Konsep Umum Psikiatri dan Kesehatan Jiwa

Konsep Umum Psikiatri
dan
Kesehatan Jiwa

Kesehatan Mental
Definisi Kesehatan Mental (WHO):
Seseorang yang sehat mental / jiwanya
 Merasa sehat dan bahagia
 Mampu menghadapi tantangan hidup
 Menerima orang lain apa adanya
(artinya: mampu berempati dan tidak
berprasangka terhadap orang lain yang
berbeda)
 Bersikap positif terhadap dirinya
sendiri dan orang lain

Kesehatan Mental

(2)




Definisi Kesehatan Mental (WHO) ini
seharusnya menjadi sasaran akhir dan
tertinggi bagi semua orang di dunia.
Hal ini juga mirip dengan landasan dasar
HUMANIORA ( The Humanities ):
membantu manusia menjadi lebih
manusiawi dan beradab.



Cabang-cabang Humaniora termasuk:
teologi, filosofi, sejarah, filologi, linguistik,
kesusastraan, kesenian (pertunjukan, seni
rupa), psikologi, dan ilmu sosial.

 Humaniora dalam
Kedokteran
Kedokteran termasuk juga sebagai cabang
dari Humaniora.


Lima kualitas pemikiran dalam
berhubungan dengan pasien (kaidah
Danner Clouser):
1. Kemampuan berpikir kritis
2. Sudut pandang yang lentur (fleksibel)
3. Tidak dogmatis
4. Peka akan nilai -nilai
5. Empati dan pengenalan diri

Kesehatan Mental
(3)

Untuk mencapai kondisi kesehatan
mental yang optimal:
 Gunakan General Systems Theory

sebagai framework



Ilmu Kedokteran dan cabang lain dari
humaniora seharusnya bekerja
bersama-sama dengan erat.

General Systems Theory
Diajukan oleh Ludwig von
Bertalanffy (1936,1968)
 Alam semesta, dunia, dan
segala hal di dunia diorganisir
oleh SISTEM


General Systems Theory




Suatu sistem adalah sebuah unit utuh, dan
walaupun terbentuk dari elemen-elemen
yang lebih kecil, fungsinya bukan

penjumlahan dari elemennya.
Suatu sistem berfungsi secara seutuhnya,
mampu mengatur dirinya sendiri; juga
dipengaruhi dan mendapat energi dari
sistem-sistem lainnya.

Sistem di dunia
Alam Semesta
Dunia (termasuk ekologi)
Hubungan internasional
Negara / Pemerintahan
Institut
Kelompok / Organisasi
Keluarga
Individu
Organ
Sel
Molekul
Atom


General Systems Theory


Setiap sistem dipengaruhi dan mendapat
energi (positif atau negatif) dari sistem lain,
baik secara horizontal maupun vertikal.



Contoh: gangguan metabolisme pada level
sel dari sebuah organ dapat mempengaruhi:
sel lain yang sehat dari organ tersebut;
fungsi dari organ tersebut;
organ-organ lain dari orang tersebut;
orang itu sendiri; keluarganya;
sistem tempat kerjanya.

(2)

General Systems Theory



(3)

Pertempuran atau perang antar kelompok
atau negara dapat menyebabkan:
Aksi brutal dan pembunuhan serta
konsekuensinya
Pengungsian besar-besaran,
eksodus
Kelangkaan makanan, kelaparan,
penyakit, malnutrisi
Tinggal di kamp pengungsi
dengan konsekuensinya

General Systems Theory


Perlakuan atau penegakan hukum yang
diskriminatif dapat menyebabkan :


Perasaan tidak aman;
Hubungan tidak sehat antar
kelompok;
Pengelompokan orang berdasarkan
identitas sehingga terkotak-kotak
berdasarkan konsep nonpluralisme;
Depresi.

(4)

General Systems Theory

(5)



Perusakan ekologi yang disebabkan oleh
alam atau manusia,




Penebangan hutan ilegal atau tak
terkontrol,
 dapat menyebabkan:
Deforestasi, banjir, dan
segala konsekuensinya

General Systems Theory


(6)

Sungai terpolusi dari kompleks industri
dapat menyebabkan limbah beracun di air,
dan jika diminum dapat menyebabkan:

Keracunan logam berat;
Pertumbuhan fetus abnormal, dan
bayi-bayi lahir

cacat, dapat tumbuh
dengan disfungsi mental dan fisik
yang berat, yang pada akhirnya akan
menyebabkan beban berat bagi
keluarganya

General Systems Theory


Keadaan ekonomi buruk akibat korupsi,
manajemen salah, dapat menyebabkan:
Pemecatan masal;
Depresi bagi pencari nafkah;
Konflik antar anggota keluarga;
Hubungan emosional tidak sehat dalam
keluarga;
Atmosfir kesehatan mental yang tidak
sehat.

(7)


General Systems Theory


(8)

Sistem pendidikan tak sehat entah karena
kebijakan pemerintah, sistem sekolah,
prinsip pendidikan keluarga, dapat

menyebabkan:
- Pertumbuhan kepribadian yang kaku,
pikiran sempit, automatis, cara berpikir
yang tidak kritis, fanatik, gangguan
kepribadian tertentu (mis. dependen,
anankastik, paranoid, narsisistik)
 Melihat sudut pandang kehidupan
hanya dari diri sendiri atau nilai sendiri.

