BENIH dan Pemuliaan Tanaman. pptx

Bahan Pelatihan untuk Petani, Indramayu, 8 Maret 2014

TEKNOLOGI UNTUK PETANI

BENIH:
Pemuliaan, Produksi dan
Penyimpanan
Dwi Andreas Santosa
Fakultas Pertanian IPB, Kampus IPB Darmaga Bogor
Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI)
Jl. Cilubang Nagrak No 62,
Situgede, Bogor
Telp. 0251-8423 005, 003, Fax
8423 004
E-mail: dsantosa@indo.net.id

BENIH?
Benih =
kehidupan
Menentukan
60% keberhasilan/

kegagalan usaha
tani
Menguasai
benih?

Siapa yang
mengembangka
n benih?

Intellectual
property
regulations are
direct attack on
global
ETC Group.
2009.food
Who will
feed us? security!

CGIAR

> 500.000 koleksi,
no-ownership

Asal Benih
Petani,
komunitas lokal,
penduduk asli

Perusahaan
Benih
Multinasional:
Telah
mengakses
ratusan ribu
benih

RISET DAN PENGEMBANGAN DI PERUSAHAAN BENIH

Benih asal :
Petani,

Komunitas
lokal, Penduduk
asli

Benih
unggul
Benih
hibrida
Benih
transgenik

AKSES PETANI
?

BENIH BERMUTU
Murni dan diketahui nama varietasnya
Daya tumbuh >80%, dan pertumbuhannya

(vigor) baik
Dipanen dari tanaman sehat yang bebas

penyakit
Biji sehat, bernas, mengkilat, tidak keriput,
dipanen dari tanaman siap panen
Tidak ada cendawan, bakteri atau virus
Bersih, tidak tercampur biji tanaman lain
atau biji rumput

MEMILIH TANAMAN
Pemilihan tanaman: tanaman yang

tumbuhnya paling sehat dan paling kuat
merupakan tanaman terbaik yang dapat
dijadikan sumber benih.
Varietas non-hibrida dapat disimpan dan
ditanam kembali dari tahun ke tahun.
Untuk tanaman/varietas baru: Lakukan uji
coba! tanam di tiga bedeng berbeda dengan
ukuran 3 m x 1 m di lokasi berbeda-beda, bila
hasil baik bedeng di perbesar


WAPADALAH!
Benih dari tempat lain?
Apakah ada serangga atau telur serangganya,
buang cangkang dan bagian tanaman lainnya.
Cuci bersih dan keringkan
Selimuti benih dengan abu kayu bakar atau
remasan daun nimba
Benih dari Luar Negeri?
Tugas pemerintah untuk menjaga agar tidak
ada hama dan penyakit baru yang masuk

PEMBENTUKAN BENIH
Penyerbukan: proses yang dilalui

tanaman untuk membentuk buah dan biji
Sebuk sari bagian jantan menyerbuki
putik bagian betina
Buncis, selada, tomat: jantan dan betina
pada satu bunga
Labu, melon, mentimun, jagung: jantan

dan betina terpisah pada tanaman yang
sama  perlu bantuan angin, serangga,
manusia
Pepaya, salak: jantan dan betina pada
tanaman yang berbeda

PENYERBUKAN SILANG
Penyerbukan antar dua tanaman yang masih

sekerabat
Dua tanaman sayuran yang berbeda, dua tipe jagung

berbeda, tanaman labu dengan gambas
Menghasilkan benih yang kadang-kadang baik, atau
biasanya lebih lemah, atau gagal tumbuh

Teknik untuk mengurangi penyerbukan silang
Tanam satu jenis tanaman untuk satu musim
Tanaman seperti sayuran berdaun hijau, selada dan
kobis akan berbunga pada akhir umur tanaman.

