PKM GT Global talent program (1)
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
“MODEL PENGEMBANGAN GLOBAL TALENT DI BUMN
DALAM MEMASUKI EKSPANSI BISNIS INTERNASIONAL”
Diusulkan oleh :
Silmy Anjany Aulia
(1203130105) Angkatan 2013
Waode Ferawati
(1204134239) Angkatan 2013
Novrilah Shabrina Utami (1204134229) Angkatan 2013
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2015
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan
: Model Pengembangan Global
Talent di BUMN dalam Memasuki
Ekspansi Bisnis Internasional
2. Bidang Kegiatan
:
PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Silmy Anjany Aulia
b. NIM
: 1203130105
c. Jurusan
: S1 Administrasi Bisnis
d. Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Telkom
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Jl. Hj. Ratnamah no 8/082118298885
4. Alamat email
: [email protected]
5. Anggota Kegiatan
: 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Ir.Syarifuddin,M.M
b. NIDN
: 0403046005
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Jl. Cijerokaso No 42 Sarijadi
Bandung/ 08122018444
7. Jangka waktu
: 1 bulan
Bandung, 24-03-2015
Menyetujui,
Ketua Program Studi
Ketua Pelaksana Kegiatan
Citra Kusuma Dewi S.E
MBA
NIP/NIK.0424068203
Silmy Anjany Aulia
(________________________)
(_________________________)
NIM. 1203130105
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/
Dosen Pendamping
Ir.Syarifuddin, M.M
(_______________________)
Dr.H.M. Yahya Arwiyah, SH,. MH
(_________________________)
NIP/NIK. 0424045702
NIDN. 0403046005
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah petunjuk
dan limpahan rahmat-Nya serta kekuatan lahir dan batin kepada kami, sehingga
proses penyusunan program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini dapat
diselesaikan. program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini berjudul MODEL
PENGEMBANGAN GLOBAL TALENT DI BUMN DALAM MEMASUKI EKSPANSI
BISNIS INTERNASIONAL disusun dalam rangka mengikuti program kreativitas
mahasiswa gagasan tertulis tahun 2015. Program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan strategi
bisnis serta konsep yang ditawarkan dapat bermanfaat bagi para penulis khususnya
dan masyarakat umumnya.
Penyusunan Program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini tidak lepas dari
bantuan dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan
terima kasih kepada :
1.
Dr. Jafar Sembiring, M.Ed.M selaku dekan Fakultas Komunikasi Bisnis,
2.
Citra Kusuma Dewi S.E., M.B.A selaku Kaprodi Administrasi Bisnis,
3.
Ir. Syarifuddin, M.M selaku dosen pembimbing,
4.
Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Komunikasi Bisnis yang turut serta dalam
pelaksanaan kegiatan,
5.
Rekan-rekan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Student Activities for Research
and Competition Handling (SEARCH) Universitas Telkom, dan
6.
Berbagai pihak yang telah membantu proses terselesaikannya karya tulis ini.
Program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini disusun dengan kemampuan dan
bahan yang terbatas. Oleh karena itu disadari masih terdapat ketidaksempurnaan
dalam hal materi maupun pembahasan, sehingga saran dan koreksi dalam upaya
perbaikan karya tulis ini sangat kami harapkan.
Bandung, Maret 2015
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS.................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
RINGKASAN.........................................................................................................5
1. PENDAHULUAN....................................................................6
Latar Belakang..............................................................................................6
Tujuan dan Manfaat.....................................................................................7
2. GAGASAN...........................................................................8
Corporate University(CorpU)....................................................................8
Global Talent Program (GTP)...................................................................8
Global Character dan Global Skills.........................................................9
3. KESIMPULAN......................................................................10
4. DAFTAR PUSTAKA...............................................................11
5. SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS........................12
6. LAMPIRAN.........................................................................13
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing..............13
1. KetuaKelompok...................................................................13
2. Anggota Kelompok...............................................................14
3. Anggota Kelompok...............................................................15
4. Dosen Pembimbing..............................................................16
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA.........................17
4
RINGKASAN
Indonesia sebagai Negara dengan jumlah proporsi penduduk terbesar di ASEAN,
akan diuntungkan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015 ini.
Dikarenakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), akan membuka peluang tenaga
kerja yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, MEA juga dapat
memperluas
pasar
bagi
pengusaha-pengusaha
Indonesia,
hal
ini
dapat
meningkatkan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Peneliti The Finance Research Eko B Supriyanto mengatakan keunggulan ini jika
tidak dikelola dengan baik akan menjadi jebakan. Kompetisi yang semakin ketat di
segala bidang salah satunya tenaga kerja, akan menjadikan sumber daya manusia
(SDM) Indonesia menjadi objek yang dimanfaatkan negara yang lebih siap SDMnya. Oleh karena itu peningkatan SDM di Indonesia harus menjadi catatan penting
bagi pebisnis di Indonesia, jangan sampai masyarakat Indonesia kalah bersaing dan
pada akhirnya pasar Indonesia akan dikuasai oleh asing. Terutama dalam
menjalankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-nya, pemerintah harus secara
berkala melakukan pengembangan SDM-nya.
Indonesia saat ini memiliki 138 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan tetapi
belum semuanya dapat go international. Salah satu penghambat BUMN Indonesia
untuk go international adalah terlalu banyaknya politisasi. Menurut Tanri Abeng,
mantan Menteri BUMN, dari 138 perusahaan BUMN sudah banyak yang pantas
untuk go international. Namun, seringkali mereka terhambat oleh peraturan, salah
satunya Undang-Undang Keuangan Negara. Padahal sebagai perusahaan yang
berbisnis, seharusnya BUMN tersebut harusnya hanya tunduk pada UndangUndang Korporasi dan BUMN.(Prasetio,2014)
Seperti diketahui, beberapa BUMN saat ini sudah go international. Sebagai
contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT. Semen Indonesia, PT. Pertamina,
dan masih banyak lagi.
