Quality Management and Work Lingkungan H

Halaman 1

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
369
Vol 3 Terbitan 4
April 2015
JURNAL INTERNASIONAL
MANAJEMEN BISNIS
Pengaruh QMS ISO 900-2008, Total Quality Management and Work
Lingkungan Hidup pada Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan di Pt
Gunung Mimpi Indonesia di Gresik
1. Perkenalan
PT Mount Dream Indonesia adalah salah satu perusahaan di sektor industri kertas
yang berkembang beberapa tahun belakangan ini.
Persaingan tingkat tinggi yang ada, bagaimanapun, membuat perusahaan harus
memiliki keunggulan berbeda atau terpisah yang dapat digunakan sebagai
Daya saing perusahaan. Selain itu, fluktuasi kinerja perusahaan juga menciptakan
masalah tersendiri bagi korporasi,
Dimana kinerja karyawan yang belum mencapai tingkat maksimal, menyebabkan
output mereka tidak dapat memenuhi target perusahaan. Setiap

Perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan kinerja perusahaan dengan
mengembangkan dan meningkatkan kinerja karyawan. Begini
Karena karyawan sebagai ujung tombak kegiatan operasional perusahaan. Kinerja
karyawan yang tinggi dapat dipengaruhi oleh
Berbagai faktor, antara lain, oleh kepuasan kerja karyawan, budaya organisasi, dan
implementasi Total Quality
Manajemen (TQM).
PT Mount Dream Indonesia yang ingin meningkatkan kinerja karyawan dan
kepuasan kerja mencoba untuk memperbaiki stabilisasi
Dan meningkatkan kinerja perusahaan secara terus menerus. Budaya organisasi
yang ada di PT Gunung Dream Indonesia tidak
Cukup kuat untuk mendasari, atau untuk mendukung, para karyawan dalam
bekerja. Orientasi kerja individu dari karyawan menunjukkan kontrol itu
Alam, sifat kinerjanya, sifat korelasinya, dan sifat tanggap kurang dirasakan oleh
para karyawan. Ia mencoba mengatasinya, di antaranya
Hal lain, dengan cara menerapkan dan menerapkan TQM, yang diharapkan bisa
menghasilkan kinerja dan daya saing perusahaan
di pasar. Implementasi TQM juga dilakukan oleh korporasi secara komprehensif
dimana TQM telah mencapai titik terendah
Garis korporasi, tapi hasilnya tidak memuaskan. TQM adalah untuk mengelola

kualitas total dalam melakukan bisnis dengan cara: memusatkan perhatian
Perilaku konsumen, keterlibatan semua karyawan, dan memperbaiki kualitas
produk atau layanan yang dihasilkan oleh korporasi,

Sumber daya manusia, proses dan lingkungan organisasi. Penelitian sebelumnya
telah membuktikan bahwa implementasi TQM secara efektif
Dipengaruhi secara positif terhadap kinerja karyawan. Artinya, peningkatan
penerapan TQM akan meningkatkan karyawan
Kinerja, sebaliknya, jika penerapan TQM sedang menurun, maka konsekuensinya
akan menurunkan korporasi
Kinerja. Munizu (2011) menyimpulkan bahwa peningkatan atau penurunan tingkat
kinerja kualitas atau kinerja karyawan
Ditentukan oleh variabel TQM yang terdiri dari: kepemimpinan, perencanaan
strategis, fokus pada konsumen, informasi dan analisis, masyarakat
Manajemen, dan manajemen proses.
Kepuasan kerja karyawan tidak maksimal di PT Gunung Dream Indonesia, ada
banyak keluhan yang dilakukan oleh karyawan
Tentang beban kerja mereka. Robbins (2001: 147) mengemukakan bahwa pekerja /
karyawan yang puas akan lebih produktif dari pada
Mahmudah Enny W.

Fakultas Ekonomi Doktor, Universitas Bhayangkara Surabaya, Indonesia
Abstrak:
Studi ini mengambil judul "Pengaruh SMM ISO 9001-2008, Total Quality
Management dan lingkungan kerja pada pekerjaan
Kepuasan dan kinerja karyawan di PT Mount Dreams Indonesia di Gresik. Sampel
dalam penelitian ini adalah 175
Responden yang merupakan karyawan staf PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Sebuah kuesioner dibagikan kepada responden. Penelitian ini menggunakan
metode perhitungan SEM (pemodelan persamaan struktur)
Dengan program AMOS (analisis struktur momen). Hubungan variabel-variabel
ini dengan lima adalah kausalitas. Model dari
Hubungan variabel SMM ISO 9001-2008 tidak menghasilkan pengaruh positif
yang signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan total
Manajemen mutu dan lingkungan kerja memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan. Kualitas total
Manajemen tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
karyawan namun untuk variabel ISO 2001-2008
QMS dan lingkungan kerja memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Untuk penelitian lebih lanjut

Melakukan studi serupa diharapkan bisa mengambil sampel dengan masa kerja,
berkembang tidak hanya dalam penelitian di PT Mount Dreams
Indonesia, namun di beberapa tempat yang relevan dengan penelitian ini.
Kata kunci: Total kualitas, manajemen, kinerja karyawan, PT Gunung Mimpi
Indonesia k
Halaman 2

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com

370
Vol 3 Terbitan 4
April 2015
Pekerja yang tidak puas, yaitu, kepuasan kerja akan mempengaruhi kinerja
karyawan. Oleh karena itu, PT Mount Dream Indonesia di Indonesia
Gresik harus mempertimbangkan kepuasan karyawan dalam rangka meningkatkan
kinerjanya.
Dari eksposisi tersebut maka penelitian ini akan menguji variabel apa saja yang
mendasari kepuasan dan kinerja karyawan di PT
Sudut pandang implementasi SMM ISO 9001-2008, total quality management, dan

lingkungan kerja. Jadi dalam penelitian ini
Penulis memilih topik "pengaruh SMM ISO 9001-2008, total quality management
dan lingkungan kerja terhadap pekerjaan karyawan
Kepuasan dan kinerja di PT Gunung Dream Indonesia di Gresik ".
2. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2013), penelitian ini disebut penelitian konklusif karena
bertujuan untuk menguji hipotesis tentang korelasi antara
Variabel yang akan diteliti, dimana informasi didefinisikan dengan jelas, proses
penelitian bersifat formal dan terstruktur, menggunakan relatif besar dan
Sampel representatif, dan analisis data menggunakan teknik kualitatif.
Berdasarkan pendapat dari Singarimbun dan Efendy (2000), penelitian ini disebut
penelitian survei, yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai sarana
pengumpulan data primer. Penelitian ini juga dapat dikatakan sebagai
Penelitian yang dapat dilakukan pada populasi besar atau kecil, sehingga dapat
ditemukan kejadian relatif, korelasi antar variabel secara sosial
Dan secara psikologis.
Populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki
kualitas dan karakteristik yang ditentukan dalam penelitian ini
Diperiksa dan kemudian kesimpulannya bisa ditarik (Sugiyono, 2013). Populasi

