BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Ekstrakurikuler - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler di Kalangan Siswa SMP N 2 Pabelan

BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Ekstrakurikuler Dalam bab menjelaskan mengenai teori yang mendasari dilakukannya

  penelitian. Diantaranya tinjuauan teoritis tentang definisi Minat ekstrakurikuler, jenis dan faktor yang mempengaruhinya.

1. Minat a.

  Definisi Minat Minat merupakan sesuatu perasaan yang menggambarkan ketertarikan pada suatu hal. Hal ini sejalan dengan pendapat dari

  Mohamad Surya (2003:100) mengemukakan pendapatnya mengenai minat merupakan perasaan senang atau suka dan tidak senang atau suka pada suatu objek yang Sehingga apabila suatu individu merasa tertarik pada suatu hal ataupun objek hal tersebut dapat dikatakan bahwa individu memiliki minat pada objek itu.

  Selain pendapat dari Mohamad Surya, definisi minat juga diungkapkan Slameto (2003:57) bahwa minat merupakan perasaan untuk lebih memperhatikan beberapa kegiatan dan mnegnangnya. Selanjutnya Slameto juga menjelaskan mengenai minat dapat dilihat dengan adanya pernyataan yang menggambarkan siswa memiliki rasa lebih suka terhadap sesuatu dibandingkan denggan hal lain. Minat yang dimiliki siswa pada suatu hal, akan terlihat dengan perhatian siswa yang lebih pada kegiatan tertentu.

  Dari pendapat para ahli yang diungkapkan sebelumnya, sehingga dapat dijelaskan minat merupakan ketertarikan individu pada suatu hal tertentu yang mengakibatkan rasa senang dan rasa ingin ikut serta dalam hal yang diminati.

  b.

  Jenis-jenis minat Menurut pendapat dari Carl Safran (dalam Sukardi, 2003:126) mengklasifikasikan minat menjadi:

  1) Expresesed interest, yaitu minat yang dapat dilihat melalui ekspresi seseorang dalam suka atau tidak pada suatu objek.

  2) Manifest interest, yaitu minat yang dapat dilihat dari sering atau tidaknya individu ikut pada suatu kegiatan.

  3) Tested interest, yaitu dapat diketahui dengan tes pengetahuan dalam suatu kegiatan yang dilakukan.

  4) Inventoried interest, yaitu minat yang biasa dilihat dari daftar kegiatan yang dilakukan sama dengan pernyataannya.

  MenurutDjamarah (2011:166-167), mengungkapkan bahwaminat dapat diekspresikan melalui hal-hal berikut : 1) Pernyataanlebih suka pada obyek tertentu. 2)

  Aktifpada kegiatan tertentu 3) Memiliki perhatian khusus pada sesuatu yang diminati.

  Dengan demikian jenis minat yang telah dijelaskan menurut para ahli, maka dapat dijelaskan kembali bahwa terdapat beberapa jenis minat yaitu minat yang dapat dilihat dari ekspresi, minat yang dapat dilihat melalui kegiatan yang sering dilakukan, minat yang dapat dilihat melalui tes, dan minat yang dapat dilihat melalui ungkapan. Oleh karena minat seseorang dapat dilihat dari jenis minat tersebut.

  c.

  Faktor yang mempengaruhi minat Minat dapat muncul pada setiap individu karena beberapa faktor,

  Menurut Sri Hidayati (2004:18-20) Minat seseorang itu muncul akibat adanya pengaruh dari rangsangan yang paling kuat untuk mendapatkan minat antara lain adalah:

  1) Kualitas rangsang mempengaruhi minat

  2) Obyek yang besar menarik minat

  3) Pengulangan rangsang menarik minat

  4) Rangsang yang baru menarik minat

  5) Beberapa rangsang yang sesuai dengan bakatnya menarik minat

  6) Rangsang yang berarti akan menarik minat

  7) Kebiasaan-kebiasaan emosional akan menimbulkan minat

  Dari beberapa pengaruh yang telah dikemukakan disebelumnya maka faktor yang mempengaruhi minat dapat dikategorikan dalam tiga faktor. Sesuai dengan apa yang telah dikemukakan oleh Crow and Crow dalam Gunarto (2007 : 7) faktor yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut : 1)