Biarkan satu saja yang berbunga dan membentuk benih
Atur jarak tanam

MENYILANGKAN TANAMAN
Penyerbukan silang dengan sengaja
Beberapa tanaman memiliki bunga jantan

dan betina. Bunga betina memiliki calon
buah atau buah kecil di bagian bawahnya
Pada sore hari pilih bunga jantan dan
bunga betina yang baru saja akan
membuka. Bungkus sehingga tidak
dimasuki serangga
Esok pagi buka, Hati-hati petik bunga
jantan, tarik lepaskan kelopak bunganya,
gesekkan serbuk sari ke dalam bunga
betina, bungkus kembali, tandai

PEMULIAAN TANAMAN
PADI


PERSIAPAN
Tanam dua jenis padi yang akan disilangkan

di lahan atau pot
Pilih dua indukan (betina dan jantan) yang
akan disilangkan dari lahan
Sebelum pecah batang (keluar malai)
diangkat ke ember atau polybag
Beri label pada rumpun tanaman yang akan
dijadikan indukan, misal betina (galur A),
jantan (galur B)
Sandi penyilangan AXB

PENYIAPAN INDUK BETINA
Amati gabah yang ada di malai atau

rumpun pada induk A. Gabah masih
terlihat transparan, putik maupun
benang sarinya kelihatan. Di dalamnya

terdapat 1 putik dan 6 benang sari.
Pilih beberapa gabah dalam satu malai
dan rumpun yang paling baik dan tepat
untuk dikawinkan (+ 10 gabah)
Potong gabah sesuai dengan Gambar 1.
Ambil kotak sari (6 buah) secara hati-hati
dengan pinset, dan sisakan putiknya.
Pemotongan dan pengambilan kotak sari
dilakukan pagi hari sebelum jam 8.

PENYIAPAN TETUA JANTAN DAN PENYILANGAN
Amati bungan jantan dari induk B
Biasanya antara jam 9 – 10 pagi bunga akan membuka
Ambil tangkai/malai induk jantan dan usapkan pada putik

betina (A)
Buang gabah dalam malai yang sama yang tidak diserbuki
Tutup malai yang berisi gabah yang telah diserbuki
dengan kantong kertas minyak
Klip kantong kertas minyak ke batang padi sehingga tidak

roboh atau patah
Tulis Label tetua jantan dan betina pada kertas minyak.
Menulis label harus menggunakan pensil
Pelihara hasil persilangan di dalam rumah kaca atau
rumah plastik untuk menghindari dari hujan
Pelihara hasil persilangan hingga siap panen.

PENANAMAN F1
Ambil gabah yang sudah masak (siap panen) dari malai

dengan hati-hati dan pastikan bahwa lembaga tidak rusak
Tanam gabah (misal 10 biji) hasil persilangan di
ember/pot atau di lahan yang dapat terawasi ketat
Pelihara dengan pemeliharaan optimal (dipupuk dan
dijaga dari gangguan) hingga panen
Dari 10 biji akan diperoleh kira-kira 10 rumpun
Setiap rumpun dikantongi terpisah
Setiap gabah memiliki sifat genetik yang berbeda
Û


Û

Û

Û

Û

Û

Û

Û

Û

Û

1000

1000

1000

1000

1000

1000

1000

1000

1000

1000

Benih F2, masing-masing kantong kira-kira
1000 biji

PENANAMAN F2
Tanam kira-kira 300 benih dari masing-masing kantong

pada baris yang terpisah
Pelihara tanaman dan amati
Baris yang tanamannya rata atau seragam merupakan
hasil penyerbukan sendiri ibunya, dibuang
Baris yang menghasilkan tanaman beragam merupakan
hasil persilangan
Panen tanaman setelah umur panen tercapai
Produksi setiap baris kira-kira 20 kg, hasil panen tiaptiap baris kantongi sendiri dan diberi label
Setiap gabah bahkan gabah yang berada dalam satu
malai masih memiliki sifat genetik yang berbeda-beda

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Ỳ Ỳ Ỳ Ỳ

Rumpun
beragam

Rumpun
seragam

Rumpun
beragam

Rumpun
seragam

PENANAMAN F3
Ambil benih dari masing-masing kantong F2

sebanyak 2.5 kg
Tanam masing-masing pewakil tersebut pada
lahan seluas 1000 m2
Pelihara tanaman
Panen tanaman setelah umur panen tercapai
Panen dari lahan masing-masing seluas 1000
m2 akan menghasilkan kira-kira 0.5 ton gabah

