MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR (2)

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN KEADILAN”

DISUSUN OLEH :
Agust Anas S. ( 20213386 )
Claudia Anastasya J ( 21213949 )
Glaudita Gunawan ( 23213769)
Ina Masli ( 24213340 )
Irma Rahmawati ( 24213496 )
Nesty Khanistiani ( 26213392 )

Kelas: 1EB23
AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA
www.gunadarma.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Manusia

dan Keadilan”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bekasi, 12 November 2013

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Rumusan Masalah
Bab II PEMBAHASAN
1. Pengertian Keadilan dan Macamnya
2. Arti Kecurangan dan Faktor Penyebabnya
3. Kasus Ketidakadilan dalam masyarakat
4. Arti Kejujuran dan Pemulihan Nama Baik
5. Arti Pembalasan
Bab III KESIMPULAN
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai mana kita ketahui bahwa di Negara kita masih terdapat disana sini ketidak
adilan, baik ditataran pemerintahan, masyarakat dan disekitar kita, Ini terjadi baik karena
kesengajaan atau tidak sengaja ini menunjukkan rendahnya kesadaran manusia akan keadilan
atau berbuat adil terhadap sesama manusia atau dengan sesama makhluk Hidup. Seandainya di
negara kita terjadi pemerataan keadilan maka saya yakin tidak tidak akan terjadi perotes yang

disertai kekerasan, kemiskinan yang bekepanjangan, peranpokan, kelaparan, gizi buruk dll.
Mengapa hal diatas terjadi karena konsep keadilan yang tidak diterapkan secara benar, atau bisa
kita katakan keadilan hanya milik orang kaya dan penguasa. Di zaman sekarang keadilan dapat
ditukar dengan uang dan keadilan dapat dibeli oleh orang kaya. Dari latar diatas penulis akan
mencoba untuk memberikan sebuah konsep keadilan sehingga diharapkan nantinya dapat
meminimalisi ketidak adilan yang terjadi di indonesia

B. TUJUAN
Tujuan dari penyususan makalah ini adalah sebagai bahan untuk mempelajari materi dalam
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan disamping itu mahasiswa dapat berlaku adil dan selalu
mengutamakan kejujuran, karena dengan kejujuran itu keadilan mudah untuk di capai. Dan agar
kita bisa memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang.

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu arti keadilan dan macam-macamnya ?
2. Apa itu arti dari kecurangan dan faktor apa yang menimbulkan kecurangan itu ?
3. Bagaimana kasus ketidakadilan dalam masyarakat?
4. Apa arti Kejujuran dan Pemulihan nama baik?
5. Apa itu pembalasan ?


BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KEADILAN DAN MACAMNYA
A. Pengertian Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S
Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenangwenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah pengakuan dan perlakukan yang seimbang
antara hak dan kewajiban. Menurut Aristoteles keadilan adalah kelayakan dalam tindakan
manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu
banyak dan terlalu sedikit. . Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu
adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak
pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Dengan kata lain keadilan adalah
keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh
bagian yang sama dari kekayaan bersama.
B. Keadilan Sosial
Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk
melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.” Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin
Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan social dalam bidang

ekonomi adalah dapat mencapai kemakmuran yang merata.
C. Macam – macam Keadilan
a). Keadilan individual, adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau buruk masingmasing individu
b). Keadilan sosial, adalah keadilan yang pelaksanaanya bergantung pada struktur –struktur itu
terdapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan ideologi.

c). Keadilan legal (keadilan moral)
terwujud bila setiap anggota dalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut
kemampuannya atau jeadilan terwujud bila setiap orang melaksanakanpekerjaanya menurut sifat
dasarnya yang paling cocok
d). Keadilan distributif
terwujud apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama
contoh, sistem penggajian/upah, lulusan SMA dibedakan dengan lulusan sarjana.
e). Keadilan komutatif
terwujud apabila tindakan nya tidak bercorak ekstrim sehingga merusak atau menghancurkan
pertalian didalam masyarakay, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib. guna keadilan
komutatif untuk memeliharaketertiban masyarakat dan kepentinagn publik.
2. ARTI KECURANGAN DAN FAKTOR PENYEBABNYA
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.

Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan WJS Purwadarminta, kecurangan berarti tidak
jujur, tidak lurus hati, tidak adil dan keculasan (Karni, 2000:49). Didalam buku Black’s Law
Dictionary yang dikutip oleh Tunggal (2001:2) dijelaskan satu definisi hukum dari kecurangan,
yaitu berbagai macam alat yang dengan lihai dipakai dan dipergunakan oleh seseorang untuk
mendapatkan keuntungan terhadap orang lain, dengan cara bujukan palsu atau dengan menutupi
kebenaran, dan meliputi semua cara-cara mendadak, tipu daya (trick), kelicikan (cunning),
mengelabui (dissembling), dan setiap cara tidak jujur, sehingga pihak orang lain bisa ditipu,
dicurangi atau ditipu (cheated).

