Analisis deskriptif evaluasi program pembinaan calon jama’ah haji pada PT. Alia Indah Wisata Tahun 2014

ANALISIS DESKRIPTIF EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN
CALON JAMA’AH HAJI
PADA PT. ALIA INDAH WISATA TAHUN 2014

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :
AHMAD NIZAR HAKIM
NIM: 109053100017

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M

ANALISIS DESKRIPTIF EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN
CALON JAMA'AH HAJI

PT. ALIA INDAH WISATA TAHUN 2014

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakulats Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi
syarat gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I)

Oleh:
AHMAD NIZAR HAKIM

NIM:

109053100017

embimbing:

Drs. Stu

NIP:

196


warLK MA
I 002

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
F'AKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUMKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436W2015N[

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "Analisis Dekriptif Evalluasi Program Pembinaan Calon
Jamaah Haji PT. AIia Indah Wisata Tahun 2014'ini telah diujikan dalam sidang
rnunaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 1l februa.i2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat rnemperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada jurusan
Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah.
Jakarta, 1 1 februari 2015


Sidang Munaqasyah
Sekertaris

Ketua

ffi\- A^4,r

Anggota

Drs. Cecen Caqtrauliiaya. M.A
NIP.19670818 19E803 1 002

NrP.19550919 198302 1 001
Penguji

Penguji I

II

Dr. Sihabutlin Noor. MA

NIP. 1969022t t99703 t 00l

Prof. Dr. H. Syamsir
NIP.150183084

bimbing

liv Rizal LK.
28 199303 1 002

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata


I di uIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

cantumkan sesuai dengan ketentuan yalg berlaku

ini telah saya

di

LrfN

Syarif

Hidayatullah Jakarta.


3.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan
hasil karya asri saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang rain, maka
saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di

uIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Januari 2015

tvl
.

Ahmad Nizar Hakim

ABSTRAK


AHMAD NIZAR HAKIM
NIM 109053100017
Analisis Deskriptif Evaluasi Program Pembinaan Calon Jama’ah Haji Pada
PT. Alia Indah Wisata 2014
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan
kualitas, kinerja atau produktifitas suatu lembaga dalam melaksanakan
programnya. Dalam evaluasi program pembinaan calon jama’ah haji ini, terlihat
dari profil calon jamaah haji yang sangat beragam dan pengetahuan tentang
manasik yang terbatas serta materi bimbingan yang luas menjadi masalah yang
kerap terjadi dalam bimbingan manasik. Pada PT. Alia Indah Wisata, pelaksanaan
pembinaan terhadap calon jama’ah haji yang dilakukan meliputi, pengenalan
budaya dan adat istiadat Bangsa Arab, akhlakul karimah dan pemahaman ibadah
haji. Pembinaan manasik haji adalah suatu bentuk latihan dalam menunaikan
ibadah haji, setelah sebelumnya telah memahami melalui teori dari buku-buku
tentang haji.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi input berdasarkan
klient (calon jamaah), staff (pembimbing) dan materi dalam pembinaan calon
jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata pada tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif memiliki ciri khas penyajian datanya dalam bentuk
narasi, cerita mendalam atau rinci dari para responden wawancara atau observasi,
responden dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang yaitu dengan Direktur Utama
PT. Alia Indah Wisata dan staf atau pembimbing.
Berdasarkan hasil penelitian, PT. Alia Indah Wisata dalam memberikan
pelayanan pembinaan calon jamaah haji telah sesuai dengan prosedur dan sudah
cukup baik. Dari 67 (enam puluh tujuh) jama’ah berdasarkan dari latar belakang
jenis kelamin, usia, domisili, pendidikan dan profesi hampir seluruhnya mengikuti
bimbingan ibadah haji bahkan mereka menyambutnya dengan sangat antusias.
Dari segi kualitas, kedua pembimbing pada PT. Alia Indah Wisata berdasarkan
pendidikan dan pengalaman kerja sudah memeunuhi standar akan tetapi meraka
belum mendapatkan sertifikasi sebagai pembimbing sebagaimana seharusnya
yang ditetapkan oleh pemerintah. Kemudian dari segi materi PT. Alia Indah
Wisata sudah memberikan materi sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah,
selain itu PT. Alia Indah Wisata juga membuat atau mengeluarkan sendiri materi
bimbingan manasik haji dengan materi yang sudah lebih di padatkan. Metode
yang digunakan dalam penyampaian materi bimbingan manasik haji yang telah
ditetapkan oleh pihak Kemenag yaitu berupa metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, simulasi, dan praktik.


i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang Maha Rahman dan Rahim, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Analisis Deskriptif Evaluasi Program Pembinaan Calon
Jamaah Haji Pada PT. Alia Indah Wisata 2014”. Shalawat dan salam selalu
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir sebagai panutan
umat.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat
guna meraih gelar Sarjana Komunikasi Islam Konsentrasi Manajemen Haji dan
Umrah Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari banyak pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin menghanturkan banyak terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A. sebagai Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah, H. Mulkanasir, B.A, S.Pd, M.M. sebagai Sekertaris Jurusan
Manajemen Dakwah dan Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, M.A. selaku
pembimbing akademik. Terima kasih atas nasehat dan bimbingannya.

ii

3. Drs. Study Rizal LK, M.A. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi. yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi arahan serta
masukan dalam penulisan skripsi ini.
4. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah mengajari penulis banyak ilmu selama di bangku
perkuliahan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan
buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga
penulis tujukan kepada segenap staff Perpustakaan Utama dan
Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Komunikasi khususnya bang Jajang
yang telah banyak membantu penulis.
6. Ayahanda Lukmanul Hakim, Ibunda Budiah Putih dan Ibunda Nurmila
yang senantiasa ikhlas dan sabar mendampingi penulis mulai dari

sekolah tingkat dasar hingga jenjang perguruan tinggi dengan selalu
memberikan do’a dan restunya sehingga penulis menyelesaikan studi
di Universitas Islam Negeri Jakarta.
7. Kakak-kakakku tercinta, Nia Putriyana, Ahmad Noval dan Dhimas
Indra Saputra. Karena semangat mereka penulis dapat menjalani
semua tahapan demi tahapan dalam mencapai gelar sarjana.
8. Ponakan-ponakan om tersayang Naziah dan Fakhri yang selalu
memberikan tawa, senyum, dan semangat.
9. Binta Yauma Ezza, yang tak pernah bosan memberikan semangat,
dukungan, dan cintanya untuk penulis. Orang tua Binta Yauma Ezza

