rumus dan syring dan pump

Contoh Soal Psikotes Kerja di Bank
1. Dosen : Dekan : Rektor

A.
B.

Sopir

:

Tamtama

C.

Manajer
:

SD

:


:

Bos

Bintara

:

Perwira

SMP

:

SMA

D. Bodoh : Baik : Sabar

Jawaban: B


2. Musibah : Bencana

A.

kaku

:

baik

B.

lentur

:

elastis

C.


sakit

:

sehat

D. takut : berani

Jawaban: B

3. Jika Andi adalah anak ke-4 dari 5 bersaudara dan kakak kedua Andi berusia 18
tahun, maka kemungkinan Andi berusia:

A.

19

tahun

B.


27

tahun

C.

17

tahun

D. 10 tahun

Jawaban: C

4. Apa gunanya helm bagi pengendara motor?

A. sebagai pelindung kepala agar bila terjadi kecelakaan terlindung dari benturan
dengan


benda

B.

agar

keras

tidak

ditangkap

polisi

waktu

luang

C. sebagai pelindung telinga dari bisingnya lalu lintas


Jawaban: A

5. Mengapa belajar itu perlu?

A.
B.

untuk
supaya

mengisi
nantinya

mudah

mencari

pekerjaan

C. supaya mendapat ilmu yang dapat diamalkan di masa depan


Jawaban: C

6. Mengapa puncak Gunung Jayawijaya diselimui salju?

A.

sebab

sinar

B.

sebab

puncak

matahari
Gunung


jarang

menyinari

Jayawijaya

dekat

C. makin tinggi suatu tempat, makin rendah suhu ditempat itu

Jawaban: B

7. 1,2,4,8,16….

puncak
dengan

gunung
awan


A

32

dan

64

B.

24

dan

32

C.

32


dan

66

D. 8 dan 4

Jawaban: A

8. Dispensasi

A.

pemberian

B.

persetujuan

C.


pembebasan

D. pengecualian

Jawaban D

9. Pialang

A.

ahli

B.

juara

C.

makelar

D. pelpor

Jawaban: B

10. Lengkap

A.

penuh

B.

lebar

C.

seluruh

D. sisa

Jawaban: C

Secara garis besar Psikotest dibedakan menurut jenis test kepribadian yaitu :


Test kepribadian grafis adalah sebuah test yang menilai kepribadian
seseorang berdasarkan gambar yang dibuatnya. Test kepribadian grafis

meliputi : Test Wartegg, Test DAP (Draw A Person), Test Baum Tree dan Test
HTP (House Tree Person).


Tes kepribadian kuesioner adalah sebuah tes yang menilai kepribadian
seseorang berdasarkan jawaban-jawaban yang dipilihnya terhadap sejumlah
pertanyaan yang diajukan (kuesioner). Tes kepribadian kuesioner meliputi : Tes
Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes Ketelitian, Tes MAPP,
Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes Kerjasama dan Tes Potensi
Sukses.
Beberapa jenis Test dan tujuannya :
























Test Kepribadian Baum (Tree Test) bertujuan menilai karakter dan
kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh
peserta tes
Test Kepribadian DAP (Menggambar Orang) bertujuan menilai karakter
dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar orang yang
dibuatoleh peserta test.
Test Kepribadian Efektifitas Diri bertujuan mengetahui seberapa efektif
(cepat&tepat) seseorang itu dalam melaksanakan tugas dan dalam
menyelesaikan berbagai situasi sulit.
Test Kepribadian Enneagram Personality bertujuan mengetahui tipe
kepribadian seseorang yang dibagi menjadi 9 jenis tipe, dengan cara
menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
Test Kepribadian EPPS bertujuan mengetahui tipe-tipe motivasi,
kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah
pertanyaan tertentu
Tes Kepribadian HTP (House Tree Person) bertujuan menilai karakter dan
kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar rumah, gambar pohon
dan gambar orang yang dibuat oleh peserta test.
Test Kepribadian MBTI bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang
dalam lingkungannya dengan menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
Test Kepribadian Ketelitian bertujuan mengukur tingkat kecermatan atau
ketelitian seseorang dalam mengolah data yang berupa angka, kata, atau
kombinasi keduanya.
Test Kepribadian MAPP bertujuan mengukur pilihan kesukaan seseorang
dalam berbagai hal terutama yang berkaitan erat dengan pekerjaan atau dunia
kerja profesional.
Tes Kepribadian Pauli Kraepplin bertujuan untuk mengukur karakter
seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan),
aspek kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek penyesuaian diri,
dan aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan penghitungan
angka-angka dalam deret yang panjang.
Test Kepribadian Skala Kematangan bertujuan mengukur tingkat
kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak terhadap situasi
tertentu.
Test Kepribadian Teamwork Test atau test adalah tes yang bertujuan
mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja dalam sebuah tim yang solid
untuk mencapai tujuan bersama.





