DAMPAK ARUS BEBAS INVESTASI BAGI INDONES

DAMPAK ARUS BEBAS INVESTASI BAGI INDONESIA
DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015
Oleh:
Asa Septa Nugraha
Asasepta15@gmail.com

Abstrak
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 merupakan suatu integrasi ekonomi
kawasan ASEAN yang sudah di persiapkan beberapa tahun silam. Salah satu kebijakan dari
MEA 2015 adalah arus bebas investasi. Investasi asing akan berdampak pada kondisi
ekonomi negara di kawasan ASEAN, salah satunya Indonesia. Dampak investasi asing di
Indonesia bagi perekonomian Indonesia yaitu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan pemerintah yang baik dan sesuai dengan peraturan diperlukan untuk mengolah
investasi asing, sehingga investor dan pemerintah dapat saling diuntungkan.
Kata Kunci

: MEA 2015, integrasi, investasi asing

Pendahuluan

mempercepat pertumbuhan ekonomi,

kemajuan sosial dan pengembangan
budaya.
Dalam
dinamika
perkembangannya, kerjasama ekonomi
lebih diarahkan dengan membentuk
Komunitas Ekonomi ASEAN atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
yang akan mulai pelaksanaannya akhir
tahun 2015. Salah satu pilar dalam
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah
Arus Bebas Investasi yaitu kebebasan
investasi asing yang masuk kedalam
Indonesia.

Secara Geopolitik dan ekonomi
kawasan Asia Tenggara mempunyai nilai
strategis dan menjadi incaran bangsabangsa besar karena menguntungkan bagi
mereka. Perkembangan situasi dan kondisi
saat itu membuat negara-negara di

kawasan Asia Tenggara menyadari
pentingnya
kerjasama
antarnegara
dikawasan Asia Tenggara. Kerjasama
ekonomi
ASEAN
dimulai
dengan
disahkannya Deklarasi Bangkok tahun
1967 yang memiliki tujuan untuk
1

Seberapa banyak negara memiliki
tabungan dan investasi merupakan suatu
faktor
penting
untuk
kehidupan
penduduknya, dengan adanya tabungan

maka akan terbentuk modal yang dapat
digunakan untuk berinvestasi. Menurut
Mankiw (2006:95) Investasi mengacu pada
pembelian barang modal baru, seperti
peralatan dan gedung. Investasi bagi suatu
negara
sangat
penting
karena
pembangunan negara seperti infrastruktur
dan lainnya membutuhkan modal yang
sangat besar. Dengan adanya kesepakatan
antarnegara tersebut, ASEAN berharap
dapat membentuk suatu pasar tunggal
bebas dan dapat saling membantu
antarnegara di ASEAN.

kerjasama regional kawasan. Menurut
Afandi (2011:86) dalam Blueprint
kerjasama ASEAN bidang ekonomi pada

pilar yang pertama menjelaskan bahwa
ASEAN sebagai pasar tunggal dan
berbasis produksi tunggal yang didukung
dengan elemen aliran bebas barang, jasa,
investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran
modal yang lebih bebas. Dengan demikian
Arus Investasi akan lebih mudah masuk
kedalam Indonesia dan negara anggota
ASEAN, ini akan berdampak pada kondisi
ekonomi suatu negara.
Kebijakan
pemerintah
yang
mendukung investasi sangat diharapkan,
seperti memberikan kredit pajak Investasi
pada perusahaan. Menurut Mankiw
(2006:101) kredit pajak akan memberikan
imbalan bagi perusahaan yang meminjam
dan menginvestasikan modal baru, kredit
pajak akan mengubah permintaan dana

pinjaman. Maksudnya adalah Jika aturan
kredit pajak diberlakukan, maka akan
mendorong perusahaan untuk melakukan
investasi lebih banyak, dan permintaan
dana pinjaman akan meningkat.

Mengacu pada latar belakang
masalah tujuan dari penulisan karya ilmiah
ini yaitu menjelaskan peluang MEA bagi
negara anggota ASEAN, kemudian dapat
menjelaskan dampak negatif dan positif
arus bebas investasi bagi negara Indonesia.
Apakah dampak investasi asing di sektor
pertambangan bagi Indonesia? Dan
pengaruh investasi terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia?