PENANAMAN F4
Benih F4 ditanam
Jarak tanam agak lebar supaya bisa menyeleksi

individu tanaman
Mulai seleksi individu tanaman dengan sifat yang
dikehendaki untuk menjadi galur
Pilih 300 – 600 rumpun yang bagus
Hasil panen masing-masing rumpun terpilih
dikantongi sendiri-sendiri dan menjadi benih F5
(galur)
Pengkodean: Galur F5 hasil dari (AxB) No. 1, 2, 3,
4, ....... 600














































Ỳ : Galur F5 terpilih














































PENANAMAN F5
Wakil dari masing-masing rumpun atau individu di tanam

ke baris
Lakukan seleksi ketat: bentuk/arsitektur batang, kelebatan
malai, tebal/tipisnya sekam, ketahanan hama dan penyakit
atau sifat lain yang diinginkan
Misal galur no 3, 6, 9 bagus, sementara 2, 4, 5
tidak/kurang bagus, maka yang tidak/kurang bagus
disingkirkan
Dari galur yang bagus bisa diambil 2 – 4 rumpun terpisah
Misal dari No 3 diambil 4 rumpun, pada masing-masing
kantong ditulis sebagai berikut: [AxB]-E-3-1; [AxB]-E-3-2;
[AxB]-E-3-3; [AxB]-E-3-4
Dari No. 6 diambil 2 rumpun: [AxB]-E-6-1; [AxB]-E-6-2

1

2

3

4

5

6

7

8

9 600

















































































Setiap baris 4 – 6 meter, jarak tanam 35-40 cm
X 25 cm
Baris 3, 6, dan 9 misalnya terpilih berdasarkan
karakter yang diinginkan

Batan, 2013

PENANAMAN F6
E-3-1

E-3-2

E-3-3

E-3-4

E-6-1

E-6-2

E-90-1

E-90-2

.....

......













































































































































Dua rumpun terpilih dari baris E-3-1 dan E-3-3 dikantongi
terpisah
Sandi: [AxB]-E-3-1-1; [AxB]-E-3-1-2; [AxB]-E-3-3-1; [AxB]E-3-3-2
Sisanya dalam setiap baris dicampur (bulk), masingmasing menghasilkan 0.8 – 1 kg

PENANAMAN F7
E-3-1-1 E-3-1-2 E-3-3-1 E-3-3-2





























........








PENANAMAN F8-F9
Sifat genetik setiap galur sudah

mulai seragam
Uji pada berbagai lokasi yang
berbeda kondisinya (tanah, iklim,
tingkat serangan hama dan
penyakit dll) untuk mendapatkan
galur dengan karakter yang
diinginkan

Pemuliaan Padi
Dokumentasi FIELD-Indonesia

“Menyunat” / membuang bunga jantan
dari tanaman padi yang dijadikan
sebagai IBU

Menyiapkan bunga jantan
(AYAH) untuk penyerbukan

Menutup bunga yang sudah disunat
(menghindari penyerbukan dari luar)

Melakukan penyerbukan bunga jantan
(AYAH) terhadap bunga betina (IBU)

Hasil Persilangan
Dokumentasi FIELD-Indonesia

Petani melakukan SELEKSI

(proses dilakukan terus menerus selama 10 musim dari F1 s/d
F10)

Penanaman benih hasil
silangan dan keturunannya

Evaluasi terhadap
pertumbuhan tanaman (fase
generatif)

Evaluasi terhadap
pertumbuhan tanaman (fase
vegetatif)

Memilih tanaman yang
mendekati sifat Varietas
Idaman

CONTOH: PRODUKSI
BENIH TOMAT HIBRIDA

MENGAPA TOMAT HIBRIDA?
Hasil lebih tinggi
Masak lebih cepat
Lebih seragam buahnya
Beberapa memiliki kualitas lebih

baik dan resisten penyakit
Tidak mudah, perlu ketrampilan
khusus
Perlu tenaga kerja banyak:
cocok untuk negara berkembang

