Menghubungkan Strategi dan Eksekusi kreatif
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Menghubungkan Strategi dan Eksekusi
EKOJI999 Nomor
432, 14 November 2013
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected]
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email [email protected].
Di atas telah disinggung bahwa Balanced Scorecard, disamping digunakan sebagai
p e n g u k u r k i n e r j a p e ru s a h a a n , j u g a d i g u n a k a n s e b a g a i m a n a j e m e n s t r a t e g i .
Disamping itu, Balanced Scorecard juga berguna untuk menghubungkan misi,
perencanaan strategi dan implementasi strategi. Bagaimana ini dapat dijelaskan ?
Untuk menjelaskan hal tersebut, baiklah kembali digunakan model manajemen
strategi yang sudah disinggung di Bab sebelumnya, yaitu model Hunger dan
Wheelen. Dalam pengertian manajemen strategi secara luas, proses manajemen
strategi terdiri dari :
1. Pemindaian Lingkungan
a. Lingkungan internal
b. Lingkungan eksternal
2. Perencanaan Strategi
a. Perumusan visi dan misi
b. Penentuan obyektif
c. Pembuatan strategi
d. Penetapan kebijakan
3. Implementasi Strategi
a. Penyusunan program
b. Pembuatan anggaran
c. Penyusunan prosedur
4. Evaluasi dan Pengawasan.
Penilaian/Pengukuran kinerja
Fungsi pertama Balanced Scorecard adalah melakukan penilaian dan pengukuran
kinerja dengan menggunakan empat dimensi ukuran yaitu keuangan, pelanggan,
proses internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Hasil dari penilaian empat
dimensi tadi merupakan hasil evaluasi kinerja perusahaan, sejauh mana obyektif
yang sudah ditentukan dapat dicapai. Obyektif adalah tujuan dalam jangka waktu
tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, yang tentu saja harus sesuai dengan
misi.
Dengan sudah adanya kriteria keberhasilan perusahaan, yang diukur dengan
metoda Balanced Scorecard, maka agar ada keselarasan antara misi, obyektif,
kebijakan, program kerja, anggaran, prosedur, dan hasil kerja, maka semua
ukuran dalam dimensi Balanced Scorecard dapat digunakan untuk penyusunan
langkah-langkah tersebut.
Misalnya
maupun
strategi),
Balanced
dalam menentukan objektif, strategi, kebijakan (perencanaan strategi) ,
dalam menentukan program, anggaran, dan prosedur (implementasi
dapat digunakan juga empat dimensi yang sama yang digunakan oleh
Scorecard. Dengan demikian ada keselarasan, keserasian, dan
HALAMAN 1 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
kesinambungan antara misi, perencanaan strategi, dan implentasi strategi. Inilah
maksudnya mengapa dikatakan bahwa Balanced Scorecard menterjemahkan misi
dalam strategi, dan strategi dalam aksi. Hubungan dan keselarasan antara tiga hal
tersebut adalah hubungan yang sangat fundamental yang sebelumnya merupakan
problema.
Formulasi
Strategi
Balanced
Scorecard
Misi
Implementasi
Strategi
Dengan adanya Balanced Scorecard, problema tersebut dapat dipecahkan. Dahulu
s l o g a n y a n g s e l a l u d i d e n g u n g - d e n g u n g k a n u n t u k m e m p e ro l e h k e u n g g u l a n
kompetitif ialah ’bekerjalah lebih keras’, tetapi sekarang slogan! tersebut sudah
diganti dengan ’bekerjalah lebih cerdik’. Lebih cerdik berarti menggunakan caracara atau metoda yang lebih mutakhir dan lebih tepat untuk suatu fungsi
manajemen tertentu. Balanced Scorecard adalah salah satu metoda mutakhir dan
menggunakan Balanced Scorecard adalah salah satu cara bekerja dengan lebih
cerdik.
Mengapa perlu digaris-bawahi pentingnya suatu ’penghubung’ antara
formulasi strategi dan pelaksanaan strategi, karena pembuatan formulasi strategi
jauh lebih gampang daripada implementasi strategi. Dalam Fortune 1999
dikatakan bahwa 70% dari kegagalan chief executive officer (CEO) bukan dari
pembuatan strategi, tetapi dari pelaksanaannya. Mengapa demikian, karena
rupanya ada banyak halangan yang dihadapi. Suatu penelitian mencatat bahwa
ada empat halangan utama yang menghambat pelaksaaan strategi tersebut, yaitu
halangan visi, halangan orang, halangan manajemen, dan halangan sumber daya.
Halangan Visi.
