makalah bank dan lembaga keuangan

DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................... 2
PENDAHULUAN.............................................................................................. 2
1.1.

LATAR BELAKANG................................................................................ 2

BAB II.............................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................ 3
2.1. Pengertian dan landasan Koperasi.........................................................3
2.1.1. Landasan Koperasi...........................................................................3
2.1.2. Landasan Idiil Pancasila...................................................................3
2.1.3. Landasan UUD 1945........................................................................3
2.1.4. Landasan Sosial (mental gotong-royong dan setia kawan)..............4
2.2. Prinsip Koperasi..................................................................................... 4
2.3. Fungsi dan Peran Koperasi.....................................................................4
2.4. Manfaat Koperasi................................................................................... 6
2.4.1. Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi...............................................6
2.4.2. Manfaat Koperasi di Bidang Sosial...................................................6
2.5. Kegiatan Koperasi..................................................................................7
2.6. Jenis-jenis Koperasi................................................................................ 8

2.6.1. Simpanan dan pembiayaan anggota koperasi.................................8
2.7. Tujuan Koperasi................................................................................... 13
BAB III........................................................................................................... 14
PENUTUP...................................................................................................... 14
3.1.

Kesimpulan........................................................................................ 14

3.2.

Saran................................................................................................. 14

BAB I
PENDAHULUAN

1

1.1.

LATAR BELAKANG

Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi

masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat
bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat.
Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan
usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha
dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, kegiatan
pemasaran atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan
pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain tidak dapat
melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika
pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain.
Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa pada koperasi kredit dalam menyediakan dana
yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh
untuk memperoleh dana dari bank.
Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Koperasi yang
telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebih tinggi dilihat dari
perannya bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu
diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik
dibandingkan dengan usaha lain, demikian pula dengan koperasi kredit.


Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang
menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan
mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi
menghadapi kesulitan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
2

2.1. Pengertian dan landasan Koperasi
Secara bahasa, koperasi berasal dari dua suku kata bahasa inggris, yaitu 'co' dan
'operation'. Co berarti bersama, dan operation berarti bekerja. Sehingga dapat diartikan
co-operation (koperasi) adalah melakukan pekerjaan secara bersama (gotong-royong).
Secara istilah Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha
koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya
penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru
perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem
perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan
organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi

memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan
dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka
koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi
dan kaidah-kaidah ekonomi.
2.1.1. Landasan Koperasi
Sebagai tulang punggung perekonomian rakyat, koperasi dianggap perlu (urgent)
untuk dibentuk. Maka muncullah landasan-landasan yang patut dipertimbangkan untuk
membuat koperasi. Ada banyak landasan yang menjadi pijakan untuk pendirian koperasi.
Dan dibawah ini ada beberapa landasan koperasi, diantaranya:
2.1.2. Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat, adil, makmur, dan sejahtera, koperasi
membutuhkan topangan dari landasan hukum. Dan landasan hukum untuk koperasi
Indonesia dapat berpijak adalah Pancasila.
2.1.3. Landasan UUD 1945
Dalam Undang-undang Dasar 1945, koperasi diposisikan sebagai Soko Guru
perekonomian nasional. Atas kedudukan koperasi tersebut, maka koperasi dianggap perlu
memiliki departemen / kementerian khusus dalam kabinet. Departemen ini berfungsi
membawahi urusan-urusan koperasi nasional, seperti pengembangan, penyuluhan,
workshop, pembekalan, pembiayaan, sampai dengan penanganan-penangan hukum
apabila terjadi sesuatu.

2.1.4. Landasan Sosial (mental gotong-royong dan setia kawan)
Dalam prosesnya, koperasi merupakan organisasi yang membutuhkan banyak
peran masyarakat. Seperti dalam pengertian koperasi, koperasi adalah organisasi
3

demokrasi ekonomi, mandiri dan berotonomi. Setiap anggotanya bahu membahu
membantu, berbagi, berpendapat, dan berdiskusi. Mulai dari mendiskusikan organisasi,
manajerial, pemasaran, dan membangun usaha anggotanya.

2.2. Prinsip Koperasi
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
disebutkan pada pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus
melaksanakan prinsip koperasi. Berikut ini beberapa prinsip koperasi.
1) Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3) Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang
dilakukan oleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing
anggota.
4) Modal diberi balas jasa secara terbatas.
5) Koperasi bersifat mandiri.