penelitian adalah staf dan karyawan selain
Pekerja produksi di PT Mount Dream Indonesia di Gresik yang terdiri dari 175
karyawan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan
populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Teknik probability sampling, yaitu teknik yang memberikan kesempatan yang
sama untuk setiap elemen (anggota) populasi yang akan dipilih
Sebagai anggota sampel Ada berbagai teknik probability sampling: simple random
sampling, proportional stratified random
Sampling, sampling acak tidak proporsional, sampling area (cluster) sampling
(Sugiyono, 2010: 120). Sampel adalah bagian atau perwakilan
Dari populasi yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 109). Responden
penelitian terdiri dari 175 karyawan PT Gunung

Dream Indonesia di Gresik, sehingga menggunakan studi populasi atau studi
sensus, seperti yang disarankan oleh Suharsimi Arikunto (2010; 173) "ketika
Seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di bidang penelitian, jadi
penelitian populasi, dan penelitian juga disebut
Studi populasi atau studi sensus.
3. Analisis dan Pembahasan

3.1. Pengaruh SMM ISO 9001-2008 (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (tabel 5.18), koefisien variabel
SMM ISO 9001-2008 (X1) diterapkan oleh PT Gunung
Impian Indonesia di Gresik terhadap kepuasan kerja (Y1) = 0,287 dengan nilai p
0,082 lebih tinggi dari nilai (α = 0,05). Hipotesis pertama
Menyatakan bahwa SMM ISO 9001-2008 memiliki pengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja di PT Mount Dreams Indonesia di Gresik tidak benar dan
Tidak dapat diterima Koefisien jalur yang positif, secara teoritis mempengaruhi
korelasi SMM ISO 9001-2008 terhadap kepuasan kerja
Arah yang sama, yaitu jika persepsi karyawan terhadap SMM ISO 9001-2008 lebih
baik dan lebih baik (positif), kepuasan kerja adalah
Meningkat. Atau tinggi. Deskripsi persepsi responden (175 karyawan PT Mount
Dream Indonesia di Gresik) terhadap karyawan
Kompetensi yang diterapkan oleh korporasi menunjukkan positif, yakni 13
responden menyatakan sangat setuju dan 107 responden mengatakan setuju
(Tabel 5.4) dan didukung oleh koefisien kompetensi 0,610 dengan nilai p
0,000. Persepsi responden terhadap pelatihan yang diterapkan oleh PT
Gunung Dream Indonesia menunjukkan positif, yaitu 22 responden sangat setuju
dan 105 responden setuju (Tabel 5.4) dan
Didukung oleh nilai koefisien pelatihan SMM ISO 9001-2008 yaitu 0,698 dengan

p value 0,000. Persepsi responden terhadap karyawan
Perhatian menunjukkan positif; 23 responden sangat setuju dan 113 responden
setuju (Tabel 5.4) dan koefisien karyawan
Perhatian pada SMM ISO 9001-2008 adalah 0,553 dengan p-value 0,000.
Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lukitaningrum dan
Purwanggono (2012) yang mengatakan bahwa penerapan kualitas
Sistem manajemen ISO 9001-2008 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja dan kinerja karyawan (studi kasus pada PT
PT Intech Anugerah Indonesia). Studi ini menunjukkan bahwa ISO SMM memiliki
pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja
para karyawan. Bisa dikatakan aplikasi SMM ISO 9001-2008 di PT Gunung
Dream Indonesia di Gresik memiliki efek lemah atau rendah
Tentang kepuasan kerja; Oleh karena itu manajemen dapat melakukan pendekatan
intensif dalam penerapan ISO SMM. Karena hasil
Kuesioner menunjukkan bahwa penerapan SMM ISO 9001-2008 dipengaruhi oleh
fokus pada konsumen.
3.2. Pengaruh TQM (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y1)

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua (tabel 5.18), koefisien variabel Total
Quality Management (X2) diterapkan oleh PT

PT Mount Dream Indonesia di Gresik terhadap kepuasan kerja (Y1) adalah 0,289
dengan nilai p 0,011 lebih rendah dari nilai (α = 0,05). Kedua
Hipotesis menyatakan bahwa total quality management berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja pada PT Mounts Dreams Indonesia di Gresik,
Itu benar dan bisa diterima Koefisien jalur yang positif, secara teoritis merupakan
korelasi antara pengaruh total quality management terhadap pekerjaan
Kepuasan berada dalam arah yang sama; Jika persepsi responden tentang
manajemen kualitas total, diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia
Di Gresik, positif, sehingga kepuasan kerja semakin meningkat. Deskripsi persepsi
responden (175 karyawan PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik) atas komitmen manajemen yang diterapkan oleh PT Mount
Dreams Indonesia di Gresik menunjukkan positif, yaitu 38
Responden sangat setuju dan 1000 responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
nilai koefisien komitmen manajemen
Pada total quality management sebesar 0,693 dan p-value adalah 0,000. Persepsi
responden terhadap pemberdayaan karyawan yang diterapkan oleh PT
Halaman 3

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com

371
Vol 3 Terbitan 4
April 2015
Impian Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 29 responden sangat setuju dan
105 responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
Nilai koefisien pemberdayaan karyawan terhadap total quality management adalah
0,696 dengan p value 0,000. Persepsi responden terhadap
Perbaikan berkelanjutan yang diterapkan oleh PT Mount Dream Indonesia di
Gresik yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia menunjukkan positif ,;
25 responden sangat setuju dan 88 responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
nilai koefisien perbaikan terus menerus pada PT
Total quality management adalah 0,740 dengan p value 0,000. Persepsi responden
terhadap fokus pada konsumen yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 45 responden sangat setuju dan 103
responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
Nilai koefisien fokus pada konsumen terhadap total quality management adalah
0,811 dengan p value 0,000.
Studi ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Misran Minizu (2005) yang
menyarankan bahwa secara bersamaan atau sebagian kritis
Faktor TQM yang terdiri dari komitmen manajemen puncak, keterlibatan

karyawan, pemberdayaan karyawan, dan pelatihan karyawan
Berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Bosawa
Berlian Motor Makasar. Dapat dikatakan variabel kualitas total