Te r n y a t a u m u m n y a s e b a g i a n b e s a r k a r y a w a n t i d a k m e m a h a m i
mengenai strategi perusahaan. Banyak organisasi perusahaan yang
masih disusun sesuai dengan era industri, dimana perintah dan
kendali masih menjadi panglima. Dalam era informasi, organisasi
semacam itu sudah tidak cocok lagi. Organisasi baru memerlukan
keselarasan antara tujuan orang per orang dengan tujuan perusahaan,
dan strategi orang per orang dengan strategi perusahaan.
Halangan Orang.
Kebanyakan insentif dikaitkan dengan pencapaian tujuan jangka
pendek dan kurang dikaitkan dengan strategi jangka panjang. Sering
kali orientasi melulu ditujukan pada dan bertitik berat hanya pada
tujuan jangka pendek yang sering kali dapat merugikan strategi dan
tujuan jangka panjang.
Halangan Sumberdaya.
Sebagian besar penyusunan anggaran bagian tidak dikaitkan dengan
strategi. Ini antara lain disebabkan karena masih kentalnya praktek
organisasi vertikal, yang hanya mementingkan fungsi masing-masing,
yang menciptakan kerajaan-kerajaan kecil dan belum
HALAMAN 2 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
dikembangkannya organisasi horisontal, yang lebih mementingkan
proses secara keseluruhan.
Hanya 1 %
organisasi melakuk an
strateginya
Halangan Pelaksanaan Strategi
Halangan Visi
Halangan Orang
Halangan Mana emen
Halangan Sumberdaya
Hanya 5%
karyawan mengerti
Hanya 2% mana er
mendapatk an insenti
yang berhubungan
dengan strategi
8 tim eksekuti
membicar akan strategi
kurang dari 1 am
dalam satu bulan
6 organisasi
tidak berhubungan
dengan strategi
anggaran
mengenai strategi
Sumber : Paul R.Niven, dikutip dari bahan yang dikembangkan
o l e h R o b e r t S . K a p l a n d a n D a v i d P. / N o r t o n
!
Halangan Manajemen.
Ditemukan bahwa dalam melakukan penilaian kembali mengenai
kinerja, tim eksekutif hanya sedikit saja menghubungkannya dengan
strategi perusahaan, karena umumnya penilaian dititik beratkan
hanya pada kinerja keuangan jangka pendek.
--- akhir dokumen ---
HALAMAN 3 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
Menghubungkan Strategi dan Eksekusi
EKOJI999 Nomor
432, 14 November 2013
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected]
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email [email protected].
Di atas telah disinggung bahwa Balanced Scorecard, disamping digunakan sebagai
p e n g u k u r k i n e r j a p e ru s a h a a n , j u g a d i g u n a k a n s e b a g a i m a n a j e m e n s t r a t e g i .
Disamping itu, Balanced Scorecard juga berguna untuk menghubungkan misi,
perencanaan strategi dan implementasi strategi. Bagaimana ini dapat dijelaskan ?
Untuk menjelaskan hal tersebut, baiklah kembali digunakan model manajemen
strategi yang sudah disinggung di Bab sebelumnya, yaitu model Hunger dan
Wheelen. Dalam pengertian manajemen strategi secara luas, proses manajemen
strategi terdiri dari :
1. Pemindaian Lingkungan
a. Lingkungan internal
b. Lingkungan eksternal
2. Perencanaan Strategi
a. Perumusan visi dan misi
b. Penentuan obyektif
c. Pembuatan strategi
d. Penetapan kebijakan
3. Implementasi Strategi
a. Penyusunan program
b. Pembuatan anggaran
c. Penyusunan prosedur
4. Evaluasi dan Pengawasan.
Penilaian/Pengukuran kinerja
Fungsi pertama Balanced Scorecard adalah melakukan penilaian dan pengukuran
kinerja dengan menggunakan empat dimensi ukuran yaitu keuangan, pelanggan,
proses internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Hasil dari penilaian empat
dimensi tadi merupakan hasil evaluasi kinerja perusahaan, sejauh mana obyektif
yang sudah ditentukan dapat dicapai. Obyektif adalah tujuan dalam jangka waktu
tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, yang tentu saja harus sesuai dengan
misi.
Dengan sudah adanya kriteria keberhasilan perusahaan, yang diukur dengan
metoda Balanced Scorecard, maka agar ada keselarasan antara misi, obyektif,
kebijakan, program kerja, anggaran, prosedur, dan hasil kerja, maka semua
ukuran dalam dimensi Balanced Scorecard dapat digunakan untuk penyusunan
langkah-langkah tersebut.