Usaha untuk meningkatkan

Kesehatan Mental
Memperhatikan General Systems Theory,
terutama pada hubungan antara sistemsistem di dunia,
jelaslah bahwa diperlukan:

hubungan antar manusia yang
adekuat termasuk perilaku manusia
terhadap lingkungan dan dampaknya
terhadap orang lain

Hubungan
antar manusia
yang adekuat
dilandasi oleh
Empati

EMPATI





Adalah upaya dan kemampuan untuk
mengerti, merasakan dan meletakkan diri
sendiri ditempat orang lain sesuai dengan:
Identitas: nama, umur, kondisi fisik, status kesehatan,
perkawinan, ras, etnis, orientasi seksual(hetero, bi, homoseksual),
tingkat pendidikan, tradisi, budaya, agama/kepercayaan.
Perasaan, cara berpikir, harapan, nilai dan
perilaku seseorang
TANPA mencampur adukkan nilai-nilai
pribadinya atau bereaksi secara emosional
apabila nilai-nilai orang yang diempatinya
berbeda dengan nilai-nilai pribadinya.

Empati berarti:





Memiliki sikap tidak menghakimi (non
judgemental) dan juga tidak
menyalahkan atau membenarkan.
Menerima individu seperti apa adanya
Mengerti nilai-nilai mereka

Dasar dari EMPATI adalah :
kasih sayang (brotherly love / ukhuwah
insannyyah) tanpa pamrih.

Ilmu Kedokteran
Memiliki 2 aspek secara bersamaan




Aspek keilmuan : pendekatan
terhadap individu sebagai obyek
keilmuan
Aspek kemanusiaan : pendekatan
individu sebagai manusia seutuhnya
yang juga adalah individu yang unik
dan khas. Inilah yang harus didasari
dengan EMPATI

PSIKIATRI
Adalah bidang ILMU
KEDOKTERAN yang berfokus
pada:
Pendekatan komprehensif
dalam Ilmu Kedokteran dengan
konsep bio-psiko-sosial,
secara eklektik holistik.

1. Pendekatan komprehensif
Mencakup:
 Siklus kehidupan manusia
 Otak dan perilaku
 Ilmu-ilmu Psikososial
 Teori-teori Perkembangan & kepribadian:
Freud, Jung, Adler, Horney, Erikson,
Piaget, Gestalt Therapy, Existential
Psychiatry, Behavior Therapy, Cognitive
Therapy, Terapi keluarga

Individu

2.Pendekatan Eklektik Holistik


Pemeriksaan Psikiatri



Gangguan mental, psikiatri anak
dan remaja, psikiatri geriatri,
psikiatri forensik



Terapi psikiatri:
 Terapi biologik
 Terapi non biologik: Konseling /
Psikoterapi



Masalah Kesehatan Mental

GANGGUAN JIWA / MENTAL

adalah
sindrom
perilaku
atau
psikologis yang secara klinis
bermakna yang berkaitan dengan
distress / penderitaan dan atau
disfungsi / hendaya,
dan bukan hanya respons wajar
terhadap kejadian tertentu atau terbatas
pada konflik hubungan antara seseorang
dengan lingkungan

Psikiatri memiliki dua fungsi




Sebagai pendekatan medis dasar
yang komprehensif: mengerti
manusia dari perspektif biologis –
psikologis dan sosial
Sebagai cabang ilmu kedokteran
berfokus pada gangguan mental,
masalah kesehatan mental, dan
hubungan antara cabang-cabang
kedokteran lain dengan psikiatri
(Consultation Liaison Psychiatry)

Pendekatan Dasar
Psikiatri
1. Pendekatan eklektik, meliputi
Perkembangan Ilmu kedokteran dasar

Pengobatan medis klinis

Cabang-cabang Humaniora lain (termasuk:
psikologi, teologi, filosofi, sejarah, linguistik,
filologi, kesusastraan, kesenian, ilmu sosial,
antropologi.)
2. Pendekatan Holistik: mendekati seseorang
secara utuh dan menyeluruh sebagai seorang
manusia dari aspek bio-psiko-sosialnya


Konsep Holistik




Seorang individu tidak hanya sekedar
kombinasi dari gabungan elemen2 kecil atau
organ-organ tubuhnya.
Seorang individu adalah seorang yang unik,
yang keunikannya secara individual
berdasarkan atas aspek biologisnya, ditambah
sejarah pribadinya dan perkembangan psikososialnya ( budaya – tradisi – aspek
keagamaan), yang kemudian mempengaruhi
cara berpikir, respons emosional, perilaku dan
persepsi subyektifnya tentang dirinya sendiri
dan dunia.

Konsep Holistik (lanjutan…)



Keunikan khas dari seseorang
adalah
unsur INTENSIONALITAS
(INTENTIONALITY), yang bisa
mengubah secara radikal
perjalanan hidupnya.

Pendekatan holistik dan
komprehensif di bidang
kedokteran
Artinya:
 Merawat orang / individu / pasien
bukan sebagai obyek atau obyek
medis semata, tetapi sebagai
manusia unik secara komprehensif
dan holistik
 Dan bukan sekedar bertujuan
menurunkan hendaya dan disfungsi

PENUTUP :
Tujuan Utama pendekatan komprehensif
yang eklektik holistik adalah:

Meningkatkan kesehatan
mental dan kualitas hidup.

”No Health without
Mental Health”