Instrumen and pngukuran Menggunakan hasi

Menggunakan Hasil Pengukuran

Mendeskripsikan konsep pengukuran besaran-besaran listrik

PENGUKURAN LISTRIK
Besaran-Besaran Listrik
Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam
bidang industri, perbengkelan ataupun keperluan
-keperluan yang lain ialah :
Arus listrik – tegangan – tahanan – daya – dan
sebagainya. Dalam pemakaian besaran listrik diukur
dalam satuan praktis dan harga efektif

Teknologi dan Rekayasa

Teknologi dan Rekayasa

Untuk keperluan pengukuran arus bolak balik rumus
-rumus di atas dapat dipakai arus tegangannya sefasa
atau Cos ø = 1


Teknologi dan Rekayasa

Teknologi dan Rekayasa

ALAT UKUR
SISTEM TENAGA LISTRIK

Alat ukur daya fasa tunggal biasanya di buat untuk arus
sampai 200 A dan tegangan sampai dengan 650 V apabila
digunakan tanpa trafo ukur. Untuk arus dan tegangan yang
lebih besar maka dipakai trafo ukur. Cara memasang suatu
meter watt dilakukan sbb:
1. Secara langsung untuk fasa tunggal :
Watt meter fasa banyak , dipakai untuk mengukur jala-jala
fasa dua ,fasa tiga yang tidak seimbang bebannya,jadi
tanpa tergantung pada beban. Kapasitasnya sampai
dengan 60 A dan 650 V tanpa trafo ukur. Untuk nilai lebih
dari itu dipakai trafo ukur dengan menggunakan trafo
pengukur (perhatikan polaritas trafo)
Teknologi dan Rekayasa


2. Hubungan untuk fasa tiga :
Perhatikan : suatu Watt meter sebenarnya terdiri dari sebuah
volt meter dan sebuah ampere meter, dan cara
memasangnya sebagai berikut :
Meter V dalam Shunt dengan jala - jala , sedangkan ampere
meter dalam seri, sehingga untuk suatu meter Watt, perlu
diperhatikan mana jepitan V dan mana jepitan A. Meter watt
dipakai untuk mengukur daya elektrik = V. I. cos ø meter
Watt- jam dipakai untuk mengukur energi elektrik = Watt x jam

Teknologi dan Rekayasa

Teknologi dan Rekayasa

Teknologi dan Rekayasa

Rangkaian Watt Meter

Teknologi dan Rekayasa


Pengukuran Tegangan dan Arus
Seperti telah diterangkan meter V dipasang Shunt dengan
jepitan yang diukur , sedangkan meter A dipasang seri
dengan beban atau jala – jala yang hendak diukur. Ada dua
kemungkinan hubungan, seperti dilukiskan pada gambar
dibawah ini :

Teknologi dan Rekayasa

Mengukur adalah membandingkan suatu
besaran dengan satuannya.

Pemilihan alat ukur listrik adalah upaya
untuk mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan
besaran - besaran listrik yang hendak diketahui
nilai besarannya.

Teknologi dan Rekayasa


1. Memahami terlebih dahulu karakteristik obyek
yang akan diukur.

2. Memilih alat ukur yang tepat dan
menggunakan dengan metode yang benar,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak
terjadi kesalahan dan diperoleh hasil
pengukuran dengan akurasi dan optimasi
yang tinggi.
Teknologi dan Rekayasa

Beberapa alat ukur, berdasarkan arus
yang diukur:

Teknologi dan Rekayasa

1. TIPE JARUM PETUNJUK (Analog)

Harga yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum
petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada saat

meter tersebut dialiri arus listrik.

Teknologi dan Rekayasa

2. TIPE RECORDER.
Harga yang dibaca adalah harga yang
tertulis/tercatat pada kertas , pencatatan ini dilakukan
secara otomatis dan terus menerus selama meter tersebut
dialiri arus listrik.

Teknologi dan Rekayasa

3. TIPE INTEGRATOR (Counter)

Harga yang dibaca adalah harga dari hasil
penjumlahan yang dicatat
pada selang waktu
tertentu selama alat tersebut digunakan misal :
KWH meter.


Teknologi dan Rekayasa

4. TIPE DIGITAL (Elektronic)
Penunjukan harga sesaat pada saat pengukuran
dilakukkan

Teknologi dan Rekayasa

Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar, disebut sistem elektromagnit,
adalah alat ukur yang mempunyai kumparan tetap dan besi putar.
Dua batang besi yang diletakkan di dalam tabung kumparan akan menjadi magnit
dengan kutub senama pada saat kumparan dialiri arus, oleh karena salah satu
batang besi terpasang permanen maka besi yang terpasang pada jarum akan
tertolak sehingga jarum ikut bergerak kearah skala maksimum sesuai besaran
listriknya.
Arah arus

2 batang besi
berdampingan


Teknologi dan Rekayasa

Alat ukur sistem kumparan ini adalah alat ukur yang mempunyai kutub
magnit permanen berbentuk kaki kuda dan kumparan putar.
Pada saat arus melalui kumparan putar maka timbul magnet, kutub utara / selatan
yang berdekatan dengan utara dan selatan magnit permanen terjadi saling tarik –
menarik atau tolak – menolak sehingga menyebabkan jarum pada poros
kumparan bergerak.

S

+

-

S

U

+


-

U

-

a

b

Teknologi dan Rekayasa

Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal juga dengan sistem ferraris
ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :
Bila didalam medan magnit dengan garis gaya magnit arah yang
berputar, dipasang sebuah tromol berbentuk silinder, tromol tersebut
akan berputar menurut arah putaran garis-garis gaya magnit tadi, medan
magnit ini dinamakan alat ukur medan putar atau induksi, biasa disebut
alat ukur ferraris.

I2
Tromol

B

I1

A

Q1
Q2

C
Q

D

Gambar - Azas alat ferraris atau alat induksi
Teknologi dan Rekayasa


Alat ukur electro dinamis yang mempunyai kumparan tetap
kumparan putar.

dan

Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar tetapi magnit
tetap diganti dengan magnit listrik.
+
Arah
gerakan

++
S

+

-

U


jarum

Arah
gerakan

U

U

+

-

S

S

jarum
-

Bila arah arus
terbalik

Bila arah arus
terbalik

Tegangan
benar

Tegangan
terbalik
Teknologi dan Rekayasa

1. Bila media penghantar atau kawat panas dilalui arus akan memuai,
maka tali pengikat yang terlilit pada roller akan menarik kawat oleh
kekuatan pegas dan memutar roller sehingga jarum bergerak.
0
A

X

a

P

B

m
D

n

Teknologi dan Rekayasa

2. Jika kita alirkan arus searah dari A – B sehingga kawat A – B menjadi
memuai dan lebih panjang, ternyata tidak
menunjuk 0, tetapi
menyimpang kearah kanan ( sesuai gambar ) .
3. Hal ini disebabkan karena kawat A – B menjadi lebih panjang dan
ditarik oleh pegas sehingga memutar poros jarum. Baik arus searah
tersebut mengalir dari A – B maupun dari B – A jarum tetap
menyimpang kearah kekanan .

Teknologi dan Rekayasa

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Aplikasi Data Mining Menggunakan Metode Decision Tree Untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung

27 142 115

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Penerapan Data Mining Untuk Memprediksi Fluktuasi Harga Saham Menggunakan Metode Classification Dengan Teknik Decision Tree

20 110 145