Misalnya
maupun
strategi),
Balanced
dalam menentukan objektif, strategi, kebijakan (perencanaan strategi) ,
dalam menentukan program, anggaran, dan prosedur (implementasi
dapat digunakan juga empat dimensi yang sama yang digunakan oleh
Scorecard. Dengan demikian ada keselarasan, keserasian, dan
HALAMAN 1 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
kesinambungan antara misi, perencanaan strategi, dan implentasi strategi. Inilah
maksudnya mengapa dikatakan bahwa Balanced Scorecard menterjemahkan misi
dalam strategi, dan strategi dalam aksi. Hubungan dan keselarasan antara tiga hal
tersebut adalah hubungan yang sangat fundamental yang sebelumnya merupakan
problema.
Formulasi
Strategi
Balanced
Scorecard
Misi
Implementasi
Strategi
Dengan adanya Balanced Scorecard, problema tersebut dapat dipecahkan. Dahulu
s l o g a n y a n g s e l a l u d i d e n g u n g - d e n g u n g k a n u n t u k m e m p e ro l e h k e u n g g u l a n
kompetitif ialah ’bekerjalah lebih keras’, tetapi sekarang slogan! tersebut sudah
diganti dengan ’bekerjalah lebih cerdik’. Lebih cerdik berarti menggunakan caracara atau metoda yang lebih mutakhir dan lebih tepat untuk suatu fungsi
manajemen tertentu. Balanced Scorecard adalah salah satu metoda mutakhir dan
menggunakan Balanced Scorecard adalah salah satu cara bekerja dengan lebih
cerdik.
Mengapa perlu digaris-bawahi pentingnya suatu ’penghubung’ antara
formulasi strategi dan pelaksanaan strategi, karena pembuatan formulasi strategi
jauh lebih gampang daripada implementasi strategi. Dalam Fortune 1999
dikatakan bahwa 70% dari kegagalan chief executive officer (CEO) bukan dari
pembuatan strategi, tetapi dari pelaksanaannya. Mengapa demikian, karena
rupanya ada banyak halangan yang dihadapi. Suatu penelitian mencatat bahwa
ada empat halangan utama yang menghambat pelaksaaan strategi tersebut, yaitu
halangan visi, halangan orang, halangan manajemen, dan halangan sumber daya.
Halangan Visi.
Te r n y a t a u m u m n y a s e b a g i a n b e s a r k a r y a w a n t i d a k m e m a h a m i
mengenai strategi perusahaan. Banyak organisasi perusahaan yang
masih disusun sesuai dengan era industri, dimana perintah dan
kendali masih menjadi panglima. Dalam era informasi, organisasi
semacam itu sudah tidak cocok lagi. Organisasi baru memerlukan
keselarasan antara tujuan orang per orang dengan tujuan perusahaan,
dan strategi orang per orang dengan strategi perusahaan.
Halangan Orang.
Kebanyakan insentif dikaitkan dengan pencapaian tujuan jangka
pendek dan kurang dikaitkan dengan strategi jangka panjang. Sering
kali orientasi melulu ditujukan pada dan bertitik berat hanya pada
tujuan jangka pendek yang sering kali dapat merugikan strategi dan
tujuan jangka panjang.
Halangan Sumberdaya.
Sebagian besar penyusunan anggaran bagian tidak dikaitkan dengan
strategi. Ini antara lain disebabkan karena masih kentalnya praktek
organisasi vertikal, yang hanya mementingkan fungsi masing-masing,
yang menciptakan kerajaan-kerajaan kecil dan belum
HALAMAN 2 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
dikembangkannya organisasi horisontal, yang lebih mementingkan
proses secara keseluruhan.
Hanya 1 %
organisasi melakuk an
strateginya
Halangan Pelaksanaan Strategi
Halangan Visi
Halangan Orang
Halangan Mana emen
Halangan Sumberdaya
Hanya 5%
karyawan mengerti
Hanya 2% mana er
mendapatk an insenti
yang berhubungan
dengan strategi
8 tim eksekuti
membicar akan strategi
kurang dari 1 am
dalam satu bulan
6 organisasi
tidak berhubungan
dengan strategi
anggaran
mengenai strategi
Sumber : Paul R.Niven, dikutip dari bahan yang dikembangkan
o l e h R o b e r t S . K a p l a n d a n D a v i d P. / N o r t o n
!
Halangan Manajemen.
Ditemukan bahwa dalam melakukan penilaian kembali mengenai
kinerja, tim eksekutif hanya sedikit saja menghubungkannya dengan
strategi perusahaan, karena umumnya penilaian dititik beratkan
hanya pada kinerja keuangan jangka pendek.
--- akhir dokumen ---
HALAMAN 3 DARI 3
(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013