1.
2.
3.
4.

Faktor Pemicu Kecurangan
Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan,
yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu:
Greed (keserakahan)
Opportunity (kesempatan)

Need (kebutuhan)
Exposure (pengungkapan)
Selain yang disebutkan di atas penyebab kecurangan juga ada beberapa lagi, seperti :

a. Penyembunyian (concealment)
Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilai kemungkinan dari deteksi dan hukuman
sebagai akibatnya.
b. Kesempatan/Peluang (opportunity)
Pelaku perlu berada pada tempat yang tepat, waktu yang tepat agar dapat mendapatkan
keuntungan atas kelemahan khusus dalam sistem dan juga menghindari deteksi.
c. Motivasi (motivation)
Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian, suatu kebutuhan pribadi
seperti ketamakan/kelobaan/kerakusan dan motivator yang lain.

d.

Daya tarik (attraction)
Sasaran dari kecurangan perlu menarik bagi pelaku.
e. Keberhasilan (success)
Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur dengan baik untuk menghindari

penuntutan atau deteksi.
3. KASUS KETIDAKADILAN DALAM MASYARAKAT
Contoh kasusnya yaitu kasus tabrakan, orang biasa ditahan dan anak mentri tidak di tahan.
Nama Muhammad Rasyid Amrullah Rajasa mendadak terkenal setelah menabrak dua orang
dalam sebuah kecelakaan mobil hingga tewas. Anak Menteri Koordinantor Bidang
Perekonomian Hatta Rajasa itu pun dijerat Pasal 283, Pasal 287 serta Pasal 310 UU Lalu lintas
dan Angkutan Jalan Hanya saja begitu sampai pengadilan, Rasyid hanya dikenakan pasal 310
tentang kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan orang meninggal dunia.
Sejak kecelaakan terjadi sampai persidangan di mulai, anak Calon Presiden dari Partai Amanat
Nasional (PAN) itu tidak ditahan dengan alasan depresi. Begitu juga sidangnya berlangsung
cepat.
Perlakuan hukum ini tentu sangat berbeda dengan kasus Afriyani Susanti yang juga membunuh
orang dalam sebuah kecelakaan. Saat itu Afriani menjadi bulan-bulanan media massa, dan media
sosial. Dia juga langsung dijebloskan kepenjara. Dan akhirnya di vonis 15 tahun penjara.
Melihat kasus tersebut dapat dikatakan bahwa hukum di indonesia tidak adil.
4. ARTI KEJUJURAN DAN PEMULIHAN NAMA BAIK
A. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati
nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang
ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari

perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan
perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu
jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau
perbuatan.
B. Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang
tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Penjagaan nama
baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Yang dimaksud dengan tingkah laku
dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya..
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya;
bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan
akhlak

5.

ARTI PEMBALASAN
Pembalasan teori tertua dalam teori tujuan pemidanaan. Teori ini memandang bahwa
pemidanaan merupakan pembalasan atas kesalahan yang telah dilakukan. Jadi teori ini
berorientasi pada perbuatan dan terjadinya perbuatan itu sendiri. Teori absolut mencari dasar

pemidanaan dengan memandang masa lampau (melihat apa yang telah dilakukan oleh sang
pelaku). Menurut teori ini pemidanaan diberikan karena dianggap si pelaku pantas menerimanya
demi kesalahan sehingga pemidanaan menjadi retribusi yang adil dari kerugian yang telah
diakibatkan. Pembalasan terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang
seharusnya tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa
dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis.

BAB III
KESIMPULAN
1. Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut
benda atau orang. Dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa
yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
2. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.
3. Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa
yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada.
4.

Pemulihan nama baik, nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah
nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.


5. Pemidanaan merupakan pembalasan atas kesalahan yang telah dilakukan. Pembalasan terjadi
karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka
antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan perlakuan
yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA
http://putrikumalasari.wordpress.com/2011/04/23/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keadilan/
http://radenmasyonatanpandukristanto.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-cara-pemulihan-namabaik.html
http://hariansib.com/?p=106872
http://musiklib.org/Iwan_Fals-Bongkar-Lirik_Lagu.htm
http://polhukam.kompasiana.com

sumber : http://antusiasina.blogspot.com/2013/11/makalah-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html