Buku Panduan Field Lab MTBS (1)

BUKU BAGAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

(MTBS)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 2008

! "#$

"$ $ #

%&

( $ )*+!#!,,!,-!,,,./!,,$

"$ $ #

%&

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENILAIAN

KLASIFIKASI

TINDAKAN

TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA

Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut. • Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada anak sebagai berikut: • Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM

TANYAKAN:

LIHAT:

• Apakah anak bisa minum atau menyusu?

• Apakah anak tampak letargis atau tidak

• Apakah anak selalu memuntahkan semuanya?

sadar?

• Apakah anak menderita kejang?

GUNAKAN KOTAK YANG SESUAI DENGAN GEJALA

Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan penilaian ini

UNTUK MENENTUKAN KLASIFIKASI .

dan lakukan penanganan segera, sehingga rujukan tidak terlambat.

GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/PENGOBATAN

(Tindakan pra rujukan dicetak tebal)

TANYAKAN KELUHAN UTAMA :

• Ada tanda bahaya

Apakah anak menderita batuk atau

umum. ATAU

PNEUMONIA BERAT

sukar bernapas? Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.

• Tarikan dinding

atau

RUJUK SEGERA*

dada ke dalam.

PENYAKIT

ATAU

SANGAT BERAT

• Stridor.

JIKA YA, TANYAKAN : LIHAT DAN DENGAR:

Klasifikasikan

Berapa lama? •

Hitung napas dalam 1 menit.

BATUK atau

Beri antibiotik yang sesuai.

• Perhatikan, adakah tarikan

ANAK HARUS

SUKAR

Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman.

dinding dada ke dalam. Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan •

• Napas cepat.

PNEUMONIA

• Nasihati kapan kembali segera. Dengar adanya stridor.

TENANG

BERNAPAS

• Kunjungan ulang 2 hari.

• Tidak ada tanda-

Beri pelega tenggorokan & pereda batuk yang aman.

Umur Anak : Napas cepat apabila:

tanda pneumonia

BATUK :

Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan • Nasihati kapan kembali segera.

2 bulan - <12 bulan

50 kali atau lebih per menit

atau penyakit

BUKAN PNEUMONIA

sangat berat.

Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.

12 bulan - <5 tahun

40 kali atau lebih per menit

* Dimaksudkan dengan RUJUK disini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas dengan perawatan atau ke Rumah Sakit.

Apakah anak menderita diare? TINDAKAN/PENGOBATAN

GEJALA

KLASIFIKASI

Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut:

• • • • • ika tidak ada klasifikasi berat lainnyaik untuk kol- Jika tidak ada klasifikasi berat lainnya ika tidak ada klasifikasi berat lainnya Jika tidak ada klasifikasi berat lainnya Jika tidak ada klasifikasi berat lain: Beri cairan untuk dehidrasi berat (Rencana Terapi C) Beri cairan untuk dehidrasi berat (Rencana Beri cairan untuk dehidrasi berat (Rencana - Beri cairan untuk dehidrasi berat (Rencana

Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat era. dan tablet Zinc. Terapi C) dan Tablet Zinc.

• Letargis atau tidak sadar

lainnya: Terapi C). Terapi C, termasuk pemberian tablet Zinc ). • • Bila anak menderita gizi buruk, pemberian cairan se- • Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain:

Mata cekung.

DIARE

Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat suai tatalaksana gizi buruk. • Rujuk SEGERA dan selama dalam per- - RUJUK SEGERA.

JIKA YA,

Untuk

• Tidak bisa minum atau

DEHIDRASI

lainnya: Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lainnya: lainnya: jalanan ibu diminta terus memberi laru- - Jika masih bisa minum, berikan ASI dan

Rujuk SEGERA dan selama dalam perjalanan, TANYAKAN: Rujuk SEGERA dan selama dalam per- LIHAT dan RABA: DEHIDRASI tan oralit sedikit demi sedikit. larutan oralit selama perjalanan.

malas minum.

BERAT

Rujuk SEGERA dan selama dalam per-

Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik • jika anak masih bisa minum, ibu diminta terus jalanan ibu diminta terus memberi laru- Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI jalanan ibu diminta terus memberi laru- untuk kolera. tan oralit sedikit demi sedikit. tan oralit sedikit demi sedikit. • memberi larutan oralit sedikit demi sedikit. Sudah berapa lama?

• Cubitan kulit perut

• Lihat keadaan umum anak:

kembali sangat lambat.

Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik • • • Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI

Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI.

Apakah:

Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik

untuk kolera.

• Adakah darah dalam

- Letargis atau tidak sadar?

Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.

tinja?

- Gelisah dan rewel/mudah marah?

Terdapat dua atau lebih

untuk kolera. untuk kolera.

• • • • • Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi B Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi B Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi B Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi B • Lihat apakah matanya cekung?

tanda-tanda berikut:

• Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi B ( ( Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat ( termasuk pemberian tablet Zinc dan Tablet Zinc.

• Gelisah, rewel /mudah

termasuk pemberian tablet Zinc ) )

termasuk pemberian tablet Zinc )

marah.

DIARE

Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lainnya: Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain:

- RUJUK SEGERA. •

Beri anak minum. Apakah:

Klasifikasikan

• Mata cekung.

DEHIDRASI

lainnya: lainnya: lainnya: • Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit dan se-

- Tidak bisa minum atau malas minum?

• Haus, minum dengan

RINGAN/

- Jika masih bisa minum, berikan ASI dan

DIARE

Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit dan se- lama dalam perjalanan ibu diminta terus Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit dan se-

- Haus, minum dengan lahap?

SEDANG

Rujuk SEGERA ke Rumah Sakit dan se- larutan oralit selama perjalanan.

lahap.

