Perubahan Gaya Hidup Remaja Pasca Berdirinya Wisata Hiburan Hill Park di Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan

  menggambarkan seberapa besar nilai moral Orang tersebut dalam masyarakat disekitarnya. Atau gaya hidup adalah suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang.

  Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan juga teknologi. Semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam arti lain, gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya, Dan tergantung pada bagaimana orang tersebut yang menjalaninnya.

  Gaya hidup juga dapat diidentikan dengan suatu eksperesi dan simbol untuk menampakaan identitas diri atau identitas kelompok. Gaya hidup yang berkembang lebih beragam, tidak hanya dimiliki oleh suatu masyarakat saja. Hal tersebut karena gaya hidup dapat ditularkan dari suatu masyarakat kemasyarakat lainya melaluai media komunikasi (Rasyid, 2005:1). Hal ini jugalah yang terjadi bagi remaja desa sukamakmur kecamatan sibolangit.

  Zakiah Darajad (2004) mendefenisikan remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari anak-anak menuju remaja, meliputi semua pekerjaan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Hasan Bisri (2004) dalam bukunya

  1

  ‘’Remaja Berkualitas’’, mengartikan remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab. Sedangkan WHO (word healty organization) memberikan defenisi tentang remaja secara lebih konseptual, sebagai berikut (Sarwono,2001):

  1. Masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

  2. Masa dimana individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi kanak-kanak menjadi dewasa.

  3. Peralihan dan ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

  Tidak jarang, masa hidup remaja merupakan suatu masa yang krusial, karena merupakan masa pembentukaan seseorang saat ia dewasa nanti. Dalam menghadapi nilai-nilai modern, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Di kalangan remaja rasa ingin menunjukaan bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang sedang beredar sangatlah besar, padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para remaja tidak pernah puas dengan modenya (http//www.psikologi.com/remaja/.htm, diakses 17 janwari 2014, pukul 13.47 wib).

  Gaya hidup dikalangan remaja sedang mengalami perubahan, hal ini terlihat di Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangti, perubahan gaya hidup remaja sudah mulai terlihat perubahanya sejak berdirinya tempat wisata hiburan Hill Park pada tanggal 07 juni 2008 yang memiliki luas tanah 8 Ha. Sebelum menjadi tempat wisata, tempat ini adalah lahan warga asli Suka Makmur, yang ditanami bambu oleh warga dan sebagian ditanami oleh warga sayur mayur dan sebagian dibiarkan kosong oleh pemiliknya. masyarakat di desa ini memiliki anekaragam kehidupan ekonomi dan mata pencarian seperti pertanian, membuat kerajinan tutup keranjang bambu, buruh bangunan, sebagai pegawai swasta, sebagai guru honorel, PNS, dan lain sebagainya, namun yang mendominasi adalah dalam bidang pertanian, masyarakat desa ini biasanya menanam padi sebagai tanaman utamanya dan diikuti oleh tanaman lainya seperti sayur-mayur dan umbi-umbian dan tanaman lainya. Kehidupan ekonomi masyarakat desa ini beraneka ragam dikarenakan memiliki mata pencarian yang berbeda-beda, masyarakat yang bertani didesa ini saja memiliki kehidupan ekonomi yang berbeda-beda, karena memiliki luas lahan yang berbeda atau memiliki hasil panen yang berbeda, mungki saja memiliki luas lahan yang sama, tanaman yang sama, tapi hasil panen yang berbeda, hal ini biasanya terjadi pada petani yang memiliki modal sedikit dengan modal yang banyak, selain itu masyarakat yang bertani di desa ini juga tidak semua memiliki lahan pertainan sendiri, banyak petani yang menyewa lahan pertainianya kepada warga lainya yang memiliki beberapa lahan pertanian, atau kepada warga yang sudah tua dan tidak sanggup lagi bertani, atau juga kepada warga yang memang memiliki lahan lebih dari satu dan memang khusus menyewakan lahanya kepada orang lain karena dia memiliki pekerjaan lainya diluar bidang pertanian. Di desa ini banyak anak yang bekerja mengikuti jejak orang tua mereka, seperti bertani, membuat kerajinan tutup keranjang bambu, buruh bangunan, dan tidak jarang banyak anak yang tidak melanjudkan sekolahnya(lulusan sma) yang tidak bekerja. Namun setelah wisata Hill Park dibuka sedikit-demi sedikit