Tes Kepribadian Kecenderungan Sukses bertujuan mendeteksi
kecenderungan seseorang untuk menjadi orang sukses berdasarkan faktor-faktor
tertentu yang ada pada dirinya.
Tes Kepribadian WARTEGG bertujuan untuk mengeksplorasi (meneliti
karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi,
dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh seseorang
berdasarkan 8 macam gambar yang dibuatnya.
Di pasaran banyak sekali buku yang membahas masalah psikotest ini, dan sudah
menjadi keharusan pada tiap-tiap proses seleksi selalu dilakukan test potensi
akademik.
Psikotest tidak hanya dilakukan untuk calon karyawan, tapi juga untuk calon
mahasiswa bahkan di beberapa sekolah lanjutan atas juga sudah diberlakukan
psikotest untuk hal-hal tertentu.
Dengan latihan-latihan contoh soal psikotes, diharapkan bisa membantu banyak
orang untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi.
Contoh soal psikotes dapat menjadi acuan utama untuk memprediksi soal yang
akan muncul dan bagaimana harus menjawabnya.
Dalam mengerjakan soal psikotest kita harus percaya diri, karena rasa percaya diri
dapat mendorong orang lebih rileks sehingga kesempatan untuk berbuat kesalahan
yang tidak perlu dapat dihindari.
Apabila dalam mengerjakan soal psikotest dilakukan dengan terburu-buru dan
dipenuhi kecemasan, pasti akan ada masalah nantinya.
Itulah mengapa sangat penting untuk tenang dan rileks saat menghadapi test
seperti ini.
Selain rasa percaya diri dalam menyelesaikan soal psikotes juga sangat dibutuhkan
kecermatan, ketelitian, ketepatan, serta efisiensi waktu. Usahakan untuk
menyelesaikan tiap soal dalam waktu sekitar satu menit karena waktu testnya
memang terbatas.
Peserta jangan sekedar mengerjakan soal, tetapi harus memastikan soal-soal
psikotest dapat dijawab dengan benar semaksimal mungkin karena biasanya ada
standar nilai yang harus dilampaui jika ingin lulus dari test ini.
Berikut Contoh Soal Psikotest Dan Cara Menjawab
Contoh Soal Psikotes Kemampuan Verbal
Contoh soal psikotes bagian ini meliputi beberapa jenis. Ada test yang
berhubungan dengan persamaan kata atau sinonim, lawan kata atau antonim, serta
padanan hubungan kata atau analogi. Berikut penjelasannya secara singkat.



Sinonim

Sinonim adalah dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama. Hanya
saja, terdapat perbedaan bentuk luarnya.
Saat menghadapi soal sinonim, harus diperhatikan kata yang diuji dengan sebaik
mungkin. Jangan sampai salah mengerti karena akan berdampak pada jawabannya.
Contoh : Apa sinonim dari "ARISTOKRAT"?
Pilihan jawaban yang disediakan adalah:
Menteri, Hulubalang, Bangsawan, Rakyat Jelata, Raja
Kita harus mengetahui dulu arti dari kata "Aristokrat" sebelum
memilih jawaban. Setelah yakin, silakan pilih. Jawaban yang
tepat tentu saja "Bangsawan".

Contoh soal psikotes di buku-buku menunjukkan tidak hanya sinonim dalam bahasa
Indonesia
saja
yang
diujikan,
kadangada
juga
bahasa
asing.
Contoh : Tentukan sinonim dari "ENMITY"!
Pilihan jawabannya adalah:
Permusuhan, Persahabatan, Tolok Ukur, Label, Abadi
Untuk menentukan jawaban dari contoh soal psikotes di atas,
kembali pahami arti kata yang ditanyakan sehingga didapat
jawaban: "Permusuhan".



Antonim
Antonim adalah dua kata atau lebih yang bermakna bertolak belakang atau saling
berlawanan. Teknisnya sama saja dengan soal-soal sinonim.
Hanya saja, memang dibutuhkan ketelitian peserta tes agar tidak salah
menjawab. Banyak mempelajari contoh soal psikotes akan sangat berguna.
Contoh: SPORADIS
a. Parsial

b. Berubah
c. Sering
d. Konveksi
e. Hambatan
Temukan lebih dulu arti kata “Sporadis”. Ternyata, kata itu
bermakna sesekali, sewaktu-waktu, kadang. Jawaban yang
tepat tentu saja "Sering".|



Analogi
Dalam tes ini, peserta biasanya diminta untuk mencari padanan atau persamaan
yang menghubungkan kata. Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
kemampuan peserta dalam memahami makna yang tersirat dalam satu kata.
Banyak yang beranggapan kalau tes analogi ini cukup sulit meski sudah
mempelajari contoh soal psikotes. Kunci untuk mengerjakan soal analogi ini adalah
mempunyai daya nalar yang baik untuk mengetahui hubungan kata yang tepat.
Contoh soal psikotes berikut mungkin bisa dijadikan sebagai acuan.
CINCIN : JARI
a. Burung : Terbang
b. Gelang : Tangan
c. Ons : Bobot
d. Emas : Logam
e. Sepatu : Aksesoris
Dari contoh soal psikotes di atas didapat simpulan bahwa
jawaban yang tepat adalah Gelang : Tangan. Mengapa?
Perhatikan lagi soalnya, cincin dipakai di jari, sama artinya
dengan gelang dipakai di tangan.