Nasihati kapan kembali segera. lama dalam perjalanan ibu diminta terus lama dalam perjalanan ibu diminta terus memberi larutan oralit sedikit demi lama dalam perjalanan ibu diminta terus Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan. sedikit. memberi larutan oralit sedikit demi memberi larutan oralit sedikit demi memberi larutan oralit sedikit demi

• Cubitan kulit perut

• Cubit kulit perut untuk mengetahui turgor.

kembali lambat.

Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI sedikit. sedikit. sedikit.

Apakah kembalinya:

Nasihati ibu kapan harus kembali segera. • • • Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI Anjurkan ibu agar tetap memberi ASI

- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)?

Nasihati ibu kapan harus kembali segera. Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada per- Nasihati ibu kapan harus kembali segera. Nasihati ibu kapan harus kembali segera.

- Lambat?

• Tidak cukup tanda-tanda

• • • • Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada per- baikan. Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada per- Kunjungan ulang setelah 5 hari bila tidak ada per-

baikan. baikan. baikan. Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi A

untuk diklasifikasikan

DIARE

TANPA

dan Tablet Zinc.

sebagai diare dehidrasi

DEHIDRASI

Nasihati kapan kembali segera.

berat atau ringan/sedang.

Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.

DIARE

Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada

• Ada dehidrasi.

PERSISTEN

klasifikasi berat lain.

BERAT

RUJUK.

dan jika DIARE 14

HARI ATAU LEBIH

• Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.

DIARE

Tanpa dehidrasi.

PERSISTEN

Kunjungan ulang 5 hari.

dan jika ada

Beri antibiotik yang sesuai

DARAH DALAM TINJA

• Ada darah dalam tinja

DISENTERI

Nasihati kapan kembali segera.

Kunjungan ulang 2 hari.

Apakah anak demam ?

GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/PENGOBATAN

(pada anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37.5°C)

• Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed, beri

Ada tanda bahaya • dosis pertama suntikan Artemeter.

• Tentukan daerah risiko malaria * : • Beri PENYAKIT umum. • BERAT Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi suntikan anti malaria.

- Risiko Tinggi, Risiko Rendah atau Tanpa Risiko. Risiko Tinggi obat

ATAU

• Beri dosis pertama suntikan antibiotik.

anti-

DENGAN

• Jika Risiko Rendah/Tanpa Risiko malaria, tanyakan: Malaria

malar

• Kaku kuduk.

DEMAM • Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).

• Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.

- Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu

terakhir?

• Demam.

- Jika ya, tentukan daerah Risiko sesuai tempat yang di

• Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif

( pada anamnesis

kunjungi,

mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan)

atau teraba panas

MALARIA

• Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).

• Ambil sediaan darah: tidak dilakukan untuk daerah Tanpa Risiko atau suhu

• Nasihati kapan kembali segera.

- Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari terakhir, ATAU

>37.5 °C ) DAN

• berturut-turut.

• RDT positif

- Periksa mikroskopis darah jika sudah pernah dilakukan RDT

• Demam. ( pada anamnesis

dalam 28 hari terakhir

• Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).

Klasifikasikan

atau teraba panas

DEMAM : MUNGKIN

• Obati penyebab lain dari demam **

TANYAKAN :

LIHAT DAN RABA : DEMAM

atau suhu

• Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.

• Nasihati kapan kembali segera.

Lihat dan raba adanya kaku

>37.5 °C ) DAN

BUKAN

• Sudah berapa lama anak

• RDT negatif

MALARIA

• Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

demam?

kuduk.

• Jika lebih dari 7 hari, apakah

• Lihat adanya pilek.

demam setiap hari?

• Lihat adanya tanda-tanda

• Apakah pernah mendapat

• Ada tanda bahaya

Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed, beri

CAMPAK saat ini:

PENYAKIT

dosis pertama suntikan Artemeter.

obat anti malaria dalam

- Ruam kemerahan di kulit

umum.

BERAT

• Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi anti malaria.

2 minggu terakhir?

yang menyeluruh.

ATAU

DENGAN

• Beri dosis pertama suntikan antibiotik.

DAN

• Kaku kuduk.

DEMAM

• Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C ).

• Apakah anak menderita

- Terdapat salah satu gejala

Risiko Rendah

• Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.

Campak dlm 3 bulan terakhir?

berikut : batuk, pilek atau

Malaria

• Tidak ada pilek.

DAN •

Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif

• mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan). Tidak ada campak. MALARIA • Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).

DAN • Nasihati kapan kembali segera.

Jika anak menderita campak

• Lihat adanya luka di mulut.

• penyebab lain dari

Tidak ada

• Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari

saat ini atau 3 bulan terakhir:

Apakah dalam / luas?

berturut-turut.

demam **

• Lihat adanya nanah pada mata.

• Lihat adanya kekeruhan pada

• Ada pilek. ATAU

• Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C).

• kornea. Obati penyebab lain dari demam **

• Ada campak. ATAU

DEMAM :

• Ada penyebab lain

MUNGKIN

• Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

BUKAN

• Nasihati kapan kembali segera. • Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

dari demam**

MALARIA

Jika Campak

• Ada tanda bahaya

PENYAKIT

• Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.

saat ini

umum ATAU

BERAT

• Cegah agar gula darah tidak turun.

Tanpa risiko Tanpa Risiko

atau

• Kaku kuduk

DENGAN

• Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38,5°C ).

Malaria

Malaria

• RUJUK SEGERA.

dalam 3 bulan

DEMAM

terakhir, Klasifikasikan:

● Tidak ada tanda • Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( ≥ 38,5°C.).

bahaya umum

DEMAM :

• Obati penyebab lain dari demam **

DAN

BUKAN

• Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lajutan

Bersambung ke halaman berikutnya

Tidak ada kaku

MALARIA

• Nasihati kapan kembali segera.

kuduk

• Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

* Lihat daftar daerah risiko malaria. ** Penyebab lain dari demam antara lain : DBD, Pneumonia, Infeksi Saluran Kencing, Infeksi Telinga, Luka dengan infeksi.

GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/PENGOBATAN

Jika anak

Demam : sakit campak

Beri vitamin A.