International Expansion yang dilakukan oleh beberapa
BUMN yang sudah go international di atas masih kurang optimal apabila tidak
diimbangi dengan sumber daya manusia dengan global standard.
5
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, Indonesia memiliki 138 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ke depan
Indonesia bisa menjadi pemain global dan bersaing dengan BUMN asal Negara
tetangga seperti Petronas, asalkan Indonesia mau dan dapat mengelola sumber
daya manusiannya agar menjadi orang-orang dengan kualifikasi great people,
great leader, dan bertalenta global. Menurut Tanri Abeng, mantan Menteri
BUMN ada tiga pondasi utama agar BUMN Indonesia bisa go international.
Pertama adalah memperbesar ukuran perusahaan dengan melakukan holding
company di masing-masing sektor usaha seperti infrastruktur, semen,
perkebunan, hingga keuangan. Kedua, BUMN harus memiliki Chief Executive
Officer (CEO) berskaliber internasional. Kemampuan CEO berkelas global
diperlukan untuk memimpin dan membawa BUMN menuju pentas dunia. Ketiga,
adalah rencana jangka panjang atau roadmap pengembangan BUMN. Dengan
roadmap ini, CEO BUMN memiliki panduan dalam membangun perusahaan.
(Tanri Abeng, 2014)
Seperti diketahui, beberapa BUMN saat ini sudah go international. Sebagai
contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sedikitnya telah mempunyai lima
kantor cabang di London, New York, Tokyo, Singapura, dan Hong Kong. Selain
itu, BNI sebagai bank komersial tertua dalam sejarah Indonesia mempunyai 11
representatif di berbagai negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara. (Tempo,
2011)
Pawal tahun ini, BUMN sektor konstruksi yaitu PT Waskita Karya Tbk makin
agresif membidik proyek-proyek konstruksi di luar negeri. Waskita mendapat
proyek pembangunan bandara di Timor Leste senilai Rp 670 miliar dan Masjidil
Haram di Mekkah Rp 57 miliar. Selain itu, Waskita membidik proyek perluasan
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, serta proyek kontruksi di Dubai dan
Timor Leste. Waskita sendiri membidik kontrak luar negeri senilai Rp 600-700
miliar.
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk telah mengambil alih kepemilikan
70% saham perusahaan semen di Vietnam, Thang Long Cement Joint Stock
Company (TLCC) pada akhir tahun 2012 senilai Rp 1,5 triliun. Tak hanya disitu,
Semen Indonesia telah membangun sebuah pabrik disana dan tahun ini juga
berencana mengakuisisi lagi perusahaan semen di Vietnam sebagai upaya
menjadi market leader di ASEAN.
Selain itu, PT Pertamina masuk dalam jajaran perusahaan dengan
pendapatan terbesar dunia dalam “Fortune Global 500” setelah berhasil
mencatatkan pendapatan US$ 70,9 miliar dan laba bersih US$ 2,8 miliar pada
2012. Pertamina pun sudah mulai dan telah mengakuisisi beberapa ladang
minyak di luar negeri. (Dahlan Iskan, 2013)
6
Sebelumnya Juru Bicara Presiden bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan,
salah satu pilar penting ekonomi nasional yaitu BUMN telah menunjukkan era
kebangkitan. Banyak BUMN nasional juga banyak mendapatkan pengakuan
kinerja di tingkat internasional. “Indikator terlihat ketika sejumlah BUMN nasional
saat ini melakukan ekspansi, bahkan ke pasar Asean dan di luar Asean.
Bebarapa perusahaan BUMN seperti PT Dirgantara Indonesia, Garuda, Pindad,
PT Wika, Semen Gresik, PLN, PT Semen Indonesia, PT Pupuk Indonesia,
Pertamina, Kimia Farma, dan PT Telkom secara agresif telah mampu ekspansi di
pasar internasional," ujarnya.
Ekspansi global yang dilakukan oleh BUMN di Indonesia ini akan lebih mudah
ketika kita mulai memasuki MEA. Perusahaan-perusahaan BUMN itu dapat
melakukan ekspansi ke sejumlah negara Asean seperti Vietnam, Brunei,
Myanmar, Filipina, Papua Nugini, dan Timor Leste. Namun, akan sangat
disayangkan apabila ekspansi global tersebut tidak dibarengi dengan kesiapan
sumber daya manusia di Indonesia. Sungguh akan sangat memalukan apabila
pada akhirnya cabang perusahaan BUMN Indonesia di Negara ekspansinya
dipenuhi oleh tenaga kerja asing. Kami sebagai mahasiswa berharap dengan
adanya MEA di tahun 2015 dan juga ekspansi global, lapangan kerja di
Indonesia dapat bertambah dan kedepannya tenaga kerja di Indonesia dapat
melakukan Global Mobility yang akan menumbuhkan talenta global Indonesia
dengan adanya interaksi dengan lingkungan kerja global (global exposure).
Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
Menyusun Model Global Talent Program(GTP) dalam meningkatkan
comparative advantages bagi BUMN di Indonesia, melalui Strategy Leverage
yang lebih efisien biaya dalam pengembangan Global Talent di Indonesia.
Manfaat
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :
1. Bagi Penulis : Merupakan wawasan baru dan challenge bagi mahasiswa
tentang pentingnya mengembangkan sumber daya manusia terutama diri
sendiri sehingga dapat menjadi orang yang memiliki kualifikasi great people,
great leader dan berskaliber global terutama dalam memasuki Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015.