Dengan adanya arus bebas
investasi maka negara di ASEAN akan
memperoleh beberapa manfaat. Menurut

Afandi ( 2011:91) manfaat yang pertama
adalah prosedur penanaman modal lebih
sederhana, kedua yaitu peraturan dan
prosedur penanaman modal yang jelas dan
kondusif meningkatkan penanaman modal
serta perlindungan lebih baik kepada
investor, ketiga penanam modal (investor)
akan mendapatkan perlakuan yang sama
khususnya berkenaan dengan perijinan,
pendirian, pengambilalihan, perluasan,
pengelolaan, pelaksanaan, penjualan atau
pelepasan penanaman modal lainnya,
keempat yaitu liberalisasi investasi dapat

Pembahasan
Menurut Afandi (2011:83) ASEAN
terbentuk pada tahun 1967, negara di
kawasan Asia Tenggara melakukan
berbagai
upaya

untuk membentuk
kerjasama regional baik yang bersifat intra
maupun
ekstra
kawasan.
Negara
dikawasan Asia Tenggara membentuk
kerjasama yang lebih kokoh, lima menteri
luar negeri yaitu Adam Malik ( Indonesia),
Tun Abdul Razak ( Malaysia), Narsisco R.
Ramos ( Filipina), dan S. Rajaratnam
( Singapura ) mereka mengadakan
pertemuan dan menghasilkan rancangan
Joint Venture yang mengatur tentang
2

mendorong
pertumbuhan
dan
pengembangan usaha kecil, menengah,

maupun multinational yang berdampak
pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi,
terbukanya lapangan kerja baru dan
mempererat hubungan negara kawasan
ASEAN. Menurut Buku yang di keluarkan
Departemen
Perdagangan
Republik
Indonesia (2009:66) Liberalisasi arus
modal di ASEAN didasari bahwa dengan
bebasnya aliran modal akan mendorong
arus
investasi
dan
perdagangan
internasional, yaitu investor/pemodal besar
akan lebih mudah menanamkan modalnya
dengan jaminan yang lebih baik.

Indonesia masih sangat banyak dengan

modal yang terbatas.
Investasi asing di Indonesia sudah
ada sejak jaman pemerintahan Bpk
Soeharto, akan tetapi akibat kebijakan
yang salah mengakibatkan kerugian bagi
negara
Indonesia.
Dalam
sektor
pertambangan, menurut Sulistijo (2011:81)
kebijakan divestasi pada PKP2B pada
dasarnya sama dengan KK, dengan royalti
13,5% akan mendapatkan pendapatan
negara yang besar, akan tetapi akan
menurunkan minat kontraktor di Indonesia
karena terlalu tinggi. Walaupun investasi
asing di sektor pertambangan dapat
merugikan Indonesia tetapi Investasi di
sektor ini dapat memberikan manfaat bagi
Indonesia, Menurut Sulistijo (2011:82)

yaitu manfaat ekonomi finansial dalam
kontrak karya, contohnya, manfaat
finansial sebagai national gain dari PT
Newmount Nusa Tenggara mencapai 55%
dari seluruh perolehan (gross revenue)
selama umur tambang sebesar US$15,5
miliar atau sebesar US$ 8,6 miliar, dari
national gain tersebut akan menjadi
penerimaan negara. Manfaat nonekonomi
menurut Sulistijo (2011:83) Perusahaan
PMA dapat mengembangkan wilayah baik
fisik (prasarana dan sarana) maupun
nonfisik
(sosio-kultural)
termasuk
pengembangan masyarakat dan budaya
wirausaha.