(Lanjutan)

Ada tanda bahaya umum.

ATAU CAMPAK

Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.

saat ini

atau

• Kekeruhan pada kornea

DENGAN

Jika ada kekeruhan pada kornea atau mata

bernanah, bubuhi tetes/salep mata

dalam

mata. ATAU KOMPLIKASI

kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.

3 bulan

• Luka di mulut yang dalam

BERAT

Jika demam tinggi ( ≥ 38.5°C), beri dosis pertama

atau luas.

parasetamol.

terakhir

Klasifikasikan CAMPAK

RUJUK SEGERA.

Beri vitamin A.

CAMPAK DENGAN

• Mata bernanah.

KOMPLIKASI

Jika mata bernanah, bubuhi tetes/salep mata

kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.

ATAU

PADA MATA

• Luka di mulut.

Jika ada luka di mulut, ajari cara mengobati dengan

DAN / ATAU

gentian violet.

MULUT

Jika anak sangat kurus, berikan vitamin A sesuai dosis .

Kunjungan ulang 2 hari.

• Tidak ada tanda-tanda

diatas.

CAMPAK

Beri vitamin A.

Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri Klasifikasikan Demam

• Ada tanda tanda syok atau

segera cairan intravena sesuai petunjuk. untuk Demam Berdarah

Klasifikasikan

gelisah. ATAU

DEMAM BERDARAH

• Muntah bercampur darah/

• Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas

Dengue, hanya jika :

DENGUE seperti kopi. ATAU

minum, beri cairan infus Ringer Laktat/ Ringer

DEMAM Asetat, jumlah cairan rumatan. Decide Dengue Risk: Yes or

demam 2 sampai dengan 7 hari • Berak berwarna hitam.

BERDARAH Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau TANYAKAN : No

ATAU

LIHAT dan RABA if DENGUE Risk,

• Perdarahan dari hidung

minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak

If Dengue risk: mungkin dalam perjalanan ke rumah sakit. Classify atau gusi. ATAU (DBD)

DENGUE

• Apakah demam mendadak Periksa tanda-tanda syok :

LOOK AND FEEL:

• Bintik-bintik perdarahan di

Jika demam tinggi ( > 38.5°C), beri dosis pertama

parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan

tinggi dan terus-menerus? THEN ASK: • Ujung ekstremitas teraba dingin kulit (petekie) dan uji

ibuprofen.

• Apakah ada bintik merah di

• DAN Look for bleeding from nose or nadi sangat lemah / tidak

torniket positif. ATAU

• RUJUK SEGERA.

kulit atau perdarahan dari • Has the child had any bleed-

gums. teraba.

• Sering muntah.

hidung/gusi? ing from the nose or gums?

Lihat adanya : • Look for skin petechiae.

• Apakah anak muntah? • Has the child had black vomi- • Demam mendadak tinggi

Jika demam tinggi (≥ 38.5°C), beri dosis pertama

Jika YA:

tus or blood in the vomitus?

• Perdarahan dari hidung / gusi. Feel for cold and clammy ex-

dan terus menerus. ATAU

ibuprofen.

parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan

• Nyeri ulu hati atau gelisah.

- Apakah sering?

• tremities. Bintik perdarahan di kulit

MUNGKIN DBD

• Has the child had any bleed- - Apakah muntah dengan

Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit / cairan lain. • Nasihati kapan kembali segera. ing in the stool or tarry black darah atau seperti kopi?

(petekie)

ATAU

• Bintik-bintik perdarahan di

Kunjungan ulang 1 hari jika tetap demam. • Apakah berak berwarna stools?

• Check capillary refill. Jika sedikit dan tidak ada tanda

lain dari DBD :

kulit.

hitam?

If none of above ASK or LOOK Lakukan uji torniket, jika

and FEEL signs are present mungkin and • Obati penyebab lain dari demam . • Apakah ada nyeri ulu hati

the child is 6 months or older:

• Tidak ada satupun gejala

DEMAM :

Jika demam tinggi (≥ 38.5°C), beri dosis pertama

atau anak gelisah?

MUNGKIN parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan

• Perform the tourniquet test.

di atas.

ibuprofen. BUKAN DBD

Nasihati kapan kembali segera.

Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

*** Komplikasi Campak yang lain dan penting adalah : pneumonia, infeksi telinga dan malnutrisi, diklasifikasikan dalam bagan lain

Apakah anak mempunyai masalah telinga?

GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/PENGOBATAN

JIKA YA, TANYAKAN : LIHAT DAN RABA:

Klasifikasikan

• Pembengkakan yang

Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.

Beri dosis pertama parasetamol untuk

MASALAH

• mengatasi nyeri. Apakah telinganya sakit?

• Lihat, adakah cairan/nanah

TELINGA

nyeri di belakang

MASTOIDITIS

keluar dari telinga?

telinga.

RUJUK SEGERA.

• Adakah cairan/nanah keluar

dari telinga?

Raba, adakah pembengkakan Jika Ya, berapa lama? yang nyeri di belakang telinga?

Tampak cairan/nanah

• Beri antibiotik yang sesuai.

keluar dari telinga dan

telah terjadi kurang dari INFEKSI TELINGA • Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri.

14 hari. ATAU

AKUT

Keringkan telinga dengan bahan penyerap.

• Kunjungan ulang 2 hari

Nyeri telinga.

• Tampak cairan/nanah

Keringkan telinga dengan kain/ kertas peyerap

keluar dari telinga dan

INFEKSI TELINGA

setelah dicuci dengan H 2 O 2 3%.

telah terjadi selama 14

KRONIS

Beri tetes telinga yang sesuai.

hari atau lebih.

Kunjungan ulang 5 hari.

• Tidak ada sakit telinga

DAN tidak ada nanah INFEKSI TELINGA • keluar dari telinga. Tidak perlu tindakan tambahan.