Manajemen memiliki korelasi terhadap kepuasan kerja berdasarkan faktor output
pekerjaan, kualitas kerja, komitmen manajemen puncak,
Keterlibatan karyawan, pemberdayaan karyawan, dan pelatihan karyawan.
3.3. Pengaruh Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
Berdasarkan uji hipotesis ketiga (tabel 5.18), koefisien lingkungan kerja (X3),
diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia
Di Gresik, kepuasan kerja (Y1) adalah 0,366 dengan nilai p 0,003 lebih tinggi dari
nilai (α = 0,05). Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa pekerjaan
Lingkungan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
di PT Mount Dreams Indonesia di Gresik adalah benar dan dapat diterima. Jalan
Koefisiennya positif; Secara teoritis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan
kerja berada pada arah yang sama; Jika responden
Persepsi lingkungan kerja positif, kepuasan kerja di PT Mount Dreams Indonesia
di Gresik semakin meningkat. Deskripsi dari
Persepsi responden terhadap pewarnaan, yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik, menunjukkan positif; 35 responden sangat
Setuju dan 98 responden setuju (Tabel 5.8) dan didukung oleh nilai koefisien
warna pada lingkungan kerja 0,601 dengan pNilai 0,000. Persepsi responden terhadap kebersihan yang diterapkan oleh PT
Mount Dreams Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 40 responden
Sangat disepakati dan 105 responden setuju (Tabel 5.6) dan didukung oleh nilai
koefisien kebersihan pada lingkungan kerja sebesar 0,601
Dengan p-value 0,000. Persepsi responden terhadap pencahayaan yang diterapkan
oleh PT Mount Dreams Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 31
Responden sangat setuju dan 100 responden setuju (Tabel 5.6) dan didukung oleh
nilai koefisien pencahayaan dalam bekerja
Lingkungan 0,526 dengan p value 0,000. Persepsi responden terhadap sirkulasi
udara yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di Gresik
Menunjukkan positif; 21 responden sangat setuju dan 96 responden setuju (Tabel
5.6) dan didukung oleh nilai koefisien udara
Sirkulasi menuju lingkungan kerja adalah 0,531 dengan p value 0,000. Persepsi
responden terhadap musik yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 29 responden sangat setuju dan 92
responden setuju (Tabel 5.6), koefisien musiknya adalah o, 682
Dengan nilai p 0,000. Persepsi tentang kebisingan di PT Mount Dreams Indonesia
menunjukkan positif; 20 responden sangat setuju dan 99
Responden setuju (Tabel 5.6) dan koefisien kebisingan 0,546 dengan nilai p
0,000. Persepsi responden terhadap keamanan menunjukkan positif;
30 responden sangat setuju dan 89 responden setuju (Tabel 5.6) dan koefisien
keamanan yang dijamin adalah 0,697 dengan nilai p
0.000.
Studi ini mendukung teori yang disarankan oleh Litwin dan Stringer (2005) bahwa
lingkungan kerja otoriter atau iklim organisasi

Dengan sentralisasi pengambilan keputusan, sedangkan perilaku pekerja
ditentukan oleh peraturan dan prosedur standar, produktivitas dan
Kepuasan kerja akan rendah.
3.4. Pengaruh SMM ISO 9001-2008 (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis keempat (tabel 1.18), koefisien variabel SMM ISO 90012008 (X1) diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik terhadap kinerja karyawan (Y2) sebesar 0,338 dengan nilai p
0,010 lebih rendah dari nilai (α = 0,05). Hipotesis keempat
Menyatakan bahwa SMM ISO 9001-2008 berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, adalah benar dan dapat diterima. Koefisien jalur yang
Positif menunjukkan bahwa secara teoritis korelasi pengaruh SMM ISO 9001-2008
terhadap kinerja karyawan berada pada arah yang sama; jika
Persepsi karyawan terhadap SMM ISO 9001-2008 positif, maka kinerja karyawan
semakin meningkat.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Angga Perwira Utama
(2012) bahwa ada pengaruh langsung yang signifikan antara kualitas
Sistem manajemen ISO 9001-2008 tentang kepuasan kerja.
3.5. Pengaruh Total Quality Management (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis keenam (tabel 5.18), koefisien total quality management
(X2) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia terhadap kinerja karyawan (Y1) adalah 0,105 dengan nilai p 0,176 lebih
tinggi dari nilai (α = 0,05). Hipotesis keenam menunjukkan bahwa
Total quality management berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT
Mount Dreams Indonesia di Gresik, tidak benar dan
Tidak dapat diterima Koefisien jalur positif; Secara teoritis pengaruh manajemen
kualitas total terhadap kinerja karyawan sama
arah; Jika persepsi karyawan terhadap total quality management yang diterapkan
oleh PT Mount Dreams Indonesia positif, karyawan
Kinerja akan meningkat.
Pengaruh lingkungan kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis keenam (tabel 5.18), koefisien lingkungan kerja (X3)
yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik terhadap kinerja karyawan (Y2) adalah 0,258 dan p-value 0,009 lebih
rendah dari nilai (α = 0,05). Hipotesis keenam menyatakan bahwa pekerjaan
Lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, adalah
benar dan dapat diterima. Koefisien jalur positif menunjukkan bahwa
Secara teoritis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan berada pada
arah yang sama; Jika persepsi karyawan sedang bekerja
Lingkungan yang positif, kinerja karyawan akan semakin meningkat.
Halaman 4