iii

Yoyo Dianto dan Irma Iriyanti yang selalu memberikan semangat dan
menannyakan “tong kapan lulus?”
10. H. Joko Asmoro SE.MM selaku Direktur Utama PT. Alia Indah
Wisata atas kesediannya yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk dapat mengadakan penelitian pada PT. Alia Indah Wisata, bapak
H. Mochamad Rusli selaku General Manager PT. Alia Indah Wisata
dan bapak H. Rifqi Junaidi, LC. Merekalah yang bersedia menjadi
sumber informasi melalui wawancara untuk penelitian skripsi ini.
11. Seluruh staff travel PT. Alia Indah Wisata Jakarta terutama: Bapak
KH. Abdul Aziz Arbi, MA, H. Rifqi Junaedi, LC, H. Suripto, Bapak
Abd. Chamid, Siti Chodijah, Nita, Hanna, Ibu Yulli, Bapak Adi
Alpacino, Bembeng, Tari, Rofiuddin, dan Heri yang memberikan
dukungan secara moral.
12. Teman Seperjuangan yang tercinta Konsentrasi Manajemen Haji dan
Umrah 2009, Alm. Ilham Yudiyansyah, S.Kom.I, Aldi, Aulia, Yusuf,
Ibnu, Fahrul, Faqih, Fadilah, Lukman, Firdaus, Rivai, Syukron,
Ichwan, Noor, Sri, Risky Romantika dan Fitri, Semoga kesuksesan
selalu menyertai kita semua. Amin.
13. Seluruh teman-teman Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Gardika Kay Rizka, Hairul Shaleh, Ilham Kurniawan, Reza Fadillah,
Syukron Akbar, Robby Kusuma Jaya, Hanif (Djong), Wilda. Jurusan
Manajemen Dakwah Ajeng, Slamet, Faizah, Rosiana, Aditya Yudho,
Denny Sarwany, Tari kartika dewi, Kamaluddin, Afriza (Bebek),
Dhegam, Angga (Chodet), Kuro, Jally (Laler), Ajib, Vija, Virgha

iv

(Unyil), Chabibullah, Afrizal, Dzikri, Tanto, dan Ridho Ismakun. yang
banyak memberikan kisah termanis selama di jenjang perkuliahan.
14. Teman-teman Kon’s Bray, Lubbi (P2NK), Denny Sarwani (Babank),
Zia ul-Haq (Pacul), Harun Ar-rasyid, Ihya Ulumuddin, Andri Nuriman
(Sitang), Aldi Cahya Ramadhan (Bocay), Adam Pamungkas
(Kamsoy), Agung Syaifullah (Onggeng), Maulana, dan terakhir si
bontot Moch Billy (Minyak) yang selalu menemani penulis dalam suka
maupun duka.
15. Senior-senior yang selalu memberikan bantuan, dorongan, dan
semangat Muchlas Noor Hidayat (Bang Amay), Muhammad Yusuf
(Bang Dup’s), Ahmad Muawam, Arifin Yahya (Penyok), Umar
Kalake, Muhammad Subhi (Cuwi), Fadli (Otoy), Wahdi Sayudi (Om
Wahdi), dan Gunawan (Om Gun’s).
16. Teman-teman FIDKOM, HMI Komfakda Cab. Ciputat, dan HMI Cab.
Ciputat yang banyak memberikan kisah, kasih, dan pertemanan yang
melebihi saudara.
Akhirnya atas jasa dan bantuan dari semua pihak, baik itu moril
maupun materil. penulis panjatkan doa semoga Allah SWT membalasnya
dengan imbalan pahala yang berlipat. Dan mudah-mudahan skripsi ini
dapat bermanfaat umumnya kepada semua pihak, khususnya diri pribadi
penulis.
Jakarta, 13 Januari 2015

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK

……………………………………………………………... i

KATA PENGANTAR

……………………………………………... ii

DAFTAR ISI

……………………………………………………... iii

DAFTAR TABEL

……………………………………………………... iv

DAFTAR DIAGRAM

……………………………………………... v

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
………………6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………... 7
D. Metode Penelitian………………………………………8
E. Tinjauan Pustaka ……………………………………...11
F. Sistematika Penulisan
……………………………... 13

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Evaluasi Program ………………………………………… 14
1. Pengertian Evaluasi Program ……………………... 14
2. Model-model Evaluasi……………………………... 17
3. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi
……………... 19
B. Pengertian Pembinaan ……………………………... 19
C. Jamaah Haji
……………………………………... 21
1. Pengertian Jamaah Haji
……………………... 21
2. Macam-macam Jamaah Haji ……………………... 23

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. ALIA INDAH WISATA
A. Profil PT. Alia Indah Wisata
……………………... 27
B. Visi, Misi dan Tujuan
……………………………... 29
C. Struktur Organisasi
……………………………... 30
D. Susunan Team Operasional Haji ……………………... 31
E. Detail Rencana Program Perjalanan Haji ………………27

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA
A. Evaluasi Klient (Calon Jamaah) ……………………... 42
B. Evaluasi Staff (Pembimbing)
………………………52
C. Evaluasi Materi Pembinaan Calon Jamaah Haji ……... 55

iii

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
……………………………………... 59
B. Saran
………………………………………………61