2. Bagi masyarakat : Sebagai Challenge bagi masyarakat untuk senantiasa
mengembangkan dirinya agar menjadi manusia yang great people, great
leader, dan memiliki standar kelas dunia.
3. Bagi Pemerintah : Model pengembangan global talent yang sesuai akan
berdampak besar bagi BUMN Indonesia dalam melaksanakan international
expansion. Model pengembangan global talent juga diharapkan dapat
meningkatkan comparative advantages bagi BUMN di Indonesia.
7
2. GAGASAN
Salah satu kunci kesuksesan BUMN kita agar dapat go international sekelas
petronas adalah dengan memiliki CEO berskala internasional seperti yang dikutip
dari mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng “ kalau mau go international tidak bisa
tanpa CEO berskaliber internasional. Masak mau ke London dengan CEO yang
birokrat” ujarnya. Oleh karena itu diperlukan adanya pengembangan global talent
yang sesuai agar tercipta human capital BUMN yang berskaliber global. karena
selain CEO kita juga memerlukan human capital yang mampu bersaing di kancah
internasional.
a. Coporate University (corpU)
Pengembangan global talent sendiri sudah mulai dilakukan oleh beberapa
BUMN Indonesia. Contohnya Pertamina, Telkom, PLN, dan Mandiri yang mulai
mendirikan Corporate University(CorpU). CorpU sendiri sudah menjadi tren
global di kalangan korporasi global sejak beberapa tahun terakhir. Korporasi top
diseluruh dunia berlomba-lomba mendirikan center of excellence untuk
membangun daya saing organisasi, begitupun di Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, kehadiran corpU mampu mendongkrak reputasi
perusahaan tersebut. contohnya kesuksesan Jack Welch dalam membangun
pusat pendidikan Crotonville (berdiri tahun 1956) yang mengharumkan nama
General Electric (GE) sebagai pabrik para pemimpin hebat.
Ada kesamaan mindset yang dimiliki perusahaan hebat sekelas GE dalam
membangun corpU yaitu menjadikan SDM nya orang-orang dengan kapabilitas
great people dan great leader. Seperti yang dikatakan Jack Welch dalam buku
The GE Way Fieldbook “…creating competitive advantages with transformational
leaders at all levels of the organization.”(The GE Way, p.118)
b. Global Talent Program (GTP)
Salah satu metode corpU yang bertujuan degan kesiapan talent leader dalam
mempersiapkan BUMN yang go international adalah dengan adanya Global Talent
Program(GTP). GTP merupakan program corpU dalam menciptakan unique
resource sebagai comparative advantage bagi perusahaan yang disebut
comparative strategy. GTP salah satunya adalah penugasan talent di luar negeri,
dalam rangka mendapatkan global ready certification. Program ini merupakan
inisiatif BUMN untuk mengolah dan mempromosikan talent internal untuk menjadi
pemimpin masa depan dengan skaliber global.
GTP diciptakan untuk mendukung program international expansion yang
dilakukan oleh BUMN di Indonesia. Selain itu program pengembangan human
capital yang didukung oleh corpU juga merupakan suatu pemenuhan kebutuhan
untuk mengembangkan orang-orang dengan kualifikasi great people, great leader,
dengan global standard. GTP juga akan menghindari human capital Indonesia
menjadi objek yang dimanfaatkan negara yang lebih siap SDM-nya, terutama ketika
akhir tahun 2015 Indonesia akan bergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) dan juga Globalisasi pada tahun 2020. Kondisi-kondisi tersebut menjadikan
Indonesia membutuhkan strategi untuk mengembangkan SDM-nya.
8
c. Global Character dan Global Skills.
Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi yang disusun
dapat diimplementasikan secara efektif (Sofjan Assauri, 2011). Oleh karena itu
pertama-tama, kami akan menyampaikan strategi pengembangan SDM berdasarkan
fungsi yang harus dilakukan secara simultan.
Visi yang ingin kami capai dalam model pengembangan SDM ini adalah agar
dapat terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang bertalenta global dengan
kualitas great people dan great leader. Hal ini dilakukan agar sumber daya manusia
di Indonesia dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Saat ini Indonesia membutuhkan sumber daya manusia bertalenta global untuk
mendukung ekspansi bisnis yang dilakukan oleh beberapa BUMN Indonesia.
Sehingga pengembangan sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan
keunggulan bersaing (competitive advantages) bagi BUMN Indonesia terutama
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Maraknya BUMN Indonesia yang mendirikan corpU merupakan peluang bagi
BUMN Indonesia untuk mengembangan SDM-nya agar menjadi lebih baik lagi. Kami
telah menyusun model kegiatan pengembangan sumber daya manusia berbasis
global yang mengarah pada kegiatan atau aktivitas organisasi kedepan. Pada model
kegiatan pengembangan yang kami gagas ini, kami mengkoordinasikan corporate
university dengan program global talent yang kami gagas. Program global talent
yang kami gagas merupakan pengembangan global character dan global skills.
Mengapa global character dan global skills?
Sebelumnya kami telah menjelaskan visi yang ingin kami capai dalam
penggagasan model mengembangan SDM di BUMN, yaitu agar terciptanya sumber
daya manusia Indonesia yang bertalenta global (global talent). Oleh karena itu kami
menggagas ‘model pengembangan Global character dan global skills’.