  Faktor dalam diri Merupakan rangsangan yang dimiliki setiap individu dari dalam dirinya, rasa ingin ataupun butuh pada suatu objek dapat menimbulkan minat. 2)

  Faktor kemsyarakatan atau social Merupakan yang dipengaruhi oleh pihak luar dari diri kita yaitu masyarakat, keinginan menunjukan kemampuannya pada masyarakat dapat meningkatkan minatnya. 3)

  Faktor emosional Merupakan Faktor perasaan dan emosi yang dapat mempengaruhi minat pada suatu objek.

  Dengan demikian faktor yang dijelaskan dapat ditarik kesimpulan yaitu faktor yang dapat mempengaruhi minat terdapat beberapa faktor yaitu, faktor dalam diri individu keinginan yang muncul akibat rasa ingin tau dan rasa senang, selanjutnya faktor dari luar atau sosial minat dapat muncul apabila terdapat dorongan dari luar dari keluarga, teman, ataupun masyarakat yang dapat menimbulkan minat seseorang, dan yang terakhir adalah faktor emosi setiap individu minat dapat tumbuh apabila seseorang telah sukses pada suatu hal dan hal tersebut dapat menumbuhkan rasa senang sehingga minat dapat tumbuh.

2. Ekstrakurikuler a.

  Definisi Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler merupakan kegiatan diluar jam belajar yang ada disekolah, kegiatan ini dapat menumbuhkan pengetahuan yang luas bagi siswa. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

  22 Th 2006 menjelaskan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam belajar yang ada disekolah di Indonesia, yang berguna meningkatkan dan mnegmbangkan bakat dana minat mereka pada kegiatan ektrakurikuler dengan dibantu oleh pendidik yang berwenang.

  Setiap anak memiliki potensi, bakat maupun mintanya sendiri- sendiri melalui ekstrakurikuler siswa dapat mengembangkan potensi didalam dirinya sehingga siswa dapat mearaih prestasi yang membanggakan bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain untuk mengembangkan potensi maupun bakat siswa juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini sesuai minat yang diinginkannya. Peserta didik dapat memilih sendiri kegiatan ekstrakurikuler apa yang ingin dilakukannya.

  Lebih lanjut lagi Suryosubroto (2009;287) mengemukakan definisinya tentang ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan sekolah diluar jam pejaran tatap muka, yang dilakukan di sekolah ataupun diluar sekolah dan berguna memperluas wawasan anak.

  Demikian dapat dijelaskan kembali ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diselenggaran oleh sekolah dilakukan setelah pelajaran siswa selesai dilakukan disekolah maupun diluar sekolah dengan harapan siswa dapat mengemabangkan pengetahuannya dan memperluas wawasan siswa, sehingga memiliki prestasi melalui potensi, bakat maupun minat yang dapat disalurkan melalui ekstrakurikuler.

  b.

  Fungsi Ekstrakurikuler Esktrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah memiliki fungsi bagi siswa antara lain yang terdapat pada buku Panduan Pengembangan Diri Permendiknas Nomor 22 Th 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan fungsi dari ekstrakurikuler sebagai berikut:

  1) Pengembangan, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak didik dalam potensi yang ada dalam diri anak.

  2) Sosial, yaitu berfungsi untuk mengembangkan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

  3) Rekreatif, berfungsi untuk mengembangkan suasana yangnyaman, menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

  4) Persiapan karir, berfungsi untuk mengembangkan kesiapan untuk karir peserta didik.

  Dari fungsi ekstrakurikuler yang telah dijelaskan dalam Permendiknas nomor 22 sebelumnya dapat dikatakan bahwa ekstrakurikuler memiliki empat fungsi yaitu sebagai pengembangan potensi siswa, memiliki fungsi sosial yang baik bagui kehidupan anak dalam kehidupan sosial, sebagai rekreatif anak sehingga anak memiliki kebahagiaan dan rasa senang dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, dan sebagai persiapan karir, melalui kegiatan ektrakurikuler ini siswa dapat mempersiapan diri untuk karir mereka sesuai dengan apa yang mereka minati.