kondisi ekonomi dan mata pencarian masyarakat desa Suka Makmur mengalami perubahan. Hal tersebut terlihan nyata pada remaja yang tidak bekerja/menganggur, pada saat Hill Park dibuka banyak membutuhkan karyawan baik orang tua maupun remaja, dan yang diutamakan pada saat itu adalah putra daerah, yaitu warga Suka Makmur. Dengan dibukanya wisata Hill Park ini banyak ibu rumah tangga yang dulunya hanya dirumah kini bekerja dihill park, dan remaja yang tidak melanjutkan sekolahnya dan menganggur dapt pekerjaan di Hill Park sebagai karyawan tetap. Selain kariawan tetap Hill Park membutuhkan pekerja tambahan pada waktu-waktu tertentu seperti hari minggu, hari-hari besar, libur sekolah, libur lebaran, libur natal dan tahun baru, karena pada waktu ini banyak pengunjung yang mendatangi tempat ini. Dan kebanyakan para remaja yang masih sekolah yang bekerja di hari minggu dan hari-hari besar, dan upah atau gaji yang diberikan lebih besar dari karyawan tetap, yaitu Rp 60.00 per hari. Tanah warga ini dibeli oleh warga Indonesia keturunan Tionghoa yang bernama Pak Ashiang, walaupun banyak yang menanam saham pada wisata hiburan hillp park ini, tetapi beliau adalah Boss Besarnya, sebelum membangun Hill Park, Pak Asiang juga sudah terlebih dahulu membeli tanah warga untuk dijadikan perumahan Gren Hill yang bersebelahan dengan Hill Park.

  Hill Park adalah sebuah wisata hiburan/wahana hiburan yang terletak didesa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang. Hill Park terbuka untuk siapa saja/segala umur dari usia anak-anak, remaja, dewasa, orang tua (keluarga). Wisata Hill Park buka setiap harinya, pada hari senin sampai jumat mulai beroperasi pada pukul 09.00-1900 wib. Sedangkan pada hari sabtu,minggu, hari-hari besar dan sewaktu libur anak sekolah, maka Hill Park mulai beroperasi dari pukul 08.00-21.00 wib. hal ini dikarenakan Hill Park memiliki lonjatan pengunjung yang ramai di hari sabtu,minggu dan hari besar(libur). Hill Park ditujukan kepada segala usia, maka tidak jarang pengunjung datang dengan keluarga mereka untuk liburan bersama, karena dihill park juga tersedia wahana permainan dari balita hingga orang dewasa. Wisatawan yang datang berasar dari berbagai macam daerah, tidak hanya yang tinggal di sekitar wisata hill park saja, dari luar kota juga ramai yang mengunjungi, terutama dari daerah medan dan kota lainya, Hill Park dijadikan tujuan wisata oleh wisatawan dari daerah lain, karena lokasi wisata Hill Park yang strategis yang mudah untuk di kunjungi serta konsdisi alam yang masih sejuk dan nyaman. Hill Park selalu ramai pengunjungnya pada hari sabtu,minggu dan hari besar(libur).

  Setelah tempat wisata tersebut berdiri, terlihat beberapa perubahan gaya hidup para remaja baik yang secara positif maupun yang negati. Danpak positif yang terlihat dari wisata Hill Park bagi masyarakat setempat khususnya para remaja adalah, membuka lapangan pekerjaan bagi remaja yang belum bekerja, atau yang merasa pekerjaan sebelumya merasa tidak layak. Selain karyawan tetap Hill Park juga memberikan peluang pekerjaan bagi anak remaja yang masih sekolah/ kuliah untuk bekerja di hari sabtu dan minggu, hari besar dan pada wktu libur sekolah. Dengan demikian banyak remaja yang dulunya hanya menghabiskan waktu luang di hari libur dengan bersantai dirumah menjadi lebih bermanfaat lagi.Tidak hanya remaja yang tidak bekerja saja yang diuntungkan, masyrakat Suka Makmur juga diuntungkan dengan cara mengubah rumah warga yang lumayan besar menjadi kamar kost yang diperuntukan kepada karyawan Hill Park yang memiliki tempat tinggal dilur desa Suka Makmur, sabagian karyawan memilih kost, bukan saja karena memiliki tempat tinggal jauh saja, ada yang memiliki jarak yang lumayan dekat, tapi memilih kost karena terkadang merasa jam pulang yang malam, sehingga tidang ada angkot lagi. Selai kost-kosan masyarakat Suka Makmur juga mendapatkan keuntungan dari hill park dengan cara membuka toko-toko kecil maupun toko besar yang menjual cenderamata, kedai kopi, konter pulsa yang menjamur, dan penjual sayur-mayur dan buah-buahan di sepanjang jalan raya di sekitar wisata hill park. Tidak hanya danpak positif saja yang ditimbulkan wisata Hill Pak namun danpak negatif juga ada seperti berikut ini: dengan dibukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat khusunya remaja memiliki dampak negatif dikarenakan sudah memiliki penghasilan sendiri, maka banyak remaja yang memiliki sifat konsumtif, tidak mendengarkan nasehat orangtuanya dan cenderung pergaulan bebas, dan remaja enggan bekerja di sektor pertanian, merasa malu kepada teman-temanya jika bekerja disawah. Selain danpak positip dan negatif(konsekuensi sosial) dari berdirinya wisata Hill Park terdapat juga norma-norma dalam pergaulan remaja sebelum dan sesudah adanya wisata Hill Park.