Dalam menghadapi ekspansi global dan MEA, sumber daya manusia di
Indonesia harus memiliki karakter yang bertaraf global. Dalam hal ini, karakter yang
dimaksud adalah keinginan (desire), kesungguhan (passion) dan harapan (hope)
tertinggi untuk menjadi talenta terbaik berkelas dunia. Oleh karena itu hal pertama
yang perlu dikembangkan dari sumber daya manusia di Indonesia adalah karakter
manusianya (human character). Kami berharap dengan adanya pengembangan
global character ini, tenaga kerja di Indonesia dapat memiliki semangat untuk
menjadi yang terbaik (great spirit). Great spirit yang ingin kami capai melalui
program global character ini adalah terciptanya kemauan untuk belajar (willingness
to learn), keinginan kuat untuk menjadi yang terbaik (passion for excellence), dan
keterbukaan pikiran (open-mindedness). Dengan tercapainya tujuan dari global
character ini maka talenta-talenta global akan terlahir secara alami dari dalam diri
setiap individu.
Setelah memiliki semangat untuk jadi yang terbaik (great spirit), maka diperlukan
pengembangan global skills agar tenaga kerja dari Indonesia memiliki kemampuan
bersaing bertaraf internasional. Global skills yang ingin kami capai terdiri dari;
pemecahan masalah dengan pola pikir global (problem solving by global mindset),
pembentukan kapabilitas (global ready capability), dan kepemimpinan global
(international leadership). Agar tercapainya tujuan dari global skills ini maka
diperlukan organisasi pembelajaran (learning organization) dengan pendekatan
9
akademis (academic approach) yang didapatkan dari corporate university. Dengan
kata lain, corporate university adalah wadah untuk pengembangan global skills.
Namun, agar tercapainya global skills yang mumpuni untuk bersaing di kancah
internasional, maka program pelatihan dan pengembangan tenaga kerjanya pun
harus dibuat dengan standar internasional seperti dengan menggunakan bahasa
pengantarnya bahasa inggris. Kemudian masalah-masalah yang diangkat dalam
problem analysis haruslah masalah-masalah atau kasus yang sedang marak terjadi
di dunia bisnis internasional, sehingga individu dilatih untuk berfikir secara global.
Diperlukan juga praktik untuk melatih person skills dan performance bertaraf global.
Sehingga output yang ingin dicapai dengan pelatihan global skills ini adalah orangorang dengan kemampuan bersaing global (global competence).
Setelah memiliki orang-orang dengan great spirit dan kemampuan bersaing
secara global , maka BUMN Indonesia yang sudah melakukan ekspansi dan yang
akan melakukan ekspansi bisnis internasional dapat memberikan kesempatan
kepada karyawannya agar dapat mengasah global character dan global skills-nya
secara langsung melalui penugasan internasional (international assignment) dan
mobilitas global (global mobility). Dan untuk mempertahankan para talenta global
yang telah terbentuk, maka langkah terakhir yang dapat dilakukan oleh BUMN
Indonesia adalah dengan melakukan komitmen dan keterikatan (talent engagement),
salah satunya dapat dilakukan dengan cara membangun sebuah sistem BUMN yang
solid. Ketika sistem BUMN Indonesia itu solid maka tenaga kerja dengan talenta
global di dalamnya akan merasa nyaman, sehingga perusahaan tidak perlu takut
kehilangan talenta-talenta global yang dimilikinya.
3. KESIMPULAN
Untuk membentuk talenta global, maka hal pertama yang perlu dikembangkan
adalah mental dari individunya sendiri. Ketika seseorang sudah memiliki
keinginan (desire), kesungguhan (passion) dan harapan (hope) yang tinggi untuk
menjadi yang terbaik, maka proses apapun akan dilalui olehnya secara lancar.
Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk melatih
karyawannya agar memiliki talenta global. Hal ini dikarenakan kesadaran dan
keinginan dalam diri individu tersebut dapat membuat ia mau melakukan apapun
untuk menjadi talenta global yang terbaik.
Sekalipun talenta global dapat tercapai dengan adanya great spirit yang
tumbuh dari dalam diri seseorang, akan tetapi pelatihan dan pengawasan tetap
diperlukan. Salah satu tujuan pelatihan dan pengawasan yang dilakukan
bertujuan untuk menjaga semangat yang sudah ada. Selain itu pelatihan
diperlukan untuk pengembangan talenta global secara sistematis melalui
corporate university. Dengan adanya pelatihan dan pengawasan yang dilakukan
perusahaan melalui corporate university, maka tolak ukur keberhasilan
perusahaan dalam usaha menciptakan talenta global menjadi jelas. Selain itu
pengawasan juga dapat mengurangi resiko para talenta global berpindah ke
perusahaan asing.