PENGELOLAAN TANAMAN
Iklim
Iklim kering dengan suhu siang 21 – 25 oC dan suhu malam

15 – 20 oC, bila melebihi 30 oC pembentukan buah
terganggu
Kelembaban > 60% pada pemasakan buah meningkatkan
penyakit dan menurunkan hasil
Produksi benih pada musim hujan turun dan kualitas rendah

Lahan
Hindari lahan bekas tomat, lombok, kubis dkk (tanaman

solanaceae) untuk mencegah hama dan penyakit
Lahan bekas padi akan menurunkan penyakit dan hama
nematoda
pH optimum 6,0 – 7,0

PENGELOLAAN TANAMAN
Tanaman sehat menghasilkan benih sehat!
Seleksi induk
Produksi hibrid dengan mengawinkan induk
betina (female line) dan induk jantan (male
line)
Seleksi dilakukan terhadap induk betina
Kedua induk harus murni, menyerbuk sendiri
lebih dari 6 generasi (inbreeding)
Indukan diseleksi berdasarkan sifat khusus
(hasil tinggi, resisten penyakit, kualitas buah
baik dll)

PENGELOLAAN TANAMAN
Rasio tanaman jantan dan betina
Perlu serbuk sari yang mencukupi
Satu tanaman jantan untuk tiap empat betina
Saat Tanam
Biji tanaman jantan ditanam 3 minggu lebih awal untuk

menjamin ketersediaan serbuk sari pada saat
menyilangkan

Isolasi
Tiap bunga memiliki bagian jantan dan betina
Hampir seluruh tanaman tomat menyerbuk sendiri
Induk jantan dapat ditanam hanya dengan jarak 2

meter dari induk betina

PENGELOLAAN TANAMAN
Anjang-anjang
Induk betina diberi anjang-anjang untuk
memudahkan emaskulasi dan penyerbukan
Buah tidak menyentuh tanah
Induk jantan secara umum tidak perlu anjanganjang

Induk Betina

Induk Jantan

PENGELOLAAN TANAMAN
Membuang tanaman yang tidak dikehendaki
Induk jantan dan betina harus 100% murni
Kenali sifat tanaman, bentuk daun, sifat buah
yang belum masak (bentuk, ukuran, warna)
tiap induk
Inspeksi tanaman setiap saat
Buang yang tidak dikehendaki (biasanya yang
tumbuh jelek) atau tanaman yang terkena
virus.
Gejala tanaman terkena virus: daun berbercak
kuning, menggulung, tanaman kerdil dll

EMASKULASI
Penyerbukan sendiri harus

dihindari!
Induk betina harus diserbuki
induk jantan
Untuk mencegah: buang anther
dan bagian sekelilingnya sebelum
membentuk serbuk sari, petal dan
sepal dipotong untuk
mengidentifikasi pada saat
persilangan
Proses tersebut disebut
emaskulasi

CARA EMASKULASI
Emaskulasi dilakukan pada

umur tanaman 55 – 65 hari
setelah tanam
Kuncup bunga dari kelompok
kuncup bunga kedua yang
akan membuka dalam 2 – 3
hari dipilih untuk emaskulasi
Petal sedikit menyembul dari
kuncup tetapi belum
sepenuhnya membuka, warna
sedikit kekuningan atau pucat
Bunga dari kelompok pertama
dibuang

CARA EMASKULASI
Sterilkan penjepit,

gunting dan tangan
dengan mencelupkan
atau membasuh
menggunakan alkohol
95% sebelum
emaskulasi
Buka kuncup bunga
dengan penjepit
Jepit anther yang
sudah membuka

CARA EMASKULASI
Cabut anther

dengan hati-hati
dari bunga

Untuk membantu

identifikasi buah
hibrid dengan buah
lainnya pada saat
panen potong sepal
dan petal