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv

DAFTAR TABEL
………………………43

Tabel 1

Jenis Kelamin Calon Jamaah Haji

Tabel 2

Usia Calon Jamaah Haji

Tabel 3

Domisili Calon Jamaah Haji ……………………………... 46

Tabel 4

Pendidikan Calon Jamaah Haji

Tabel 5

Profesi Calon Jamaah Haji

……………………………... 44

v

………………………48

……………………………... 50

DAFTAR DIAGRAM
………………………43

Diagram 1

Jenis Kelamin Calon Jamaah Haji

Diagram 2

Usia Calon Jamaah Haji

Diagram 3

Domisili Calon Jamaah Haji ……………………………... 47

Diagram 4

Pendidikan Calon Jamaah Haji

Diagram 5

Profesi Calon Jamaah Haji

……………………………... 45

vi

………………………49

……………………………... 51

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.
Haji pada hakikatnya merupakan sarana dan media bagi umat Islam untuk
melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci. Karena setiap tahun sebagian
kaum muslimin dari seluruh dunia datang untuk menunaikan ibadah haji.1
Asal makna kata “haji” adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimaksud
menurut syara’ adalah sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa
amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu. Haji diwajibkan atas orang-orang yang
kuasa, satu kali seumur hidupnya.2 Allah SWT berfirman:

Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, maka
sesungguhnya Allah maka kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”
(QS : Ali Imran : 97).
Menurut Ibrahim Muhammad al-Jamal dalam bukunya Fiqh Al Mar’at Al
Muslimah arti haji menurut bahasa adalah menuju suatu tempat yang suci. Sedang
menurut syara’ haji berarti berziarah ke Baitullah al-Haram, melakukan wukuf di

1
2

A. Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), cet. Ke-1, h. 21
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002), cet. Ke-1, h. 35

1

2

Arafah, dan Sa’I antara bukit Shafa dan Marwah, dengan cara tertentu dalam
waktu dan niat tertentu pula.3
Haji merupakan aktifitas suci yang pelaksaannya diwajibkan oleh Allah
kepada seluruh umat Islam yang telah mencapai (istitho’ah) mampu, disebut
aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatan adalah ibadah. Haji juga disebut
sebagai ibadah puncak yang melambangkan ketaatan serta penyerahan diri secara
total kepada Allah baik secara fisik-material maupun spiritual.4
Bagi setiap muslim, termasuk muslim di Indonesia, ibadah haji memiliki
makna sangat penting. Dalam konteks Indonesia, ibadah haji tidak hanya dilihat
sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksankan kaum muslimin bagi
mereka yang mampu tetapi juga memiliki makna sosiologis dan historis sangat
berarti. Secara sosiologis dan historis, dapat dikatakan bahwa perkembangan
islam Indonesia tidak bisa terlepas dari ibadah haji.5
Praktek ibadah haji di Indonesia sendiri sudah mulai sejak awal akhir abad
ke-12 pada saat para pedagang Muslim dari Arab, Persia dan Aneka Benua India
datang ke Nusantra untuk kepentingan perdagangan sekaligus penyebaran agama
Islam di Nusantara. Kemudian pada abad selanjutnya, yakni pada abad ke-14 dan
ke-15 jumlah jama’ah haji Indonesia mengalami peningkatan ketika pada saat itu
hubungan ekonomi, politik, dan sosial keagamaan antar Negara Muslim Timur
Tengah

dengan

Nusantara

semakin

meningkat.6

Namun

manajemen

penyelengaraan ibadah haji yang terorganisir di Indonesia baru mulai

3

Ibrahim Muhammad Al jalam, Fiqih Wanita, penerjemah anshori umar sitinggal,
(Semarang: CV. Asy-Syifa, 1986), h. 286
4
Ali Syari’ati, Haji (Bandung: Penerbit Pustaka, 2000), h. 1
5
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji (Jakarta: FDK Press, 2008), h. 1819
6
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, h. 18-19

3

dilaksanakan mulai dari sela 4 tahun setelah Indonesia merdeka, yakni pada tahun
1949 setelah pemerintah Indonesia pada tahun 1948 mengirimkan misi haji ke
Arab Saudi untuk menjelaskan situasi politik pada saat itu sekaligus meminta
dukungan terhadap kaum Muslim untuk menentang penjajahan. Ibadah haji pada
saat itu adalah sebuah upaya yang sangat sulit untuk dilakukan karena bangsa
Indonesia masih harus berusaha mengusir para penjajah dari Bumi Pertiwi.
Meskipun demikian, pemerintah tetap melakukan pemberangkatan pertama pada
tahun 1949 setelah pemerintah Indonesia berhasil mengirim isi haji pada tahun
sebelumnya untuk bertemu dengan Raja Arab Saudi.7
Dalam Undang-undang No. 17 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
ibadah haji diisyaratkan tiga hal yang harus diupyakan secara konsisten dan terus
menerus oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama (sekarang menjadi
Kementerian Agama) sebagai penyelenggara ibadah haji, yaitu Pertama,
pembinaan yang mencakup bimbingan, penyuluhan dan penerangan. Kedua,
Pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, transportasi, kesehatan,
akomodasi, dan sebagainya. Ketiga, perlindungan yang meliputi keselamatan,
keamanan serta asuransi perlindungan dari pihak yang merugikan jama’ah haji.8
Oleh karena itu, maka perlu dilakukan pembinaan bagi calon jama’ah haji guna
memberikan pengetahuan dan informasi yang penting serta berguna bagi calon
jama’ah agar proses pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan baik. Menurut
penulis, pembinaan adalah bimbingan atau suatu arahan yang bertujuan untuk
mengembangkan serta meningkatkan kemampuan yang telah ada sebelumnya, hal

7

Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, h. 51-52
Taufiq Kamil (Dirjen BIMAS Islam dan penyeenggaraan Haji, disajikan dalam seminar
haji di Jakarta/B-1), “BPIH dari Tahun ke Tahun, Faktual atau Komersil”, (Media Indonesia, edisi
Selasa, 9 Juli 2002).
8