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
372
Vol 3 Terbitan 4

April 2015
Pengaruh Kepuasan Kerja (Y1) Terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis ketujuh (tabel 5.18), koefisien kepuasan kerja karyawan
(Y1) pada PT Mount Dreams Indonesia pada
Kinerja karyawan (Y2) sebesar 0,346 dengan nilai p 0,006 lebih rendah dari nilai
(α = 0,05). Hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa pekerjaan
Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, adalah benar dan
dapat diterima. Koefisien jalur positif menunjukkan bahwa
Secara teoritis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan berada pada
arah yang sama; Jika persepsi karyawan terhadap persepsi pekerjaan adalah
Positif atau lebih baik, maka kinerja karyawan akan lebih tinggi.
Hasil penelitian ini adalah bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh kepuasan
kerja. Semakin tinggi kepuasan kerja akan meningkat
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian, variabel yang paling dominan pada
kepuasan kerja adalah variabel kerja
lingkungan Hidup.
Kinerja karyawan secara langsung dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan lingkungan
kerja, hal ini sesuai dengan uji hipotesis di PT
Standardized Direct Effect (nomor grup 1 - Model Default) pada lampiran 7 bahwa
pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap karyawan
Kinerja 0,366 dengan p-value 0,003 lebih rendah dari (α = 0,05) dan koefisien
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,346
Dengan nilai p 0,006 lebih rendah dari (α = 0,05). Kinerja karyawan tidak
dipengaruhi secara langsung oleh variabel independen dalam penelitian ini
Terdiri dari variabel SMM ISO 9001-2008 (X1), total quality management (X2),
lingkungan kerja (X3), namun dengan cara kerja
kepuasan; Kinerja karyawan akan maksimal jika harapan karyawan terpenuhi.
4. Kesimpulan
1. SMM ISO 9001-2008 (X1) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik memiliki efek positif namun tidak signifikan dalam pekerjaan.
Kepuasan (Y1). Artinya SMM ISO 9001-2008, dalam hal ini adalah kompetensi
karyawan, pelatihan, penilaian aktivitas
Efektivitas, perhatian karyawan dan pemeliharaan arsip yang diterapkan oleh PT
Mount Dreams Indonesia di Gresik adalah
Tidak signifikan untuk meningkatkan kepuasan kerja. Hasil kuesioner
menunjukkan bahwa penilaian efektivitas kerja memiliki
Tingkat tertinggi antara lima indikator dari variabel SMM ISO 9001-2008 dan
kompetensi karyawan memiliki tingkat terendah.
2. Total Quality Management / TQM (X2) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik memiliki pengaruh positif dan signifikan
Pada kepuasan kerja (Y1). Ini berarti TQM, dalam hal ini adalah komitmen
manajemen terhadap karyawan dan konsumen, karyawan
Pemberdayaan maksimal, perbaikan dan fokus berkelanjutan pada konsumen akan
dapat meningkatkan kualitas manajemen dan

Kerja, sehingga dalam pelaksanaannya dapat memenuhi harapan
karyawan. Meningkatnya kepuasan konsumen bisa meningkat
Kualitas kerja karyawan secara keseluruhan.
3. Lingkungan kerja (X3) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pekerjaan
Kepuasan (Y1). Ini berarti lingkungan kerja yang terapan dan terstandardisasi,
dalam hal ini pewarnaan dinding yang nyaman,
Kebersihan yang baik, pencahayaan yang baik, sirkulasi udara maksimal, musik
yang mampu meningkatkan inspirasi kerja, kebisingan yang tidak mengganggu dan
kebisingan
Jaminan keamanan membuat karyawan PT Mount Dreams Indonesia di Gresik
merasa puas. Jadi lingkungan kerja
Dapat meningkatkan kepuasan; Dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
karyawan (harapan).
4. SMM ISO 9001-2008 (X1) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan
Kinerja (Y2). Ini berarti SMM ISO 9001-2008 yang distandarisasi oleh
manajemen, dalam hal ini adalah kompetensi karyawan,
Pelatihan, penilaian efektivitas kerja, perhatian karyawan dan pemeliharaan arsip
dapat meningkatkan kinerja karyawan
Terus menerus.
5. Total Quality Management / TQM (X2) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik memiliki dampak positif namun tidak signifikan
Pada kinerja karyawan (X2). Ini berarti TQM, dalam hal ini adalah komitmen
manajemen terhadap karyawan dan konsumen,
Pemberdayaan karyawan maksimal, perbaikan dan fokus terus menerus pada
konsumen tidak dapat meningkatkan kinerja karyawan
Secara signifikan.
6. Lingkungan kerja (X3) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik berpengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan
Kinerja (Y2). Manfaat dapat diperoleh karyawan dari lingkungan kerja yang
nyaman, dalam hal ini adalah
Pewarnaan dinding yang nyaman, kebersihan halus, pencahayaan yang baik,
sirkulasi udara maksimal, musik yang mampu meningkatkan kerja
Inspirasi, kebisingan yang tidak mengganggu dan jaminan keamanan membuat
karyawan dapat melaksanakan tanggung jawab mereka dengan baik.
7. Kepuasan kerja (Y1) karyawan PT Mount Dreams Indonesia di Gresik
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja karyawan (Y2). Artinya, kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan
kinerja karyawan.
8. Kinerja karyawan (Y2) di PT Mount Dreams Indonesia di Gresik tidak secara
langsung dipengaruhi oleh variabel kualitas total
Manajemen, namun dapat meningkatkan kinerja melalui kepuasan kerja. Dan
SMM ISO 9001-2008 (X1) tidak bisa secara tidak langsung

Memenuhi kepuasan kerja karyawan, namun secara langsung dapat mempengaruhi
kinerja karyawan. Lingkungan kerja secara langsung bisa meningkat
Kepuasan kerja karyawan dan kinerja. Oleh karena itu, manajemen harus
mempertimbangkan kepuasan kerja karyawan pertama
Meningkatkan kinerja karyawan
5. Referensi
1. Ahyari, Agus. 1994. Manajemen Produksi. Edisi ke-4. BPFE Yogyakarta.
2. Analisa, Lucky Wulan, 2011, Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap KINERJA Karyawan (Studi
Pada DISPERINDAG Kota Semarang), Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang.
3. As'ad, Moh. , 2006, Kepemimpinan Effective Dalam Perusahaan, Edisi 2,
Liberty, Yogyakarta.
Halaman 5

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
373
Vol 3 Terbitan 4
April 2015
4. Aziz, Anhar, 2009, Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:
2000 Terhadap Kinerja Pegawai Dengan
Pemberian Insentif Dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating Di
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Unit Terminal
Peti Kemas Belawan, Tesis, Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, Medan.
5. Bhat, V., dan J. Cozzolino, 1993, Total Quality: Alat Manajemen Efektivitas,
Jurnal Manajemen Mutu, Vol. 3
(April), hlm. 101-123.
6. Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen, Prosedur dan Implementasi,
Salemba Empat. Jakarta.
7. Terbaik, John W., 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan, disunting oleh
Drs. Mulyadi Guntur Waseso dan Drs. Sanafiah
Faisal, Usaha Nasional, Surabaya.
8. BSN. 2004. SNI 19-19011-2005, Panduan Audit Sistem Manajemen Mutu Dan /
Lingkungan. Badan Standardisasi
Nasional. Jakarta
9. Byars, Lloyd L dan Leslie W. Rue., 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia,
PT. Andi Offset, Yogyakarta.
10. Davis, Keith & John W. Newstroom. 2001. Perilaku dalam Organisasi, Jilid I
Edisi Keenam, Alih Bahasa: Agus Dharma. PT.
Erlangga. Jakarta.
11. Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-9. Jilid 1.
PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

