Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yakni penelitian tindakan kelas atau yang biasa disebut
dengan PTK. Menurut Widayati (2008: 88) penelitian tindakan kelas adalah suatu
penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan
mencobakan hal-hal baru dalam pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran. Perlu dijelaskan bahwa dalam penelitian ini, penulis mengacu pada
model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005:
66). Dalam model tersebut terdapat beberapa tahapan yang meliputi perencanaan
(planning),

pelaksanaan

(action),

observasi

(observation)

serta


refleksi

(reflection). Adapun model dari penelitian Kemmis dan Mc Taggart dapat
diilustrasikan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 3.1
Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart

22

23

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai setting dan karakteristik subjek
yang akan dikaji dalam penelitian ini. Berikut penjelasannya.
3.2.1

Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di salah satu sekolah dasar daerah


purwodadi, Jawa Tengah atau lebih tepatnya di SDN 02 Genengadal Purwodadi.
Sekolah dasar tersebut beralamat di Dusun Gandok, RT. 01/03, Genengadal
Kecamaran Toroh, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. SDN 02
Genengadal berada di pedesaan dan mayoritas wali muridnya berprofesi sebagai
petani dan peternak. Selain itu, sekolah dasar ini mempunyai kawasan yang cukup
luas, yakni sekitar 3.360 M2. Adapun tenaga pengajar pada SD ini yakni
berjumlah 8 orang.
3.2.2

Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas 5 SDN 02 Genengadal

Purwodadi. Jumlah siswa dalam kelas tersebut yaitu 26 anak, dengan komposisi
12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Perlu penulis jelaskan bahwa alasan
memilih siswa dalam kelas tersebut untuk dijadikan sebagai subjek penelitian
yakni didasarkan pada hasil observasi awal yang telah dilakukan terdapat
beberapa permasalahan yang ada dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan
tersebut antara lain hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah.
Maka dari itu, perlu adanya upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 02
Genengadal Purwodadi.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai variabel penelitian dan definisi
operasional dari variabel penelitian itu sendiri. Pertama, akan diuraikan terlebih
dahulu mengenai variabel penelitian, setelah itu definisi operasional.
3.3.1

Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis. Variabel tersebut

meliputi variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Adapun uraian mengenai
kedua variabel tersebut dapat dibaca seperti di bawah ini.

24

1. Variabel bebas (x)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran picture
and picture berbantuan media stick keberuntungan.
2. Variabel terikat (y)
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar.
3.3.2


Definisi Operasional

1. Model pembelajaran picture and picture berbantuan media stick
keberuntungan adalah model pembelajaran yang menitikberatkan interaksi
siswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas terstruktur dimana
efektivitas pembelajarannya dapat diukur dengan tes. Sedangkan media
stick keberuntungan adalah sebuah stick atau batang yang badannya
ditempeli tugas dan diambil oleh perwakilan siswa dari suatu kelompok.
2. Hasil belajar adalah prestasi siswa pada ranah kognitif setelah mengalami
pembelajaran dimana pengukurannya dilaksanakan setiap akhir siklus I
dan siklus II dengan soal pilihan ganda.
3.4 Rencana Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan
dalam 2 (dua) siklus. Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, bahwa
tahapan dalam penelitian ini mengacu pada konsep Kemmis dan Mc Taggart
dimana tahapannya meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (action),
observasi (observation) serta refleksi (reflection). Di bawah ini merupakan uraian
langkah-langkah tindakan yang akan dilaksanakan pada setiap siklusnya.
3.4.1


Siklus I
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap perencanaan atau planning peneliti melakukan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari guru dan siswa
saat pembelajaran.
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantuan
stick keberuntungan yang disusun untuk 2 (dua) kali pertemuan.

25

4. Menyiapkan lembar observasi yang berfungsi sebagai tools untuk
mendapatkan data berupa aktivitas guru dan siswa selama kegiatan
belajar mengajar dengan model picture and picture berbantuan
stick keberuntungan berlangsung.
5. Menyiapkan soal tes formatif berupa pilihan ganda untuk
mendapatkan data berupa hasil belajar siswa setelah adanya
tindakan pada setiap siklusnya.

b. Pelaksanaan (action)
1) Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru melakukan absensi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi
lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.
5. Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan
menggunakan kertas stick yang telah dihias dengan gambargambar, siswa yang mendapatkan gambar yang sama akan
menjadi satu kelompok.
2. Guru meminta siswa untuk berpindah tempat duduk sesuai
dengan kelompoknya masing-masing.
3. Guru membagikan gambar-gambar persebaran suku bangsa di
Indonesia.
4. Guru

mengadakan


kuis

dengan

menggunakan

stick

keberuntungan. Guru menjelaskan tentang aturan permainan.
5. Guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk maju
mengambil undian pertanyaan yang berbentuk stick .
6. Guru meminta setiap kelompok untuk berlomba menyelesaikan
pertanyaan-pertanyaan yang didapatkan.