4

ini dilakukan agar jamaah lebih mandiri, baik aspek fisik maupun mental, dan
tatacara ibadah haji yang benar.
Sesuai kesepakatan dengan Kementrian Agama, Travel / KBIH memiliki
otoritas untuk menggelar bimbingan ibadah haji, menentukan besaran biaya dan
mengurus operasional lainnya. Kementrian Agama sendiri tidak mewajibkan
setiap calon jama’ah mengikuti bimbingan ibadah haji. Terkadang, masyarakat
ikut bimbingan haji untuk menambah pengetahuan. Bimbingan ibadah haji
semacam ini tentunya mengeluarkan lagi biaya di luar ONH.9
Pada PT. Alia Indah Wisata, pelaksanaan pembinaan terhadap calon
jama’ah haji

yang dilakukan meliputi, pengenalan budaya dan adat istiadat

Bangsa Arab, akhlakul karimah dan pemahaman ibadah haji. Pembinan manasik
haji adalah suatu bentuk latihan dalam menunaikan ibadah haji, setelah
sebelumnya telah memahami melalui teori dari buku-buku tentang haji.
Sedangkan, pembinaan kesehatan dimaksudkan sebagai sarana mencapai dan
menjamin kondisi kesehatan yang optimal menjelang keberangkatan sampai
kembali ke tanah air. PT. Alia Indah Wisata ini beralamat di Puri sentra Niaga
Blok E-73, Kalimalang, Jakarta 13620.Telp.(021) 8660 8950, Fax (021)
86608948.www.alia.travel. Perusahaan yang di pimpin oleh H. Joko Asmoro, SE,
MM dan telah berdiri sejak April tahun 2000.
Setiap penyelenggaraan sebuah kegiatan, dibutukan sebuah sistem
evaluasi. Evaluasi adalah sebuah proses penilaian10, di mana terjadinya sebuah
pengukuran terhadap efektifitas rencana dalam sebuah program yang pada hasil

9

9 Januari 2013, Mengapa Bimbingan Haji dilakukan KBIH, Tribun Sumsel,
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, Bab III, pasal 7.

10

5

akhirnya akan dijadikan tolak ukur keberhasilan dan dijadikan rancangan atau
standarisasi untuk melakukan sebuah kegiatan yang selanjutnya.
Begitu juga dengan pelaksanaan pembinaan, sangat membutuhkan sebuah
sistem evaluasi untuk mencari penyebab dari berbagai masalah yang timbul dan
mengatasi semua masalah serta merancang sebuah gagasan atau solusi cermerlang
agar pada saat pelakasaan ibadah haji selanjutnya bisa berlangsung dengan
keadaan yang lebih baik dan ideal, sesuai dengan yang tertera dalam Undangundang Penyelenggaraan Ibadah Haji yang dijadikan sebagai standarissi
penyelenggaraan ibadah haji yang semestinya.
Evaluasi pada program pembinaan calon jama’ah haji ini melihat dari
profil calon jamaah haji yang sangat beragam serta pengetahuan tentang manasik
yang terbatas dan materi bimbingan yang luas menjadi masalah yang kerap
terjadi dalam bimbingan manasik.
Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, pengelolaan haji dan umroh
mengalami perubahan dalam upaya peningkatan pelayanan, pembinaan serta
perlindungannya. PT. Alia Indah Wisata selalu berkomitmen untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada jama’ah dengan menyediakan fasilitas kemudahan,
keamanan, kenyamanan, keterbukaan dan kejujuran. Pembinaan yang berkualitas
menjadi salah satu fasilitas yang diberikan oleh PT. Alia Indah Wisata kepada
jama’ah haji agar kegiatan haji dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Deskriptif Evaluasi Program
Pembinaan Calon Jamaah Haji Pada PT. Alia Indah Wisata Tahun 2014”

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan dan dibahas pada penulisan skripsi
ini lebih terarah dan tidak meluas, maka penulis membatasi penelitian
pada analisis deskriptif evaluasi program pembinaan calon jamaah haji
PT. Alia Indah Wisata tahun 2014 saja.
Adapun pemilihan kriteria evaluasi, penulis menggunakan kriteria
evaluasi seperti yang dikemukakan oleh Pietrzak, Ramler, Ranner, Ford
dan Gilbert guna mengawasi suatu program secara lebih seksama yaitu :
evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Karena keterbatasan
penulis, maka penulis membatasinya hanya pada evaluasi input. Dalam
proses evaluasi input ini pun penulis membatasinya hanya kepada bagian
klient (calon jamaah), staff (pembimbing) dan materi.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut agar lebih terarah dan
fokus, maka rumusan masalah penelitian ini secara umum adalah:
“Bagaimana evaluasi input program pembinaan calon jamaah haji pada
PT. Alia Indah Wisata?”. Rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Bagaimana evaluasi input dalam hal klient (jamaah) yang terjadi
dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata
tahun 2014?
b. Bagaimana evaluasi pembimbing yang terjadi dalam pembinaan
calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun 2014?

7

c. Bagaimana evaluasi materi yang terjadi dalam pembinaan calon
jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun 2014?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis ungkapkan di
atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
evaluasi input dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah
Wisata. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.

Mendeskripsikan evaluasi input dalam hal klient (jamaah) yang
terjadi dalam pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah
Wisata tahun 2014.

b.

Mendeskripsikan evaluasi dalam hal pembimbing yang terjadi dalam
pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun
2014?

c.

Mendeskripsikan evaluasi dalam hal materi yang terjadi dalam
pembinaan calon jamaah haji pada PT. Alia Indah Wisata tahun
2014?

2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini meliputi manfaaat akademis dan
manfaat praktis.
a.

Manfaat Akademis, Penelitian ini diharapkan dapat menambah
referensi, ide atau gagasan dalam ilmu pengetahuan, khususnya

8

mengenai aktivitas dakwah kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi khususnya Manajemen Haji dan Umrah.
b.

Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
rekomendasi tentang informasi, masukan, saran di masa mendatang
bagi para penyelenggara haji dan umrah, khususnya bagi PT. Alia
Indah Wisata.

D. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah menghimpun data actual dengan melakukan observasi secara
langsung atau pengamatan evidensi-evidensi, sambil mengumpulkan data
dan melakukan analisisnya, yang kemudian menarik kesimpulan dari
analisis dan observasi tersebut. Sedangkan deskriptif dilakukan dengan
cara memaparkan data dengan apa adanya sesuai dengan yang terdapat di
lapangan.
Menurut Klirk dan Miller penelitian kualitatif adalah sebagian
penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan kemampuan
yang berhubungan langsung dengan orang-orang di sekitar objek
penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri. Bogdan dan Taylor
mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau pun lisan dari
orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.11

11

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, cet. X. h.3.