10
Dengan metode pengembangan global character dan global skil diharapkan
pengembangan sumber daya manusia tidak akan menjadi cost bagi perusahaan
semata melainkan dapat menjadi value creation bagi perusahaan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Abeng, Tanri (2014) ‘Detik Finance’ 26 Agustus, [Daring], terdapat pada
http://finance.detik.com/read/2014/08/26/120551/2672747/4/bumn-ri-bisa-gointernational-sekelas-petronas-ini-syaratnya (26/08/2014 12:05 WIB)
Assauri, Sofjan (2011) ‘Strategic Management : Sustainable Competitive
Advantages’, Jakarta: Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Iskan, Dahlan (2013) ‘Memasuki Era BUMN Multinational
Manufacturing Hope Series, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Corporation’,
Prasetio (2014) ‘Dilema BUMN’ Jakarta : PT Rayyana Komunikasindo
Rudito, Priyantono (2015) ‘Leveraging Global Talent’ Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Slater, Robert (2000) ‘The GE Way Fieldbook’ New York : The McGraw-Hill
Companies
Telkom (2012) ‘Prospektus : Telkom Corporate University’
Bandung : PT.Telekomunikasi Indonesia
Yahya, Arief (2013) ‘Great Spirit Grand Strategy’ Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
11
“MODEL PENGEMBANGAN GLOBAL TALENT DI BUMN
DALAM MEMASUKI EKSPANSI BISNIS INTERNASIONAL”
Diusulkan oleh :
Silmy Anjany Aulia
(1203130105) Angkatan 2013
Waode Ferawati
(1204134239) Angkatan 2013
Novrilah Shabrina Utami (1204134229) Angkatan 2013
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2015
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1. Judul Kegiatan
: Model Pengembangan Global
Talent di BUMN dalam Memasuki
Ekspansi Bisnis Internasional
2. Bidang Kegiatan
:
PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Silmy Anjany Aulia
b. NIM
: 1203130105
c. Jurusan
: S1 Administrasi Bisnis
d. Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Telkom
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Jl. Hj. Ratnamah no 8/082118298885
4. Alamat email
: [email protected]
5. Anggota Kegiatan
: 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Ir.Syarifuddin,M.M
b. NIDN
: 0403046005
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Jl. Cijerokaso No 42 Sarijadi
Bandung/ 08122018444
7. Jangka waktu
: 1 bulan
Bandung, 24-03-2015
Menyetujui,
Ketua Program Studi
Ketua Pelaksana Kegiatan
Citra Kusuma Dewi S.E
MBA
NIP/NIK.0424068203
Silmy Anjany Aulia
(________________________)
(_________________________)
NIM. 1203130105
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/
Dosen Pendamping
Ir.Syarifuddin, M.M
(_______________________)
Dr.H.M. Yahya Arwiyah, SH,. MH
(_________________________)
NIP/NIK. 0424045702
NIDN. 0403046005
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah petunjuk
dan limpahan rahmat-Nya serta kekuatan lahir dan batin kepada kami, sehingga
proses penyusunan program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini dapat
diselesaikan. program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini berjudul MODEL
PENGEMBANGAN GLOBAL TALENT DI BUMN DALAM MEMASUKI EKSPANSI
BISNIS INTERNASIONAL disusun dalam rangka mengikuti program kreativitas
mahasiswa gagasan tertulis tahun 2015. Program kreativitas mahasiswa gagasan
tertulis ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan strategi
bisnis serta konsep yang ditawarkan dapat bermanfaat bagi para penulis khususnya
dan masyarakat umumnya.
Penyusunan Program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini tidak lepas dari
bantuan dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan
terima kasih kepada :
1.
Dr. Jafar Sembiring, M.Ed.M selaku dekan Fakultas Komunikasi Bisnis,
2.
Citra Kusuma Dewi S.E., M.B.A selaku Kaprodi Administrasi Bisnis,
3.
Ir. Syarifuddin, M.M selaku dosen pembimbing,
4.
Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Komunikasi Bisnis yang turut serta dalam
pelaksanaan kegiatan,
5.
Rekan-rekan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Student Activities for Research
and Competition Handling (SEARCH) Universitas Telkom, dan
6.
Berbagai pihak yang telah membantu proses terselesaikannya karya tulis ini.
Program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini disusun dengan kemampuan dan
bahan yang terbatas. Oleh karena itu disadari masih terdapat ketidaksempurnaan
dalam hal materi maupun pembahasan, sehingga saran dan koreksi dalam upaya
perbaikan karya tulis ini sangat kami harapkan.
Bandung, Maret 2015
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS.................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
RINGKASAN.........................................................................................................5
1. PENDAHULUAN....................................................................6
Latar Belakang..............................................................................................6
Tujuan dan Manfaat.....................................................................................7
2. GAGASAN...........................................................................8
Corporate University(CorpU)....................................................................8
Global Talent Program (GTP)...................................................................8
Global Character dan Global Skills.........................................................9
3. KESIMPULAN......................................................................10
4. DAFTAR PUSTAKA...............................................................11
5. SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS........................12
6. LAMPIRAN.........................................................................13
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing..............13
1. KetuaKelompok...................................................................13
2. Anggota Kelompok...............................................................14
3. Anggota Kelompok...............................................................15
4. Dosen Pembimbing..............................................................16
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA.........................17
4
RINGKASAN
Indonesia sebagai Negara dengan jumlah proporsi penduduk terbesar di ASEAN,
akan diuntungkan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015 ini.
Dikarenakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), akan membuka peluang tenaga
kerja yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, MEA juga dapat
memperluas
pasar
bagi
pengusaha-pengusaha
Indonesia,
hal
ini
dapat
meningkatkan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Peneliti The Finance Research Eko B Supriyanto mengatakan keunggulan ini jika
tidak dikelola dengan baik akan menjadi jebakan. Kompetisi yang semakin ketat di
segala bidang salah satunya tenaga kerja, akan menjadikan sumber daya manusia
(SDM) Indonesia menjadi objek yang dimanfaatkan negara yang lebih siap SDMnya. Oleh karena itu peningkatan SDM di Indonesia harus menjadi catatan penting
bagi pebisnis di Indonesia, jangan sampai masyarakat Indonesia kalah bersaing dan
pada akhirnya pasar Indonesia akan dikuasai oleh asing. Terutama dalam
menjalankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-nya, pemerintah harus secara
berkala melakukan pengembangan SDM-nya.
Indonesia saat ini memiliki 138 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan tetapi
belum semuanya dapat go international. Salah satu penghambat BUMN Indonesia
untuk go international adalah terlalu banyaknya politisasi. Menurut Tanri Abeng,
mantan Menteri BUMN, dari 138 perusahaan BUMN sudah banyak yang pantas
untuk go international. Namun, seringkali mereka terhambat oleh peraturan, salah
satunya Undang-Undang Keuangan Negara. Padahal sebagai perusahaan yang
berbisnis, seharusnya BUMN tersebut harusnya hanya tunduk pada UndangUndang Korporasi dan BUMN.(Prasetio,2014)
Seperti diketahui, beberapa BUMN saat ini sudah go international. Sebagai
contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT. Semen Indonesia, PT. Pertamina,
dan masih banyak lagi.