TIDAK ADA

MEMERIKSA STATUS GIZI

GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/PENGOBATAN

• Beri air gula.

LIHAT DAN RABA:

Badan sangat

Hangatkan badan

• Beri Vitamin A.

Klasifikasikan

kurus,

• Lihat apakah anak tampak sangat

STATUS GIZI

ATAU

SANGAT KURUS

• Bila disertai diare, berikan cairan ReSoMal atau

kurus?

• BB/PB(TB) <-3SD,

DAN / ATAU

modifikasinya.

ATAU EDEMA

• Bila syok, berikan bolus glukosa 10% iv dan infus.

• Lihat dan raba adanya pembengkakan

• Bila ada komplikasi pada mata, beri tetes/ salep mata

• Bengkak pada

di kedua punggung kaki.

tanpa kortikosteroid.

kedua punggung

• RUJUK SEGERA. Selama di perjalanan jaga kehangatan

• badan dan bila masih menyusu, teruskan ASI. Tentukan Berat badan menurut

kaki.

panjang badan atau tinggi badan, apakah :

• - BB / PB (TB) < -3 SD Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak. - BB / PB (TB) ≥ -3 SD – <-2 SD

Bila ada masalah pemberian makan, lakukan konseling gizi

- BB / PB (TB) -2 SD – +2 SD di puskesmas dan kunjungan ulang 5 hari.

• Badan kurus,

ATAU

• Bila tidak ada masalah pemberian makan, nasihati sesuai

• BB/PB (TB)

KURUS

≥ -3SD – <-2SD “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit” dan

kunjungan ulang 14 hari. • Nasihati kapan kembali segera

• BB/PB (TB)

• Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan Penilaian

- 2 SD – + 2 SD

DAN

Pemberian Makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan NORMAL Untuk Anak Sehat Maupun Sakit”

• Tidak ditemukan

tanda-tanda ke-

Anjurkan untuk menimbang berat badan secara teratur

lainan gizi diatas.

setiap bulan.

GEJALA

KLASIFIKASI

TINDAKAN/PENGOBATAN

MEMERIKSA ANEMIA

• Telapak tangan sangat

RUJUK SEGERA. ANEMIA BERAT

• Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI LIHAT:

pucat.

Klasifikasikan

• Beri zat besi. • Beri obat cacing

• Lihat tanda kepucatan pada

ANEMIA

telapak tangan.

• Telapak tangan agak

Apakah: ANEMIA pucat.

Jika daerah Risiko Tinggi Malaria : beri antimalaria oral.

• - sangat pucat ? Nasihati kapan kembali segera.

- agak pucat ?

Kunjungan ulang 4 minggu.

• Tidak ditemukan tanda

Tidak perlu tindakan.

kepucatan pada telapak

TIDAK ANEMIA

tangan.

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI JADWAL

UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT

Rumah PEMBERIAN VITAMIN A

IMUNISASI

0-7 hari

1 bulan BCG, Polio 1

HB 0

Posyandu *

(Bayi lahir

2 bulan

DPT/HB 1, Polio 2

Posyandu *

di rumah)

3 bulan

DPT/HB 2, Polio 3

Posyandu *

Jadwal suplementasi : setiap Pebruari dan Agustus

4 bulan

DPT/HB 3, Polio 4

Posyandu * Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU ( kapsul biru )

Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU ( kapsul merah ) JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis

IMUNISASI

sesuai umur.

0 bulan

HB 0, BCG, Polio 1

RS/RB/Bidan

RS/RB/Bidan / Posyandu*

RS/RB/Bidan- RS/RB/Bidan / Posyandu*

(Bayi lahir di

2 bulan

DPT/HB 1 , Polio 2

3 bulan

DPT/HB 2 , Polio 3

RS/RB/Bidan / Posyandu*

4 bulan

DPT/HB 3 , Polio 4

RS/RB/Bidan / Posyandu*

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN

Cat : Jadwal imunisasi dapat berubah tergantung Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan lainnya. Kebijakan Nasional.

Pengecualian : Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan tanda bahaya umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi. Bila vaksin masih terpisah, ikuti jadwal lama

* : Atau tempat pelayanan lain

PENGOBATAN LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN / PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI

Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai

UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK YANG SESUAI : - ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL) MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN

- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : AMOKSISILIN (Untuk infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama)

OBAT ORAL DI RUMAH AMOKSISILIN

KOTRIMOKSAZOL

UMUR

2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia

2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia

atau

2 x sehari selama 5 hari untuk Infeksi Telinga Akut

2 x sehari selama 5 hari utk Infeksi Telinga Akut

BERAT BADAN

TAB DEWASA

TAB ANAK

SIRUP per 5 ml

TABLET SIRUP per 5 ml

Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap obat oral yang harus (125 mg)

400 mg Smz)

100 mg Smz)

200 mg Smz)

diberikan di rumah.

Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat. 1/4

2 bln - <4 bln

1 2.5 ml

1/4 5 ml (½ sendok takar) (1 sendok takar)

(4-< 6 kg)

(6-<10 kg)

(1 sendok takar) (2 sendok takar)

Tentukan obat dan dosis yang sesuai dengan berat

12 bln - <3 tahun

badan atau umur anak. (10 - < 16 kg)

(1½ sendok takar)

(2½ sendok takar)

3 tahun - <5 tahun

• (2 sendok takar) Jelaskan alasan pemberian obat. (3 sendok takar)

UNTUK DISENTERI: Beri antibiotik yang dianjurkan untuk Shigela.

Peragakan cara membuat satu dosis.

- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL

- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : ASAM NALIDIKSAT

Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis.

UMUR

ASAM NALIDIKSAT

Tablet 500 mg

Tablet 500 mg

• 3 x sehari selama 10 hari Mintalah ibu memberi dosis pertama pada anak bila

BERAT BADAN

2 x sehari selama 5 hari

4 x sehari selama 5 hari

untuk amuba

obat harus diberikan di klinik.