9

2. Sumber Data
Penelitian ini mengambil sumber data dari :
a. Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari para informan
pada waktu peneliti. Data primer ini diperoleh melalui pengamatan
lansung dan wawancara mendalam. Informan dalam data primer ini
adalah Direktur Utama dari PT. Alia Indah Wisata (H. Joko Asmoro,
SE, MM), Pembimbing Ibadah PT. Alia Indah Wisata (KH. Abdul
Aziz Arbi, MA) dan calon jama’ah haji.
b. Data sekunder yaitu data yang diambil drai buku-buku, artikel,
laporan penelitian dan sumber-sumber pustaka lainnya untuk
menambah kajian evaluasi
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan
menggunakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang
dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, terhadap gejalagejala sebenarnya. Sebagai pengambilan datanya dalam peneliian
lapangan adalah dengan metode :
a. Observasi
Metode observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya
bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.12 Dalam
penelitian ini, penulis mencatat kegiatan manasik haji dan pemerikasaan
kesehatan. Hasil observasi ini dijadikan analisis pada Bab IV.

12

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian ( Jakarta: STIALAN, 2004), h. 63

10

b. Interview
Interview merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya
jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan pada tujuan
penelitian. Adapun interview yang penulis gunakan adalah interview
bebas terpimpin. Interview bebas terpimpin artinya dalam penyampaian
interview dengan maksud meminta jawaban dengan bebas dan terbuka,
maka jawaban tersebut tidak lepas dari kerangka tersebut. Sedangkan
alasan menggunakan jenis interview ini sangat mudah dipahami oleh
inidividu secara langsung, sehingga dapat menghasilkan data dan
informasi yang memuaskan.13 Interview yang dilakukan secara langsung
dengan mewawancarai responden baik dari pengurus travel: Direktur
Utama PT. Alia Indah Wisata, pembimbing ibadah PT. Alia Indah Wisata
dan 2 (dua) orang calon jama’ah haji di Alia Indah Wisata. Di samping
itu, penulis juga mewawancarai direktur PT. Alia Indah Wisata. Semuan
hasil wawancara dibuatkan transkripnya, yang kemudian dimasukan
kedalam Bab III dan IV.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen.14 Seperti berupa data-data arsip-arsip dan gambargambar ataupun bentuk lainnya. Dalam ketentuan penelitian ini, penulis
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan PT. Alia
Indah Wisata seperti foto, berkas-berkas, dll.

13

Sutrisno Hadi, Research, (Yogyakarta: Andi offset, 1997), h. 82
Husaini Usman Dan Purnomo Akbar Setiady, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2003), h. 57
14

11

4. Teknik Analisa Data
Analisis data dalam kualitatif secara teoritis merupakan proses
penyusunan data untuk memudahkan penafsirannya.

Data yang

dikumpulkan dalam penelitian kualitatif biasanya berbentuk deskriptif,
yaitu data yang berbentuk uraian yang memaparkan keadaan objek yang
diteliti berdasarkan fakta-fakta aktual atau sesuai kenyataan. Sehingga
menuntut penafsiran peneliti yang dinyatakan oleh sasaran penelitian
yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Yang
diteliti dan dipelajari adalah objek kajian utuh.
Pengolahan kata dilakukan berdasarkan pada setiap perolehan data
dari hasil observasi, wawancara dengan tiap-tiap informan dan studi
dokumentasi untuk untuk direduksi, dideskripsikan, dianalisis, dan
kemudian ditafsirkan. Prosedur analisis terhadap masalah tersebut lebih
difokuskan pada upaya menggali fakta sebagaimana adanya (natural
setting), dengan teknik analisis pendalaman kajian (verstehen). Untuk
memberikan gambaran data tentang hasil penelitian. Dalam penulisan
skripsi ini penulis menyajikan data deskripsikan mengenai pelaksanaan
pembinaan calon jama’ah haji dengan menggunakan model evaluasi yang
dikemukakan oleh Peitrzak dkk yang difokuskan pada evaluasi hasil.

E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini sebelum penelitian lebih lanjut kemudian
tersusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal penulis adalah

12

menginventariskan

karya-karya

ilmiah,

khususnya

skripsi-skripsi

yang

mempunyai judul hampi sama dengan yang akan penulis teliti.
Oleh sebab itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti
mempertegas pebedaan antara masing juduk dengan masalah yang dibahas yaitu
sebagai berikut :
1. Kusmiatun Nurhasanah (2011) tentang “Evaluasi Pelaksanaan Program
Safari Sabtu Subuh Pada Forum Masjid dan Mushalla Bumi Serpong
Damai (BSD)”. Penelitian ini membahas mengenai evaluasi yang terfokus
pada evaluasi program safari sabtu subuh dalam hal pelaksanaan.
2. Nadiatul Khairiyah (2011) tentang ”Evaluasi Pelayanan Umroh Angkatan
Ke-6 Tahun 2011 PT. Mulia Utama Tour Jakarta”. Penelitian ini
membahas mengenai pelayanan dalam pelaksanaan ibadah umroh yang
bertujuan untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dalam
beribadah.
3. Abdus Somad (2013) tentang “Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji
oleh Direktorat Jenderal Penyelnggaraan Haji dan Umroh Kementrian
Agama Republik Indonesia”. Penelitian ini membahas mengenai bentuk
monitoring dan evaluasi semua aspek yang ada dalam proses PIH yang
diselenggarakan secara regular oleh Ditjen PHU Kemenag.
Dari ketiga tinjauan pustaka di atas, terdapat perbedaan dengan judul yang
penulis akan teliti. Perbedaan tersebut terletak pada pokok bahasan yaitu, penulis
bermakasud melakukan fokus penelitian pada evaluasi input pelaksanaan
pembinaan

yang

menganalisisnya.

dilakukan

oleh

PT.