International Expansion yang dilakukan oleh beberapa
BUMN yang sudah go international di atas masih kurang optimal apabila tidak
diimbangi dengan sumber daya manusia dengan global standard.
5
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, Indonesia memiliki 138 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ke depan
Indonesia bisa menjadi pemain global dan bersaing dengan BUMN asal Negara
tetangga seperti Petronas, asalkan Indonesia mau dan dapat mengelola sumber
daya manusiannya agar menjadi orang-orang dengan kualifikasi great people,
great leader, dan bertalenta global. Menurut Tanri Abeng, mantan Menteri
BUMN ada tiga pondasi utama agar BUMN Indonesia bisa go international.
Pertama adalah memperbesar ukuran perusahaan dengan melakukan holding
company di masing-masing sektor usaha seperti infrastruktur, semen,
perkebunan, hingga keuangan. Kedua, BUMN harus memiliki Chief Executive
Officer (CEO) berskaliber internasional. Kemampuan CEO berkelas global
diperlukan untuk memimpin dan membawa BUMN menuju pentas dunia. Ketiga,
adalah rencana jangka panjang atau roadmap pengembangan BUMN. Dengan
roadmap ini, CEO BUMN memiliki panduan dalam membangun perusahaan.
(Tanri Abeng, 2014)
Seperti diketahui, beberapa BUMN saat ini sudah go international. Sebagai
contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sedikitnya telah mempunyai lima
kantor cabang di London, New York, Tokyo, Singapura, dan Hong Kong. Selain
itu, BNI sebagai bank komersial tertua dalam sejarah Indonesia mempunyai 11
representatif di berbagai negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara. (Tempo,
2011)
Pawal tahun ini, BUMN sektor konstruksi yaitu PT Waskita Karya Tbk makin
agresif membidik proyek-proyek konstruksi di luar negeri. Waskita mendapat
proyek pembangunan bandara di Timor Leste senilai Rp 670 miliar dan Masjidil
Haram di Mekkah Rp 57 miliar. Selain itu, Waskita membidik proyek perluasan
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, serta proyek kontruksi di Dubai dan
Timor Leste. Waskita sendiri membidik kontrak luar negeri senilai Rp 600-700
miliar.
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk telah mengambil alih kepemilikan
70% saham perusahaan semen di Vietnam, Thang Long Cement Joint Stock
Company (TLCC) pada akhir tahun 2012 senilai Rp 1,5 triliun. Tak hanya disitu,
Semen Indonesia telah membangun sebuah pabrik disana dan tahun ini juga
berencana mengakuisisi lagi perusahaan semen di Vietnam sebagai upaya
menjadi market leader di ASEAN.
Selain itu, PT Pertamina masuk dalam jajaran perusahaan dengan
pendapatan terbesar dunia dalam “Fortune Global 500” setelah berhasil
mencatatkan pendapatan US$ 70,9 miliar dan laba bersih US$ 2,8 miliar pada
2012. Pertamina pun sudah mulai dan telah mengakuisisi beberapa ladang
minyak di luar negeri. (Dahlan Iskan, 2013)
6
Sebelumnya Juru Bicara Presiden bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan,
salah satu pilar penting ekonomi nasional yaitu BUMN telah menunjukkan era
kebangkitan. Banyak BUMN nasional juga banyak mendapatkan pengakuan
kinerja di tingkat internasional. “Indikator terlihat ketika sejumlah BUMN nasional
saat ini melakukan ekspansi, bahkan ke pasar Asean dan di luar Asean.
Bebarapa perusahaan BUMN seperti PT Dirgantara Indonesia, Garuda, Pindad,
PT Wika, Semen Gresik, PLN, PT Semen Indonesia, PT Pupuk Indonesia,
Pertamina, Kimia Farma, dan PT Telkom secara agresif telah mampu ekspansi di
pasar internasional," ujarnya.
Ekspansi global yang dilakukan oleh BUMN di Indonesia ini akan lebih mudah
ketika kita mulai memasuki MEA. Perusahaan-perusahaan BUMN itu dapat
melakukan ekspansi ke sejumlah negara Asean seperti Vietnam, Brunei,
Myanmar, Filipina, Papua Nugini, dan Timor Leste. Namun, akan sangat
disayangkan apabila ekspansi global tersebut tidak dibarengi dengan kesiapan
sumber daya manusia di Indonesia. Sungguh akan sangat memalukan apabila
pada akhirnya cabang perusahaan BUMN Indonesia di Negara ekspansinya
dipenuhi oleh tenaga kerja asing. Kami sebagai mahasiswa berharap dengan
adanya MEA di tahun 2015 dan juga ekspansi global, lapangan kerja di
Indonesia dapat bertambah dan kedepannya tenaga kerja di Indonesia dapat
melakukan Global Mobility yang akan menumbuhkan talenta global Indonesia
dengan adanya interaksi dengan lingkungan kerja global (global exposure).
Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
Menyusun Model Global Talent Program(GTP) dalam meningkatkan
comparative advantages bagi BUMN di Indonesia, melalui Strategy Leverage
yang lebih efisien biaya dalam pengembangan Global Talent di Indonesia.
Manfaat
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :
1. Bagi Penulis : Merupakan wawasan baru dan challenge bagi mahasiswa
tentang pentingnya mengembangkan sumber daya manusia terutama diri
sendiri sehingga dapat menjadi orang yang memiliki kualifikasi great people,
great leader dan berskaliber global terutama dalam memasuki Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015.
