasif.
Pada tahun 2012, UINMaliki Press menggunakan
gabungan
dari
strategi
informatif & strategi persuasif,
strategi
persuasif,
dan
gabungan
dari
strategi
edukatif, strategi informatif,
dan strategi persuasif.
1. Gabungan dari strategi
informatif
&
strategi
persuasif dilakukan dengan
mengedarkan surat edaran
resmi pemberitahuan untuk
program penulisan buku
tiap awal tahun akademik.
2. Strategi persuasif dilakukan
secara lisan dan personal
11

oleh ketua UIN-Maliki
Press.
Berikut
teknik
penyusunan pesan dan
metode yang dilakukan
ketua UIN-Maliki Press
dalam melakukan persuasi
kepada dosen:
a. Teknik penyusunan pesan
yang
penuh
humor.
Dalam hal ini, ketua UINMaliki
Press
menyinggung
secara
halus melalui humor
terkait persediaan (stock)
naskah yang dimiliki
dosen.
b.Teknik penyusunan pesan
yang penuh dorongan.
Dalam hal ini, ketua UINMaliki Press mendorong
dosen untuk menulis dan
menerbitkan buku di
UIN-Maliki Press untuk
kepentingan institusi dan
dirinya secara pribadi.
c. Metode asosiasi. Dalam
hal ini, ketua UIN-Maliki
Press sering memotivasi
dosen yang berpapasan
dengannya untuk menulis
buku
dengan
mengasosiasikan sosok
rektor
UIN
Maliki
Malang sebagai icon.
d.Metode icing device.
Dalam hal ini, ketua UINMaliki
Press
sering
mengajak dosen yang
berpapasan
dengannya
untuk membesarkan nama
UIN
Maliki
Malang
melalui penerbitan buku.
3. Gabungan dari strategi
edukatif, strategi informatif,
dan
strategi
persuasif
dilakukan
dengan
mengadakan acara (event)
berupa pelatihan penulisan

buku. Dalam pelatihan
penulisan tersebut, UINMaliki Press memberikan
pendidikan kepada dosen
terkait strategi dan teknik
menulis buku; memberikan
informasi terkait penerbitan
buku yang dikelola oleh
UIN-Maliki Press, dan
mengajak mereka untuk
terlibat dalam kegiatan
menulis buku.
C. Tahun 2013 = Gabungan
strategi informatif & strategi
persuasif
dan
strategi
persuasif.
Pada tahun 2013, UINMaliki Press menggunakan
gabungan strategi informatif
& strategi persuasif dan
strategi persuasif
1.Gabungan
strategi
informatif
&
strategi
persuasif dilakukan dengan
mengedarkan surat edaran
resmi pemberitahuan untuk
program penulisan buku
tiap awal tahun akademik.
2.Strategi persuasif dilakukan
secara lisan dan personal
oleh ketua UIN-Maliki
Press.
Berikut
teknik
penyusunan pesan dan
metode yang dilakukan
ketua UIN-Maliki Press
dalam melakukan persuasi
kepada dosen:
a. Teknik
penyusunan
pesan
yang
penuh
humor. Dalam hal ini,
ketua UIN-Maliki Press
menyinggung
secara
halus melalui humor
terkait persediaan (stock)
naskah yang dimiliki
dosen.
b. Teknik
penyusunan
pesan
yang
penuh
12

dorongan. Dalam hal ini,
ketua UIN-Maliki Press
mendorong dosen untuk
menulis dan menerbitkan
buku di UIN-Maliki
Press untuk kepentingan
institusi dan dirinya
secara pribadi.
c. Metode asosiasi. Dalam
hal ini, ketua UINMaliki Press memotivasi
dosen untuk menulis
buku
dengan
mengasosiasikan sosok
rektor
UIN
Maliki
Malang sebagai icon.
d. Metode icing device.
Dalam hal ini, ketua
UIN-Maliki
Press
mengajak dosen untuk
membesarkan nama UIN
Maliki Malang melalui
penerbitan buku.
Setelah memaparkan strategi dan
taktik komunikasi yang dilakukan
UIN-Maliki
Press,
untuk
mendapatkan
analisis
strategi
komunikasi yang lebih mendalam
dan
sistematis,
peneliti
akan
menghubungkannya dengan konsep
formula Laswell.
Menurut Laswell dalam Effendy
(2003, h.301) untuk kemantapan
strategi
komunikasi,
segala
sesuatunya
harus
dipertautkan
dengan komponen-komponen yang
merupakan
jawaban
terhadap
pertanyaan: “Who Says What in
Which Channel to Whom with What
Effect?” (Siapa mengatakan apa
dengan cara apa kepada siapa dengan
efek
bagaimana).
Berdasarkan
jawaban dari pertanyaan tersebut,
komponen strategi komunikasi dalam
formula
Laswell
mencakup:
komunikator,
pesan,
saluran,
komunikan
dan
efek.
Jika
dihubungkan dengan konsep formula