MENGUMPULKAN SERBUK SARI
Kumpulkan serbuk sari

dari induk jantan
Pagi hari sebelum serbuk
sari lepas
Ambil anther (tempat
serbuk sari) dari bunga
dan tempatkan pada
kantong kertas atau
lainnya

MENGUMPULKAN SERBUK SARI
Keringkan anther dengan

menempatkan dibawah lampu
100 watt pada jarak 30 cm
selama 24 jam
Serbuk sari dapat juga
dikeringkan dengan sinar
matahari, hindari tengah hari bila
suhu terlalu tinggi
Masukkan anther kering ke
dalam wadah plastik dan tutup
dengan kain kasa (200 – 300
mesh) kemudian tutup lagi
dengan wadah plastik yang cocok

MENGUMPULKAN SERBUK SARI
Kocok wadah 10 – 20 kali sehingga serbuk

sari masuk ke dalam wadah “penutup”.
Pindahkan serbuk sari ke dalam tempat
khusus dan siap untuk penyerbukan
Serbuk sari segar paling baik untuk
penyerbukan
Boleh disimpan dalam suhu ruang selama
satu hari
Bila cuaca tidak memenuhi syarat untuk
penyerbukan, simpan serbuk sari kering
dalam botol terturup di lemari es (freezer)
maksimum satu bulan. Bila hendak dipakai
keluarkan botol dari freezer dan biarkan
dulu hingga suhu sama dengan ruang
sebelum dibuka
Penyimpanan dalam lemari pendingin hanya
untuk 2 – 3 hari

PENYERBUKAN
Bunga yang telah di-emaskulasi dapat

diserbuki dua hari kemudian
Hindari hujan ketika penyerbukan
Putik menjadi kuning terang yang
menandakan siap diserbuki
Tempelkan putik ke dalam tempat
berisi serbuk sari atau dengan
menyentuh putik dengan ujung jari
yang ditempeli serbuk sari
Penyerbukan dikerjakan tiga kali
seminggu dalam periode 3 – 5 minggu
Keberhasilan penyerbukan terlihat
dengan membesarnya buah setelah 1
minggu
Semua bunga yang tidak diserbuki
pada induk betina dibuang

PRODUKSI BUAH
Jumlah buah hibrid per

tanaman tergantung
ukuran buah induknya
Sebagai gambaran: 30
buah untuk tanaman
berbuah besar, 40 buah
sedang dan 50 buah
atau lebih untuk yang
kecil
Buang buah yang tidak
hibrid untuk mencegah
pencampuran

PANEN
Tomat masak setelah 50 – 60

hari setelah penyerbukan
Biarkan tetap di tangkai hingga
masak sempurna (hingga warna
kuning atau merah)
Bila terpaksa panen belum
masak sempurna tempatkan
pada tempat kering dan tertutup
selama 3 – 4 hari hingga masak
Tempatkan buah pada wadah
bukan logam

EKSTRAKSI BIJI
Cara 1: Ekstraksi Manual
Masukkan dalam kantong nilon
Hancurkan buah dengan menginjak-injak
Masukkan kantong ke dalam wadah plastik yang lebih
besar dan fermentasikan
Bila suhu > 25 oC, fermentasi cukup sehari
Fermentasi tidak boleh > 3 hari karena akan
membusuk
Cuci biji dalam wadah bersisi air
Keluarkan air dengan hati-hati sehingga biji tetap di
dasar
Cuci beberapa kali

PENGERINGAN BENIH
Tempatkan benih dalam kantong-kantong
Kelebihan air dapat dibuang dengan menggantung kantong

tersebut
Sebar benih pada wadah plastik atau panci aluminium
Tutup dengan jaring nilon
Tempatkan dalam pengering angin
Pengeringan 3 – 4 hari suhu 28 – 30 oC, suhu lebih tinggi dapat
menyebabkan benih berkecambah
Aduk benih 2 – 3 kali tiap hari agar kering seragam, pisahkan
yang menggumpal
Prosedur ini akan menghasilkan biji dengan kelembaban 6 – 8%
Masukkan dalam kantong kertas manila, kantong kain, wadah
plastik atau pembungkus foil. Tempat penyimpanan terbaik yang
tertutup rapat (toples kaca, kaleng). Beri label.
Simpan dalam suhu dingin dan kering (suhu tidak lebih dari 20
oC, kelembaban tidak lebih dari 30%). Tahan 3 – 5 tahun.