2.3. Fungsi dan Peran Koperasi
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran
koperasi di Indonesia seperti berikut ini.
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya

dan

masyarakat

pada

umumnya

untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial Potensi dan kemampuan
ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil. Melalui koperasi,
potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu

kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan
demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya
dan anggota koperasi pada khususnya.

4

2) Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi para anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat
memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama ekonomi yang mampu
meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3) Memperkokoh

perekonomian

rakyat


sebagai

dasar

kekuatan

dan

ketahanan perekonomian nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk
perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu
maka

koperasi

diharapkan

menggalang dan memperkokoh

dapat


memainkan

peranannya

dalam

perekonomian rakyat. Oleh karena itu

koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang
tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat
menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi

ekonomi

Sebagai


salah

satu

pelaku

ekonomi

dalam

sistem perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab untuk
mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama

dengan

pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat
khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi
menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian
Indonesia. Dengan demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk

memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

5

2.4. Manfaat Koperasi
Berdasarkan fungsi dan peran koperasi, maka manfaat koperasi dapat dibagi
menjadi dua bidang, yaitu manfaat koperasi di bidang ekonomi dan manfaat koperasi di
bidang sosial.

2.4.1. Manfaat Koperasi di Bidang Ekonomi
Berikut ini beberapa manfaat koperasi di bidang ekonomi :
a) Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang
diperoleh koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai
dengan jasa dan aktivitasnya.
b) Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan
jasa yang ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di
toko-toko. Hal ini bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para
anggota koperasi yang kurang mampu.
c) Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan
koperasi tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan
baik keperluan anggotanya.
d) Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi.
Setiap anggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui
laporan keuangan koperasi.
e) Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih
efektif dan membiasakan untuk hidup hemat.

2.4.2. Manfaat Koperasi di Bidang Sosial
Di bidang sosial, koperasi mempunyai beberapa manfaat berikut ini.
a) Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram.
b) Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak
diatas hubungan-hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan
c) Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan
semangat kekeluargaan.

6

2.5. Kegiatan Koperasi
Kegiatan Koperasi utamanya bergerak di bidang ekonomi. Tujuannya adalah
untuk kesejahteraan dan kepentingan bersama anggota koperasi tersebut. Sehingga tidak
ada satu pihakpun yang merasa dirugikan. Ada begitu banyak sekali kegiatan koperasi.
Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan anggota koperasi dan diawasi oleh pemerintah yang
biasanya menugaskan beberapa perangkatnya menjadi koperasi unit desa (KUD).
Kegiatan-kegiatan koperasi diantaranya adalah :
a. Produksi Barang Kegiatan koperasi dibidang produksi barang umumnya
adalah usaha kecil sampai menengah. Para produsen dikumpulkan dalam
wadah koperasi agar ada komunikasi yang intens tentang usaha anggotaanggotanya. Sehingga produk yang mereka hasilkan kualitasnya semakin
bagus dan usaha mereka semakin maju karena adanya dukungan dan kerja
sama dengan sesama anggota.
b. Simpan Pinjam Modal Kegiatan koperasi yang paling banyak dilakukan
dan diminati masyarakat adalah peminjaman modal. Begitu banyak
masyarakat yang ingin mendirikan suatu usaha namun tidak mempunyai
modal. Oleh karena itu koperasi memberi solusi dengan menyediakan
pinjaman kepada meraka tanpa bunga.
c. Jual Beli Produk Kegiatan lain dari koperasi adalah jual beli produk
dengan harga yang jauh lebih murah daripada di pasaran.misalnya, beras
yang di beli di koperasi harganya lebih murah daripada harga beras di
toko-toko.
Contoh Lain:
- Transaksi biaya listrik dan telepon
- Arisan antar anggota koperasi
- Memasarkan hasil produksi barang

2.6. Jenis-jenis Koperasi

7

Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,
koperasi

produsen

dan

koperasi kredit (jasa

keuangan).

Koperasi

dapat

pula

dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya.