Laswell, pelaksanaan strategi dan
taktik komunikasi UIN-Maliki Press
akan diperoleh sebagai berikut:
1. Komunikator
Menurut Soyomukti (2010,
h.58) manusia yang memulai
proses
komunikasi,
disebut
“komunikator”. Dalam hal ini,
komunikator sebagai organisasi
yaitu UIN-Maliki Press yang
mengajak
dosen
untuk
menerbitkan buku di instansi
tersebut.
2. Pesan
Pesan menurut Soyomukti
(2010, h.60) didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang disampaikan
komunikator kepada komunikan
untuk
mewujudkan
motif
komunikasinya. Dalam penelitian
ini,
pesan
komunikasi
disampaikan melalui lisan, tulisan
dan gabungan lisan & tulisan.
Pesan secara lisan dilakukan
melalui komunikasi interpersonal
yang dilakukan oleh ketua UINMaliki Press. Pesan secara tertulis
dilakukan melalui edaran surat
resmi
pemberitahuan
untuk
program penulisan buku dan
informasi pada laman (website)
UIN-Maliki Press. Sebagai akhir,
gabungan pesan secara lisan dan
tulisan
dilakukan
melalui
pelatihan penulisan buku.
3. Saluran
Menurut Soyomukti (2010,
h.62) saluran komunikasi lebih
identik dengan proses berjalannya
pesan. Dalam penelitian ini,
saluran yang digunakan UINMaliki Press dalam mengajak
dosen untuk menerbitkan buku di
instansi tersebut yaitu komunikasi
tatap muka, komunikasi dengan
menggunakan media komunikasi
berupa: laman (website) dan surat
edaran resmi pemberitahuan untuk
13

program penulisan buku, dan
pelatihan penulisan buku.
4. Komunikan (penerima pesan)
Komunikan (penerima pesan)
menurut Soyomukti (2010, h.60)
adalah manusia berakal budi
kepada siapa pesan komunikator
ditujukan. Dalam penelitian ini,
komunikan yang dimaksud adalah
dosen UIN Maliki Malang.
5. Efek
Efek komunikasi adalah situasi
yang diakibatkan oleh pesan
komunikator
dalam
diri
komunikannya (Soyomukti, 2010,
h.64).
Setelah
komunikator
menyampaikan pesan kepada
komunikannya, diharapkan akan
timbul efek pada diri komunikan
tersebut. Dalam penelitian ini,
efek yang diharapkan dari
pelaksanaan strategi dan taktik
komunikasi adalah dosen UINMaliki Malang akan mengirimkan
naskah karyanya untuk diterbitkan
menjadi buku di UIN-Maliki
Press.
Setelah
melaksanakan
keseluruhan proses pelaksanaan
kegiatan,
selanjutnya
yaitu
melakukan
evaluasi.
Menurut
Cangara (2013, h.148-149) evaluasi
merupakan metode pengkajian dan
penilaian keberhasilan kegiatan
komunikasi yang telah dilakukan,
dengan tujuan memperbaiki atau
meningkatkan keberhasilan yang
telah dicapai sebelumnya. Evaluasi
dilakukan dalam rangka mengukur
sejauhmana
keberhasilan
suatu
program
komunikasi.
Kegiatan
evaluasi dapat dilakukan bertitik
tolak dari tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan
sebelumnya,
apakah
tercapai atau tidak, atau apakah
tingkat pencapaiannya cukup tinggi
atau rendah.

Dalam melakukan evaluasi pada
penelitian
ini,
peneliti
tidak
mengukur
efektifitas
program
komunikasi yang dilakukan UINMaliki Press. Pembahasan evaluasi
yang disajikan sebatas pada evaluasi
manajemen. Menurut Cangara (2013,
h.149)
fokus
utama
evaluasi
manajemen
yaitu
pencapaian
operasional kegiatan. Dalam hal ini,
evaluasi yang dibahas mencakup
keberhasilan,
hambatan
yang
dialami, dan tindakan yang dilakukan
oleh UIN-Maliki Press dalam
mengatasi permasalahan yang ada
terkait penerbitan buku. Pembahasan
terkait evaluasi ini disajikan secara
runtut dari tahun 2011 hingga tahun
2013 sebagaimana fokus penelitian
peneliti.
Dalam melakukan evaluasi, pada
tahun 2011, jumlah judul buku yang
diterbitkan
UIN-Maliki
Press
meningkat dibandingkan tahun 2010,
dari 81 (delapan puluh satu) judul
menjadi 85 (delapan puluh lima)
judul buku. Jumlah naskah buku
karya dosen yang masuk ke UINMaliki Press juga sudah melebihi
kuota. Hal tersebut karena beberapa
dosen mengumpulkan naskah buku
lebih dari 1 (satu). Dalam menyikapi
hal tersebut, UIN-Maliki Press
mengambil kebijakan umum bahwa
dalam 1 (satu) tahun penulis tidak
bisa menerbitkan lebih dari 1 (satu)
judul. Kebijakan ini ditetapkan untuk
memberikan kesempatan dan asas
pemerataan pada dosen yang baru
terlibat dalam kegiatan menulis
buku. Adapun hambatan yang
dialami UIN-Maliki Press pada tahun
2011 yaitu masih kurangnya
kesadaran dosen sebagai penulis
untuk bersegera menuntaskan naskah
bukunya sesuai tenggat waktu baik
naskah mentah maupun naskah yang
siap cetak (dami buku). Untuk
14