PRODUKSI BENIH

Langkah 1: Tanaman Sehat
Untuk menghasilkan benih berkualitas
Menanam tanaman yang sehat
Perlu tanah yang sehat
Kompos dan mulsa yang mencukupi

Langkah 2: Pilih Benih Terbaik
Ciri tanaman:
Menghasilkan buah atau daun yang lezat dan sehat
Bebas penyakit dan tahan hama
Tahan kondisi ekstrim. Mampu bertahan pada
kondisi yang sangat kering atau panas, mampu
tumbuh pada tanah berbatu
Kumpulkan benih dari tanaman yang menghasilkan
bunga dan benih yang terakhir
Seleksi benih dari banyak tanaman berbeda
Benih yang besar bertahan lebih lama daripada
benih kecil

Langkah 3: Cara Panen Benih
Berilah label pada tanaman calon benih
Tunggu sampai tanaman masak petik
Buah muda memiliki benih yang muda
sehingga tidak bisa berkecambah
Waktu petik terbaik siang hari, saat matahari
bersinar dan cuaca cerah
Bila musim penghujan: memetik buah atau
mencabut seluruh tanaman dan
menggantungnya dekat perapian
Kelembaban sedikit saja membuat benih rusak

Langkah 4: Membersihkan Benih
Benih terbungkus kulit atau cangkang: kupas, pisahkan

dengan tangan
Benih-benih yang kecil dan berkulit dimasukkan dalam
kantong, dilipat dan diremas hati-hati untuk memisahkan
bijinya
Benih tomat, mentimun, labu dikeluarkan dan ditempatkan
dalam wadah yang diberi air
Dibersihkan dengan baik, dibilas untuk membersihkan daging

biji, dikeringkan

Metode fermentasi: untuk menghilangkan beberapa penyakit
Ambil biji dan daging buah yang masak, masukkan wadah diisi
air, biarkan beberapa hari sampai berbusa, cuci air, disebarkan
di atas nampan, diangin-anginkan di bawah naungan

Langkah 5: Pengeringan Benih
Bagian sangat penting untuk penyimpanan benih
Bila tidak kering akan membusuk
Banyak cara pengeringan
Sebar dan angin-anginkan benih
Bolak-balikkan satu atau dua kali sehari
Benih ukuran besar, tempatkan pada tas anyaman,
gantung untuk pengeringan
Lindungi benih dari gangguan binatang, khususnya tikus
Benih yang kecil dan ringan, lindungi supaya tidak

terbang
Benih kecil perlu waktu sekitar 1 minggu, besar 1-2
minggu

Langkah 5: Pengeringan Benih
Langkah pengeringan diawali dengan menempatkan

benih di tempat teduh atau dalam ruangan selama 2
hari
Pindahkan di bawah terik matahari selama ½ hari

setiap harinya (akan membunuh serangga dan
telurnya)
Masukkan ke dalam rumah malam harinya
Musim hujan: pengeringan dekat perapian

Uji benih telah kering
Gigit benih secara perlahan
Bila keras dan tidak meninggalkan bekas gigitan
Bila ada bekas gigitan keringkan lagi

TEKNOLOGI
PENYIMPANAN BENIH
Sederhana dan
Bank Benih Modern

MENYIMPAN BENIH
Setelah benih kering perlu disimpan dengan

baik
Benih harus dilindungi dari:
Udara (mengurangi umur benih)
Kelembaban (benih cepat membusuk)
Panas (mengurangi daya kecambah)
Binatang
Serangga
Cahaya (merusak benih)

MENYIMPAN BENIH
Dalam cuaca yang cerah

tempatkan benih dalam
wadah kedap udara
Untuk mengurangi
kelembaban, tambahkan abu
kayu bakar pada bagian
bawah
Bisa juga bubuk susu atau
bijian lain yang sudah
sangat kering