  Sehingga ekstrakurikuler ini memiliki fungsi yang cukup banyak dan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mencapai cita-cita yang mereka inginkan.

  c.

  Tujuan Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler yang dilaksanakan didalam sekolah memiliki berbagai tujuan yang dikemukakan Roni Nasrudin (2010: 12) antara lain :

  1) Siswa dapat memeperluas pengetahuan tentang hubungan antara mata pelajaran yang dipelajari, menyalurkan potensi yang ada dalam dirinya serta pembinaan sebagai manusia yang seutuhnya.

  2) Siswa dapat memanfaatkan pendidikan kepribadian, pengetahuan serta wawasan yang didapatkan dalam program kurikulum dengan lingkungan yang berada disekitarnya.

  Sedangkan tujuan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat pada Permendiknas Nomor 39 Th 2008, sebagai berikut:

  a) Mengembangkan potensi meliputi bakat, minat dan kretivitas.

  b) Memantapkan kepribadian siswa

  c) Mengaktualisasikan pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat.

  d) Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia.

  Setelah memahami tujuan ekstra menurut para ahli dan permendiknas sebelumnya, maka diambil kesimpulan tujuan dari diadakannya ekstrakurikuler disekolah-sekolah yang ada di Indonesia adalah sebagai bekal siswa dalam kehidupan di masyarakat, selain itu pula diadakannya kegiatan ekstra ini siswa mampu mengembangkan potensi didalam diri siswa dan siswa memiliki pengetahuan yang luas agar siswa dapat mencapai prestasi yang unggul melalui kegiatan ekstrakurikuler ini.

B. Pergaulan Teman Sebaya

  Merupakan sekelompok atau individu yang memiliki umur atau usia yang setara yang berkumpul menjadi satu sekolompok. Berikut akan menjelaskan tentang apa definisi dari pergaulan teman sebaya, bagaimana fungsinya dan 1.

  Pergaulan teman sebaya a.

  Definisi Pergaulan Teman Sebaya Menurut Abdulah Idi (2011: 83) pergaulan merupakanhubungan langsung antar individu atau kelompok.Pergaulan yang dilakukan setiap individu dalam kegiatan sehari-harinya.Dengan melakukan kegiatan yang menimbulkan kontak langsung baik antara individu maupun kelompok.Dengan adanya pergaulan setiap individu dapat bertukar pengalaman, pikiran maupun hal-hal lainnya.Pergaualan sendiri adalah salah satu kegiatan sosial yang ada dimasyarakat.

  Sedangkan teman sebaya merupakan individu yang memiliki usia yang tidak jauh berbeda. Pendapat tersebutdidukung dengan apa yang diungkapkan oleh Menurut Jhon W Santrock (2007:55) bahwa bahwa teman-teman sebaya merupakan sekelompok anak ataupun remaja yang memiliki usia yang stara atau sama dan pemikiran yang sama.

  Selanjutnya, menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005: 97) berpendapat bahwa kelompok sebaya adalah kelompok yang memiliki usia yang setara dan pemikiran yang sama.

  Dari beberapa pendapat mengenai pergaulan teman sebaya yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dijelaskan kembali sehingga pergaulan teman sebaya merupakan hubungan langsung antara individu atau kelompok yang mempunyaiusia atau tingkat kematangan yang sama.

  b.

  Fungsi pergaulan teman sebaya Dalam pergaulan teman sebaya banyak sekali memiliki fungsi dalam kehidupan. Seperti pendapat dari Yusuf (2010:60) yang mengemukakan bahwa peran teman sebaya merupakan perkumpulan yang dapat digunakan untuk saling berinteraksi natar individu, mengembangkan minat dan saling bertukar pikiran terhadap masalah yang dihadapi. Peran tersebut sangatlah berguna bagi anak sehingga wawasan anak akan lebih luas apabila memiliki lpergaulan teman sebaya, karena melalui teman sebaya anak dapat melakukan kegiatan tukar-menukar pengalaman mereka.