2 bulan - <4 bulan

50 mg (1/8 tab)

4 bulan - <12 bulan

• 100 mg (1/4 tab) Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan tuliskan pada label obat.

(6 - <10 kg)

lihat dosis diatas

12 bulan - <5 tahun

(10 - <19 kg)

200 mg (1/2 tab)

Jika memberi lebih dari 1 jenis obat, bungkus setiap

UNTUK KOLERA: beri antibiotik yang dianjurkan untuk Kolera selama 3 hari

- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN obat secara terpisah.

- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)

Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan sesuai an-

KOTRIMOKSAZOL

juran walaupun anak telah menunjukkan perbaikan.

UMUR

TETRASIKLIN

2 x sehari selama 3 hari

Kapsul 250 mg atau

4 x sehari selama 3 hari

TABLET DEWASA

TABLET ANAK SIRUP/per 5 ml

(20 mg/100 mg) (40 mg/200 mg) •

Cek pemahaman ibu.

BERAT BADAN

(80 mg/400 mg)

2 bulan - <4 bulan

jangan diberi 1/4 1 2.5 ml

(4 - <6 kg)

4 bulan - <12 bulan

1/2 1/2 2 5 ml

(6 - <10 kg)

12 bulan - <5 tahun (10 - <19 kg)

1 1 3 10 ml

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :

Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum

ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN ( ANAK <1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN ) ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN ( ANAK <1 TAHUN : HANYA KINA )

PILIHAN PERTAMA

PILIHAN KEDUA

Tablet (200 mg)

Tablet (15 mg basa)

30 mg/kgBB/hari

dibagi dalam 3 dosis Diberikan sebagai

BERAT BADAN

(50 mg)

(153 mg basa)

(15 mg basa)

(50 mg)

(153 mg basa)

(50 mg)

(153 mg basa)

selama 7 hari

dosis tunggal

2 - <12 bulan

(4 - <10 kg)

Jangan diberi

3x ¼ Jangan diberi

12 bulan - <5 tahun (10 - <19 kg)

1 1 1 1 3x ½ ¾

Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun):

0.75 mg /kg BB pada hari pertama saja.

Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Non Falsiparum (Vivax/Ovale)

ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN ( ANAK <1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN ) ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN ( ANAK <1 TAHUN : HANYA KINA )

PILIHAN PERTAMA

PILIHAN KEDUA

Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )

Artesunat Amodiakuin

Primakuin

Artesunat Amodiakuin

Primakuin

30 mg/kgBB/hari

BERAT BADAN

dibagi dalam 3 dosis 0.25 mg basa/kgBB/hr

(50 mg)

153 mgbasa

15 mg basa

(50 mg)

153 mg basa

15 mg basa

(50 mg)

153 mg basa

15 mg basa

selama 7 hari

1 dosis sehari

selama 14 hari

(4 - <10 kg) 2 - <12 bulan

Jangan diberi

Jangan diberi

Jangan diberi

3x ¼

Jangan diberi

12 bulan - <5 tahun

¾ hari 1 (10 - <19 kg) 1 1 ¼ 1 1 ¼ 1 1 sampai hari 3x ½ ke 14 ¼ hari 2 - 14

Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun):

0.25 mg /kg BB pada hari 1 - 14

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :

Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Mixed

ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN ( ANAK <1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN ) ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA : KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA )

PILIHAN PERTAMA

PILIHAN KEDUA

KINA PRIMAKUIN UMUR

Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )

30 mg/kgBB/hari

dibagi dalam 3 dosis Diberikan sebagai

BERAT BADAN (50 mg)

(153 mg basa) (15 mg basa)

(50 mg)

(153 mg basa) (15 mg basa)

(50 mg)

(153 mg basa) (15 mg basa)

selama 7 hari dosis tunggal

3x ¼ Jangan diberi (4 - <10 kg)

2 - <12 bulan

Jangan diberi

Jangan diberi

Jangan diberi

3x ½ ¾ hari 1 (10 - <19 kg)

12 bulan - <5 tahun

smp Hr ke14 ¼ hari 2 - 14

Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari Dosis Primakuin (hanya untuk anak ≥ 1 tahun):

0.75 mg /kg BB pada hari pertama dan 0.25 mg /kg BB pada hari ke 2 - 14.

Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :

Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap pemberian obat oral di rumah, Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat.

Pemberian Vitamin A untuk pengobatan

( dosis sesuai umur anak )

Beri Parasetamol untuk Demam

GEJALA

HARI KE 1

HARI KE 2 HARI KE 15

Tinggi (> 38.5°C) atau Sakit Telinga

Dosis Vitamin A Sangat kurus dan

Sangat kurus

PARASETAMOL

menderita Campak

Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang

UMUR

DOSIS

Menderita Campak

UMUR atau TABLET

BERAT BADAN 500 mg

100 mg

120 mg/ 5 ml

(½ kapsul biru)

Menderita Campak

2 bulan - <6 bulan

2.5 ml

dan komplikasi pada

(4 -< 7 kg)

(½ sdk takar)

6 bulan -11 bulan

100.000 IU

mata

(kapsul biru)

6 bulan - <3 tahun Ada salah satu

1 5 ml

200.000 IU

gejala Xeroftalmia :

(7 - < 14 kg)

(1 sdk takar) 12 bulan-59 bulan

(kapsul merah)

- Buta senja

- Bercak Bitot V V V

3 tahun - <5 tahun

2 7.5 ml

- Nanah / radang

(14 - < 19 kg)

(1½ sdk takar)

- Kornea keruh - Ulcus kornea

Beri Obat Cacingan Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir,

Beri Zat Besi untuk pengobatan

beri obat cacingan dosis tunggal.

PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZOL

Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun .

PILIHAN KEDUA : PIRANTEL PAMOAT

ALBENDAZOL PIRANTEL PAMOAT

TABLET BESI / FOLAT

SIRUP BESI

(60 mg besi elemental dan (setiap 5 ml mengandung 30 mg

UMUR

0,25 mg asam folat)

besi elemental)

UMUR

TABLET 400 mg

DOSIS TUNGGAL

UMUR atau BERAT BADAN

TABLET 125 mg

atau

DOSIS TUNGGAL

BERAT BADAN

1x sehari 1x sehari

4 bulan - <9 bulan (6 - < 8 kg)

1 tahun - <2 tahun

6 bulan - <12 bulan

9 bulan - <1 tahun (8 - < 10 kg)

¾ (7 - <10 kg)

2,5 ml (½ sendok takar)

1 tahun - <3 tahun (10 - < 14 kg)

2 tahun - <5 tahun

12 bulan - <5 tahun

5 ml (1 sendok takar)

3 tahun - <5 tahun (14 - < 19 kg)

(10 - <19 kg)

Mengeringkan Telinga dengan Bahan Penyerap MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI

INFEKSI LOKAL DI RUMAH Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari.

• Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissu yang kuat, menjadi sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas.

Jelaskan alasan pemberian obat.

Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak. • Keluarkan sumbu jika sudah basah.

Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam

Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah diatas sampai

kotak yang sesuai.

telinga anak kering.

• Teteskan 3-5 tetes larutan H 2 O 2 3% pada telinga yang sakit,

Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik.

lalu keringkan dengan kertas tissu. Lakukan hal ini 3 kali sehari.

Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah.

Untuk INFEKSI TELINGA KRONIS : Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan

Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan

biarkan selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam.

di rumah.

Cek pemahaman ibu.

Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet

Obati luka di mulut 2 kali sehari selama 5 hari.

Mengobati Infeksi Mata dengan • Cucilah tangan. •

Tetes/Salep Mata Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah

dibasahi larutan garam.

Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari.

Oleskan gentian violet 0,25 % (jika yang tersedia 1%,encerkan 4 kali)

Cucilah tangan.

Cuci tangan kembali.

Mintalah anak untuk memejamkan mata.

Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah.

Meredakan Batuk dan Melegakan

Berikan obat tetes/ salep mata kloramfenikol/ tetrasiklin 3 kali sehari.

Tenggorokan dengan Bahan yang Aman

Mintalah anak melihat keatas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke arah

bawah.

ASI Eksklusif untuk bayi sampai umur 6 bulan. dalam kelopak mata bawah.

Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep dibagian

Bahan aman yang dianjurkan :

• Cuci tangan kembali. Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis. ( Madu tidak dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun ) Obati sampai kemerahan hilang.

Obat yang tidak dianjurkan :

• Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin,

Jangan menggunakan salep/ tetes mata yang mengandung kortikosteroid

codein dan derivatnya atau alkohol.

atau memberi sesuatu apapun di mata.

Obat-obatan dekongestan oral dan nasal

PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK

● Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.

● Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan atau umur anak .

● Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat.

● Berikan obat suntikan intramuskular.

● Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan.

Beri Antibiotik Intramuskular Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat

UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN ( ANTIMALARIA PILIHAN PERTAMA untuk MALARIA BERAT )

OBAT ORAL

• Beri dosis pertama Ampisilin dan Gentamicin intramuskular dan rujuk segera.

UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT

JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN :

DENGAN DEMAM:

• Ulangi suntikan Ampisilin setiap 12 jam selama 5 hari.

● Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk

• Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan.

(dosis lihat dibawah).

AMPISILIN

● Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan

UMUR

Dosis : 50 mg per kg BB

klinis menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut:

GENTAMISIN

atau BERAT BADAN

Tambahkan 4,0 ml aquadest

dalam 1 vial 1000 mg sehingga

Dosis : 7.5 mg per kg BB

menjadi 1000 mg / 5 ml

Sediaan 80 mg / 2 ml

Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis:

atau 200 mg/ml

- Hari 1 : 3.2 mg/kg BB - Hari 2 : 1.6 mg/kg BB

2 bulan - <4 bulan

1.25 ml = 250 mg

1 ml = 40 mg

- Hari 3 : 1.6 mg/kg BB

(4 - < 6 kg)

4 bulan - <9 bulan Jka anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA. (6 - < 8 kg)

1.75 ml = 350 mg

1.25 ml = 50 mg

Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan

9 bulan - <12 bulan pemberian obat antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pilihan (8 - < 10 kg)

2.25 ml = 450 mg

1.75 ml = 70 mg

pertama selama 3 hari yaitu ACT atau Artemisinin Combination Therapy.

12 bulan - <3 tahun

Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1ml ( 80 mg/ml)

3 tahun - <5 tahun

3.75 ml = 750 mg

3 ml = 120 mg

(14 - 19 kg)

Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun

● Jika anak masih bisa menyusu :

Mintalah kepada Ibu untuk menyusui anaknya.

● Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan :

Beri perahan ASI, atau Susu formula / air gula 30 - 50 ml sebelum dirujuk

Cara membuat air gula: Larutkan 1 sendok teh gula pasir (5 gram) kedalam gelas yang berisi 50 ml air matang.

● Jika anak tidak bisa menelan:

Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa nasogastrik. Jika tidak tersedia pipa nasogastrik, RUJUK SEGERA.

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN

(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan / Sedang dengan Oralit

Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah : Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.

1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)

● JELASKAN KEPADA IBU: 2 - <5 tahun

UMUR

≤ 4 bulan

4 - <12 bulan

1 - <2 tahun

Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.

12 - 19 kg tambahan.

Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai

Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut

700 - 900 900 - 1400 ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.

Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika: ● TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.

Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml

Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.

Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah. Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.

• Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman diatas. •

● AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT. Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga

100 - 200 ml air matang selama periode ini.

BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH. ● TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT.

• ● TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT / CAIRAN LAIN Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/ mangkuk/ gelas. •

YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK:

Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat. • Lanjutkan ASI selama anak mau.

- Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak. - Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak.

● BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.

Katakan kepada ibu : ● SETELAH 3 JAM: • Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya. - Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.

• Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan. - Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih

• Mulailah memberi makan anak.

lambat.

- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. ● JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI:

• Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.

2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.

• Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk

menyelesaikan 3 jam pengobatan.

3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN.

• Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menambahkan 6 bungkus lagi

Lihat KONSELING BAGI IBU

sesuai yang di anjurkan dalam Rencana Terapi A.

4. KAPAN HARUS KEMBALI. • Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:

1. BERI CAIRAN TAMBAHAN 2. LANJUTKAN PEMBERIAN TABLET ZINC SAMPAI 10 HARI

4. KAPAN HARUS KEMBALI 3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN

Lihat Rencana Terapi A

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN

(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat

IKUTI TANDA PANAH. JIKA JAWABAN “YA”, LANJUTKAN KE KANAN. JIKA “TIDAK”, LANJUTKAN KE BAWAH.

• Beri cairan interavena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut

Pemberian tablet Zinc untuk semua

sementara infus dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak

tersedia, gunakan cairan NaCl) yang dibagi sebagai berikut penderita Diare

MULAI DI SINI

UMUR

Pemberian pertama

Pemberian berikut

30 ml/kg selama:

70 ml/kg selama:

● Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan

Dapatkah saudara

Bayi

segera memberi

(dibawah umur 12 bulan)

1 jam *

5 jam

kecuali Bayi Muda

YA

cairan intravena?

Anak

(12 bulan sampai 5 tahun)

30 menit *

2 ½ jam

● Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg ) * Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba. Berikan dosis tunggal selama 10 hari :

TIDAK

• Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan

lebih cepat.

- Umur 2 - 6 bulan : ½ tablet

• Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya

sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc.

- Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet

• Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan

Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.

● Cara pemberian tablet Zinc:

Adakah fasilitas

- Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam

pemberian cairan

• Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena.

sendok teh (tablet akan larut ± 30 detik) , segera

intravena terdekat

YA

Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan

berikan kepada anak.

(dalam 30 menit)?

pada anaknya sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan.

TIDAK

- Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah

pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian dengan cara

Apakah saudara

• Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik atau mulut:

memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa

terlatih menggunakan

pipa orogastrik untuk

beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).

kali hingga satu dosis penuh.

rehidrasi?

• Periksa kembali anak setiap 1 - 2 jam:

- Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat.

- Ingatkan ibu untuk memberikan tablet Zinc setiap hari

TIDAK

YA

- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk

selama10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti.

pengobatan intravena.

Apakah anak masih

• Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian

- Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet Zinc segera

bisa minum?

tentukan Rencana Terapi yg sesuai (A,B atau C) untuk melanjutkan pengobatan.

TIDAK

setelah anak bisa minum atau makan.

CATATAN:

RUJUK SEGERA

Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan

untuk pengobatan

bahwa Ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian larutan oralit per oral.

IV / NGT/OGT

Keterangan : 1 ml = 20 tetes/menit - infus makro

60 tetes/menit - infus mikro

Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk

Tindakan Pra Rujukan untuk Anak Sangat

Demam Berdarah Dengue

Kurus Disertai Diare.

● Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak

JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA : 5 ml/ kg BB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk.

● Cara pembuatan cairan :

● Beri Oksigen 2 - 4 liter/ menit.

1. Resomal :

- Oralit 1 sachet (untuk 200 ml)

● Segera beri cairan intravena *

Beri cairan Ringer Laktat / Ringer Asetat: 20 ml/ kgBB/ 30 menit. - Gula pasir 10 gram ( 1 sendok makan peres ) - Mineral Mix 8 ml ( 1 sendok makan ) ● Periksa kembali anak setelah 30 menit.

- Tambahkan air matang menjadi 400 ml. - Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/ BB/ jam. 2. Modifikasi Resomal.

Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.

- Oralit 1 sachet (untuk 200 ml) - Gula pasir 10 gram

- Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg BB/ 30 menit - Bubuk KCl 0.8 gram (seujung sendok makan) dan RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.

- Tambahkan air matang menjadi 400 ml. ● Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam.

● Bila tidak ada Mineral Mix atau KCl :

Encerkan 1 sachet Oralit menjadi 400 ml dan tambahkan

gula pasir 10 gram ( 1 Sendok makan peres). JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK: ● Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan

● Berikan infus Ringer Laktat / Ringer Asetat sesuai dosis Resomal / modifikasinya selama perjalanan.

- Berat Badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam

- Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra rujukan untuk anak sangat kurus disertai syok.

- Berat Badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam

● Jika anak bisa minum • Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB.

- Beri minum apa saja ** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau tajin )

sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan. • Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-hati,

pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung. • Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/ kg BB selama 1 jam atau 5

CATATAN : tetes/ kg BB/ menit. * Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam • Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan

perjalanan beri Oralit/ cairan lain sedikit demi sedikit dan sering. Dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1 • Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis

** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena

sesuai di atas.

sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.

• RUJUK SEGERA.

KONSELING BAGI IBU

MAKANAN

Menilai Cara Pemberian Makan Anak

Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu dengan ANJURAN MAKAN UNTUK

ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT. TANYAKAN :

● Apakah ibu menyusui anak ini? - Berapa kali sehari?

- Apakah menyusui juga pada malam hari? ● Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?

- Makanan atau minuman apa? - Berapa kali sehari? - Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?

- Jika anak kurus :

* Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak? * Apakah anak mendapat porsi tersendiri? * Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?

● Selama anak sakit, apakah pemberian makan dirubah? Bila ya, bagaimana?