  Norma-norma dalam pergaulan remaja sebelum dan sesudah adanya wisata hill park,yaitu;

  1.Sebelum adanya wisata Hill Park, para remaja di desa ini gaya hidup yang masih dipengaruhi nilai agama dan budaya setempat, misalnya saja dalam hal berpakian yang terkesan sderhana dan belum terlalu mengikuti mode, dalam pilihan hiburan, mereka umumyna menyukai musik atau lagu tradisional.

  2.Setehal adanya Hill Park, dalam segi pergaulan remaja peria dengan remaja perempuan, hal ini terlihat dengan remaja yang tidak sungkan lagi saling berpegangan tangan, duduk berduaan didepan umum, dan terkadeng sampai tertawa lepas/keras dan tidak menghiraukan pandangan orang lain yang melihatnya. Selain dari pergaulan, perubahan yang mencolok juga terlihat dari cara berpakaian remaja desa sukamakmur, para remaja tidak segan lagi memekai pakaian minim dan ketat dalam keseharianya. Oleh sebab itu masalah ini penting untuk diteliti, karena wisata hiburan Hill Park memberikan banyak pengaruh dan perubahan kepada masyrakat terutama para remaja, disatu sisi keberadaanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan para remaja yang dapat menggunakan waktu luang di hari minggu dan hari besar untuk bekerja dan menghasilkan uang tambahan dan juga menghasilkan pendapatan untuk desa serta dengan adanya wisata Hill Park ini membuat desa sukamakmur kecamatan sibolangit jadi dikenal masyrakat luas dari berbagai kota atau daerah lain. Dan pada sisi lainya para remaja daerah sini sangat banyak mengalami perubahan seperti perubahan sikap yang tidak seperti dulu yang santun, menjaga sikap ketika diluar rumah, memiliki budaya nongkrong hingga larut malam, gaya hidup yang konsumtif, dan ada sebagian remaja yang tidak mendengar perkataan atau larangan orang tua mereka, dikarenakan mereka sudah dapat mencari uang tambahan sendiri, dan para orang tua tidak dapat berbuat banyak tentang hal ini.

  1.2 Rumusan Masalah

  Sebuah penelitian harus memiliki batasan-batasan permasalahan yang hasus diamati atau diteliti agar penelitian penelitian tersebut dapat terfokus dalam suatu permasalahan yang dapat diselesaikan dan peneliti tidak lari dari jalur yang telah ditetapkan. Oleh karena itu berdasarkan uraian permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana perubahan gaya hidup remaja pasca berdirinya wisata Hill Park?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Setelah merumuskan masalah yang akan diteliti pada sebuah penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan penelitian yang sejalan dengan rumusan masalah penelitian. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara menyeluruh mengenai Perubahan Gaya Hidup Remaja Pasca Berdirinya Wisata Hill Park di Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang.

I.4. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang diharapkan ketika sebuah penelitian telah selesai dilaksanakan.Adapun yang menjadi manfaat dilakukannya penelitian ini adalah : 1.

  Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Sosiologi, serta dapat menambah referensi hasil penelitian bagi peneliti selanjutnya yang mengkaji persoalan yang terkait dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

  Rangkaian kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan berpikir peneliti dalam menyusun karya tulis ilmiah, serta hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait yang memerlukan data dan informasi mengenai perubahan gaya hidup dikalangan remaja.