  Sedangkan menurut Jhon W Santrock (2007:55) menjelaskan melalui salah satu fungsi dari kelompok teman sebaya adalah: 1)

  Sebagai sumber informasi 2)

  Memperoleh umpan balik

3) Mempelajari tentang kegiatan yang ada disekitanya.

  Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat dijelaskan kembali bahwa fungsi dari pergaulan teman sebaya adalah kegiatan saling bertukar pengalaman, menambah wawasan anak, mengajarkan tentang bagaimana bersosialisasi dan menjalin keakraban pada mahluk sosial lainnya.

C. Lingkungan Keluarga

  Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat atau yang pertama dalam kehidupan setiap individu. Berikut akan dijelaskan mengenai definisi dari lingkungan keluarga, dan fungsi dari lingkungan keluarga.

1. Lingkungan keluarga a.

  Definisi Lingkungan Keluarga Perkembangan anak dalam kehidupan sangat diperngaruhi dengan adanya lingkungan, lingkungan merupakan keadaan sekitar anak yang dapat mempengaruhi pola pikir maupun tingkah laku anak.Menurut Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005:55) lingkungan merupakan lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama kali yang didapatkan oleh anak, lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan bagi anak, lingkungan masyarakat adalah lingkungan bersossialisasi anak.Oleh karena itu lingkungan merupakan tempat dalam melakukan perkembangan dalam diri anak.Dari pendapat tersebut lingkungan dapat dikategorikan menjadi beberapa lingkungan, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat dan keadaan alam sekitar.

  Menurut pendapat Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005:55) menjelaskan bahwa keluarga adalah tempat anak untuk diasuh dari kecil dan dibesarkan sehingga lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak.Sejalan dengan pendapat sebelumnya Abu Ahmadi dan Nur Uhbiayati (2007:118) mengemukakan kembali bahwa keluarga merupakan tempat terbentuknya sifat kepribadian anak untuk pertama kali dan dapat dikatakan bahwa keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak.Maka dari itu pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang penting bagi anak, melalui keluarga anak berlajar kehidupan untuk pertama kalinya sebelum anak belajar dengan lingkungan yang lainnya.

  Dengan pendapat para ahli telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dijelaskan kembali bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama untuk membentuk sifat dan kepribadian anak, tempat perlindungan bagi anak, keluarga juga sebagai tempat anak dalam bertukar pikiran mengenai hal-hal yang dialaminya di masyarakat.

b. Fungsi lingkungan keluarga

  Keluarga dianggap sebagai pendidikan pertama dan utama untuk membentuk kepribadian setiap individu, menurut Subino Hadisubroto dalam buku Abdul Latif (2009:19-23) mengemukakan tentang fungsi dari keluarga adalah sebagai berikut :

  1) Keluarga adalah tempat tinggal yang nyaman

  Dalam setiap anggota keluarga mempunyai perannya sendiri- sendiri tentang kewajiban dan hak.Tertunaikannya masing- masing peran tersebut menjamin terciptanya sebuah keluarga yang tentram, damai dan menyenangkan.

  2) Keluarga tempat berbagi

  Keluarga menjadi tempat berbagi tentang keluh kesah setiap anggota keluarganya.

  3) Keluarga adalah tempat mencurahkan suka dan duka

  Manusia tidak lepas dari suka dan duka.Dua kutub gejolak jiwa yang saling bertentangan ini hendaknya bisa ditanggung bersama. 4)

  Keluarga bukan tempat bergantung anak-anak akan tetapi sebagai tempat berlatih mandiri Mungkin ada persepsi yang perlu diluruskan, yaitu anggapan bahwa keluarga sebagai tempat bergantung. Sebenarnya, secara alamiah, setiap anggota keluarga pada akhirnya akanmembentuk keluarganya sendiri. Sedangkan untuk membentuk keluarga diperlukan kesiapan yang akan dibutuhkan ketika secara nyata telah membentuk keluarga sendiri yang baru.

  5) Keluarga bukan tempat menuntut hak

  Sebagaimana dipaparkan diatas bahwa keluarga bukanlah tempat bergantung melainkan sebagai tempat berlatih mandiri.Dengan demikian harus ditepis sementara anggapan bahwa keluarga adalah tempat untuk menuntut hak.Justru sebaliknya, kewajibanlah yang ditekankan, karena hak diberikan setelah kewajiban tertunaikan.