Alia

Indah

Wisata

kemudian

13

F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku pedoman
penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press.
Dan skripsi ini di bagi dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I (PENDAHULUAN) Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II (LANDASAN TEORI) Dalam bab ini akan dibahas tentang teori
yang digunakan sebagai acuan analisa hasil penelitian, yang terdiri dari teori
evaluasi program, pembahasan mengenai evaluasi input (klient, staff, program),
evaluasi proses, serta evaluasi hasil. Selain itu, penjelasan mengenai pembinaan
dan pengertian jamaah haji
Bab III (GAMBARAN UMUM PT. ALIA INDAH WISATA) Dalam bab
ini pembahasan terdiri dari tinjauan umum PT. Alia Indah Wisata (sejarah, lokasi,
dan perkembangan usaha, visi dan misi serta tujuan perusahaan, struktur
organisasi, program kerja perusahaan.
Bab IV (ANALISA EVALUASI PELAKSANAAN PEMBINAAN
CALON JAMA’AH HAJI) merupakan inti dari proses penelitian itu sendiri. Yang
berisi tentang analisis dari data-data yang telah terkumpul dan tersaji dalam bab
tiga. Di dalamnya berisi tentang evaluasi input pembinaan calon jamaah haji pada
PT. Alia Indah Wisata.
Bab V (PENUTUP) Membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas untuk memperoleh solusi atas permasalahan tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI.

A. Evaluasi Program
1. Pengertian Evaluasi Program
Menurut bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris Evaluation,
yang berarti penilaian/penaksiran. Dan menurut pengertian istilah, evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek
dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak
ukur untuk memperoleh kesimpulan.1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata evaluasi diartikan dengan
penilaian.2 Pius A. Partanto dan Al-Barry dalam Kamus Ilmiah Popular
mengartikan bahwa evaluasi secara etimologi adalah penaksiran, penilaian,
perkiraan keadaan dan penentu nilai.3 Sedangkan secara terminologi
pengertian evaluasi menurut dalam buku Fredy S. nggao evaluasi program,
Casley dan Kumar adalah: “suatu penilaian berkala terhadap relevansi,
kinerja, efesiensi dan dampak suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan, sementara Fink dan Kocekoff memberikan definisi
evaluasi adalah merupakan serangkaian prosedur untuk menilai mutu sebuah
program”.4 Tetapi pada dasarnya evaluasi dibutuhkan dalam setiap program
untuk mengetahui keberhasilan dan kemajuannya serta sasaran apakah yang

1
2

M. Chatib Toha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1991), cet 1, h. 1
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed 2 (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), cet

4
3

Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka,
1994), h. 163
4
Fredy S. Nggao, Evaluasi Pragram (Jakarta: Nyansa Mandiri, 2003), h. 15

14

15

sudah tercapai atau belum dan hasilnya nanti diperbaiki menjadi lebih baik
pada program selanjutnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan evaluasi merupakan proses
pemeriksaan dan penilaian sebuah program untuk mengetahui efektifitas
masing-masing komponennya melalui rangkaian informasi yang diperoleh
evaluator

yang hendaknya

membantu

pengembangan,

implementasi,

kebutuhan suatu program perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi,
motivasi, menambah pengetahuan dan informasi.
Sedangkan program menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
mempunyai arti suatu rancangan mengenai asas serta usaha yang akan
dijalankan.5 Secara umum Andi Mappiare menjelaskan bahwa program adalah
kerangka dasar rancangan aktifitas atau kegiatan yang dirancang untuk
melaksanakan kebijakan yang dilaksanakan untuk waktu yang tidak terbatas.6
Program juga merupakan unsur pertama yang harus ada demi
terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek,
disebutkan bahwa di dalam setiap program dijelaskan mengenai:
1. Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
2. Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.
3. Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui.
4. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
5. Strategi pelaksanaan.

5

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1988), cet
ke-1 h. 278
6
Andi Mappiare, Kamus Istilah Konseling dan Terapi (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), Ed.1, h.254

16

Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir dan
lebih mudah untuk diopersionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian
program yang diuraikan7
Dengan demikian evaluasi program mempunyai pengertian tersendiri.
Yaitu evaluasi program adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menyajikan data sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan.
Evaluasi program dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk
mengetahui apakah sebuah program dapat direalisasikan atau tidak dengan
cara mengetahui efektifitas ,masing-masing komponennya melalui rangkain
informasi yang diperoleh evaluator. Evaluasi program bertugas untuk
menentukan apakah output dan outcomes yang diharapkan dari pelaksanaan
program bisa diwujudkan atau terealisasikan. Evaluasi tersebut tentunya
melalui pengumpulan dan analisis data yang memadai. Dalam evaluasi
program yang komprehensif,evaluasi itu mencakup:8
Lalu, Syamsu Mappa sebagai pakar pendidikan menjelaskan bahwa
evaluasi program sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan
keberhasilan dan kegagalan suatu program pendidikan.9Selanjutnya Mugiadi
menambahkan bahwa evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi
mengenai program, kegiatan, atau proyek. Informasi tersebut berguna bagi
pengambilan

keputusan,

antara

lain

untuk

memperbaiki

program,

7

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29235/3/Chapter%20II.pdf, minggu,13
Juli 2014, 22:15
8

9

Krik Patrick.”Evaluasi Program” (Bandung:CV. Pustaka Insani,1999). h. 96.

Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2008), Ed.2, h.22

17

menyempurnakan kegiatan program lanjutan, menghentikan suatu kegiatan,
atau menyebarluaskan gagasan yang mendasari suatu program atau kegiatan.
Informasi yang diikumpulkan harus memenuhi persyaratan ilmiah, praktis,
tepat guna, dan sesuai dengan nilai yang mendasari dalam setiap pengambilan
keputusan.10
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi program
merupakan penelitian evaluatif. Pada umumnya penelitian evaluatif
dimaksudkan untuk mengetahui akhir dari sebuah program kebijakan., yaitu
mengetahui hasil akhir dari adanya kebijakan, dalam rangka menentukan
rekomendasi atas kebijakan yang lalu, yang pada tujuan akhirnya adalah
untuk menetukan kebijakan selanjutnya.
2. Model – Model Evaluasi
Ada berbagai macam model-model evaluasi, model-model tersebut
merupakan alternatif-alternatif yang dipilih oleh evaluator sesuai dengan
masalah dan tujuan evaluasi, salah satu di antaranya yaitu model evaluasi
seperti yang dikemukakan oleh Pietrzak, Ramler, Ranner, Ford dan Gilbert
guna mengawasi suatu program secara lebih seksama yaitu : evaluasi input,
evaluasi proses dan evaluasi hasil.11 Dengan pengertian di bawah ini:
a. Evaluasi Input
Evaluasi input memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam
suatu pelaksanaan program. Menurut Isbandi terdapat tiga unsur (variabel)
utama yang terkait dengan evaluasi input adalah :
10

