Pengaruh Kapasitas SDM dan restrukturisa

1

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN RESTRUKTURISASI
ORGANISASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
(Studi Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung)
OUTLINE SKRIPSI

Disusun oleh:
SELVY AYU MAHARANI
125030100111063

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang sesuai dengan amanat
UUD 1945 maka pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya sendiri. Untuk
menciptakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat pemerintah daerah melakukan
strategi melalui pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Salah satu dari
strategi pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang baik
dan efisien.
Dalam meningkatkan pelayanan publik pemerintah daerah diberikan keleluasaan
lebih besar untuk merancang dan menentukan sendiri jenis pelayanan yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Seiring dengan hal tersebut tuntutan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang berkualitas terus meningkat dari waktu ke waktu. Tuntutan tersebut
semakin berkembang seiring dengan tumbuhnya kesadaran bahwa warga negara memiliki
hak untuk dilayani dan kewajiban

pemerintah daerah untuk dapat memberikan

pelayanan.

Salah satu bentuk pelayanan publik adalah pelayanan administrasi kependudukan.
Pelayanan administrasi kependudukan merupakan suatu hal yang penting, hal ini
disebabkan pelayanan ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. Unsur kependudukan
sangat memegang peranan dalam berbagai segi, khususnya bidang pembangunan nasional
sebagai bahan dasar dalam rangka perumusan strategis di bidang kewarganegaraan,
karena hampir semua kegiatan pembangunan baik yang bersifat sektoral maupun lintas
sektor terkait dengan kependudukan, atau dengan kata lain penduduk harus menjadi
subyek sekaligus objek pembangunan.
Aparatur didalam Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil Kabupaten

Tulungagung adalah para Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan fungsi-fungsi
administrasi. Mereka adalah perencana, pelaksana dan sekaligus diharapkan menjadi
motivator atau pendorong semangat keikutsertaan masyarakat dalam gerak usaha
memperbaiki seluruh aspek tata kehidupan. Untuk dapat berfungsi sebagai pendorong
bagi pembaharuan dan pembangunan masyarakat, dituntut perilaku keteladanan yang
berupa sikap kreatif, inovatif, kemampuan keras serta tanggungjawab yang tinggi, yang

3


diantaranya ditunjukkan oleh efektivitas mereka dalam melaksanakan tugas ditempat
mereka bekerja.
Tugas pelayanan publik yang diaktualisasikan di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung saat ini perlu diberi sentuhan inovatif karena
diperhadapkan dengan faktor permasalahan yang terkait dengan sumberdaya manusia.
Beraneka ragamnya tugas-tugas dan kewajiban Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Tulungagung sebagai perwujudan dari sebagian tugas umum pemerintahan
dan pembangunan negara, menuntut kepada semua aparat birokrasinya untuk
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka secara efektif dan efisien.
Berbagai upaya pembangunan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan belum
mampu menghasilkan sosok dan kinerja aparatur sebagaimana yang diharapkan. Dengan
kata lain, kapasitas atau kemampuan sumber daya manusia di daerah relatif masih rendah.
Hal ini sesuai pula dengan hasil penelitian LAN tentang Capacity Building (2000) yang
menyimpulkan adanya indikasi bahwa daerah masih lemah dalam mengembangkan
kapasitas yang dimilikinya. Bahkan dari sembilan aspek yang diteliti, sumber daya
manusia merupakan aspek terlemah. Disisi lain, dalam menilai tingkat kesiapan aparatur
dalam era otonomi, meskipun mayoritas responden menyatakan “siap”, namun dari
berbagai fenomena yang ada dapat diindikasikan yang sebaliknya. Beberapa fenomena
yang diyakini akan menjadi penghambat dalam membangun kompetensi sumber daya

manusia antara lain: kurangnya moralitas dan disiplin aparat, kurang meratanya distribusi
pegawai, rendahnya motivasi, inovasi dan kreativitas kerja, serta belum adanya gambaran
tugas yang jelas.
Selain strategi pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat, pemerintah daerah juga membutuhkan organisasi perangkat daerah atau
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang efektif dan efisien sebagai salah satu
unsur/bagian dari birokrasi. Birokrasi yang besar dan gemuk akan menghabiskan banyak
sumberdaya daerah, fenomena ini telah banyak dilihat dalam praktek birokrasi selama ini
baik di tingkat pusat maupun daerah. Apabila struktur organisasi tidak disusun dengan
baik maka akan dapat menghambat kualitas pelayanan publik yang baik.
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik mengharuskan birokrasi
merumuskan misinya dengan jelas. Hal ini sekaligus juga untuk menata kembali struktur
pemerintah dan birokrasi. Dengan memperjelas misi setiap organisasi, maka budaya
birokrasi yang yang melakukan kegiatan di luar misi tersebut dapat dihindari.
Pengembangan birokrasi yang berorientasi pada misi ini akan berdampak optimal dalam
memperbaiki pelayanan publik jika diikuti dengan restrukturisasi birokrasi. Dalam