Soal Psikotes Kemampuan Matematika
Sesuai judulnya, sudah pasti bagian ini berisi soal-soal matematika mulai dari yang
sederhana hingga yang cukup membuat kening berkerut.
Soal yang disajikan meliputi soal matematika dasar, tes aritmatika, tes
perbandingan, serta tes barisan angka dan huruf.

Misalnya saja tes aritmatika. Tes ini disebut juga tes berhitung yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan peserta untuk berhitung bilangan.
Peserta tes psikologi tentu saja harus menguasai penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, akar, serta perpangkatan. Dengan banyak berlatih
mengerjakan contoh soal psikotes, tentu kita akan mengetahui polanya.
Matematika adalah ilmu pasti. Matematika sebenarnya sudah tertebak sejak awal.
Contoh

soal

psikotes

aritmatika:

24556 + 56781 – 34879 =
a. 46458
b. 47451
c. 50765
d. 45907
e. 34528
Setelah menghitung dengan saksama, jawabannya tentu saja
46458.

Bagaimana dengan tes perbandingan? Contoh tes psikologi di buku sudah
menjelaskan kalau tes perbandingan digunakan untuk menilai kemampuan peserta
dalam membandingkan dua atau lebih kuantitas.
Perbandingan yang dimaksud dapat berupa perbandingan dua bilangan atau dua
ukuran. Kemampuan peserta dalam mengatasi operasi hitung dan aljabar sangat
diperlukan di sini.
Dengan demikian, peserta harus banyak berlatih. Latihan ini dilakukan agar benarbenar menguasai soal-soal yang akan dihadapi nanti.
Masih di bagian matematika, ada tes barisan angka dan huruf yang bisa dikerjakan
dengan memperhatikan polanya. Dengan memperhatikan pola yang ada, menjadi
lebih mudah bagi kita untuk menyelesaikan soal.
Sekali lagi, berlatih contoh soal psikotes sesering mungkin akan sangat membantu.
Kita akan mengetahui dan hafal pola rumusan soal.
Contoh Soal Psikotes Logika Matematis
Logika matematis akan membahas tentang logika proposisi. Apa maksudnya?

Maksudnya adalah sebuah kalimat deklaratif yang mempunyai tepat satu nilai
kebenaran, entah itu benar atau salah. Peserta harus jeli memahami kalimat agar
tidak salah menangkap makna yang ingin disampaikan.
Perhatikan contoh berikut ini.
Produksi teh kita tahun ini meningkat, tapi kualitasnya
menurun.
a. Teh kita tidak laku
b. Teh terlalu mahal
c. Kualitas teh tahun lalu lebih baik
d. Kita akan menderita kerugian
e. Kita akan memenangkan persaingan di pasar global
Jawaban yang paling tepat dari contoh di atas adalah c.

Tes psikologi biasanya dilengkapi dengan tes visualisasi spasial. Tujuan tes ini
adalah sebagai alat pengukur kecerdasan spasial atau kecerdasan menganalisis
ruang.
Pada umumnya, test ini terbagi menjadi :
test Pengelompokan gambar,
Kosntruksi bangun ruang,
Pencerminan, serta
Gambaran umum.

Di sini peserta harus benar-benar teliti dalam mengamati gambar. Jangan mudah
terkecoh pada gambar yang sekilas tampak mirip padahal ternyata tidak sama.
Demikian juga saat berhadapan dengan tes pencerminan dan rotasi serta konstruksi
bangun ruang. Sementara, saat mengerjakan tes gambaran umum, peserta harus
mampu melihat keterkaitan antara gambar yang ada.

Dari penjelasan di atas semakin terlihat kalau calon peserta harus banyak berlatih
mengerjakan contoh soal psikotes. Dengan demikian, peserta tidak akan gugup lagi
ketika harus berhadapan dengan soal sesungguhnya.
Menghadapi psikotes tentu bukan perkara mudah. Butuh persiapan mental yang
cukup matang selain latihan yang cukup.
Dengan berlatih mengerjakan soal yang ada di buku, calon peserta menjadi lebih
terbiasa dengan soal yang beragam.
Jika latihan sudah cukup, biasanya akan berpengaruh kepada rasa percaya diri
calon peserta.