Thoha, M. Chabib Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo PersadaEd 1,
Cet.3-, 1996), h. 22.
11
Isbandi Rukminto Adi, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas
(Pengantar pada Pemikiran Pendekatan Praktis) Ed. Revisi, (jakarta:Lembaga Penerbit FEUI,
2003), h. 189

18

1) Klien (peserta), meliputi : usia, jenjang pendidikan, dan latar belakang
keluarga.
2) Staff (pelaksana), meliputi : aspek demografi, seperti latar belakang
pendidikan staf, dan pengalaman profesi staff.
3) Program, meliputi : lama waktu layanan yang diberikan, materi,
sumber-sumber rujukan yang tersedia dan cara pelaksanaan program.
b. Evaluasi Proses
Menurut Wirawan evaluasi proses merupakan evaluasi formatif yang
berfungsi mengukur kinerja program untuk mengontrol pelaksanaan
program. salah satu cangkupannya adalah mengukur apakah terjadi
penyimpangan atau tidak dalam pelaksanaan program.12
Evaluasi proses memfokuskan diri pada aktivitas program yang
melibatkan interaksi langsung antara klien (peserta program) dan staf
(pelaksana). Evaluasi ini untuk menilai bagaimana proses kegiatan yang
sedang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan.
c.

Evaluasi Hasil
Evaluasi ini diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak (overall

impact) dari suatu progam terhadap penerimaan layanan (recipients).
Pertanyaan utama yang muncul dalam evaluasi ini adalah: bila suatu
program telah berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan
akan menjadi berbeda setelah ia menerima layanan tersebut? Bedasarkan
pertanyaan ini seorang evaluator akan mengkonstruksikan kriteria

12

Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2011), h. 2

19

keberhasilan dari suatu program. Kriteria keberhasilan ini akan dapat
dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu program.13
3. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu yang penting dilakukan, dalam hal ini,
Feurstein menyatakan ada 10 (sepuluh) alasan mengapa suatu evaluasi perlu
dilakukan, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

i.
j.

Pencapaian, guna apa yang sudah dicapai.
Mengukur kemajuan, melihat kemajuan dikaitkan dengan objek program.
Meningkatkan pemantauan. Agar tercapai manajemen yang lebih baik.
Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat
program itu sendiri.
Melihat apakah usaha sudah dilakukan secra efektif. Guna melihat
perbedaan apa yang telah terjadi setelah diterapkan suatu program.
Biaya dan manfaat (cost benefit) melihat apakah biaya yang dikeluarkan
cukup masuk akal (reasonable).
Mengumpulkan informasi. Guna merencankan dan mengelola kegiatan
program secara lebih baik.
Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam
kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut
melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah
berhasil dengan baik.
Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang lebih
luas.
Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih baik. Karena
memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat,
komunitas fungsional dan koraunitas lokal.14

B. Pengertian Pembinaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa pengertian pembinaan
adalah

13

„’pembangunan’’

atau

„’pembaharuan’’.

Kata

tersebut

dari

Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi
komunitas, (Jakarta : FEUI,2001), h.131
14
Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program
Pendidikan dan Penelitian, h. 4

20

kata „’bina’’ yang artinya „’bangun’’, kemudian „’pe’’ dan akhiran „’an’’
menjadi pembinaan yang artinya pembaharuan atau pembangunan.15
Secara terminologis pembinaan adalah upaya, usaha, kegiatan yang
terus menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, menyempurnakan, dan
mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan
sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan
masyarakat.16
Menurut Asmuni Syukri pembinaan adalah :
Suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu
yang telah ada sebelumnya.17 Sedangkan menurut Zakia Darajat; pembinaan
adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan
secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam
rangka memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu dasar
kepribadian yang seimbang, utuh, selaras pengetahuan dan keterampilan
sesuai bakat, keinginan, prakarsa sendiri, menambah, meningkatkan dan
mengembangkan kearah tercapainya martabat, mutu, dan kemampuan
manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.18
Menurut Quraisy Shihab dalam bukunya, Membumikan Al-Quran,
“Manusia yang dibina adalah makhluk yang mempunyai unsur-unsur jasmani
(material) dan akal jiwa (immaterial). Pembinaan akalnya menghasilkan
keterampilan dan yang paling penting adalah pembinaan jiwanya yang
menghasilkan kesucian dan akhlak. Dengan demikian, terciptalah manusia
dwidimensi dalam suatu keseimbangan”.19
Pembinaan hampir sama dengan bimbingan dan penyuluhan.
Bimbingan secara harfiah dapat diartikan sebagai memajukan, memberi jalan,
15

W.J.S.Purwadarminta, Kamus umum bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984),
Cet ke7. Hal.427
16
Proyek Penerangan Bimbingan Dakwah Agama, Pembinaan Rohani Islam pada
Dharma Wanita, (Jakarta: Penerbit Departemen Agama, 1984)., h.8
17
Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),
cet.ke-3, h.17
18
Zakia Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976), cet. Ke-15, h.36
19
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Jakarta : Lentera Hati, 2010), h. 56

21

atau menuntun orang lain kearah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di
masa kini dan masa mendatang.20
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa pembinaan adalah bimbingan atau suatu arahan yang
bertujuan untuk mengembangkan serta meningkatkan kemampuan yang telah
ada sebelumnya, hal ini dilakukan agar tercapainya tujuan yang diinginkan.
C. Jamaah Haji
1. Pengertian Jamaah Haji
Secara

bahasa

kata

„jamaah’

memiliki

beberapa

pengertian

antara lain : berkumpul, berkelompok, bersama-sama, dan berserikat.
Sedangkan secara istilah, menurut Drs. E. Ayub, dkk yang dimaksud jamaah
adalah “sejumlah besar manusia” atau “sekelompok manusia yang berhimpun
untuk mencapai tujuan yang sama”.21 Jadi jamaah dapat disimpulkan sebagai
kelompok yang terogananisasi dan terstruktur untuk mencapai suatu tujuan
yang baik.
Menurut Drs. Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan kriteria
jamaah ada empat, yakni :
a. Orang-orang yang berkumpul.
b. Tidak berpecah belah.
c. Manhaj atau konsep yang diikuti.
d. Qudwah atau teladan.22