12. Fraser, TM, 2003, Human Stress, Work and Job Satisfaction: Sebuah
Pendekatan Kritis, Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
No.50, hlm.123-154.
13. Gibson, James L, John M. Ivancevich dan James H. Donelly, Jr., (terjemahan
Nunuk Ardiani), 1996, Organisasi: Perilaku,
Struktur, Proses Jilid 1, Edisi 8 Cetakan 1, Binarupa Aksara, Jakarta.
14. Gibson, James L. John M Ivancevick, dan James H. Donnely, 2000, Organisasi
dan Perilaku Manajemen, Struktur,
Proses, London: Mcgraw-Hill Inc.
15. Gomes, Faustino Cardoso, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2
Cetakan 1, Andi Offset, Yogyakarta.
16. Gregory, Rich, 1997, "Manajer Penjualan sebagai Model Peran: Pengaruh
Kepercayaan, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Penjualan
Orang ", Jurnal Akademi Ilmu Pemasaran, Vol.25, No.4, halaman 319-328.
17. Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. "Pengaruh Persepsi Karyawan terhadap
Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja
Dan Motivasi Terhadap Kinerja. "JRBI, Vol.1 No. 1, hlm.63-74
18. Handoko, T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Penerbit BPFE, Yogyakarta
19. ................................. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
manusia. BPFE. Yogyakarta.
20. Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Grasindo.
21. Hasibuan, Malayu SP 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Kesembilan, PT Bumi Aksara. Jakarta.
22. Juran, Joseph M. 2000. Perencanaan dan Analisis Mutu. Edisi Ketiga. McGraw Hill Book Inc. New York.
23. Kotler, Philip dan ABSusanto. 2000. ManajemenPemasaran di
Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.
24. Krajewski, J. Lee, dan PR Larry, 2003, Strategi dan Analisis Manajemen
Operasi, Edisi Kelima, Addison Wesley
Penerbitan Co, New Jersey.
25. Kzgarden. 2010. Sejarah ISO 9001. kasmancepu.wordpress.com/sejarah-iso9001/
26. Lukitaningrum, AN. Dan Bambang Purwanggono, 2012, Analisis Pengaruh
Penerapan Sistem Manajemen mutu ISO 90012008 tentang kepuasan kerja dan kinerja karyawan (studi kasus di PT Intech
Anugrah Indonesia), Teknik Industri
Jurnal Online Volume 1 No. 4 tahun 2012
27. Luthans, F., 2005, Perilaku Organisasi, Edisi Delapan, McGraw-Hill Co., New
York.
28. Munizu, Musran, 2005, Analisis Pengaruh Faktor Kritis Total Quality
Management Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

(Studi PADA PT. Bosowa Berlian Motor
Makassar), http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/7948
29. _____________, 2011, Pengaruh Penerapan Praktik Total Quality Management
(TQM) terhadap Kinerja Kualitas (Studi
Persepsi Karyawan pada PT. Sermani Steel Makasar), Tesis, Pascasarjana
Universitas Hasanuddin, Makasar.
30. Nitisemito, Alex S, 1992, Manajemen Personalia, Edisi Revisi, PT. Ghalia,
Jakarta
31. Render, Barry, dan Jay Herizer, 2004, Manajemen Operasi, Edisi Internasional,
Upper Saddle River, New Jersey.
32. Rivai, Veithzal, 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori Ke Praktek, Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
33. Robbins, SP, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi 10, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta
34. Siagian, Sondang P., 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi I, cetakan
kesembilan, PT Bina Aksara, Jakarta.
35. Sihombing, Umberto. 2001. Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan
Keputusan, Penilaian Pada Lingkungan Kerja dan
Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja. Jakarta.
36. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: SIE
YKPN.
37. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survei,
Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta.
38. Mengarahkan RM, Porter LW, (2005), Motivasi dan Perilaku Kerja, Edisi
Kedua, Edisi Siswa Internasional, Mc GrawHill Inc., Tokyo.
39. Stoner, James AF, R. Edward Freeman, dan Daniel R. Gilbert, 1996,
Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, Indeks Gramedia
Grup, Jakarta.
40. Sugiyono, 2013 Metode Penelitian Manajemen. CV. Alfabeta. Bandung.
41. Suprayetno, Agus, 2008, Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT.
Pei Hai Internasional Wiratama), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 10,
No.2. Hal. 124 -135.
Halaman 6

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
374
Halaman 1

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
369
Vol 3 Terbitan 4

April 2015
JURNAL INTERNASIONAL
MANAJEMEN BISNIS
Pengaruh QMS ISO 900-2008, Total Quality Management and Work
Lingkungan Hidup pada Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan di Pt
Gunung Mimpi Indonesia di Gresik
1. Perkenalan
PT Mount Dream Indonesia adalah salah satu perusahaan di sektor industri kertas
yang berkembang beberapa tahun belakangan ini.
Persaingan tingkat tinggi yang ada, bagaimanapun, membuat perusahaan harus
memiliki keunggulan berbeda atau terpisah yang dapat digunakan sebagai
Daya saing perusahaan. Selain itu, fluktuasi kinerja perusahaan juga menciptakan
masalah tersendiri bagi korporasi,
Dimana kinerja karyawan yang belum mencapai tingkat maksimal, menyebabkan
output mereka tidak dapat memenuhi target perusahaan. Setiap
Perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan kinerja perusahaan dengan
mengembangkan dan meningkatkan kinerja karyawan. Begini
Karena karyawan sebagai ujung tombak kegiatan operasional perusahaan. Kinerja
karyawan yang tinggi dapat dipengaruhi oleh
Berbagai faktor, antara lain, oleh kepuasan kerja karyawan, budaya organisasi, dan
implementasi Total Quality
Manajemen (TQM).
PT Mount Dream Indonesia yang ingin meningkatkan kinerja karyawan dan
kepuasan kerja mencoba untuk memperbaiki stabilisasi
Dan meningkatkan kinerja perusahaan secara terus menerus. Budaya organisasi
yang ada di PT Gunung Dream Indonesia tidak
Cukup kuat untuk mendasari, atau untuk mendukung, para karyawan dalam
bekerja. Orientasi kerja individu dari karyawan menunjukkan kontrol itu
Alam, sifat kinerjanya, sifat korelasinya, dan sifat tanggap kurang dirasakan oleh
para karyawan. Ia mencoba mengatasinya, di antaranya
Hal lain, dengan cara menerapkan dan menerapkan TQM, yang diharapkan bisa
menghasilkan kinerja dan daya saing perusahaan
di pasar. Implementasi TQM juga dilakukan oleh korporasi secara komprehensif
dimana TQM telah mencapai titik terendah
Garis korporasi, tapi hasilnya tidak memuaskan. TQM adalah untuk mengelola
kualitas total dalam melakukan bisnis dengan cara: memusatkan perhatian
Perilaku konsumen, keterlibatan semua karyawan, dan memperbaiki kualitas
produk atau layanan yang dihasilkan oleh korporasi,
Sumber daya manusia, proses dan lingkungan organisasi. Penelitian sebelumnya
telah membuktikan bahwa implementasi TQM secara efektif
Dipengaruhi secara positif terhadap kinerja karyawan. Artinya, peningkatan
penerapan TQM akan meningkatkan karyawan
Kinerja, sebaliknya, jika penerapan TQM sedang menurun, maka konsekuensinya
akan menurunkan korporasi