  6) Keluarga adalah tempat menumbuhkan kehidupan religius

  Kesadaran beragama seseorang harus dipupuk sedini mungkin sebab agama terkait erat dengan keyakinan.

  7) Keluarga adalah tempat yang aman karena aturan permainan antar anggota dirtegakkan

  Biasanya sebuah keluarga menetapkan aturan-aturan yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh salah seorang anggotanya.Umumnya penetapan dilakukan secara tidak tertulis namun seringnya dipegang teguh semaksimal mungkin.

  Dari pendapat ahli diatas mengenai fungsi lingkungan keluarga dapat disederhanakan kembali sebagai berikut keluarga adalah tempat pendidikan pertama bagi anak, keluarga juga memberikan tempat tinggal, kenyamanan dalam berbagi rasa senang maupun sedih, keluarga merupakan tempat belajar yang paling efektif.Sehingga keluarga sangat penting bagi membentuk individu dapat bersosialisasi dengan masyarakat.

D. Penelitian Yang Relevan 1.

   Berdasarkan penelitian dari Wijaya, Bernardus Victor mahasiswa

  Universitas Sebelas Maret yang membahas tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Akuntansi Pada Peserta Didik K elas Xi Ipa Di Sma N 1 Surakarta Tahun 2011”. Dengan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dari 6 faktor yang mempengaruhi minat hanya terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi minat. (1) Faktor Intrinsik : (a) Keinginan berprestasi dari anak kelas XI IPA dari mengikuti ekstrakurikuler ini. (b) Faktor mengisi waktu luang. Peserta didik kelas XI IPA mengikuti ekstrakurikuler (2) Faktor Ekstrinsik : (a) Faktor keluarga, bagi peserta didik kelas XI IPA, (b) Faktor teman pergaulan, teman pergaulan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi peserta didik kelas XI IPA untuk mengikuti ekstrakurikuler akuntansi ini. Selain itu dengan adanya teman yang mengikuti ekstrakurikuler yang sama dengan peserta didik, membuat peserta didik semakin bersemangat dalam mengikuti ekstrakurikuler tersebut.

2. Berdasarkan penelitian dari Utami Retno Hapsari, Prasetyo Budi Widodo,

  Imam Setyawan, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro yang membahas tentang “Hubungan Antara Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Intensi Delikuensi Remaja Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Dikota Semarangtahun 2010”. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,491 dengan p = 0,000 (p<0,01). Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan intensi delinkuensi remaja pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang. Sumbangan efektif (Rsquare) dalam penelitian ini sebesar 0,241, artinya intensi Delinkuensi remaja 24,1% ditentukan oleh minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan sisanya sebesar 75,9% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

  Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang jadikan acuan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti.karena penelitian tersebut sejenis penelitian yang peneliti lakukan dengan judul “pengaruh pergaulan teman sebaya dan lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler “.

E. Kerangka Berfikir

  Uma Sekaran dalam Sugiyono (2013:91) berpendapat bahwa, kerangka berfikir adalah konseptual tentang bagaimana hubungan teori dengan beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

  1. Pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap minat ekstrakurikuler Pergaulan teman sebaya adalah kontak langsung antara individu maupun kelompok yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang sama. Dalam kelompok-kelompok teman sebaya ini mereka cenderung malakukan kegiatan secara bersama-sama karena merasa nyaman dan senang dengan pergaulan teman sebayanya.

  Dalam minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa yang memiliki pergaulan teman sebaya cenderung mengikuti teman sebayanya dalam memilih ekstrakurikuler yang diminati. Apabila salah satu atau beberapa teman dalam satu kelompok mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tertentu maka siswa yang lain atau teman sebayanya yang lain juga mengikuti minat ekstrakurikuler sama.

  Sehingga memalui pergaulan teman sebaya siswa dapat memilih kegiatan ekstrakurikuler dan lebih semangat dikarenakan siswa merasa nyaman dan senang dalam mengikuti kegiatan tersebut.