Menurut Departemen Perdagangan
Republik Indonesia (2009:65) Indonesia

merupakan salah satu tujuan investasi yang
potensial. Beberapa faktor mendasar yang
dimiliki Indonesia menjadikan Indonesia
sebagai negara tujuan investasi yang lebih
unggul dibandingkan dengan negara
anggota ASEAN lainnya. Sehingga arus
modal yang besar akan masuk kedalam
Indonesia. Pemerintah harus bekerjasama
dengan
perusahaan
terkait
untuk
mengelola modal yang besar ini. Investasi
bagi Indonesia dapat berdampak positif
dan dapat juga berdampak negatif jika
salah mengelola.
Ada berbagai Sektor yang diminati
oleh Investor, contohnya sektor industri
dan pertambangan. Menurut Setyowati dkk
(2008:79) Sektor industri lebih diminati
padahal membutuhkan modal yang sangat
besar daripada sektor pertanian, investor
lebih tertarik pada sektor industri, karena
sektor pertanian memiliki kelemahan pada
lingkungan. Pada arus bebas investasi
2015
pemerintah
diharap
dapat
menyalurkan modal yang besar pada
sektor pertanian, karena lahan produktif di

Dengan tingginya investasi di
berbagai sektor di Indonesia tentu akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Menurut Setyowati (2008:80)
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah
satu tujuan penting dari kebijakan ekonomi
makro. Perekonomian yang tumbuh akan
mampu
memberikan
kesejahteraan
ekonomi yang lebih baik bagi penduduk di
3

suatu negara. Menurut Mankiw (2006:63)
investasi tinggi dapat menyebabkan tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi, namun bisa
juga pertumbuhan tinggi menyebabkan
kenaikan investasi. Berdasarkan hasil
penelitian Setyowati (2008:87) variabel
investasi asing berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sehingga dengan adanya arus bebas
investasi pada MEA 2015 akan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang mungkin akan mengalami
peningkatan. Akan tetapi yang diharapkan
adalah Investasi dari dalam Indonesia lebih
tinggi daripada investasi asing, dengan
investasi lokal yang tinggi keadaan
ekonomi Indonesia akan lebih stabil,
karena modal besar tidak akan keluar
masuk dengan cepat.

harus ditingkatkan, bagaimanapun caranya
investor lokal lebih baik daripada investor
asing, karena dengan memanfaatkan modal
dalam negeri, keadaan ekonomi Indonesia
akan lebih stabil dibadingkan dengan
investor asing.

Daftar Pustaka
Afandi, Moch. Masykur. 2011. Peran dan
tantangan
Asean
Economic
Community
(AEC)
dalam
mewujudkan Integrasi Ekonomi
Kawasan. Jurnal Ilmu Politik
Hubungan Internasional. Volume
8, Nomor 1, Januari, hlm 1-99.
Departemen
Perdagangan
Republik
Indonesia. 2009. Menuju Asean
Economic
Community
2015.
Jakarta: Departemen Perdagangan
Republik Indonesia.

Penutup
Dengan adanya arus bebas
investasi
dikawasan
ASEAN
atau
Masyarakat Ekonomia Asean (MEA) 2015
diharapkan akan menciptakan kerjasama
ekonomi antarnegara, sehingga dapat
saling membantu antarnegara di ASEAN
dan dapat menjadi pusat ekonomi di Asia.
Bagi Indonesia dengan adanya MEA 2015
dapat menciptakan Iklim investasi yang
baik dan terjamin, diharapakan investasi
yang masuk kedalam Indonesia dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk
kesejahteraan rakyat, dengan memberikan
kebijakan yang saling menguntungkan
antar Investor dengan pemerintah.
Pemerintah juga diharapkan mampu
mengalihkan
sektor-sektor
investasi,
sehingga kekayaan alam Indonesia tidak
jatuh di tangan asing. investor lokal juga

Mankiw, N. Gregory. 2006. Priciples Of
Economics: Pengantar Ekonomi
Makro. Jakarta: Salemba Empat.
Setyowati, Eni dkk. 2008. Kausalitas
Investasi
Asing
terhadap
Pertumbuhan Ekonomi: Error
Correction Model. Jurnal Ekonomi
dan Studi Pembangunan. Volume
9, Nomor 1, April, hlm 69:88.
Soelistijo, Ukar W. 2011. Dinamika
Penanaman Modal Asing (PMA)
Bidang Pertambangan Umum di
Indonesia. Mimbar. Volume 27,
Nomor 1, Juni. hlm 79:86.

4