4

penataan kelembagaan yakni organisasi pemerintahan struktur organisasi mempunyai

peranan yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dari latar belakang pemikiran di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian
tentang pengaruh kualitas pelayanan dalam kaitannya dengan kapasitas sumber daya
manusia dan aturan organisasi dari penelitian tersebut penulis berniat untuk menulis
sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan
Restrukturisasi

Organisasi

terhadap

Kualitas

Pelayanan

Administrasi

Kependudukan (Studi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)".
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas pelayanan

administrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Tulungagung?
2. Apakah restrukturisasi

organisasi

berpengaruh

terhadap

kualitas

pelayanan

administrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Tulungagung?
3. Apakah kapasitas sumber daya manusia dan restrukturisasi organisasi berpengaruh
terhadap kualitas pelayanan administrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung?
4. Diantara kapasitas sumber daya manusia dan restrukturisasi organisasi manakah yang

mempunyai pengaruh dominan?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan pokok-pokok masalah yang diajukan di atas, tujuan dan kegunaan
penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian ini adalah:
a) Untuk mengetahui pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas
pelayanan administrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Tulungagung.
b) Untuk mengetahui pengaruh restrukturisasi organisasi terhadap kualitas
pelayanan administrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Tulungagung.
c) Untuk mengetahui pengaruh
restrukturisasi

organisasi

kapasitas

terhadap


sumber

kualitas

daya

pelayanan

manusia

dan

administrasi

kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Tulungagung.
d) Untuk menganalisis kapasitas sumber daya manusia dan restrukturisasi
organisasi yang memiliki pengaruh dominan terhadap kualitas pelayanan

5


administrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Tulungagung.
2. Kegunaan penelitian ini adalah:
a) Bagi lokasi penelitian, sebagai bahan masukan bagi Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan administrasi kependudukan melalui kapasitas sumber daya manusia
dan restrukturisasi organisasi.
b) Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan akan
memperkaya perkembangan teori-teori manajemen sumber daya manusia,
serta menjadi sumbangan pemikiran bagi penelitian lainnya yang ingin
meneliti lebih jauh dan mendalam terhadap hal-hal yang belum terungkap
dalam penelitian ini.
c) Bagi peneliti, menjadi hal yang bermanfaat dalam memahami kapasitas
sumber daya manusia dan restrukturisasi organisasi dengan kualitas pelayanan
administrasi kependudukan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Dengan penelitian yang akan penulis kaji, maka penulis akan mengambil beberapa
sumber referensi yang bisa dijadikan acuan saat melakukan penelitian. Referensi yang bisa
diambil, yaitu:

6

2.1

Sumber Daya Manusia
Mudjijono. 1996. Fungsi keluarga dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan nilai-nilai budaya daerah
Istimewa Yogyakarta: Yogyakarta.
Foster, Timothy dan Teguh H., Agus. 2001. How To Be Better At Managing People :

2.2

Mengelola Sumber Daya Manusia. Elex Media Komputindo: Jakarta.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Mangkuprawira, Sjafri. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Cetakan
ketiga, Penerbit Ghalia Indonesia.

Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta: Graha Indonesia.
Ismail, MH. 2009. Etika Birokrasi: Dalam Perspektif Manajemen Sumber Daya

2.3

Manusia. Averroes Press: Malang.
Restrukturisasi Organisasi
Sedarmayanti. 2003. Good Governance (kepemerintahan yang baik) dalam rangka
Otonomi Daerah: Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisien melalui
Restrukturisasi dan Pemberdayaan. Mandar Maju: Bandung
Sedarmayanti. 2000. Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi

untuk

Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan: ditinjau dari Beberapa Aspek
2.4

Esensial dan Aktual. Mandar Maju: Bandung.
Pelayanan Publik
Rewansyah, Asmawi. 2011. Kepemimpinan dalam Pelayanan Publik. STIA-LAN:
Jakarta.
Dwiyanto, Agus. 2012. Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan
Kolaboratif. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Melalui
pendekatan ini nantinya, peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana pengaruh kapasitas
sumber daya manusia dan aturan organisasi terhadap kualitas pelayanan administrasi
kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tulungagung.
3.2 Populasi dan Sampel

7

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004).
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel
dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur variable tersebut (Sugiyono, 2004).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner
Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk
memecahkan masalah yang ada sehingga data-data tersebut harus benar-benar dapat
dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui
metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
(Sugiyono, 2001). Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang
secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan
jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa.
3.5 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat
diklasifikasikan menjadi: (1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang
menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen (terikat), yaitu
variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel dependen.
a) Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti
(Ferdinand, 2006). Variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung pada
variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya
berubah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan
administrasi kependudukan (Y).
Indikator-indikator kualitas pelayanan (Y):
1) Bukti fisik (tangible)
2) Keandalan (reliability)

8

3) Daya Tanggap (responsiveness)
4) Jaminan (assurance)
5) Empati (empathy)
b) Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik
yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya variabel (Ferdinand, 2006).
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari kapasitas sumber daya manusia
(X1) dan restrukturisasi organisasi (X2).