20

HM. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1985), cet. Ke-4, h.8
21
Moh. E. Ayub, dkk., Manajeman Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 128
22
Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan alih bahasa M. Anis Matta, Pengantar
Studi Aqidah Islam, (Jakarta: Robbani Prees, 1998), cet I, h. 114

22

Dengan berdasarkan pengertian pembinaan dan jamaah maka
pengertian pembinaan jamaah adalah bimbingan atau arahan yang bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan sekelompok manusia yang berhimpun
untuk mencapai tujuan yang sama.
Ibadah haji adalah berkunjung ke baitullah (ka’bah) untuk melakukan
beberapa amalan ibadah pada waktu-waktu tertentu dan tempat-tempat
tertentu pula, karena semata-mata memenuhi panggilan Allah dan mengharap
keridhaan-Nya. Antara lain, wukuf di Arafah, thawaf di Ka’bah, sa’i antara
Shafa dan Marwah dan lain sebagainya.23
Secara etimologis “haji” bermakna menyengaja, menahan, datang,
menang dengan hujjah (argumentasi). Pelakunya disebut “haajj” dan
“haajij”. Bentuk mu’annats ialah “hajjah”, jamaknya “hujjaj” dan
“hajiij”.Satu kali haji dinamakan dengan “hijjah”.
Sedangkan secara terminologis, haji ialah menyengaja (menuju)
Baitullah dalam waktu tertentu dengan niat melakukan ibadah haji yang
terdiri dari thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, dan sebagainya.24
Ulama madzhab berbeda pendapat di dalam memberikan pengertian
haji. Hal ini disebabkan karena visi pandang yang berbeda di dalam
menafsirkan dalil-dalil yang menjadikan wajibnya haji. Berikut ini adalah
pengertian haji menurut para ulama madzhab dalam buku Ahmad Abd. Majdi
MA yang berjudul Seluk Beluk Ibadah Haji Dan Umrah, yaitu :
a. Imam Hanafi : Haji menurut bahasa ialah menyengaja suatu perbuatan.
Sedangkan menurut istilah adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah)
untuk mengerjakan ibadah dengan cara, tempat dan dalam masa tertentu.
23

KH. Nuruddin Shiddiq, LC. Tuntunan Manasik Haji, (Jakarta: 1993), h. 2
Abu Umar An Nadwi, Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umroh (Jakarta: Robbani
Press, 2004), hal. 8-13.
24

23

b. Imam Maliki : Haji menurut bahasa ialah menyengaja. Sedangkan
menurut syara ialah wukuf di padang Arafah pada malam kesepuluh dari
bulan Dzulhijjah, thawaf di Ka’bah 7 kali, sa’i 7 kali. Dan semuanya itu
dikerjakan menurut cara-cara tertentu.
c. Imam Syafi’i : Haji menurut bahasa ialah menyengaja. Sedangkan
menurut syara ialah sengaja mengunjungi Ka’bah untuk melaksanakan
manasik haji.
d. Imam Hanbali : Haji menurut bahasa artinya menyengaja. Sedangkan
menurut istilah adalah sengaja mengunjungi Makkah untuk satu
perbuatan tertentu seperti thawaf, dan sa’i, termaksud wukuf di Arafah.25
2. Macam – Macam Jamaah Haji
Dalam jamaah haji terdapat 2 kategori jamaah, yaitu jamaah haji
regular dan jamaah haji khusus.
a. Jamaah Haji Reguler
Dibandingkan dua jenis haji lainnya, haji regular biayanya paling
murah dan waktu di Arabnya paling lama, disamping tentu saja waktu
tunggunya paling lama. Haji regular dikelola pemerintah sejak tahun
1971 dan kemudian dimasukkan dalam system antrian haji yang disebut
Siskohat. Kuota Jemaah haji regular dihitung berdasarkan jumlah
penduduk muslim per Kabupaten/Kota yang didapatkan dari pembagia
kuota nasional. Jadi antrian untuk satu kabupaten berbeda dengan
kabupaten lainnya. Sebagai contoh, jika ada dua jamaah haji yang
mendaftar dari Kabupaten Magelang dan Kota Magelang dalam waktu
dan jam yang sama dan mendapatkan nomor porsi, bisa saja estimasi
berangkat

berbeda

tahun,

tergantung

antrian

dan

kuota

di

kabupaten/kota yang bersangkutan. Karena kuotanya per kabupaten,

25

H. Ahmad Abd. Majdi MA. Seluk Beluk Ibadah Haji dan Umroh (Surabaya : Mutiara
Ilmu, 1993), hal. 17-18.

24

Jamaah haji hanya dapat mendaftar di Kabupaten berdasarkan domisili
di Kartu Tanda Penduduk.26
Haji reguler merupakan haji paling murah, seiring dengan tuntutan
peningkatan pelayanan haji. Karena meningkatnya kemampuan
ekonomi, jemaah haji menuntut perbaikan layanan misalnya terkait
dengan akomodasi, menu makan, transportasi dll. Sebelum berangkat
ke tanah suci, jamaah haji reguler mendaptkan bimbingan manasik dari
Kemenag di Kabupaten/Kota. Seringkali persiapannya memakan waktu
tidak sedikit dan bisa menciptakan keakraban diantara jamaah haji.
Silaturahmi ini terus terjaga sepulang dari berhaji. Setelah latihan
manasik, jamaah haji dikarantina di asrama haji yang didirikan
pemerintah selama beberapa hari. Karantina diperlukan mengingat tidak
sedikit dari jamaah yang tidak faham peraturan sehingga masih
membawa barang-barang yang dilarang di penerbangan.27
Di tanah suci, jamaah haji reguler bisa menghabiskan waktu antara
30-40 hari. Hampir semua jamaah haji reguler memiliki kesempatan
untuk melakukan Sholat Arbain (40 kali sholat waktu) selama 8 hari di
Masjid Nabawi. Setelah tiba di bandara Jeddah, jika masih lama dari
waktu haji, jamaah reguler akan pergi dulu ke Madi