2. Bagi masyarakat : Sebagai Challenge bagi masyarakat untuk senantiasa
mengembangkan dirinya agar menjadi manusia yang great people, great
leader, dan memiliki standar kelas dunia.
3. Bagi Pemerintah : Model pengembangan global talent yang sesuai akan
berdampak besar bagi BUMN Indonesia dalam melaksanakan international
expansion. Model pengembangan global talent juga diharapkan dapat
meningkatkan comparative advantages bagi BUMN di Indonesia.
7
2. GAGASAN
Salah satu kunci kesuksesan BUMN kita agar dapat go international sekelas
petronas adalah dengan memiliki CEO berskala internasional seperti yang dikutip
dari mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng “ kalau mau go international tidak bisa
tanpa CEO berskaliber internasional. Masak mau ke London dengan CEO yang
birokrat” ujarnya. Oleh karena itu diperlukan adanya pengembangan global talent
yang sesuai agar tercipta human capital BUMN yang berskaliber global. karena
selain CEO kita juga memerlukan human capital yang mampu bersaing di kancah
internasional.
a. Coporate University (corpU)
Pengembangan global talent sendiri sudah mulai dilakukan oleh beberapa
BUMN Indonesia. Contohnya Pertamina, Telkom, PLN, dan Mandiri yang mulai
mendirikan Corporate University(CorpU). CorpU sendiri sudah menjadi tren
global di kalangan korporasi global sejak beberapa tahun terakhir. Korporasi top
diseluruh dunia berlomba-lomba mendirikan center of excellence untuk
membangun daya saing organisasi, begitupun di Indonesia.
Tak bisa dipungkiri, kehadiran corpU mampu mendongkrak reputasi
perusahaan tersebut. contohnya kesuksesan Jack Welch dalam membangun
pusat pendidikan Crotonville (berdiri tahun 1956) yang mengharumkan nama
General Electric (GE) sebagai pabrik para pemimpin hebat.
Ada kesamaan mindset yang dimiliki perusahaan hebat sekelas GE dalam
membangun corpU yaitu menjadikan SDM nya orang-orang dengan kapabilitas
great people dan great leader. Seperti yang dikatakan Jack Welch dalam buku
The GE Way Fieldbook “…creating competitive advantages with transformational
leaders at all levels of the organization.”(The GE Way, p.118)
b. Global Talent Program (GTP)
Salah satu metode corpU yang bertujuan degan kesiapan talent leader dalam
mempersiapkan BUMN yang go international adalah dengan adanya Global Talent
Program(GTP). GTP merupakan program corpU dalam menciptakan unique
resource sebagai comparative advantage bagi perusahaan yang disebut
comparative strategy. GTP salah satunya adalah penugasan talent di luar negeri,
dalam rangka mendapatkan global ready certification. Program ini merupakan
inisiatif BUMN untuk mengolah dan mempromosikan talent internal untuk menjadi
pemimpin masa depan dengan skaliber global.
GTP diciptakan untuk mendukung program international expansion yang
dilakukan oleh BUMN di Indonesia. Selain itu program pengembangan human
capital yang didukung oleh corpU juga merupakan suatu pemenuhan kebutuhan
untuk mengembangkan orang-orang dengan kualifikasi great people, great leader,
dengan global standard. GTP juga akan menghindari human capital Indonesia
menjadi objek yang dimanfaatkan negara yang lebih siap SDM-nya, terutama ketika
akhir tahun 2015 Indonesia akan bergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) dan juga Globalisasi pada tahun 2020. Kondisi-kondisi tersebut menjadikan
Indonesia membutuhkan strategi untuk mengembangkan SDM-nya.
8
c. Global Character dan Global Skills.
Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi yang disusun
dapat diimplementasikan secara efektif (Sofjan Assauri, 2011). Oleh karena itu
pertama-tama, kami akan menyampaikan strategi pengembangan SDM berdasarkan
fungsi yang harus dilakukan secara simultan.
Visi yang ingin kami capai dalam model pengembangan SDM ini adalah agar
dapat terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang bertalenta global dengan
kualitas great people dan great leader. Hal ini dilakukan agar sumber daya manusia
di Indonesia dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Saat ini Indonesia membutuhkan sumber daya manusia bertalenta global untuk
mendukung ekspansi bisnis yang dilakukan oleh beberapa BUMN Indonesia.
Sehingga pengembangan sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan
keunggulan bersaing (competitive advantages) bagi BUMN Indonesia terutama
dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Maraknya BUMN Indonesia yang mendirikan corpU merupakan peluang bagi
BUMN Indonesia untuk mengembangan SDM-nya agar menjadi lebih baik lagi. Kami
telah menyusun model kegiatan pengembangan sumber daya manusia berbasis
global yang mengarah pada kegiatan atau aktivitas organisasi kedepan. Pada model
kegiatan pengembangan yang kami gagas ini, kami mengkoordinasikan corporate
university dengan program global talent yang kami gagas. Program global talent
yang kami gagas merupakan pengembangan global character dan global skills.
Mengapa global character dan global skills?
Sebelumnya kami telah menjelaskan visi yang ingin kami capai dalam
penggagasan model mengembangan SDM di BUMN, yaitu agar terciptanya sumber
daya manusia Indonesia yang bertalenta global (global talent). Oleh karena itu kami
menggagas ‘model pengembangan Global character dan global skills’.