26

7. Guru meminta kelompok yang paling cepat menyelesaikan
soal untuk mempresentasikannya didepan kelas.
8. Guru bersama-sama dengan siswa lain mengoreksi jawaban.

9. Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang paling cepat
dan benar dalam menjawab soal.
10. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
3. Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan
rumah untuk dikerjakan dirumah.
4. Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam
c. Observasi (observation)
Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture
berbantuan stick keberuntungan berlangsung. Adapun tujuan dari
kegiatan observasi atau pengamatan adalah untuk mengetahui
permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran
yang nantinya akan dijadikan bahan refleksi dan sebagai tindak lanjut.
d. Refleksi (reflection)
Refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali setelah kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Refleksi dilakukan oleh observer atau

orang yang bertindak sebagai pengamat terhadap praktikan dengan
mengamati aktivitas selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Adapun tujuan dari kegiatan refleksi ini yaitu guna mengetahui
kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and
picture berlangsung. Apabila masih terdapat kekurangan maka akan
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

27

3.4.2

Siklus II
a. Perencanaan (planning)
Pada siklus II, perencanaan dilakukan berdasarkan temuan masalah di
siklus I. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1. Memperhatikan hasil refleksi dari siklus I.
2. Mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dari guru dan siswa

saat pembelajaran pada siklus I.
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan model pembelajaran picture and picture berbantuan
stick keberuntungan yang disusun untuk 2 (dua) kali pertemuan.
5. Menyiapkan lembar observasi yang berfungsi sebagai tools untuk
mendapatkan data berupa aktivitas guru dan siswa selama kegiatan
belajar mengajar dengan model picture and picture berbantuan
stick keberuntungan berlangsung.
6. Menyiapkan soal tes formatif berupa pilihan ganda untuk
mendapatkan data berupa hasil belajar siswa setelah adanya
tindakan pada setiap siklusnya.
b. Pelaksanaan (action)
1) Kegiatan Pendahuluan
1. Guru memasuki ruang kelas dan memberikan salam.
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
3. Guru melakukan absensi siswa.
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi
lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.
5. Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap belajar.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan
menggunakan kertas stick yang telah dihias dengan gambar-

28

gambar, siswa yang mendapatkan gambar yang sama akan
menjadi satu kelompok.
2. Guru meminta siswa untuk berpindah tempat duduk sesuai
dengan kelompoknya masing-masing.
3. Guru membagikan gambar-gambar persebaran suku bangsa di
Indonesia.
4. Guru

mengadakan

kuis

dengan

menggunakan

stick

keberuntungan. Guru menjelaskan tentang aturan permainan.
5. Guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk maju
mengambil undian pertanyaan yang berbentuk stick .
6. Guru meminta setiap kelompok untuk berlomba menyelesaikan
pertanyaan-pertanyaan yang didapatkan.
7. Guru meminta kelompok yang paling cepat menyelesaikan
soal untuk mempresentasikannya didepan kelas.
8. Guru bersama-sama dengan siswa lain mengoreksi jawaban.
9. Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang paling cepat
dan benar dalam menjawab soal.
10. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
3) Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami.
3. Guru meminta siswa untuk mencatat tugas atau pekerjaan
rumah untuk dikerjakan di rumah.
4. Guru menutup pembelajaran dan memberikan salam
c. Observasi (observation)
Observasi atau pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture
berbantuan stick keberuntungan berlangsung. Adapun tujuan dari
kegiatan observasi atau pengamatan adalah untuk mengetahui

29

permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran
yang nantinya akan dijadikan bahan refleksi dan sebagai tindak lanjut.
d. Refleksi (reflection)
Refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali setelah kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Refleksi dilakukan oleh observer atau
orang yang bertindak sebagai pengamat terhadap praktikan dengan
mengamati aktivitas selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Adapun tujuan dari kegiatan refleksi ini yaitu guna mengetahui
kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and
picture berlangsung. Apabila masih terdapat kekurangan maka akan
dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada sub bab 3.5 ini, akan diuraikan mengenai bagaimana data penelitian
didapat dan dengan apa data penelitian diperoleh.
3.5.1

Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau cara untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dibagi

menjadi 2 (dua), yakni menggunakan teknik observasi dan tes.
1. Observasi
Sebelum menguraikan lebih lanjut, penulis perlu menjelaskan bahwa
dalam kegiatan observasi atau pengamatan akan dilakukan oleh observer
atau pengamat. Adapun yang nantinya akan menjadi observer adalah guru
kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi.
Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dengan model picture and
picture berbantuan stick keberuntungan berlangsung. Melalui kegiatan ini,
dapat diketahui apakah pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan apa
yang diharapkan.