Indikator-indikator kapasitas sumber daya manusia (X1):
1) Pendidikan
2) Tanggungjawab
3) Pelatihan, dan
4) Pengalaman.



Indikator-indikator restrukturisasi organisasi (X2):
1) Efisien, yaitu apakah susunan organisasi yang ditetapkan efisien
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.
2) Efektif, yaitu apakah susunan organisasi yang ditetapkan efektif
untuk pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.
3) Rasional, yaitu apakah susunan organisasi yang ditetapkan rasional
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.

3.6 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah :
a) Data primer
Data yang diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari
obyeknya (Santoso dan Tjiptono, 2001). Data primer dari penelitian ini diperoleh dari
kuesioner yang diisi oleh responden, meliputi: identitas dan tanggapan responden.
b) Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, atau laporan
historis yang telah di susun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak dalam bentuk
yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh

pihak lain (Santoso dan

Tjiptono, 2001). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi
kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan
informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem online (internet).

9

3.7 Metode Analisis Data
 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkaan tingkat-tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrumen. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan cara
mengkorelasikan masing-masing faktor atau variabel tersebut dengan menggunakan
korelasi (r) product moment dan perhitungannya menggunakan bantuan program
SPSS. Sedangkan uji reliabilitas menunjukkan tingkat kemantapan, keajegan , dan
ketepatan suatu alat ukur atau uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran relatif konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang.
 Uji Asumsi Klasik
Data penelitian yang telah diambil dalam penelitian harus diuji terlebih dahulu untuk
mengetahui karakteristik dari data yang diperoleh. Sebuah model regresi pada
umumnya akan digunakan untuk melakukan peramalan. Sebuah model yang baik
adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu
sebuah model sebelum digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa
disebut asumsi klasik. Beberapa asumsi klasik yang perlu dipenuhi yaitu:
1) Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual tersebar normal atau
tidak.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi ini untuk mengetahui korelasi antara sisaan yang diurutkan
menurut waktu (seperti dalam deret waktu) atau ruang (seperti dalam data cross
section).
3) Uji Multikolinieritas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak terjadi hubungan yang sangat kuat
atau tidak terjadi hubungan linier yang sempurna atau dapat pula dikatakan bahwa
antar variable bebas tidak saling berkaitan.cara pengujiannya adalah dengan
membandingkan nilai tolerance yang didapat dari perhitungan regresi berganda,
apabila nilai tolerance < 0,1 naka terjadi multikolinearitas.
4) Uji Heterokedastisitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan nilai simpangan
residual akibat besar kecilnya nilai salah satu variabel bebas atau adanya perbedaan
nilai ragam dengan semakin meningkatnya nilai variabel bebas.

10

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnyaakan diolah
dan akan dianalisis dengan cara analisis kuantitatif yaitu analisis yang memberikan
keterangan dalam bentuk angka-angka. Adapun motode analisis data yang digunakan yaitu :
a. Analisis Deskriptif
Analisis ini dipakai untuk menggambarkan karakteristik lokasi penelitian, obyek
penelitian serta distribusi item-item dari masing-masing variabel. Data yang telah
dikumpulkan selanjutnya ditabulasikan dalam table, setelah itu dilakukan pembahasan
secara deskriptif dalam angka dan presentase.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih
variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk menentukan nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Persamaan regresi linear berganda:
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
Y= variabel independen
a= konstanta
b= koefisien regresi variabel independen
X= variabel dependen
e= epsilon, atau kesalahan pengganggu yang terjadi karena masih ada faktor lain yang
mempengaruhi Y tapi tidak diperhitungkan.
c. Analisis Koefisien berganda
Dimaksudkan untuk menguji tingakt signifikansi pengaruh variabel-variabel bebas
(X) secara simultan terhadap variabel terkait (Y). Pengujian F atau pengujian model
digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak,
dengan kata lain model yang diduga tepat/sesuai atau tidak. Jika hasilnya signifikan,
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika hasilnya tidak signifikan, maka H0
diterima dan H1 ditolak.
d. Analisis Regresi Parsial

11

Uji t diperlukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruhnya dari masingmasing variabel bebas atau terhadap variabel bebas yang dihasilkan dai persamaan
regresi secara individu terhdap variabel terikat.
KERANGKA BERPIKIR

Kapasitas Sumber Daya
Manusia
(X1)
Kualitas Pelayanan
Administrasi
Kependudukan
(Y1)

Restrukturisasi
Organisasi
(X2)