Dalam menghadapi ekspansi global dan MEA, sumber daya manusia di
Indonesia harus memiliki karakter yang bertaraf global. Dalam hal ini, karakter yang
dimaksud adalah keinginan (desire), kesungguhan (passion) dan harapan (hope)
tertinggi untuk menjadi talenta terbaik berkelas dunia. Oleh karena itu hal pertama
yang perlu dikembangkan dari sumber daya manusia di Indonesia adalah karakter
manusianya (human character). Kami berharap dengan adanya pengembangan
global character ini, tenaga kerja di Indonesia dapat memiliki semangat untuk
menjadi yang terbaik (great spirit). Great spirit yang ingin kami capai melalui
program global character ini adalah terciptanya kemauan untuk belajar (willingness
to learn), keinginan kuat untuk menjadi yang terbaik (passion for excellence), dan
keterbukaan pikiran (open-mindedness). Dengan tercapainya tujuan dari global
character ini maka talenta-talenta global akan terlahir secara alami dari dalam diri
setiap individu.
Setelah memiliki semangat untuk jadi yang terbaik (great spirit), maka diperlukan
pengembangan global skills agar tenaga kerja dari Indonesia memiliki kemampuan
bersaing bertaraf internasional. Global skills yang ingin kami capai terdiri dari;
pemecahan masalah dengan pola pikir global (problem solving by global mindset),
pembentukan kapabilitas (global ready capability), dan kepemimpinan global
(international leadership). Agar tercapainya tujuan dari global skills ini maka
diperlukan organisasi pembelajaran (learning organization) dengan pendekatan
9
akademis (academic approach) yang didapatkan dari corporate university. Dengan
kata lain, corporate university adalah wadah untuk pengembangan global skills.
Namun, agar tercapainya global skills yang mumpuni untuk bersaing di kancah
internasional, maka program pelatihan dan pengembangan tenaga kerjanya pun
harus dibuat dengan standar internasional seperti dengan menggunakan bahasa
pengantarnya bahasa inggris. Kemudian masalah-masalah yang diangkat dalam
problem analysis haruslah masalah-masalah atau kasus yang sedang marak terjadi
di dunia bisnis internasional, sehingga individu dilatih untuk berfikir secara global.
Diperlukan juga praktik untuk melatih person skills dan performance bertaraf global.
Sehingga output yang ingin dicapai dengan pelatihan global skills ini adalah orangorang dengan kemampuan bersaing global (global competence).
Setelah memiliki orang-orang dengan great spirit dan kemampuan bersaing
secara global , maka BUMN Indonesia yang sudah melakukan ekspansi dan yang
akan melakukan ekspansi bisnis internasional dapat memberikan kesempatan
kepada karyawannya agar dapat mengasah global character dan global skills-nya
secara langsung melalui penugasan internasional (international assignment) dan
mobilitas global (global mobility). Dan untuk mempertahankan para talenta global
yang telah terbentuk, maka langkah terakhir yang dapat dilakukan oleh BUMN
Indonesia adalah dengan melakukan komitmen dan keterikatan (talent engagement),
salah satunya dapat dilakukan dengan cara membangun sebuah sistem BUMN yang
solid. Ketika sistem BUMN Indonesia itu solid maka tenaga kerja dengan talenta
global di dalamnya akan merasa nyaman, sehingga perusahaan tidak perlu takut
kehilangan talenta-talenta global yang dimilikinya.
3. KESIMPULAN
Untuk membentuk talenta global, maka hal pertama yang perlu dikembangkan
adalah mental dari individunya sendiri. Ketika seseorang sudah memiliki
keinginan (desire), kesungguhan (passion) dan harapan (hope) yang tinggi untuk
menjadi yang terbaik, maka proses apapun akan dilalui olehnya secara lancar.
Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk melatih
karyawannya agar memiliki talenta global. Hal ini dikarenakan kesadaran dan
keinginan dalam diri individu tersebut dapat membuat ia mau melakukan apapun
untuk menjadi talenta global yang terbaik.
Sekalipun talenta global dapat tercapai dengan adanya great spirit yang
tumbuh dari dalam diri seseorang, akan tetapi pelatihan dan pengawasan tetap
diperlukan. Salah satu tujuan pelatihan dan pengawasan yang dilakukan
bertujuan untuk menjaga semangat yang sudah ada. Selain itu pelatihan
diperlukan untuk pengembangan talenta global secara sistematis melalui
corporate university. Dengan adanya pelatihan dan pengawasan yang dilakukan
perusahaan melalui corporate university, maka tolak ukur keberhasilan
perusahaan dalam usaha menciptakan talenta global menjadi jelas. Selain itu
pengawasan juga dapat mengurangi resiko para talenta global berpindah ke
perusahaan asing.
10
Dengan metode pengembangan global character dan global skil diharapkan
pengembangan sumber daya manusia tidak akan menjadi cost bagi perusahaan
semata melainkan dapat menjadi value creation bagi perusahaan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Abeng, Tanri (2014) ‘Detik Finance’ 26 Agustus, [Daring], terdapat pada
http://finance.detik.com/read/2014/08/26/120551/2672747/4/bumn-ri-bisa-gointernational-sekelas-petronas-ini-syaratnya (26/08/2014 12:05 WIB)
Assauri, Sofjan (2011) ‘Strategic Management : Sustainable Competitive
Advantages’, Jakarta: Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Iskan, Dahlan (2013) ‘Memasuki Era BUMN Multinational
Manufacturing Hope Series, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Corporation’,
Prasetio (2014) ‘Dilema BUMN’ Jakarta : PT Rayyana Komunikasindo
Rudito, Priyantono (2015) ‘Leveraging Global Talent’ Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Slater, Robert (2000) ‘The GE Way Fieldbook’ New York : The McGraw-Hill
Companies
Telkom (2012) ‘Prospektus : Telkom Corporate University’
Bandung : PT.Telekomunikasi Indonesia
Yahya, Arief (2013) ‘Great Spirit Grand Strategy’ Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
11