MENGURANGI SERANGGA
Serangga dapat di atasi dengan:
Selimuti tipis benih dengan abu kayu bakar pada bagian bawah
dan atas, jangan abu sampah!
Berikan daun nimba kering pada bagian bawah dan atas
setebal 1 cm
Gunakan daun tembakau tua dan kering setebal 1 cm pada
bagian atas dan bawah
Letakkan daun gamal setebal 1 cm atas dan bawah
Bila suhu malam sangat dingin, tempatkan wadah benih di luar
pada malam hari selama seminggu
Tambahkan sedikit garam
Asap: tempatkan benih (baik masih pada tongkol/tangkai/
tanamannya) di atas perapian
Benih yang besar bisa diselimuti dengan minyak kelapa

WADAH PENYIMPAN BENIH
Apa saja asal benih tersimpan aman
Kotak anyaman bambu, lapisi anyaman dengan
getah pohon, minyak kelapa atau lilin,
keringkan
Kaleng tipis dan gelas bertutup
Botol plastik bekas, wadah film bekas (tikus
dapat mengerat plastik)
Untuk benih berukuran besar
Kaleng biskuit, bekas tempat minyak, tong
plastik, drum, silo

BANK BENIH

JENIS BENIH
Untuk keperluan bank benih, benih

dikelompokkan menjadi dua: ortodoks
(ortodox) dan rekalsitran (recalcitrant)
Benih ortodoks dapat dikeringkan hingga
kelembaban 4 – 7% atau bahkan 1 – 3 %
(pengeringan ultra)
Benih rekalsitran tidak tahan pengeringan

PRINSIP UMUM
Faktor utama untuk penyimpanan benih jangka

panjang:
Kelembaban rendah
Suhu rendah
Konsentrasi etilen rendah
Konsentrasi oksigen rendah

Wadah harus benar-benar rapat untuk mencegah

masuknya uap air (biji kering sangat higroskopik!)
Pengeringan ultra dapat memperpanjang umur
benih 4 – 16 kali ( di UPM spanyol benih bertahan
> 40 tahun)

PRINSIP UMUM
Untuk benih rekalsitran: penyimpanan benih

dan jaringan tanaman pada suhu -196 oC
(nitrogen cair)
Kandungan oksigen: banyak pendapat.
Penggantian udara dengan CO2.
Etilen dan gas toksik lain dapat merusak
benih.

PEMILIHAN WADAH
Sebagian besar wadah akan menyebabkan

kelembaban masuk dalam tempo kurang dari
3 tahun
Seluruh wadah plastik tidak cocok (pori-pori
pada plastik memungkinkan molekul air
melewatinya)
Kantong polivinil cukup tahan kelembaban
Kantong aluminium foil tiga lapis, cukup
baik, bertahan 3 – 6 tahun menahan molekul
air

WADAH TERBAIK

PENGGUNAAN SILIKA GEL

PENGGUNAAN SILIKA GEL

PENYIMPANAN SUHU RENDAH
Penyimpanan jangka panjang pada suhu -18

oC atau hingga -20 oC
Benih perlu cukup kering
Wadah harus terjamin rapat

Untuk benih ortodoks yang dikeringkan ultra

penyimpanan pada -5 oC hingga +5 oC cukup
memadai

FASILITAS UNTUK BANK BENIH

PUSTAKA
Permakultur. Tanpa tahun. Permakultur Modul

No. 5: Penyimpanan Benih dan Pembibitan.
Hanafiah, A; Lainsamputty, M., Sihombing, S.R.
2000. Teknologi Produksi Benih Kedelai. BPPPDeptan, Koya Barat, Irian Jaya.
Gomez-Campo, C. 2007. A guide to efficient long
term seed preservation. Monographs ETSIA.
Univ. Politecnica de Madrid 170:1-17.
Opena, R.T., Chen J.T., Kalb, T and Hanson,
P.2001. Hybrid Seed Production in Tomato.
AVRDC Publ 01-527.