mengatasinya, UIN-Maliki Press
sebisa mungkin berusaha untuk
selalu mengingatkan dosen sebagai
penulis. Hal tersebut dilakukan
dengan menghubungi dosen baik
melalui telepon, pesan pendek, atau
ketika bertatatp muka secara
langsung.
Pada tahun 2012, jumlah judul
buku yang diterbitkan UIN-Maliki
Press meningkat dibandingkan tahun
2011, dari 85 (delapan puluh lima)
judul menjadi 87 judul buku. Jumlah
naskah buku karya dosen yang
masuk ke UIN-Maliki Press juga
melebihi
dari
target
yang
direncanakan.
Hambatan
yang
dialami UIN-Maliki Press pada tahun
tersebut yaitu ketepatan waktu dalam
menghasilkan produk buku, beberapa
dosen yang masih pasif dalam
mencari informasi, beberapa dosen
yang masih belum mempunyai karya
dan adanya perbedaan antara
anggaran DIPA yang diajukan
dengan DIPA yang turun. Dalam
mengatasi
hambatan
ketepatan
waktu,
UIN-Maliki
Press
menggunakan
outsourcing
(menyewa tenaga kerja berdasarkan
kontrak) untuk membantu bagian
keredaksian.
Outsourcing
ini
dilakukan dengan mencari dan
merekrut mahasiswa yang berbakat
sesuai bidang ilmu yang dimilikinya.
Dalam mengatasi kendala beberapa
dosen yang masih pasif mencari
informasi dan dosen yang belum
mempunyai karya, UIN-Maliki Press
memotivasinya dengan memberikan
contoh. Sedangkan terkait anggaran
dalam menerbitkan buku, UINMaliki Press mengatasinya dengan
mencetak buku sejumlah dana DIPA
yang disetujui. Untuk naskah buku
karya dosen yang belum bisa terbit
karena terhalang dana, UIN-Maliki
Press
mengatasinya
dengan

menggunakan publikasi digital (buku
elektronik).
Pada tahun 2013, jumlah judul
buku yang diterbitkan UIN-Maliki
Press menurun dibandingkan tahun
2012, dari 87 (delapan puluh tujuh)
judul menjadi 60 (enam puluh) judul
buku. Adanya penurunan jumlah
judul buku terbitan UIN-Maliki Press
kemungkinan terjadi karena dosen
lebih tertarik untuk melakukan
penelitian dibandingkan dengan
menulis buku. Hal tersebut karena
jumlah honorarium yang diberikan
untuk
penelitian
lebih
besar
dibandingkan dengan honorarium
penulisan buku. Meskipun hal
tersebut juga perlu untuk dikaji lebih
jauh. Adapun hambatan yang dialami
UIN-Maliki Press pada tahun 2013
yaitu kesulitan dalam pengelolaan
keuangan karena adanya aturan
DIPA, beberapa naskah masuk masih
berupa hasil penelitian murni, dan
minimnya dosen yang memasukkan
naskah. Dalam mengatasi kendala
terkait naskah, UIN-Maliki Press
melakukan pendampingan secara
personal kepada dosen yang masih
kesulitan dalam mengolah hasil
penelitian untuk dijadikan buku.
Upaya lain yang dilakukan UINMaliki Press yaitu secara personal
memotivasi dosen untuk menulis dan
menerbitkan buku di UIN-Maliki
Press. Sedangkan untuk mengatasi
pengelolaan keuangan karena adanya
aturan DIPA, hingga kini UINMaliki Press masih berupaya
mencari formula yang tepat dalam
penataan kelembagaan. Pada tahun
2014,
UIN-Maliki
Press
merencanakan untuk meningkatkan
penghargaan dosen sebagai penulis.