1.5 Defenisi Konsep

  Konsep adalah suatu hasil pemaknaan didalam intelektual manusia yang merujuk pada kenyataan nyata ke dalam empiris, dan bukan merupakan refleksi sempurna. Dalam sosiologis, konsep menegaskan dan menetapkan apa yang akan di observasi(Suyanto,2005:49). Defenisi konsep yang digunakan sebagai konteks penelitian ini antara lain sebagai berikut:

  1.Gaya Hidup yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan gaya yang konsumtif pada remaja yang bekerja di Hill Park, seperti seberapa sering remaja membeli barang

  • –barang bermerek, walaupun terkadang barang yang mereka beli itu paslu, dan remaja Hill Park membeli barang-barang tersebut dengan berbagai macam
cara, seperti berutang pada renternir dan ada juga membeli barang tersebut dengan menyicilnya.

  2.Perubahan adalah suatu keadaan dimana terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam penelitian ini yaitu terjadinya pergeseran dalam hal gaya hidup remaja. Misalnya sebelum adanya wisata hill park, para remaja di desa ini gaya hidup yang masih dipengaruhi nilai agama dan budaya setempat, misalnya saja dalam hal berpakian yang terkesan sderhana dan belum terlalu mengikuti mode, dalam pilihan hiburan, mereka umumyna menyukai musik atau lagu tra disional. Dan setehal adanya hill park, dalam segi pergaulan remaja peria dengan remaja perempuan, hal ini terlihat dengan remaja yang tidak sungkan lagi saling berpegangan tangan, duduk berduaan didepan umum, dan terkadeng sampai tertawa lepas/keras dan tidak menghiraukan pandangan orang lain yang melihatnya. Selain dari pergaulan, perubahan yang mencolok juga terlihat dari cara berpakaian remaja desa sukamakmur, para remaja tidak segan lagi memekai pakaian minim dan ketat dalam keseharianya.

  3.Cara bergaul pada remaja dalam penelitian ini dalam segi remaja peria dengan remaja perempuan(pacaran) didepan umum yang tidak sungkansaling berpegangan tangan, duduk berduaan didepan umum , dan terkadang sampai tertawa lepas/keras dan tidak menghiraukan pandangan orang lain yang melihatnya.

  4.Sikap/Nilai yang muncul setelah Hill Park dibuka dalam penelitian ini banyak remaja yang enggan membantu orangtuanya kesawah/bertani dikarenakan sudah bekerja di hill park dan ada yang malu jika harus kesawah, remaja lebih banyak memilih kumpul bersama teman-temanya dan membahas hal-hal yang sedang booming saat ini.

  5. Remaja Secara umum, remaja dianggap sebagai usia teransisi dari masa kanak-kanak menuju fase dewasa. Dalam fase ini seorang anak mengalami perkembangan fisik dan emosional tertentu yang menyebabkan remaja tersebut berada pada fase anomali. Secara fisik telah mengalami fisik orang dewasi, namun dalam tataran nilai dan sikologis masih belum menunjukaan karakteristik kedewasaan. Ada batasan umur yang sering digunakan untuk mengkatagorikan seseorang menjadi remaja. WHO(word healty organization), misalnya memberikan batasan remaja sebagai kelompok manusia yang berada dalam rentan umur 10-19 tahun dan belum menikah. Sementara PBB (Perserikatan Bangsa- Bangsa) memberikan batasan yang lebih longgar, yakni mereka yang berada dalam rentan usia 15-24 tahun yang belum menikah (Fauzi dan Lucianawati, 2001).

  6.Perubahan adalah suatu keadaan dimana terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam penelitian ini yaitu terjadinya pergeseran dalam hal gaya hidup remaja.

  7.Perubahan Sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap- sikap dan pula perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

  8.Perilaku Menyimpang adalah perilaku dari para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan, ataupun norma sosial yang berlaku (Narwoko, 2007:101).

  9.Nilai Sosial adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

  10.Norma Sosial adalah suatu standar tingkah laku yang terdapat di dalam semua masyarakat (Alvin, dalam Basrowi,2005:88).

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

0 0 8

BAB II KAJIAN TEORITIS - Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Keliling Di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin

0 1 21

Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2014

1 3 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI RUMAH SAKIT di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Telekomunikasi di Indonesia)

0 0 7

Analisis Perbedaan Profitabilitas dan Pengelolaan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Privatisasi yang Mewujudkan Good Corporate Governance (Studi Empiris Pada BUMN Sektor Telekomunikasi di Indonesia)

0 1 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 37

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 12

Perubahan Gaya Hidup Remaja Pasca Berdirinya Wisata Hiburan Hill Park di Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

0 0 20