Kinerja. Munizu (2011) menyimpulkan bahwa peningkatan atau penurunan tingkat
kinerja kualitas atau kinerja karyawan
Ditentukan oleh variabel TQM yang terdiri dari: kepemimpinan, perencanaan
strategis, fokus pada konsumen, informasi dan analisis, masyarakat
Manajemen, dan manajemen proses.
Kepuasan kerja karyawan tidak maksimal di PT Gunung Dream Indonesia, ada
banyak keluhan yang dilakukan oleh karyawan
Tentang beban kerja mereka. Robbins (2001: 147) mengemukakan bahwa pekerja /
karyawan yang puas akan lebih produktif dari pada
Mahmudah Enny W.
Fakultas Ekonomi Doktor, Universitas Bhayangkara Surabaya, Indonesia
Abstrak:
Studi ini mengambil judul "Pengaruh SMM ISO 9001-2008, Total Quality
Management dan lingkungan kerja pada pekerjaan
Kepuasan dan kinerja karyawan di PT Mount Dreams Indonesia di Gresik. Sampel
dalam penelitian ini adalah 175
Responden yang merupakan karyawan staf PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Sebuah kuesioner dibagikan kepada responden. Penelitian ini menggunakan
metode perhitungan SEM (pemodelan persamaan struktur)
Dengan program AMOS (analisis struktur momen). Hubungan variabel-variabel
ini dengan lima adalah kausalitas. Model dari
Hubungan variabel SMM ISO 9001-2008 tidak menghasilkan pengaruh positif
yang signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan total
Manajemen mutu dan lingkungan kerja memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan. Kualitas total
Manajemen tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
karyawan namun untuk variabel ISO 2001-2008
QMS dan lingkungan kerja memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Untuk penelitian lebih lanjut
Melakukan studi serupa diharapkan bisa mengambil sampel dengan masa kerja,
berkembang tidak hanya dalam penelitian di PT Mount Dreams
Indonesia, namun di beberapa tempat yang relevan dengan penelitian ini.
Kata kunci: Total kualitas, manajemen, kinerja karyawan, PT Gunung Mimpi
Indonesia k
Halaman 2

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
370
Vol 3 Terbitan 4
April 2015
Pekerja yang tidak puas, yaitu, kepuasan kerja akan mempengaruhi kinerja
karyawan. Oleh karena itu, PT Mount Dream Indonesia di Indonesia

Gresik harus mempertimbangkan kepuasan karyawan dalam rangka meningkatkan
kinerjanya.
Dari eksposisi tersebut maka penelitian ini akan menguji variabel apa saja yang
mendasari kepuasan dan kinerja karyawan di PT
Sudut pandang implementasi SMM ISO 9001-2008, total quality management, dan
lingkungan kerja. Jadi dalam penelitian ini
Penulis memilih topik "pengaruh SMM ISO 9001-2008, total quality management
dan lingkungan kerja terhadap pekerjaan karyawan
Kepuasan dan kinerja di PT Gunung Dream Indonesia di Gresik ".
2. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2013), penelitian ini disebut penelitian konklusif karena
bertujuan untuk menguji hipotesis tentang korelasi antara
Variabel yang akan diteliti, dimana informasi didefinisikan dengan jelas, proses
penelitian bersifat formal dan terstruktur, menggunakan relatif besar dan
Sampel representatif, dan analisis data menggunakan teknik kualitatif.
Berdasarkan pendapat dari Singarimbun dan Efendy (2000), penelitian ini disebut
penelitian survei, yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai sarana
pengumpulan data primer. Penelitian ini juga dapat dikatakan sebagai
Penelitian yang dapat dilakukan pada populasi besar atau kecil, sehingga dapat
ditemukan kejadian relatif, korelasi antar variabel secara sosial
Dan secara psikologis.
Populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki
kualitas dan karakteristik yang ditentukan dalam penelitian ini
Diperiksa dan kemudian kesimpulannya bisa ditarik (Sugiyono, 2013). Populasi
penelitian adalah staf dan karyawan selain
Pekerja produksi di PT Mount Dream Indonesia di Gresik yang terdiri dari 175
karyawan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan
populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Teknik probability sampling, yaitu teknik yang memberikan kesempatan yang
sama untuk setiap elemen (anggota) populasi yang akan dipilih
Sebagai anggota sampel Ada berbagai teknik probability sampling: simple random
sampling, proportional stratified random
Sampling, sampling acak tidak proporsional, sampling area (cluster) sampling
(Sugiyono, 2010: 120). Sampel adalah bagian atau perwakilan
Dari populasi yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 109). Responden
penelitian terdiri dari 175 karyawan PT Gunung
Dream Indonesia di Gresik, sehingga menggunakan studi populasi atau studi
sensus, seperti yang disarankan oleh Suharsimi Arikunto (2010; 173) "ketika
Seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di bidang penelitian, jadi
penelitian populasi, dan penelitian juga disebut
Studi populasi atau studi sensus.
3. Analisis dan Pembahasan