Koperasi Simpan Pinjam



Koperasi Konsumen



Koperasi Produsen



Koperasi Pemasaran



Koperasi Jasa

Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan
pinjaman.
Koperasi Konsumen Adalah

koperasi

beranggotakan

para konsumen dengan

menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan
menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
Koperasi Pemasaran Koperasi

yang

menjalankan

kegiatan

penjualan produk/jasa

koperasinya atau anggotanya.
Koperasi Jasa Koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

2.6.1. Simpanan dan pembiayaan anggota koperasi
1. Simpanan
Produk simpanan terdiri dari :
1. Simpanan Pokok yaitu simpanan yang dilakukan sekali selama menjadi anggota
Koperasi Shari oleh para pendiri ;
2. Simpanan Wajib yaitu simpanan yang dilakukan dalam periode tertentu sesuai
dengan keputusan pengurus yang disepakati dalam rapat anggota tahunan;

8

3. Simpanan suka rela yaitu simpanan yang dilakukan oleh anggota yang
ketentuannya dibuat oleh Pengurus Koperasi. Adapun jenis simpanan sukarela
terdiri dari tiga jenis produk, yaitu:
A. Simpanan si Didik yaitu simpanan pendidikan yang sasarannya adalah
pelajar dan mahasiswa dengan menggunakan akad wadiah. Simpanan ini
tanpa dikenakan biaya administrasi dan tanpa bunga. Anggota nasabah si
Didik dapat menerima hadiah yang diberikan tiap akhir tahun. Setoran
awal sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).
B. Simpanan si Fitri yaitu simpanan Hari Raya Idul Fitri dengan sasarannya
adalah Ibu rumah tangga dengan pengambilan hanya dapat dilakukan pada
saat bulan Ramadhan dengan menggunakan akad mudharabah; Simpanan
ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp. 1500,- (seribu lima ratus
rupiah) per-bulan. Nisbah bagi hasil mudharabah simpanan nasabah
dengan Koperasi adalah 55 : 45. Setoran awal pembukaan sebesar Rp.
10.000,C. Simpanan si Qurban yaitu simpanan Hari Raya Idul Adha yang ditujukan
kepada anggota nasabah yang berkeinginan untuk menyembelih kurban
pada saat Hari Raya Besar. Akad yang digunakan adalah akad
mudharabah simpanan nasabah dengan Koperasi adalah 55 : 45. Simpanan
ini dikenakan biaya pengelolaan sebesar Rp. 1500,- (seribu lima ratus
rupiah) per-bulan. Setoran awal pembukaan rekening sebesar Rp. 20.000,(dua puluh ribu rupiah).
2. Pembiayaan
Jenis pembiayaan yang disediakan untuk anggota antara lain :
1. Pembiayaan Murabahah/ BBA :


Yang dimaksud dengan pembiayaan murabahah adalah fasilitas yang diberikan
dalam bentuk talangan dana untuk pembelian barang dan menyelesaikan
pembayaran harga barang dari dana KOPERASI SHARI untuk kepentingan dan

9

a.n. anggota / nasabah/ anggota, yang pembiayaan dananya dilakukan secara
sekaligus.


Sifat pembiayaan ini merupakan transaksi jual beli yang menimbulkan piutang
penjualan dari menjual sesuatu, dan menyegerakan penyerahan barangnya kepada
pembeli (debitur) dengan cara ditangguhkan pembayaran harganya sampai
kepada saat yang telah ditetapkan atau dengan cara pembayaran angsuran.



Pembiayaan ini mensyaratkan harga beli barang dikenakan terlebih dahulu
margin/ mark-up sehinggga menjadi harga baru untuk kemudian menjadi hutang
yang harus dibayar/ dilunasi. Pelunasan pokok hutang dan margin/ mark up
dilakukan secara sekaligus pada saat jatuh tempo, atau dilunasi dengan cara
mencicil/ mengangsur pokok hutang berikut margin/ mark-up dalam suatu
periode tertentu (Al Bai’u Bitsaman Ajil) sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan dalam akad Pembiayaan.



Pembiayaan murabahah ini diberikan kepada anggota perorangan atau badan
usaha Koperasi/ KOPERASI SHARI lainnya, yang ditujukan untuk pembiayaan
yang bersifat

modal kerja/ investasi/ konsumtif seperti pembelian persediaan

barang- barang dagangan, bahan baku, kepemilikan rumah (housing loan),
Pembiayaan kepemilikan kendaraan (car loan), atau Pembiayaan investasi
lainnya.
2. Pembiayaan Mudharabah :


Yang dimaksud dengan pembiayaan mudharabah adalah suatu bentuk fasilitas
pembiayaan jangka pendek (max 1 tahun). Pembiayaan diberikan oleh pihak
KOPERASI SHARI kepada debitur perorangan atau badan usaha Koperasi/
KOPERASI SHARI yang ditujukan untuk pembiayaan modal investasi (Fasilitas
Installment) dan modal kerja (Fasilitas Reguler) dalam suatu kegiatan yang
penarikan dananya dapat ditarik sekaligus atau bertahap sesuai kebutuhan.