30

2. Tes
Teknik tes digunakan untuk menjaring data berupa hasil belajar siswa.
Adapun tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini yakni dalam
bentuk soal pilihan ganda yang telah disesuaikan dengan indikator pada
materi pelajaran yang diajarkan. Tes akan diberikan pada akhir siklus I dan
siklus II.
3.5.2

Instrumen Pengumpulan Data

1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mempermudah observer dalam
mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Adapun kisi-kisi dari lembar observasi aktivitas guru dan
siswa dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No
Aspek
1
Aspek I
(Melakukan
Kegiatan
Awal)

2

Indikator
a. Menyiapkan siswa agar
siap mengikuti
pembelajaran

1,2,3

Jumlah
3

4,5,6

3

7,8,9

3

b. Pelaksanaan
pembelajaran dengan
model picture and
picture berbantuan stick
keberuntungan

10,11,12

3

c. Mengkoreksi jawaban,
memberikan
penghargaan, dan
membuat simpulan.

13,14,15

3

b. Melakukan apersepsi,
memotivasi siswa dan
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Aspek II
a. Mengorganisasikan
(Melakukan
siswa dalam kelompok
Kegiatan Inti)
belajar.

No. Item

31

No
Aspek
3
Aspek III
(Melakukan
Kegiatan
Penutup)

Indikator
a. Memberikan tindak
lanjut dan menutup
pembelajaran

No. Item
16,17,18,19

Jumlah
4

Jumlah

19

Selanjutnya, kisi-kisi lembar observasi siswa juga dapat dilihat pada tabel
3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No
Aspek
1
Aspek I
(Melakukan
Kegiatan
Awal)

2

Indikator
a. Siap untuk mengikuti
pembelajaran

1,2,3

b. Keaktifan menjawab
4,5,6
apersepsi, menunjukkan
sikap termotivasi dan
memperhatikan guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Aspek II
d. Keterlibatan siswa dalam 7,8,9
(Melakukan
membentuk kelompok
Kegiatan Inti)
belajar.
e. Pelaksanaan
pembelajaran dengan
model picture and
picture berbantuan stick
keberuntungan

3

No. Item

Aspek III
(Melakukan
Kegiatan
Penutup)

10,11,12

f. Keterlibatan siswa dalam 13,14,15
mengkoreksi jawaban,
menerima penghargaan,
dan membuat simpulan
bersama guru.
b. Menerima tindak lanjut
16,17,18,19
dan menutup
pembelajaran

Jumlah

Jumlah
3

3

3

3

3

4

19

32

2. Butir Soal
Butir soal yang diberikan yakni tes tertulis berbentuk ganda yang
diberikan pada akhir siklus I dan II. Adapun kisi-kisi tes evaluasi siklus I
dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I
No

Kompetensi Dasar

1.

Menghargai keragaman
suku bangsa dan budaya di
Indonesia

Indikator

No. Item Jumlah

1,2,5,6,9,1
Menjelaskan persebaran suku 3,14,15,19
bangsa di Indonesia.
,20,21,23,
25
Menyebutkan keragaman suku
3,4,7,8,10,
bangsa di Indonesia
11,12,16,1
7,18,22,24
Jumlah

13

12
25

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II
No
1.

Indikator

Kompetensi Dasar

No. Item Jumlah

Menghargai
keragaman
1,2,3,4,5,6
suku bangsa dan budaya di Menyebutkan keanekaragaman ,7,16,17,1
budaya di Indonesia.
Indonesia
9,20,21
Menerapkan sikap menghormati 8,9,10,11,
budaya bangsa Indonesia.
12,13,14,1
5,18,22,23
,24,25
Jumlah

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk menghitung validitas dan reliabilitas suatu instrumen, penulis
menggunakan SPSS 24 For Window 7. Selanjutnya, Sugiyono (2010: 173)
mengemukakan bahwa instrumen yang valid yaitu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur itu valid. Artinya, instrumen tersebut dapat digunakan mengukur apa

12

13

25

33

yang seharusnya diukur. Kemudian mengenai reliabel, Sugiyono (2010: 173) juga
berpendapat bahwa instrumen yang reliabel ialah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang
sama juga. Selanjutnya, untuk menentukan suatu item valid atau tidak, penulis
menggunakan acuan yang diberikan oleh Muhidin dan Abdurrahman (2009: 173)
sebagai berikut:
a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item tersebut
dinyatakan valid.
b. Jika nilai hitung r lebih kecil ( rtabel. Nilai rtabel
dalam uji coba instrumen ini untuk jumlah 30 siswa adalah 0,361. Berikut ini
merupakan hasil uji coba yang telah peneliti lakukan disajikan pada tabel berikut
ini.