15

Penutup
a. Kesimpulan
Dalam mengajak dosen UIN
Maliki Malang agar tertarik untuk
menerbitkan buku di UIN-Maliki
Press, pada tahun 2011, UIN-Maliki
Press melakukan 3 (tiga) strategi,
yaitu strategi informatif, gabungan
strategi informatif & strategi
persuasif, dan strategi persuasif.
Strategi informatif dilakukan
dengan menginformasikan UINMaliki
Press
melalui
laman
(website).
Gabungan
strategi
informatif & strategi persuasif
dilakukan dengan mengedarkan surat
edaran resmi pemberitahuan untuk
program penulisan buku. Strategi
persuasif
dilakukan
melalui
komunikasi personal Ketua UINMaliki Press secara lisan.
Pada tahun 2012, UIN-Maliki
Press melakukan 3 (tiga) strategi,
yaitu gabungan strategi informatif &
strategi persuasif, strategi persuasif,
dan gabungan strategi edukatif,
strategi informatif & strategi
persuasif.
Gabungan
strategi
informatif & strategi persuasif
dilakukan dengan mengedarkan surat
edaran resmi pemberitahuan untuk
program penulisan buku. Strategi
persuasif
dilakukan
melalui
komunikasi personal Ketua UINMaliki Press secara lisan. Gabungan
strategi edukatif, strategi informatif
& strategi persuasif dilakukan
melalui pelatihan penulisan buku.
Pada tahun 2013, UIN-Maliki
Press melakukan 2 (dua) strategi,
yaitu gabungan strategi informatif &
strategi persuasif dan strategi
persuasif.
Gabungan
strategi
informatif & strategi persuasif
dilakukan dengan mengedarkan surat
edaran resmi pemberitahuan untuk
program penulisan buku. Strategi
persuasif
dilakukan
melalui

komunikasi personal Ketua UINMaliki Press secara lisan. Dalam
kurun waktu 2011-2013, strategi
yang paling banyak digunakan oleh
UIN-Maliki Press adalah strategi
persuasif.
b. Saran
Adapun saran-saran yang akan
peneliti ungkapkan yaitu sebagai
berikut:
1. UIN-Maliki Press bisa lebih
mempertimbangkan
kesejahteraan dosen sebagai
penulis dengan memberikan
honorarium yang lebih layak.
Hal ini tentunya dapat
meningkatkan
antusiasme
dosen untuk menerbitkan
bukunya
ke
penerbit
perguruan tinggi tersebut.
2. UIN-Maliki Press bisa lebih
menggalakkan
kegiatan
pelatihan penulisan buku.
Dalam 1 (satu) tahun,
program pelatihan penulisan
buku bisa dilakukan 1 (satu)
atau beberapa kali. Dengan
lebih sering mengadakan
pelatihan penulisan, tentunya
dapat semakin memotivasi
dosen untuk menulis buku.
3. UIN-Maliki Press merupakan
penerbit perguruan tinggi
yang sedang berkembang,
banyak aspek yang belum
digali dalam penelitian yang
berfokus
pada
strategi
komunikasi,
seperti
kerjasama dengan lembaga
lain dan pemasaran buku.
Oleh karena itu, untuk
penelitian selanjutnya bisa
membahas
strategi
komunikasi
UIN-Maliki
Press dari sisi yang lain.
4. Penelitian terkait penerbit
perguruan tinggi masih jarang
16

ditemukan, oleh karena itu
jumlah penelitian semacam ini
perlu
ditingkatkan.
Peningkatan jumlah penelitian
dapat dilakukan dengan usaha
jurusan ilmu komunikasi
memotivasi
mahasiswanya
untuk melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arifin,
A.
(1984).
Strategi
komunikasi: suatu pengantar
ringkas. Bandung: Armico.
Bogdan, R.C & Biklen, S.K. (1998).
Qualitative
research
for
education: an introduction to
theory and methods. Boston:
Allyn & Bacon.
Cangara, H. (2013). Perencanaan
dan
strategi
komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press.
Cornelissen, J. (2004). Corporate
communications: theory and
practice. London: Sage.

Moleong, L.J. (2012). Metodologi
penelitian kualitatif edisi revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rudy, T.M. (2005). Komunikasi dan
hubungan
masyarakat
internasional. Bandung: Refika
Aditama.
Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Wimmer, R.D. & Joseph R. D.
(2011). Mass media research:
an
introduction,
Boston:
Wadsworth.

ARTIKEL JURNAL
Saddhono, K. (2009). Peran Penting
University Press sebagai
Pilar Utama Tridharma
Perguruan Tinggi. Jurnal
Akademika Vol. 1, No. 1, 18.

Effendy, O.U. (2003). Ilmu, teori
dan
filsafat
komunikasi.
Bandung: Citra Aditya. Bakti.
___________. (2009). Ilmu, teori
dan
filsafat
komunikasi.
Bandung: Citra Aditya. Bakti.
Kriyantono, R. (2008). Teknis praktis
riset komunikasi: disertai
contoh praktis riset media,
public relations, advertising,
komunikasi
organisasi,
komunikasi
pemasaran.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

17