10



Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai akad
pembiayaan kepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang ditarik,
dan



Rencana

pengembalian

pokok

pembiayaan

disesuaikan

dengan

sumber

pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.


Dari pembiayaan ini, KOPERASI SHARI akan memperoleh bagi hasil dari
keuntungan yang diperoleh oleh debitur sebesar nisbah (porsi) yang telah
disepakati. Perjanjian bagi hasli mulai diberlakukan secara efektip setelah proyek
investasinya selesai, atau obyek yang dibiayai telah dapat menghasilkan
pendapatan sesuai jangka waktu yang disepakati

3. Pembiayaan Musyarakah (Syirkah) :


Yang dimaksud dengan pembiayaan Musyarakah adalah suatu perjanjian
kesepakatan bersama antara KOPERASI SHARI dengan beberapa pemilik modal
untuk menyertakan modalnya pada suatu proyek atau usaha, dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan



Penarikan dana dilakukan sesuai jadual/ kebutuhan dengan disertai promes atau
aksep kepada KOPERASI SHARI sejumlah nilai pembiayaan yang ditarik, dan



Rencana

pengembalian

pokok

pembiayaan

disesuaikan

dengan

sumber

pendapatan/ penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.


Dari pembiayaan ini KOPERASI SHARI akan memperoleh keuntungan berupa
bagi hasil yang besarnya diperhitungkan secara proporsional dari pembiayaan/
modal usaha yang disertakan

4. Pembiayaan Bai’u Takjiri (BAT) :
11



Yang dimaksud dengan Bai’u Takjiri (BAT) adalah sejenis perpaduan antara
kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan
kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikanini pula
yang membedakan denganakad ijaroh dan akad murobahah



Manfaat dan resiko yang harus dijalani. KOPERASI SHARI mengoperasikan
produk ini biasanya dalam bentuk leasing, baik dalam bentuk operating lease
maupun financial lease.



Manfaat dari transaksi ini adalah keuntungan sewa dan kembalinya uang pokok.



Adapun resiko yang mungkin terjadi :
a. Default, nasabah tidak membayar cicilan dengan sengaja.
b. Rusak, asset rusak sehingga menyebabkan biaya pemeliharaan bertambah,
terutama bila disebutkan dalam kontrak bahwa pemeliharaan dilakukan
oleh pihak KOPERASI SHARI.
c. Berhenti, nasabah berhenti ditengah kontrak dan tidak mau membeli asset
tersebut. Akibatnya, KOPERASI SHARI harus menghitung kembali
keuntungan dan mengembalikan sebagian kepada nasabah.

5. Pembiayaan Qardh :


Yang dimaksud dengan pembiayaan qardh adalah pembiayaan kepada anggota
debitur yang pembiayaannya tanpa mengharapkan imbalan. Mengingat sifat
pembiayaan qardh yang tidak memberikan keuntungan finansial, maka pendanaan
qardh dapat diambil dari modal KOPERASI SHARI sendiri atau dana dari zakat,
infaq, shodaqoh.

12

2.7. Tujuan Koperasi
Setiap organisasi didirikan dengan tujuan tertentu. Begitupun halnya dengan
koperasi. Pada dasarnya, tujuan utama dibentuknya koperasi adalah untuk mewujudkan
masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan mandiri atas dasar Pancasila dan UUD
1945.
Tujuan koperasi tertuang dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang kekoperasian, pada BAB
II Pasal 3 menyatakan bahwa tujuan koperasi adalah:
“Memajukan kesejahtraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945”

13

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang
berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Jadi, koperasi mempunyai
peran dan manfaat yang sangat penting bagi masyarakat karena koperasi dapat membantu
meringankan beban masyakat dengan meberikan pinjaman modal dan koperasi menjual
produknya dengan harga yang relatif lebih murah. Sehingga masyarakat merasa terbantu
dengan adanya koperasi.
3.2.

Saran

Pada pembahasan ini menjelaskan pengertian koperasi dari berbagai pandangan para
ahli dan dari undang-undang koperasi itu sendiri, termasuk juga prinsip-prinsip dan asas
koperasi. Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya menjadi paham tentang bagaimana melakukan kegiatan usaha dengan
berkoperasi, dan dapat membandingkan dengan kegiatan usaha yang bukan koperasi.

14