3.1. Pengaruh SMM ISO 9001-2008 (X1) terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (tabel 5.18), koefisien variabel
SMM ISO 9001-2008 (X1) diterapkan oleh PT Gunung
Impian Indonesia di Gresik terhadap kepuasan kerja (Y1) = 0,287 dengan nilai p
0,082 lebih tinggi dari nilai (α = 0,05). Hipotesis pertama
Menyatakan bahwa SMM ISO 9001-2008 memiliki pengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja di PT Mount Dreams Indonesia di Gresik tidak benar dan
Tidak dapat diterima Koefisien jalur yang positif, secara teoritis mempengaruhi
korelasi SMM ISO 9001-2008 terhadap kepuasan kerja
Arah yang sama, yaitu jika persepsi karyawan terhadap SMM ISO 9001-2008 lebih
baik dan lebih baik (positif), kepuasan kerja adalah
Meningkat. Atau tinggi. Deskripsi persepsi responden (175 karyawan PT Mount
Dream Indonesia di Gresik) terhadap karyawan
Kompetensi yang diterapkan oleh korporasi menunjukkan positif, yakni 13
responden menyatakan sangat setuju dan 107 responden mengatakan setuju
(Tabel 5.4) dan didukung oleh koefisien kompetensi 0,610 dengan nilai p
0,000. Persepsi responden terhadap pelatihan yang diterapkan oleh PT
Gunung Dream Indonesia menunjukkan positif, yaitu 22 responden sangat setuju
dan 105 responden setuju (Tabel 5.4) dan
Didukung oleh nilai koefisien pelatihan SMM ISO 9001-2008 yaitu 0,698 dengan
p value 0,000. Persepsi responden terhadap karyawan
Perhatian menunjukkan positif; 23 responden sangat setuju dan 113 responden
setuju (Tabel 5.4) dan koefisien karyawan
Perhatian pada SMM ISO 9001-2008 adalah 0,553 dengan p-value 0,000.
Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lukitaningrum dan
Purwanggono (2012) yang mengatakan bahwa penerapan kualitas
Sistem manajemen ISO 9001-2008 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja dan kinerja karyawan (studi kasus pada PT
PT Intech Anugerah Indonesia). Studi ini menunjukkan bahwa ISO SMM memiliki
pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja
para karyawan. Bisa dikatakan aplikasi SMM ISO 9001-2008 di PT Gunung
Dream Indonesia di Gresik memiliki efek lemah atau rendah
Tentang kepuasan kerja; Oleh karena itu manajemen dapat melakukan pendekatan
intensif dalam penerapan ISO SMM. Karena hasil
Kuesioner menunjukkan bahwa penerapan SMM ISO 9001-2008 dipengaruhi oleh
fokus pada konsumen.
3.2. Pengaruh TQM (X2) Terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua (tabel 5.18), koefisien variabel Total
Quality Management (X2) diterapkan oleh PT
PT Mount Dream Indonesia di Gresik terhadap kepuasan kerja (Y1) adalah 0,289
dengan nilai p 0,011 lebih rendah dari nilai (α = 0,05). Kedua
Hipotesis menyatakan bahwa total quality management berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja pada PT Mounts Dreams Indonesia di Gresik,

Itu benar dan bisa diterima Koefisien jalur yang positif, secara teoritis merupakan
korelasi antara pengaruh total quality management terhadap pekerjaan
Kepuasan berada dalam arah yang sama; Jika persepsi responden tentang
manajemen kualitas total, diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia
Di Gresik, positif, sehingga kepuasan kerja semakin meningkat. Deskripsi persepsi
responden (175 karyawan PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik) atas komitmen manajemen yang diterapkan oleh PT Mount
Dreams Indonesia di Gresik menunjukkan positif, yaitu 38
Responden sangat setuju dan 1000 responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
nilai koefisien komitmen manajemen
Pada total quality management sebesar 0,693 dan p-value adalah 0,000. Persepsi
responden terhadap pemberdayaan karyawan yang diterapkan oleh PT
Halaman 3

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
371
Vol 3 Terbitan 4
April 2015
Impian Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 29 responden sangat setuju dan
105 responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
Nilai koefisien pemberdayaan karyawan terhadap total quality management adalah
0,696 dengan p value 0,000. Persepsi responden terhadap
Perbaikan berkelanjutan yang diterapkan oleh PT Mount Dream Indonesia di
Gresik yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia menunjukkan positif ,;
25 responden sangat setuju dan 88 responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
nilai koefisien perbaikan terus menerus pada PT
Total quality management adalah 0,740 dengan p value 0,000. Persepsi responden
terhadap fokus pada konsumen yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 45 responden sangat setuju dan 103
responden setuju (Tabel 5.5) dan didukung oleh
Nilai koefisien fokus pada konsumen terhadap total quality management adalah
0,811 dengan p value 0,000.
Studi ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Misran Minizu (2005) yang
menyarankan bahwa secara bersamaan atau sebagian kritis
Faktor TQM yang terdiri dari komitmen manajemen puncak, keterlibatan
karyawan, pemberdayaan karyawan, dan pelatihan karyawan
Berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Bosawa
Berlian Motor Makasar. Dapat dikatakan variabel kualitas total
Manajemen memiliki korelasi terhadap kepuasan kerja berdasarkan faktor output
pekerjaan, kualitas kerja, komitmen manajemen puncak,
Keterlibatan karyawan, pemberdayaan karyawan, dan pelatihan karyawan.
3.3. Pengaruh Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kepuasan Kerja (Y1)
Berdasarkan uji hipotesis ketiga (tabel 5.18), koefisien lingkungan kerja (X3),
diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia

Di Gresik, kepuasan kerja (Y1) adalah 0,366 dengan nilai p 0,003 lebih tinggi dari
nilai (α = 0,05). Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa pekerjaan
Lingkungan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
di PT Mount Dreams Indonesia di Gresik adalah benar dan dapat diterima. Jalan
Koefisiennya positif; Secara teoritis pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan
kerja berada pada arah yang sama; Jika responden
Persepsi lingkungan kerja positif, kepuasan kerja di PT Mount Dreams Indonesia
di Gresik semakin meningkat. Deskripsi dari
Persepsi responden terhadap pewarnaan, yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik, menunjukkan positif; 35 responden sangat
Setuju dan 98 responden setuju (Tabel 5.8) dan didukung oleh nilai koefisien
warna pada lingkungan kerja 0,601 dengan pNilai 0,000. Persepsi responden terhadap kebersihan yang diterapkan oleh PT
Mount Dreams Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 40 responden
Sangat disepakati dan 105 responden setuju (Tabel 5.6) dan didukung oleh nilai
koefisien kebersihan pada lingkungan kerja sebesar 0,601
Dengan p-value 0,000. Persepsi responden terhadap pencahayaan yang diterapkan
oleh PT Mount Dreams Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 31
Responden sangat setuju dan 100 responden setuju (Tabel 5.6) dan didukung oleh
nilai koefisien pencahayaan dalam bekerja
Lingkungan 0,526 dengan p value 0,000. Persepsi responden terhadap sirkulasi
udara yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di Gresik
Menunjukkan positif; 21 responden sangat setuju dan 96 responden setuju (Tabel
5.6) dan didukung oleh nilai koefisien udara
Sirkulasi menuju lingkungan kerja adalah 0,531 dengan p value 0,000. Persepsi
responden terhadap musik yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik menunjukkan positif; 29 responden sangat setuju dan 92
responden setuju (Tabel 5.6), koefisien musiknya adalah o, 682
Dengan nilai p 0,000. Persepsi tentang kebisingan di PT Mount Dreams Indonesia
menunjukkan positif; 20 responden sangat setuju dan 99
Responden setuju (Tabel 5.6) dan koefisien kebisingan 0,546 dengan nilai p
0,000. Persepsi responden terhadap keamanan menunjukkan positif;
30 responden sangat setuju dan 89 responden setuju (Tabel 5.6) dan koefisien
keamanan yang dijamin adalah 0,697 dengan nilai p
0.000.
Studi ini mendukung teori yang disarankan oleh Litwin dan Stringer (2005) bahwa
lingkungan kerja otoriter atau iklim organisasi
Dengan sentralisasi pengambilan keputusan, sedangkan perilaku pekerja
ditentukan oleh peraturan dan prosedur standar, produktivitas dan
Kepuasan kerja akan rendah.
3.4. Pengaruh SMM ISO 9001-2008 (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis keempat (tabel 1.18), koefisien variabel SMM ISO 90012008 (X1) diterapkan oleh PT Mount Dreams