Sampai umur 6 bulan

Umur 6 sampai 9 bulan Umur 9 sampai 12 bulan

Umur 12 sampai24 bulan

Umur 24 bulan atau lebih

• Teruskan pemberian ASI

• Berikan makanan • Berikan Air Susu Ibu (ASI)

• Teruskan pemberian ASI

• Teruskan pemberian ASI Berikan Makanan

• Berikan makanan keluarga

• Mulai memberi makanan

secara bertahap sesuai

keluarga 3 x sehari, • Jika RDT

sesuai keinginan anak,

Pedamping ASI (MP-ASI)

dengan kemampuan anak.

sebanyak 1/3 –1/2 porsi positif Fal-

paling sedikit 8 kali sehari,

pendamping ASI (MP-ASI)

yang lebih padat dan kasar

Berikan 3 x sehari,

makan orang dewasa siparum,

pagi, siang maupun

seperti bubur susu, pisang,

pepaya lumat halus,air jeruk,

seperti bubur nasi, nasi tim,

sebanyak 1/3 porsi makan

yang terdiri dari nasi, lauk

pauk, sayur dan buah. malam

• Berikan makanan selingan • Jangan diberikan makanan

air tomat saring.

nasi lembik.

orang dewasa terdiri dari

• Tambahkan telur/ayam/

nasi,lauk pauk, sayur,buah

kaya gizi 2 x sehari selain ASI

• Secara bertahap sesuai

• Beri makanan selingan

atau minuman lain

ikan/ tempe/tahu/daging

pertambahan umur berikan

sapi/ wortel/bayam/santan

kaya gizi 2 x sehari diatara

diantara waktu makan.

bubur tim lumat ditambah

kacang hijau/minyak.

waktu makan (biskuit, kue).

kuning telur/ayam/ikan/

• Setiap hari (pagi, siang,

tempe /tahu/daging sapi/

malam) diberikan makan

sebagai berikut:

wortel/bayam/kacang hijau/

santan/minyak.

9 bln : 3 x 9 sdm peres

● Setiap hari berikan makan

10 bln: 3 x 10 sdm peres

sebagai berikut:

11 bln: 3 x 11 sdm peres

6 bln : 2 x 6 sdm peres

• Beri makanan selingan

7 bln : 2-3 x 7 sdm peres

2 kali sehari diantara waktu

8 bln : 3 x 8 sdm peres

makan (buah, biskuit, kue)

Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan. Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna. Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara memasak yang benar.

Anjuran makan untuk DIARE PERSISTEN

• Jika masih mendapat ASI : Berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang dan malam • Jika anak mendapat susu selain ASI :

- Kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI. - Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe

Jangan diberi susu kental manis - Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur anak -

Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan

● Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit” :

- Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak.

● Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI, lakukan konseling menyusui :

- Lakukan penilaian cara ibu menyusui (lihat bagan Bayi Muda). - Tunjukkan pada ibu cara menyusui yang benar. - Jika ditemukan masalah lakukan tindakan yang sesuai.

● Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:

- Anjurkan ibu untuk relaktasi:

* Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya. * Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang maupun malam. * Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain.

● Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya

- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/ mangkuk/ gelas. - Peragakan cara memberi susu dengan mangkuk/ cangkir/ gelas. - Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur.

● Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:

- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak. - Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring / mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur. - Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak.

● Jika ibu merubah pemberian makan selama anak sakit:

- Beritahu ibu untuk tidak merubah pemberian makan selama anak sakit. - Nasihati ibu untuk memberi makanan sesuai kelompok umur dan kondisi anak.

CAIRAN

Menasihati Ibu untuk Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit

UNTUK SETIAP ANAK SAKIT:

● Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui.

Untuk anak dengan : MUNGKIN DBD

● Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin atau air matang. - pemberian cairan tambahan sangat penting. - beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit, asal tidak yang

UNTUK ANAK DIARE:

berwarna merah atau coklat))

● Pemberian cairan tambahan akan menyelamatkan nyawa anak. ● Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN.

KAPAN HARUS KEMBALI

Menasihati Ibu Kapan Harus Kembali ke Petugas Kesehatan

KUNJUNGAN ULANG : Nasihati ibu untuk datang kembali sesuai waktu yang paling awal untuk permasalahan anaknya.

Anak dengan: Kunjungan

ulang:

MUNGKIN DBD, jika tetap demam

1 hari

PNEUMONIA KAPAN KEMBALI SEGERA :

DISENTERI

DEMAM: MUNGKIN BUKAN MALARIA, jika tetap demam

2 hari

Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sbb:

DEMAM: BUKAN MALARIA, jika tetap demam

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT

• Tidak bisa minum atau menyusu DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD, jika tetap demam

Setiap anak sakit

INFEKSI TELINGA AKUT • Bertambah parah.

• Timbul demam.

DIARE PERSISTEN

INFEKSI TELINGA KRONIS

5 hari

Anak dengan Batuk : Bukan Pneumo- • Napas cepat

MASALAH PEMBERIAN MAKAN

• Sukar bernapas PENYAKIT LAIN, jika tidak ada perbaikan

nia, juga kembali jika:

• Berak campur darah KURUS

Jika anak DIARE,

• Malas minum ANEMIA

14 hari

juga kembali jika:

• Ada tanda-tanda perdarahan MALARIA, jika tetap demam

4 minggu

Jika anak : Mungkin DBD atau

Setelah minum

Demam - Mungkin bukan DBD,

• Ujung ekstremitas dingin

anti malaria

juga kembali jika:

• Nyeri ulu hati atau gelisah.

3 hari ber-turut 2 • Sering muntah • Pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan

KUNJUNGAN BERIKUTNYA - UNTUK ANAK SEHAT :

anak tampak lemas. NasIhati ibu kapan harus kembali untuk imunisasi dan vitamin A berikutnya

sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN.

Menasihati tentang Penggunaan

Kelambu untuk Pencegahan Malaria

Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya

Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu.

Kelambu yang tersedia, mengandung obat anti nyamuk yang ● Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu atau RUJUK

dapat membunuh nyamuk tapi aman bagi manusia.

● Jika ibu mempunyai masalah payudara (misalnya: bengkak,