  2. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler Merupakan lingkungan pendidikan pertama anak untuk dapat membentuk sifat kepribadian anak sehingga anak dapat bersosisalisasi dengan baik di lingkungan sekitarnya.Dengan adanya pendidikan di keluarga siswa dapat memiliki bekal sifat kepribadian yang diajarkan di keluarga untuk mengikuti kegiatan yang ada disekolah.

  Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa cenderung memilih kegiatan ekstrakurikuler dengan bantuan atau saran dari keluarga. Karena siswa memiliki ikatan yang kuat dengan keluarganya maka siswa menganggap bahwa kelaurga memiliki pengetahuan yang lebih mengenai, potensi maupun bakat yang dimiliki siswa sehingga siswa merasa kelaurga dapat menentukan kegiatan ekstrakurikuler seperti apa yang cocok untuknya.

  Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi setiap individu, lingkungan keluarga juga lebih menganal pribadi setiap individu secara baik.Melalui pengenalan ini keluarga dapat memberikan saran untuk siswa mampu meningkatkan potensi yang ada didalam diri setiap siswa sehingga dapat memperoleh prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  3. Pengaruh pergaulan teman sebaya dan lingkungan keluaraga terhadap minat ekstrakurikuler Pergaulan teman sebaya merupakan individu yang memiliki usia yang sama atau sejajar dan berkumpul bersama sehingga memberikan efek senang dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang paling pertama bagi setiap individu dengan adanya dukungan dari setiap keluarga untuk siswa dapat mengemabangkan potensi dalam dirinya maka akan timbul perasaan senang sehingga dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan baik. Melalui kedua lingkungan tersebut siswa dapat mengembangkan wawasan yang dimilikinya, dan mengembangkannya secara lebih baik lagi melalui kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan disekolah. Berdasakan kerangka berfikir yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat ditentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Variabel dependen diberi notasi (X1), (X2) dan variabel independen diberi notasi (Y).dapat dilihat pada paradigma penelitian seperti gambar berikut ini.

  X1 Y

  X2 Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

  Keterangan : X1 : Pergaulan Teman Sebaya X2 : Lingkungan Keluarga

  Y : Minat Ekstrakurikuler : Pengaruh F.

   Hipotesis

  Menurut Sugiyono (2010:96), hipotesis adalah jawaban sementara yang dikemukakn dari rumusan masalah yang ada dalam penelitian. Berdasarkan masalah, kajian teori dan penelitian relevan yang telah dibahas sebelumnya maka dapat dikemukakan hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah : 1.

  Terdapat pengaruh signifikan antara Pergaulan Teman Sebaya terhadap Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2 Pabelan.

  Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut : H0 : β = 0 H1 : β ≠ 0 β< 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima β> 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak 2.

  Terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2 Pabelan.

  H0 : β = 0 H1 : β ≠ 0 β< 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima β> 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

3. Terdapat pengaruh signifikan antara Pergaulan Teman Sebaya dan

  Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2 Pabelan.

  H0 : β = 0 H1 : β ≠ 0 β< 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima β> 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Dokumen yang terkait

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1. Aspek Geografis - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Kemiskinan di 35 Kabupaten/Kota Provinsi J

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Kemiskinan di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2016

0 0 17

THE VOCABULARY MASTERY OF SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP 2 DAWE KUDUS IN ACADEMIC YEAR 20132014 TAUGHT BY USING PICTURE DICTIONARY

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Satuan Biaya Pendidikan SMK Negeri di Kota Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Satuan Biaya Pendidikan SMK Negeri di Kota Salatiga

0 0 16

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Diputuskan Konsumen dalam Pembelian Smartphone Oppo pada Warga RW 03 Pungkursari Salatiga

0 0 8

2.1 Keputusan Pembelian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Diputuskan Konsumen dalam Pembelian Smartphone Oppo pada Warga RW 03 Pungkursari Salatiga

0 0 11

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 25

4.1 Profil responden - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Diputuskan Konsumen dalam Pembelian Smartphone Oppo pada Warga RW 03 Pungkursari Salatiga

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler di Kalangan Siswa SMP N 2 Pabelan

0 0 9