Indonesia di Gresik terhadap kinerja karyawan (Y2) sebesar 0,338 dengan nilai p
0,010 lebih rendah dari nilai (α = 0,05). Hipotesis keempat
Menyatakan bahwa SMM ISO 9001-2008 berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, adalah benar dan dapat diterima. Koefisien jalur yang
Positif menunjukkan bahwa secara teoritis korelasi pengaruh SMM ISO 9001-2008
terhadap kinerja karyawan berada pada arah yang sama; jika
Persepsi karyawan terhadap SMM ISO 9001-2008 positif, maka kinerja karyawan
semakin meningkat.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Angga Perwira Utama
(2012) bahwa ada pengaruh langsung yang signifikan antara kualitas
Sistem manajemen ISO 9001-2008 tentang kepuasan kerja.
3.5. Pengaruh Total Quality Management (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis keenam (tabel 5.18), koefisien total quality management
(X2) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia terhadap kinerja karyawan (Y1) adalah 0,105 dengan nilai p 0,176 lebih
tinggi dari nilai (α = 0,05). Hipotesis keenam menunjukkan bahwa
Total quality management berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT
Mount Dreams Indonesia di Gresik, tidak benar dan
Tidak dapat diterima Koefisien jalur positif; Secara teoritis pengaruh manajemen
kualitas total terhadap kinerja karyawan sama
arah; Jika persepsi karyawan terhadap total quality management yang diterapkan
oleh PT Mount Dreams Indonesia positif, karyawan
Kinerja akan meningkat.
Pengaruh lingkungan kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis keenam (tabel 5.18), koefisien lingkungan kerja (X3)
yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik terhadap kinerja karyawan (Y2) adalah 0,258 dan p-value 0,009 lebih
rendah dari nilai (α = 0,05). Hipotesis keenam menyatakan bahwa pekerjaan
Lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, adalah
benar dan dapat diterima. Koefisien jalur positif menunjukkan bahwa
Secara teoritis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan berada pada
arah yang sama; Jika persepsi karyawan sedang bekerja
Lingkungan yang positif, kinerja karyawan akan semakin meningkat.
Halaman 4

Jurnal Bisnis Internasional & Manajemen (ISSN 2321 -8916)
Www.theijbm.com
372
Vol 3 Terbitan 4
April 2015
Pengaruh Kepuasan Kerja (Y1) Terhadap Kinerja Pegawai (Y2)
Berdasarkan uji hipotesis ketujuh (tabel 5.18), koefisien kepuasan kerja karyawan
(Y1) pada PT Mount Dreams Indonesia pada
Kinerja karyawan (Y2) sebesar 0,346 dengan nilai p 0,006 lebih rendah dari nilai
(α = 0,05). Hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa pekerjaan

Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, adalah benar dan
dapat diterima. Koefisien jalur positif menunjukkan bahwa
Secara teoritis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan berada pada
arah yang sama; Jika persepsi karyawan terhadap persepsi pekerjaan adalah
Positif atau lebih baik, maka kinerja karyawan akan lebih tinggi.
Hasil penelitian ini adalah bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh kepuasan
kerja. Semakin tinggi kepuasan kerja akan meningkat
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian, variabel yang paling dominan pada
kepuasan kerja adalah variabel kerja
lingkungan Hidup.
Kinerja karyawan secara langsung dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan lingkungan
kerja, hal ini sesuai dengan uji hipotesis di PT
Standardized Direct Effect (nomor grup 1 - Model Default) pada lampiran 7 bahwa
pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap karyawan
Kinerja 0,366 dengan p-value 0,003 lebih rendah dari (α = 0,05) dan koefisien
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,346
Dengan nilai p 0,006 lebih rendah dari (α = 0,05). Kinerja karyawan tidak
dipengaruhi secara langsung oleh variabel independen dalam penelitian ini
Terdiri dari variabel SMM ISO 9001-2008 (X1), total quality management (X2),
lingkungan kerja (X3), namun dengan cara kerja
kepuasan; Kinerja karyawan akan maksimal jika harapan karyawan terpenuhi.
4. Kesimpulan
1. SMM ISO 9001-2008 (X1) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams Indonesia di
Gresik memiliki efek positif namun tidak signifikan dalam pekerjaan.
Kepuasan (Y1). Artinya SMM ISO 9001-2008, dalam hal ini adalah kompetensi
karyawan, pelatihan, penilaian aktivitas
Efektivitas, perhatian karyawan dan pemeliharaan arsip yang diterapkan oleh PT
Mount Dreams Indonesia di Gresik adalah
Tidak signifikan untuk meningkatkan kepuasan kerja. Hasil kuesioner
menunjukkan bahwa penilaian efektivitas kerja memiliki
Tingkat tertinggi antara lima indikator dari variabel SMM ISO 9001-2008 dan
kompetensi karyawan memiliki tingkat terendah.
2. Total Quality Management / TQM (X2) yang diterapkan oleh PT Mount Dreams
Indonesia di Gresik memiliki pengaruh positif dan signifikan
P

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Pembangunan Sistem Informasi di PT Fijayatex Bersaudara Dengan Menggunakan Pendekatan Supply Chain Management

5 51 1

Sistem Pemasaran Dan Pemesanan Barang Dengan Metode Customer Relationship Management Berbasis Web Pada PT.Yoshindo Indoensia Technology Jakarta

11 68 215

Transmission of Greek and Arabic Veteri

0 1 22

Asas Tanggung Jawab Negara Sebagai Dasar Pelaksanaan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 19 17

PENGARUH KOSENTRASI SARI KUNYIT PUTIH (Curcuma zediaria) TERHADAP KUALITAS TELUR ASIN DITINJAU DARI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL, KADAR PROTEIN DAN KADAR GARAM The Addition of White Turmeric (Curcuma zedoaria) Concentrated Base on Quality Antioxidan

1 1 8