34

Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I
No

Kriteria

No. Item

Jumlah
Item

1

Valid

1,2,3,6,7,8,9,11,13,14,15,16,18,20,21,22,23,25

18

2

Tidak
Valid

4,5,10,12,17,19,24

7

Jumlah

25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 soal yang diujicobakan diketahui bahwa
18 item soal dinyatakan valid dan 7 item soal dinyatakan tidak valid. Item soal
yang valid yakni 1,2,3,6,7,8,9,11,13,14,15,16,18,20,21,22,23,25. Kemudian, item
soal yang dinyatakan tidak valid yaitu 4,5,10,12,17,19,24. Sementara itu,
bedasarkan hasil uji reliabilitas, didapati nilai Cronbach's Alpha sebesar 0, 894.
Artinya, soal sangat reliabel.
3.6.2

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

No

Kriteria

No. Item

Jumlah
Item

1

Valid

1,2,3,4,6,7,8,9,10,12,13,14,15,18,19,20,21,22,23,24,
25

21

2

Tidak
Valid

5,11,16,17

4

Jumlah

25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 soal yang diujicobakan diketahui bahwa
21 item soal dinyatakan valid dan 7 item soal dinyatakan tidak valid. Item soal
yang

valid

yakni

1,2,3,4,6,7,8,9,10,12,13,14,15,18,19,20,21,22,23,24,25.

Kemudian, item soal yang dinyatakan tidak valid yaitu 5,11,16,17. Sementara itu,
bedasarkan hasil uji reliabilitas, didapati nilai Cronbach's Alpha sebesar 0, 914.
Artinya, soal sangat reliabel.
3.7 Uji Taraf Kesukaran Soal Evaluasi
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.
Sama seperti uji validitas dan reliabilitas, penulis juga menggunakan software

35

SPSS 24 For Window 7 untuk mengujinya. Adapun untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal, penulis menggunakan kriteria indeks kesukaran soal seperti di
bawah ini.
0,00 - 0,20 = Sukar
0,21 - 0,70 = Sedang
0,71 - 1,00 = Mudah
Tabel 3.8
Taraf Kesukaran Soal Tes Siklus I
Indeks Kesukaran Soal
Sukar
Sedang
Mudah

No. Item
19,24
2,3,7,8,11,16,20,22,23,25
1,4,5,6,9,10,12,13,14,15,
17,21

Jumlah

Jumlah
2
10
13
25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 item soal, 2 soal memiliki indeks
kesukaran soal sukar, 10 item soal sedang dan 13 soal mudah. Item soal yang
memiliki indeks kesukaran soal sukar yaitu item soal 19 dan 24. Kemudian item
soal

yang

memiliki

indeks

kesukaran

sedang

yaitu

pada

nomor

2,3,7,8,11,16,20,22,23,25. Terakhir, item soal yang memiliki indeks kesukaran
mudah ialah nomor 1,4,5,6,9,10,12,13,14,15,
17,21.
Tabel 3.9
Taraf Kesukaran Soal Tes Siklus II
Indeks Kesukaran Soal
Sukar
Sedang

No. Item
3,4,7,8,10,12,13,14,18,
19,20,22,23,24
1,2,5,6,9,11,15,16,17,21,
25

Mudah
Jumlah

Jumlah
0
14
11
25

Berdasarkan tabel di atas, dari 25 item soal, 10 soal memiliki indeks
kesukaran soal sedang dan 11 soal mudah. Kemudian item soal yang memiliki
indeks

kesukaran

sedang

yaitu

pada

nomor

3,4,7,8,10,12,13,14,18,

19,20,22,23,24. Terakhir, item soal yang memiliki indeks kesukaran mudah ialah
nomor 1,2,5,6,9,11,15,16,17,21,25.

36

3.8 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.
Adapun peningkatan tersebut didasarkan pada kenaikan nilai rata-rata siswa 1
(satu) kelas pada mata pelajaran IPS dari siklus I ke siklus II. Dalam penelitian
ini, implementasi model pembelajaran picture and picture berbantuan stick
keberuntungan dikatakan berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika
80% dari jumlah siswa secara keseluruhan, nilainya mampu memenuhi KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Adapun KKM pada mata pelajaran tersebut yakni
63.
3.9 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
komparatif. Sebab, data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kuantitatif yakni berupa data hasil tes evaluasi yang dikerjakan
siswa pada akhir setiap siklusnya. Sedangkan data kualitatif berupa data yang
diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Data tersebut dianalisis dengan cara membandingkan
hasil penelitian dengan indikator kinerja. Artinya, presentase ketuntasan hasil
belajar akan dibandingkan dengan indikator kinerja yakni sebanyak 80% siswa
mampu memenuhi nilai di atas KKM. Setelah memperoleh data, langkah
selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data hasil tes evaluasi dan
lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.